DISUSUN OLEH
FAKULTAS PERTANIAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TERMOKIMIA
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi
kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung setiap unsur atau
senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah semacam energi potensial zat
tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung dalam suatu zat disebut panas dalam
atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H. Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil
pada suatu reaksi disebut perubahan entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi diberi simbol ΔH.
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang
menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia. Secara operasional
termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi
kimia, perubahan keadaan, dan pembentukan larutan.
Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang dapat
diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan dasar untuk pengkajian
teori ikatan kimia dan struktur kimia. Fokus bahasan dalam termokimia adalah tentang jumlah
kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi.
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa
kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia.
Bakri (2008) juga menyatakan bahwa dalam termokimia terdapat perubahan entalpi,
harga perubahan entalpi dipengaruhi oleh kondisi (suhu dan tekanan) pengukuran. Oleh karena
itu, perlu mencantumkan suhu dan tekanan pengukuran untuk setiap data termokimia. Perubahan
entalpi yang diukur pada temperatur 25℃ dan tekanan 1 atm disepakati sebagai perubahan
entalpi standar yang dinyatakan dengan simbol ∆H°.
Apabila pengukuran ∆H dilakukan untuk 1 mol zat pada kondisi standar,
maka ∆H dinamakan sebagai entalpi molar. Entalpi molar adalah perubahan entalpi reaksi yang
berkaitan dengan kuantitas zat yang terlibat dalam reaksi. Satuan ∆H adalah kJ (kiloJoule) dan
satuan ∆H molar reaksi adalah kJ/mol. Berikut ini beberapa jenis perubahan entalpi standar,
yaitu:
1. Perubahan entalpi pembentukan standar (∆H°f)
Perubahan entalpi pembentukan standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembentukan satu mol zat dari unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan
standar dan tekanan 1 atm.
Perubahan entalpi peruraian standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
peruraian satu mol zat menjadi unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan
standar.
Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembakaran satu mol zat (reaksi dengan oksigen) diukur pada keadaan standar.
Perubahan entalpi pelarutan adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pelarutan satu
mol zat pada keadaan standar.
B. PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Hamid (2007) menyatakan termodinamika merupakan bagian dari cabang Fisika yang
namanya Termofisika (Thermal Physics). Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara energi dan kerja dari suatu sistem. Termodinamika hanya mempelajari besaran-
besaran yang berskala besar (makroskopis) dari sistem yang dapat diamati dan diukur dalam
eksperimen. Besaran-besaran yang berskala kecil (mikroskopis) dipelajari dalam Teori Kinetik
Gas (Kinetic Theory of Gas) atau Fisika Statistik (Statistical Physics).
Termodinamika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan kaitan antara
besaran fisis tertentu yang menggambarkan sikap zat di bawah pengaruh kalor. Besaran fisis ini
disebut koordinat makroskopis sistem. Kaitan atau rumus yang menjelaskan hubungan antar
besaran fisis diperoleh dari eksperimen dan kemudian dapat digunakan untuk meramalkan
perilaku zat di bawah pengaruh kalor (Hamid, 2007).
Chang menyatakan bahwa dalam termodinamika, kita mempelajari perubahan-perubahan
dalam keadaan sistem (state a system), yang didefinisikan sebagai nilai-nilai sifat makroskopis
yang relevan, seperti susunan, energi, suhu, tekanan, dan volume. Energi, tekanan, volume, dan
suhu dikatakan sebagai fungsi keadaan (state function), yaitu sifat-sifat yang ditentukan oleh
keadaan sistem, terlepas bagaimana keadaan akhir sistem dan tidak bergantung pada bagaimana
perubahan itu dilakukan.
Suhu pada akhir reaksi eksoterm lebih tinggi dibandingkan suhu pada awal reaksi.
Contohnya dari 25℃ ke 30℃
Sedangkan untuk reaksi endoterm itu sendiri adalah reaksi kebalikannya, yaitu:
Suhu pada akhir reaksi endoterm lebih rendah dibandingkan suhu pada awal
reaksi. Contohnya dari 30℃ ke 25℃.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang menyatakan jumlah mol dan
keadaan fisik masing-masing zat (pereaksi maupun hasil reaksi) serta perubahan entalpi untuk
reaksi yang bersangkutan. Dalam termokimia terdapat beberapa perubahan entalpi pada keadaan
standar, yaitu pada temperatur 25℃ dan tekanan 1 atm. Hal yang harus diperhatikan dalam
termokimia adalah penulisan koefisien fase zat dalam persamaannya, yang mana akan
memengaruhi perubahan entalpinya. Jika persamaan kimia arahnya dibalikan, maka nilai
entalpinya akan berubah tanda.
Ilmu termodinamika itu menggambarkan usaha untuk mengubah kalor menjadi energi,
termasuk proses dari aliran energi tersebut dan akibat yang dihasilkan oleh perpindahan energi
tersebut. Singkatnya termodinamika mempelajari tentang panas dan temperatur, termasuk
hubungan keduanya pada energi dan gerak. Konsepnya energi dihasilkan oleh sistem yang
dibatasi oleh kenyataan, dimana sistem tersebut memungkinkan untuk terbagi lagi menjadi
sub sistem atau membentuk sistem-sistem lainnya menjadi sistem yang lebih besar, dan sistem
yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Pada termodinamika
terdapat empat hukum yang berlaku, yaitu hukum awal, hukum pertama termodinamika, hukum
kedua termodinamika, dan hukum ketiga termodinamika.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saranyang membangun dari
pembaca agar makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Dan makalah ini dapat memberikan
informasi mengenai larutan dapar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 1978. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.