A. PENDAHULUAN
Menurut Rohman (2007) menyatakan bahwa “ pengukuran spektrofotometri
menggunakan alat spektrofotometer yang melibatkan energi elektronik yang cukup besar
pada molekul yang dianalisis sehingga spektrofotometer uv-vis lebih banyak dipakai untuk
analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. Spektrum UV-Vis lebih banyak berguna untuk
pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analisis dalam larutan bisa ditentukan dengan
menggunakan obsorbansi pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum
lambert-beer. Hukum lambert-beer menyatakan hubungan linearitas antara absorban dengan
konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. Dalam hukum lambert-
beer tersebut ada beberapa pembatasan:
a. sinar yang digunakan dianggap monokromatis.
b. penyerapan terjadi dalam suatu volume yang mempunyai penampang yang sama
c. senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung terhadap yang lain
dalam larutan tersebut
d. tidak terjadi fluorensensi resensi atau fosforisensi
e. indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan.
hukum lambert-beer dinyatakan dalam persamaan a = a . b . c”
Menurut Gandjar (2007) menyatakan bahwa “Hukum Lambeert-Beer cahaya yang
diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai
transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert beer atau Hukum Beer, berbunyi:
“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau
ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan
tebal larutan”. Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung
banyaknya cahaya yang hamburkan:T = atau %T = x 100 % dan absorbansi dinyatakan
dengan rumus:
A= - log T = -log
Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai: A= a . b . c atau A = ε . b . c
dimana:
A = absorbansi
b / l = tebal larutan (tebal kuvet
diperhitungkan juga umumnya 1 cm)
c = konsentrasi larutan yang diukur”
Menurut Lusia (2017) menyatakan bahwa “Spektrofotometer menghasilkan sinar dari
spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk
mengukur energy relatif jika energy tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikansebagai fungsi panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dengan fotometer
adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih di deteksi dan cara ini diperoleh
dengan alat pengurai seperti prisma, grating atau celah optis. Pada fotometer filter dari
berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek pada panjang
gelombang tertentu”.
Menurut Chamberlin (2008) menyatakan bahwa “Spektroskopi merupakan suatu
teknikpengukuran serapan cahaya dengan mengaplikasikan hukum Lambert-Beer. Hukum ini
menyatakan bahwa absorbansi cahaya(A) sebanding dengan konsentrasi (c) dan ketebalan
media/cuvet (d), yang dinyatakan dalam persamaan:
A = −log Id/ I0= −log(T) = αcd
dengan Id dan I0 adalah intensitas cahaya datang dan diteruskan. Koefisien absorpsi (α) dapat
diperoleh dengan persamaan 2. Dimana Qext adalah nilai efisiensi cahaya terhambur, ε
adalah refractive index (ε = 0,04-0,05 untuk logam perak pada λ = 400-450 nm), N adalah
rapat partikel dan λ adalah panjang gelombang pada puncak maksimum. Untuk partikel yang
berbentuk bola, rapat partikel merupakan jumlah partikel yang terdistribusi dalam ruang
sampel (CV) per satuan volume seperti dituliskan dalam Persamaan”.
B. METODE
a. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah spectrophotometer genesys 30 Cupet labu
ukur gelas kimia 100 ml, pipet volume, dan tissue.
b. Bahan
No Nama Bahan Bentuk Warna
c. Cara Kerja
a. Pembuatan Larutan Standar [FeSCN]2+
1. Diberi label pada keempat volumetric 50 mL dengan nomor 1-4
2. Suhu reagent yaitu 22,7°C
3. Pada setiap tabung diisi 5 mL Fe(NO3)3 0,2 M
4. Pada tabung I terisi 4 mL larutan SCN- 0,002 M
5. Pada tabung II terisi 3 mL larutan SCN- 0,002 M
6. Pada tabung III terisi 2 mL larutan SCN- 0,002 M
7. Pada tabung IV terisi 1 mL larutan SCN- 0,002 M
8. Pada tabung I diisi 41 mL H2O sedangkan tabung II, III, dan IV diisi 42 mL
dan tabung dikocok.
