Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TERMOKIMIA DAN TERMODINAMIKA

DISUSUN OLEH

WIDYA WULANDARI (22302017)

ACHMAD RIVALDI (22302019)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS IUNDONESIA TIMUR

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semua mahluk hidup melakukan pekerjaan.Tumbuh-tumbuhan melakukan pekerjaan


ketika mengangkat air dari akar ke cabang-cabang,hewan melakukan melakukan pekerjaan
ketika berenang, merayap, dan terbang. Kerja juga terjadi ketika pemompaan darah melalui
pembuluh darah dalam tubuh dan pada pemompaan ion-ion melewati dinding sel. Semua kerja
ini diperoleh dari pengeluaran energy kimia yang disimpan dalam makanan yang dikonsumsi
oleh mahluk hidup.
Termokimia adalah ilmu tentang perubahan kalor (panas) suatu zat yang melibatkan
proses kimia dan fisika. Termokimia yang merupakan bagian dari Termodinamika membahas
tentang perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia yang dimanifestasikan sebagai kalor
reaksi. Partikel-partikel penyusun zat selalu bergerak konstan, sehingga zat memiliki energi
kinetik. Energi kinetik rata-rata suatu objek berbanding lurus dengan temperature absolutnya
(0K).
Ini berarti jika suatu objek dalam keadaan panas, atom-atom molekulnya-molekul
penyusun objek tersebut bergerak cepat, sehingga energy kinetic objek tersebut besar. Energi
potensial suatu zat muncul dari gaya tarik menarik dan tolak-menolak antara partikel-partikel
penyusun zat. Salah satu bentuk energi yang umum dijumpai adalah energi kalor.
Termodinamika berasal dari dua kata yaitu thermal (yang berkenaan dengan panas) dan
dinamika (yang berkenaan dengan pergerakan). Termodinamika adalah kajian mengenai
hubungan,panas, kerja, dan energy dan secara khusus perubahan panas menjadi kerja.Hukum
termodinamika pertama dan kedua dirumuskan pada abad ke-19 oleh para ilmuan mengenai
peningkatan efisiensi mesin uap. Bagaimanapun hukum ini merupakan dasar seperti hokum
fisika lainnya. Mereka membatasi efisiensi amuba atauikan paus seperti mereka membatasi
efisiensi mobil atau tenaga nuklir tumbuhan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Termokimia ?
2. Apakah pengertian Termodinamika ?
3. Bagaimana bunyi Hukum Termodinamika ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Termokimia
2. Untuk mengetahui pengertian Termodinamika
3. Untuk mengetahui bunyi Hukum Termodinamika
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TERMOKIMIA

Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi
kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung setiap unsur atau
senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah semacam energi potensial zat
tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung dalam suatu zat disebut panas dalam
atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H. Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil
pada suatu reaksi disebut perubahan entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi diberi simbol ΔH.
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang
menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia. Secara operasional
termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi
kimia, perubahan keadaan, dan pembentukan larutan.
Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang dapat
diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan dasar untuk pengkajian
teori ikatan kimia dan struktur kimia. Fokus bahasan dalam termokimia adalah tentang jumlah
kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi.
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa
kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia.
Bakri (2008) juga menyatakan bahwa dalam termokimia terdapat perubahan entalpi,
harga perubahan entalpi dipengaruhi oleh kondisi (suhu dan tekanan) pengukuran. Oleh karena
itu, perlu mencantumkan suhu dan tekanan pengukuran untuk setiap data termokimia. Perubahan
entalpi yang diukur pada temperatur 25℃ dan tekanan 1 atm disepakati sebagai perubahan
entalpi standar yang dinyatakan dengan simbol ∆H°.
Apabila pengukuran ∆H dilakukan untuk 1 mol zat pada kondisi standar,
maka ∆H  dinamakan sebagai entalpi molar. Entalpi molar adalah perubahan entalpi reaksi yang
berkaitan dengan kuantitas zat yang terlibat dalam reaksi. Satuan ∆H adalah kJ (kiloJoule) dan
satuan ∆H molar reaksi adalah kJ/mol. Berikut ini beberapa jenis perubahan entalpi standar,
yaitu:
1.     Perubahan entalpi pembentukan standar (∆H°f)

Perubahan entalpi pembentukan standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembentukan satu mol zat dari unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan
standar dan tekanan 1 atm.

2.     Perubahan entalpi peruraian standar (∆H°d)

Perubahan entalpi peruraian standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
peruraian satu mol zat menjadi unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan
standar.

3.     Perubahan entalpi pembakaran (∆H°c)

Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembakaran satu mol zat (reaksi dengan oksigen) diukur pada keadaan standar.

4.     Perubahan entalpi netralisasi (∆H°n)

Perubahan entalpi netralisasi adalah perubahan entalpi yang terjadi pada


pembentukan satu mol air dari reaksi asam basa pada keadaan standar.

5.     Perubahan entalpi pelarutan (∆H°soln)

Perubahan entalpi pelarutan adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pelarutan satu
mol zat pada keadaan standar.

B. PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Hamid (2007) menyatakan termodinamika merupakan bagian dari cabang Fisika yang
namanya Termofisika (Thermal Physics). Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara energi dan kerja dari suatu sistem. Termodinamika hanya mempelajari besaran-
besaran yang berskala besar (makroskopis) dari sistem yang dapat diamati dan diukur dalam
eksperimen. Besaran-besaran yang berskala kecil (mikroskopis) dipelajari dalam Teori Kinetik
Gas (Kinetic Theory of Gas) atau Fisika Statistik (Statistical Physics).
Termodinamika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan kaitan antara
besaran fisis tertentu yang menggambarkan sikap zat di bawah pengaruh kalor. Besaran fisis ini
disebut koordinat makroskopis sistem. Kaitan atau rumus yang menjelaskan hubungan antar
besaran fisis diperoleh dari eksperimen dan kemudian dapat digunakan untuk meramalkan
perilaku zat di bawah pengaruh kalor (Hamid, 2007).
Chang menyatakan bahwa dalam termodinamika, kita mempelajari perubahan-perubahan
dalam keadaan sistem (state a system), yang didefinisikan sebagai nilai-nilai sifat makroskopis
yang relevan, seperti susunan, energi, suhu, tekanan, dan volume. Energi, tekanan, volume, dan
suhu dikatakan sebagai fungsi keadaan (state function), yaitu sifat-sifat yang ditentukan oleh
keadaan sistem, terlepas bagaimana keadaan akhir sistem dan tidak bergantung pada bagaimana
perubahan itu dilakukan.

C. BAGAIMANA BUNYI HUKUM TERMODINAMIKA


Menurut Zainal (2016) terdapat empat hukum dasar yang berlaku di dalam sistem
termodinamika, yaitu:
1.     Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum Awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
1. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum yang sama juga terkait dengan kasus kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah
energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum ini
dapat diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu proses dengan isokhorik, isotermik, isobarik, dan
juga adiabatik.
2. Hukum Kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum
kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang dikeluarkan
oleh Kelvin-Planck dan Clausius. Pernyataan Clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun
bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai panas
dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang lebih tinggi.
Pernyataan Kelvin-Planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus termodinamika
dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling sambil menerima energi panas dari satu
reservoir termal.
Total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut dengan
prinsip kenaikan entropi yang merupakan korolari dari kedua pernyataan diatas (analisis hukum
kedua termodinamika untuk proses dengan menggunakan sifat entropi).

3. Hukum Ketiga Termodinamika


Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol. 
Bakri (2008) menyatakan termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari energi yang
menyertai suatu reaksi kimia. Dalam termokimia dikenal istilah-istilah berikut:
a.     Sistem : Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian.
b.     Lingkungan: Lingkungan adalah segala sesuatu yang membatasi sistem.
c.     Entalpi (H): Entalpi adalah energi kimia yang terkandung di dalam sistem. Entalpi
suatu sistem tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah perubahan entalpi (∆H) yang
menyertai perubahan sistem tersebut. Perubahan entalpi menunjukan
d.     Kalor Reaksi: Kalor reaksi adalah kalor yang menyertai suatu reaksi kimia.
e.     Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm: Reaksi eksoterm adalah reaksi yang
melepaskan kalor (terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan). Sedangkan
reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor (terjadi perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem). Adapun contoh reaksi eksoterm dan endoterm sebagai berikut:

3H₂(g) + N₂(g) → 2NH₃(g) ∆H = -92 kJ

 
Suhu pada akhir reaksi eksoterm lebih tinggi dibandingkan suhu pada awal reaksi.
Contohnya dari 25℃ ke 30℃
Sedangkan untuk reaksi endoterm itu sendiri adalah reaksi kebalikannya, yaitu:

2NH₃(g) → 3H₂(g) + N₂(g) ∆H = +92 kJ

Suhu pada akhir reaksi endoterm lebih rendah dibandingkan suhu pada awal
reaksi. Contohnya dari 30℃ ke 25℃.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang menyatakan jumlah mol dan
keadaan fisik masing-masing zat (pereaksi maupun hasil reaksi) serta perubahan entalpi untuk
reaksi yang bersangkutan. Dalam termokimia terdapat beberapa perubahan entalpi pada keadaan
standar, yaitu pada temperatur 25℃ dan tekanan 1 atm. Hal yang harus diperhatikan dalam
termokimia adalah penulisan koefisien fase zat dalam persamaannya, yang mana akan
memengaruhi perubahan entalpinya. Jika persamaan kimia arahnya dibalikan, maka nilai
entalpinya akan berubah tanda.
Ilmu termodinamika itu menggambarkan usaha untuk mengubah kalor menjadi energi,
termasuk proses dari aliran energi tersebut dan akibat yang dihasilkan oleh perpindahan energi
tersebut. Singkatnya termodinamika mempelajari tentang panas dan temperatur, termasuk
hubungan keduanya pada energi dan gerak. Konsepnya energi dihasilkan oleh sistem yang
dibatasi oleh kenyataan, dimana sistem tersebut memungkinkan untuk terbagi lagi menjadi
sub sistem atau membentuk sistem-sistem lainnya menjadi sistem yang lebih besar, dan sistem
yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Pada termodinamika
terdapat empat hukum yang berlaku, yaitu hukum awal, hukum pertama termodinamika, hukum
kedua termodinamika, dan hukum ketiga termodinamika.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saranyang membangun dari
pembaca agar makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Dan makalah ini dapat memberikan
informasi mengenai larutan  dapar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Ahmad Abu. 2007. Kalor dan Termodinamika. Yogyakarta: UNY.


Dalam http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Diktat%20Termodinamika.pdf .

Bakri, Mustafal. 2008. SPM Kimia untuk SMA/MA. Jakarta: Erlangga.

Chang, Raymond. 1978. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai