Anda di halaman 1dari 10

MSDS BAHAN

1. Natrium Hidroksida
Sifat Fisik dan Kimia
Formula kimia
Keadaan fisik dan penampilan
Bau
Rasa
Molekul Berat
Warna
pH (1% soln / air)
Titik Didih
Melting Point
Spesifik Gravity
Kelarutan

: NaOH
: Solid.
: berbau.
: Tidak tersedia
: 40 g / mol
: Putih.
: [. Dasar] 13,5
: 1388 C (2530,4 F)
: 323 C (613,4 F)
: 2.13 (Air = 1)
: Mudah larut dalam air dingin

Stabilitas dan Reaktivitas data

Stabilitas
Bahan yang dihindari

: Produk ini stabil.


: Sangat reaktif dengan logam. Reaktif dengan oksidator,
mengurangi agen, asam, alkali, kelembaban.
Korosivitas
: Tidak tersedia.
Produk dekomposisi berbahaya : Natrium oksida
Keterangan Khusus
: Sangat kaustik (aluminium dan logam ) pada kelembaban
Polimerisasi
: Tidak akan terjadi.

Identifikasi Bahaya

Potensi Efek Kesehatan Akut:


Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit (korosif, mengiritasi, permeator), kontak mata (iritan,
korosif), terelan, dari terhirup. Jumlah kerusakan jaringan tergantung pada panjang kontak.
Kontak mata dapat mengakibatkan kerusakan kornea atau kebutaan. Kontak kulit dapat
menghasilkan peradangan dan terik. Menghirup debunya akan menghasilkan iritasi pada gastrointestinal atau saluran pernapasan, yang ditandai dengan rasa terbakar, bersin dan batuk. Parah
over-eksposur dapat menghasilkan kerusakan paru-paru, tersedak, pingsan atau kematian.
Peradangan mata ditandai dengan kemerahan, penyiraman, dan gatal. Peradangan kulit ditandai
dengan gatal, kemerahan scaling,, atau, kadang-kadang, terik.
Efek karsinogenik
: Tidak tersedia.
Efek mutagenic
: Tidak tersedia.

Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram mata
dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan
perawatan medis dengan segera.
Kulit
segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit lalu buka pakaian dan sepatu
yang terkontaminasi. Apabila serius ,cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit
terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Cari bantuan medis.
Inhalas i
Jika terhirup, cari udara segar. Jika sulit bernapas, berikan pernapasan buatan atau berikan
oksigen.
Apabila serius, evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Jika sulit bernapas berikan oksigen.
Tertelan
JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh personel medis.
Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada bawah sadar orang.

Api dan Ledakan data

Mudah terbakar
Auto-Ignition Suhu
Point Flash
Bahaya Kebakaran di Hadirat Zat Berbagai

: Non-mudah terbakar.
: Tidak dipakai.
: Tidak dilakukan.
: logam

Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

Tumpahan Kecil
: Gunakan alat yang tepat untuk membuang limbah pada pembuangan
limbah aman. Jika perlu, netralisir residu dengan larutan encer asam asetat.
Tumpahan Besar
: Korosif padat. Hentikan kebocoran jika tanpa risiko. Jangan sampai air di
dalam kontainer. Jangan menyentuh bahan tumpah. Gunakan semprotan air untuk mengurangi
uap. Menetralisir residu dengan larutan encer asam asetat.

Penanganan dan Penyimpanan

Tindakan pencegahan : Simpan pada wadah kering. Jangan menghirup debu. Jangan pernah
menambahkan air pada produk ini. Ventilasi cukup. Hindari kontak dengan kulit dan mata.
Jauhkan dari incompatibles seperti oksidator, mengurangi agen, kelembaban logam, asam,
alkali,.
Penyimpanan
: Simpan pada wadah tertutup rapat. Jangan simpan pada suhu 23C.

2. Asam Klorida
Nama produk
Rumus kimia
Nama lain

: Asam Hydrochloric
: HCl
: Asam chloride, asam muriat, Hydroge chloride

Sifat Kimia dan Fisika

Bentuk
Bau
Warna
Massa jenis
Titik didih : 85 oC
Titik lebur
Tekanan uap
Kelarutan
pH (20 oC)

: Cair
: menyengat
: Bening sampai agak kekuningan
: 2.13
: -20oC
: 20 mbar pada 20 oC
: terlarut dalam air 82,3 g/ 100 m
:1

identifikasi Bahaya
Mata
: Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
Kulit
: Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
Tertelan
: Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut
Terhirup
: Menyebabkan bronchitis kronis
Tindakan Pertolongan Pertama
Mata
: Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
Kulit
: Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
Tertelan
: Bila sadar, beri minum 1 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.
Terhirup
: Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.

