Anda di halaman 1dari 98

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

LABORATORIUM : Kimia Analitik

PRAKTIKUM : Dasar Dasar Kimia Analitik

JUDUL PERCOBAAN : Analisis kation Anion

Oleh:
Nama : Zumrotus Syahrum Mahmudah NIM : 23030234159 Kelas: Kimia 2023 E

Program Studi: S1 Kimia

KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
I. Judul : Analisis Kation dan Anion

II. Tanggal Praktikum : 18 Maret 2024

III. Waktu Praktikum : 10.30- 12.30

IV. Tujuan :

1. Menentukan kation yang terdapat dalam sampel X.

2. Menentukan anion yang terdapat dalam sampel Y.

V. Tinjauan Pustaka

1. Dasar – dasar Kimia Analitik

Kimia analitik adalah salah satu cabang dalam ilmu kimia


yang mempelajari tentang pemisahan unsur atau senyawa kimia
kimia analitik dibagi menjadi dua bidang yang disebut analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif analisis kuantitatif menyatakan
jumlah suatu senyawa atau unsur yang ada dalam sampel
sedangkan analisis kualitatif menyatakan apa saja komponen
penyusun yang ada dalam suatu sampel wirawan 2008 pada
praktikum analisis kation dan anion ini dilakukan dengan
menggunakan metode kualitatif yaitu dengan mengamati
terbentuknya endapan perubahan warna uji nyala serta evolusi gas
untuk mengidentifikasi jenis kation atau anion di dalam sampel.

2. Kation

Kation adalah ion-ion yang bermuatan positif hal ini terjadi


karena atom melepas satu atau lebih elektron kation memiliki
simbol plus di samping nama atomnya sebagai tanda bahwa dia
merupakan partikel kation secara sistematik kation-kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifatnya
reagensia yang paling umum digunakan untuk klasifikasi kation
adalah HCl, H2S,NH4CO3 klasifikasi ini didasarkan pada reaksi
kation dengan reagensia apakah membentuk endapan atau
tidak (Chang: 2005)

Akan tetapi pada praktikum ini identifikasi kation pada


larutan sampel hanya dilakukan sampai golongan IIIB pada
golongan I latihan akan mengendap jika diberi reagensia berupa
asam klorida atau HCl. Ion golongan I yaitu Ag+ Hg+ dan Pb+
mengendap sebagai campuran AgCl, pengendapan kation
golongan I harus dilakukan pada suhu kamar atau temperatur
yang lebih rendah karena golongan ini sangat mudah larut dalam
air panas (Alauddin 2020). Kation golongan II tidak bereaksi
menggunakan reagensia HCl tapi dapat membentuk endapan
apabila direaksikan dengan hidrogen sulfida atau H2S, ion-ion
golongan (II) ini adalah merkurium (II) tembaga, bismut,
kadmium , arsenik (II), arsenik (V), stibium(III), stibium(V), timah
(II), timah (III), dan timah (V), golongan II ini dibagi menjadi
golongan IIA dan golongan IIB, keempat ion pertama di atas
merupakan golongan IIA dan sisanya merupakan golongan IIB.
Kation golongan III dapat mengendap bila direaksikan dengan
reagensia amonium hidroksida atau NH4OH, ion-ion golongan III
ini adalah kobalt (II) nikel (II) besi (II) nikel (III) besi (II) besi
(III) aluminium, zinc dan mangan (III). (vogel 1985)

Reaksi yang menghasilkan endapan yang sangat berperan


penting dalam proses analisa kualitatif. endapan yang terbentuk
dari reaksi memiliki warna yang berbeda-beda. pemisahan
endapan dengan filtrat dilakukan dengan cara sentrifugasi.

3. Anion

Analisis kualitatif dilakukan juga pada sampel anion reaksi


dalam anion digunakan untuk memudahkan reaksi asam-asam
organik. anion adalah ion atau gugus yang memiliki muatan
negatif karena menerima atau mendapatkan satu atau lebih
elektron, hal ini yang menyebabkan atom non logam yang awalnya
bermuatan netral menjadi bermuatan negatif (Sulistyarti: 2017).

Identifikasi pada ion-ion logam atau anion dilakukan


dengan cara uji basah yaitu pada sampel dicampur dengan
reagensia tertentu lalu diamati perubahan warna dan endapan yang
terbentuk pada larutan sampel selain uji basah uji nyala juga
dilakukan yaitu dengan menggunakan kawat nikrom dan diamati
nyala warnanya menurut Mulyono 2005, anion yang digolongkan
menjadi tiga golongan yaitu golongan sulfat yang terdiri dari SO4
2-
, SO32,-, PO43- Cr2O4 2-, BO2- , CO3 2-
, C2O4 2-
,AsO4 3-golongan
Halida terdiri dari I- Cl- dan S2- golongan nitrat terdiri dari NO3 – ,
– –,
NO2 ,C2H3O2 garam BaSO4, BaSO3, Ba2(PO4)3, BaCr2O4,
Ba(BO2)2, BaCO3, BaC2O4, Ba3(AsO4)2 garam-garam ini tidak
larut dalam air pada suasana basa berbeda dengan garam barium
yang mudah larut identifikasi golongan sulfat dapat dilakukan
dengan menambahkan pereaksi berupa BaCl2 yang menghasilkan
endapan garam barium berwarna putih kecuali pada barium
kromat yang memiliki endapan berwarna kuning sedangkan
identifikasi pada golongan anion Halida dilakukan dengan
pengasaman larutan sampel menggunakan asam nitrat dan
ditambahkan dengan perak nitrat yang menghasilkan endapan
garam perak seperti : AgCl yang berwarna putih berwarna kuning
AgI berwarna kuning muda Ag2S berwarna hitam akan tetapi pada
anion golongan nitrat tidak menunjukkan uji nyala yang positif
pada kedua golongan di atas.

Tujuan dari praktikum analisis kation dan anion ini adalah


untuk mempelajari sifat-sifat serta karakteristik dari kation dan
anion serta untuk melatih keterampilan praktikan dalam
melakukan analisis kualitatif.
VI. Alat Dan Bahan

1. Alat

1. Corong 1

2. Pipet tetes 3

3. Sikat pencuci 1

4. Tabung reaksi dan raknya 1 set

5. Kawat kasa 1

6. Kawat nikhrom 1

7. Tabung sentrifuge 1

8. Gelas kimia 3

9. Kertas saring 1

10. Botol semprot 1

11. Kaki tiga 1

12. Segitiga porselin 1

13. Penjepit tabung 1

14. Alat sentrifuge 1

2. Bahan

1. HCl 6M

2. Aquadest

3. Larutan sampel

4. H2O2 3%

5. H2S

6. NH4NO3 2%

7. HNO3 pekat

8. HNO3 encer
9. HCl pekat

10. HCl encer

11. NH4Cl 20%

12. NH4+

13. NH3 pekat

14. NH3 encer

15. NH4Cl 1%

16. (NH4)2 S

17. (NH4)2 SO4

18. C2H8N2O2

19. Na2HPO4

20. CH3COOH

21. CH3COOH 6M

22. (NH4)2 CO3

23. NaOH

24. Na

25. K2CrO4

26. Pt/Ni-Cr

27. SnCl2

28. K4[Fe(CN)6

29. NH4OH 6M

30. H2O2

31. NaOCl 1M

32. KCN

33. Mg(NO3)2

34. AgNO2

35. Indikator Universal


36. NH4NO3

37. FeCl2

38. MgCl2

39. CaCl2

40. I2

41. Pb Asetat

42. CuSO4-

43. H2SO4 pekat

44. Na2CO3 jenuh

45. K2CrO4
VII. Alur Percobaan

Analisis Kation
a.) Analisis Kation Golongan I

Larutan Golongan I

1. Tambahkan beberapa tetes HCl 6M


kedalam larutan
2. Jika terjadi endapan, ditambahkan 1 – 2
tetes HCl encer
3. Disentrifuge dan dicuci endapan

