(Golongan sisa)
KELOMPOK 5
KELAS IA
IKA SAPUTRI SAIN
HARIYA PUSPITA
ASTUTI WAHYUNI
MUTMAINNA ANSAR
AINUL MASYURANI
MENTARI MAVADILLA
IPPA NURLIADI
ERNITA
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..12
B. Saran .................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Analisis kualitatif atau disebut juga analisis jenis adalah suatu cara yang
dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen bahan yang
dianalisis. Dalam melakukan analisis kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat zat atau
bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya. Analisis kation dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu dengan cara pemisahan dan identifikasi.
Sebelum dilakukan pengendapan golongan dan reaksi identifikasi kation dengan cara
basah cuplikan padat harus dilarutkan terlebih dahulu. Sebagai pelarut dapat dicoba dahulu
secara berturut-turut mulai dari air, HCl encer, HCl pekat, HNO3 encer, HNO3 pekat, air raja
(HCl:HNO3 = 3:1). Ada beberapa cara pemeriksaan kation secara sistematis, misalnya cara
Fosfat dari Remy, cara Peterson dan cara H2S.
Dalam cara H2S kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-
sifat kation tersebut terhadap beberapa pereaksi. Pereaksi golongan yang paling umum
dipakai adalah Asam Klorida, Hidrogen Sulfida dan Amonium Karbonat. Jadi klasifikasi
kation didasarkan atas perbedaan dari klorida, sulfida dan karbonat kation tersebut. Masing-
masing golongan kemudian dipisahkan kemudian dilakukan pemisahan ion-ion segolongan
dan dilakukan identifikasi terhadap masing-masing ion.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
1. BAGAN
Bagan kation golongan sisa (v)
+ ,+ , + , +
SAMPEL
HCl
Endapan MM Larutan
Endapan Larutan
Kat gol II +NH4OH, NH4CL, (NH4)2 S
Endapan Larutan
Endapan Larutan
III +(NH4)2 CO3
Kat gol IV
Endapan Di larutkan,(+HCl), Larutan
+ aquadest
Larutan I Larutan 2
+ Mg +Mg
Larutan I Larutan 2
+ uranil +Natrium heksa
Golongan V atau disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan reagensia-
reagensia golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini antara lain
magnesium, natrium, kalium, dan ammonium. (Vogel, 1990).
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut, maka setelah
dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk endapan terbentuk dua kelompok
campuran yang massa masing-masingnya kurang dari campuran sebelumnya. Reaksi yang
terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat
semula dan berbeda sifat fisiknya. (W. Harjadi, 1993)
Senyawa ini memiliki derajat kelarutan yang sangat tinggi, sehingga kadang-kadan
disebut sebagai golongan larut. Kation-kation pada golongan ini tidak mengendap dengan
reagen-reagen golongan sebelumnya. Namun pada golongan ini tidak ada reagen umumnya.
Reaksi golongan. Kation-kation pada golongan lima tidak bereaksi pada asam klorida,
hidrogen sulfida, amonium sulfida atau (jika ada garam-garam amonium) dengan amonium
karbonat. Rfeaksi-reaksi khusus atau uji mnyala dapat dipakai untuk mengidentiofikasi
kation-kation pada golongan ini. Dari kation-kation golongan ini, magnesium
memperlihatkan reaksi-reaksi yang serupa dengan reaksi-reaksi dari kation-kation pada
golongan empat. Namun, magnesium karbonat dengan adanya garam amonium, larut, maka
dalam pengerjaan analisis sistematis, magnesium tidak akan mengendap bersama kation
golongan ke empat.
Endapan
Larutkan dalam beberapa tetes HCL 2N, encerkan dengan air dan lakukan reaksi-
reaksi terhadap Mg.
Larutan + sedikit 4 Cl + larutan 3 sampai alkalis + lar. Na2HPO4, kocok jika terjadi
endapan putih dari [Mg (4 ) 46 2 O] berarti 2+ ada Larutan + 4 Cl + Larutan
Oxin dalam Ammonia, panaskan jika terjadi endapan kuning berarti 2+ nya ada.
Filtrat (dibagi 2)
Bagian I
+ Reagen Zn Uranyl Acetat, kocok dan diamkan. Jika terjadi endapan kuning berarti
+
nya ada. Dapat ditegaskan dengan reaksi nyala kuning.
