Oleh :
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2013
Laporan Praktikum Kimia Fisika 1
Diagram Terner (Sistem Zat Cair Tiga Komponen)
Oleh :
I Gede Dika Virga Saputra (1108105034)
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
2013
Abstrak
Prinsip dasar dari percobaan ini adalah pemisahan suatu campuran dengan ekstraksi yang terdiri
dari dua komponen cair yang saling larut dengan sempurna. Pemisahan dapat dilakukan dengan
menggunakan pelarut yang tidak larut dengan sempurna terhadap campuran, tetapi dapat
melarutkan salah satu komponen (solute) dalam campuran tersebut. Tujuan dari percobaan ini
adalah membuat kurva kelarutan suatu cairan yang terdapat dalam campuran dua cairan tertentu.
Metode yang digunakan ialah metode titrasi. Dimana didapatkan hasil larutan yang mengandung
dua komponen yang saling larut sempurna akan membentuk daerah berfase tunggal, sedangkan
untuk komponen yang tidak saling larut sempurna akan membentuk daerah fase dua.
Pendahuluan
Kelarutan suatu zat adalah suatu cara salah satunya dengan ekstraksi. Ektraksi
konsentrasi maksimum yang dicapai suatu zat merupakan suatu metoda yang didasarkan
dalam suatu larutan. Partikel-partikel zat pada perbedaan kelarutan komponen
terlarut baik berupa molekul maupun berupa campuran pada pelarut tertentu dimana kedua
ion selalu berada dalam keadaan terhidrasi pelarut tidak saling melarutkan. Bila suatu
(terikat oleh molekul-molekul pelarut air). campuran cair,misalnya komponen A&B
Makin banyak partikel zat terlarut makin dicampurkan tidak saling melarutkan
banyak pula molekul air yang diperlukan sehingga membentuk dua fasa. Maka untuk
untuk menghindari partikel zat terlarut itu. memisahkannya digunakan pelarut yang
Setiap pelarut memiliki batas maksimum kelarutannya sama dengan salah satu
dalam melarutkan zat. Untuk larutan yang komponen dalam campuran tersebut.
terdiri dari dua jenis larutan elektrolit maka Sehingga ketiganya membentuk satu fasa.
dapat membentuk endapan (dalam keadaan Jika kedalam sejumlah air kita tambahkan
jenuh). terus menerus zat terlarut lama kelamaan
Pemisahan suatu larutan dalam tercapai suatu keadaan dimana semua
campuran dapat dilakukan dengan berbagai molekul air akan terpakai untuk menghidrasi
partikel yang dilarutkan sehingga larutan itu seterusnya. Rumus derajat kebebasan
tidak mampu lagi menerima zat yang akan diturunkan melalui hukum fasa Gibbs.
dtambahkan. Dapat dikatakan larutan tersebut Persamaannya dapat dituliskan menjadi:
mencapai keadaan jenuh.Zat cair yang hanya Φ=C+2
sebagian larut dalam cairan lainya, dapat Dimana,
dinaikan kelarutannya dengan menambahkan Φ = derajat kebebasan
suatu zat cair yang berlainan dengan kedua C = jumlah komponen
zat cair yang lebih dahulu dicairkan. Bila zat P = jumlah fasa
cair yang ketiga ini hanya larut dalam suatu
zat cair yang terdahulu, maka biasanya Hubungan antara diagram fasa dengan
kelarutan dari kedua zat cair yang terdahulu derajat kebebasan dapat dinyatakan untuk
itu akan menjadi lebih kecil. Tetapi bila zat kesetimbangan apapun dalam sistem tertutup,
cair yang ketiga itu larut dalam kedua zat cair jumlah variabel bebas disebut derajat
yang terdahulu, maka kelarutan dari kedua zat kebebasan Φ yang sama dengan jumlah
cair yang terdahulu akan menjadi besar. komponen C ditambah 2 dikurangi jumlah
Gejala ini dapat terlihat pada sistem CCL4- fasa P. Jadi, dalam titik tertentu di diagram
Bila asam asetat ditambahkan kedalam suhu dan tekanan, bila dua fasa dalam
pada suhu tertentu, kelarutan kloroform dalam dengan garis yang membatasi daerah dua fasa
air akan bertambah, sehingga pada suatu hanya ada satu derajat kebebasan, bisa suhu
ketika akan menjadi homogen. Jumlah asam atau tekanan. Pada titik tripel, ketika terdapat
asetat yang harus ditambahkan untuk tiga fase tidak ada derajat kebebasan lagi.
sebagai jumlah minimum variabel intensif komponen pada suhu dan tekanan tetap dapat
variabel intensif dapat berupa temperatur, Jika dalam sistem hanya terdapat satu fasa,
kebebasan Φ dan invarian bila Φ = 0, keadaan sistem dengan tepat perlu ditentukan
dengan CCl4 dan pencampuran heterogen Dogra,S.K.1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal.
asetat glasial yang dicampurkan dengan Nindia. 2009. Diagran Terner Sistem Zat
kloroform maka semakin banyak pula Cair Tiga Komponen. Jurusan Fisika,
titik ekivalen. Jadi asam asetat glasial dapat R. A. Alberty dan F. Daniels. 1983. Kimia
Aquades dan CCl4 memiliki daya saling larut Tim Laboratorium Kimia Fisika. Penuntun
sebagian, sedangkan baik aquades dengan Praktikum Kimia Fisika II. 2013.
asam asetat maupun CCl4 dengan asam asetat Jurusan Kimia, Fakultas MIPA,
memiliki daya saling larut sempurna. Titik Universitas Udayana : Bukit Jimbaran
Perhitungan mol
nA =
⁄
nB =
⁄
nC =
⁄
Dengan cara yang sama maka di dapatkan mol masing – masing zat yaitu
Perbandingan nA nB nC nA + nB + nC
A:C (mol ) ( mol ) ( mol )
1:9 0,0069 0,2833 0,2427 0,5329
3:7 0,0669 0,0533 0,1163 0,2365
5:5 0,0868 0,0055 0,0848 0,1771
7:3 0,1099 0,0111 0,0512 0,1722
9:1 0,1273 0,0167 0,0163 0,1603
Fraksi mol
nA = 0,0511mol
⁄
nB =
⁄
nC =
⁄
Dengan cara yang sama maka di dapatkan mol masing – masing zat yaitu
Perbandingan nA nB nC
nA + nB + nC
B:C (mol ) ( mol ) ( mol )
1:9 0,0511 0,0400 0,1537 0,2448
3:7 0,0080 0,4722 0,1195 0,5997
5:5 0,0048 0,5950 0,0853 0,6851
7:3 0,0096 0,6833 0,0512 0,7441
9:1 0,0280 1,1639 0,0155 1,2074
Fraksi mol