Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS ARTIKEL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Penulisan Karya Tulis
Ilmiah

Dosen Pengampu :
Dr. Iwan Setia Kurniawan, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
ALLISYA OKTAVIASARY
185040009
BIOLOGI A

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
2021
ARTKEL 1
Judul
Penerapan model pembelajaran Inside Out site Circle untuk meningkatkan hasil belajar IPA
Penulis
Daswati waruwu
Latar belakang
peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena dapat menentukan
kemajuan suatu bangsa. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan memperbaiki
kegiatan pembelajaran di sekolah termasuk kegiatan pembelajaran pendidikan biologi.
Kurang mampunya guru dalam membelajarkan setiap materi pembelajaran kepada siswa
mengakibatkan tujuan suatu pembelajaran tidak tercapai. Maka untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang dimaksud membutuhkan keahlian seorang guru dalam merencanakan
suatu pembelajaran yang akan dibelajarkan di dalam kelas. Hal lain yang meyababkan
rendahnya hasil belajar siswa pada masa sekarang ini diakibatkan masih cenderungnya guru
untuk menerapkan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional merupakan
pembelajaran sepihak dimana guru yang lebih berperan aktif sedangkan siswa pasif.
Mempelajari mata pelajaran IPA biologi tidak sekedar menghafal tetapi betul-betul dipahami
oleh siswa karena menjurus pada dunia nyata. Tetapi yang terjadi sekarang ini pada guru,
dalam megajarkan mata pelajaran IPA biologi lebih diterapkan pada system menghafal
sehingga siswa mudah lupa apa yang telah dipelajarinya.
Tujuan
tipe Inside Out Circle. Model pembelajaran Inside Out Circle sangat sesuai untuk diterapkan
oleh guru mata pelajaran IPA biologi.tujuannya untuk mengatasi berbagai permasalahan
pembelajaran yang telah diuraikan dimana model pembelajaran Inside Out Circle melibatkan
seluruh siswa dalam pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator, sehingga siswa
menjadi aktif, kreatif dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
Hasil
Pada hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Inside Out Circle hasil belajar siswa
diperoleh informasi bahwa pada siklus I tingkat keberhasilan siswa masih belum memuaskan
yang tampak pada persentase ketuntasan yang tidak mencapai 75%. Pada siklus I, rata-rata
hasil belajar siswa sebesar 70.5, selanjutnya persentase ketuntasan sebesar 57% dan
persentase ketidaktuntasan sebesar 43%. Pada siklus II, rata-rata hasil belajar siswa sebesar
74.5, selanjutnya persentase ketuntasan sebesar 83.3% dan persentase ketidaktuntasan sebesar
16.7%.
Kesimpulan
ermasalahan pokok dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran biologi rendah, dan guru lebih mendominasi proses pembelajaran sehingga
siswa cenderung diam mendengarkan ceramah sepanjang guru dalam penyampaian materi
pelajaran. Dari permasalahan tersebut, peneliti melakukan suatu penelitian dengan tujuan
yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Inside Out Circle untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Kekurangan
Pada siklus pertama keberhasilan siswa masih belum memuaskan dan kadalam ketuntasan
masih kurang siswa yang belum memahami betul model pembelajaran tersebut dan
seharusnya guru pun ikut berperan aktif dalam kegiatan tersebut walaupun hanya sebagai
fasilitator bagi para siswa
Kelebihan
Siswa mulai terbiasa dengan penggunakan model pembelajaran tersebut penggunaan
pengolahan tes hasil belajar diperoleh nilai rata rata yang cukup tinggi yang menunjukan
target belajar siswa sudah mecapai target kelulusan.

