ENTALPI REAKSI
Oleh:
Nama : Zona Salsabia Ardyanti
NIM : 181810301029
Kelompok /Kelas : 6/ B
Asisten : Mariyatul Kiftiyah
1.2 Tujuan
1. Menggunakan hukum Hess untuk menentukan perubahan entalpi reaksi antara amonia
berair dan asam klorida cair.
2. Bandingkan perubahan entalpi Anda yang dihitung dengan hasil eksperimen.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Hasil
Reaksi ke- Suhu Suhu ΔT(oC) Massa Q(J) ΔH(kJ)
Awal(oC) Akhir(oC) (gr)
Reaksi 1 27 29,75 2,75 30,9 -355,19 -14,2
Reaksi 1 27 29,68 2,68 30,9 -346,15 -13,8
(duplo)
Reaksi 2 26,87 27,37 0,5 30,9 -103,33 -4,1
Reaksi 2 26,87 27,12 0,25 30,9 -32,29 -1,2
(duplo)
Reaksi 3 27,24 29,68 2,44 30,9 -315,15 -12,6
Reaksi 3 26,99 29,62 2,63 30,9 -339,69 -13,5
(duplo)
4.2 Pembahasan
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia.
Sumber perubahan energi tambahan berasal dari kalor yang diberikan atau diambil dari isinya
membentuk sistem. Jadi kalor dapat diukur secara tidak langsung dengan cara mengukur kerja.
Perubahan kalor dapat diamati pada tekanan konstan dan sistem yang diamati menyangkut cair-
padat sehingga perubahan volume dapat diabaikan. Akibatnya kerja yang bersangkutan dengan
sistem dapat pula diabaikan (P∆V = 0). Oleh karena itu, perubahan entalpi (∆H) sama dengan
perubahan energi dalam (∆U). Perubahan energi dapat terjadi dalam suatu sistem maupun
lingkungan. Sistem dapat berupa gas, uap air, dan uap dalam kontak dengan cairan. Perubahan
energi dapat terjadi dalam suatu sistem maupun lingkungan. Sistem dapat berupa gas, uap air,
dan uap dalam kontak dengan cairan.
Percobaan ini akan melaksanakan 3 percobaan, mereaksikan larutan NaOH dan HCL,
larutan NaOH dan NH4Cl, dan larutan HCl dan NH4OH. Percobaan ini menggunakan
kalorimeter yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dilepas.
Percobaan ini juga memerlukan prob suhu. Prob suhu untuk mengukur suhu awal, terakhir,
dan suhu campuran. Komputer beserta softwarenya juga dibutuhkan pada praktikum ini untuk
mendapatkan nilai dari suhu awal dan akhir dari semua reaksi yang diuji. Data yang diperoleh
disimpan dalam bentuk file microsoft excel agar didapatkan grafik dari semua data. Semua
percobaan dilakukan secara duplo, tujuannya agar hasil yang diperoleh dapat iuji
keakuratannya.
Perlakuan pertama mereaksikan larutan NaOH dengan larutan HCl. Larutan NaOH dan
HCl masing-masing diuji dengan volume 15 mL. Suhu masing-masing larutan diukur
menggunakan sensor suhu dengan tujuan untuk mendapatkan nilai suhu dari masing-masing
larutan. Pengukuran suhu atau kalor kedua larutan tersebut dilakukan dalam kalorimeter
dengan tujuan untuk melindungi sistem yang diukur dari pengaruh lingkungan, dan tidak
terjadi pertukaran materi dan kalor antara sistem dan lingkungan.
305 y2 = 0,0015x + 29,755
304.5 R² = 0,0103
304 y1 = -0,0002x + 30,665
R² = 0,0004
303.5
303 T1
302.5 T2
302 Linear (T1)
301.5 Linear (T2)
301
300.5
300
0 5 101520253035404550556065707580859095
301.5
T1
301
T2
300.5
Linear (T1)
300 Linear (T2)
299.5
299
298.5
298
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Penambahan larutan HCl terhadap larutan NH3 pada pengulangan pertama menghasilkan
suhu awal sebesar 27,24oC dan suhu akhir sebesar 29,68oC sehingga perubahan suhunya sebesar
2,44oC, pada pengulangan kedua menghasilkan suhu awal sebesar 26,99oC dan suhu akhir
sebesar 29,62oC sehingga perubahan suhunya sebesar 2,63oC. Kalor yang dihasilkan pada
pengulangan pertama yakni -315,15 joule dengan entalpi -12,6 kJ/mol, dan pada pengulangan
kedua yakni -339,69 joule dengan entalpi -13,5 kJ/mol. Hasil yang diperoleh menandakan
reaksi yang terjadi merupakan reaksi eksotermik yang ditandai grafik suhu yang semakin naik
menandakan suhu lingkungan naik akibat adanya reaksi dari sistem yaitu HCl dengan NH4.
Perubahan entalpi (∆𝐻) yang bernilai negative juga menandakan bahwa reaksi ini adalah reaksi
eksotermis. Sistem (campuran HCl dan NaOH) melepaskan kalor ke lingkungan (calorimeter).
Hasil tersebut sesuai dengan literature Alfiah(2017). Reaksi eksoterm ditandai dengan kenaikan
suhu sistem menyebabkan sistem melepaskan kalor ke lingkungan sehingga perubahan entalpi
yang terjadi bernilai negatif.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan enthalpi reaksi kimia adalah sebagai
berikut:
1. Hukum Hess dapat digunakan untuk menentukan perubahan enthalpi reaksi antara amonia
berair dan asam klorida cair.
