Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN V

PEMBUATAN LARUTAN DENGAN PENGENCERAN

NAMA : ROHANNA MAYA SARI

NIM : 20020200060

TANGGAL : 01 JANUARI 2021

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Tujuan :
Praktikum kali ini bertujuan untuk memperkenalkan cara pengenceran suatu
larutan yang konsentrasinya pekat dan mampu membuat larutan dengan konsentrasi
tertentu.
1.2 Latar Belakang
Kita telah mempelajari di dalam pelajaran kimia dikenal adanya larutan. Larutan
ini sangat penting karena hampir semua reaksi kimia terjadi dalam bentuk larutan.
Larutan adalah sesuatu yang penting bagi manusia dan makhluk hidup pada umumnya.
Reaksi-reaksi kimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat.
Banyak reaksi kimia yang dikenal, baik di dalam laboratorium atau di industri
terjadi di dalam larutan. Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang
mengandung lebih dari satu komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah besar
disebut pelarut atau solvent. Sedangkan komponen dalam jumlah sedikit disebut zat
terlarut atau solute.
Selain larutan di kenal juga konsentrasi larutan. Konsentrasi
merupakan Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat tertentu didalam larutan.
Konsentrasi merupakan ukuran yang menggambarkan banyaknya zat di dalam suatu
campuran dua larutan atau lebih . Larutan yang mengandung sebagian besar solute relatif
terhadap pelarut, berarti larutan tersebut konsentrasinya tinggi atau pekat. Sebaliknya bila
mengandung sejumlah kecil solute, maka konsentrasinya rendah atau encer. Konsentrasi
larutan dalam kimia dapat dinyatakan dalam molaritas, molalitas, normalitas, persen
massa, persen volume, persen berat per volume dan parts per million.
Penting untuk mempelajari mengenai pengenceran pembuatan, dan
pencampuran larutan dengan konsentrasi yang berbeda. Oleh karena itu, perlu dilakukan
praktikum mengenai pengenceran, pembuatan larutan agar praktikan mengerti cara
membuat larutan dan pengenceran larutan.
Dalam praktikum ini pula, kita dapat mengetahui cara-cara ataupun prosedur ketika
mencampurkan suatu larutan yang mana ukurannya telah ditentukan terlebih dahulu.
BAB 2. DASAR TEORI
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan dapat berupa gas, cairan atu padatan. Larutan encer adalah larutan yang
mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan
pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut,
sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam solute. (Gunawan, 2004).
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan
senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan.
Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu senyawa dengan
jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dlam
jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya
kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan.
Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogeny antara zat
terlarut dan pelarut dalam larutan (Saputra, 2013)
Larutan-larutan yang tersedia dalam laboratorium umumnya dalam bentuk pekat.
Untuk memperoleh larutan yang konsentrasinya lebih rendah biasanya dilakukan
pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan menambahkan aquadest ke dalam larutan
yang pekat. Penambahan aquadest ini mengakibatkan konsentrasi berubah dan volume
diperbesar, tetapi jumlah mol zat terlarut adalah tetap. Selain itu, pengenceran juga dapat
dilakukan dengan cara terlebih dahulu menentukan konsentrasi dan volume larutan yang
akan dibuat. Untuk menentukannya, tetap menggunakan rumus pengenceran.

Keterangan :
n₁ = mol awal
n₂ = mol sesudah pengenceran
M₁ = Konsentrasi molar awal
M₂ = Konsentrasi molar akhir
V₁ = Volume larutan awal
V₂ = Volume larutan akhir
(Wanibesak, 2010).

BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN


3.1 Alat
Labu ukur 100 mL, corong gelas, pompa pipet, pipet ukur, botol semprot, pipet tetes,
beaker glass dan tisu/lap kering.

3.2 Bahan
Aquadest dan larutan asam HCl 1M

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Pengenceran Larutan Pekat HCl 1 M
1. Menghitung larutan HCl yang kita butuhkan dengan rumus pengenceran.
2. Memasukan aquadest ke dalam labu ukur.
3. Mengambil larutan asam pekat HCL menggunakan pipet pump dan pipet ukur ad
meniscus.
4. Menuangkan ke labu ukur 100 mL yang telah diberi aquades dan mengeringkan
dinding labu, (+) aquadest dengan pipet tetes ad tanda batas.
5. Tutup labu ukur dan kocok ad homogeny.
6. Menuangkan larutan kebotol gelap menggunakan corong, beri etiket (nama
larutan tersebut, konsentrasinya, tanggal pembuatan dan pembuatnya).
7. Mengamati perubahan larutan yang terjadi selama proses pembuatan.

BAB 4. DATA HASIL PERCOBAAN


4.1 Analisa Hasil Pengenceran HCl 1 M
Membuat larutan HCl 0,1 M dibutuhkan volume larutan asam pekat HCl dengan
konsentrasi 1 M.
Diket :
 M1= 1 M
 M2= 0,1 M
 V1 = ?
 V2 = 100 mL
Penyelesaian :
 V1 = m2.v2 / m1
= 0,1.100 / 1
= 10 mL
Jadi dibutuhkan larutan HCl 1 M seanyak 10 mL untuk membuat larutan HCl 0,1
M sebanyak 100 mL.

4.2 Analisa Hasil Pengenceran H 2 SO4


Jika ingin mengencerkan asam pekat yang diketahui kadarnya, kita harus
menghitung konsentrasi asam tersebut.
Diket :
 Kadar H2SO4 = 98 %
 Massa jenis = 1,83 gram/mL
 Mr H2SO4 = 98 gram/mol
Penyelesaian :
 M = massa jenis .10 . persen kadar / Mr
= 1,83. 10. 98 / 98
= 18,3 M
Jadi konsentrasi asam sulfat pekat dengan kadar 98 % adalah 18,3 M.

TUGAS
1. Volume HCl 4 M yang dibutuhkan untuk membuat larutan HCl 1,5 M
sebanyak 100 mL.
Diket :
 M1= 4 M
 M2= 1,5 M
 V1 = ?
 V2 = 100 mL
Penyelesaian :
 V1 = m2.v2 / m1
= 1,5.100 / 4
= 37,5 mL
Jadi dibutuhkan larutan HCl 4 M seanyak 37,5 mL untuk membuat
larutan HCl 1,5 M sebanyak 100 mL.

2. Konsentrasi larutan dari HNO3 yang diperlukan untuk membuat larutan HNO3
5 % sebanyak 500 mL.
Diket :
 Kadar HNO3 = 5 %
 Volume = 500 mL
Penyelesaian :
1. % b/v HNO3 = m/v . 100 %
5% = m/500 . 100%
m = 5.500 / 100
m = 25 gram
2. Massa jenis = m/v = 25/500 = 0,05 gram/mL
3. M = massa jenis. 10. Persen kadar / Mr
= 0,05. 10. 5 / 63
= 0,039 M
Jadi konsentrasi larutan asam nitrat dengan kadar 5 % adalah 0,039 M.
3. Konsentrasi HCl 63% dengan massa jenis 1,2 gram/mL. (Ar H = 1, Cl = 35,5)
Diket :
 Kadar HCl = 63 %
 Massa jenis= 1,2 gram/mL
 Mr HCl= 36,5 gram/mol
Penyelesaian :
M = massa jenis. 10. Persen kadar / Mr
= 1,2. 10. 63 / 36,5
= 20,71 M
Jadi konsentrasi asam klorida dengan kadar 63 % adalah 20,71 M.

BAB 5. PEMBAHASAN
5.1 Prinsip Percobaan
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan dari padatan dan cairan
(larutan pekat) adalah keselamatan kerja yang lebih utama. Pembuatan larutan
membutuhkan kehati-hatian yang tinggi. Ada salah satu larutan pekat yang akan
membahayakan jika ditambahkan air seperti H 2 SO4 karena bersifat panas dan  bisa
merusak alat-alat kimia yang terbuat dari kaca, selain itu jika berbentuk padatan ukuran
penimbangan dan volume pelarutlah yang menentukan pembuatan larutan itu  berhasil
atau tidaknya. Selain itu, perhitungan konsentrasi, %berat, %volume, ppm dilakukan
dengan teliti. Jika tidak, maka akan mengagalkan pembuatan larutan tersebut.

