laboratorium
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM
DISUSUN OLEH :
NPM : E1F015036
Kelompok :5
Hari/Jam : Selasa/14.00
Tanggal :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran
percobaan yang akan dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya
percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai
dengan prosedur pemakaian. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta
bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia.
Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, kita sebagai praktikan harus
mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan dasar yang biasa digunakandalam
laboratorium kimia.
1.2Tujuan Percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium bertujuanuntuk
membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, olehkarena itu, fungsi
daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapatmemahami secara jelas
kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnyasetiap alat memiliki nama yang
menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau prosesyang berlangsung ketika alat
digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkannamanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meterseperti thermometer, hygrometer,
spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertaidengan informasi tertulis, biasanya diberi
tambahan graph seperti thermograph, barograph(Moningka, 2008). Dari uraian tersebut, tersirat
bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenaikegunaan alat dan atau menggambarkan
prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaan nya ada alat-alat yang bersifat umum
dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi,
sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan
(Moningka, 2008). Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaantersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini
dapatmempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan pelatihan
tentang penggunaan alat-alat tersebut.Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan
fungsinya agar pekerjaantersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu
kesalahan atau kekeliruandalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada
beberapa macam alatgelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala (beker gelas),
erlenmeyer, gelasukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan
petri dan kamar hitung. Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa
kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-
alatyang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yangtidak
teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baik analisa
maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu
dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia. Selain untuk
menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing
alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna, kebersihan alat alat yang
digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam
suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum
dapat diminimalisir (Riadi, 1990). Maka dari penjelasan yang telah diuraikan di atas, dalam
pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, diman selain
memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan sistematika
penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan mengetahui sistematika atau
langkah-langkah penggunaan alat akan membuat praktikan tahu bagaimana dapat mengatasi
kesalahan-kesalahan yang dpat terjadi pada alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium
(Mardani. 2007). Dalam sebuh praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja
serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton. 1998). Suatu laboratorium harus merupakan
tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu praktikan. Aman terhadap kemungkinan
kecelakaan fatal maupun sakit atau ganggun keshatan lainnya. Hanya di dalam laboratorium yang
aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan
aman, produktif, dan efisien (Khasani. 1990). Pekerjaan dalam laboratoratorium biasanya sering
menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorimu dapat
kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja
laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelkaan yang terjadi
dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang disekitarnya. Tujuan dari pengenalan alat ini
adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan
penggunanya (Ginting. 2000). Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus
dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara
penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan. Agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan
baik (Setiawati. 2002). Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas,
poerselen, kayu, aumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing.
BAB III
METODOLOGI
1.Gelas Piala
2.Erlemeyer
3.Labu Ukur
4.Petridish
5.Gelas Ukur
6.Kaca Arloji
7.Tabung Reaksi
8.Cawan Penguap
10.Krush
11.Pipet Tetes
12.Pipet Volume
13.Pipet Gondok
14.Batang Pengaduk
15.Sudip / Spatula
16.Corong Pisah
17.Desikator
18.Buret
19.Corong
24.Segitiga
25.Bola Hisap
26.Lampu Spiritus
27.Bunsen
28.Kaki Tiga
29.Botol Semprot
30.Kawat Kasa
31.Klem Utilitas
32.Oven
33.Tanur
34.Hot Plate
35.Timbangan Analitis
3.Menuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut di buku panduan praktikum kimia sesuai
yang dijelaskan oleh koas.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
7 Tabung Digunakan
Reaksi untukmereaksikan 2 atau
lebih zat dalam skala kecil
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Berikut akan di uraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini yang berjudul pengenalan alat-alat
laboratorium. Tujuan diadakannya laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal
dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada di laboratorium.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan
diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan
kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan
dalam percobaan kimia ini.
Alatalat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus, pemanas mantel, kompor listrik, ka
ki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih, penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas
labu ukur, labu erlemeyer, pipet gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip,
buret, labu erlenmeyer dan corong. Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada
analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif).
Untuk alat-alatyang teliti (kuantitatif) terdiri dari: buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat
yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya.
Alat alat gelas yang ada dilaboratorium adalah: Gelas piala atau yang sering disebut gelas bekker.
Gelas tersebut berfungsi sebagai tempat larutan dan dipakai juga pada saat pemanasan larutan dan
penguapan pelarut untuk memekatkan. Selain gelas piala, ada suatu alat gelas yang bernama gelas
ukur. Gelas ukur digunakanuntuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas ini berskala
dan bermacam ukuran. Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat zat-zat yang dititrasi dan
dipakai juga untuk memanaskan larutan. Setelah cairan diisi ke erlenmeyer, erlenmeyer digoyang-
goyangkan agar larutan tercampur sampai titik akhir tercapai. Pipet gondok sebagai alat pengambil
larutan terbuat dari gelas dan bagian tengahnya membesar serta ujungnya meruncing. Pipet gondok
dapat mengambil larutan tertentu dengan volume yang tepat. Pipet gondok mempunyai skala 25 ml
dan batas tera menggunakan bolahisap.
Buret adalah alat yang digunakan pada saat proses titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi
ditempatkan pada buret. Masih ada peralatan gelas lainnya seperti tabung reaksi. Sesuai dengan
namanya, tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan suatu zat. Tak hanya itu, di laboratorium juga
terdapat botol semprot yang berfungsi untuk menyimpan aquadest. Terdapat pula kaca arloji. Alat
yang terbuat dari kaca bening ini terdiri dari berbagai ukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk
mengeringkan padatan dalam desikator, sebagaitempat saat menimbang bahan kimia dan sebagai
penutup gelas kimia saat memanaskansampel.
Alat-alat non gelas yang ada dilaboratorium adalah : Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan
lubang-lubang seukuran tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam
lubang-lubang yang ada dalam rak tabung reaksi. Kaki Tiga adalah Besi penyangga ring berfungsi
untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara
Bunsen dan kawat kasa. Kawat Kasa yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam
penyebaran panasyang berasal dari Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan yang
akan dipanaskan. Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stanless
stell atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan di pakai
untuk mengaduk larutan.Bola Hisap Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk
larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan
yang dalam keadaan basah. Hot Plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang
mudah terbakar. Timbangan analitis sebagai tempat untuk menimbang zat-zat yang akan ditimbang
dalam skala kecil. Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 C. Dan untuk
menentukan kadar abu.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Keimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat laboratorium memiliki
prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan fungsi nya. Peralatan yang digunakan dilaboratorium
terbagi menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas . Jadi, alat-alat yang ada di
laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi percobaan dancermat serta teliti
agar mendapat hasil yang maksimal.Sebaiknya alat-alat yang ada dilaboratorium lebih diperhatikan
dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada
kekurangan. Semua praktikum menguasai materi percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat
hasil yang maksimal.
BAB VII
JAWABAN PERTANYAAN
DAFTAR PUSTAKA
Buku Kedokteran EGC, Jakarta Mardani, 2007.Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua.
Berbagi
Posting Komentar
Beranda