Anda di halaman 1dari 23

MODUL II

ANALISA KUALITATIF KATION GOLONGAN I DAN II


Wardiyah, M.Si, Apt

Analisis kimia merupakan pemisahan suatu senyawa kimia menjadi bagian-bagian


terkecilnya, penetapan unsur-unsurnya maupun zat asing yang mungkin terkandungnya.
Teknik analisis dibedakan menjadi :
1. Analisis kualitatif
Merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan/atau senyawa-
senyawa yang ada di dalam sampel. Analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk
mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel

2. Analisis kuantitatif
Adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolut atau relatif dari suatu
elemen atau spesies yang ada di dalam sampel

3. Analisis struktur
Adalah penentuan letak dan pengaturan ruang tempat atom dalam suatu elemen atau
molekul,
serta identifikasi gugus-gugus karakteristik (gugus-gugus fungsional) dalam suatu
molekul.

Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur
kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang
paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.
Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi
golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion /
kation suatu larutan.
Kation adalah ion yang bermuatan positif. Kation dikelompokkan dalam lima
golongan berdasarkan reaksi kation tersebut terhadap reagensia tertentu dengan
membentuk endapan atau tidak. Sehingga klasifikasi kation didasarkan pada perbedaan
kelarutan kation tersebut terhadap klorida, sulfida, dan karbonat. Reagensia golongan yang
dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida,
ammonium sulfida, dan ammonium karbonat.
Pada bab 2 ini akan membahas tentang analisis kimia kualitatif untuk kation,
sedangkan analisis kualitatif untuk anion akan dipelajari dalam bab berikutnya. Analisis
kation digolongkan dalam lima kelompok kation yaitu kation golongan I sampai dengan
golongan V. Pada bab 2 ini akan dibicarakan tentang kation golongan I dan II yang akan
disajikan dalam dua topik. Sedangkan kation golongan III, IV dan V akan dibahas di bab 3.
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,
sulfida, dan karbonat dari kation tersebut.
Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi kation yang
terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk
setiap kation yang terdapat dalam sampel.
Praktikum analisa kualitatif kation akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
Mahasiswa akan diberikan 6 (enam) sampel kation tiap pertemuan. Mahasiswa dapat
mengidentifikasi sampel dengan mereaksikan sampel dengan larutan pereaksi yang sesuai.
Hasil reaksi dapat berupa terbentuknya endapan (putih atau berwarna), gas (berbau/tidak),
atau warna nyala. Mahasiswa harus dapat membedakan antara kation satu dengan yang lain
dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam sampel
Kegiatan Praktikum 1
Identifikasi Kation Golongan 1

Kation golongan I akan membentuk endapan dengan asam klorida. Yang termasuk
kation golongan I adalah timbal (II) Pb2+, merkurium (I) Hg+, dan perak (I) Ag+. Pada bab ini
akan dilakukan identifikasi kation golongan I dari timbal (II) Pb2+ dan perak (I) Ag+.

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi contoh kation
golongan I yaitu Pb2+ dan Ag+ yang terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan dapat
menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam sampel.

B. PETUNJUK

Setelah mempelajari tentang jenis dan reaksi kation golongan I mahasiswa diharapkan
dapat mengidentifikasi beberapa contoh kation golongan I yang akan diberikan dalam
bentuk larutan sampel. Mahasiswa akan mereaksikan sampel-sampel tersebut dengan
pereaksi tertentu kemudian hasil reaksi dicatat dalam lembar kerja praktikum dibandingkan
dengan dugaan hasil reaksi kation tersebut. Hasil reaksi dapat berupa terbentuknya endapan
(putih atau berwarna), gas (berbau/tidak), atau warna nyala. Mahasiswa harus dapat
membedakan antara kation satu dengan yang lain dalam satu golongan maupun dengan
golongan lain dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat
dalam sampel.

