Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PANDANGAN DUNIA TRAGIK

PADA CERPEN TULANG IKAN DI TENGGOROKAN KARYA MASHDAR ZAINAL

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Sosiologi Sastra Semester 3

Oleh :

NURLITA FATIMAH

1401040018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2015
Analisis Pandangan Dunia Tragik

Pada Cerpen Tulang Ikan Di Tenggorokan Karya Mashdar Zainal

Oleh Nurlita Fatimah1

A. Pengantar

Menurut goldmenn (1977:62) pandangan dunia tragik merupakan ilmu terapan


yang mengandung tiga elemen yaitu pandangan mengenai tuhan, pandangan mengenai
dunia dan pandagan mengenai manusia. Pandangan dunia tragik mengenai semua elemen
tersebut bercirikan dua hal yang saling bertentangan.

Pertama, pemahaman dan pengakuan secara lengkap dan tepat mengenai dunia
baru yang di ciptakan oleh individualisme yang rasionalistik beserta tuntutan-tuntutannya
yang di anggap berharga dan secara ilmiah sahih. Akan tetapi di lain pihak, terdapat
penolakan total terhadap dunia tersebut sebagai satu satunya dunia mungkin manusia
hidup, bergerak, dan mempunyai eksistensi. Konsep Tuhan menurut racine, pascal, dan
kant merupak sesuatu yang khas. Konsep tersebut adalah Tuhan yang paradoksal,
sehingga goldmann menyebutnya sebagai Tuhan yang bersembunyi atau Hidden God
(Goldmann 1977:36). Karena tidak mempunyai peran dalam kehidupan manusia, Tuhan
dapat di katakan tidak ada. Akan tetapai, manusia selalu menyadari bahwa tuhan itu ada
dan tidak melepaskan tuntutan-Nya atas prilaku kehidupan.

Kedua, pemahaman mengenai dunia sejajar dengan pandangan mengenai Tuhan.


Menurut Goldmann (1977:48), pandangan dunia tragik memandang duniansebagai
segalanya dan sekaligus bukan apa apa . Segala yang di tuntut Tuhan sesungguhnya
tidak mungkin di lihat dari sudut pandang dunia. Sebaliknya, segala sesuatu yang
mungkin menurut hukum duniawi menjadi tidak ada dan tidak berarti di hadapan Tuhan
when they eye of god lights upon us (Goldmann,1988:40).

Yang ke tiga yaitu, pandangan manusia tragik. Menurut Goldmann (1977:63), ada
dua ciri hakiki dari manusia tragik. Pertama, manusia itu menuntut secara mutlak dan
ekslusif nilai nilai yang tidak mungkin. Kedua, karena itu tuntutannya sekaligus untuk
segala dan bukan tingkat dan usaha pendekatan, juga terhadap konsep yang
mengandunggagasan mengenai relativitas. Atas dasar kedua ciri itu, jelas menusia tragik

1
Penulis Adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, NIM 1401040018, Kelas 3a
mempunyai pengalaman ketuhanan yang tidak bersifat mistik. Ia hanya mengenal
konversi yang berupa kemunculan secara tiba tiba dan di luar kerangka waktu
kesadaran mengenai kontradiksi antara nilai nilai manusia dan dunia yang serba tidak
sempurna dengan nilai nilai yang serba sempurna yang di temukan dalam tuhan
(Goldmann, 1977:63-64).

Cerpen Tulang Ikan Di Tenggorokan karya Mashdar Zainal memiliki cerita


yang sangat menarik ada kaitanya dengan pandangan dunia tragik sebab menceritakan
tentang seorang yang kaya raya dan bapak yang miskin. Awalnya mereka hidup rukun
wak karni dan bapak mendirikan usaha ternak ikan gurame dan hasilnya sukses namun
karna sikap wak karni yang rakus wak karni pun meminta bapak untuk mendirikan usaha
masing - masing akhirnya mereka berpisah dan mendirikan usaha masing masing. Wak
karni tidak pernah puas akan hasil yang di dapat hasil panen wak karni tidak pernah
sebagus saat masih bersama bapak, justru sebaliknya hasil panen bapak selalu bagus,
hingga pada suatu ketika wa karni tega meracuni ikan gurame milik bapak karna beliau
sirik dengan hasil panen ikan gurame bapak yang selalu baik hingga pada suatu ketika
beliau mendapat azab atas ulahnya sendiri. Beliau meninggal karna ada tulang ikan yang
menancap di tenggorokan.

