Anda di halaman 1dari 11

Penentuan Tegangan

Permukaan Cairan Cara


Cincin Du Nouy
Anggota:
1. Laili Ramadhan (170332614576)
2. Hani Rama Danti (170332614577)
3. Hadifil Rizal (mahasiswa transfer kredit)
TUJUAN PERCOBAAN
• Menentukan tegangan permukaan cairan tunggal dan atau
larutan
DASAR TEORI

Molekul pada permukaan mengalami tarikan ke dalam rongga


cairan, karena gaya tarik menarik di dalam rongga cairan lebih
besar daripada gaya tarik menarik oleh molekul yang ada di
atas permukaan. Akibat tarikan ini maka permukaan cenderung
mengkerut untuk mencapai luas sekecil mungkin sehingga
mempunyai tegangan permukaan (Sumari,dkk).

Tegangan permukaan adalah gaya per satuan panjang yang


harus diberikan sejajar pada permukaan untuk
mengimbangi tarikan ke dalam. Tegangan permukaan
mempunyai satuan dyne/cm dalam sistem cgs (Martin et
al., 1990).
DASAR TEORI
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana
keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi
besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang berada
pada permukaan zat yang berada pada permukaan cairan yang
berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dengan molekul
surfaktan (Martin et al., 1990).

Pada pengaruh suhu, tegangan permukaan akan turun dengan


meningkatnya suhu dan keberadaan zat terlarut akan menyebabkan
meningkatnya viskositas larutan sehingga bertambah besarnya
tegangan permukaan (Martin et al., 1990).
DASAR TEORI
Metode - metode yang dapat digunakan dalam mengukur besarnya
tegangan permukaan dan tegangan antarmuka suatu sampel antara
lain metode pipa kapiler, metode cincin Du Nuoy, dan metode
wilhelmy (Martin et al., 1990).

Tensiometer Du Nouy merupakan salah satu jenis tensiometer yang


digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dan antar muka.
Prinsip dari tensiometer ini bergantung pada kenyataan bahwa gaya
yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang
dicelupkan pada permukaan atau antar muka adalah sebanding
dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Gaya yang
diperlukan untuk melepaskan cincin dengan cara ini diberikan oleh
suatu kawat spiral dan dicatat dalam satuan dyne pada suatu
petunjuk yang dikalibrasi (Martin et al., 1990).
DASAR TEORI
RUMUS YANG DIGUNAKAN PADA METODE CINCIN Du Nuoy :

Cincin digantungkan pada neraca torsi, kemudian ditarik dari


cairan dengan memutar kawat torsi. Gaya yang diperlukan
secara ideal adalah
F = 4πR γ
Dimana : R adalah jari-jari cincin. Keliling 2πR harus dikalikan 2
mengingat ada batas dalam dan batas luar antara cairan dan
kawat. Perlakuan ini berlaku untuk cairan dengan sudut kontak
θ = 0 (Sumari,dkk).
DASAR TEORI
RUMUS YANG DIGUNAKAN PADA METODE CINCIN Du Nuoy :
Dengan mempertimbangkan faktor koreksi, tegangan permukaan diberikan
oleh pesamaan:
𝐹
γ= 𝑥𝛽
4πR
4𝑏 1 𝐹
(β-α)2 = +𝐶
𝜋2 𝑅2 4𝜋𝑅(𝜌1 −𝜌2 )
Dimana: α = 0,725
β = 0,09075 m-1 det-1
c = 0,04534 – 1,679 (r/R)
r = jari-jari kawat yang digunakan untuk mebuat cincin
R = jari-jari rata-rata keliling cincin
ρ1 = massa jenis cairan yang ada di bawah
ρ1 = massa jenis cairan yang ada di atas
(Sumari,dkk).
Alat yang digunakan
• Tensiometer Du Nouy 1 buah
• Cincin platina 1 buah
• Termometer 100˚C 1 buah
• Gelas kimia 50 mL 5 buah
• Gelas ukur 50 mL 1 buah
• Cawan petri 1 buah
Bahan yang digunakan
• Aquades 75 mL
• Larutan NaCl 1 mL
• Larutan MgCl2 1 mL
Langkah Kerja
Video

Anda mungkin juga menyukai