Oleh:
2110516220002
FAKULTAS PERTANIAN
BANJARBARU
2022
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum pengenalan alat dan bahan di laboratorium
ini adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis-jenis alat dan bahan,
nama masing-masing alat dan bahan, prinsip kerja alat dan bahan, fungsi
alat yang baik dan benar agar pada saat praktikum mahasiswa tidak
melakukan kesalahan.
1.3. Prinsip
Prinsip dari praktikum pengenalan alat dan bahan di laboratorium
adalah berdasarkan identifikasi alat dan bahan yang biasa digunakan pada
saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut dan
penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.
METODOLOGI
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari Kamis, 1 September 2022 pukul
08. 50 – 09. 40 di Laboratorium Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
No Gambar Keterangan
pH meter
Hand refractometer
Mikrometer skrup
Sudip
Digunakan untuk menyalakan
5 api saat membakar atau
memanaskan larutan
Pembakar spritus
Gelas beaker
Erlenmeyer
Labu ukur
Labu kjeldahl
10 Digunakan untuk uji lemak
Labu lemak
Ekstraktor
Pipet ukur
Cawan porselin
Digunakan untuk
14
perkembangbiakan mikroba
Cawan petri
15 Digunakan untuk mengukur
suatu larutan
Gelas ukur
Pipet tetes
Erlenmeyer vakum
Corong busher
Water aspirator
20 Digunakan untuk mencampur
bahan agar homogen
Tabung reaksi
Mortar
Cawan alumunium
Gunting penjepit
Botol aquades
Digunakan untuk mengeringkan
25
alat-alat dan bahan yang basah
Oven
Autoklaf
Desikator
Timbangan analitik
Water bath
Digunakan sebagai pendingin
30
pada proses destilasi
Pengdingin balik
Hot plate
Soklet
Digunakan untuk
33
menyambungkan ke labu
Vakum
Homogenizer
Digunakan untuk titrasi suatu
35
sampel
Buret
Lemari asam
Tanur
No Gambar Keterangan
Tanda corrosive adalah tanda
untuk bahan kimia yang bersifat
korosif dan dapat merusak
jaringan hidup dengan lambing
C. Karakteristik bahan dengan
sifat ini umumnya bisa dilihat
dari tingkat keasamannya. Ph
1 bahan yang besifat korosif
berada pada kisaran ¿ 2 atau
¿ 11,5. Contoh bahan dengan
Corrosive (Korosif) symbol ini misalnya belerang
oksida dan klor. Hindari kontak
langsung dengan kulit dan
hindari dari benda yang bersifat
logam.
Tanda explosive adalah tanda
untuk bahan kimia yang mudah
meledak dengan lambang E.
Ledakan pada bahan tersebut
bisa terjadi karena benturan,
pemanasan, pukulan, gesekan,
2
reaksi dengan bahan kimia lain
atau karena adanya sumber
percikan api. Contoh bahan
Explosive (Mudah Meledak)
kimia dengan sifat explosive
misalnya TNT, ammonium
nitrat, dan nitroselulosa.
Tanda bahan kimia ini terbagi
menjadi 2 kode, yaitu kode Xn
dan kode Xi. Kode Xn
menunjukkan adanya risiko
Kesehatan jika bahan masuk
melalui pernapasan (inhalasi),
melalui mulut (ingestion), dan
melalui kontak kulit, contoh
bahan dengan kode Xn misalnya
3
peridin. Sedangkan kode Xi
menunjukkan adanya risiko
inflamasi jika bahan kontak
Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)
langsung dengan kulit dan
selaput lender, contoh bahan
dengan kode Xi misalnya
ammonia dan benzyl klorida.
Hindari kontak langsung dengan
kulit.
