Anda di halaman 1dari 4

HUKUM

TERMODINAMIKA
BAYU F ALIT

KIMIA FISIK UKIT VLAGIA I PAAT, M.Si


A. TERMODINAMIKA
Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara usaha
dan kalor atau perpindahan energi. Termodinamika sendiri berasal dari
bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya panas dan Dynamic yang
artinya perubahan. Dalam prosesnya termodinamika kita kenal Kalor (Q),
Kerja (W), Sistem dan Lingkungan (Mekanika Statik). Pada perkembangnya
termodinamika direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk
mekanisme yang bisa membantu manusia dalam kegiatannya artinya hal
alami yang terjadi dalam kehidupan kita secara langsung bersinggungan
dengan termodinamika yang bisa disebut dengan prinsip termodinamika.
Termodinamika mempunyai hukum-hukum pendukungnya. Hukum-
hukum ini menerangkan bagaimana dan apa saja konsep yang harus
diperhatikan. Seperti peristiwa perpindahan panas dan kerja pada proses
termodinamika. Penerapan hukum-hukum ini juga digunakan dalam berbagai
bidang seperti bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu pangan, ilmu kimaia
dan lain-lain.

a. Hukum Termodinamika 1 ( Kekekalan Energi dalam Sistem)


Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi
hanya dapat berubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Hukum I
termodinamika menyatakan bahwa untuk setiap proses apabila kalor (Q)
diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha (W), maka akan
terjadi perubahan energi dalam (αµ). Pernyataan ini dapat dituliskan
secara matematis sebagai berikut:

αµ= Q – W atau Q = αµ - W

Q = ∆U+W

 Q bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor; negatif (-) bila
sistem melepas kalor
 W bertanda positif (+) jika sistem melakukan kerja; negatif (-) bila
sistem diberikan kerja
 ΔU bertanda positif (+) jika sistem mengalami kenaikan suhu;
negatif (-) jika sistem mengalami penurunan suhu

ΔU = Q – W
Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
b. Hukum Termodinamika 2 ( arah reaksi system dan Batasan )
Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa
terjadi dan yang tidak. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara,
yaitu :
“Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya”
Dalam Bahasa sederhana, kalor mengalir secara alami dari benda
panas ke benda dingin; kalor tidak akan mengalir secara spontan dari
benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha. Hukum ini sendiri
berbicara tentang kondisi alami dari alur kalor pada suatu objek
dengan system.

Penjelasan hukum II Termodinamika ialah sebagai berikut ini :

o Tidaklah mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu


siklus, menerima kalor dari satu reservoir dan mengubah kalor
seluruhnya menjadi usaha.
o Tidaklah mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu
siklus dengan mengambil kalor dari reservoir yang mempunyai
suhu rendah dan memberikannya ke reservoir suhu tinggi tanpa
usaha dari luar.
o Mesin yang bekerja di antara reservoir suhu Tt dan reservoir
suhu Tt(Tt > Tr), mempunyai efisiensi maksimum.

c. Hukum Termodinamika 3
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol
absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem
mencapai temperatur nol absolut (temperatur Kelvin) semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur
kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studiobelajar.com/termodinamika/
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/apa-itu-hukum-termodinamika-2784/
https://www.gurupendidikan.co.id/termodinamika/
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Hukum-I-
Termodinamika-2016-2016/menu3.html
https://www.ruangguru.com/blog/hukum-dan-prinsip-termodinamika
https://rumus.co.id/hukum-termodinamika-1-dan-2/

Anda mungkin juga menyukai