Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK

Dosen Pengampu :
Dr. Yudhi Utomo,M.Si.
Dr.Sc.Anugrah Ricky Wijaya,M.Sc.

PRAKTIKUM PROJEK KUALITATIF KATION

Praktikan :
Arfiyana Desfita Wulandari (200331618915)
Elvira Kurnia Damayanti (200331618880)*
M.Hilman Maulana (200331618876)
Vanessa Kusuma Putri (200331618907)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN KIMIA
2022
1. TUJUAN
A. Melakukan analisis kualitatif kandungan kation dalam sampel alam melalui tahapan
pemisahan dan uji konfirmasi

2. DASAR TEORI
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima
golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap reagensia. Klasifikasi tersebut
didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan
membentuk endapan atau tidak.

Kation-kation golongan III tidak bereaksi dengan HCl encer ataupun dengan H2S dalam
suasana asam mineral encer.Kation-kation tersebut adalah kobalt (II),nikel (II),besi
(II),besi (III),kromium (III),aluminium,zink,dan mangan. Kation-kation tersebut yang
terdapat dalam filtrat/sentrat hasil pemisahan dari golongan II yang dipanaskan terlebih
dahulu untuk menghilangkan kelebihan atau pengaruh dari H2S.

Kation golongan IV tidak bereaksi dengan asam klorida,hidrogen


sulfida,ammonium,tetapi dengan ammonium karbonat akan membentuk endapan
putih.Endapan-endapan yang terbentuk dengan ammonium karbonat adalah barium
karbonat,Stronsium karbonat,kalsium karbonat.Uji ini harus dijalankan dalam larutan
netral atau basa.

3. METODOLOGI
3.1 Alat :
 Gelas kimia
 Gelas ukur
 Pengaduk gelas
 Pemanas spirtus
 Kaki tiga dan kasa
 Corong gelas
 Kertas saring
 Cawan penguapan

3.2 Bahan :
 Sampel campuran golongan IIIA dan IIIB
 HCL 2 M
 Akuades
 Ammonia 6 M
 Asam nitrat
 NaOH
 KI
 Kromat

3.3 Prosedur Kerja

 Diambil sampel sebanyak 10 mL


 Disaring sampel tersebut
 Ditambahkan HCl 2M 
 Diuapkan filtrat yang telah ditambahkan HCL 2M
 Ditambahkan Na2S (jika tidak mengendap lanjutkan dengan penambahan HCOOH dan
NH4OH
 Ditambahkan HCOOH sebanyak 45 tetes
 Ditambahkan NH4OH
 Disaring
 Dipindahkan endapan yang ada di kertas saring ke gelas beker menggunakan HCl
 Dibagi ke kedua tabung
 Ditambahkan K4Fe(CN)6 0,1 M ke dalam tabung 1
 Ditambahkan KCSN 0,1 ke dalam tabung 2
 Ditambahkan ammonia hidroksida padat pada filtrat hasil pemisahan golongan III
 Ditambahkan etanol 10 mL
 Ditambahkan NH4OH 10 tetes
 Disaring
 Dilakukan uji nyala untuk endapan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil

Perlakuan Hasil Pengamatan Persamaan Reaksi

-Diambil sampel sebanyak 10 Sampel berwarna kuning


mL kecoklatan
-Disaring sampel tersebut

-Ditambahkan HCl 2M
-Diuapkan filtrat yang telah
ditambahkan HCL 2M - Berubah menjadi kuning
pucat
-Ditambahkan Na2S (jika tidak
mengendap lanjutkan dengan
penambahan HCOOH dan - Berwarna kuning keruh
NH4OH
-Ditambahkan HCOOH
sebanyak 45 tetes
-Ditambahkan NH4OH 6M
hingga terbentuk endapan
-Disaring
-Dipindahkan endapan yang Terbentuk endapan berwarna
coklat
ada di kertas saring ke gelas
beker menggunakan HCl
-Dibagi ke kedua tabung Larutan berwarna kuning
-Ditambahkan K4Fe(CN)6 0,1 Fe3+ (aq) + 2K+ (aq) +
M ke dalam tabung 1 [Fe(CN)6]4- (aq) →
Larutan berwarna biru tua K2Fe[Fe(CN)6] (aq)
-Ditambahkan KCSN 0,1 ke
KFe(Fe(CN)6)
dalam tabung 2 Fe3+ + 2SCN- (aq) →
Identifikasi Ca Larutan berwarna merah Fe(SCN)3(aq)
-Ditambahkan ammonia [Fe(CN)6]2+
hidroksida padat pada filtrat
hasil pemisahan golongan III
Filtrat tak berwarna

-Ditambahkan etanol 10 mL
Larutan tak berwarna
-Ditambahkan NH4OH 10
Larutan berwarna putih dan
tetes CaCl2(aq) + NH4OH (s) →
terbentuk endapan
Ca(OH)2(s) + NH4Cl(aq)
-Disaring Nyala api berwarna jingga
-Dilakukan uji nyala untuk yang menunjukkan positif Ca
endapan

Pembahasan
Pemisahan golongan I,II,III
Uji pemisahan ini untuk memisahkan kation yang mungkin terkandung dalam sampel. Hal
pertama yang dilakukan sampel disaring untuk memisahkan antara endapan yang terdapat pada
sampel lalu filtrat  dilakukan uji pemisahan golongan I menggunakan pereaksi HCl, sampel
ditetesi HCl tidak menunjukkan adanya endapan, hal ini menunjukkan bahwa sampel tidak
mengandung kation golongan I. Selanjutnya sampel diberi pereaksi Na2S,ketika ditambahkan
Na2S sampel tidak menunjukkan adanya endapan,hal ini menunjukkan bahwa pada sampel tidak
ada kation golongan II, selanjutnya ditambahkan HCOOH lalu diuapkan lalu ditambahkan
NH4OH terbentuk endapan coklat,hal ini menunjukkan adanya kation golongan III. Selanjutnya
sampel disaring dan endapannya dilanjutkan untuk uji identifikasi kation golongan III yaitu Fe
dan filtratnya digunakan untuk uji identifikasi golongan IV yaitu Ca.

