Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALISIS

IDENTIFIKASI KATION

GOL/KEL : Selasa / B2-3


Uswatun Hasanah 202210101083
Sausan Dini Widyasari 202210101085
Farah Diva Sasti Wijaya 202210101088
Rossy Trisna Mei Hayati 202210101090
Mohammad Nur Fahrudin 202210101091

BAGIAN KIMIA FARMASI


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER
2021
GOL / KEL. : SELASA, B2 / 3
HARI, TGL. PRAKTIKUM : SELASA, 09 MARET 2021
MATERI PERCOBAAN : ANALISIS KATION
PUSTAKA : 1. Svehla, G., 1985. Buku Teks Analisis Anorganik
Kualitatif Makro dan Semimikro. 5 ed. Jakarta: PT.
Kalman Media Pusaka.
2. Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta:
Erlangga.

1. Tujuan Praktikum : Mahasiswa dapat memahami langkah-langkah dalam


mengidentifikasi kation serta pemisahannya dalam
seetiap golongan. Mahasiswa juga dapat mengetahui
jenis-jenis pelarut yang digunakan dalam identifikasi
kation dalam suatu senyawa.
2. Hasil Pengamatan :

HASIL PENGAMATAN

PRAKTIKUM IDENTIFIKASI KATION

Hasil Pengamatan :
1. Identifikasi Kation Golongan I

Zat asli (senyawa) Pereaksi Keterangan


Senyawa A (Pb-asetat) HCl 4N Terbentuk endapan putih
Senyawa B (AgNO3) HCl 4N Terbentuk endapan putih

Pembahasan :
Pada identifikasi kation golongan I digunakan senyawa Pb-asetat dan perak
nitrat (AgNO3) sebagai senyawa uji yang akan diidentifikasi serta larutan HCl 4N
sebagai reagen atau pereaksi. Pada umumnya, kation golongan I yang terdiri dari
timbal (Pb2+), perak (Ag+) dan merkurium (Hg+) merupakan golongan yang
membentuk garam-garam klorida sukar larut dalam air dan larutan asam kuat encer.
Maka dari itu, pada identifikasi golongan I kali ini menggunakan larutan HCl 4N
sebagai reagen uji sehingga memudahkan dalam pembentukan endapan dan
identifikasi kation. Langkah pertama yang dilakukan dalam proses identifikasi
kation golongan I yaitu menyiapkan senyawa uji pada tabung reaksi. Setelah itu,
masing-masing senyawa uji diberi 1-2 tetes larutan HCl 4N menggunakan pipet
kemudian tunggu beberapa menit. Seteleh diberi perlakuan tersebut, baik senyawa
Pb-asetat maupun perak nitrat akan segera bereaksi dengan reagen HCl hingga
membentuk endapan masing-masing berwarna putih.
Reaksi :
Pb2+ + 2Cl- ⇄ PbCl2 ↓
Ag+ + Cl- → AgCl ↓
Perlu diketahui bahwa endapan yang terjadi pada senyawa Pb-asetat dan perak nitrat
sama-sama berwarna putih tanpa ada perbedaan yang signifikan. Maka dari itu
untuk mempermudah dalam menentukan kation apa yang terkandung dalam kedua
senyawa tersebut perlu dilakukan proses penegasan. Proses penegasan antara PbCl2
dan AgCl dilakukan berdasarkan perbedaan dari kelarutan kationnya. Perlakuan
yang dapat diberikan yaitu dengan menambahkan air sebanyak kurang lebih 1 ml
pada kedua tabung reaksi yang berisi endapan PbCl 2 dan AgCl kemudian
dipanaskan. Setelah beberapa menit akan terlihat bahwa endapan PbCl 2 larut dalam
air panas sedangkan endapan AgCl tidak larut. Maka dapat disimpulkan bahwa
kation Pb2+ lebih mudah larut dalam air panas dibandingkan Ag+.

2. Identifikasi Kation Golongan II


Zat asli (senyawa) Pereaksi Keterangan
Senyawa A (Pb-asetat) Gas hidrogen sulfida Endapan hitam
Senyawa B (CdSO4) Gas hidrogen sulfida Endapan kuning
Senyawa C (CuSO4) Gas hidrogen sulfida Endapan hitam