Endapan kation golongan 1 Filtrat


H2Cl2, AgCl, dan PbCl2
(Putih)
4. Disentrifuge
5.Dicuci endapan
6.Disentrifuge

Filtrat PbCl2 Endapan AgCl dan Hg2Cl2


7. Ditambahkan asam asetat 7. Dilarutkan dalam 0,5 ml NH4OH
6M 2 tetes 8. Dipanaskan sampai mendidih
6.Ditambahkan K2CrO4 1tetes 9. Diaduk lalu dipanaskan
10. Disentrifuge lalu dipanaskan
PbCrO4
(Kuning)
Filtrat Ag(NH3)2+ Endapan hitam
Hg(NH3)Cl
10. Ditambahkan HCl atau
HNO3 encer sampai
larutan asam
AgCl
(Endapan putih)

Reaksi – reaksi golongan 1


• Pb2+ + 2Cl- → PbCl2↓
• Ag+ + Cl- → AgCl↓
• Hg2+ + 2Cl- → Hg2Cl2↓
• Pb3+ + CrO43- → PbCrO4↓
• Hg2Cl2 + 2NH3 → Hg↓ + Hg(NH2)Cl + NH4+ + Cl-
• AgCl↓ + 2NH3 → [Ag(NH3)2]+ + Cl-
• [Ag(NH3)2]+ + Cl- + HNO3 → AgCl↓ + NH4NO3
• [Ag(NH3)2]+ + Cl- ⇌ AgCl + NH4+
b.) Anailisis Kation Golongan II
➢ Kation Golongan II A

Filtrat Gol II, III, IV, V


1. Ditambahkan 4 tetes H2O2 3%
2. Ditambahkan HCl hingga [H+] 0,3 M
3. Dipanaskan dalam penangas air 2 – 3
menit
4. Dialiri gas H2S
5. Disentrifuge
6. Dicuci endapannya

Endapan Gol II Filtrat Gol. III, IV, V


HgS, PbS, Bi2S3, CuS,
Cds, Sns, Sb2S3,As2S3
7. Ditambahkan 4 tetes H2S jenuh
yang baru dibuat
8. Disentrifuge
9. Dicuci endapannya dengan air

Endapan Gol. II A Filtrat Gol. II B


Bi2S3, HgS, PbS, CuS, Cds SnS2-, SbS33-,
10. Ditambahkan 1 – 1,5 ml HNO3 encer AAs2S32-
11. Diletakkan dalam penangas air 1 – 3 menit
12. Disentrifuge lalu dicuci endapannya dengan 0,5
ml air
13. Dibuang air cuciannya

Endapan Hitam HgS Filtrat


15. Ditambahkan 5 tetes NaOCl Pb2+, Bi+, Cu2+, Cd3+
16. Ditambahkan 1 tetes HCl encer 15. Ditambahkan
17. Dipanaskan di penangas air 1 menit larutan NH3
18. Ditambahkan 1 – 2 tetes SnCl2 pada larutan pekat
berlebihan
Endapan putih menjadi
16. Disentrifuge
abu – abu atau hitam
17. Dipisahkan
Hg(II)
endapannya

Endapan Filtrat
B4(OH)3 Cu(NH3)42+
atau atau
Pb(OH)2 Cd(NH3)42+
Endapan B4(OH)3
atau Pb(OH)2
19.Ditambahkan 1 ml NaOH
20.Dipanaskan selama 2 menit
21.Disentrifuge

Endapan Bi(OH)3 Filtrat Pb(OH)42+


22.Dicuci dengan 0,5 ml air dan 22.Diasamkan dengan
dibuang air cuciannya asam asetat
23.Ditambah 1 ml SnCl2 tetes 23.Ditambahkan 2 tetes
demi tetes sampai Sn(OH)2 K2CrO4
larut
Endapan hitam Endapan Kuning
(Bi) (PbCrO4)

Filtrat Cu(NH3)42+
atau Cd(NH3)42+

Cu(NH3)42+ Cd(NH3)42+
Cd(NH2)42+ 19.Dialir gas H2S
selama 10
19.Disasamkan 19.Ditetesi KCN detik dalam
dengan CH3COOH 20.Diaduk hingga larutan amonia
20.Ditambahkan 1 warna biru hilang
21.Dialiri H2S selam Endapan kuning
tetes K4Fe(CN)3
30 – 40 detik (CdS)
Endapan coklat
kemerahan Endapan kuning
(Cu) Cds, Cd

Reaksi – reaksi golongan II A

• Hg2+ + S2- → HgS↓


• Pb2+ + S2- → PbS↓
• Bi3+ + S2- → Bi2S3↓
• Cu2+ + S2- → CuS↓
• Cd2+ + S2- → CdS↓
• As3+ + S2- → As2S3↓
• Sb3+ + S2- → Sb2S3↓
• Sn2+ + S2- → SnS↓
• 2Hg2+ +Sn2+ + 2Cl- → Hg2Cl2↓ + Sn4+
• HgS↓ + 2HCl → Hg2Cl2 + H2S
• Bi3+ + NO3- + 2NH3 + 2H2O → Bi(OH)2HO3↓
• Cu2+ + 2Cn- → Cu(Cn)2↓
• Cd2+ + 2Cn- → Cd(Cn)2↓
• Cd2+ + H2S → CdS↓ + 2H+
➢ Kation Golongan II B
Filtrat Golonga II B
1.Ditambahkan larutan HCl tetes demi
tetes sampai larutan bersifat asam
2.Dialiri gas H2S 30 – 60 detik

Filtrat Sb3+, Sb4+ Endapan Hgs, As2S3,


As2S5, SnS2, SbS3,
SbS5 3.Dicuci dengan air
Filtrat A Filtrat B
4.Ditambahkan HCl
pekat 0,5 – 1 ml
Cara 1 Cara 2 5.Diletakkan dalam
penangas air sampai
3.Ditambahkan NH3 3.Ditambahkan
kristal kecil 2 – 3 menit
sampai tepat basa
HaNO3 6.Disenterifuge
4.Ditambahkan
2 7.Dicuci endapan
asam oksalat 4.Ditambahkan
tetes Rhomanine dengan 0,5 ml HCl
5.Dialiri gas H2S
B ke dalam 2 encer
Endapan Hgs, As2S3, As2S5
selama 20 – 30
detik tetes larutan 8.Dicuci dengan air
9.Dibuang air cuciannya
Endapan Jingga Warna Lembayung
10.Ditambahkan 0,5 ml
Sb (II) ion Sb(III)
NH3 encer
11.Diaduk
12.Disentrifuge
Endapan gelap Hgs Filtrat
Cara 1 Cara 2
13.Ditambahkan
6.Dimasukkan 2 cm 6.Ditambahkan
HNO3 encer
kawat besi / 20 mg 5 – 10 mg
7.Dipanaskan dalam air serbuk Mg Endapan kuning As2S3
penangas 3 – 5 menit 7.Ditambahkan 14.Dilarutkan dalam 0,5
8.Ditambahkan 2 tetes 2 tetes FeCl ml NH3 encer panas
larutan HgCl2 pada 8.Ditambahkan 15.Ditambahkan 0,5 ml
larutan jernihnya 2 – 3 tetes H2O2 3%
larutan asam 16.Dipanaskan pada
Endapan putih penangas air
Hg2Cl tartat 5%
17.Ditambahkan 4 tetes
9.Ditambahkan Mg(NO3)2
2 tetes dimetil
Endapan putih Mg(NH4)AsO4
glioksin
10.Dibasakan 18.Disentrifuge
dengan NH3 19.Dibuang filtratnya
encer 20.Ditambahkan 2 tetes
AgNO3
warna merah 21.Ditambahkan 1 tetes
Sn(IV) CH3COOH encer
Endapan Coklat kemerahan
As(II)
Reaksi – reaksi golongan II B
1. Hg2+ + S2- → HgS ↓
2. As3+ + S2- → As2S3 ↓
3. Sb3+ + S2- → Sb2S3 ↓
4. Sn2+ + S2- → SnS ↓
5. 2Hg2+ + Sn3+ + 2Cl- → Sn4 + + Hg2Cl2 ↓(abu-abu)
Analisis Kation Golongan III
➢ Kation Golongan III A

Filtrat Golongan III, IV, V


1.Didihkan sampai gas H2S hilang
tambahkan 3 tetes NH4Cl 20% / 1 tetes
2.Dipanaskan
3.Ditambahkan NH3 sampai basa
4.Diletakkan ke penangas air 2 – 3 menit
5.Disentrifuge, dicuci endapan
6.Dipisahkan

Endapan Gol. III A Filtrat Gol. III B


Fe(OH)3, Cr(OH)3, Al(OH)3,
MnO2, XH2O
9. Ditambahkan 2 ml NaOH 2%
10.Dididihkan, disentrifuge,
dipisahkan endapan

Endapan Fe(OH)3, Filtrat Al(OH)4-, CrO42-


MnO2, XH2O
9.Dicuci
10.Dilarutkan HNO3 Larutan C uji Cr Larutan D uji Al
11.Ditambahkan 2 tetes 12.Diasamkan dengan 12.Diasamkan
H2O2 3% H2SO3 CH3COOH dengan HCl
13.Ditambahkan 1 tetes 13.Ditambahkan
Larutan A Larutan B Pb((CH3COOH)2) NH3 encer
12.Ditambahkan 1 12.Dicuci dengan
tetes K4Fe(CN)6 1 ml aquades Endapan Kuning
13.Didinginkan PbCrO4 (Cr)
Endapan Biru Fe
14.Ditambahkan
10 mg NaBiO3
15.Dikocok
16.Diendapkan Endapan putih
(Al(OH3)
Endapan Ungu
MnO4-
Reaksi – reaksi golongan III A
1. Fe + HNO3 + 3H+ → Fe3+ + NO ↑ + 2H2O
2. Fe2+ + 2OH- → Fe(OH)2 ↓ (putih)
3. Fe3+ + 3NH3 + 3H2O → 3NH4+ + Fe(OH)3↓
4. 2Fe3+ + H2O2 + 2H+ → 2Fe3+ + 2H2O
5. Fe3+ + [Fe(CN)6]3- → Fe3+ + [Fe3+(CN)6]6-
6. 2Mn2+ + 5NaBiO3 + 14H+ → 2MnO4 - + 5Bi3+ + 5Na+ + 7H2O
7. Al3+ + 3NH3 + 3H2O → 3NH4 + + Al(OH)3↓ (putih)
8. 2Al + 6HCl → 2Al3+ 3H2↑ + 6C
➢ Kation Golongan III B

Filtrat Gol. III B, IV, V


1.Ditambahkan 1 – 2 tetes NH3 encer
2.Dipanaskan dan dialir gas H2S
3.Disentrifuge dan dicuci endapam

Endapan Gol. II B Filtrat Gol.


CoS, MnS, NiS IV&V
4.Diaduk dengan 1 ml HCl 1M
5.Disentrifuge, Didekantasi

Endapan CoS, NiS Filtrat Mn2+, Zn2+


6.Ditambahkan 10-15 tetes HCl encer 6.Didihkan untuk menghilangkan
7.Ditambahkan 5 tetes NaOCl 1 M H2S
8.Diaduk diatas penengas air 1 – 2 7.Didinginkan
8.Ditambahkan 1 ml NaOH
menit
9.Ditambahkan 4 tetes H2O2 3%
= 9.Dididihkan agar Cl2 hilang 10. Disentrifuge
Larutan Larutan Filtrat Endapan
10.Ditambahkan 10.Ditambahkan 1 11.Dialiri gas (MnO2, H2O)
1 – 2 tetes etil tetes NH4Cl H2S 11.Dilarutkan
alkohol 11.Ditambahkan dalam 0,5 ml
11.Ditambahkan NH4OH sampai Endapan putih HNO3 encer
NH4SCN bersifat basa ZnS (terdapan Zn) 12.Ditambahkan 1
padat 12.Ditambahkan 2 – 2 tetes H2O2
12.Dikocok – 3 tetesan 3%
dimetil glioksin 13.Dididihkan
Warna biru pada
Endapan merah jambu 14.Didinginkan,
lapisan alkohol
(terdapat Ni) ditambah 0,5 ml
(terdapat Co)
HNO3 pekat dan
250 mg PbO2
15.Dididihkan

Reaksi – reaksi golongan III A Larutan ungu MnO4-


(terdapat Mn)
1. CO2+ + NH3 + H2O → CO(OH)NO3 + NH4+
2. 2H+ + (CO(SCN)4)2+ ⇌ H2(CO(SCN)4)
3. Ni + 2HCl → Ni2+ + 2HCl- + H2
4. Ni2+ + 2NH3 + 2H2O → Ni(OH)2 + 2NH4+
5. Ni2+ + 2OH- → Ni(OH)2
Analisis Kation Golongan IV

Golongan IV
Br2+, Sr2+,Ca2+

1. Ditambahkan 5 tetes NH4+Cl 20% + NH4-


OH 6M tetes demi tetes.
2. Dipanaskan
3. Disentrifuge dan dipisahkan dari filtratnya

Endapan putih
BaCO, SrCO ,CaCO3

4. Ditambahkan 1 tetes (NH4)2CO3


5. Ditambahkan 3-4 tetes CH3COOH 6M
6. Ditambahkan 2 tetes K2CrO4 6M
7. Diaduk dan disentrifuge
8. Dipisahkan

Endapan kuning Filtrat


(adanya BaCrO4)

9. ditambahkan tetes demi


9. Dicuci dengan air
tetes NH4OH sampai
10 Ditambahkan 2 tetes HCl 6M
basa
11 Uji nyala kawat Pt/Ni-Cr 10. Dipekatkan 0,5-1 mL
11. ditambahkan etik
Nyala hijau
(adanya Ba2+) alkohol dan diaduk
12. Didinginkan dan di
diamkan selama 5 menit

Endapan kuning Filtrat


(adanya SrCrO4)

13. diuapkan dan


13. Ditambahkan 10 tetes NH4SO4 dan dididihkan
dibuang
1 menit
14. ditambahkan 2 tetes
14. Didinginkan dan disentrifuge
NH4OH encer
15. Dicuci dengan air
15. ditambahkan
16 Ditambahkan dengan 2 tetes HCl 6 M
(NH4)2C2O4
17. Uji nyala
Nyala merah
(adanya Sr2+)

Endapan putih Filtrat


(adanya Ca2+)

16. Ditambahkan
Na2HPO4
18. Ditambahkan 2 tets HCl 6M 17. Didiamkan 5
19. Uji nyala menit

Nyala merah bata Kristal putih


(adanya Ca2+) (adanya Ag2+)

Reaksi-reaksi
• Ba2+ + CO32- → BaCO3 ↓
• Ba2+ + CrO42- → BaCrO4 ↓ (kuning)
• Sr2+ + CO32- → SrCO3 ↓
• Sr2+ + CrO42- → SrCrO4 ↓ (putih)
• Ca2+ + CO32- → CaCO3 ↓
• Ca2+ + CrO4 2- → CaCrO4 ↓
• Ca2+ + (-COOH)2 2- → Ca(COOH)2 ↓ (putih)
Analisis Kation Golongan V

Filtrat
Na+,K+,Mg2+,NH4+

Mg2+ K+ K+, Na+ Na+

1. ditambahkan 1 1. Ditambahkan 2 1. Ditambahkan 8


1. Ditambahkan 1
tetes NH4OH tetes HNO3 pekat tetes uranil asetat
tetes HCl 6M pada
2. Ditambahkan 2. Diuapkan residu 2. Didinginkan
1 tetes Na2HPO4 dibawah air keran
3. Ditambahkan 1
tetes CH3COOH 3. Disentrifuge
Mg2+ 6M dan 3-4 tetes
pada residu K+ (ungu Na+
(kristal putih) (kuning)
kemerahan)
4. ditambahkan 1
tetes natrium
kobalt nitrit
Na+
(kuning)

K+ (endapan
kuning)

