Anda di halaman 1dari 68

PENGANTAR FISIOLOGI HEWAN

KONSEP DASAR FISIOLOGI, RESPON,


HOMEOSTASIS DAN FISIOLOGI SEL

Dr. Rer. Nat Ama Rustama


Cita Tresnawati.,M.Pd
MEKANISME PERKULIAHAN
1. KEHADIRAN 10 %
2. TUGAS 20%
3. UTS 30%
4. UAS 40%
TUGAS KELOMPOK DAN PERORANGAN
Tugas perorangan
1. Setiap Pertemuan Menulis resume dari
materi yang dipelajari di forum diskusi
2. Dapat bertanya dan menanggapi
pertanyaan yang disampaikan oleh
temannya
Aktif mendapat point
Tugas kelompok
1. Membuat chapter book terkait materi yang dipelajari
(desain cover menarik, daftar isi, prakata, daftar
gambar, pendahuluan, isi materi, daftar pustaka yang
relevan) gambar yang dicantumkan disertai referensi
2. Di buatkan PPTnya
3. Membuat video presentasi terkait materi yang
diperdalam (link ke youtube)
4. Tugas di kumpulkan ke google classroom biar tidak
tercecer dan memudahkan dalam penilaian
PRESENTASI KELOMPOK
1. PENILAIAN :
A. Vidio Presentasi
B. Sesuai dengan bahan kajian dan
konsteksual
C. Menguasai Bahan Pesentasi
D. Referensi Penunjang Yang Relevan
POKOK BAHASAN
PENGANTAR FISIOLOGI HEWAN DAN FISIOLOGI SEL
1. PENCERNAAN MAKANAN
2. METABOLISME
3. PEREDARAN DARAH
4. RESPIRASI
5. EKSKRESI
6. OSMOREGULASI
UTS
7 . PENGATURAN SUHU TUBUH (TERMOREGULASI)
8. OTOT
9. MEKANISME SARAF
10. ALAT INDRA
11. REGULASI HORMON
12. SISTEM REPRODUKSI
UAS
REFERENSI PENUNJANG FISWAN
1. Campbell Jilid 7 / 8 Edisi 1. 2. 3. Biologi
2. Wiwi Isnaeni, 2006. Fisiologi Hewan.. Kasinus :
Yogyakarta
3. Kay lan. 1998. Introduction to Animal Physiology.
Guilfoerd : Bios
4. Animal physiologi. 2007. New Delhi : New Age
International (P) Limited, Publishers
5. Maman Rumanta. 2007. UT : Depdiknas
6. DLL di sesuaikan
KONSEP DASAR
1. Lingkungan ekternal dan internal
2. Homeostasis dan regulasi
3. Toleransi dan resistensi
4. Aklimatisasi dan aklimasi
5. Beberapa contoh regulasi dan adaptasi
Menurut martini 1992
Fisiologi adalah: studi mengenai bagiamana
organisme hidup menjalankan fungsi
vitalnya.
Secara umum : studi mengenai proses-
proses biologi yang memungkinkan
kehidupan itu adadan berfungsi
Lingkup kerja fisiologi
 Banyak tigkatan :
Tingkat membran, organel, sel,
organ, sistem organ sampai
tingkat organisme
Lingkungan ekternal dan internal
 Lingkungan eksternal suatu hewan--- komplek
dari faktor fisis dikenal sebagai faktor abiotik
terhadap organisme hewan /tumbuhan
 Faktor abiotik : air, salinitas, udara, dan
komposisi gas dalam udara,tekanan parsial gas,
suhu, kelembaban, intensas cahaya dan
fotoperiodisme
Lingkungan eksternal
Secara global :
1. atmosfir,
2. perairan ,
3. daratan (teresterial)
Lingkungan internal
Lingkungan internal --- dalam tubuh suatu
organisme(hewan) mempunyai subtansi yang
berbeda denganl ingkungan eksternal dalam
tubuh cairan dalam tubuh yang merupakan tempat
hidup bagi sel penyusun tubuh
Meliputi : darah, cairan intersterial, cairan
selomik, Air mrp komposisi terbesar dalam
tubuh suatu organisme 70-90% dr berat total,
dan cairan lain dalam tubuh
 Pada tahun 1855 Bernard
mengemukakan :penyebab terjadinya
berbagai reaksi yang menstabilkan
lingkungan internal ialah adanya
senyawa khusus yang dihasilkan oleh
semua organ dan dikeluarkan ke cairan
jaringan = menjadi pelopor munculnya
gagasan mengenai hormon dan
regulasi/ pengaturan kimia ==
homeostasis
Pertanyaan
1. Apakah kondisi lingkungan internal hewan
dapat berubah ?
2. Mengapa Kondisi Lingkungan internal
Berubah
1. - Perubahan aktivitas sel tubuh
- Perubahan lingkungan eksternal yang
berlangsung terus menerus
Lingkungan ekstraseluler
Yaitu : cairan ekstraselular yang terdapat
diantara sel-sel yag membangunnya.
Cairan ekstraseluler suatu hewan mempunyai
konsentrasi ion-ion terlarut yang sangat
bervariasi
Lngkungan intraselular
Lingkungan di dalam sel---- zat-zat terlarut,
ion-ion
Homeostasis dan regulasi
 Homeostasis = usaha orgamisme untuk
memelihara lingkungan internanya dalam
batas-batas toleransi pada kondisi dimana
proses seluler masih dapat berfungsi
Kata lain homeostasis
Mekanisme pengaturan sendiri agar terjadi
kestabilan lingkuan internal sebagai
taggapan terhadap kondisi lingkungan
eksternal yang dapat berubah-rubah
Peran sistem organ dalam
mempertahankan homeostasis
Sistem kontrol homeostatik dikelompokkan
menjadi 2 kelas-kontrol yaitu
1. Kontrol intrinsik (lokal) terdapat di dalam
dan inherent bagi organ tersebut.
Contohnya ketika otot sedang beraktivitas
yang tinggi dan menggunakan oksigen yang
tinggi pula, maka kadar oksigen akan turun.
Perubahan kimia lokal pada otot akan
menyebakan pembuluh darah bervasodilatasi
dan meningkatkan aliran darah ke otot
sehingga kadar oksigen meningkat pula.
LANJUTAN
2. Kontrol ekstrinsik, sebagian besar kontrol
homeostatik dipertahankan dengan control ini,
mekanisme regulasi dimulai di luar suatu organ
untuk menggubah aktivitas organ tersebut,
mekanisme ini dilakukan oleh sistem saraf dan
endokrin.
 Contohnya mekanisme untuk memulihkan
tekanan darah ke tingkat yang sesuai. Dimana
organ yang bekerja adalah sistem saraf jantung
dan pembuluh darah di seluruh tubuh.
MEKANISME HOMEOSTASIS
--- SISTEM UMPAN BALIK
1. UMPAN BALIK POSITIF
2. UMPAN BALIK NEGATIF
UMPAN BALIK NEGATIF =
 Perubahan Suatu Variabel Yang Dilawan
Oleh Tanggapan Yang Cenderung
Mengembalikan Perubahan Tersebut Ke
Keadaan Semula
 Berfungsi Dalam Pengendalian Kondisi
Homeostasis Pada Tubuh Hewan
MEKANISME KERJA UMPAN BALIK NEGATIF
dalam mengatur suhu tubuh hewan
Suhu lingkungan eksternal turun
Efektor,
menghasilkan
Variabel yang TERMORE Pusat respon berupa :
dikendalikan (Suhu) SEPTOR pengatur Suhu aktivitas otot
meningkat(dipero
leh panas)
vasokontriksi =
memperkecil
pelepasan panas
Lengkung umpan
balik negatif
CONTOH MEKANISME UMPAN BALIK
NEGATIF
CONTOH : BURUNG DAN MAMALIA

 Adanya Peningkatan Suhu Diatas


Normal--- Dikembalikan Pada Keadaan
Suhu Semula
UMPAN POSITIF =
 Perubahan Awal Suatu Variabel Akan
Menghasilkan Perubahan Yang Semakin
Besar
 Misalnya Proses Pembekuan Darah ---
Bertujuan Menghentikan Pendarahan ----
Penting = Mempertahankan Volume Darah
Yang Bersirkulasi Agar Tetap Konstan
 Contoh Lain : Fungsi Sel Saraf
CONTOH UMPAN BALIK
POSITIF
Pertanyaan :
Dengan kondisi lingkungan
yang selalu berubah
bagaimana homeostasis dapat
dicapai ?
Jawab :
 Untuk menjaga kondisi yang stabil sel, jaringan
dan seluruh tubuh suatu organisme dalam batas-
batas toleransi biologisnya
1. Secara strukutur ---hewan memiliki
keistimewaan fisik yag secara khusus untuk
membantu bertahan hidup dalam kondisi
lingkungan yg tidak kondusif untuk menunjang
hidupnya
2. Secara fungsi, metabolisme hewan
memungkinkan untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan lingkungan yang
dirasakannya
3. Secara prilaku aksi interaksi individu baik
sendiri maupun bersamakelompokya berusaha
bertahan hidup (survive) dalam lingkunganya
Contoh homostasis
 Menjaga kestabilan suhu tubuh
 Kesetabilan kandungan air dalam tubuh
 Kesetabiln kadar gula darah
 Kadar garam
 Kadar nutrien
 pH
Regulasi
 Bahwa seekor hewan menjaga beberapa
kondisi lingkungan internalnya relatif
konstan , meskipun faktor-faktor tersebut
di lingkungan eksternalnya mengalami
perubahan
contoh
Ikan icefish ---- hidup pada kisaran suhu -1,9
derajat celsius ---- kondisi ekstrim
Perubahan suhu lingkugan 1 derajatcelsius
mengakibatkan icefish menyesuaikan
tubuh nya dengan dengan perubahan suhu
ekstrim
2 pola dasar organisme menanggapi variabel
fisiologi terhadap peruahan lingkungan eksternal :