2. Hasil perhitungan perubahan enthalpi yang pada seluruh reaksi sesuai dengan hasil yang
percobaan diperoleh yaitu mengalami pelepasan kalor yang sesuai dengan grafiknya
mengalami kenaikan, dimana kenaikan suhu dikarenakan kalor yang dilpaskan dari sistem
(campuran larutan) ke lingkungan (kalorimeter) dan menandakan reaksi adalah reaksi
eksoterm sehingga perubahan entalpi bernilai negatif.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum kali ini adalah, hendaknya praktikan lebih
teliti dalam melakukan pengukuran suhu dan perhitungan. Waktu yang ada hendaknya
digunakan secara efisien agar praktikum selesai pada waktu yang telah ditentukan. Praktikan
harus menguasai prosedur dan teknik dalam percobaan dan selalu menjaga kebersihan
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiah, N.M. 2017. Pemodelan Matematik dan Sifat Termodinamika Isoterm Sorpsi Air Tepung
Singkok Terfermentasi Angkak. Alchemy Jurnal Penelitian Kimia. 13(1) : 29-40.
Atkins, P. W. 1997. Kimia Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Babu, B.V. 2014.Heat Transfer and Kinetics in the Pyrolysis of Shrinking Biomass Particle.
Chemical Engineering Science. 59(10) :1999–2012.
Braddy, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Srtuktur. Jakarta : Binarupa Aksara.
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.
Chang,R.2004.Konsep-Konsep Kimia Inti Dasar. Jakarta :Erlangga.
Dogra.2009.Kimia Fisik dan Soal-Soal.Jakarta:UI-Press.
LabChem. 2019 . Material Safety Data Sheet Aquades. [Serial Online].
http://www.labchem.com/msds.php?msdsId=992514[Diakses tanggal 20 Oktober 2019].
LabChem. 2019. Material Safety Data Sheet Amonium Chloride. [Serial Online].
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=99256[Diaksestanggal 20 Oktober 2019].
LabChem. 2019. Material Safety Data Sheet Amonium Hidroxide. [Serial Online].
http://www.labchem.com/msds.php?msdsId=992516[Diakses tanggal 20 Oktober 2019].
LabChem. 2019. Material Safety Data Sheet Hydrolic Acid.[Serial Online].
http://www.labchem.com/msds.php?msdsId=992546[Diaksestanggal 20 Oktober 2019].
LabChem. 2019. Material Safety Data Sheet Natrium Hydroxide.[Serial Online].
http://www.labchem.com/msds.php?msdsId=991278 [Diakses tanggal 20 Oktober 2019].
Suwandono,P. 2015. Pengaruh Temperatur Terhadap Entalpi dan Kinetic Rate Gas Pirolisis
Kayu Mahoni. Jurnal Rekayasa Mesin. 6(1) : 61-67
Syukri. 1999. Kimia Dasar. Bandung : ITB Press.
Tim Kimia Fisik 1. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Fisik I. Jember : Universitas Jember.
LEMBAR PERHITUNGAN
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45 g x 4,18 J/g. oC x (-0,12) oC
=- 7,749J
Q= - x
= + 7,749 J
NaOH
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45g x 4,18 J/g. oC x 0,07 oC
=4,521 J
Q = -x
= - 4,521 J
HCl + NaOH
= ─ 14.207,6 J/mol
Pengulangan 2
HCl
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45 g x 4,18 J/g. oC x (-0,12) oC
=- 7,749 J
Q= - x
= + 7,749 J
NaOH
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45g x 4,18 J/g. oC x 0oC
=0J
Q = -x
= 0J
Mcampuran = MHCl + MNaOH
= 15,45 g + 15,45 g
= 30,90 gr
Qcampuran = Mcampuran . CP . ∆T
= 30,90 gr x 4,18 J/g. oC x 2,68 oC
= 346,15 J
Qreaksi = ─346,15 J
nNaOH = nHCl = 0,025 mol
Jadi pada reaksi 0,025 mol NaOH dengan mol HCl terjadi perubahan kalor sebesar
𝑄
∆H = 𝑚𝑜𝑙
346,15 J
= ─ 0,025 𝑚𝑜𝑙
= ─13.846 J/mol
Percobaan 2
Pengulangan 1
NaOH
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45 g x 4,18 J/g. oC x 0 oC
=0 J
Q = -x
Q=0J
NH4Cl
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45 g x 4,18 J/g. oC x 0,13oC
=8,395 J
Q = -x
Q = - 8,395 J
NaOH + NH4Cl
= ─ 4.133,2 J/mol
Pengulangan 2
NaOH
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45 g x 4,18 J/g. oC x (-0,07) oC
= - 4,521 J
Q = -x
Q = + 4,521J
NH4Cl
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45 g x 4,18 J/g. oC x 0,06oC
=3,875 J
Q = -x
Q = - 3,875 J
NaOH + NH4Cl
= ─ 1. 291,6 J/mol
Percobaan 3
Pengulangan 1
HCl
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45 g x 4,18 J/g. oC x 0 oC
=0 J
Q=-x
Q=0J
NH3
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45 g x 4,18 J/g. oC x (-0,12) oC
= - 7,749 J
Q=-x
Q = + 7,749 J
HCl + NH4
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45 g x 4,18 J/g. oC x (-0,12) oC
= - 7,749 J
Q=-x
Q = + 7,749 J
NH3
m=𝜌xV
= 1,03 g/ml x 15 mL
=15,45 gram
Q = m . CP . ∆T
= 15,45 g x 4,18 J/g. oC x (-0,13) oC
= - 8,395 J
Q=-x
Q = + 8,395 J
HCl + NH4
= ─13.587,6 J/mol
LAMPIRAN GRAFIK
302.5 T2
302 Linear (T1)
301.5 Linear (T2)
301
300.5
300
0 5 101520253035404550556065707580859095
301.5
T1
301
T2
300.5
Linear (T1)
300 Linear (T2)
299.5
299
298.5
298
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95