Reaksi – reaksi
1. Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2↓
2. Mg2+ + NH3 + HPO42- → Mg(NH4)PO4CO↓ (putih)
3. 3K+ + [CO(NO2)6]↓ → K6[CO(NO2)6]↓ (kuning)
4. Na+ + Zn(VO2)3(CH3COOH)9 → NaZn(VO2)3(CH3COOH)9↓ (kuning)
Analisis Anion
a. Membuat larutan persiapan
Sampel
1. Dipanaskan dengan Na2CO3 jenuh
2. Disaring endapannya

Endapan tidak Larutan


digunakan persiapan

3. Dibagi ke tabung
reaksi
SO42- NO3- Cl- Br- I- S2- SO32- SO32- PO43- CH3COO
+ +

b. Pembuktian ion Sulfat (SO42-)

Larutan persiapan

1. Ditambahkan larutan HCl 6M


2. Didihkan
3. Ditambahkan larutan BaCl2
Endapan putih

Reaksi : SO42- + Ba2+ → BaSO4


c. Pembuktian ion Nitrat (NO3-)

Larutan persiapan

1. Ditambahkan H2SO4 pekat


2. Ditambahkan FeSO4 jenuh perlahan-lahan lewat luar
dinding
Cincin coklat

Reaksi : 2NO3- + 4H2SO4 + 6Fe2+ → 6Fe3- + 2NO + 4SO4+ + 4H2O


Fe2+ + 2NO↑ → [Fe(NO)]2+
d. Pembuktian ion Ionida (Cl-)
Larutan persiapan

1. Ditambahkan AgNO3
Endapan putih

2. Ditambahkan larutan amonia


Endapan larut
Reaksi : Cl- + Ag+ → AgCl↓
AgCl↓ + 2NH3 → [Ag(NH3)2]+ + Cl-
e. Pembuktian ion Bromida (Br -)
Larutan persiapan

1. Ditambahkan AgNO3

Endapan putih

3. Ditambahkan larutan amonia


Endapa larut
Reaksi: Br - + Ag+ → AgBr ↓
AgBr ↓ + 2NH3 → [Ag(NH3)2]+ + Br -
f. Pembuktian ion Iodida (I-)
Larutan persiapan

1. Ditambahkan CuSO4
Endapan coklat tembaga (II) Iodide dan Iodium

2. Ditambahkan larutan natrium tiosulfat


Warna coklat hilang (adanya ion iodida)

Reaksi: 4I- + 2Cu2+ → CuI ↓ +I2


2- 2-
I2 + 2SO3 → 2I- + S2O6

g. Pembuktian ion Sulfida (S2-)


Larutan persiapan

1. Ditambahkan larutan Pb-asetat


Endapan hitam timbal (II) sulfida (adanya ion sulfida )

Reaksi: Pb2+ + H2S → PbS ↓ + 2H+


h. Pembentukan ion Sulfit (SO32-)

Larutan persiapan

1. Ditambahkan larutan perak nitrat

Endapan putih

2. ditambahkan larutan natrium sulfida berlebih

Endapan larut (adanya ion sulfit)

3. Didihkan
Endapan abu-abu Ag

Reaksi: SO 2- + Ag+ → [AgS O ]-


[AgSO3]- + Ag+ → AgSO3 ↓ (putih)
2-
AgSO3 ↓ + SO3 → 2[AgSO3]-
2-
2[AgSO3]- → 2Ag + SO4 + SO3
i. Pembentukan ion Tiosulfat (S2O32-)
Larutan persiapan

1. Ditambahkan larutan I2 berwarna coklat


2. Ditambahkan HCl 6 M 3-4 tetes

Warna coklat hilang pada larutan (adanya ion tiosulfat)

Reaksi: 2SO32- + I2 → S4O62- + 2I-

j. Pembentukan ion Karbonat (CO32-)


Sampel

1. Ditambahkan kalsium klorida

Endapan putih (adanya ion karbonat)


Reaksi: CO32- + Ca2+ → CaCO3 ↓ (Putih)
k. Pembentukan ion Fosfat (PO42-)

Larutan persiapan

1. Ditambahkan MgCl2, NH4Cl,


NH4OH
Endapan putih MgNH4PO4 (adanya ion fosfat)

Reaksi: HPO4- + Mg2+ + NH3 → MgNH4PO4 ↓


l. Pembentukan ion asetat (CH3COO)
Larutan persiapan

1. Ditambahkan larutan FeCl3

Larutan warna coklat

2. diencerkan
3. dipanaskan

Endapan coklat (Fe(OH)2CH3OO-)

Reaksi: 6CH3COO- + 3Fe3+ + 2H2O → [Fe(OH)3 (CH3COO)6]+ + 2H+


[Fe(OH)3 (CH3COO)6]+ + 4H2O → Fe(OH)3 CH3COO↓ + 3
CH3COOH + H+
VIII. Hasil Pengamatan

No Prosedur Percoban Hasil Pengamatan Dugaan Reaksi Kesimpulan


Perc.
Sebelum Sesudah
1 Analisis Kation Golongan 1 • Larutan • Larutan sampel • Hg2+ + S2- → HgS↓ dari percobaan
sampel diberi HCl 6M • Pb2+ + S2- → PbS↓ pada sampel
Larutan Sampel tidak dan HCl encer • Bi3+ + S2- → dapat
1. Ditambahkan beberapa berwarna. serta Bi2S3↓ disimpulkan
tetes HCl 6M disentrifuge • Cu2+ + S2- → CuS↓ bahwa larutan
2. Ditambah 1-2 tetes HCl pada larutan • Cd2+ + S2- → CdS↓ sampel tidak
sampel tidak • As3+ + S2- → mengandung
encer
membentuk As2S3↓ kation golongan
3. Disentrifuge
endapan dan • Sb3+ + S2- → 1, Dibukktikan
tidak terjadi Sb2S3↓ dengan tidak
perubahan • Sn2+ + S2- → SnS↓ bereaksi nya
Endapan Filtrat golongan warna • 2Hg2+ + Sn2+ + 2Cl- larutan setelah
II,III,IV,V → Hg2Cl2↓ + Sn4+ diberikan
• HgS↓ + 2HCl → reagen berupa
Hg2Cl2 + H2S HCl
4. Ditambahkan beberapa
tetes HCl 6M • Bi3+ + NO3- + 2NH3
+ 2H2O →
5. Ditambah 1-2 tetes HCl
Bi(OH)2NO3↓ +
encer 2NH4+
6. Disentrifuge
• Cu2+ + 2CN- → Cu
(CN)2↓
• Cd2+ + 2CN- →
Filtrat PbCl2 Endapan Cd(CN)2↓
Filtrat PbCl2 • Cd2+ + H2S → CdS↓
+ 2H+
7. Ditambahkan 2 tetes filtrat PbCl2 (-) Ag+
larutan CH3COOH tidak berwarna
8. Ditambah 1 tetes dan endapan • Pada sampel CD:
pu a. Terbentuk
larutan K2CrO4
endapan
Endapan Kuning PbCrO4 kuning
PbCrO4
menunjukkan
Endapan
tidak ada
9. Ditambahkan 0,5 mL NH4OH kation Pb2+.
10. Dipanaskan (+)Pb2
11. Diaduk
12. Disentrifuge

Filtrat Endapan Hitam


Hg(NH2)Cl + Hg
13. Ditambahkan
HCl atau
HNO3 encer

Endapan putih AgCl


2. • larutan • Larutan Dari
Filtrat Gol percobaan
sampel x2 sampel X2
1. Ditambahkan 4 tetes larutan H2O2 = biru Ditambahkan pada larutan
3% muda 4 tetes larutan sampel dapat
2. Ditambahkan HCl hingga [H+] 0,3 • larutan H2O2 3% lalu disimpulkan
M H2O2 3% ditambahkan bahwa larutan
3. Dipanaskan dalam penangas air 2-3 tidak HCl hingga sampel
menit berwarna [H+] 0,3 M mengandung
4. Dialiri gas H2S • Kemudian
• HCl kation
5. Disentrifuge Dipanaskan golongan IIA
hingga
6. Dicuci endapan
[H+] dalam dibuktikan
0,3M penangas air dengan larutan
Filtrat Gol tidak 2-3 menit sampel setelah
Endapan Gol II
berwarna Menghasilkan diberi reagen
HgS, PbS, • gas H2S warna H2S terjadi
Bi2S3,CuS, Cds, kehijauan endapan
tidak
SnS, SbS3, dan sedikit diatas
berwarna
AsS3 larutan
• Disentrifu
ge • Kemudian
7. Ditambahkan 4 tetes H2S jenuh larutan Dialiri
yang baru dibuat.
• filtrat
golongan gas H2S dan
8. Disentrifuge. III,IV,V Disentrifuge
berwarna menghasilkan
9. Dicuci endapan dengan air. biru muda endapan
berwarna
10. • larutan
hitam
h2s jenuh
tidak • Endapan dan
Endapan Gol IIA HgS, PbS,
berwarna larutanya di
Bi2S3, CuS, Cds filtrat di
• disentrifu
tabung reaksi
ge
• filtrat • Endapan
2-
Filtrat Gol IIB SnS golongan berwarna
IIB hitam
, SbS32-, AsS 2- ditambahkan 5
tetes aquades
13. Ditambahkan 1-
• Ditambahkan
1,5 mL asam nitrat
encer 4 tetes H2S
14. Dimasukkan jenuh yang
dalam penangas air baru dibuat
1-3 menit dan
15. Disentrifuge Disentrifuge
16. Dicuci endapan
menghasilkan
dengan air 0,5 mL
air endapan
17. Dibuang air berwarna
cuciannya hitam
• Endapan di
Endapan hitam
HgS filtrat ditabung
reaksi
13. Ditambahkan 5 tetes
NaOCl 1 M
14. Ditambahkan 1 tetes
HCl encer
15. Dipanaskan dalam
penangas air 1 menit
16. Ditambahkan 1-2
tetes SnCl2 pada
larutan jernihnya
Endapan putih
menjadi abu-abu
atau hitam Hg(II)
11. Ditambahk
an larutan
NH3 pekat
berlebih
12. Disentrifug
e
13. Dipanaskan

Endapan Bi(OH_)3 Filtrate Cu(NH3)42+,


atau Pb(OH)3 Cd(NH3)42+

18. Ditambahkan 1
Ml NaOH
19. Diletakkan
dipenangas air
2-3 menit
20. Disentrifuge

Endapan BI2S3 Filtrate

21. Diasamka
n dengan
asam
asetat
encer
22. Ditambah
kan 2
tetes
larutan
kalium
kromat
21. Dicuci
dengan 5
mL air
22. Dibuang air
cuciannya
23. Ditambah 1
mL Na-
Stanit (1-2
mL SnCL+
NaOH tetes
demi tetes
sampai
SnCL2 larut)

Endapan Bi2S3

Endapan
KuningpbCrO
4, Pb(III)

Biru Tidak berubah warna biru


Cd(NH3)42+
18. Dialirkan Gas
H2S 10 detik
dalam amoniakal

Endapan Kuning CdS,


Cd(II)

18. Diasamkan
dengan asam
asetat
19. Ditambahkan
setetes larutan
kalium
ferosianida

Endapan Coklat
Kemerahan

18. Deteksi KCN


sampel duduk
sampai warna
biru hilang
19. Dialiri gas
H2S

Endapan kuning
CdS, Cd(II)
4. •
Filtrat golongan II B
1. Ditambahkan
HCl tetes demi
tetes sampai
larutan bersifat
asam
2. Dialiri gas H2S
30-60 detik

Filtrat Sb2+, Sn4+ Endapan HgS,


As2S3

3. Dialiri dengan
air
4. Ditambahkan
HCl 0,5-1 mL
5. Diletakkan
dalam
penghangat air
2-3 menit
6. Disentrifuge

7. Dicuci endapan
dengan 0,5 mL
HCl encer
Endapan HgS,
As2S3, As2S5
8. Dicuci dengan
air
9. Dibuang air
cuciannya
10. Ditambahkan
0,5 NH3 encer
11. Diaduk
12. Disentrifuge

Filtrat Endapan Gelap HgS

13. Ditambahkan HNO3 encer

Endapan Kuning As2S3

14. Dilarutkan dalam 0,5 mL


NH3 encer panas
15. Ditambahkan 0,5 mL H2O2
5%
16. Dipanaskan pada penangas
air 3 menit
17. Ditambahkan 4 tetes Mg
(NO3)2
Endapan putih Mg(NH4)AsO4
Filtrat A Filtrat B

Cara Pertama Cara Kedua

1. Ditambahka
n NH3
sampai tepat
basa
2. Ditambahka
n asam
oksalat
3. Dialiri gas
H2S 20-30
detik

Endapan Jingga
(SB(III))
1. Ditambahkan
Kristal kecil
NaNO3
2. Ditambahkan
2 tetes
Rhomanine B
ke dalam 2
tetes larutan
Warna
Lembayung
(ion Sb(III))
Cara Pertama Cara Kedua

3. Dimasukkan 2cm
kawat besi atau
20mg besi
kikiran
4. Dipanaskan
dalam penangas
air 3-5 menit
5. Ditambahkan 2
tetes larutan
HgCl2 pada
larutan jernihnya

Endapan 3. Ditambahkan
Putih Hg2Cl2 5- 10mg
serbuk Mg
4. Ditambah
kan 2
tetes
FeCl3
5. Ditambahkan
2-3 tetes
larutan asam
tartrat 5%
6. ditambahkan 2
tetes dimetil
glioksin
7. dibasakan
dengan NH3
encer
Warna Merah
(Sn(IV))
No Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan
Prosedur Percobaan
Perc. Sebelum Sesudah
4 Kation golongan III A - Fe + HNO3 +
3H+ → Fe3 +
Filtrat golongan III,IV,V
NO+ + 2H2O
- Didihkan sampai gas H2S - Fe2+ + 20H_ →
Fe(OH)2 ↓
hilang - 2Fe3++H2O2 +
- Ditambahkan 3 tetes HNO3 2H+ → 2Fe2+
+2H2O
pekat - Fe3+ +
- Didihkan [Fe(CN)6]3- →
Fe3+ +
- Ditambah 1 tetes NH4Cl 20 [Fe(CN)6]-
% - 2Mn2+ +
5NaBiO2 +
- Dipanaskan pada penangas 14H+ →
air 2MnO4- +
5Bi3++ 5Na+
- Ditambah NH3 pekat +7H2O
- Diletakkan pada penangas - Al3+ + 3NH3
+3H2O +
air 2-3 menit Al(OH)3↓
Filtrat golongan (Putih)
- disentrifuge
IIIB,IV,V

Endapan golongan III A


Fe(OH)3,Cr(OH)3,Al(OH)
3,MnO2.Xh2O

- Dicuci dengan NH3 encer


- Dibuang air cuciannya
- Ditambahkan 2 ml
NaOH
- Ditambahkan 1 ml H2O2
2%
- Didihkan sampai O2
hilang
- Filtrat Al(OH)4-,
Disentrifuge
CrO4-

Endapan Fe(OH)3,
MnO2.Xh2O

- Dicuci endapan
- Dilarutkan dengan HNO3
encer
- Ditambahkan 2 tetes
H2O2 3 % atau 1 tetes
H2SO3 jenuh

Larutan A Larutan B
- Ditambah 1
tetes
K4Fe(CN)6

Endapan biru Fe
- Diencerkan dengan
1 ml aquades
- Didinginkan
- Ditambah 10 mg
NaBiO3
- Dikocok
- diendapkan
Larutan ungu MnO4-

