Anda di halaman 1dari 1

Pemisahan kation golongan III B

Pada pemisahan ini digunakan filtrat hasil dari pemisahan kation golongan III A sebelumnya.
Kemudian ditambahkan seujung sendok kecil (0,5g) Kristal NH4Cl dan dicek dengan kertas
lakmus karena pada filtrat sudah dalam keadaan basa maka tidak perlu ditambah dengan NH4OH
6M. Langkah selanjutnya filtrat dimasukan ke dalam tabung reaksi lalu dijenuhkan dengan Na2S
berlebih sehingga larutan menjadi warna biru bercampur endapan berwarna hitam dan setelah
dipanaskan pada penangas air endapan mengendap (koagulasi), filtrat dipisahkan dari endapan.
Saat endapan yang diperoleh ditambah dengan 0,5mL HCl 12M muncul asal pada tabung reaksi
yang menandakan pekatnya larutan HCl dan didihkan di atas lampu spiritus, endapan yang
terbentuk tetap. Dipisahkan filtrat dan ditambah NaOH 6M menjadi suasana basa. Selanjutnya
H2O2 3% ditambah ke dalam larutan tetes demi tetes larutan menjadi warna hijau lalu dipanaskan
di atas spiritus selama 1 menit dan dipisah endapan dan filtrat. Endapan yang tertinggal
dilarutkan dengan 0,5 mL HCl pekat tidak terjadi perubahan. Kemudian diencerkan 2 mL lalu
ditambah NH4OH 6M dan Kristal CH3COONa serta DMG 1% untuk menguji adanya Ni2+ dan
CO2+ maka terbentuklah endapan warna merah cerah yang menunjukkan adanya ion Ni2+ dengan
persamaan reaksi,

Ni2+ + dimetilglikosin(DMG) → 1 − Ni − DMG (endapan merah)

Kesimpulan

Sampel yang dianalisis kation golongan III mula-mula harus dilakukan pemisahan terhadap
golongan-golongan lain agar tidak menggangu analisa atau dibebaskan dari ion penggangu
terlebih dahulu. Sampel harus diendapkan sebagai garam hidroksida dalam keadaan basa dan
tidak mengandung H2S.

Anda mungkin juga menyukai