Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

Altkins, P.W, 1999, Kimia Fisika 4 jilid 1, Erlangga, Jakarta.


Bird. T, 1993, Kimia Fisika untuk Universitas, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Chang. R, 2004, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti edisi 3 jilid 2,
Erlangga,Jakarta.
Foliatini, 2008, Buku Pintar Kimia, Wahyu Media, Jakarta.
Oxtoby, 2001, Prinsip Kimia Modern, Erlangga, Jakarta.
Subowo. T dan Sanjaya. A, 1983, Kimia Fisika, CV Armico, Bandung.
Sukardjo, 2003, Kimia Fisika, Rineka Cipta, Jakarta

Termokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan kalor(panas)


dalam reaksi kimia. Kalor merupakan salah satu bentuk energi.
Enegididefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Beberapa
istilah dalamtermokimia yang harus diketahui adalah sistem dan lingkungan.
Sistem adalahsekumpulan elemen atau unsur yang saling mempengaruhi anara
satu dengan yanglain. Mislnya tabung reaksi yang berisi larutan yang bereaksi.
Lingkungan adalahsegala sesuatu diluar sistem (Foliatini, 2008).Kajian tentang
kalor dihasilkan atau dibutuhkan oleh reaksi kimia disebuttermokimia.
Termodinamika merupakan cabang dari termokimia karena tabungreaksi dan
isinya membentuk sistem. Kita dapat mengukur (secara tak langsung,dengan
cara mengukur kerja atau kenaikan temperatur) energi yang dihasilkanoleh
reaksi dengan kalor dan dikenal sebagai
q
, bergantung pada kondisinya,apakah dengn perubahan energi dalam atau
perubahan entalpi. Sebaliknya jikakita
tahu ∆U atau ∆H suatu reaksi, kita dapat meramalkan jumlah energi yang
dihasilkannya sebgai kalor (Altkins, 1999).Hampir semua reaksi kimia
menyerap atau menghasilkan (melepaskan)energi, umumnya dalam bentuk kalor.
Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara energi termal dan kalor.
Kalor (heat) adalah perpindahan energitermal antara dua benda yang suhunya
berbeda walaupun kalor diserap atau kalordibebaskan. Ketika menggambarkan
perubahan energi yang terjadi selama prosestersebut. Ilmu kimia yang
mempelajari perubahan kalor yang menyertai reaksikimia disebut termokimia (
thermochemistry
) (Chang, 2004).Panas dan kerja, keduanya adalah bentuk perpindahan energi
kedalam ataukeluar sistem, maka dapat dibayangkan sebagai energi dalam
keadaan singgah.Jika perubahan energi disebabkan kontak mekanik sistem
dengan lingkungannya,maka kerja dilakukan : jika perubahan itu disebabkan
ileh kontak kalor(menyebabkan perubahan suhu, maka kalor dipindahkan.
Dalam banyak proses,kalor dan keduanya menembus batas sistem, dan
perubahan energi dalam sistem
adalah jumlah dari kontribusi itu. Pernyataan ini disebut hukum pertama
yangmempunyai rumus matematika :
E=q+w
Suatu sistem dapat dibayangkan mengandung kerja atau kalor, sebab kerja
dankalor keduanya mengacu bukan pada keadaan sistem, tetapi pada proses
yangmengubah suatu keadaan-keadaan lainnya. Perubahan keadaan yang sama
darisistem dapat dilakukan dengan memindahkan kalor ke sistem tanpa
melakukankerja sehingga : E = w + w. Karena
q
dan
w
tergantung pada proses tertentu atau(lintasan) yang menghubungkan keadaan,
maka mereka bukanlah fungsi keadaan(Oxtoby, 2001).Reaksi kimia yang
menyangkut pemecahan atau pembentukan ikatankimia selalu berhubungan
dengan penyerapan atau pelepasan panas. Reaksieksotermik adalah suatu reaksi
yang melepaskan energi. Jika reaksi berlangsung
pada suhu tetap berdasarkan perjanjian ∆H akan bernilai negatif karena
kandngan
panas dari sistem menurun. Sebaliknya pada reaksi endotermik yaitu
reaksi yang
membutuhkan panas berdasarkan perjanjian ∆H akan bernilai positif. Namun
kadang-kadang buku menggunakan tanda sebaliknya dari yang telah
diuraikandiatas. Karena itu dalam penulisan dibidang termodinamika dianjurkan
untukselalu mencantumkan penggunaan tanda yang akan digunakan (Bird,
1993).Panas pelarutan ada dua macam, yaitu proses pelarutan integral dan
panas pelarutan diferensial. Besarnya panas pelarutan bergantung pada jumlah
mol pelarut dan zat terlarut (Sukardjo, 2002).Panas pelarutan adalah panas yang
diserap jika 1 mol padatan dilarutkandalam larutan yang sudah dalam keadaan
jenuh. Hal ini berbeda dengan
panas pelarutan untuk larutan encer yang biasa terdapat dalam tabel panas pelar
utan.Panas pelarutan biasanya terdapat tabel merupakan panas. Pengenceran
darikeadaan jenuh menjadi encer (Sukardjo, 2002).Panas netralisasi terjadi
dalam larutan asam kuat dan basa kuat dengansedikit air ternyata berharga
konstan. Hal ini disebabkan karena asam kuat
dan basa kuat akan mudah terionisasi sempurna dalam bentuk ion didalam larut
an.Panas penetralan merupakan jumlah panas yang dilepaskan ketika 1 mol air

terbentuk akibat reaksi dengan asam dan basa atau sebaliknya (Subowo
danSanjaya, 1983).
http://rahmana28.blogspot.co.id/2016/04/gelatin.html

https://www.academia.edu/11291837/KONSENTRASI_KRITIS_MISEL

http://landepayu.blogspot.co.id/2017/01/jurnal-praktikumtermodinamika_90.html

Anda mungkin juga menyukai