Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

MENJELASKAN KONSEP FILSAFAT PENDIDIKAN ESENSIALISME


(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Filsafat Pendidikan)

Dosen Pembimbing:
ANIS AFIFAH, M.Pd

Di dusun Oleh:
Mufi al ayubi (2020143020240)
Achmad fadlil syifaul fuad (2020143020228)
Saiful Bahri (2020143020248)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AT-TANWIR
TALUN SUMBERREJO BOJONEGORO
2021
BAB I
PEMBAHASAN.

A. Pengertian Tentang Realisme.


Esensialisme secara etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu esensial yang berarti inti atau
pokok dari sesuatu dan kata isme yang berarti aliran atau mazhab. Aliran esensialisme ini
merupakan aliran filsafat pendidikan yang ingin kembali kepada kebudayaan-kebudayaan lama
sebagai warisan sejarah yang telah membuktikkan keunggulan dalam kebaikan-kebaikan bagi
kehidupan manusia.Aliran humanisme merupakan aliran yang mendasari dari aliran esensialisme
ini.
Esensialisme juga dipengaruhi oleh Filsafat Idealisme dan Filsafat Reaslime. Esensialisme
memandang bahwa pendidikan harus berpijak pad nilai-nilai yang dapat memiliki kejelasan dan
tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai data yang jelas.
Nilai-nilai yang telah terbukti dalam kenyataan membawa kebaikan kepada masyarakat dan nilai-
nilai berasal dari renaissance.
Renaissance merupakan tonggak awal munculnya aliran esensialisme dan berkembang pesat
pada abad ke-19. Tujuan umum dari aliran esensialisme ini adalah membentuk seseorang yang
berguna dan berkompeten, isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan sesuai dengan
kehendakNya. Kurikulum sekolah bagi esensialisme adalah analog dengan miniatur dunia yang
bisa dijadikan sebagai ukuran kenyataan, kebenaran, dan keagungan. Oleh karena itu, dalam
sejarah perkembangan kurikulum esesnsialisme dipengaruhi oleh filsafat idealisme dan realisme.
B. Tokoh Aliran Esensialisme
1. William C. Baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang kuat dan
tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik perhatian-
nya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu melekat pada balita yang
panjang, yang ketiga kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka
tujuan menegakkan kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pen-
didikan tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah teori
yang kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan
teori yang lemah.
2. Johan Frieddrich Herbart
Berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan
kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan pendidikan disebut dengan penga-
jaran.
3. William T. Harris
Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realita berdasarkan
susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga yang
memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun penyesusuaian pada masyarakat.
4. Johan Frederich Frobel
Seorang tokoh transendental yang corak pandangnya bersifat kosnissintetis dan manusia
adalah makhluk ciptaan tuhan yang merupakan bagian dari alam ini. Oleh karena itu ia tunduk dan
mengikuti ketentuan dari hukum alam terhadap pendidikan yang memandang peserta didik sebagai
makhluk yang berekspresi kreatif. Tugas pendidikan adalah memimpin peserta didik ke arah ke-
sadaran diri sendiri yang murni dan sesuai fitrah kejadiannya.
C. Kelebihan Dan Kelemahan

1. Kelebihan aliran esensialisme :


Suatu ide/ gagasan manusia diuji sumber dari Tuhan.
Memberikan dasar pendidikan yang flekbilitas, maksudnya memberikan keterbukaan ter-
hadap perubahan dan toleran tidak terikat dengan doktrin tertentu.
Pendidikan berpijak pada yang mempunyai nilai kestabilan.
Aliran ini berpendapat bahwa perubahan adalah keadaan yang tidak dapat dirubah dalam
keadaan sosial.
Peran guru sebagai model yang baik untuk di gugu dan ditiru.

2.Kelemahan aliran esensialisme :


Sekolah tidak boleh menetapkan kebijakan sosial yang mengakibatkan adanya orientasi
yang terikat tradisi pada pendidikan.
 Para emikir esensialis umumnya berpandangan filsafat yang berbeda, bahkan memandang
ilmu sastra, bahkan pelajaran ipa, teknik dan kejuruan lah penting diperlukan siswa agar
memberi kontribus pada masyarakat.
Inisiatif ditekankan pada guru, bukan pada siswa.

BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Esensialisme secara etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu esensial yang berarti inti atau pokok
dari sesuatu dan kata isme yang berarti aliran atau mazhab.Esensialisme memandang bahwa
pendidikan harus berpijak pad nilai-nilai yang dapat memiliki kejelasan dan tahan lama yang
memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai data yang jelas.Esensialisme juga
dipengaruhi oleh Filsafat Idealisme dan Filsafat Reaslime.Tujuan umum dari aliran esensialisme ini
adalah membentuk seseorang yang berguna dan berkompeten, isi pendidikannya mencakup ilmu
pengetahuan sesuai dengan kehendakNya.

DAFTAR PUSTAKA

http://ismahpratiwiwiejaya.blogspot.com/2015/11/filsafat-pendidika-
nesensialisme..html

Anda mungkin juga menyukai