Bagian II
+ larutan 3 [Co(2 )6] + beberapa tetes Hac, encerkan terjadi endapan kuning berarti
K+ ada. Tegaskan lagi dengan reaksi nyala ungu, bila perlu dengan kaca kobalt.
CATATAN :
+
Amonium (4 )harus diperiksa dengan larutan zat asal dan tidak dapat diperiksa
dengan filtrat gol. V, sebab pada pemeriksaan sebelumnya telah beberapa kali ditambahkan
Amonia atau garam (4 + ) sehingga filtrat gol. V tentu akan diketemukan ion (4 + ).
Penguapan dan penambahan pekat gunanya untuk menghilangkan sisa-sisa Amonium. Jika
endapan larut semua maka ini langsung dibagi 3 yaitu :
Filtrat dari endapan golongan IV diuapkan sampai hampir kering (perhatikan jangan
sampai keing). Encerkan dengan air sulung + 25 ml, kemudian disaring. Filtrate untuk
penyelidikan ion-ion golongan V kecuali NH4+ Endapan dibuang aja.
1. Ambil sedikit zat asli, larutkan dengan air suling, tambahkan larutn NaOH berlebihan
panaskan. Bila ada garam ammonium maka akan dibebaskan 3 .
Reaksi : NH4+ + NaOH + NH4OH + Na+ NH4OH + 3 + 2 O
2. Gas 3 ini dapat dikenal sebagai berikut:
1. karena baunya yang khas
2. Dapat membirukan kertas lakmus merah (bereaksi alkalis)
3. Dapat membuat kabut uap HCL
Di Laboratorium : jangan sekali-kali menempatkan botol-botol NH4OH dan botol
HCl pekat yang terbuka tutupnya saling berdekatan, dapat terjadi kabut di tempat
tersebut).
2. Dengan Pereaksi Nessler
Pereaksi Nessler mengandung 2 Hg4 dalam suasana alkalis KOH. Sedikit bahan asli
yang diduga mengandung NH4+ dilarutkan dengan air suling dan ditambah reagen dari
Nessler. Bila terdapat NH4+ akan terjadi endapan kuning sampai coklat
a. Sebagian dari larutan untuk golongan V yang sudah bebas NH4+, ditmbah larutan
3 [CO(2 )6] bila terdapat K+ akan menghasilkan endapan kuning dari 2 yang tidak
larut dalam 3 OOH encer. Pembentuk endapan lebih cepat bila konsentrasi K+ banyak
dan dibantu dengan dihangatkan. 3 [CO(2 )6] + 2KCL reaksi ini haru bebas dari ion
NH4+, karena NH4+ dapat memberikan reaksi yang sama.
b. Sebagian larutan yang diduga mengandung K+ dan bebas dari NH4+, ditambahkan tartrat
yang agak jenuh, bila terdapat K+ maka secra pelan-pelan akan terbentuk Kristal yang
terbentuk batang dari K2 tatrat. Dapat dibantu dengan menggosok dinding tabung sebelah
dalam. Reaksi ini harus bebas dari NH4+, sebab NH4+ dapat memberikan hasil yang sama
tetapi Na+ tidak berpengaruh.
c. Kerjakan reaksi nyala K+ memberikan nyala ungu (dilihat dengan kaca kobal ).
a. larutan yang diduga mengandung ion Na+ yang bereaksi netral, ditambah dengan larutan
pekat K2H2Sb2O7 maka bila terdapat ion Na+ akan terbentuk endapan putih dari Natrium
Hidrogen Antimonat (K2H2Sb2O7).
b. pada kaca obyek letakkan 1 tetes larutan yang diduga mengandung Na+, tambahkan 1 tetes
larutan Seng Uranil Asetat, bila terdapat Na+ secara pelan-pelan akan terbentuk Kristal
kuning yang berbentuk jarum(dilihat dibawah mikroskop).
Reaksi ini harus bebas dari NH4+, sebab NH4+ memberikan hasil yang sama.
a. Larutan yang diduga mengandung Mg2+ dimasukkan dalam tabung reaksi, tambahkan
larutan NH4Cl dan tambahkan NH4PO4 yang putih.
