Oleh:
Nama : Zumrotus Syahrum Mahmudah NIM : 23030234159 Kelas: Kimia 2023 E
KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
I. Judul : Analisis Kation dan Anion
IV. Tujuan :
V. Tinjauan Pustaka
2. Kation
3. Anion
1. Alat
1. Corong 1
2. Pipet tetes 3
3. Sikat pencuci 1
5. Kawat kasa 1
6. Kawat nikhrom 1
7. Tabung sentrifuge 1
8. Gelas kimia 3
9. Kertas saring 1
2. Bahan
1. HCl 6M
2. Aquadest
3. Larutan sampel
4. H2O2 3%
5. H2S
6. NH4NO3 2%
7. HNO3 pekat
8. HNO3 encer
9. HCl pekat
12. NH4+
15. NH4Cl 1%
16. (NH4)2 S
18. C2H8N2O2
19. Na2HPO4
20. CH3COOH
21. CH3COOH 6M
23. NaOH
24. Na
25. K2CrO4
26. Pt/Ni-Cr
27. SnCl2
28. K4[Fe(CN)6
29. NH4OH 6M
30. H2O2
31. NaOCl 1M
32. KCN
33. Mg(NO3)2
34. AgNO2
37. FeCl2
38. MgCl2
39. CaCl2
40. I2
41. Pb Asetat
42. CuSO4-
45. K2CrO4
VII. Alur Percobaan
Analisis Kation
a.) Analisis Kation Golongan I
Larutan Golongan I
Endapan Filtrat
B4(OH)3 Cu(NH3)42+
atau atau
Pb(OH)2 Cd(NH3)42+
Endapan B4(OH)3
atau Pb(OH)2
19.Ditambahkan 1 ml NaOH
20.Dipanaskan selama 2 menit
21.Disentrifuge
Filtrat Cu(NH3)42+
atau Cd(NH3)42+
Cu(NH3)42+ Cd(NH3)42+
Cd(NH2)42+ 19.Dialir gas H2S
selama 10
19.Disasamkan 19.Ditetesi KCN detik dalam
dengan CH3COOH 20.Diaduk hingga larutan amonia
20.Ditambahkan 1 warna biru hilang
21.Dialiri H2S selam Endapan kuning
tetes K4Fe(CN)3
30 – 40 detik (CdS)
Endapan coklat
kemerahan Endapan kuning
(Cu) Cds, Cd
Golongan IV
Br2+, Sr2+,Ca2+
Endapan putih
BaCO, SrCO ,CaCO3
16. Ditambahkan
Na2HPO4
18. Ditambahkan 2 tets HCl 6M 17. Didiamkan 5
19. Uji nyala menit
Reaksi-reaksi
• Ba2+ + CO32- → BaCO3 ↓
• Ba2+ + CrO42- → BaCrO4 ↓ (kuning)
• Sr2+ + CO32- → SrCO3 ↓
• Sr2+ + CrO42- → SrCrO4 ↓ (putih)
• Ca2+ + CO32- → CaCO3 ↓
• Ca2+ + CrO4 2- → CaCrO4 ↓
• Ca2+ + (-COOH)2 2- → Ca(COOH)2 ↓ (putih)
Analisis Kation Golongan V
Filtrat
Na+,K+,Mg2+,NH4+
K+ (endapan
kuning)
Reaksi – reaksi
1. Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2↓
2. Mg2+ + NH3 + HPO42- → Mg(NH4)PO4CO↓ (putih)
3. 3K+ + [CO(NO2)6]↓ → K6[CO(NO2)6]↓ (kuning)
4. Na+ + Zn(VO2)3(CH3COOH)9 → NaZn(VO2)3(CH3COOH)9↓ (kuning)
Analisis Anion
a. Membuat larutan persiapan
Sampel
1. Dipanaskan dengan Na2CO3 jenuh
2. Disaring endapannya
3. Dibagi ke tabung
reaksi
SO42- NO3- Cl- Br- I- S2- SO32- SO32- PO43- CH3COO
+ +
Larutan persiapan
Larutan persiapan
1. Ditambahkan AgNO3
Endapan putih
1. Ditambahkan AgNO3
Endapan putih
1. Ditambahkan CuSO4
Endapan coklat tembaga (II) Iodide dan Iodium
Larutan persiapan
Endapan putih
3. Didihkan
Endapan abu-abu Ag
Larutan persiapan
2. diencerkan
3. dipanaskan
18. Ditambahkan 1
Ml NaOH
19. Diletakkan
dipenangas air
2-3 menit
20. Disentrifuge
21. Diasamka
n dengan
asam
asetat
encer
22. Ditambah
kan 2
tetes
larutan
kalium
kromat
21. Dicuci
dengan 5
mL air
22. Dibuang air
cuciannya
23. Ditambah 1
mL Na-
Stanit (1-2
mL SnCL+
NaOH tetes
demi tetes
sampai
SnCL2 larut)
Endapan Bi2S3
Endapan
KuningpbCrO
4, Pb(III)
18. Diasamkan
dengan asam
asetat
19. Ditambahkan
setetes larutan
kalium
ferosianida
Endapan Coklat
Kemerahan
Endapan kuning
CdS, Cd(II)
4. •
Filtrat golongan II B
1. Ditambahkan
HCl tetes demi
tetes sampai
larutan bersifat
asam
2. Dialiri gas H2S
30-60 detik
3. Dialiri dengan
air
4. Ditambahkan
HCl 0,5-1 mL
5. Diletakkan
dalam
penghangat air
2-3 menit
6. Disentrifuge
7. Dicuci endapan
dengan 0,5 mL
HCl encer
Endapan HgS,
As2S3, As2S5
8. Dicuci dengan
air
9. Dibuang air
cuciannya
10. Ditambahkan
0,5 NH3 encer
11. Diaduk
12. Disentrifuge
1. Ditambahka
n NH3
sampai tepat
basa
2. Ditambahka
n asam
oksalat
3. Dialiri gas
H2S 20-30
detik
Endapan Jingga
(SB(III))
1. Ditambahkan
Kristal kecil
NaNO3
2. Ditambahkan
2 tetes
Rhomanine B
ke dalam 2
tetes larutan
Warna
Lembayung
(ion Sb(III))
Cara Pertama Cara Kedua
3. Dimasukkan 2cm
kawat besi atau
20mg besi
kikiran
4. Dipanaskan
dalam penangas
air 3-5 menit
5. Ditambahkan 2
tetes larutan
HgCl2 pada
larutan jernihnya
Endapan 3. Ditambahkan
Putih Hg2Cl2 5- 10mg
serbuk Mg
4. Ditambah
kan 2
tetes
FeCl3
5. Ditambahkan
2-3 tetes
larutan asam
tartrat 5%
6. ditambahkan 2
tetes dimetil
glioksin
7. dibasakan
dengan NH3
encer
Warna Merah
(Sn(IV))
No Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan
Prosedur Percobaan
Perc. Sebelum Sesudah
4 Kation golongan III A - Fe + HNO3 +
3H+ → Fe3 +
Filtrat golongan III,IV,V
NO+ + 2H2O
- Didihkan sampai gas H2S - Fe2+ + 20H_ →
Fe(OH)2 ↓
hilang - 2Fe3++H2O2 +
- Ditambahkan 3 tetes HNO3 2H+ → 2Fe2+
+2H2O
pekat - Fe3+ +
- Didihkan [Fe(CN)6]3- →
Fe3+ +
- Ditambah 1 tetes NH4Cl 20 [Fe(CN)6]-
% - 2Mn2+ +
5NaBiO2 +
- Dipanaskan pada penangas 14H+ →
air 2MnO4- +
5Bi3++ 5Na+
- Ditambah NH3 pekat +7H2O
- Diletakkan pada penangas - Al3+ + 3NH3
+3H2O +
air 2-3 menit Al(OH)3↓
Filtrat golongan (Putih)
- disentrifuge
IIIB,IV,V
Endapan Fe(OH)3,
MnO2.Xh2O
- Dicuci endapan
- Dilarutkan dengan HNO3
encer
- Ditambahkan 2 tetes
H2O2 3 % atau 1 tetes
H2SO3 jenuh
Larutan A Larutan B
- Ditambah 1
tetes
K4Fe(CN)6
Endapan biru Fe
- Diencerkan dengan
1 ml aquades
- Didinginkan
- Ditambah 10 mg
NaBiO3
- Dikocok
- diendapkan
Larutan ungu MnO4-
Filtrat Al(OH)4-,
CrO4-
- didekantasi H2
- Ni2+ + 2NH3 +
3+
Endapan COS,NiS Filtrat Mn ,
2H2O → Ni
Zn2+
- Ditambahkan 10-15 tetes (OH)2 + 2NH4+
HCl encer - Ni2+ + OH- →
- Ditambahkan 5 tetes Ni(OH)2
NaOCl 1 M - Mn3+ +S2- →
- Diaduk diatas penangas MnS
air 1-2 menit - 2Mn3+ +
- Didihkan agar Cl2 hilang 5NaBrO3 +
14H+ →
Larutan A Larutan B
2MnO4 + 5Br2+
+ 5Na+ +7H2O
- Didihkan agar H2S hilang dan
- 5PbO2 + 2Mn2+
dinginkan
+ 4N+ →
- Ditambahkan 1 ml NaOH
2MnO4- +
- Ditambahkan 4 tetes H2O2 3%
5Pb3+ + 12H2O
- Disentrifuge
Filtrate Endapan
Zn(OH)22+ MnO2.Xh2O
Larutan A Larutan B
- Ditambahkan 1-2 tetes amil
alcohol
- Ditambahkan 50 mg
NH4SCN padat
- dikocok
Warna biru pada
lapisan alcohol
(terdapat Ca)
Filtrate Endapan
Zn(OH)22+ MnO2.Xh2O
- Dialiri gas H2S
Endapan putih ZnS (terdapat Zn)
- Dilarutkan dalam 0,5 ml
HNO3 encer
- Ditambahkan 1-2 tetes H2O2
3 % dan 0,3 ml air
- Didihkan agar kelebihan
H2O2 hilang
- Didinginkan lalu ditambahi
0,5 ml HNO3 pekat dan 250
mg PbO2
- Didihkan selama 1 menit dan
biarkan
Larutan MnO4- warna ungu
(terdapat Ni)
6 Analisis Anion Larutan larutan sampel - SO42- + Ba2+ → Larutan sampel yang tidak
Sampel sampel tidak yang ditambahi BaSO4- berwarna ditambahkan
berwarna Na2CO3 tidak - 2NO3- + larutan Na2CO3 tidak
- Dipanaskan dengan Na2CO3 berwarna 4H2SO4 + 6Fe2+ berwarna menghasilkan
Na2CO3 tidak → 6Fe2+ + larutan yang tidak berwarna
berwarna 2NO + 4SO7 + (larutan persiapan)
Endapan tak Larutan persiapan 4H2O + Fe+
digunakan +2NO →
[Fe(NO)]2+
SO42- NO3- Cl- Br- I- S2-
-
S2O3- PO42- CO32- CO3COO - Cl- + Ag+ →
- AgCl ↓ AgCl +
Pembuktian ion sulfat (SO42-) Larutan HCl Setelah diberi 2NH3 → Dari percobaan pembuktian
SO42- tidak berwarna HCl 6 M, [Ag(NH3)2]+ + ion sulfat, dihasilkan
didihkan dan Cl endapan putih yang
- Ditambahkan HCl 6 M Larutan BaCl2 ditambah BaCl2 - Br- + Ag+ → menunjukkan adanya ion
tidak berwarna larutan bereaksi AgBr ↓ + 2NH3 sulfat
- Didihkan dengan → [Ag(NH3)2]
- Ditambah BaCl2 memebentuk + Br
endapan putih - 4I- + 2Cu2+ →
BaSO4 CuI + I2
2- I2 + 2SO32- →
Pembuktian ion nitrat (NO3-) Larutan 2I- + S2O62-
NO3 - persiapan tidak - Pb2+ + H2S →
berwarna PbS ↓ + 2H+
- Ditambahkan H2SO4 pekat - SO32- + Ag+ →
[AgSO3]-
- Ditambahkan larutan FeSO4
[AgSO3]- +
Cincin coklat 2Ag + SO4-
+SO3
Pembuktian ion klorida ( Cl-) Larutan Larutan - I2 + 2S2O32- → Dari percobaan pembuktian
Cl- persiapan tidak persiapan + I- + S4O62- ion klorida, dihasilkan
berwarna AgNO3 + NH3 = - CO32- + Ca2+ → endapan kuning setelah
- Ditambahkan larutan AgNO3 endapan kuning CaCO3 ↓ penambahan AgNO3. Hal
AgNO3 tidak (putih) ini menunjukkan tidak
AgCl(putih) adanya ion Cl-
berwarna - HPO4- + Mg2+
- Ditambahkan NH3 + NH3 →
NH3 tidak MgNH4PO4 ↓
larut berwarna
- 6CH3COO- +
-
Pembuktian ion Bromida (Br ) 3Fe3+ + 2H2O
Br- → [Fe (OH)3
(CH3COO)6] +
- Ditambahkan larutan AgNO3 Larutan Larutan 2H+ Dari percobaan pembuktian
Kuning muda persiapan tidak persiapan + ion Bromida, dihasilkan
berwarna AgNO3 = endapan kuning tua setelah
- Ditambahkan NH3 pekat kuning tua - [Fe(OH)3 penambahan AgNO3 . hal
AgNO3 tidak (CH3COO)6] + ini menunjukkan adanya
larut 4H2O →
berwarna ion Br-.
