Anda di halaman 1dari 18

Penentuan Tegangan Permukaan Cairan

Cara Cincin Du Nouy

Oleh kelompok 9 & 10 Offering G:


Laili Ramadhan (170332614576)
Hani Rama Danti (170332614577)
Hadifil Rizal (mahasiswa transfer kredit)
Hamidah (170332614555)
Siti Nur Mahmudah (170332614525)
M. Yasin Fadilah (170332614572)
TUJUAN PERCOBAAN
• Menentukan tegangan permukaan cairan tunggal dan atau
larutan.
DASAR TEORI
• Definisi Tegangan permukaan  gaya per satuan panjang yang harus
diberikan sejajar pada permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam.
Tegangan permukaan mempunyai satuan dyne/cm dalam sistem cgs

• Penyebab terjadinya tegangan permukaan  Molekul pada permukaan


mengalami tarikan ke dalam rongga cairan, karena gaya tarik menarik di
dalam rongga cairan lebih besar daripada gaya tarik menarik oleh molekul
yang ada di atas permukaan. Akibat tarikan ini maka permukaan
cenderung mengkerut untuk mencapai luas sekecil mungkin sehingga
mempunyai tegangan permukaan.
DASAR TEORI
• Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tegangan Permukaan

 SUHU
- Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu
 Zat terlarut
- Adanya zat terlarut meningkatkan viskositas larutan sehingga
tegangan permukaan makin besar
 Konsentrasi Larutan
- Semakin tinggi konsentrasi suatu zat, maka tegangan
permukaannya semakin tinggi
DASAR TEORI
Metode-metode untuk penentuan tegangan permukaan cairan
diantaranya;
 Metode kenaikan pipa kapiler
- Pada metode ini, tegangan permukaan zat cair dan sudut
kelengkungannya diukur dengan memakai pipa berdiameter. Salah
satu ujung pipa tersebut dicelupkan ke dalam permukaan zat cair
maka zat cair tersebut permukaannya akan naik sampai
ketinggian tertentu.
 Metode Cincin Du Nouy
- Cara ini didasarkan pada penentuan gaya yang
diperlukan untuk menarik cincin Pt dari permukaan
cairan
DASAR TEORI
Metode Cincin Du Nouy

• Cincin digantungkan pada neraca torsi, kemudian ditarik dari cairan


dengan memutar kawat torsi. Gaya yang diperlukan secara ideal adalah

F = 4πR γ.

• Dimana : R adalah jari-jari cincin. Keliling 2πR harus dikalikan 2 mengingat


ada batas dalam dan batas luar antara cairan dan kawat. Perlakuan ini
berlaku untuk cairan dengan sudut kontak θ = 0
DASAR TEORI
• Dengan mempertimbangkan faktor koreksi, tegangan permukaan diberikan
oleh pesamaan:
𝐹
𝛾= 𝑥𝛽
4𝜋𝑅

2
4𝑏 1 𝐹
𝛽−𝑎 = +𝐶
𝜋² 𝑅² 4𝜋𝑅(𝜌₁ − 𝜌₂)

Dimana: α = 0,725
β = 0,09075 m-1 det-1
c = 0,04534 – 1,679 (r/R)
r = jari-jari kawat yang digunakan untuk mebuat cincin
R = jari-jari rata-rata keliling cincin
ρ1 = massa jenis cairan yang ada di bawah
ρ1 = massa jenis cairan yang ada di atas
ALAT YANG DIGUNAKAN
• Tensiometer Du Nouy 1 buah
• Cincin platina 1 buah
• Termometer 100˚C 1 buah
• Gelas kimia 50 mL 5 buah
• Gelas ukur 50 mL 1 buah
• Cawan petri 1 buah
BAHAN YANG DIGUNAKAN
• Aquades 75 mL
• Larutan NaCl 1 mL
• Larutan MgCl2 1 mL
RANGKAIAN ALAT
TENSIOMETER DU NOUY
Garis setimbang

Gantungan cincin Skala gram

ring Plat penyeimbang

Cawan petri
Jarum skala

Alas cup
Pengunci alas cup

Handle cup

Pengunci stopper
LANGKAH KERJA
1. Digunakan pinset untuk memegang cincin.
2. Dibersihkan cincin dengan mencelupkannya ke dalam
alkohol, lalu dibakar sebentar dengan pembakar bunsen.
3. Digantungkan cincin pada lengan torsi
4. Cairan yang akan ditentukan ditempatkan dalam cawan petri
(D ± 4,5 cm) dan diletakkan di atas penyangga cuplikan.
5. Dinaikkan penyangga cuplikan sampai cincin tercelup selama
± 0,5 cm dari permukaan, untuk penentuan
6. Diatur lengan torsi, sehingga lengan menunjuk angka nol
pada piringan skala. cincin harus tetap tercelup di dalam
cairan selama pengerjaan ini.
LANGKAH KERJA
7. Diturunkan penyangga cuplikan perlahan lahan sehingga
cicin berada tepat pada permukaan
8. Diputar lengan torsi perlahan-lahan sampai cincin terlepas
dari permukaan cairan
9. Dicatat besar sudut torsi untuk masing-masing cairan
dilakukan minimal tiga kali
ANALISIS DATA
Besar Sudut Torsi
Keterangan 𝝓𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
𝝓𝟏 𝝓𝟐 𝝓𝟑
Air Murni (Aquadest) 71,8° 74,6° 70,8° 72,4°
Dua Cairan yang Saling Larut (Alkohol)
Komposisi 25% volume alkohol 53° 50° 50° 51°
Komposisi 50% volume alkohol 38° 39° 41,7° 39,6°
Komposisi 75% volume alkohol 33,7° 32,8° 29,8° 32,1°
Sistem Padat-Cair (Larutan NaCl)
Larutan NaCl 1,00 M 83,6° 85,4° 84,9° 84,6°
Larutan NaCl 0,50 M 79,9° 81,9° 84,3° 82,03°
Larutan NaCl 0,25 M 77,2° 81,8° 77° 78,7°
Larutan NaCl 0,10 M 78° 79° 78° 78,3°
ANALISIS DATA
Dari data tersebut maka dapat ditentukan tegangan
permukaan cairan melalui persamaan ;
𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0

Keterangan :
• 𝛾 = tegangan permukaan cairan
• 𝛾0 = tegangan permukaan air
• 𝜃 = besar sudut putar cairan
• 𝜃0 = besar sudut putar air murni
APLIKASI
• Aplikasi tegangan permukaan pada dunia nyata yaitu saat mencuci
pakaian. Agar pakaian benar-benar bersih, maka air harus melewati
celah yang sangat sempit pada serat pakaian.
• Untuk itu diperlukan penambahan luas permukaan air. Namun,hal ini
sangat sukar dilakukan karena adanya tegangan permukaan,
sehingga nilai tegangan permukaan air harus diturunkan terlebih
dahulu. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan suhu, yaitu
menambahkan air panas. Cara lainnya bisa dengan menambahkan sabun.
Gelembung dari sabun itulah dapat berfungsi menurunkan tegangan
permukaan
KESALAHAN YANG MUNGKIN TERJADI

• Pembacaam skala sudut torsi yang kurang teliti

• Cincin kurang tepat berada pada permukaan larutan


SARAN PERCOBAAN

• Membaca skala sudut torsi bersama-sama satu kelompok atau bertanya


kepada mbak/mas asisten praktikum untuk meminimalkan pembacaan skala
yang tidak tepat

• Menempatkan cincin platina secara tepat pada permukaan larutan


VIDEO

Anda mungkin juga menyukai