Pembahasan :
Dalam percobaan ini, disediakan senyawa Pb Asetat, CdSO4 dan CuSO4
sebagai senyawa uji yang akan diidentifikasi, HCl dan H2S sebagai reagem, langkah
awal yang perlu dilakukan dalam memulai percobaan ini adalah melakukan
identifikasi kation golongan I pada tiap-tiap senyawa, apabila ketiga senyawa
tersebut tidak mengendap maka dilakukan uji identifikasi kation golongan II. Gas
H2S dapat dibuat dengan melarutkan serbuk FeS dengan akuades lalu ditambahkan
dengan HCl 4N lalu panaskan, maka akan menghasilkan reaksi :
FeS + HCl → FeCl2 + H2S
Aliri gas H2S ke tiga zat senyawa uji tersebut, saat gas H2S dialiri pada senyawa Pb
asetat, larutan Pb Asetat menghasilkan reaksi :
Pb(C2H3O2)2+ H2S → PbS + CH3COOH
Reaksi di atas menghasilkan endapan PbS yang berwarna hitam dan itu
menandakan bahwa larutan A mengandung kation golongan II yaitu Pb2+¿ ¿, saat gas
hidrogen sulfida dialiri pada senyawa CdSO4 menghasilkan reaksi :
CdSO4 + H2S → CdS + H2SO4
Reaksi di atas menghasilkan endapan CdS yang berwarna kuning,
menandakan bahwa larutan B mengandung kation golongan II yaitu kation Cd 2+¿¿,
saat gas hidrogen sulfida dialiri senyawa C yang mengandung CuSO4 menghasilkan
reaksi :
CuSO4 + H2S → CuS + H2SO4
Reaksi di atas menghasilkan endapan CuS yang berwarna hitam, hal itu
menandakan bahwa senyawa C mengandung kation golongan II yaitu kation Cu 2+¿ ¿.
Percobaan di atas menghasilkan hasil yang sama dengan teori yang ada, dengan
berdasar pada teori tersebut senyawa kation golongan II saat dialiri gas hidrogen
sulfida akan menampilkan warna yang berbeda-beda, seperti endapan PbS
menghasilkan warna hitam, endapan CdS mwnghasilkan warna kuning, sedangkan
endapan CuS menghasilkan warna hitam.

3. Identifikasi Kation Golongan III


Golongan III A
Kation Pereaksi Keterangan
2+
Zn NH4OH Endapan putih
Al3+ NH4OH Endapan Putih
Ni2+ NH4OH Hijau abu-abu/biru abu-abu
Mn2+ NH4OH Endapan putih
Fe2+ NH4OH Endapan hijau kecoklatan
Mg2+ NH4OH Endapan putih

Golongan III B

Kation Pereaksi Keterangan


Ni2+ NH4OH+H2S Endapan hitam
Co2+ NH4OH+H2S Endapan hitam
Mn2+ NH4OH+H2S Endapan merah muda
Zn2+ NH4OH+H2S Endapan putih

Pembahasan :
Pada identifikasi kation golongan III dilakukan dua tahap
pengidentifikasian. Tahap pertama dilakukan untuk mengidentifikasi golongan III A
dan tahap kedua dilakukan untuk mengidentifikasi golongan III B. Langkah pertama
yang dilakukan adalah dengan memasukkan masing-masing analit ke dalam tabung
reaksi lalu dilarutkan dengan 1 mL aquades (air suling) kemudian ditambah 1-2
tetes HCl 4 N. Setelah itu, dibuat gas H 2S dengan cara mencampur serbuk FeS dan
HCl 4N untuk dialirkan pada masing-masing analit. Langkah selanjutnya adalah
masing-masing analit ditambah dengan NH4OH. Hasil yang diperoleh dari kation
golongan III A adalah sebagai berikut :
Endapan berwarna putih pada terdapat pada ion zink (Zn 2+), aluminium(Al2+),
mangan(Mn2+), dan magnesium (Mg2+), endapan berwarna hijau abu-abu/biru abu-
abu terdapat pada ion nikel (Ni2+), sedangkan endapan berwarna hijau kecoklatan
terdapat pada ion besi (Fe2+)
Reaksi :

 ZnCl2 + 2NH4OH → Zn(OH)2 + 2NH4Cl


 AlCl2 + 2NH4OH → Al(OH)2 + 2NH4Cl
 MnCl2 + 2NH4OH → Mn(OH)2 + 2NH4Cl
 MgCl2 + 2NH4OH → Mg(OH)2 + 2NH4Cl
 NiCl2 + 2NH4OH → Ni(OH)2 + 2NH4Cl
 FeCl2 + 2NH4OH → Fe(OH)2 + 2NH4Cl

Untuk golongan III B analit dialiri dengan gas H 2S selama satu menit lalu
dipanaskan. Hasil yang diperoleh hasil dari masing-masing analit adalah sebagai
berikut :
Endapan hitam pada ion Nikel (Ni2+), kobalt (Co2+), endapan berwarna merah muda
pada ion Mangan (Mn2+), sedangkan endapan berwarna putih terdapat pada ion zink
(Zn2+).
Reaksi :

 Ni(OH)2 + H2S → NiS + 2H2O


 Co(OH)2 + H2S → CoS + 2H2O
 Mn(OH)2+ H2S → MnS + 2H2O
 Zn(OH)2+ H2S → ZnS + 2H2O

4. Identifikasi Kation Golongan IV


Kation Pereaksi Keterangan
2+
Ba NH4OH + (NH4)2CO3 Terbentuk endapan putih
Ca2+ NH4OH + (NH4)2CO3 Terbentuk endapan putih
Sr2+ NH4OH + (NH4)2CO3 Terbentuk endapan putih

Pembahasan :
Kation golongan IV tidak dapat diidentifikasi bila menggunakan senyawa
HCl , H2S, maupun NH4OH seperti pada kation golongan I, II, dan III. Identifikasi
kation golongan IV dapat dilakukan apabila menggunakan NH 4OH dan (NH4)2CO3
(amonium karbonat) sebagai reagen atau pereaksi. Kation yang termasuk dalam
golongan IV antara lain Ba2+ , Ca2+ dan Sr2+. Kation-kation tersebut merupakan
golongan alkali tanah (II A pada tabel periodik) yang mempunyai sifat hampir sama
dengan yang lain pada larutan air sehingga sulit untuk membedakannya maupun
memisahkannya.
Oleh karena itu, pada identifikasi kation golongan IV menggunakan larutan
(NH4)2CO3 sebagai reagen uji sehingga memudahkan dalam pembentukan endapan
dan identifikasi kation. Pada percobaan ini, langkah pertama yang perlu
dilaksanakan adalah menyiapkan senyawa uji pada tabung reaksi. Langkah
berikutnya, masin-masing tabung reaksi tersebut diberi beberapa tetes NH4OH dan
juga (NH4)2CO3 menggunakan pipet. Setelah itu, tiap senyawa dalam tabung reaksi
dipanaskan menggunakan api bunsen selama beberapa menit. Perlakuan ini akan
mengakibatkan terbentuknya endapan berwarna putih pada tiap senyawa yang
diujikan.
Reaksi :
 BaCl2 + 2NH4OH → Ba(OH)2 + 2 NH4Cl
Ba(OH)2 + (NH4)2CO3 → NH4Cl + BaCO3 ↓(putih)

 SrCl2 + 2NH4OH → Sr(OH)2 + 2 NH4Cl


Sr(OH)2 + (NH4)2CO3 → NH4Cl + SrCO3 ↓(putih)
 CaCl2 + 2NH4OH → Ca(OH)2 + 2 NH4Cl
Ca(OH)2 + (NH4)2CO3 → NH4Cl + CaCO3 ↓(putih)
Pada reaksi diatas, ketiga senyawa membentuk endapan berwaarna putih
tanpa ada perbedaan yang jelas antar tiap senyawa. Maka dari itu diperlukan reaksi
penegasan untuk mempermudah dalam menentukan kation apa yang terkandung.
Reaksi penegasan antara ketiga senyawa ini dilakukan berdasarkan perbedaan dari
kelarutan kationnya dan terbentuknya endapan. Perlakuan yang bisa dilakukan yaitu
penambahan larutan K2CrO4 pada tiap senyawa kation golongan IV. Pada Ba2+ ,
dengan penambahan larutan tersebut akan terbentuk endapan berwarna kuning yang
memiliki sifat hidrofobik atau dikenal dengan tidak larut dalam air. Untuk Sr 2+ ,
reaksi akan membentuk endapan berwarna kuning pekat namun bersifat hidrofilik
atau larut dalam air. Sedangkan pada Ca2+ , reaksi tidak akan membentuk endapan
sama sekali.
Reaksi di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
 BaCl2 + K2CrO4 → 2 KCl + BaCrO4 ↓(kuning)
 SrCl2 + K2CrO4 → 2 KCl + SrCrO4 ↓(kuning)
 CaCl2 + K2CrO4 → 2 KCl + CaCrO4

5. Identifikasi Kation Golongan V


Kation Pereaksi Keterangan
K+ NH4OH + (NH4)2CO3 Tidak terbentuk endapan

Pembahasan :
Senyawa kation golongan V dikenal sebagai golongan yang nilai derajat
kelarutannya yang sangat tinggi, sehingga terkadang disebut sebagai golongan
mduah larut. Identifikasi kation golongan V tidak dapat ditentukan secara pasti
hanya dengan satu reaksi spesifik. Ion ammonium dapat diidentifikasi dari suatu
sampel yang tidak diketahui melalui gas yang dibebaskannya. Sedangkan kation
lainnya tidak memiliki pereaksi pengendapan yang cukup spesifik. Kation K+
merupakan turunan dari anggota golongan alkali, maka dari itu K+ memiliki sifat
yang mirip dengan golongan alkali yaitu tidak memiliki warna dan tidak dapat
bereduksi menjadi logamnya ketika berada dalam kondisi larut. K + termasuk ke
dalam golongan asam lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air serta tidak
membentuk kompleks dalam larutan air. Beberapa senyawa golongan V sukar larut
dalam air, tetapi reaksi pengendapan tidak sensitif untuk kepentingan identifikasi.
Meskipun demikian, pengendapan selektif dapat digunakan untuk identifikasi.

Anda mungkin juga menyukai