4 Tanda toxic adalah tanda untuk
bahan kimia beracun dengan
lambing T. Sedangkan Very
Toxic adalah symbol untuk
bahan kimia yang sangat
beracun dan lebih sangat
Toxic (beracun) berbahaya untuk Kesehatan yang
dapat menyebabkan sakit kronis
bahkan kematian dengan
lambang T+. Keracunan karena
bahan kimia dengan tanda
tersebut bukan hanya terjadi jika
bahan masuk melalui mulut
namun bisa meracuni melalui
saluran pernapasan (inhalasi)
atau melalui kontak dengan
kulit. Contoh bahan kimia
bersifat racun misalnya kalium
sianida hydrogen sulfide,
nitrobenzene, aspirin, merkuri
klorida. Bekerja dengan bahan-
bahan tersebut harus
memperhatikan keselamatan
diri. Hindari kontak langsung
dengan kulit, menelan, serta
gunakan masker untuk
mencegah uapnya masuk
melalui pernapasan.
5 Tanda flammable adalah tanda
untuk bahan kimia yang bersifat
mudah terbakar. Bahan mudah
terbakar dibagi menjadi 2 jenis
yaitu Extremely Flammable
(amat sangat mudah terbakar)
Flammable (Mudah Terbakar) dengan symbol F+ dan Highly
Flammable (sangat mudah
terbakar) dengan lambang F.
Pengaruh kelembapan pada
terbakar atau tidaknya bahan ini
sangat besar. Oleh karena itu,
mereka biasanya disimpan pada
kondisi kelembapan tinggi.
Contoh bahan bersifat
Flammable yaitu, aluminium
alkil fosfor, butane, propane,
aseton, benzene. Hindari kontak
bahan dengan udara dan sumber
api.
Tanda oxidizing adalah symbol
untuk bahan kimia yang bersifat
mudah menguap dan mudah
terbakar melalui oksidasi dengan
lambang O. Penyebab terjadinya
kebakaran umumnya terjadi
akibat reaksi bahan tersebut
dengan udara yang panas,
percikan api, atau karena reaksi
dengan bahan-bahan yang
6 bersifat reduktor. Bekerja
dengan bahan kimia oxidizing
membutuhkan pengetahuan dan
Oxidizing (Mudah Teroksidasi) pengalaman praktis. Jika tidak,
risiko kebakaran akan sangat
mungkin terjadi. Contoh bahan
kimia dengan sifat ini misalnya
hydrogen peroksida dan kalium
perklorat. Hindari panas,
reduktor, serta bahan-bahan
yang mudah terbakar lainnya.
7 Tanda Dangerous adalah tanda
untuk menunjukkan bahwa
bahan kimia tersebut berbahaya
bagi lingkungan dengan
lambang N. Melepasnya
langsung ke lingkungan dapat
Dangerous for Enviromental menyebabkan kerusakan
(Bahan Berbahaya bagi ekosistem. Contoh bahan dengan
Lingkungan) symbol ini misalnya
tetraklorometan, tributyl timah
klorida, dan petroleum bensin.
Hindari kontak atau bercampur
dengan lingkungan yang dapat
membahayakan makhluk hidup.
3.2. Pembahasan
Pada pengenalan alat-alat laboratorium kali ini kita akan melihat bentuk,
fungsi, dan cara kerja alat tersebut yang sering dipakai dalam praktikum.
pH meter adalah suatu alat yang digunakan untuk menukur pH larutan
dengan ketelitian tinggi. Alat ini terdiri dari elektroda yang tersambung
dengan alat elrktronik untuk mengukur pH dari larutan. Ujung elektrode kaca
berupa lapisan kaca dengan ketebalan 0.1 mm. Hal ini diperkuat dengan
pernyataan (Wanmustafa, 2011).
Gelas beker adalah wadah penampung yang digunakan untuk mereaksikan
larutan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Egi Pamungkas, 2014) yang
menyatakan bahwa gelas beker berfungsi untuk menampung larutan dan
mereaksikan larutan yang berbentuk padatan.
Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang
digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung aquades. Erlenmeyer memiliki beberapa volume cairan
yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml. Prinsip kerja dari Erlenmeyer yaitu
dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan
menggunakan corong. Hal ini sesuai dengan pendapat (Emalia Rosita, 2013)
yang menyatakan bahwa untuk menyimpan dan memanaskan larutan,
menampung larutan yang di titrasi pada proses titrasi.
Cawan porselin adalah alat yang digunakan untuk analisis kadar abu.
Cawan alumunium adalah alat yang digunakan untuk analisis kadar air. Labu
kjeldahl digunakan untuk mendestruksi protein, alat ini terbuat dari kaca.
Gelas ukur berfungsi untuk mngukur volume suatu cairan. Prinsip kerja
alat ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara berhati-hati.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Paramitha Galuh, 2014) yang menyatakan
gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan
ketelitian tinggi.
Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan larutan dengan volume kecil.
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet dari pipet tetes,
kemudian bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan melepaskan
karet tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat (Paramitha Galuh, 2014) yang
menyatakan pipet tetes berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah
kecil.
Oven adalah perlatan yang digunakan untuk mengeringkan bahan yang
dalam keadaan basah. Hal ini sesuai dengan pendapat (Cipto Surianrika, 2013)
yang menyatakan bahwa oven berfungsi sebagai alat mengeringkan alat dan
bahan yang harus bebas dari air.
Desikator berfungsi sebagai alat pendingin dari oven dan untuk
menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Wanmustafa, 2011) yang menyatakan bahwa desikator berfungsi untuk
mendinginkan larutan dan menyimpan bahan-bahan yang harus bebas dari air.
Timbangan analitik, yaitu timbangan digital yang berfungsi untuk
menimbang berat sampel. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan meletakkan bahan
sehingga akan tertera secara langsung pada layer berat bahan tersebut. Hal ini
sesuai dengan pendapat (Egi Pamungkas, 2014) yang menyatakan bahwa
neraca analitik berfungsi untuk mengukur masa atau berat sampel yang dapat
di reset Kembali ke angka 0 lagi.
Hot plate berfungsi untuk memanaskan media yang sudah disterilkan. Hal
ini sesuai dengan pendapat (Egi Pamungkas, 2014) yang menyatakan bahwa
hot plate berfungsi untuk menghomogenkan suatu zat dan memanaskan suatu
media yang sudah di sterilkan.
Shoclet digunakan untuk analisis kadar lemak. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Paramitha Galuh, 2014) yang menyatakan bahwa Shoclet berfungsi
untuk memisahkan ekstrak padatan suatu bahan dengan pelarut organic dan
digunakan pada proses ekstraksi.
Tanur berfungsi untuk memanaskan larutan pada proses pengabuan dalam
analisis kadar abu. Hal ini sesuai dengan pendapat (Cipto Suriantika, 2013)
yang menyatakan tanur berfungsi untuk memanaskan larutan atau sampel.
Lemari asam digunakan sebagai tempat mereaksikan berbagai jenis reaksi
kimia, terutama dalam mereaksikan zat-zat yang berbahaya, beracun, maupun
deskrusi larutan yang bersifat asam dan untuk proses analisis kadar protein.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Wanmustafa, 2011) yang menyatakan bahwa
lemari asam berfungsi untuk menyimpan larutan yang bersifat asam.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah:
1. Pengenalan alat-alat praktikum sangatlah penting guna keselamatan
kerja.
2. Alat laboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja yang berbeda-
beda. Jadi, alat-alat yang ada di laboratorium harus digunakan
sebagaimana mestinya.
3. Tanda-tanda yang terdapat pada bahan-bahan kimia memiliki makna
masing-masing yang membahayakan apabila kita tidak berhati-hati
menggunakannya.
4.2. Saran
Saran untuk praktikum ini adalah mahasiswa yang melakukan
praktikum menguasai materi percobaan agar dapat mengikutinya dengan
baik dan dapat mengenal alat-alat yang digunakan beserta dengan
fungsinya agar pada saat praktikum tidak melakukan kesalahan dan
mendapat hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSAKA