Anda di halaman 1dari 33

BISTIC II

BIOLOGY SCIENTIFIC WRITING COMPETITION II 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Bbaper (Bakso Bananas Peel-Cucumbers Peel ) Makanan Sehat Kaya


Nutrisi Yang Bernilai Ekonomis

Diusulkan Oleh:

Musfira/151208

Nur Aiza Basri/151221

Andi Afianti Nur/ 9990664588

SMA NEGERI 8 BULUKUMBA

Jl. K.H. Muchtar Lutfi No.32 Bulukumba No. Telp: (0413) 81098

BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN

2016

1
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH

1. Judul : Baper (Bakso Bananas Peel-Cucumbers Peel )


Makanan Sehat Kaya Nutrisi Sebagai Asupan Pemenuhan Gizi Dan
Antioksidan Yang Ekonomis

2. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Musfira
b. NIS : 151208
c. Jurusan : MIPA
d. Sekolah : SMAN 8 BULUKUMBA
e. Alamat Rumah : Jln. Bangau
f. E-mail : andiafiantinur@gmail.com
g. No. Telepon/Hp : 085299728228/085146410472
3. Anggota Tim : 1. Andi Afianti Nur
: 2. Nur Aiza Basri
4. Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Surisman,S. Pd, M. Pd
b. NIP : 197104071999031002
c. Alamat Rumah dan No Hp : Jl. Apel No.16 Bulukumba, Sulsel
dan 081343500104

Bulukumba, 28-November-2016

Guru Pembimbing Ketua Tim

Surisman S.Pd, M.Pd Musfira

NIP :197104071999031002 NIS : 0007673460

Mengetahui

Kepala Sekolah

Jasman S.Pd, M.Pd

NIP :

2
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Musfira
NIS : 151208
Jurusan : MIPA
Nama Instansi Sekolah : SMAN 8 BULUKUMBA
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis kami dengan judul: Baper (Bakso
Bananas Peel-Cucumbers Peel ) Makanan Sehat Kaya Nutrisi Yang Bernilai
Ekonomis bersifat original dan belum pernah menjuarai dalam perlombaan
yang serupa.
Bila mana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
serta didiskualifikasi dalam perlombaan (BISTIC 2) BIOLOGY SCIENTIFIC
WRITING COMPETITION II 2017 Universitas Muhammadiyah Malang.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Bulukumba, 28-November-2016

Mengetahui, Ketua
Kepala Sekolah

Jasman SP.d MP.d Musfira


NIP: NIS: 151208

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
limpahan rahmat-Nya jualah kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan Bbaper (Bakso Bananas Peel-Cucumbers Peel ) Makanan Sehat
Kaya Nutrisi Yang Bernilai Ekonomis Dalam penulisan karya tulis ini kami
tak lupa mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

1 Allah S.W.T
2 Orang Tua Kami
3 Bapak Drs.Syahiruddin selaku kepala SMA Negeri 8 Bulukumba
4 Bapak Surisman ,S.Pd,M.Pd selaku Pembina dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini.
5 Perpustakaan daerah Kabupaten Bulukumba

Dan pihak pihak yang telah ikut serta dalam penyelesaian karya tulis ini yang
tak dapat Kami sebutkan satu persatu. Kami sadar sepenuhnya bahwa penelitian
ini, baik dari segi permasalahan, isi, maupun sistematika penyajiannya bukan
sesuatu yang terbaik bahkan jauh dari yang baik, namun di antara yang buruk, di
antara yang jauh sempurna, tentu masih ada informasi kecil yang berguna. Kami
sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
mencapai hasil yang lebih baik, selain itu juga berguna bagi kami selaku penulis
untuk lebih meningkatkan kualitas dan kreatifitas.

Bulukumba, 28-November-2016

Tim Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULi
HALAMAN PENGESAHAN.ii
LEMBAR ORISINALITAS...iii
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH.............................................................ii
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA..................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembaran Responden 14


Tabel 1.2 Kriteria Penilaian Rasa...........................................................................16

5
Tabel 1.3 Kriteria Penilaian Warna........................................................................16
Tabel 1.4 Kriteria Penilaian Aroma........................................................................17
Tabel 1.5 Kriteria Penilaian Tekstur.......................................................................17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1..............................................................................................................1
Gambar 1.2...............................................................................................................5
Gambar 1.3...............................................................................................................6
Gambar 1.4...............................................................................................................7

6
7
1

ABSTRAK
Musfira, Andi Afianti Nur

Mipa 1, SMAN 8 BULUKUMBA

Di belahan dunia yang sudah maju, sebagian besar penduduk mengalami


berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh kelebihan berat badan dan obesitas
karena tingkat ekonomi yang tinggi bahkan lebih dari berkecukupan. Sedangkan
di belahan lain, yang masih berkembang masalah ekonomi menjadi bagian
penting yang menyebabkan banyaknya penduduk mengalami gizi buruk atau
kelaparan.

Oleh karena itulah kami berinisiatif untuk membuat sebuah inovasi dengan
memanfaatkan kombinasi kulit pisang dan mentimun menjadi Bakso, makanan
yang cukup populer dan banyak di gemari masyarakat.

Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan bahan yang banyak jumlahnya


namun terbuang begitu saja menjadi olahan yang dapat bernilai ekonomi dan
mengatasi gizi buruk atau kelaparan, untuk mengetahui cara pengolahan, hasil uji
organolebtik, tingkat efisiensi dan kandungan pada Bbaper sebagai kombinasi
sehat kaya nutrisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen, ditunjang dengan teknik pengumpulan data seperti eksperimen,
observasi, kajian lieratur, angket dan dokumentasi, serta menggunakan analisis
data kualitatif dan kuantitatif.

Adapun hasil penelitian ini adalah terlebih dahulu kulit pisang dan
mentimun di haluskan lalu dicampurakan dengan bahan-bahan pembuatan bakso
pada umumnnya. Dalam penelitian ini bakso cukup efesien dan efektif untuk di
konsumsi dan di terima dengan baik oleh masyarakat selain dapat bernilai
ekonomi juga karana kaya nutrisi.

Kata Kunci : Bakso, kulit mentimun, kulit pisang.


2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asupan gizi yang cukup akan menjamin tubuh anak memperoleh


semua asupan yang dibutuhkan untuk dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal, sementara asupan gizi yang kurang dapat menyebabkan
anak mengalami growth faltering (gagal tumbuh). Sayur dan buah
merupakan sumber makanan yang sangat penting karena mengandung gizi
lengkap dan sehat (Ainul, 2010). Namun, data dari berbagai sumber
menunjukkan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayuran penduduk
Indonesia hanya 35 kilogram per kapita per tahun, angka tersebuh masih
jauh di bawah tingkat kecukupan konsumsi buah dan sayuran yang
direkomendasikan oleh FAO ((Food and Agriculture Organization ) yaitu
75 kilogram per kapita per tahun.
Rendahnya konsumsi buah dan sayuran penduduk Indonesia ini
sangat disayangkan mengingat potensi produksi buah dan sayuran di
Indonesia sangat besar, baik dari sisi potensi plasma nutfah, iklim, lahan
maupun agroklimat. Demikian pula, sampai saat ini Indonesia masih
menjadi net importer buah dan sayuran. Hasil survei yang dilakukan
Departemen Pertanian Amerika menyimpulkan bahwa sayur adalah jenis
makanan yang cenderung kurang disukai oleh anak dan mereka lebih
menyukai hamburger, pizza, fried chicken, ice cream dan sphagetti yang
mengandung lemak tinggi dan kurang mengandung serat (Wenck dalam
Gusti, 2004).