ARTIKEL 2
Judul
Penerapan pembelajaran aktif kooperatif melalui metode Numbered Head Together (NHT)
sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA-biologi
Penulis
Marhot Simanungkalit
Latar belakang
Pembelajaran IPA perlu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan tipe-tipe yang mengarah pada student centered, peserta didik
diberikan informasi tentang suatu pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentu agar materi
tersebut benar-benar terinternalisasi dalam diri siswa. adapun kelemahan metode ceramah
diantaranya: siswa mudah merasa bosan karena guru yang aktif sedangkan siswa pasif, materi
yang disampaikan tidak sepenuhnya terserap oleh siswa, menjadikan siswa tidak dapat
mengeluarkan kreatifitasnya dan cenderung pasif. Keadaan seperti ini membuat siswa
beranggapan bahwa biologi merupakan pelajaran yang membosankan akibatnya siswa tidak
termotivasi untuk mempelajari biologi dengan baik sehingga hasil belajar siswa dicapai
rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini adalah dengan
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Tujuan
dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa khususnya pada pokok bahasan
materi biologi diperlukan adanya penggunaan model pembelajaran yang tepat. Salah satu
model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran tersebut yaitu
Pembelajaran Kooperatif Metode NHT . Model pembelajaran ini merupakan salah satu dari
model kooperatif yang menggunakan struktur kelompok, struktur ini memberikan kesempatan
mengembangkan kemampuan berpikir individu. Selain itu Pembelajaran Kooperatif Metode
NHT juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir
dan juga berbagi.
Hasil
Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Metode NHT terbukti dapat meningkatkan ketuntasan
belajar siswa pada pelajaran IPA - Biologi. Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Metode
NHT dalam pembelajaran mendorong minat dan perhatian siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan bagi guru akan
lebih mudah dalam mengajar. Pada pra siklus yang menggunakan metode ceramah,
ketuntasan belajarnya belum begitu baik yaitu 55,26%. Adapun pada siklus I dan II yang
menggunakan Pembelajaran Kooperatif Metode NHT , menunjukkan peningkatan yang lebih
baik yaitu 73,68% pada siklus I dan 92,11% pada siklus II. c. Penggunaan Pembelajaran
Kooperatif Metode NHT terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA -
Biologi. Adapun pada siklus I dan II yang menggunakan Pembelajaran Kooperatif Metode
NHT , menunjukkan peningkatan yang lebih baik pada nilai rata-rata siswa yang naik dari
56,82 pada pra siklus dan menjadi 68,84 pada siklus I, kemudian naik menjadi 75,78 pada
siklus II.
Kesimpulan
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode NHT pada pembelajaran IPA - Biologi dilakukan
dengan cara guru menerangkan materi kemudian melakukan Tanya jawab, selanjutnya guru
memberikan soal kepada masing-masing siswa untuk dijawab, hasil jawaban tersebut
didiskusikan dengan teman sebangkunya untuk ditemukan jawaban terbaik, dari hasil kerja
pasangan tersebut kemudian dipadukan dengan pasangan lain sehingga setiap kelompok ada
empat siswa untuk mendiskusikan hasil jawaban terbaik, dari jawaban kelompok empat siswa
kemudian digabungkan dengan kelompok empat yang lain sehingga setiap kelompok ada
delapan siswa untuk mendikusikan jawaban soal yang terbaik, hasil dari kelompok tersebut
untuk didiskusikan dalam kelas. Jadi ada peningkatan penguasaan materi dalam bentuk hasil
belajar dan ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan berupa penerapan
Pembelajaran Kooperatif Metode NHT dalam pembelajaran IPA – Biologi
Kekurangan
Tidak ada kekurangan dalam penerapan metode NHT
Kelebihan
Dapat mendorong minat dan perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa
akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan bagi guru akan lebih mudah dalam
mengajar.

ARTIKEL 3
Judul
Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (IOC)
terhadap hasil belajar
Penulis
Endar Sulistyowati
Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara.
Kemajuan suatu negara dalam segala bidang baik ekonomi, bidang teknologi, bidang
pertanian, maupun bidang-bidang yang lainya tidak terlepas dari pendidikan. Proses
pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam proses pendidikan yang didalamnya
terdapat guru sebagai pengajar dan peserta didik yang sedang belajar. Keberhasilan suatu
pendidikan salah satunya ditentukan oleh bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung.
Guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang efektif. Sedangkan peserta didik
dituntut adanya motivasi dan dorongan untuk aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga
keberhasilan belajar dalam bidang kognitif, efektif dan psikomotorik dapat tercapai.
Permasalahannya pembelajaran yang dihadapi oleh peserta didik saat ini adalah peserta didik
kesulitan mengkontruksikan ide-idenya sendiri dalam mengingat materi yang diberikan oleh
guru dan juga hubungan antara peserta didik yang kurang dapat bekerjasama. Oleh karena itu,
usaha yang dilakukan guru saat ini belum dapat meningkatkan Hasil belajar peserta didik
secara maksimal
Tujuan
Tujuan dari penggunaan Inside Outside Circle ini untuk mencari bagaimana pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) terhadap Hasil
belajar peserta didik melalui metode eksperimen. Adapun dalam proses pelaksanaan
penelitian, peneliti akan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas
eksperimen yaitu yang akan diberi perlakuan (treatment) berupa model pembelajaran
kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC), sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang tidak
diberi perlakuan (treatment) berupa model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle
(IOC). Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental design
dengan menggunakan desain pretest posttest
Hasil
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif model pembelajaran kooperatif tipe
Inside Outside Circle (IOC) terhadap Hasil belajar peserta didik i dibuktikan dengan adanya
peningkatan Hasil belajar peserta didik sebelum mendapat perlakuan berupa model
pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) dan setelah mendapat perlakuan
berupa model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) adalah salah satu
model pembelajaran dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen, dengan
membentuk lingkaran kecil dan lingkaran besar di mana peserta didik saling membagi
informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan
teratur. Pembelajaran ini juga melibatkan lebih banyak peserta didik yang menelaah materi
yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut. Guru dapat memberi ulasan maupun mengevaluasi hal hal yang telah
didiskusikan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif model pembelajaran kooperatif tipe Inside
Outside Circle (IOC) terhadap Hasil belajar peserta didik.
Kekurangan
Kurangnya partisipasi guru dalam melukan pembelajaran dengan menode IOC dan guru
hanya melakukan evaluasi di akhir seharusnya guru pun dapat berperan aktif dalam
melakukan metode pembelajaran tersebut.
Kelebihan
peserta didik dapat bekerjasama dan aktif serta sama-sama meningkatkan hasil pemikiran
guna mencapai suatu hasil belajar yang maksimal baik secara individu maupun dalam
kelompok