Cerpen Tulang Ikan Di Tenggorokan karya Mashdar Zainal mengunggap sisi


menarik dengan memberikan kisah kisah yang melibatkan tuhan sebagai salah satu
tokoh di dalamnya. Dalam cerpen ini terdapat kisah di mana tuhan itu marah dengan
sikap wa karni yang memiliki sikap berburuk sangka terhadap orang lain dan tega
meracuni ikan gurame yang tak berdosa. Untuk menganalisis cerpen ini dapat
menggunakan pandangan dunia tagik , karna cerpen ini menggunakan konsep paradoksal
yang di sebut goldmann sebagai Tuhan yang bersembunyi. Karena tdak memiliki peran
dalam kehidupan manusia, Tuhan dapat di katakan tidak ada. Akan tetapi, manusia selalu
menyadari bahwa Tuhan itu ada dan tidak melepaskan tuntutan-Nya atas prilaku
kehidupan.

B. Budaya Masyarakat Yang Saling Menyalahkan


Segi pandangan mengenai tuhan di perlihatkan Cerpen Tulang Ikan Di
Tenggorokan karya Mashdar Zainal pada kutipan cerpen berikut aku tak tahu, siapa
orang yang tega melakukan ini, siapa pun itu, aku telah merelakannya, biar Tuhan yang
mengurus oranng itu. Kedengarannya memang sangat remeh, hanya karna ikan ikan,
tapi ikan ikan itu adalah nyawa yang di sematkan Tuhan, manusia tak bisa melakukan
itu, maka biyar tuhan sajja yang engurus orang itu, ujar bapak dengan mata berkilat
kilat.

Dalam kutopan tersebut seperti kisah - kisah umat manusia yang percaya bahwa
Tuhan akan selalu ada untuk umatnya pada saat kesusahan dan terzolimi. Sebagai
mahluk Tuhan yang tidak sempurna maha hendaklah kita selalu bersabar jangan sampai
kita membalas kejahatan dengan kejahatan ke pada siapapun dalam cerpen tersebut di
kisahkan seseorang yang sedang di zalimi oleh orang yang tidak di ketahuinya namun dia
enggan mencari pelakunya karna dia tidak mau membalas perbuatan perbuatan jahat
yang telah di lakukan seseorang kepadanya. Dia percaya bahwa tuhan selalu ada untuk
umatnya yang kesusahan oleh karna itu dari kejadian yang orang lain lakukan kepadanya
biyar Tuhan saja yang membalas.

dan di belakang kami wak karni kembali menebarkan desas desus busuk bahwa
peristiwa matinya ikan ikan di kolam kami adalah hukuman dari tuhan untuk kami.
Sebagai manusia biasa bapakpun tak bisa terus menerus menyabarkan hatinya. Satu hal
yang bapak tidak sukai dari wak karni adalah, ia terlalu pengecut, ia selalu menutup
mulutnya rapat rapat di hadapan kami, dan kemudian membeo keras keras di
belakang kami.

Kisah ini sering di jumpai di lingkungan masyarakat sekarang banyak orang orang
yang ingin menjatuhkan orang lain dengan membuat opini negatif semata mata karna
ingin dirinya di anggap baik. Sama seperti kisah Cerpen Tulang Ikan Di Tenggorokan
karya Mashdar Zainal, meski begitu karna kesabaran tokoh bapak selalu menyabarkan
hatinya ia selalu sabar dan memasrahkan semua kepada tuhan.

