TERMODINAMIKA
BAYU F ALIT
αµ= Q – W atau Q = αµ - W
Q = ∆U+W
Q bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor; negatif (-) bila
sistem melepas kalor
W bertanda positif (+) jika sistem melakukan kerja; negatif (-) bila
sistem diberikan kerja
ΔU bertanda positif (+) jika sistem mengalami kenaikan suhu;
negatif (-) jika sistem mengalami penurunan suhu
ΔU = Q – W
Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
b. Hukum Termodinamika 2 ( arah reaksi system dan Batasan )
Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa
terjadi dan yang tidak. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara,
yaitu :
“Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya”
Dalam Bahasa sederhana, kalor mengalir secara alami dari benda
panas ke benda dingin; kalor tidak akan mengalir secara spontan dari
benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha. Hukum ini sendiri
berbicara tentang kondisi alami dari alur kalor pada suatu objek
dengan system.
c. Hukum Termodinamika 3
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol
absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem
mencapai temperatur nol absolut (temperatur Kelvin) semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur
kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studiobelajar.com/termodinamika/
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/apa-itu-hukum-termodinamika-2784/
https://www.gurupendidikan.co.id/termodinamika/
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Hukum-I-
Termodinamika-2016-2016/menu3.html
https://www.ruangguru.com/blog/hukum-dan-prinsip-termodinamika
https://rumus.co.id/hukum-termodinamika-1-dan-2/