Gambar 1.1 Masalah akibat kekurangan asupan nutrisi


(Sumber : http: // www. tempokini. com/ wp content/ uploads/
2015/02/ giziburuk. jpg)
Hal ini dapat disebabkan oleh orang tua yang mungkin kurang
terampil dalam penyajian menu makanan atau menu yang disajikan juga
kurang bervariatif. Demi kepraktisan, makanan yang tersaji cenderung itu-
itu saja, serta anggapan jika rasa dari buah dan sayur yang kurang enak.
Oleh karena itulah kami selaku peneliti ingin membuat sebuah inovasi
pangan dengan memanfaatkan kombinasi sayur dan buah menjadi stick
3

yang bukan hanya lezat tapi juga bergizi. Kami memilih Stick untuk
karena merupakan cemilan yang tak lazim dimasyarakat, sehingga dapat
menarik minat masyarkat.
Dalam penelitian ini kami menggunakan kombinasi Markisa,
Wortel dan Kentang karena memiliki potensi yang cukup banyak dan
kandungan gizi yang lengkap. Kentang dapat menjadi sumber karbohidrat,
sementara wortel dan markisa dengan vitamin kompleks dapat menjadi
paduan yang lezat.
Maka dari itu, kami sebagai peneliti muda anak bangsa, berinisiatif
membuat inovasi untuk meningkatkan rendahnya konsumsi sayur dan
buah kembali nilai budaya makanan tradisonal onde-onde dengan
pemanfaatan limbah rumah tangga yang mudah didapatkan di kabupaten
bulukumba, dengan judul penelitian Onde-onde Baper ( Bananas peel-
Cucumbers peel ) Sebagai Penyelamat Lingkungan Melalui
Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang dan Mentimun Di Kab.
Bulukumba.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengolah daun kelor menjadi Setang Stick?
2. Seberapa besar tingkat efisiensi dan ujiorganolebtik Setang Stick?
3. Bagaimana isi kandungan dalam Setang Stick?

1.1 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui cara mengolah daun kelor menjadi Setang Stick
2. Untuk mengetahui besar tingkat efisiensi dan ujiorganolebtik Setang Stick
3. Untuk mengetahui isi kandungan dalam Setang Stick?
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Menciptakan inovasi baru bagi masyarakat dalam mengolah
Limbah yang terbuang begitu saja serta menambah wawasan
masyarakat mengenai Baper sebagai inovasi pangan lokal.
2. Bagi pemerintah
Memberikan sumbangsi bagi kemajuan pemanfaatan dan
pengolahan limbah dalam rangka inovasi pangan lokal yang
mendukung upaya peningkatan gizi bagi kesehatan masyarakat.
3. Bagi peneliti
Meningkatkan daya kreativitas siswa dalam berpikir kereatif, inovatif
dan berkarya Serta sebagai wawasan untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Gizi merupakan keseluruhan dari berbagai proses dalam tubuh
makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya
dan menggunakan bahan-bahan untuk menghasilkan berbagai aktivitas
penting dalam tubuh. Alam telah menyediakan berbagai sumber makanan
yang memiliki kandungan gizi yang cukup. Namun, tidak diiringi dengan
pengolohan yang efektif, hal ini terlihat dari banyaknya kulit pisang dan
mentimun yang merupakan komoditi tanaman popular di Indonesia
menjadi limbah.
1. Kulit Pisang

Gambar 2.1 Kulit pisang


(Dokumentasi Penulis)
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah
pisang) yang cukup banyak jumlahnya. Pada umumnya kulit
pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai
limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti
kambing, sapi, dan kerbau.

Menurut Basse (2000) jumlah dari kulit pisang cukup


banyak, yaitu kira- kira 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas.
Kandungan unsur gizi kulit pisang cukup lengkap, seperti
karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B,
vitamin C dan air. Unsur-unsur gizi inilah yang dapat digunakan
sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh manusia
(Munadjim, 1988). Kandungan kimia kulit pisang banyak
mengandung karbohidrat baik isinya maupun kulitnya. Pisang
mempunyai kandungan khrom yang berfungsi dalam metabolisme
karbohidrat dan lipid. Khrom bersama dengan insulin memudahkan
masuknya glukosa ke dalam sel-sel. Kekurangan khrom dalam
5

tubuh dapat menyebabkan gangguan toleransi glukosa. Umumnya


masyarakat hanya memakan buahnya saja dan membuang kulit
pisang begitu saja. Di dalam kulit pisang ternyata memiliki
kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang
cukup. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit
pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat
sebesar 18,50 %. Komposisi zat gizi kulit pisang dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:

Gambar 2.2 Unsur gizi pada kulit pisang

Karbohidrat atau Hidrat Arang yang dikandung oleh kulit


pisang adalah amilum. Amilum atau pati ialah jenis polisakarida
karbohidrat (karbohidrat kompleks). Amilum (pati) tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam
jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai
sumber energi yang penting. Amilum merupakan sumber energi
utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di
negara berkembang karena dikonsumsi sebagai bahan makanan
pokok. Disamping bahan pangan kaya akan amilum juga
mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting
lainnya.

2. Kulit Mentimun
6

Gambar 2.3 Kulit Timun


(Dokumentasi Penulis)

Kulit mentimun merupakan bahan buangan yang jumlahnya


tidak sedikit, sama halnya dengan kulit buah pada umumnya kulit
mentimun hanya dibiarkan menjadi limbah tanpa ada penanganan
yang secara signifikan dapat meningkatkan nilai dari buah
mentimun itu sendiri. Padahal kulit mentimun memiliki kandungan
yang cukup lengkap, seperti karbohidrat, energi, vitamin A,
vitamin C, vitamin E, vitamin K, kolestrol, kalium, dan kalsium.
Kulit mentimun ini dapat digunakan untuk membantu mengurangi
sakit tenggorokan dan dapat menyembuhkan tenggorokan bengkak
serta dapat melawan bakteri dan merangsang sel darah putih karena
di dalam kulit mentimun terdapat kandungan asam yang sangat
baik bagi tubuh.

3. Bakso

Gambar 2.4 Bakso

(Dokumentasi Penulis)

Bakso merupakan salah satu

4. Gizi
Gizi merupakan keseluruhan dari berbagai proses dalam
tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut agar
menghasilkan berbagai aktivitas penting dengan tubuhnya sendiri.
Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein,
karbohidrat, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Terkadang masalahnya adalah kurangnya makanan yang
tersedia atau pilihan untuk tidak mengkonsumsi variasi
7

makanan dengan nilai gizi yang cukup karena masyarakat di


daerah yang umumnya memiliki tingkat pendidikan rendah dan
kesadaran rendah tentang pentingnya variasi makanan, terutama
bagi anak-anak.

Gambar 2.5 Gizi Kurang


(sumber : www.tribunnews.com )
Sedangkan gizi baik adalah gizi yang seimbang. Gizi
seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu
sehari-hari yang beranekaragam dan memenuhi 5 kelompok zat
gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak
kekurangan.

2.2 Kerangka Berfikir

Bbaper (Bakso Bananas Peel-Cucumbers Peel )


Makanan Sehat Kaya Nutrisi Yang Bernilai
Ekonomis

SDA Pangan

Hayati Hewani
Bbaper
Pisang dan
Mentimun

Kulit
Sebagai asupan
Bakso pemenuhan gizi
dan antioksidan.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan judul karya tulis kami, maka kami dapat menarik
hipotesis bahwa limbah kulit pisang dan mentimun dapat dijadikan bahan
dasar pembuatan Baper Sebagai asupan pemenuhan gizi dan antioksidan.
8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Metode penelitian


Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen.
Untuk memenfaatkan limbah kulit buah pisang dan mentimun sebagai bahan
dasar dalam pembuatan Baper;
9

1.2 Variabel Penelitian

Adapun Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah :


Variabel Bebas : Bakso Bbaper
Variabel Terikat : Kulit pisang dan kulit mentimun

1.3 Waktu dan tempat penelitian

Adapun keterangan waktu dan tempat penelitian kami yaitu :


Waktu : 08 Agustus - 16 Agustus 2016
Tempat penelitian : Rumah salah satu Peneliti, Jln Bangau,
Kota Bulukumba.