Tindakan Terhadap Tumpahan dan Kebocoran

a. Tumpahan dan kebocoran kecil

Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah kering, pasir kering atau material lain yang
tidak terbakar diikuti dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak
dengan air hujan.
b. Tumpahan dan kebocoran besar
Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan Hcl harus memakai alat pelindung diri
terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)
c. Alat pelindung diri
Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara (SCBA), Kacamata (goggles) atau
perisai muka (Full face), gloves (neoprene, nitrile).

Penyimpanan dan Penanganan Bahan

a. Penanganan bahan
Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam. Waspada terhadap kebocoran
gas.
b. Pencegahan terhadap pemaparan
Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
c. Penyimpanan
Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan asam.
d. Syarat khusus penyimpanan bahan
Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali, serta sianida, sulfida, formadehid, logam
natrium, merkuri sulfat dan amonium hidroksida.

Reaktifitas

a. Sifat Reaktifitas : Senyawa HCl stabil pada suhu kamar. Oleh pengaruh panas akan
teruraimenjadi hydrogen dan klor. Larutan dalam air sangat reaktif dengan logam-logam dan
menghasilkan gas hydrogen yang eksplosif. Bereaksi dengan oksidator menghasilkan gas
khlor yang toknik.
b. Sifat stabilitas : Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.
c. Kondisi yang harus dihindari : panas dan lembab
d. Bahan yang harus dihindari :Aluminium, amines, carbide, hydrida, fluor, logam alkali,
logam, basa kuat garam dari asam oksihalogon, H2SO4 pekat, senyawa hydrogen
semimetalik, semimetalic oxides, aldehyde, sulfida, lithium, silicide, vinymethyl ether
e. Bahan dekomposisi : Hydrochloric acid chlorine
f. Bahaya Polimarisasi : 3. Natrium Karbonat

Sifat Kimia dan Fisika

Rumus kimia

: Na2CO3 (105,97 gram/mol)

Bentuk

: padatan putih

Titik didih

: 400oC

Titik leleh

: 851oC

Densitas

: 1,55 gram/cm3

PH

: 11,6

Kelarutan

: larut dalam air

Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata : cuci mata dengan air mengalir sekitar 15 menit. Segera dapatkan bantuan
medis
Kontak Kulit : cuci bagian terkontaminasi dengan air mengalir sekitar 15 menit. Lepaskan
pakaian dan sepatu jika terkontaminasi bahan.
Tertelan
: jangan paksakan untuk muntah. Jika sadar berikan segelas susu atau air putih.
Dapatkan bantuan medis segera.
Inhalasi

: hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan bantuan oksigen

4. Asam Sulfanilat

Sifat Kimia dan Fisika

Rumus kimia

: NH2C6H4H2SO3H

Bentuk

: serbuk halus abu-abu

Titik didih

:-

Titik leleh

: 288 oC

Densitas

: 1,485 gram/cm3

Mr

: 173,18 gram/mol

PH

: 2,5

Kelarutan

: 10 gram/liter

Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata : cuci mata dengan air mengalir sekitar 15 menit. Segera dapatkan bantuan
medis
Kontak Kulit : cuci bagian terkontaminasi dengan air mengalir sekitar 15 menit. Lepaskan
pakaian dan sepatu jika terkontaminasi bahan.
Tertelan
: jangan paksakan untuk muntah. Jika sadar berikan segelas susu atau air putih.
Dapatkan bantuan medis segera.
Inhalasi

: hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan bantuan oksigen

5. Natrium Nitrit

Sifat Kimia dan Fisika

Rumus kimia

:NaNO3

Bentuk

: padatan

Titik didih : 320 oC


Titik leleh

:271 oC

Densitas

: 2,2 gram/cm3

Mr

: 69 gram/mol

PH

:4

Kelarutan

: mudah larut dalam air panas, larut dalam air dingin, dan sedikit larut
dalam methanol

Stabilitas

: stabil

Pengenalan Bahaya

Kondisi yang dihindari : bahan organik, agen pereduksi, logam, dan asam

Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata : cuci mata dengan air mengalir sekitar 15 menit. Segera dapatkan bantuan
medis
Kontak Kulit : cuci bagian terkontaminasi dengan air mengalir sekitar 15 menit. Lepaskan
pakaian dan sepatu jika terkontaminasi bahan.