Labu ukur 3
Panjang gelombang maksimum= 470
nm
Absorbansi= 0,1
Transmitan %T= 80,6
Konsentrasi= 0,00008
Labu ukur 4
Panjang gelombang maksimum= 470
nm
Absorbansi= 0,05
Transmitan %T= 91,1
Konsentrasi= 0,00004
Perhitungan tetapan Tabung reaksi A
kesetimbangan (Keq) Panjang gelombang maksimum= 470
nm
Larutan standar pada tabung reaksi Absorbansi= 0, 04
2. A,B, dan C yang telah dibuat Transmitan %T= 90,3
kemudian diukur nilai absorbansi, Nilai Keq= 111,11
nilai Keq, persen transmitan, dan Konsentrasi= 0,0006
Tabung reaksi C
Panjang gelombang maksimum= 470
nm
Absorbansi= 0,07
Transmitan %T= 84,0
Nilai Keq= 100
Konsentrasi= 0,001
D. Pengolahan Data
1. Alat dan Bahan
a. Alat : labu ukur, pipet tetes, kuvet, dan spektrofotometer.
b. Bahan
No Nama Bahan Bentuk Warna
1. Fe(NO3)3 Cair Bening
2. Cara Kerja
a. Bagian I: Pembuatanlarutanstandar [FeSCN]2+
0.2 M Fe(NO3)3 0.002 M SCN- H2O
LabuUkur
(mL) (mL) (mL)
1 5,0 4,0 41,0
2 5,0 3,0 42,0
3 5,0 2,0 42,0
4 5,0 1,0 44,0
3. Data pengamatan
Bagian I
-Panjang gelombangmaksimum FeSCN2+ :470 nm
-Pengukuran %T larutanstandar
Absorbansi
Larutanstandar FeSCN2+ %T
(A = 2 – log%T)
1 63,0 0,21
2 71,7 0,15
3 80,6 0,1
4 91,1 0,05
-KurvastandarAbsorbansi vs konsentrasi FeSCN2+
-Konsentrasi FeSCN2+dapatdihitungsecarastoikiometrikberdasarkan Cara Kerja bagian I:
Untuklarutandalamlabuukur I
Mol Fe3+ = M x V = 0,2 M x 5,0 mL = 1 mmol
[Fe3+] = mol Fe3+ / volume total = 1 mmol / 50 mL = 0,02 M
Bagian II
-Pengukuran %T larutan pada tabungreaksi A, B dan C pada Panjang gelombangmaksimum
470 nm
Absorbansi
Larutan pada tabung %T
(A = 2 – log%T)
A 90,3 O,05
B 87,1 0,06
C 84,0 0,08
[FeSCN2+] ditentukan berdasarkan persamaan regresi linear pada kurva standar. Ingat y =
absorbansi (berdasarkanabsorbansi pada tabung A), x = konsentrasi, maka yang
dihitungadalahvariable X nya.
4. PenentuanKeq rata-rata
Keq rata-rata = Keqtabung A + Keqtabung B + Keqtabung C / 3 =
0,0012+0,0014+0,001/ 3 = 0,0012
Sehingga tetapan kesetimbangan (Keq) ion Fe3+ dan SCN-adalah FeSCN2+ (0,000043)
Cara cari :
2. Konsentrasi 5,0
Mol Fe3+ = M x V = 0,2 M x 5,0 mL = 1 mmol
[Fe3+] = mol Fe3+ / volume total = 1 mmol / 50 mL = 0,02 M
3. Konsentrasi 5,0
Mol Fe3+ = M x V = 0,2 M x 5,0 mL = 1 mmol
[Fe3+] = mol Fe3+ / volume total = 1 mmol / 50 mL = 0,02 M
4. Konsentrasi 5,0
Mol Fe3+ = M x V = 0,2 M x 5,0 mL = 1 mmol
[Fe3+] = mol Fe3+ / volume total = 1 mmol / 50 mL = 0,02 M
b) Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan tentang “Penentuan Tetapan
Kesetimbangan Ion Fe3+ dan SCN-” yang bertujuan menetukan konstanta kesetimbangan untuk
reaksi antara Fe3+ dan SCN- dan mengukur panjang gelombang dan membuat kurva standar. agar
mampu menentukan nilai Kc dari reaksi antara Besi (III) dan ion Tyocynate SCN-. Menurut
Rohman (2007) bahwa pengukuran spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer
yang melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis sehingga
spektrofotometer uv-vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan
kualitatif. Spektrum UV-Vis lebih banyak berguna untuk pengukuran secara kuantitatif.
