Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum Analisis Bahan dan Produk Agroindustri

(Pengenalan Alat dan Bahan Laboratorium)

Oleh:

Angelika Rayyana Putri

2110516220002

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2022
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Laboratorium adalah tempat dimana praktikan, dosen, maupun
seorang peneliti melakukan percobaan. Pengguna laboratorium harus
mengenal dan mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam laboratorium,
hal ini di maksudkan agar praktikan tidak salah dalam penggunaan alat dan
bahan di dalam laboratorium (Koesmadja, 2006).
Pengenalan alat-alat laboratorium sangatlah penting untuk
keselamatan kerja dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu, sebelum
melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami adalah
mengetahui nama alat-alat praktikum serta fungsi dan kegunaannya, agar
kita dapat menggunakan semaksimal mungkin (Setiawati, 2006).
Alat-alat laboratorium sangat dibutuhkan dalam proses penelitian
ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali
alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing. Alat-alat
laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar
penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur
yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir
sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang
baik dan benar, data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian
seseorang (Wunmustafa, 2011).
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat
laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau
kegunaan alat-alat laboratorium. Oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap
alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara
jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya
setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.
Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya (Moningka,
2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat
menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan
prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-
alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum
biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan
khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan
(Moningka, 2008).

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum pengenalan alat dan bahan di laboratorium
ini adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis-jenis alat dan bahan,
nama masing-masing alat dan bahan, prinsip kerja alat dan bahan, fungsi
alat yang baik dan benar agar pada saat praktikum mahasiswa tidak
melakukan kesalahan.

1.3. Prinsip
Prinsip dari praktikum pengenalan alat dan bahan di laboratorium
adalah berdasarkan identifikasi alat dan bahan yang biasa digunakan pada
saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut dan
penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.
METODOLOGI
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari Kamis, 1 September 2022 pukul
08. 50 – 09. 40 di Laboratorium Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

2.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pH meter, hand
rekfraktometer, mikrometer skrup, sudip, pembakar spritus, gelas beker,
Erlenmeyer, labu ukur, labu kjeldahl, labu lemak, ekstraktor, pipet ukur,
cawan porselin, cawan petri, gelas ukur, pipet, Erlenmeyer vakum, corong
buchner, water aspirator, tabung reaksi, mortar, cawan alumunium,
gunting penjepit, botol aquades, oven, autocraf, desikator, timbangan
analitik, water bath, hot plate, pendingin balik, soklet, vakum,
homogenizer, buret, lemari asam.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah H2SO4.

2.3. Cara Kerja


Cara kerja pada praktikum ini dapat dilihat pada diagram alir
dibawah ini:

Alat-alat laboratorium disiapkan terlebih dahulu

Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari asdos mengenai nama


dan fungsi alat-alat laboratorium

Mahasiswa menuliskan nama dan fungsi dari alat-alat


laboratorium tersebut dibuku sesuai yang dijelakaskan oleh asdos

Hasil dibuat dalam bentuk laporan praktikum


HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.1.1. Hasil Pengamatan Pengenalan Alat-Alat dan Bahan Laboratorium

No Gambar Keterangan

Digunakan untuk mengukur pH


1
larutan

pH meter

Digunakan untuk mengukur total


2
padatan terlarut satuan

Hand refractometer

Digunakan untuk mengukur


3
ketebalan bahan yang tipis

Mikrometer skrup

Digunakan untuk mengambil


4
sampel berupa padat atau bubuk

Sudip
Digunakan untuk menyalakan
5 api saat membakar atau
memanaskan larutan

Pembakar spritus

Digunakan untuk menaruh


6
larutan

Gelas beaker

Digunakan untuk menaruh


larutan yang nantinya akan
7
dipanaskan menggunakan hot
plate dan pendingin balik