Di sini tuhan seolah olah ikut berperan menjadi tokoh di dalamnya padahal
Tuhan hanyalah konsep yang paradoksal, sehingga goldmann menyebutnya sebagai
Tuhan yang bersembunyi atau Hidden God (Goldmann 1977:36). Karena tidak
mempunyai peran dalam kehidupan manusia, Tuhan dapat di katakan tidak ada. Akan
tetapai, manusia selalu menyadari bahwa Tuhan itu ada dan tidak melepaskan tuntutan-
Nya atas prilaku kehidupan.

C. Prilaku Sombong

Prilaku sombong di sini adalah sikap yang di miliki wak karni kepada bapak, dia
merasa bahwa dia mampu menjalankan usahanya sendiri karna dia memiliki banyak
uang dan saat wak karni di gagalkan usahanya dia tidak mau meminta bantuan dari tokoh
bapak bahkan dia sudah tidak butuh bapak hingga pada akhirnya wak karni dan istrinya
membuat pagar pemisah antara kolam wak karni dan bapak.

Ini di kutip dalam Cerpen Tulang Ikan Di Tenggorokan karya Mashdar Zainal,
Esok paginya, kami mendapati istri Wak Karni tengah menancapkan ranting-ranting
beluntas sebagai pagar pembatas antara rumah kami. Seiring waktu, pagar beluntas itu
pun kian merimbun dan menjulang hingga setinggi pinggul orang dewasa.

Prilaku sombong juga sering kita jumpai di dunia nyata banyak orang orang yang
menganggap dirinya hebat da mapu melakukan segalanya dengan uang. Bahkan uang di
jadikan sebagi alat untuk menjatuhkan orang lain mereka juga mengganggap uang itu
sebai tuhan jadi mereka bisa melakukan apa saja yang meeka suka. Padaal mereka salah
besar uang hanyalah titipan allah semata dan esok mereka akan di peranyakan untuk apa
uang yang alla titikan untuk mereka.

Kita tidak boleh sombong karena saat kita lahir kita tidak punya kekuasaan apa-
apa. Kita tidak punya kekayaan apa-apa. Bahkan pakaian pun tidak. Segala sesuatu yang
kita miliki sekarang adalah titipan allah.

Begitu pula saat kita mati, segala jabatan dan kekayaan kita lepas dari kita. Kita
dikubur dalam lubang yang sempit dengan pakaian seadanya yang nanti akan lapuk
dimakan zaman.

D. Larangan menyiksa hewan tanpa hak

Abu Abdul Rahman Ahmad bin Syu'aib Al-Nasaiy dalam kitabnya sunan Al-Nasaiy
menyebutkan :

Barang siapa yang membunuh seekor burung lantas tidak menggunakannya sesuai
dengan haknya niscaya Allah akan memintai/menanyakan tentang hal itu (dimintai
pertanggung jawabannya) di hari kiamat. Dikatakan bahwa : Wahai Rasulullah yang
manakah haknya itu ? rasul bersabda : engkau menyembelihnya, lalu memakannya, dan
janganlah engkau memotong kepalanya lantas kau melemparkannya."[2](H.R. Al-
Nasaiy)

Kandungan Hadits

Pemahaman dari segi interteks hadis

Hadits-hadis tersebut yang kami cantumkan di atas menunjukkan haramnya


mengambil sesuatu yang bernyawa untuk dijadikan sasaran, karena ini adalah
penganiayaan tanpa sebab syar'ie yang jelas. Ini juga termasuk dosa besar karena
pelakunya akan dilaknat dan tentunya akan di azab. Sebagaimana dalam ungkapan hadis
yang di tafsirkan dalam kitab syarah hadis yaitu "Faidh Al-Qadir" disebutkan bahwa
dihukum dan disiksa pada hari kiamat"[7]

Telah di paparkan bahwa Tuhan melarang membunuh hewan untuk di jadikan


sasaran yang tidak baik yaitu untuk menjatuhkan nama bapak di hadapan masyarakat
agar masyarakat memiliki presepsi bahwa bapak mendapat hukuman dr Tuhan karna ikan
ikan guramih bapak yang mati, dengan begitu ikan ikan gurameh wak karni yang
tidak namun hal ini justru di lakukan oleh wak kari kepada ikan ikan gurameh bapak
dengan begitu wak karni.pun meninggal atas azab dari Tuhan.

Hal ini di ceritakan pada kutipan Cerpen Tulang Ikan Di Tenggorokan karya
Mashdar Zainal, Ratusan ikan itu adalah nyawa, dan mereka melayang sia-sia. Mau tak
mau ratusan ikan itupun terbuang tanpa faedah.

Sementara itu, Bapak hanya bungkam, matanya redup namun berkilat- kilat
serupa cermin retak. Mata Wak Karni yang mendelik itu mengingatkan Bapak pada mata
ratusan ikan yang mengapung di kolamnya beberapa waktu silam.

Akibat dari perbuatan wak karni yang tega dengan sengaja meracuni ikan ikan
gurameh bapak ,akhirnya wak karnipun mendapat azab. Wak karni meningal duniakaena
tersedak tulang ikan di tenggorokan. Mungkin banyak yang menira bahwa ini sangat
aneh, hanya dengan tulang ikan yang menyangkut di tenggorokan membuat seseoang
dapat meninggal, namun inilah kuasa Tuhan yang mungkin sulit untuk di nalar, namun
inilah kasa allah bahwa kita di larang menyilsa hewan hewan dengan tujuan yang tiak
baik karena hewan juga memiliki nyawa untu di linduni manusia tidak boleh dengan
seenaknya saja membunuh hewan hewan yang di bunuh secara cuma Cuma.
E. Penutup

Dari hasil uraian analisis pada cerpen Tulang Ikan Di Tenggorokan Karya Mashdar
Zainal yang telah di paparkan tersebut, ada beberapa hal tekait dengan hidden god
yaitu mengenai pandangan duni tragik. Pandangan dunia tragik memiliki beberapa
elemen yaitu pandangan mengenai Tuhan, mengenai dunia dan manusia. kisah
pertama dari cerpen Tulang Ikan Di Tenggorokan Karya Mashdar yaitu pandangan
mengenai Tuhan di mana kisah ini menampilkan tokoh Tuhan yang seolah olah ada
di dalam peran. Yang kedua yaitu mengenai pandangan dunia tragik dalam cerpen
Tulang Ikan Di Tenggorokan Karya Mashdar dalam cerpen tersebut pengarang
membuat suatu cerita di mana kisah kematian yang di alami wa karni yang kebetulan
masih berhubungan dengan tragedi ikan ikan yang di bunuh wan karni dan mungkin
ini adalah balasan dari Tuhan atas segala sesuatu yang di alami wa karni selama ini.
Yang ketiga yaitu, elemen yang ketiga yaitu, pandangan mengenai manusia dimana
cerpen Tulang Ikan Di Tenggorokan Karya Mashdar ini ngisahkan tentang seorang
manusia yang teramat percaya dengan adanya tuhan bahkan dia menggap segala
sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Tuhan dan dia tidak akan melakukan
sesuatu tanpa kehendak tuhan karna dia merasa tidak sempurna dan kesempurnaan
hanyalah milik Tuhan.

Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang dapat menampilkan keberagaman
makna dan dapat memberikan pencerah baru kepada pembaca. Dalam hal ini apa yang
sudah saya paparkan belum tentu benar. Oleh karena itu pembaca juga harus
melakukan analisis analisis untuk temuan temuan yang baru dan berbeda agar
dapat memperkaya khazanah perkembangan sastra.
F. Daftar Pustaka

Faruk, 2010. Pengantar Sosiologi Sastra.Yoyakarta: Pustaka Pelajar

https://lakonhidup.wordpress.com/2015/0http://media-
islam.or.id/2009/10/08/penyakit-hati-sombong-iri-dan-dengki-dan-cara-

mengobatinya/1/http://avatarzaharuddin.blogspot.co.id/2014/05/larangan-menyiksa-
hewan-tanpa-hak.html04/tulang-ikan-di-tenggorokan

Anda mungkin juga menyukai