5.2 Analisa Prosedur


Pengenceran dapat dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu konsentrasi yang
diinginkan. Dalam pengenceran berlaku rumus V1M1=V2M2. Dimana V1 adalah volume
awal larutan sebelum diencerkan. M1 adalah konsentrasi awal larutan sebelum
diencerkan. V2 adalah volume akhir larutan yang telah diencerkan. M2 adalah konsentrasi
larutan yang telah diencerkan.
Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan bahwa volume Larutan HCl 1 M yang
diperlukan adalah 10 ml. Setelah mengetahui volume awal larutan, selanjutnya kita
mengambil labu ukur sesuai dengan volume akhir yang kita inginkan, yakni labu ukur
100 ml. Gunakan pipet untuk memindahkan larutan terlebih dahulu ke dalam gelas ukur.
Proses selanjutnya kita menambahkan pelarut aquadest kira-kira sampai setengah dari
volume labu ukur. kocok labu ukur dengan posisi tutup berada di bawah. Selanjutnya
tambahkan lagi aquadest sampai mencapai batas tanda pada leher labu ukur, kemudian
kocok kembali. Larutan HCl 0,1 M pun sudah siap. Larutan ini kemudian dapat
digunakan untuk proses titrasi.
5.3 Analisa Hasil
Percobaan pembuatan larutan HCl 0,1 M 100 mL dengan konsentrasi asam pekat HCl 1
M. Menggunakan rumus pengenceran.
 V1 = m2.v2 / m1
= 0,1.100 / 1
= 10 mL
Pada data hasil praktikum terdapat pengambilan cairan. Jika pengambilan tidak
tepat pada pehitungan dapat mempengaruhi nilai konsentrasi suatu zat, meski
perbedaannya sangat tipis. Penyebab pengambilan tidak akurat dikarenakan sulitnya
memompa cairan menggunakan pipet pump yang selalu naik turun.

BAB 6. KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1.      Pengenceran dapat dilakukan apabila larutan yang akan kita gunakan terlalu pekat.
2.      Pengenceran berarti memperbanyak jumlah zat pelarut dengan jumlah zat terlarut tetap.
3.      Rumus yang dipakai pada proses pengenceran adalah V1M1=V2M2.
4.      Pelarut yang digunakan bersifat netral, yang umumnya menggunakan aquadest.
5.      Pengenceran memerlukan alat yang berketelitian baik, karena dapat mempengaruhi
hasil pengenceran.
6.      Hasil pengenceran dapat digunakan untuk proses titrasi.
6.2 Saran
Pada praktikum ini dibutuhkan pemahaman prosedur kerja dan ketelitian dalam
menghitung dan menimbang bahan. Oleh karena itu pemahaman dan ketelitian perlu di
tingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond, 2004, KIMIA DASAR konsep-konsep inti : Edisi ketiga jilid 1, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Fedinan, A. 2013. Konsentrasi Larutan. (online) (http://www.slideshare.net/ardiansyahfer

            dinan/4konsentrasi-larutan, diakses pada tanggal 01 januari 2021).

Krisnadwi, 2013. Cara Mengencerkan Larutan. (online) (http://bisakimia.com/2013/09/20/


            cara-mengencerkan-larutan/, diakses pada tanggal 01 januari 2021).

Ratna. 2009. Konsentrasi Larutan. (online) (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/ki


            mia-smk/kelas_x/konsentrasi-larutan-2/, diakses pada tanggal 01 januari 2021).

Saputra, A. 2013. Laporan Praktikum Pengenceran Asam Kuat. (online) (http://www.andi


            kasaputra.web.id/2013/02/laporan-praktikum-pengenceran-asam-kuat.html, diaks
            es pada tanggal 01 januari 2021).

Anda mungkin juga menyukai