Dosen Pengampu:
Najimatul Ilmiyah,S.Pd.,M.Pd.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian esensialisme?
2. Siapakah tokoh-tokoh yang menyebarkan esensialisme?
3. Apa saja konsep pandangan esensialisme dalam filsafat pendidikan.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian esensialisme.
2. Mengetahui tokoh-tokoh yang menyebarkan esensialisme.
3. Mengetahui konsep pandangan esensialisme dalam filsafat pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Realisme modern merupakan titik berat tinjauan mengenai alam dan dunia
fisik. Sedangkan idealisme modern sebagai komponen yang lain, pandangan-
pandangan yang bersifat spiritual.
Dengan demikian, idealisme modren adalah suatu ide manusia sebagai mahluk
yang berfikir, dan semua ide yang dihasilkan diuji dengan sumber yang ada pada
tuhan yang menciptakan segala sesuatu yang ada dibumi dan dilangit .
Idealisme dan realisme.
1. Tokoh-tokoh Esensialisme
Tokoh utama esensialisme pada permulaan awal munculnya adalah Georg
Wilhelm Friedich Hegel (1770-1831). Mengemukakan adanya sintesa antara ilmu
pengetahuan dan agama menjadi satu pemahaman yang menggunakan landasan
spiritual.
Pada perkembangan selanjutnya, banyak tokoh-tokoh yang muncul dan
menyebarkan esensialisme, diantaranya adalah:
a) Desiderus Eramus, humanis Belanda yang hidup pada akhir abad 15 dan
permulaan abad 16, yang merupakan tokoh pertama yang menolak
pandangan hidup yang berpijak pada dunia lain. Eramus berusaha agar
kurikulum sekolah bersifat humanistis dan bersifat internasional, sehingga
bisa mencangkup lapisan menengah dan kaum aristokrat.
b) Johan Amos Comenus (1592-1670), berpendapat bahwa pendidikan
mempunyai peranan membentuk anak sesuai kehendak Tuhan, karena
hakikatnya dunia adalah dinamis bdan bertujuan.
c) John Locke (1632-1704), berpendapat bahwa pendidikan hendaknya selalu
dekat dengan situasi dan kondisi.
d) Johann Henrich Pestalozzi, sebagai seorang tokoh yang berpandangan
naturalis Pestalozzi mempunyai kepercayaan bahwa sifat-sifat alam itu
tercermin pada manusia, sehingga pada diri manusia terdapat kemampuan-
kemampuan wajaranya. Selain itu iya mempunyai kenyakinan bahwa
manusia juga mempunyai transendetal langsung dengan Tuhan.
e) Johan Friederich Frobel (1782-1852) , berpendapat bahwa manusia adalah
mahluk ciptaan tuhan yang merupakan bagian alam ini, sehingga manusia
tunduk dan mengikuti ketentuan-ketentuan alam.
f) Johann Friderich Herbert (1776-1841), berpendapat bahwa tujuan
pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan dari
yang mutlak dalam arti penyesuaian dengan hukum-hukum kesusilaan dan
inilah yang disebut proses pencapaian tujuan pendidikan oleh Herbert
sebagai pengajaran yang mendidik.
g) William T. Harris (1835-1909), berpendapat tugas pendidikan baginya
adalah mengizinkan terbukanya realita berdasarkan susunan yang pasti,
berdasarkan kesatuan yang memelihara nilai-nilai yang telah turun-
menurun dan menjadi penuntun penyesuaian diri kepada masyarakat.
A. Kesimpulan
1. Aliran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada
nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia.
2. Tokoh-tokoh esensialisme
a) Desiderus Eramus
b) Johan Amos Comenus
c) John Locke
d) Johann Henrich Pestalozzi
e) Johan Friederich Frobel
f) Johann Friderich Herbert
g) William T. Harris .
3. Konsep pandangan esensialisme dalam filsafat pendidikan
a) Pandangan ontologi Esensialisme
Sifat yang menonjol dari ontology esensialisme adalah suatu
konsep bahwa dunia ini dikuasi oleh tata yang tiada cela, yang
mengatur isinya dengan tiada cela pula.
b) Pandangan Epistemologi Esensialisme
Teori kepribadian manusia sebagai refleksi Tuhan adalah jalan
untuk mengerti epistemologi esensialisme estimulus dan respon.
Dan manusia dalam hidupnya selalu membentuk tata jawaban
dengan jalan memperkuat atau memperlemah hubungan antara
stimulus dan respon.
c) Pandangan Aksiologis Esensialisme
Bagi aliran ini, nilai –nilai berasal dan tergantung pada pandangan-
pandangan idealisme dan realisme sebab esensialisme terbina oleh
keduanya, idealisme melihat sikap, tingkah laku maupun ekspresi
feelling manusia mempunyai hubungan dengan kualitas baik dan
buruk.
B. Saran
Menurut aliran esensialisme, pendidikan haruslah berdasarkan kepada
kebudayaan yang telah ada sejak dahulu, tetapi bukan berarti tidak menerima
perkembangan dan perubahan. Pendidikan juga harus di lakukan dengan usaha
yang keras dari berbagai pihak.
Setelah membaca makalah ini di harapkan kepada kita semua agar lebih
memahami tujuan sebenarnya dari aliran esensialisme di bidang pendidikan,
sehingga kita dapat menciptakan dunia pendidikan yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin, H, dan Abdullah Idi. 2010. Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat, dan
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Jalaluddin, H, dan Abdullah Idi. 2010. Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat, dan
Pendidikan.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
https://www.academia.edu/7724011/Konsep-Pendidikan-Esensialisme-dalam-
pandangan-Filsafat-Pendidikan-Islam.
http://Fitriadiadisyahril.blogs.com/2016/06/aliran-esensialiseme-dalam-filsafat.