Erlenmeyer

Digunakan untuk membuat


8
larutan dengan ukuran tertentu

Labu ukur

Digunakan untuk mendestruksi


9
protein

Labu kjeldahl
10 Digunakan untuk uji lemak

Labu lemak

Digunakan untuk mengekstraksi


11
lemak

Ekstraktor

Digunakan untuk mengambil


12
larutan dengan ukuran tertentu

Pipet ukur

Digunakan untuk menaruh


13
sampel dalam melakukan uji abu

Cawan porselin

Digunakan untuk
14
perkembangbiakan mikroba

Cawan petri
15 Digunakan untuk mengukur
suatu larutan

Gelas ukur

Digunakan untuk mengambil


16 larutan dengan volume yang
kecil

Pipet tetes

Digunakan untuk mendestilasi


17
larutan bahan kimia

Erlenmeyer vakum

Digunakan untuk menyaring


18
bahan kimia

Corong busher

Digunakan untuk memompa


19
suatu larutan dengan cepat

Water aspirator
20 Digunakan untuk mencampur
bahan agar homogen

Tabung reaksi

Digunakan untuk menghaluskan


21
bahan padatan

Mortar

Digunakan untuk menaruh


22
sampel

Cawan alumunium

Digunakan untuk mengambil


23
bahan dari oven

Gunting penjepit

Digunakan untuk menyimpan


24
aquades

Botol aquades
Digunakan untuk mengeringkan
25
alat-alat dan bahan yang basah

Oven

Digunakan untuk pengukusan


26 suatu benda dengan uap dan
suhu tinggi

Autoklaf

Digunakan sebagai alat


pendingin dari oven dan untuk
27
menyimpan bahan-bahan yang
harus bebas air

Desikator

Digunakan untuk menimbang


28 bahan-bahan yang akan
dianalisis

Timbangan analitik

Digunakan untuk memanaskan


29 sampel dengan direndam pada
air

Water bath
Digunakan sebagai pendingin
30
pada proses destilasi

Pengdingin balik

Digunakan untuk memanaskan


31
larutan

Hot plate

Digunakan untuk menganalisis


32
kadar lemak

Soklet

Digunakan untuk
33
menyambungkan ke labu

Vakum

Digunakan untuk mengaduk


34
sampel supaya homogen

Homogenizer
Digunakan untuk titrasi suatu
35
sampel

Buret

Digunakan sebagai tempat


36 menyimpan larutan asam dan
digunakan untuk uji protein

Lemari asam

Digunakan sebagai pemanas


37
dalam analisis kadar abu

Tanur

Asam sulfat dalam


pengunaannya harus hati-hati
38 karena apabila terkena kulit bisa
menyebabkan seperti habis
terbakar
H2SO4
3.1.2. Tanda-Tanda Bahan Kimia