C. ALAT DAN BAHAN :

Alat :
1. Tabung reaksi
2. Plat tetes
3. Cawan porselen
4. Pipet tetes
5. Lampu Bunsen

Bahan :
1. Larutan sampel kation Pb2+dan Ag+.
2. Larutan pereaksi :
3. NaOH encer
4. HCl encer
5. KI encer
6. Na2S2O3
7. NH4OH
8. CH3COONH4
9. CH3COOH
10. K2CrO4

D. CARA KERJA

1. Identifikasi timbal (II) Pb2+


a. Ambil larutan sampel ± 3 ml masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan HCl encer
akan terbentuk endapan putih, bagi dalam tiga tabung lain masing-masing
tambahakan dengan air panas, HCl pekat dan amonium asetat, endapan yang
terbentuk akan larut
b. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH encer maka akan terbentuk
endapan putih, pada tabung yang sama tambahkan kembali NaOH berlebih
sehingga endapan akan larut.
c. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan Dengan asam Sulfat encer akan terbentuk
endapan putih, kemudian tambahkan amonium asetat panas sehingga endapan
akan larut
d. Ambil larutan sampel ± 3 ml masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan dengan
K2CrO4 akan terbentuk endapan kuning, bagi dalam 4 tabung reaksi tambahkan
kembali masing-masing dengan HNO3, NaOH, CH3COOH, dan NH4OH. Pada
penambahan HNO3 dan NaOH endapan yang terbentuk akan larut, tetapi endapan
tidak larut dengan penambahan CH3COOH, dan NH4OH.
e. Catat dalam lembar kerja semua hasil pengamatan.

Reaksi pada Pb2+

1. Pb(NO3)2 + 2HCl → PbCl2 ↓ (Putih) + 2HNO3


PbCl2 + 2HCl(p) → H2(PbCl4)
PbCl2 + 2CH3COONH4 → Pb(CH3COO)2 + 2NH4Cl

2. Pb(NO3)2 + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ (Putih) + 2NaNO3


Pb(OH)2 + 2NaOH → Na2(PbO2) + 2H2O

3. Pb(NO3)2 + H2SO4 → PbSO4 ↓ (Putih) + 2HNO3


PbSO4 + 2CH3COONH4 → Pb(CH3COO)2 + (NH4)2SO4

4. Pb(NO3)2 + K2CrO4 → PbCrO4 ↓ (Kuning) + 2KNO3


PbCrO4 + 2HNO3 → Pb(NO3)2 + H2CrO4 (Lar. Kuning)
PbCrO4 + 4NaOH → K2PbO2 + N2CrO4 + 2H2O (idem)
PbCrO4 + CH3COOH → Tidak Larut
PbCrO4 + NH4OH → Tidak Larut
2. Identifikasi raksa (I) Ag+
a. Ambil larutan sampel ± 3 ml masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan HCl encer
akan terbentuk endapan putih, bagi dalam dua tabung, tambahkan pada masing-
masing tabung dengan asam nitrat dan amonia encer. Endapan AgCl yang
terbentuk akan larut dalam amonia tetapi tidak larut dengan penambahan asam
nitrat.
b. Ambil larutan sampel ± 3 ml tambahkan NaOH encer maka akan terbentuk
endapan coklat dari Ag2O, bagi hasil reaksi dalam tiga tabung reaksi, tambahkan
pada masing-masing tabung dengan NaOH berlebih, amonia, dan asam nitrat.
Penambahan dengan NaOH berlebih endapan Ag2O akan sukar larut, tetapi akan
larut dengan amonia dan asam nitrat.
c. Ambil larutan sampel ± 3 ml tambahkan larutan KI maka akan terbentuk endapan
kuning dari AgI, bagi hasil reaksi dalam 2 tabung tambahkan masing-masing dengan
Natrium thiosulfat dan amonia. Endapan AgI akan larut dalam Natrium thiosulfat
dan tidak larut dalam amonia.
d. Ambil larutan sampel ± 3 ml tambahkan larutan Kalium Kromat maka akan
terbentuk endapan merah dari AgCrO4, bagi hasil reaksi dalam 2 tabung
tambahkan masing-masing dengan Asam nitrat encer dan amonia. Endapan AgCrO4
akan larut dalam Asam nitrat encer dan amonia.
e. Catat dalam lembar kerja semua hasil pengamatan.

