Jika guru telah memiliki kualitas sebagai guru professional, maka tuntutan kurikulum yang bagaimanapun tentu akan dapat dipenuhinya. Pekerjaan guru tidak hanya menguasai materi ajar dan cara mengajarkanya. Ia juga harus mampu mengebangkan potensi siswa siswanya , artinya guru harus terus belajar, karena mereka harus menyadari bahwa profesi guru tidak boleh berhenti belajar. Prof. Dr. I Nyoman S Degeng memaknai belajar Bagaikan air disebuah sungai, yang memiliki sifat mengalir, dinamis, penuh resiko dan menggairahkan. Artinya kesalahan, kreativitas, potensi dan ketakjuban mengisi tempat itu. Kurikulum itu ibarat sungai yang indah untuk diarungi, berliku liku, banyak jeram, batu, padas dan segala yang tersembunyi serta terbuka ada di situ dalam ketidakteraturan Sikap Kita sebagai guru adalah menghidupkan kurikulum apapun modelnya, karena kita adalah sang DIRIGENT ORCHESTRA BELAJAR-MENGAJAR. Oleh karenanya ketika kita mengajar harus dengan ketulusan hati, kesetiaan pada profesi, kelembutan, penuh kemesraan, kesabaran dan cinta kala mendampingi belajar sambil menumbuh kembangkan potensi siswa siswi kita. Yang melakukan aktivitas dikelas dengan penuh suka cita, improvasi, serta memiliki pengendalian diri yang baik. Dan kita dengan lantang mengatakan: SELAMAT DATANG PERUBAHAN, APAPUN KURIKULUMNYA KAMI (GURU) YANG MENGHIDUPKANNYA. Sehingga kita selalu berupaya mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan, menggairahkan dan membuat takjub. Salam