Identifikasi Fe3+
Setelah dilakukan pemisahan terdapat endapan berwarna coklat yang diduga endapan tersebut
merupakan kation golongan IIIA. Pada percobaan uji identifikasi kation golongan IIIA yaitu Al3+
, Fe3+ , dan Cr3+ dengan menggunakan larutan NH4OH berfungsi untuk membentuk endapan
Fe(OH)3, Al(OH)3, dan Cr(OH)3 dengan persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut:
● Fe3+ (aq) + 3OH- (aq) → Fe(OH)3 (s)
● Al3+ (aq) + 3OH- (aq) → Al(OH)3 (s)
● Cr3+ (aq) + 3OH- (aq) → Cr(OH)3 (s)

Endapan coklat dari sampel dilarutkan dengan HCl 6M hingga larut dan menghasilkan larutan
warna kuning. kemudian, larutan tersebut dibagi ke dalam 2 tabung reaksi untuk diidentifikasi
kation golongan IIIA lebih lanjut. 
Tabung reaksi 1 ditambahkan K4[Fe(CN)6] sebanyak 1 tetes dan menghasilkan larutan warna
biru tua yang awalnya berwarna kuning. Hal ini menandakan bahwa larutan yang ditambahkan 
K4[Fe(CN)6] pada tabung 1 mengandung kation Cr3+ berbentuk Cr(OH)3 yang termasuk ke dalam
kation golongan IIIA. Persamaan reaksi yang terjadi pada tabung 1 sebagai berikut:

Cr3+ (aq) + NaOH (aq) → Cr(OH)3 (s) + Na+ (aq)


Cr3+ (aq) + NH4OH (aq) → Cr(OH)3 (s) + NH4+ (aq)

Tabung reaksi 2 ditambahkan KCNS 0,1M sebanyak 1 tetes dan menghasilkan warna merah
darah yang awalnya berwarna kuning. Hal ini menandakan bahwa larutan yang ditambahkan
KCNS 0,1M pada tabung 2 membentuk senyawa kompleks [Fe(CN)6]2+ yang mengandung kation
Fe3+. Persamaan reaksi yang terjadi pada tabung reaksi 2 sebagai berikut:
Fe3+ (aq) + KCNS- (aq) → [Fe(CN)6]2+ (aq) + K2S (aq)

Identifikasi Ca2+
Filtrat yang didapat dari hasil penyaringan pemisahan golongan III,ditambahkan ammonium
padat untuk membentuk endapan putih lalu diberi etanol dan ditambahkan tetesan NH4OH untuk
memberikan suasana basa. Terbentuklah suatu larutan berwarna putih dengan endapan putih.
Selanjutnya, larutan tersebut disaring dan endapannya dilakukan uji nyala. Batang kawat
dicelupkan terlebih dahulu ke dalam larutan HCl encer lalu diambil padatan dari endapan dan
dibakar pada nyala biru di bunsen.Pada saat uji nyala terlihat bahwa padatan tadi menimbulkan
nyala api jingga,hal ini membuktikan bahwa endapan tersebut adalah kation golongan IV yaitu
kation Ca2+..
CaCl2(aq) + NH4OH (s) → Ca(OH)2(s) + NH4Cl(aq)
5. KESIMPULAN
Dari serangkaian uji sampel kation ditemukan bahwa sampel mengandung kation golongan III
yaitu Fe3+ dan Cr3+ karena Ketika sampel diendapkan dengan pereaksi pengendap golongan 4 lalu
direaksikan dengan K4[Fe(CN)6] sebanyak 1 tetes dan menghasilkan larutan warna biru tua yang
awalnya berwarna kuning yang menandakan adanya Cr3+ dan Ketika ditambahkan KCNS 0,1M
sebanyak 1 tetes dan menghasilkan warna merah darah yang awalnya berwarna kuning yang
menandakan adanya kation Fe3+.Dan pada filtrat hasil pemisahan dengan kation golongan III
ditemukan adanya kation golongan IV yaitu Ca2+ karena Ketika ditambahkan ammonium padat
dan etanol serta penambahan NH4OH terbentuk endapan putih dan endapan putih tersebut
disaring, endapan di uji dengan uji nyala menunjukkan nyala warna jingga menandakan bahwa
kation tersebut adalah Ca2+ .
6. DASAR TEORI
Aisyah,Rahmi.2013.Identifikasi Kation Golongan IV.Pekanbaru : Universitas Riau.

Fauziah.N.A.2013.Identifikasi Kation Golongan IIIA.Yogyakarta:Politeknik Kesehatan


Yogyakarta.

Svehla, G. 1985. Vogel: Buku Teks Analisa Anorganik Kualitatif Makro dan Mikro. Jakarta: PT.
Kalman Media Pustaka.

Utomo, Yudhi, dkk. 2015. Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Dasar: Analisa Kualitatif Kation
dan Anion. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai