PENDAHULUAN
3. Tujuan Penulisan
Penyususnan makalah ini bertujuan agar mahasiswa mengerti dan memahami apa saja
masalah-masalah yang ada di dalam aliran filsafat pendidikan esensialisme ini, baik dari segi
pengertian, sejarah munculnya, Dasar, serta karakter dan prinsipnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Esensialisme
Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang
telah ada sejak peradaban umat manusia.
Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki
kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang
mempunyai tata yang jelas.
Menurut esensialisme pendidikan harus bertumpu pada nilai-nilai yang telah teruji
ketangguhannya, dan kekuatannya sepanjang
Masa sehingga nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya / sosial adalah nilai-nilai
kemanusiaan yang berbentuk secara berangsur-angsur melalui kerja keras dan susah payah
selama beratus tahun, di dalam telah teruji dalam gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah
teruji dalam perjalanan waktu.
Secara etimologi esensialisme berasal dari bahasa Inggiris yakni essential (inti atau
pokok dari sesuatu), dan isme berarti aliran, mazhab atau paham
Menurut Brameld bahwa esensialisme ialah aliran yang lahir dari perkawinan dua aliran
dalam filsafat yakni idealism dan realism.
Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya-upaya belajar awal
yang memikat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam jiwa. Pengawasan,
pengarahan, dan bimbingan orang yang belum dewasa adalah melekat dalam masa balita
yang panjang atau keharusan ketergantungan yang khusus pada spesies manusia. Mendisiplin
diri harus menjadi tujuan pendidikan, maka menegakkan disiplin adalah suatu cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Di kalangan individu maupun bangsa, kebebasan
yang sesungguhnya selalu merupakan sesuatu yang dicapai melalui perjuangan tidak pernah
merupakan pemberian. Esensialisme menawarkan teori yang kokoh kuat tentang pendidikan,
sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya (progressive) memberikan sebuah teori yang lemah.
F. Tokoh-tokoh Esensialisme
2. George Santayana
George Santayana memadukan antara aliran idealisme dan aliran realisme dalam suatu
sintesa dengan mengatakan bahwa nilai itu tidak dapat ditandai dengan suatu konsep tunggal,
karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang menentukan adanya kualitas tertentu.
Walaupun idealisme menjunjung asas otoriter atau nilai-nilai, namun juga tetap mengakui
bahwa pribadi secara aktif bersifat menentukan nilai-nilai itu atas dirinya sendiri (memilih,
melaksanakan).
1
http://yunifirwinda.blogspot.com/2014/11/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme_8.html
2
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/07/filsafat-esensialisme-dalam-pendidikan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang
telah ada sejak peradaban umat manusia.
Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki
kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang
mempunyai tata yang jelas.