No Gambar Keterangan
Tanda corrosive adalah tanda
untuk bahan kimia yang bersifat
korosif dan dapat merusak
jaringan hidup dengan lambing
C. Karakteristik bahan dengan
sifat ini umumnya bisa dilihat
dari tingkat keasamannya. Ph
1 bahan yang besifat korosif
berada pada kisaran ¿ 2 atau
¿ 11,5. Contoh bahan dengan
Corrosive (Korosif) symbol ini misalnya belerang
oksida dan klor. Hindari kontak
langsung dengan kulit dan
hindari dari benda yang bersifat
logam.
Tanda explosive adalah tanda
untuk bahan kimia yang mudah
meledak dengan lambang E.
Ledakan pada bahan tersebut
bisa terjadi karena benturan,
pemanasan, pukulan, gesekan,
2
reaksi dengan bahan kimia lain
atau karena adanya sumber
percikan api. Contoh bahan
Explosive (Mudah Meledak)
kimia dengan sifat explosive
misalnya TNT, ammonium
nitrat, dan nitroselulosa.
Tanda bahan kimia ini terbagi
menjadi 2 kode, yaitu kode Xn
dan kode Xi. Kode Xn
menunjukkan adanya risiko
Kesehatan jika bahan masuk
melalui pernapasan (inhalasi),
melalui mulut (ingestion), dan
melalui kontak kulit, contoh
bahan dengan kode Xn misalnya
3
peridin. Sedangkan kode Xi
menunjukkan adanya risiko
inflamasi jika bahan kontak
Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)
langsung dengan kulit dan
selaput lender, contoh bahan
dengan kode Xi misalnya
ammonia dan benzyl klorida.
Hindari kontak langsung dengan
kulit.
4 Tanda toxic adalah tanda untuk
bahan kimia beracun dengan
lambing T. Sedangkan Very
Toxic adalah symbol untuk
bahan kimia yang sangat
beracun dan lebih sangat
Toxic (beracun) berbahaya untuk Kesehatan yang
dapat menyebabkan sakit kronis
bahkan kematian dengan
lambang T+. Keracunan karena
bahan kimia dengan tanda
tersebut bukan hanya terjadi jika
bahan masuk melalui mulut
namun bisa meracuni melalui
saluran pernapasan (inhalasi)
atau melalui kontak dengan
kulit. Contoh bahan kimia
bersifat racun misalnya kalium
sianida hydrogen sulfide,
nitrobenzene, aspirin, merkuri
klorida. Bekerja dengan bahan-
bahan tersebut harus
memperhatikan keselamatan
diri. Hindari kontak langsung
dengan kulit, menelan, serta
gunakan masker untuk
mencegah uapnya masuk
melalui pernapasan.
5 Tanda flammable adalah tanda
untuk bahan kimia yang bersifat
mudah terbakar. Bahan mudah
terbakar dibagi menjadi 2 jenis
yaitu Extremely Flammable
(amat sangat mudah terbakar)
Flammable (Mudah Terbakar) dengan symbol F+ dan Highly
Flammable (sangat mudah
terbakar) dengan lambang F.
Pengaruh kelembapan pada
terbakar atau tidaknya bahan ini
sangat besar. Oleh karena itu,
mereka biasanya disimpan pada
kondisi kelembapan tinggi.
Contoh bahan bersifat
Flammable yaitu, aluminium
alkil fosfor, butane, propane,
aseton, benzene. Hindari kontak
bahan dengan udara dan sumber
api.
Tanda oxidizing adalah symbol
untuk bahan kimia yang bersifat
mudah menguap dan mudah
terbakar melalui oksidasi dengan
lambang O. Penyebab terjadinya
kebakaran umumnya terjadi
akibat reaksi bahan tersebut
dengan udara yang panas,
percikan api, atau karena reaksi
dengan bahan-bahan yang
6 bersifat reduktor. Bekerja
dengan bahan kimia oxidizing
membutuhkan pengetahuan dan
Oxidizing (Mudah Teroksidasi) pengalaman praktis. Jika tidak,
risiko kebakaran akan sangat
mungkin terjadi. Contoh bahan
kimia dengan sifat ini misalnya
hydrogen peroksida dan kalium
perklorat. Hindari panas,
reduktor, serta bahan-bahan
yang mudah terbakar lainnya.
7 Tanda Dangerous adalah tanda
untuk menunjukkan bahwa
bahan kimia tersebut berbahaya
bagi lingkungan dengan
lambang N. Melepasnya
langsung ke lingkungan dapat
Dangerous for Enviromental menyebabkan kerusakan
(Bahan Berbahaya bagi ekosistem. Contoh bahan dengan
Lingkungan) symbol ini misalnya
tetraklorometan, tributyl timah
klorida, dan petroleum bensin.
Hindari kontak atau bercampur
dengan lingkungan yang dapat
membahayakan makhluk hidup.