ARTIKEL 4
Judul
Increasing Student’s Character Values by Utilizing Combination of Team Accelerated
Instruction (TAI) and Numbered Heads Together
(NHT)
Penulis
Ita Nuryana, Ratieh Widhiastuti, Indri Murniawaty
Latar belakang
Pendidikan karakter memberikan pemandangan mengenai berbagai nilai kehidupan, seperti
kejujuran, kecerdasan, perawatan, dan sebagainya. Pendidikan karakter sekarang menjadi inti
pendidikan. Selain menjadi bagian dari pembangunan moral generasi muda, diharapkan
karakter pendidikan bisa menjadi dasar diaskusi Indonesia EMAS 2045. Berdasarkan kasus
yang sering terjadi karena kurangnya karakter nasional serta tuduhan kurangnya pemahaman
guru tentang pendidikan karakter karena mereka tidak mendapatkan kursus tentang
pendidikan karakter selama studi di universitas, penerapan pendidikan karakter tidak dapat
ditunda. Hasil pelaksanaan pendidikan karakter penting bagi mahasiswa, sehingga ketika
mereka menjadi guru, mereka memiliki pengetahuan, pemahaman dan cara untuk
mengintegrasikan pendidikan karakter dalam topik sekolah yang akan mereka ajarkan di masa
depan.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang efektivitas penggabungan
tim inspelerasi tim (TAI) dan himpunan kepala yang dapat diubah bersama (dalam NTH)
dalam mengajarkan investasi untuk meningkatkan disiplin, kreativitas, ketekunan, dan
partisipasi siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Tahapan penelitian meliputi perencanaan, implementasi, pemantauan dan
evaluasi, analisis, dan refleksi. Temuan menunjukkan bahwa kombinasi TAI dan NHT tidak
memperbaiki hasil belajar siswa bahkan berpikir bahwa ia berhasil meningkatkan nilai pra-tes
siswa dalam belajar investasi serta partisipasi mereka di kelas.
Hasil
Berdasarkan hasil penelitian dalam siklus I, II dan III, dapat disimpulkan bahwa ada
peningkatan partisipasi siswa baik secara individual maupun dalam kelompok. Hal ini dapat
dilihat dari peningkatan partisipasi siswa dalam menanyakan, menjawab dan merespons
pertanyaan. Belum lagi perbedaan antara nilai pretest dan posttest menunjukkan kemajuan
siswa juga. Semua ini bisa dilihat sebentar dari Tabel 8 di atas. Berdasarkan pengamatan,
jelas bahwa partisipasi siswa di kelas atau dalam kelompok selama siklus saya adil. Indikator
partisipasi dalam penelitian ini adalah partisipasi mereka dalam kerja sama tim dan kemauan
mereka untuk mengungkapkan pendapat mereka, sementara indikator keaktifan bertanya,
merespons, dan menjawab pertanyaan. Temuan penelitian ini sejalan dengan pernyataan
Suryani (2016) yang percaya bahwa pendekatan mendalam untuk belajar dalam evaluasi
belajar Elevasation membantu mengembangkan karakter siswa, seperti: membentuknya untuk
menjadi etis dan jujur, mendorong mereka untuk memiliki karakter yang baik, merangsang
mereka untuk menemukan gagasan, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
Kesimpulan
Menurut hasil pengamatan dan analisis siklus I, II dan III, dapat disimpulkan bahwa
kombinasi TAI dan NHT tidak meningkatkan hasil belajar siswa, meskipun berhasil
meningkatkan nilai pretest siswa dalam belajar investasi serta partisipasi mereka di kelas.
Analisis hasil pretest dan posttest serta uji t menunjukkan bahwa kombinasi TAI dan NHT
terbukti berhasil meningkatkan efektivitas belajar siswa. Para penulis menyarankan peneliti
masa depan untuk menerapkan kombinasi TAI dan NHT dalam kursus lain dan bagi guru
untuk mengoptimalkan pemahaman siswa dan meningkatkan interaksi kelompok. Ini bisa
dilakukan dengan memberikan tugas terstruktur kepada siswa dan meminta mereka untuk
melakukannya di luar jam kontak.
Kekurangan
Ada beberapa singkatan yang tidak memiliki penjelasan sehingga pembaca sulit mengartikan
singkatan tersebut
Kelebihan
a. Abstrak jelas, membuat pembaca bisa dengan mudah mengetahui hasil dari penelitian
b. Hasil yang detail dan jelas

ARTIKEL 5
Judul
The improvement of students argumentation skills through Remap-NHT learning model
Penulis
Fiqih Zahra, Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal, et al.
Latar belakang
Keterampilan argumentasi adalah keterampilan penting yang dibutuhkan oleh siswa untuk
menghadapi kehidupan ke-21. Implementasi model pembelajaran tertentu dapat membantu
siswa mengasah ketrampilan argumentasi mereka. Reading-Concept Mapping-Numbered
Heads bersama (Remap-NHT) adalah model pembelajaran sintaks mana yang berpotensi
mempromosikan keterampilan argumentasi siswa. Penelitian saat ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran REMAP-NHT pada keterampilan argumentasi
siswa. Penelitian ini dirancang sebagai percobaan kuasi dengan menggunakan grup grand
pretest-posttest control yang tidak setara.
Tujuan
Keterampilan argumentasi adalah keterampilan penting yang dibutuhkan oleh siswa untuk
menghadapi kehidupan ke-21. Implementasi model pembelajaran tertentu dapat membantu
siswa mengasah ketrampilan argumentasi mereka. Reading-Concept Mapping-Numbered
Heads bersama (Remap-NHT) adalah model pembelajaran sintaks mana yang berpotensi
mempromosikan keterampilan argumentasi siswa. Penelitian saat ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran REMAP-NHT pada keterampilan argumentasi
siswa. Penelitian ini dirancang sebagai percobaan kuasi dengan menggunakan grup grand
pretest-posttest control yang tidak setara.
Hasil
Keterampilan argumentasi sangat penting dalam kehidupan. Keterampilan argumentasi sangat
terkait dengan isu sosial dan ilmiah (27). Sebagai bentuk komunikasi, argumentasi untuk
memperlekskan gagasan melalui wacana ilmiah sangat penting dalam pembelajaran biologi
(12,28). Argumentasi ilmiah diperlukan saat gagasan yang saling bertentangan ada (29).
Thargumentations Kschachieved ByMost Student Saretsiletle Velone (rendah) TOTHREE
(MEDIUM) dari keterampilan argumentasi (24). Hal ini dapat dilihat dari jawaban posttest
untuk mengukur keterampilan argumentasi siswa pada bahan sistem peredaran darah. Berikut
ini adalah contoh pertanyaan dan jawaban posttest dari siswa X (REMAP-NHT), Siswa (YH),
dan siswa Z (konvensionallearning)
Kesimpulan
Ada perbedaan yang signifikan dalam keterampilan argumentasi antara siswa di REMAP-
NHT, NHT, dan konvensional kelompok. Remap-nht adalah terbukti untuk secara signifikan
mempengaruhi siswa argumentasi keterampilan, dibandingkan untuk NHT dan pembelajaran
konvensional. Oleh karena itu, REMAP-NHT dapat digunakan sebagai salah satu solusi untuk
memperbaiki argumentasi siswa.keterampilan.
Kekurangan
Tidak ada saran untuk penelitian selanjutnya
Kelebihan
a. Abstrak jelas, sehingga dengan membaca abstraknya saja pembaca dapat mengetahui hasil
dari penelitian tersebut
b. kesimpulan yang dibuat sudah terperinci dan dipaparkan secara jelas
c. prosedur penelitian disusun dengan teratur, sehingga mudah untuk dipahami

Anda mungkin juga menyukai