Reaksi pada Ag+

AgNO3 + HCl → AgCl ↓ (Putih) + HNO3


AgCl + HNO3 → Tidak Larut
AgCl + 2NH3(e) → [Ag(NH3)2]Cl + 2H2O

2AgNO3 + 2NaOH → Ag2O ↓ (Coklat Hitam) + 2NaNO3 + H2O


Ag2O + 2NaOH → Tidak Larut
Ag2O + 2HNO3 → 2 AgNO3 + H2O
Ag2O + 4NH3 + H2O → 2 [Ag(NH3)2]+ + 2 OH-

AgNO3 + KI → AgI ↓ (Kuning) + KNO3


AgI + 2Na2S2O3 → Na3[Ag(S2O3)2] + NaI
AgI + NH4OH(e/p) → Tidak Larut

2AgNO3 + K2CrO4 → Ag2CrO4 ↓ (Merah Bata) + 2KNO3


Ag2CrO4 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2CrO4 (Larutan Kuning)
Ag2CrO4 + 4NH4OH → [Ag(NH3)2]2CrO4 + 4H2O
E. HASIL PENGAMATAN

NO KATION PROSEDUR PENGAMATAN DUGAAN HASIL PARAF KET


1 Pb2+ 1. HCl encer endapan putih +
+ Air panas endapan larut +
+ HCl pekat endapan larut +
+ endapan larut +
Amm.asetat
endapan putih +
2. NaOH encer endapan larut +
+ NaOH >>>
endapan putih +
3. H2SO4 encer endapan larut +
+
Amm.asetat
panas endapan kuning
larutan kuning +
4. K2CrO4 larutan kuning +
+ HNO3 endapan tidak +
+ NaOH larut +
+ CH3COOH endapan tidak +
+ NH4OH larut
2 Ag + 1. HCl encer endapan putih +
+ NH3 encer endapan larut +
+ HNO3 endapan tidak +
larut
2. NaOH +
+NaOH >>> endapan coklat +
+ HNO3 endapan tidak +
+ NH4OH larut +
endapan larut
3. KI endapan larut +
+ 2Na2S2O3 endapan kuning +
+ NH4OH(e/p) endapan larut +
endapan tidak
4. K2CrO4 laru +
+ 2HNO3 endapan merah +
+ 4NH4OH endapan larut +
endapan larut
Latihan

Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban latihan
Anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.
1) jelaskan dasar penggolongan kation golongan I
2) sebutkan 3 cara identifikasi Pb2+
3) sebutkan 3 cara identifikasi Ag +
4) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Pb2+
5) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Ag +

Petunjuk Jawaban Latihan


Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 2 Topik 1 dengan
seksama.

30
Kegiatan Praktikum 2
Identifikasi Kation Golongan II

Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan
dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Yang termasuk kation golongan
II adalah merkurium (II) Hg2+, tembaga (II) Cu2+, bismut Bi3+, kadmium Cd2+, arsenik As3+,
stibium Sb3+, stibium Sb5+, timah Sn2+, timah Sn4+. Topik ini akan membahas kation golongan
II Hg2+dan Cu2+.

A. TUJUAN :

Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi contoh kation
golongan II Hg2+dan Cu2+ yang terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan dapat
menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam sampel

B. PETUNJUK

Setelah mempelajari tentang jenis dan reaksi kation golongan II mahasiswa diharapkan
dapat mengidentifikasi beberapa contoh kation golongan II yang akan diberikan dalam
bentuk larutan sampel. Mahasiswa akan mereaksikan sampel-sampel tersebut dengan
pereaksi tertentu kemudian hasil reaksi dicatat dalam lembar kerja praktikum dibandingkan
dengan dugaan hasil reaksi kation tersebut. Hasil reaksi dapat berupa terbentuknya endapan
(putih atau berwarna), gas (berbau/tidak), atau warna nyala. Mahasiswa harus dapat
membedakan antara kation satu dengan yang lain dalam satu golongan maupun dengan
golongan lain dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat
dalam sampel.

C. ALAT DAN BAHAN :

Alat :
1. Tabung reaksi
2. Plat tetes
3. Cawan porselen
4. Pipet tetes
5. Lampu Bunsen

Bahan :
1. Larutan sampel kation Hg2+dan Cu2+.
2. Larutan pereaksi :
3. NaOH encer
4. HCl encer

31
5. KI encer
6. NH4OH
7. NH4Cl

D. CARA KERJA

1. Identifikasi merkurium (II) Hg2+


a. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH encer maka akan terbentuk endapan
kuning
b. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan KI akan terbentuk endapan merah.
c. dari reaksi no 2, ambil ± 1 ml tambahkan KI berlebih, endapan merah yang terbentuk
dari reaksi no 2 akan larut.
d. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NH4OH akan terbentuk endapan putih
e. dari reaksi no 4, ambil ± 1 ml tambahkan larutan panas NH4Cl, endapan putih dari
reaksi dengan NH4OH akan larut.

Reaksi pada Hg2+

HgCl2 + 2NaOH → Hg(OH)2 + 2NaCl


Hg(OH)2 + H2O → HgO ↓ (Kuning) + 2H2O
HgCl2 + 2KI → HgI2 ↓ (Merah) + 2KCl
HgI2 ↓ + 2KI → K2(HgI4) (Bening) Pereaksi Nessler
HgCl2 + 2NH3 → Hg(NH2)Cl ↓ (Putih) + NH4Cl
Hg(NH2)Cl + NH4Cl → HgCl2 + 2NH3 (Larut)
Hg(NH2)Cl + 2HNO3 → Hg(NO3)2 + NH4Cl

2. Identifikasi Cu2+
a. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH encer maka akan terbentuk endapan
biru.
b. dari hasil reaksi no 1, ambil sebagian (± 1 ml), panaskan, endapan biru akan
berubah menjadi hitam
c. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan KI encer maka akan terbentuk endapan
putih
d. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan KCNS encer maka akan terbentuk endapan
hitam

Reaksi pada Cu2+


CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 ↓ (Biru) + Na2SO4
Cu(OH)2 → CuO ↓ (Hitam) + H2O
CuSO4 + 2KI → K2SO4 + CuI2 (Putih / coklat tua)

32
2CuSO4 + K4[Fe(CN)6] → Cu2[Fe(CN)6] ↓ (Coklat Merah) + 2K2SO4
CuSO4 + 2KCNS → Cu(CNS)2 ↓ (Hitam) + K2SO4

E. HASIL PENGAMATAN

NO KATION PROSEDUR PENGAMATAN DUGAAN HASIL PARAF KET


1 Hg 2+ NaOH a. endapan kuning +
KI b. endapan merah +
KI berlebih endapan larut +
NH4OH c. endapan putih +
HCl panas endapan larut +
2 Cu 2+ a. NaOH a. endapan biru +
dipanaskan endapan larut +
b. KI b. endapan putih +
c. KCNS c. endapan hitam +

Latihan

Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban latihan
Anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.
1) jelaskan dasar penggolongan kation golongan II
2)
sebutkan 3 cara identifikasi Hg2+
3) sebutkan 3 cara identifikasi Cu 2+
4) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Hg2+
5) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Cu 2+

Petunjuk Jawaban Latihan


Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 2 Topik 2 dengan
seksama.

33
Daftar Pustaka

Anonim, 1976, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Gandjar, I.G., Rohman A, 2013, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Jogjakarta.
Harmita, 2006, Pengantar Kuantitatif Bahan Baku dan Bentuk sediaan Farmasi, Cipta Kreasi
Bersama, Jakarta
Mursyidi Ahmad, et al., 2008, Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan Gravimetri,
Gadjah mada University Press, Jogjakarta
Svhela G, 1994, Buku teks Analisa An Organik Kualitatif Mikro dan Makro. Penerjemah
Setyono L , Hadyana, Kalman Media Pusaka, Jakarta

34
MODUL III
ANALISA KUALITATIF KATION GOLONGAN III, IV DAN V
Wardiyah, M.Si, Apt

Pada Bab 2 sudah dibahas kation golongan I dan II, sedangkan kation golongan III, IV,
dan V akan dibahas pada Bab 3 ini. Penggolongan kation golongan III berdasarkan pada sifat
dari kation ini yang tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer. Tetapi kation golongan III membentuk endapan
dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniakal.
Kation golongan IV tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kation
golongan ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium
klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation golongan V adalah kation-kation
yang tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia golongan sebelumnya.

35
Kegiatan Praktikum I
Analisa Kualitatif Kation Golongan III
Wardiyah, M.Si, Apt

Kation golongan III adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II), besi (III), kromium (III),
aluminium, zink, dan mangan (II). Yang akan dipelajari dalam topik ini adalah Zn2+, Fe2+, Fe3+,
dan Al3+ .

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi contoh kation
golongan III yaitu Zn2+, Fe2+, Fe3+, Al3+ yang terdapat dalam sampel dengan tepat dan dan
dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam sampel.

B. PETUNJUK

Setelah mempelajari tentang jenis dan reaksi kation golongan III mahasiswa
diharapkan dapat mengidentifikasi beberapa contoh kation golongan III yang akan diberikan
dalam bentuk larutan sampel. Mahasiswa akan mereaksikan sampel-sampel tersebut dengan
pereaksi tertentu kemudian hasil reaksi dicatat dalam lembar kerja praktikum dibandingkan
dengan dugaan hasil reaksi kation tersebut. Hasil reaksi dapat berupa terbentuknya endapan
(putih atau berwarna), gas (berbau/tidak), atau warna nyala. Mahasiswa harus dapat
membedakan antara kation satu dengan yang lain dalam satu golongan maupun dengan
golongan lain dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat
dalam sampel.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat :
1. Tabung reaksi
2. Plat tetes
3. Cawan porselen
4. Pipet tetes
5. Lampu Bunsen

Bahan :
1. Larutan sampel kation Zn2+, Fe2+, Fe3+, dan Al3+.

36
2. Larutan pereaksi :
3. NaOH encer
4. K-ferrosianida
5. K-ferrisianida
6. KCNS
7. NH4OH
8. Natrium asetat (CH3COONa)
9. Natrium fosfat (Na2HPO4)
10. HCl

D. CARA KERJA

1. Identifikasi Zn2+
a. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH encer maka akan terbentuk
endapan putih seperti gel.
b. dari hasil reaksi nomor 1 ambil sebagian kemudian tambahkan kembali dengan
NaOH, endapan yang terbentuk akan larut dalam NaOH berlebih
c. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan larutan K-ferrosianida akan
terbentuk endapan berwarna putih
d. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NH4OH encer maka akan terbentuk
endapan putih gel (seperti pada reaksi no 1).
e. dari hasil reaksi nomor 4 ambil sebagian kemudian tambahkan kembali dengan
NH4OH, endapan yang terbentuk akan larut dalam NH4OH berlebih

Reaksi pada Zn2+


ZnCl2 + 2NaOH → Zn(OH)2 ↓ (Putih Gel) + 2NaCl
Zn(OH)2 + 2NaOH → Na2(ZnO2) + 2H2O
2ZnCl2 + K4[Fe(CN)6] → Zn2[Fe(CN)6] ↓ (Putih) + KCl
ZnCl2 + 2NH4OH → Zn(OH)2 ↓ (Putih Gel) + 2NH4Cl
Zn(OH)2 + 4NH4OH → Zn(NH3)4(OH)2 + 4H2O

2. Identifikasi Besi (II) Fe2+


a. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan K-Ferrosianida maka akan terbentuk
endapan yang berubah menjadi kebiru-biruan
b. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan K-Ferrisianida maka akan terbentuk
endapan biru
c. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH maka akan terbentuk endapan
berwarna hijau kotor.

Reaksi pada Fe2+


FeSO4 + K4[Fe(CN)6] → K2Fe[Fe(CN)6] ↓ (Putih→Biru Muda) + K2SO4

37
FeSO4 + K3[Fe(CN)6] → KFe[Fe(CN)6] ↓ (Biru Tua) + K2SO4
FeSO4 + 2NaOH → Fe(OH)2 ↓ (Hijau Kotor) + Na2SO4

3. Identifikasi Besi (II) Fe3+


a. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan K-Ferrosianida maka akan terbentuk
endapan biru
b. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan K-Ferrisianida maka akan terbentuk
endapan coklat
c. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan KCNS maka akan terbentuk endapan
berwarna merah.
d. Ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan NaOH maka akan terbentuk endapan
berwarna coklat.

Reaksi pada Fe3+


FeCl3 + K4[Fe(CN)6] → KFe[Fe(CN)6] ↓ (Biru) + 3KCl
FeCl3 + K3[Fe(CN)6] → Fe[Fe(CN)6] ↓ (Coklat) + 3KCl
FeC3 + KCNS → [Fe(CNS)]C2 (Merah Darah) + KCl
FeCl3 + 3NaOH→ Fe(OH)3 ↓ (Coklat) + 3NaCl

4. Identifikasi Al3+
a. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan NaOH akan terbentuk endapan
putih seperti gel.
b. dari reaksi no 1, ambil sebagian hasil reaksi kemudian tambahkan NaOH berlebih,
endapan yang terbentuk akan larut.
c. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan NH4OH akan terbentuk endapan
putih seperti gel.
d. dari reaksi no 3, ambil sebagian hasil reaksi kemudian tambahkan NH4OH berlebih,
endapan yang terbentuk tidak larut.
e. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan CH3COONa pada awalnya tidak
akan terbentuk endapan tetapi setelah dipanaskan akan terbentuk endapan yang
akan larut kembali setelah dingin.
f. ambil larutan sampel ± 2 ml tambahkan dengan Na2HPO4 akan terbentuk endapan
putih
g. dari hasil reaksi no 4 ambil sebagian dan tambahkan dengan asam kuat encer (HCl
encer) endapan yang terbentuk akan larut.

Reaksi pada Al3+


AlCl3 + 3NaOH → Al(OH)3 ↓ (Putih Gel) + 3NaCl
Al(OH)3 + 3NaOH → Na3AlO3 + 3H2O
AlCl3 + 3NH4OH → Al(OH)3 ↓ (Putih Gel) + 3NH4Cl
Al(OH)3 + 3NH4OH → Tidak Larut

38
AlCl3 + 3CH3COONa → Al(CH3COO)3 + 3NaCL
Al(CH3COO)3 + 2H2O→ [AL(OH)2CH3COO] ↓ + 2CH3COOH
AlCl3 + 2Na2HPO4 → AlPO4 ↓ + 3NaCl + NaH2PO4
AlPO4 + 3HCl → AlCl3 + H3PO4

E. HASIL PENGAMATAN

N KATIO DUGAA HASI PARA KE


PROSEDUR PENGAMATAN
O N N L F T
1. Zn 2+ 1. NaOH 1. endapan +
NaOH berlebih putih +
endapan larut
2. K-ferrosianida
2. endapan +
3. NH4OH putih
NH4OH
berlebih 3. endapan +
putih +
endapan larut
2. Fe 2+ 1. K-ferrosianida 1. endapan +
kebiruan
2. K-
Ferrisianida 2. endapan biru +
tua
3. NaOH
3. endapan hijau +
kotor

3. Fe 3+ 1. K-ferrosianida 1. endapan biru +

2. K-ferrisianida 2. endapan coklat


+
3. KCNS 3. endapan Merah

4. 4. NaOH 4. endapan coklat +

+
3+
4. Al 1. NaOH 1. endapan +

39
N KATIO DUGAA HASI PARA KE
PROSEDUR PENGAMATAN
O N N L F T
NaOH berlebih putih +
2. endapan
2. NH4OH larut
NH4OH +
berlebih 3. endapan +
putih
endapan tidak
3. CH3COONa larut
Dipanaskan +
tak mengendap
4. Na2HPO4 +
HCl encer endapan putih
+
endapan putih +
endapan larut

Latihan

Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban latihan
Anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.
1) Bagaimana membedakan kation Fe2+ dan Fe3+ ?
2) Bagaimana membedakan kation Al3+ dan Zn2+ ?
3) sebutkan 3 cara identifikasi Zn 2+
4) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Fe2+
5) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Al3+

Petunjuk Jawaban Latihan


Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 3 Topik 1 dengan
seksama.

40
Kegiatan Praktikum 2
Analisa Kualitatif Kation Golongan IV dan V
Wardiyah, M.Si, Apt

Kation golongan IV dan V digolongkan berdasarkan sifatnya yang tidak dapat bereaksi
dengan reagensia-reagensia golongan I, II, dan III. Termasuk dalam kation golongan IV adalah
kalsium, strontium, dan barium. Sedangkan kation golongan V meliputi ion magnesium,
natrium, kalium, amonium, lithium, dan hidrogen.

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi contoh kation
golongan IV dan V yaitu Ca2+, Ba2+, Mg2+ dan NH4 + yang terdapat dalam sampel dengan tepat
dan dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap kation yang terdapat dalam
sampel.

B. PETUNJUK

Setelah mempelajari tentang jenis dan reaksi kation golongan IV dan V mahasiswa
diharapkan dapat mengidentifikasi beberapa contoh kation golongan IV dan V yang akan
diberikan dalam bentuk larutan sampel. Mahasiswa akan mereaksikan sampel-sampel
tersebut dengan pereaksi tertentu kemudian hasil reaksi dicatat dalam lembar kerja
praktikum dibandingkan dengan dugaan hasil reaksi kation tersebut. Hasil reaksi dapat
berupa terbentuknya endapan (putih atau berwarna), gas (berbau/tidak), atau warna nyala.
Mahasiswa harus dapat membedakan antara kation satu dengan yang lain dalam satu
golongan maupun dengan golongan lain dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk
setiap kation yang terdapat dalam sampel.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat :
1. Tabung reaksi
2. Plat tetes
3. Cawan porselen
4. Pipet tetes
5. Lampu Bunsen

Bahan :
1. Larutan sampel kation Ca2+, Ba2+, Mg2+ dan NH4+ .
2. Larutan pereaksi :

41
3. NaOH encer
4. K-ferrosianida
5. K-ferrisianida
6. KCNS
7. NH4OH
8. Natrium asetat (CH3COONa)
9. Natrium fosfat (Na2HPO4)
10. HCl

D. CARA KERJA

1. Identifikasi Ca2+
a. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan NaOH akan terbentuk endapan
putih
b. dari hasil reaksi no. 1 ambil sebagian, kemudian tambahkan dengan NaOH berlebih
maka endapan yang terbentuk akan larut.
c. ambil larutan sampel ±3 ml tambahkan dengan amonium oksalat ((NH4)2C2O4) akan
terbentuk endapan putih
d. dari reaksi no 3 ambil sebagian pindahkan dalam dua tabung reaksi lain, masing-
masing tambahkan dengan CH3COOH dan HCl. Reaksi dengan CH3COOH endapan
yang terbentuk tidak larut, tetapi reaksi dengan HCl akan melarutkan endapan.
e. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan K-ferrosianida akan terbentuk
endapan putih

Reaksi pada Ca2+


CaCl2 + 2NaOH → Ca(OH)2 ↓ + 2NaCl
Ca(OH)2 + 2NaOH → Larut
CaCl2 + (NH4)2C2O4 → CaC2O4 ↓ (Putih) + 2NH4Cl
CaC2O4 ↓ (Putih) + CH3COOH → Tidak Larut
CaC2O4+ 2HCl → CaCl2 + H2C2O4
CaCl2 + K4[Fe(CN) 6] → CaK2[Fe(CN)6]↓ (Putih) + 2KCl

2. Identifikasi Ba2+
a. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan NaOH, akan terbentuk endapan
putih. Endapan ini tidak larut dalam NaOH berlebih.
b. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan amonium oksalat ((NH4)2C2O4) akan
terbentuk endapan putih
c. dari reaksi no 3 ambil sebagian pindahkan dalam dua tabung reaksi lain, masing-
masing tambahkan dengan CH3COOH panas dan HCl. Reaksi dengan CH3COOH
panas dan HCl akan melarutkan endapan.
d. ambil larutan sampel ±3 ml K-Kromat akan terbentuk endapan berwarna kuning

42
e. dari reaksi no 4, ambil sebagian hasil reaksi masukkan dalam dua tabung reaksi lain
tambahkan dengan CH3COOH panas dan HCl. Reaksi dengan CH3COOH panas tidak
melarutkan endapan, tetapi reaksi dengan HCl akan melarutkan endapan.
ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan H2SO4 encer akan terbentuk endapan
putih, kemudian ambil sebagian hasil reaksi tambahkan dengan HCl atau HNO3 encer,
endapan tetap terbentuk (tidak larut).

Reaksi pada Ba2+


BaCl + 2NaOH → Ba(OH)2 ↓ (Putih) + 2NaCl
Ba(OH)2 + 2NaOH → Tidak Larut
BaC2 + (NH4)2C2O4 → BaC2O4 ↓ (Putih) + 2NH4Cl
BaC2O4 + 2CH3COOH → (CH3COO)2Ba + H2C2O4
BaC2O4 + 2HCl → BaCl2 + H2C2O4
BaCL2 + K2CrO4 → BaCrO4 ↓ (Kuning) + 2KCL
BaCrO4 + CH3COOH → Tidak Larut
2BaCrO4 + 4HCl → BaCl2 + H2Cr2O7 + H2O
BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 ↓ (Putih) + 2HCl
BaSO4 + 2HCl → Tidak Larut

3. Identifikasi Mg2+
a. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan NaOH, akan terbentuk endapan
putih. Endapan ini tidak larut dalam NaOH berlebih.
b. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan Na2CO3 akan terbentuk endapan
putih
c. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan larutan dapar (NH4OH + NH4Cl)
dan larutan dinatrium hyidrogen fosfat membentuk endapan putih (NH4Cl untuk
mencegah pengendapan magnesium hidroksida)

Reaksi pada Mg2+


MgSO4 + 2NaOH → Mg(OH)2 ↓ (Putih) + Na2SO4
Mg(OH)2 + NaOH → Tidak Larut
MgSO4 + Na2CO3 → MgCO3 ↓ (Putih) + Na2SO4
MgSO4 + NH4OH + NH4Cl + 2Na2HPO4 → MgNH4PO4 ↓ (Putih) + 2Na2SO4

4. Identifikasi NH4+
a. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan NaOH, akan terbentuk gas amonia
yang dapat dikenali dari baunya dan dapat membirukan kertas lakmus merah
basah.
b. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan larutan KOH dan peraksi Nessler
akan membentuk endapan coklat sampai kuning

43
c. ambil larutan sampel ±2 ml tambahkan dengan larutan HgCl2 akan terbentuk
endapan putih.

Reaksi pada NH4+


NH4Cl + NaOH → Bening , bila ↑ bau gas Amonia
NH4Cl + NaOH → NaCl + NH4OH
NH4OH  NH3 ↑ + H2O

NH4Cl + 2KOH + 2K2(HgI4) → NH2Hg2I3 ↓ + KCL +5KI + 2H2O
(Nessler) (Kuning →Coklat)

E. HASIL PENGAMATAN
N KATIO DUGAA HASI PARA KE
PROSEDUR PENGAMATAN
O N N L F T
1. Ca 2+ 1. NaOH 1. endapan putih +
NaOH berlebih endapan larut +

2. (NH4)2C2O4
CH3COOH 2. endapan putih +
HCl tidak larut +
3. K4FeCN6 endapan larut +
3. endapan putih +

2. Ba2+ 1. NaOH NaOH 1. endapan +


berlebih putih +
2. (NH4)2C2O4 endapan
CH3COOH tidak larut
HCl +
2. endapan +
3. K2CrO4 putih +
CH3COOH endapan larut
HCl endapan larut +
+
4. H2SO4 HCl 3. endapan
kuning +
endapan tidak
larut +
endapan larut +

4. endapan
putih

44
N KATIO DUGAA HASI PARA KE
PROSEDUR PENGAMATAN
O N N L F T
endapan tidak
larut
3. Mg2+ 1. NaOH NaOH 1. endapan +
berlebih putih +
endapan
2. Na2CO3 tidak larut
2. endapan +
3. NH4OH + putih
NH4Cl +
3. endapan
putih
4. NH4+ 1. NaOH, 1. bau ammonia +
panaskan lakmus merah +
jadi biru
2. KOH + Nessler 2. ↓coklat +
3. HgCl2 kuning
+
3. endapan
putih

Latihan

Kerjakan latihan soal di bawah ini sebagai pre test dan kumpulkan jawaban latihan
Anda kepada instruktur praktikum sebelum praktikum dimulai.
1) Bagaimana cara identifikasi ion amonium ?
2) sebutkan 3 cara identifikasi Mg2+
3) sebutkan 3 cara identifikasi Ba 2+
4) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Mg2+
5) tuliskan reaksi yang spesifik untuk Ca 2+

Petunjuk Jawaban Latihan


Untuk dapat menjawab soal-soal di atas, pelajari kembali Bab 3 Topik 2 dengan
seksama.

45
Daftar Pustaka

Anonim, 1976, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Gandjar, I.G., Rohman A, 2013, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Jogjakarta.
Harmita, 2006, Pengantar Kuantitatif Bahan Baku dan Bentuk sediaan Farmasi, Cipta Kreasi
Bersama, Jakarta
Mursyidi Ahmad, et al., 2008, Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumetri dan Gravimetri,
Gadjah mada University Press, Jogjakarta
Svhela G, 1994, Buku teks Analisa An Organik Kualitatif Mikro dan Makro. Penerjemah
Setyono L , Hadyana, Kalman Media Pusaka, Jakarta

46

Anda mungkin juga menyukai