Konsentrasi dari analisis dalam larutan bisa ditentukan dengan menggunakan obsorbansi pada
panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum lambert-beer. Hukum lambert-beer
menyatakan hubungan linearitas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit dan
berbanding terbalik dengan transmitan.
Pada pembuatan larutan larutan standar [FeSCN]2+ diperoleh hasil pengukuran labu
ukur 1 panjang gelombang maksimum= 470 nm, absorbansi= 0,21, transmitan %T= 63.0
serta konsentrasi 0,00016. Labu ukur 2 panjang gelombang maksimum= 470 nm, absorbansi=
0,15, transmitan %T= 71.7 dan konsentrasi= 0,00012. Labu ukur 3 panjang gelombang
maksimum= 470 nm, absorbansi= 0,1 transmitan %T= 80,6 serta konsentrasi= 0,00008. Dan
yang terakhir labu ukur 4 diperoleh hasil pengukuran yaitu panjang gelombang maksimum
470 nm absorbansi= 0,05, transmitan %T= 91,1 dan konsentrasi= 0,00004.
Percobaan kedua perhitungan tetapan kesetimbangan (Keq) hasil percobaan pada
tabung reaksi A panjang gelombang maksimumnya yaitu 470= nm dengan absorbansi= 0, 04,
transmitan %T= 90,3, tetapan kesetimbangan= 111,11 serta konsentrasi= 0,0006. Tabung
reaksi B panjang gelombang maksimum = 470 nm, absorbansi= 0,05, transmitan %T= 87,1,
Nilai Keq= 102, 08 dan konsentrasi= 0,0008. Dan Tabung reaksi C panjang gelombang
maksimum= 470 nm, absorbansi= 0,07, Transmitan %T= adalah 84,0, Nilai K eq= 100, serta
konsentrasi= 0,001.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pembuatan larutan larutan
standar [FeSCN]2+ diperoleh hasil pengukuran labu ukur 1 panjang gelombang maksimum=
470 nm, absorbansi= 0,21, transmitan %T= 63.0 serta konsentrasi 0,00016. Labu ukur 2
panjang gelombang maksimum= 470 nm, absorbansi= 0,15, transmitan %T= 71.7 dan
konsentrasi= 0,00012. Labu ukur 3 panjang gelombang maksimum= 470 nm, absorbansi= 0,1
transmitan %T= 80,6 serta konsentrasi= 0,00008. Dan yang terakhir labu ukur 4 diperoleh
hasil pengukuran yaitu panjang gelombang maksimum 470 nm absorbansi= 0,05, transmitan
%T= 91,1 dan konsentrasi= 0,00004.
perhitungan tetapan kesetimbangan (Keq) hasil percobaan pada tabung reaksi A
panjang gelombang maksimumnya yaitu 470= nm dengan absorbansi= 0, 04, transmitan %T=
90,3, tetapan kesetimbangan= 111,11 serta konsentrasi= 0,0006. Tabung reaksi B panjang
gelombang maksimum = 470 nm, absorbansi= 0,05, transmitan %T= 87,1, Nilai K eq= 102, 08
dan konsentrasi= 0,0008. Dan Tabung reaksi C panjang gelombang maksimum= 470 nm,
absorbansi= 0,07, Transmitan %T= adalah 84,0, Nilai Keq= 100, serta konsentrasi= 0,001.
F. REFERENSI
Gandjar, I. G. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Rohman. A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Chamberlin, D. 2008. Physics Of Particle Spectrophotometry. Agilent : USA.
Putri, Eka Putri. 2017. Penentuan Konsentrasi Senyawa Berwarna KMnO4 Dengan
Metoda Spektroskopi UV/Visble. Natural Science Journal.Vol 3. No 1. H.
391-398.
Laporan yang telah dibuat harus dikumpulkan pada laman Google Classroom masing-masing mata kuliah
sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing dosen. Laporan
tersebut juga harus dikirimkan ke alamat emal: labkimiaftk@gmail.com, sebagai bahan untuk monitoring dan
evaluasi yang bisa dipertanggung jawabkan.