3.2. Pembahasan
Pada pengenalan alat-alat laboratorium kali ini kita akan melihat bentuk,
fungsi, dan cara kerja alat tersebut yang sering dipakai dalam praktikum.
pH meter adalah suatu alat yang digunakan untuk menukur pH larutan
dengan ketelitian tinggi. Alat ini terdiri dari elektroda yang tersambung
dengan alat elrktronik untuk mengukur pH dari larutan. Ujung elektrode kaca
berupa lapisan kaca dengan ketebalan 0.1 mm. Hal ini diperkuat dengan
pernyataan (Wanmustafa, 2011).
Gelas beker adalah wadah penampung yang digunakan untuk mereaksikan
larutan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Egi Pamungkas, 2014) yang
menyatakan bahwa gelas beker berfungsi untuk menampung larutan dan
mereaksikan larutan yang berbentuk padatan.
Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang
digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung aquades. Erlenmeyer memiliki beberapa volume cairan
yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml. Prinsip kerja dari Erlenmeyer yaitu
dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan
menggunakan corong. Hal ini sesuai dengan pendapat (Emalia Rosita, 2013)
yang menyatakan bahwa untuk menyimpan dan memanaskan larutan,
menampung larutan yang di titrasi pada proses titrasi.
Cawan porselin adalah alat yang digunakan untuk analisis kadar abu.
Cawan alumunium adalah alat yang digunakan untuk analisis kadar air. Labu
kjeldahl digunakan untuk mendestruksi protein, alat ini terbuat dari kaca.
Gelas ukur berfungsi untuk mngukur volume suatu cairan. Prinsip kerja
alat ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara berhati-hati.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Paramitha Galuh, 2014) yang menyatakan
gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan
ketelitian tinggi.
Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan larutan dengan volume kecil.
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet dari pipet tetes,
kemudian bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan melepaskan
karet tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat (Paramitha Galuh, 2014) yang
menyatakan pipet tetes berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah
kecil.
Oven adalah perlatan yang digunakan untuk mengeringkan bahan yang
dalam keadaan basah. Hal ini sesuai dengan pendapat (Cipto Surianrika, 2013)
yang menyatakan bahwa oven berfungsi sebagai alat mengeringkan alat dan
bahan yang harus bebas dari air.
Desikator berfungsi sebagai alat pendingin dari oven dan untuk
menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Wanmustafa, 2011) yang menyatakan bahwa desikator berfungsi untuk
mendinginkan larutan dan menyimpan bahan-bahan yang harus bebas dari air.
Timbangan analitik, yaitu timbangan digital yang berfungsi untuk
menimbang berat sampel. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan meletakkan bahan
sehingga akan tertera secara langsung pada layer berat bahan tersebut. Hal ini
sesuai dengan pendapat (Egi Pamungkas, 2014) yang menyatakan bahwa
neraca analitik berfungsi untuk mengukur masa atau berat sampel yang dapat
di reset Kembali ke angka 0 lagi.
Hot plate berfungsi untuk memanaskan media yang sudah disterilkan. Hal
ini sesuai dengan pendapat (Egi Pamungkas, 2014) yang menyatakan bahwa
hot plate berfungsi untuk menghomogenkan suatu zat dan memanaskan suatu
media yang sudah di sterilkan.
Shoclet digunakan untuk analisis kadar lemak. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Paramitha Galuh, 2014) yang menyatakan bahwa Shoclet berfungsi
untuk memisahkan ekstrak padatan suatu bahan dengan pelarut organic dan
digunakan pada proses ekstraksi.
Tanur berfungsi untuk memanaskan larutan pada proses pengabuan dalam
analisis kadar abu. Hal ini sesuai dengan pendapat (Cipto Suriantika, 2013)
yang menyatakan tanur berfungsi untuk memanaskan larutan atau sampel.
Lemari asam digunakan sebagai tempat mereaksikan berbagai jenis reaksi
kimia, terutama dalam mereaksikan zat-zat yang berbahaya, beracun, maupun
deskrusi larutan yang bersifat asam dan untuk proses analisis kadar protein.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Wanmustafa, 2011) yang menyatakan bahwa
lemari asam berfungsi untuk menyimpan larutan yang bersifat asam.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah:
1. Pengenalan alat-alat praktikum sangatlah penting guna keselamatan
kerja.
2. Alat laboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja yang berbeda-
beda. Jadi, alat-alat yang ada di laboratorium harus digunakan
sebagaimana mestinya.
3. Tanda-tanda yang terdapat pada bahan-bahan kimia memiliki makna
masing-masing yang membahayakan apabila kita tidak berhati-hati
menggunakannya.

4.2. Saran
Saran untuk praktikum ini adalah mahasiswa yang melakukan
praktikum menguasai materi percobaan agar dapat mengikutinya dengan
baik dan dapat mengenal alat-alat yang digunakan beserta dengan
fungsinya agar pada saat praktikum tidak melakukan kesalahan dan
mendapat hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSAKA

Budimarwanti. 2011. Pengeolaan Alat Dan Bahan Kimia. Yogyakarta:


Universitas Negri Yogyakarta
Galuh, P. 2014. Laporan Praktikum Kimia Klinik Percobaan 1 Pengenalan Alat-
Alat Laboratorium. Poltekkes Kemenkes Surabaya. Surabaya
Koesmadja, 2006. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Mored. 2000. Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Moningka, 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Rosita, E. 2013. Laporan Mingguan Praktikum Kimia Dasar Pengenalan Alat Di
Laboratorium. Universitas Pasundan. Bandung
Setiawati, 2002. Biokimia 1. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Suriantika, C. 2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi. Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Wanmustafa, 2011. Pengertian dan Fungsi Labolatorium. Universitas PGRI:
Surakarta

Anda mungkin juga menyukai