1. Konformasi : bila lingk internal meganggpi


dengan cara menyamakan dengan variabel
eksternal ( hewan thermoconformer (suhu)
dan osokonformer (osmosis)
2. Regulasi ; bila lingkungan internalnya dijaga
konstan ,berbda dengan lingkungan eksternal
( hewan thermoregulator , osmoregulator)
mamalia dan aves
Teloransi dan resistensi
1. Kisaran toleransi : kisaran beberapa
variabel lingkugan spesifik (suhu, tekanan
osmosis) dimana hewan masih dapat
bertahan hidup (survive)
2. Kisaran resistensi : dimana hewan tidak
segera terbunuh meskipun akhirnya
Adaptasi : 2
1. Aklimasi = perubahan adaptif yang terjadi
pada hewan dalam kondisi laboratorium
yang terkendali (2 s.d 3 faktor lngkungan
yang berubah)
2. Aklimatisasi : perubahan kompleks dalam
tubuh yang terjadi pada kondisi alamiah
dan berkaitan dengan adanya perubahan
banyak faktor lingkungan eksternal
FISIOLOGI SEL

 Sel adalah unit kehidupan struktural dan


fungsional terkecil dari tubuh yang dapat
mengatur kehidupanya sendiri
 Jumlah sel manusia: triyulnan, contoh sel
eritrosit 25 trilyun
 Fungsi sel:
1.  Mempertahankan barier yang selektif
(membran plasma)
2. Berisi materi hereditas (gen)
3. Aktifitas metabolik (anabolik, katabolik)
CONTOH FUNGSI SEL
 Bervariasi tergantung tujuan sasaranya:
1. Metabolisme zat kimia  (obat, makanan)
2. Kontraksi otot untuk gerak
3. Sintesa protein, enzim, hormon
4. Pertahanan tubuh termasuk sistem imun
5. Hereditas/reproduksi contohnya
spermatogenesis
FUNGSI ORGANEL
1. Membran plasma: reseptor, barier
semipermiabel
2. Mitokondria: metabolisme energi (ATP)
3. Ribosom: sintesa protein
4. Retikulum endoplasma: transport
5. Aparatus golgi: sekresi
6. Lisosom: sintesa enzim
7. Sentriol: pembelahan sel
APA ITU METABOLISME
- Metabolisme: semua proses perubahan
zat (reaksi kimia) dalam sel
 Katabolisme: proses penguraian
makromolekul menjadi mikromolekul
(penghasil energi)
 Anabolisme: proses pembentukan/
sintesa senyawa komplek dari zat
sederhana (mengunakan energi)
SINTESA PROTEIN
- Sintesa protein dikendalikan oleh nukleus oleh DNA
yang berfungsi mengendalikan spesifikasi struktur
protein
 Urutan sintesaa protein adalah: DNA,  transkripsi,
RNA, translasi, sintesa protein
 Transkripsi: proses pencetakan kode genetik dari
DNA ke RNA
 Kode genetik terdiri tiga nukleotida atau triple basa
yang disebut kodon
PEMBELAHAN SEL
- Replikasi DNA: sebelum membelah sel harus membuat
salinan DNA sehingga informasi yang dibawa dapat
diteruskan kepada turunannya
 Pada saat replikasi dapat terjadi kesalahan yang disebut:
mutasi
 DNA terletak didalam gen terletak didalam kromosom
 Kromosom terdapat dalam nukleoplasma
 Pembelahan sel somatik berlangsung secara mitosis,
pembelahan dari 2n (diploid) menjadi 2n (diploid)
 Pemebelahan sel gamet berlangsung secara meiosis,
pembelahan dari 2n (diploid) menjadi n (haploid)
 Contoh meiosis: spermatogenesis dan oogonesis
 Siklus mitosis: profase, metafase, anafase, telofase,
interfase
 Siklus meiosis: profase 1 (tetrad),  metafase 1,
anafase 1, telofase 1,  interfase meiosis dilanjutkan
profase 2,  metafase 2,  anafase 2,  telofase 2 
Sel hewan

49
Struktur membran plasma

50
Membran plasma

51
Molekul phospolifif dan kolesterol

52
Protein transmembran

53
Tife transfor membran

54
CEDERA SEL DAN
KEMATIAN SEl
Cara Cedera Sel
 Kekurangan oksigen (hipoksia)
 Kekurangan zat makanan penting
 Agent fisik (trauma, panas, dingin,
radiasi, listrik)
 Agent kimia dan obat-obatan
 Agent (biologi) infektius
 Reaksi imunologik
 Kelainan genetik
Sel yang Cedera
 Efek pertama sel yang cedera adalah: lesi
biokimia → yaitu perubahan reaksi kimia /
metabolik didalam sel
 Kerusakan biokimia dapat menyebabkan
gangguan fungsi sel (fisiologi)
 Kelainan biokimia dan fungsional dapat
menyebabkan perubahan morfologik (anatomi)
 Serangan pada sel tidak selalu mengakibatkan
gangguan fungsi, umumnya ada mekanisme
adaptasi seluler terhadap stimulus
 Misal otot yang mendapat tekanan →
adaptasinya hipertropi (misal pada
hipertensi → pembesaran jantung)
 Perubahan pada sel yang mengalami cedera
awalnya biokimia → fungsional (fisiologi)
→ morfologik (lesi)
Perubahan Morfologik Sel Cedera Subletal

 Jika sel diserang tetapi tidak mati (sub letal)


→ sering terjadi perubahan morfologik yang
reversibel
 Jika stimulus hilang sel dapat kembali sehat,
jika stimulus tidak hilang sel akan mati
 Perubahan subletal pada sel secara alami
disebut: degeneratif
Kematian Selluler
 Jika pengaruh buruk pada sel hebat dan
berlangsung lama → sel tidak mampu lagi
beradaptasi → proses ireversibel → kematian
sel (nekrosis)
 Nekrosis adalah kematian sel ireversibel yang
terjadi ketika sel cedera berat dalam waktu
lama dimana sel tidak mampu beradaptasi lagi
atau memperbaiki dirinya sendiri (hemostasis)
 Gangren: nekrosis koagulatif akibat
kekurangan aliran darah dan disertai
tumbuhnya bakteri safrofit yang berlebihan
(gangren kering pada tungkai, gangren
basah pada usus)
 Nekrosis lemak enzimatis (pankreatik) →
nekrosis terjadi akibat enzim pankreas
mengalir diluar duktus → pada pankreas
Macam Nekrosis
 Nekrosis koagulatif: sel nekrotik
bentuknya tetap, akibat sel litik dihambat
kondisi lokal → pada jantung, ginjal, limpa
 Nekrosis liquefaktif: sel nekrosik
mengalami pencairan akibat kerja enzim →
pada otak dan medulla spinalis
 Nekrosis kaseosa: sel nekrotik hancur,
tetapi pecahanya tetap berada disekitarnya
→ pada paru
Indikator Nekrosis

 Hilangnya fungsi organ


 Peradangan disekitar nekrosis
 Demam
 Malaise
 Lekositosis
 Peningkatan enzim serum
Kriteria kematian somatik
adalah:
 Terhentinya fungsi sirkulasi secara
ireversibel (denyut jantung),
 Terhentinya fungsi pernafasan dan
 Terhentinya fungsi otak (tidak ada reflek
batang otak)
 Perubahan post mortem: rigor mortis
(kekakuan) → livor mortis (warna ungu
kebiruan) → algor mortis (pendinginan),
→ autolisis (pencairan)
Peradangan
 Peradangan atau inflamasi adalah reaksi
lokal pada vaskuler dan unsur unsur
pendukung jaringan terhadap cedera yang
mengakibatkan pembentukan eksudat kaya
protein
 Peradangan merupakan respon protektif
sistem imune non spesifik yang bekerja
untuk melokalisasi, menetralisir atau
menghancurkan agent pencedera dalam
persiapan untuk proses penyembuhan
Tanda Peradangan
 Rubor (kemerahan) → akibat hiperemia atau
kongesti
 Kalor (panas) → akibat lebih banyak darah
 Dolor (nyeri) → akibat perubahan pH, kadar
ion, toksin yang merangsang saraf, juga
pembengkakan
 Tumor (pembengkakan) → kumpulan darah
dan cairan → eksudat
 Fungsi lesi (hilangnya fungsi) → bengkak,
nyeri dan perubahan lingkungan
Aspek Cairan pada peradangan
 Eksudasi: aliran cairan yang cepat melalui
dinding pembuluh darah ke jaringan yang
mengalami peradangan.
 Sistem limfatik membuang segala kelebihan
cairan yang tersisa didalam ruang interstitial
Kematian sel somatis

Anda mungkin juga menyukai