Tertelan
: jangan paksakan untuk muntah. Jika sadar berikan segelas susu atau air putih.
Dapatkan bantuan medis segera.
Inhalasi

: hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan bantuan oksigen

6. Natrium Klorida

Sifat Kimia dan Fisika

Rumus kimia

: NaCl

Bentuk

: padatan

Titik didih

: 1413 oC

Titik leleh

: 801 oC

Densitas

: 2,165 gram/cm3

Mr

: 58,44 gram/mol

PH

:7

Kelarutan
dalam alcohol

: mudah terlarut dalam air, larut dalam gliserol dan ammonia, sedikit larut

Pengenalan Bahaya

Kondisi yang dihindari : temperature tinggi, bahan pengoksidasi, logam, dan asam

Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata : cuci mata dengan air mengalir sekitar 15 menit. Segera dapatkan bantuan
medis
Kontak Kulit : cuci bagian terkontaminasi dengan air mengalir sekitar 15 menit. Lepaskan
pakaian dan sepatu jika terkontaminasi bahan.
Tertelan
: jangan paksakan untuk muntah. Jika sadar berikan segelas susu atau air putih.
Dapatkan bantuan medis segera.
Inhalasi

: hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan bantuan oksigen

7. N,N Dimetil Anilin

Sifat Kimia dan Fisika

Rumus kimia

:C8H11N

Titik didih

: 193-194 oC

Titik leleh

: 1,5- 2,5 oC

Densitas

: 1,033 gram/cm3

Mr

:121,18 gram/mol

Kelarutan

:1 gram/L dalam air

Stabilitas

: stabil

Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata : cuci mata dengan air mengalir sekitar 15 menit. Segera dapatkan bantuan
medis
Kontak Kulit : cuci bagian terkontaminasi dengan air mengalir sekitar 15 menit. Lepaskan
pakaian dan sepatu jika terkontaminasi bahan.
Tertelan
: jangan paksakan untuk muntah. Jika sadar berikan segelas susu atau air putih.
Dapatkan bantuan medis segera.
Inhalasi

: hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan bantuan oksigen

8. Asam Asetat Glasial

Sifat Kimia dan Fisika

Rumus Kimia

:-

Bentuk

: cairan bening

Titik didih

: 116-118 oC

Titik leleh

: 17 oC

Densitas

: 1,05 gram/cm3

PH

: 2,5

Kelarutan

: 1000 gram/L dalam air

Stabilitas

: stabil

Pengenalan Bahaya

Kondisi yang dihindari : oksidator kuat, senyawa peroxy, perchloric acid

Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata : cuci mata dengan air mengalir sekitar 15 menit. Segera dapatkan bantuan
medis
Kontak Kulit : cuci bagian terkontaminasi dengan air mengalir sekitar 15 menit. Lepaskan
pakaian dan sepatu jika terkontaminasi bahan.
Tertelan
: jangan paksakan untuk muntah. Jika sadar berikan segelas susu atau air putih.
Dapatkan bantuan medis segera.
Inhalasi

: hirup udara segar, jika sulit bernapas berikan bantuan oksigen

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


1. Asam sulfanilat adalah senyawa yang dapat mengiritasi kulit, mata, dan jaringan
membrane laiinya. Oleh karena itu, gunakan sarung tangan latex saat bekerja dengan
bahan ini.
2. Natrium hidroksida adalah zat yang kaustik, gunakan sarung tangan.
3. Asam klorida pekat dapat mengiritasi jaringan kulit, mata, dan inhalasi karena merupakan
zat korosif . Oleh karena itu, gunakan sarung tangan latex dan masker saat bekerja
dengan bahan ini.
4. Natrium nitrit adalah senyawa yang dulunya digunakan untuk mengawetkan daging
dalam kadar penggunaan yang sedikit. Akan tetapi, dalam jumalah teretntu senyawa ini
sangat beracun bagi manusia dan dapat mengiritasi kulit, Oleh karena itu, gunakan sarung
tangan latex saat bekerja dengan bahan ini.
5. Baik etanol maupun eter dalah pelarut yang mudah terbakar segingga jauhkan bahan ini
dari sumber api.
6. Metil jingga merupakan bahan yang beracun apabila termakan atau tertelan.
7. Asam asetat glasial adalah senyawa yang berbau sangat menyengat dan dapat mengiritasi
inhalasi dan jaringan kulit, Oleh karena itu, gunakan sarung tangan latex dan masker saat
bekerja dengan bahan ini.
8. Gunakan jaslab, sepatu tertutup, dan masker saat berada dalam laboratorium dan
bekerjalah sesuai SOP.

Anda mungkin juga menyukai