Filtrat Al(OH)4-,
CrO4-

Larutan C uji Cr- Larutan D uji


Al-
- Diasamkan
dengan
CH3COOH
encer
- Ditambahkan 1
tetes
Pb(CH3COOH)2

Endapan kuning PbCrO4


- Ditambah dengan HCl
encer
- Ditambah dengan NH3
encer
- Ditambahkan 1 tetes
NH3 encer
- Dipanaskan di
penangas air
Endapan putih Al-
5. Kation golongan III B - CO2++ NH3 +
Filtrat gol III B, IV, V
H2O →
- Ditambah 1-2 tetes
CO(OH)NO3 +
NH3 encer
- Dipanaskan NH4+
- Dialiri gas H2S
- 2H+ +
- Disentrifuge
[CO(SCN)4]2-
- Dicuci endapan
→H2
Endapan gol IIIB Filtrat gol IV,
COS, NiS,MnS,ZnS V [CO(SCN)4]
- Diaduk dengan 1 ml
- Ni +2HCl →
HCl 1 M
- Disentrifuge
- didekantasi
- Disentrifuge Ni2+ + 2Cl- +

- didekantasi H2
- Ni2+ + 2NH3 +
3+
Endapan COS,NiS Filtrat Mn ,
2H2O → Ni
Zn2+
- Ditambahkan 10-15 tetes (OH)2 + 2NH4+
HCl encer - Ni2+ + OH- →
- Ditambahkan 5 tetes Ni(OH)2
NaOCl 1 M - Mn3+ +S2- →
- Diaduk diatas penangas MnS
air 1-2 menit - 2Mn3+ +
- Didihkan agar Cl2 hilang 5NaBrO3 +
14H+ →
Larutan A Larutan B
2MnO4 + 5Br2+
+ 5Na+ +7H2O
- Didihkan agar H2S hilang dan
- 5PbO2 + 2Mn2+
dinginkan
+ 4N+ →
- Ditambahkan 1 ml NaOH
2MnO4- +
- Ditambahkan 4 tetes H2O2 3%
5Pb3+ + 12H2O
- Disentrifuge

Filtrate Endapan
Zn(OH)22+ MnO2.Xh2O
Larutan A Larutan B
- Ditambahkan 1-2 tetes amil
alcohol
- Ditambahkan 50 mg
NH4SCN padat
- dikocok
Warna biru pada
lapisan alcohol
(terdapat Ca)

- Ditambahkan 1 tetes NH4Cl


- Ditambahkan NH4OH sampai
basa
- ditambahkan 2-3 tetes dimetil
glikosin
Warna merah jambu
terdapat Ni

Filtrate Endapan
Zn(OH)22+ MnO2.Xh2O
- Dialiri gas H2S
Endapan putih ZnS (terdapat Zn)
- Dilarutkan dalam 0,5 ml
HNO3 encer
- Ditambahkan 1-2 tetes H2O2
3 % dan 0,3 ml air
- Didihkan agar kelebihan
H2O2 hilang
- Didinginkan lalu ditambahi
0,5 ml HNO3 pekat dan 250
mg PbO2
- Didihkan selama 1 menit dan
biarkan
Larutan MnO4- warna ungu
(terdapat Ni)

6 Analisis Anion Larutan larutan sampel - SO42- + Ba2+ → Larutan sampel yang tidak
Sampel sampel tidak yang ditambahi BaSO4- berwarna ditambahkan
berwarna Na2CO3 tidak - 2NO3- + larutan Na2CO3 tidak
- Dipanaskan dengan Na2CO3 berwarna 4H2SO4 + 6Fe2+ berwarna menghasilkan
Na2CO3 tidak → 6Fe2+ + larutan yang tidak berwarna
berwarna 2NO + 4SO7 + (larutan persiapan)
Endapan tak Larutan persiapan 4H2O + Fe+
digunakan +2NO →
[Fe(NO)]2+
SO42- NO3- Cl- Br- I- S2-
-
S2O3- PO42- CO32- CO3COO - Cl- + Ag+ →
- AgCl ↓ AgCl +
Pembuktian ion sulfat (SO42-) Larutan HCl Setelah diberi 2NH3 → Dari percobaan pembuktian
SO42- tidak berwarna HCl 6 M, [Ag(NH3)2]+ + ion sulfat, dihasilkan
didihkan dan Cl endapan putih yang
- Ditambahkan HCl 6 M Larutan BaCl2 ditambah BaCl2 - Br- + Ag+ → menunjukkan adanya ion
tidak berwarna larutan bereaksi AgBr ↓ + 2NH3 sulfat
- Didihkan dengan → [Ag(NH3)2]
- Ditambah BaCl2 memebentuk + Br
endapan putih - 4I- + 2Cu2+ →
BaSO4 CuI + I2
2- I2 + 2SO32- →
Pembuktian ion nitrat (NO3-) Larutan 2I- + S2O62-
NO3 - persiapan tidak - Pb2+ + H2S →
berwarna PbS ↓ + 2H+
- Ditambahkan H2SO4 pekat - SO32- + Ag+ →
[AgSO3]-
- Ditambahkan larutan FeSO4
[AgSO3]- +
Cincin coklat 2Ag + SO4-
+SO3
Pembuktian ion klorida ( Cl-) Larutan Larutan - I2 + 2S2O32- → Dari percobaan pembuktian
Cl- persiapan tidak persiapan + I- + S4O62- ion klorida, dihasilkan
berwarna AgNO3 + NH3 = - CO32- + Ca2+ → endapan kuning setelah
- Ditambahkan larutan AgNO3 endapan kuning CaCO3 ↓ penambahan AgNO3. Hal
AgNO3 tidak (putih) ini menunjukkan tidak
AgCl(putih) adanya ion Cl-
berwarna - HPO4- + Mg2+
- Ditambahkan NH3 + NH3 →
NH3 tidak MgNH4PO4 ↓
larut berwarna
- 6CH3COO- +
-
Pembuktian ion Bromida (Br ) 3Fe3+ + 2H2O
Br- → [Fe (OH)3
(CH3COO)6] +
- Ditambahkan larutan AgNO3 Larutan Larutan 2H+ Dari percobaan pembuktian
Kuning muda persiapan tidak persiapan + ion Bromida, dihasilkan
berwarna AgNO3 = endapan kuning tua setelah
- Ditambahkan NH3 pekat kuning tua - [Fe(OH)3 penambahan AgNO3 . hal
AgNO3 tidak (CH3COO)6] + ini menunjukkan adanya
larut 4H2O →
berwarna ion Br-.
Pembuktian ion iodida ( I-) Fe(OH)3
NH3 pekat CH3COO ↓ +
I- CH3COOH +
tidak berwarna
H+
- Ditambahkan CuSO4
Cu (II) iodide dan iodium (coklat) Larutan Larutan Dari percobaan pembuktian
-
- Ditambahkan Na 2SO4
Larut( ada ion sulfat)
- Dididihkan
Ag (abu- abu)

Pembuktian ion Tiosulfat (S2O3-) Larutan Larutan Dari percobaan pembuktian


S2O3 - persiapan tidak persiapan + ion tiosulfat, dihasilkan
berwarna HCl 6 M + I2 larutan tidak berwarna yang
- Ditambahkan larutan I2 coklat coklat = larutan menunjukkan tidak adanya
HCl 6 M tidak tidak berwarna ion tiosulfat (S2O3-)
- Ditambahkan HCl 6 M 3-4 berwarna
tetes hilang (adanya ion tiosulfat)
Warna coklat
I2 berwarna
coklat

Pembuktian ion karbonat ( CO32-) Larutan Larutan Dari percobaan pembuktian


CO3 2- persiapan tidak persiapan + ion karbonat, dihasilkan
berwarna CaCl2 = tidak larutan tidak berwarna yang
- Ditambahkan CaCl2 membentuk menunjukkan tidak adanya
CaCl2 tidak endapan ion CO32-
CaCO3 putih
berwarna

Pembuktian ion fosfat (PO42-) Larutan Larutan Dari percobaan pembuktian


PO42- persiapan tidak persiapan + ion fosfat, dihasilkan
berwarna MgCl, NH4Cl, endapan putih pada larutan
- Ditambahkan MgCl, NH4Cl, NH4OH = yang membuktikan adanya
MgCl, NH4Cl, endapan putih ion fosfat
NH4OH NH4OH tidak
MgNH4PO4 (adanya ion fosfat) berwarna
Pembuktian ion asetat (CH3COO-) Larutan Larutan - Dari percobaan pembuktian
CO3COO- persiapan tidak persiapan + ion asetat , dihasilkan
- berwarna FeCl = tidak larutan tidak bere=warna
- Ditambahkan FeCl coklat bereaksi (larutan setelah penambahan FeCl ,
FeCl berwarna tetap bening) hal ini membuktikan bahwa
Fe(OH)2CH3OO oranye tidak ada ion asetat dalam
larutan persiapan
IX. Pembahasan

Dari praktikum yang telah praktikan lakukan dalam menganalisis


adanya kation dan anion dalam larutan sampel pada tabung X untuk kation
dan Y untuk anion. Analisis kation dan anion dilakukan dengan
menggunakan analisis kualitatif untuk menetukan secara spesifik ion apa
saja yang terdapat dalam suatu sampel. Kation dapat dibagi dan digolongkn
menjadi 5 golongan berdasarkan reagensianya yaitu, Golongan I, Golongan
IIA dan IIB, Golongan IIIA dan IIIB, Golongan IV, dan Golongan V. Ada
beberapa logam yang dapat dibagi menjadi beberapa golongan, salah
satunya adalah Ag yang berada di Golongan I dan Golongan IV. Sedangkan
anion dibagi menjadi 11 jenis ion yang berbeda. Maka untuk menentukan
secara spesifik dan pasti keberadaan suatu ion dalam larutan sampel
dibutuhkan pengetahuan dasar tentang sifat zat atau perubahan di timbulkan
apabila ditambahkan suatu pereaksi.

a. Analisis kation

Analisis kation dimulai dari identifikasi ion yang ada


digolongan I, proses yang dilakaukan pertama kali adalah
memindahkan larutan sampel kedalam tabung reaksi, lalu larutan
ditetesi dengan HCl 6M, fungsi dari penambahan HCl 6M ini
adalah untuk menguji ion yang ada pada sampel, jika bereaksi
maka larutan mengandung kation golongan I hal ini dapat terjadi
karena nilai KSP HCl yang tinggi. langkah yang ketiga adalah
dengan menambahkan beberapa tetes HCl encer, tujuan dari
penambahan HCl encer ini adalah untuk memisahkan dan
mengidentifikasi kation-kation tersebut secara akurat (karena
membentuk endapan). Reaksi yang terjadi adalah :

• Pb2+ + 2Cl- → PbCl2 ↓ (endapan putih)

• Ag+ + Cl- → AgCl ↓ (endapan putih)

• Hg2 2+ + 2Cl-→ Hg2Cl2 ↓ (endapan putih)


Langkah yang keempat adalah melakukan sentrifugasi, tujuan dari
sentrifugasi ini adalah untuk memisahkan filtrat dengan endapanya,
hal ini dapat terjadi karena terdapat perbedaan massa jenis antara
endapan dan filtrat. Akan tetapi pada percobaan yang telah
dialakukan oleh praktikan, sampel yang telah diuji dengan langkah-
langkah diatas tidak membentuk endapan sehingga terdeteksi tidak
mengandung kation golongan IA didalamnya. Karena tidak
bereaksi maka pengujian untuk golongan IA dicukupkan.

Setelah itu pengujian dilanjutkan ke golongan IIA, langkah


pertama yang dilakukan adalah dengan menambahkan 4 tetes H2O2
3% tujuan dari penambahan H2O2 adalah untuk meningkatkan
kelarutan beberapa endapan yang terbentuk dalam pengujian kation
golongan II sehingga endapan lebih mudah untuk dipisahkan dari
filtratnya. Selanjutnya larutan ditetesi dengan HCl, penambahan
HCl berfungsi untuk mengubah pH larutan menjadi asam, setelah
itu larutan dipanaskan diatas penangas air tujuannya adalah untuk
mempercepat terjadinya reaksi, setelah itu larutan disentrigufe lalu
dicuci endapannya dengan akuades. Lalu endapan yang telah dicuci
ditambahi dengan 4 tetes H2S untuk memisahkan dari kation
golongan IIA dengan filtratnya. Lalu disentrifuge setelah itu
endapan yang terbentuk dicuci dengan air. Dan ditambahkan 3 tetes
HNO3 untuk menghilangkan interferensi dari kation lain setelah itu
dipanaskan diatas penangas air selama 3 menit dan di sentrifuge
lalu endapannya dicuci dan dibuang air cuciannya. Sehingga
ditemukan endapan berwarna hitam yang mungkin menujukkan
adanya endapan HgS. Reaksinya sebagai berikut :
• Hg2+ + S2- → HgS↓
• Pb2+ + S2- → PbS↓
• Bi3+ + S2- → Bi2S3↓
• Cu2+ + S2- → CuS↓
• Cd2+ + S2- → CdS↓
• As3+ + S2- → As2S3↓
• Sb3+ + S2- → Sb2S3↓
• Sn2+ + S2- → SnS↓
• 2Hg2+ +Sn2+ + 2Cl- → Hg2Cl2↓ + Sn4+
• HgS↓ + 2HCl → Hg2Cl2 + H2S

Karena kekurang mahiran praktikan dalam membagi waktu.


percobaan pada analisis kation golongan IIA dicukupkan disini.

b. Analisis anion

Sebelum melakukan analisis kation pada larutan sampel Y,


praktikan lebih dulu membuat larutan persiapan yaitu dengan
menambahkan Na2CO3 jenuh ke dalam sampel untuk memisahkan
kation dan anion, dimana kation akan mengendap menjadi endapan
karbonat dan anion akan menjadi filtrat, dengan reaksi berikut:
• MA+ + YB- + Na2CO3 → M(CO3)A + 2NaBY

dengan M(CO3)A : unsur senyawa hasil reaksi dengan Na2CO3 Y :


anion NaB : garam Na Larutan jenuh sendiri adalah larutan yang tidak
dapat lagi melarutkan zat terlarut (KSP = QSP). Alasan penggunaan
Na2CO3 adalah karena garam natrium yang memiliki anion dari sampel
yang akan dianalisis, mudah larut dalam air. Kedua, memanaskan larutan
sampai jernih untuk menghilangkan gas CO2, karena semua garam
karbonat bila dipanaskan akan menghasilkan gas CO2. Setelah
melakukan berbagai percobaan, anion yang positif ada dalam larutan
sampel yang diberikan adalah ion SO42-, dan PO42-. Pengujian ion sulfat
dilakukan dengan menambahkan HCl 6M untuk Mengubah ion sulfat
menjadi bentuk yang mudah diidentifikasi, langkah kedua adalah
mendidihkan di atas penangas air, yang ketiga ditambahkan BaCl2
supaya dapat menghasilkan endapan berwarna putih, endapan tersebut
menunjukkan adanya BaSO4-.
Pada pembuktian ion fosfat, langkah pertama yang dilakukan adalah
dengan menambahkan MgCl2, NH4Cl, NH4OH kedalam larutan persiapan
dan setelah beraksi akan membentuk endapan MgNH4PO4 berwarna
putih, hal ini menunjukkan adanya ion fosfat di dalam sampel.
X. Diskusi

Pada percobaan kation tidak ditemukan kation golongan 1 yakni Fe


dan Cu. Hal ini karena kekurang pandaian praktikan dalam membagi
waktu saat praktikum dilaksanakan, sehingga praktikan hanya dapat
melakukan pengujian hanya sampai golongan IIA dan belum
melakukan pengujian pada golongan selanjutnya yang mengandung
kation Fe dan Cu. Selain itu, tidak ditemukannya kation pada
praktikum percobaan ini juga bisa disebabkan karena kurang teliti dan
cermatnya praktikan dalam melakukan praktikum percobaan ini.

XI. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan maka dapat


disimpulkan bahwa Sampel X, sebenarnya mengandung Kation
Golongan III A, yaitu Fe dan Cu, ditandai dengan terbentuknya
endapan warna coklat kemerahan untuk ion Fe, dan endapan Cu
berwarna kuning kehitaman. Akan tetapi praktikan menemukan
adanya endapan HgS pada saat pengujian larutan IIA. Pada percobaan
analisis anion, praktikan menemukan adanya ion sulfat (SO42-) dan ion
fosfat (PO42-) maka hal ini sudah sesuai dengan kandunga anion yang
seharusnya ada pada larutan sampel Y.
DAFTAR PUSTAKA

Alauhdin, M. (2020). Buku Ajar Kimia Analitik Dasar. UNNES Press.


Chang, R. (2005). Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Mulyono, H. (2005). Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sulistyarti, H. (2017). Kimia analisa dasar untuk analisis kualitatif. Malang: Universitas
Brawijaya Press.
Vogel. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi
Kelima. Bagian II. . Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Wiryawan , A., Retnowati , R., & Sabarudin, A. (2008). Kimia Analitik. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
LAMPIRAN

A. Pertanyaan

1. Tuliskan reaksi umum untuk masing-masing Golongan!


Jawaban :
• Golongan I: M+ + Cl-→ MCl(s) (putih)
• Golongan II: M2+ + S2-→ MS(s)

Warna endapan tergantung pada masing-masing kation. HgS, Bi2 S3,


CuS adalah hitam. CdS, As2S3, SnS2 berwarna kuning. Dan Sb2S3, Sb2S5
berwarna merah. Pengendapan dilakukan dalam larutan dengan suasana asam
(H2S mengandung HCl encer).

• Golongan IIIA: M3+ + NH3 + H2O → M(OH)2(s)


Warna endapan tergantung pada masing-masing kation. Fe(OH)3,
Al(OH)3 adalah putih. Dan Cr(OH)3 berwarna abu-abu kehijauan.

• Golongan IIIB : M3+ + 3OH- M(OH)3


Warna endapan tergantung pada masing-masing kation. NiS dan CoS
berwarna hitam. MnS berwarna merah muda. Dan ZnS berwarna putih.
Pengendapan terjadi dalam larutan basa (H2S yang berisi larutan NH3 dan
NH4Cl).

• Golongan IV: M2+ + CO2 + → MCO3(s) (putih)

• Golongan V Tidak ada reagen umum untuk Grup V, jadi reaksi uji kering
khusus digunakan untuk mengidentifikasi ion.
2. Mengapa oksidator yang digunakan dalam analisis kation secara sistem H2S
adalah H2O2 atau air brom, dan bukan HNO3?
Jawaban :
Karena pada reaksi oksidasi, HNO3 akan membentuk gas Amonia yang akan
memberikan hasil kelarutan yang kecil pada senyawa-senyawa yang terbentuk
senhingga endapan yang terbentuk antara golongan 1 dengan golongan lainnya
tidak dapat dibedakan
3. Bagaimana cara mengetahui bahwa H2S, H2O2, atau Br2 sudah tidak terdapat
di dalam larutan?
Jawaban :
Untuk mengetahui H2S sudah tidak ada lagi dalam larutan adalah
dengan menggunakan kertas Pb asetat. Untuk mengetahui bahwa H2O2 sudah
tidak ada lagi dalam larutan adalah dengan cara mencelupkan kertas saring
dalam HCl, kemudian dihadapkan pada lubang selang yang mengalirkan H2O2.
Jika tidak ada bercak hitam pada kertas saring, maka tidak ada H2O2. Mencari
bahwa Br2 sudah tidak ada lagi dalam larutan adalah pada saat larutan
menguap. Asap yang keluar diletakkan di atas kertas kanji basah. Jika basah
kertas kanji berubah menjadi merah jingga, maka Br2 masih ada, tetapi jika
jingga maka Br2 sudah tidak ada lagi.
4. Mengapa menentukan adanya kation NH4+ harus digunakan analitnya
langsung?
Jawaban :
Karena pada pengujian analit sebelumnya sudah sering ditambahkan
NH4 + ( yang itu disebagai reagen ) , maka jika digunakan filtrat hasil
pengujian golongan sebelumnya maka jelas akan terdapat NH4+ pada pengujian
analit tersebut . larutan. Oleh karena itu diperlukan silent analit untuk
menentukan NH4+ .pada pengujian analit sebelumnya , NH4+ ( yang berfungsi
sebagai reagen ) sudah sering ditambahkan , sehingga jika filtrat hasil dari
golongan pengujian sebelumnya digunakan , maka jelas NH4+ akan ada pada
pengujian analit sebelumnya .larutan. Oleh karena itu, analit yang
diamdiperlukan untuk menentukan NH4+.
5. Bagaimana reaksinya secara umum pada pembuatan larutan persiapan untuk
menentukan adanya anion?
jawaban :
MA2 + CO3 2- → MCO3¯ + 2A‐
6. Pengendapan garam sulfida pada analisis kation Golongan II dan
Golongan IIIB dilakukan pada suasana larutan yang berbeda. Jelaskan?
Jawaban :
a. Pada golongan II, H2S dialirkan kedalam larutan yang asam karena filtrat yang
digunakan untuk mendapatkan endapan garam sulfida tersebut berasal dari filtrat
golongan I yang masih mengandung HCl encer.
b. Pada Golongan IIIB larutan bersifat basa, karena filtrate yang digunakan untuk
mengendapkan garam sulfidanya berasal dari filtrate golongan IIIA yang masih
mengandung NH3 dan NH4Cl
7. Mengapa pada pengendapan golongan IV harus dalam suasana basa?
Jawaban :
Karena jika proses pengendapan golongan IV dilakukan dala keadaan basa
maka akan terbentuk garam-garam bikarbonat dimana kelarutannya lebih besar
B. Lampiran Kation
Alat-alat yang digunakan
untuk melakukan Larutan sampel untuk Ditambahkan beberapa
praktikum analisis kation tetes HCI 6M

Ditambahkan 2 tetes HCI disentrifuge


encer

Tidak menghasilkan Ditambahkan 4 tetes


endapan putih H2O2 Ditambahkan HCI hingga
0,3M
Dipanaskan dalam
penangas air selama 1 Dialiri gas H2S Hasil
menit

Filtrat Ditambahkan 4 tetes H2S Dialiri gas H2s


jenuh

Dipisahkan Hasil
filtrat dan endapannya
C. ANALISIS ANION

Membuat larutan persiapan

Sampel anion pada tabung Memindahkan larutan Y Ditetesi larutan Na2CO3


Y ke tabung reaksi

Dipanaskan diatas larutan persiapan dituang


penangas air menjadi 11 bagian pada
tabung reaksi

Pembuktian ion sulfat (SO42-)

Dididihkan
Larutan persiapan ditetesi Ditambahn BaCl2
dengan HCl 6M
Hasil

Pembuktian ion sulfat (NO3-) (tidak direaksikan karena reagensia tidak tersedia)

Pembuktian ion klorida (Cl-)

Ditambah larutan AgNO3 Ditambah NH3+ Hasil

Pembuktian ion Bromida (Br-)

Ditambah larutan AgNO3 Ditambah NH3+ pekat

Hasil
Pembuktian ion iodida (I-)

Tidak ditambah Na2S2O2


karena larutan tdk
membentuk endapan
coklat, yang berarti tidak
mengandung ion iodida

Ditambah larutan CuSO4

Hasil

Pembuktian ion sulfide (S2-)

ditambahkan Pb asetat hasil

Pembuktian ion sulfit (SO32-)


Tidak ditambahkan
Na2SO4 karena tidak
membentuk endapan putih
. jadi larutan tidak
mengandung ion sulfit

Ditambahkan AgNO3 hasil

Pembuktian ion tiosulfat (SO2O32-)


Ditambahkan 12 HASIL
Ditambahkan HCl 6 M

Pembuktian ion karbonat(CO32-)

Ditambahkan CaCl2 hasil

Pembuktian ion fosfat(PO42-)

Ditambahkan NH4OH
Ditambahkan MgCl2 Ditambahkan NH4Cl
hasil

Pembuktian ion asetat (CH3COO-)


Larutan tidak bereaksi
(tetap bening) . hal ini
menunjukkan tidak adanya
ion asetat

Ditambah FeCl2

Anda mungkin juga menyukai