Pembuktian ion iodida ( I-) Fe(OH)3
NH3 pekat CH3COO ↓ +
I- CH3COOH +
tidak berwarna
H+
- Ditambahkan CuSO4
Cu (II) iodide dan iodium (coklat) Larutan Larutan Dari percobaan pembuktian
-
- Ditambahkan Na 2SO4
Larut( ada ion sulfat)
- Dididihkan
Ag (abu- abu)
a. Analisis kation
b. Analisis anion
XI. Kesimpulan
A. Pertanyaan
• Golongan V Tidak ada reagen umum untuk Grup V, jadi reaksi uji kering
khusus digunakan untuk mengidentifikasi ion.
2. Mengapa oksidator yang digunakan dalam analisis kation secara sistem H2S
adalah H2O2 atau air brom, dan bukan HNO3?
Jawaban :
Karena pada reaksi oksidasi, HNO3 akan membentuk gas Amonia yang akan
memberikan hasil kelarutan yang kecil pada senyawa-senyawa yang terbentuk
senhingga endapan yang terbentuk antara golongan 1 dengan golongan lainnya
tidak dapat dibedakan
3. Bagaimana cara mengetahui bahwa H2S, H2O2, atau Br2 sudah tidak terdapat
di dalam larutan?
Jawaban :
Untuk mengetahui H2S sudah tidak ada lagi dalam larutan adalah
dengan menggunakan kertas Pb asetat. Untuk mengetahui bahwa H2O2 sudah
tidak ada lagi dalam larutan adalah dengan cara mencelupkan kertas saring
dalam HCl, kemudian dihadapkan pada lubang selang yang mengalirkan H2O2.
Jika tidak ada bercak hitam pada kertas saring, maka tidak ada H2O2. Mencari
bahwa Br2 sudah tidak ada lagi dalam larutan adalah pada saat larutan
menguap. Asap yang keluar diletakkan di atas kertas kanji basah. Jika basah
kertas kanji berubah menjadi merah jingga, maka Br2 masih ada, tetapi jika
jingga maka Br2 sudah tidak ada lagi.
4. Mengapa menentukan adanya kation NH4+ harus digunakan analitnya
langsung?
Jawaban :
Karena pada pengujian analit sebelumnya sudah sering ditambahkan
NH4 + ( yang itu disebagai reagen ) , maka jika digunakan filtrat hasil
pengujian golongan sebelumnya maka jelas akan terdapat NH4+ pada pengujian
analit tersebut . larutan. Oleh karena itu diperlukan silent analit untuk
menentukan NH4+ .pada pengujian analit sebelumnya , NH4+ ( yang berfungsi
sebagai reagen ) sudah sering ditambahkan , sehingga jika filtrat hasil dari
golongan pengujian sebelumnya digunakan , maka jelas NH4+ akan ada pada
pengujian analit sebelumnya .larutan. Oleh karena itu, analit yang
diamdiperlukan untuk menentukan NH4+.
5. Bagaimana reaksinya secara umum pada pembuatan larutan persiapan untuk
menentukan adanya anion?
jawaban :
MA2 + CO3 2- → MCO3¯ + 2A‐
6. Pengendapan garam sulfida pada analisis kation Golongan II dan
Golongan IIIB dilakukan pada suasana larutan yang berbeda. Jelaskan?
Jawaban :
a. Pada golongan II, H2S dialirkan kedalam larutan yang asam karena filtrat yang
digunakan untuk mendapatkan endapan garam sulfida tersebut berasal dari filtrat
golongan I yang masih mengandung HCl encer.
b. Pada Golongan IIIB larutan bersifat basa, karena filtrate yang digunakan untuk
mengendapkan garam sulfidanya berasal dari filtrate golongan IIIA yang masih
mengandung NH3 dan NH4Cl
7. Mengapa pada pengendapan golongan IV harus dalam suasana basa?
Jawaban :
Karena jika proses pengendapan golongan IV dilakukan dala keadaan basa
maka akan terbentuk garam-garam bikarbonat dimana kelarutannya lebih besar
B. Lampiran Kation
Alat-alat yang digunakan
untuk melakukan Larutan sampel untuk Ditambahkan beberapa
praktikum analisis kation tetes HCI 6M
Dipisahkan Hasil
filtrat dan endapannya
C. ANALISIS ANION
Dididihkan
Larutan persiapan ditetesi Ditambahn BaCl2
dengan HCl 6M
Hasil
Pembuktian ion sulfat (NO3-) (tidak direaksikan karena reagensia tidak tersedia)
Hasil
Pembuktian ion iodida (I-)
Hasil
Ditambahkan NH4OH
Ditambahkan MgCl2 Ditambahkan NH4Cl
hasil
Ditambah FeCl2