Pada lempeng tetes letakkan 1 tetes larutan yang diduga mengandung Mg2+, tambahkan 2
tetes larutan Magneson I dan 1 tetes NaOH 1N. Bila terdapat Mg2+ akan terbentuk endapan
berwarna biru sampai merah ungu, tergantung kadar Mg2+ yang terdapat dalam larutan.
Kation-kation Golongan V (Mg2+, Na+, K+, dan NH4+) dapat diidentifikasi satu persatu
tanpa pemisahan pendahuluan. Proses identifikasinya adalah sebagai berikut :
a. Pengolahan Filtrat dari Golongan IV
Filtrat dari Golongan IV yang mungkin mengandung garam-garam Mg, Na, K, dan
ammonium diuapkan sampai kering dan dipanaskan sampai semua garam ammonium telah
menguap. Adanya residu menunjukkan adanya satu atau lebih dari logam ini. Olah residu
yang kering dengan menambahkan 4 ml air, aduk, panaskan selama 1 menit kemudian saring.
Residunya diuji terhadap Mg dan filtratnya untuk menguji adanya Na dan K.
Jika residu melarut sempurna (atau hampir sempurna) dalam air, encerkan larutan yang
terjadi (jika perlu, setelah disaring) sampai kira-kira 6 ml, dan bagi menjadi tiga bagian yang
kira-kira sama. Bagian yang pertama digunakan untuk menguji Mg dengan larutan oksina
yang telah disiapkan (pastikan Mg dengan memberlakukan uji magneson kepada 3-4 tetes
larutan). Sedangkan bagian kedua dan ketiga digunakan terhadap uji Na dan K.
b. Identifikasi Kation Magnesium (Mg2+)
Residu dilarutkan dalam beberapa tetes HCL encer dan tambahkan 2-3 ml air. kemudian
bagi menjadi dua bagian yang tidak sama.
Bagian yang lebih banyak.
Olah 1 ml larutan oksina 2 % dalam asetat 2M dengan 5 ml larutan ammonia 2M. Jika
perlu panaskan untuk melarutkan setap oksina yang diendapkan. Tambahkan 4 CL kepada
larutan uji, diikuti dengan reagensia oksina amoniakal yang telah dibuat. Kemudian panaskan
sampai mendidih selama 1-2 menit (bau 3 harus terbentuk). Adanya endapan kuning maka
menandakan adanya Mg oksina
Reagensia 8-hidroksikuinolina atau oksina
Terhadap ammonium telah diuji. Dengan memanaskan zat asli dengan larutan NaOH,
3 akan dilepas dari garam-garam ammonium. Gas 3 ini bisa diidentifikasi dari
batrunya, dari kerjanya atas kertas lakmus atau kertas saring yang dibasahi dengan larutan
merkurium (I) nitrat, atau dengan uji asam tanat-perak nitrat. Dengan menyumbatkan
gumpulan kapas longgar-longgar pada bagian atas tabung, tak ada lagi bahaya bahwa
cipratan-cipratan larutan NaOH akan mempengaruhi kertas reagensia.
2). Reagensia Nessler (larutan basa dari kalium tetraiodo merkurat (II)): endapan coklat
merkurium (II) amidoioda basa:
NH4+ + 24 ]2 + 4 HgO. Hg[N2 ]I +7 + 32 O
2. sangat penting diperhatikan apa saja ion-ion atau zat-zat penggangu dalam suatu reaksi.
3. Dari beberapa hasil reaksi atau endapan perlu diperhatikan sifat-sifat dari masing-masing.
B. Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui apa saja
yang termasuk dalam kation golongan ke lima,reagensia pereaksinya,hasil reaksi,sifat-sifat
ion tersebut serta cara pembuatan reagensia dalam penentuan kation golongan ke lima. Bila
didalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan atau kekurangan maka penulis
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk penulisan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://Documents/kation-golongan-5.html
https//Documents/kation-golongan-v-magnesium-natrium.html
https//Documents/Reaksi-Identifiksi-Dan-Analisis-Kation-Golongan-v-1.htm
https://duniainikecil.wordpress.com/category/laporan-praktikum-kimia-analitik/
http://asidah-kimuin.blogspot.co.id/2011/12/identifikasi-kation-golongan-lima.html