1.4 Alat Dan Bahan


Alat :
1. Peraut Buah
2. Belender
3. Baskom
4. Sendok
5. Timbangan
6. Panci
7. Pisau
8. Saringan
Bahan :
1. Kulit Pisang
2. Tepung Kanji
3. Kulit Mentimun
4. Air
5. Bumbu Penyedap

1.5 Prosedur Penelitian


Berikut adalah cara pembuatan Bbaper dengan berbahan dasar limbah
kulit pisang dan mentimun:

1. Disediakan kulit pisang dan mentimun 500 g.


2. Cuci kulit pisang, mentimun hingga bersih.
3. Rebus Kulit pisang sampai getahnya larut.
4. Potong kulit pisang, mentimun dalam ukuran kecil.
5. Dimasukkan potongan-potongan kecil kulit pisang dan mentimun
kedalam belender.
6. Tuang sedikit air.
7. Belender kulit buah pisang dan mentimun tersebut hingga sedikit halus.
8. Tuang hasilnya kedalam baskom.
9. Dicampur dengan tepung kanji sebanyak 100 gram sampai merata dan
kalis.
10. Diambil adonan sebesar bola pingpong, kemudian pipihkan menjadi
bulat.
10

11. Dimasukkan kedalam panci, kemudian rebus hingga terlihat


mengambang.
12. Tiriskan dan dinginkan didalam wadah
13. Tambahkan pelenkap seperti kuah,kecap sesuai selera.
14. Bbaper siap disajikan.

1.6 Teknik Pengumpulan data


1 Metode eksperimen/percobaan yaitu data diperoleh dengan cara
melakukan berbagai percobaan atau eksperimen.
2 Metode kajian pustaka/literatur ini dilakukan untuk mengambil data-data
yang digunakan dalam penelitian dari sumber-sumber terpercaya.
3 Metode angket yaitu mengumpulkan data dengan memberikan daftar
pertanyaan kepada responden yang berhubungan dengan penelitian.
4 Metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan menggunakan
dokumen-dokumen yang telah ada. Baik dokumen yang berupa literatur
maupun dokumen gambar.

1.7 Teknik analisis data


Dalam karya tulis ilmiah ini kami menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif. Dalam hal ini, analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis
hasil kualitas pengolahan limbah kulit pisang dan mentimun menjadi Bakso
berupa rasa, tekstur, aroma, dan warna. Sedangkan, untuk menganalisis data
yang berupa angka yang didapat dari proses penyebaran angket digunakan
teknik analisis kuantitatif.
Adapun pengelolahan data tersebut menggunakan rumus
presentase sebagai berikut :
X
Keterangan : P = Y 100%
X = Persentase penilaian kriteria onde-onde BAPER
Y = Jumlah jawaban
P = Jumlah maksimal penilaian (30 x 5 = 150 )

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Penelitian karya tulis ilmiah ini yaitu memberikan informasi mengenai
pemanfaatan kulit buah pisang dan mentimun yang hanya menjadi limbah
sebagai bahan dasar pembuatan Bbaper. Pada bagian ini, penulis menguraikan
data penelitian yang diperoleh dalam pengumpulan data. Data penelitian yang
di uraikan penulis sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini,
diantaranya yaitu :
11

1 Pemanfaatan limbah kulit pisang dan mentimun sebagai bahan dasar


pembuatan Bbaper.
2 Pemanfaatan limbah kulit pisang dan mentimun sebagai alternatif
pemenuhan gizi dan antioksidan.
3 Tingkat efisiensi dan keefektifan pengolahan limbah kulit pisang dan
mentimun sebagai bahan dasar pembuatan Bakso
Berikut adalah tabel harga perbandingan penggunaan bambuatan
bakso pada umumnya dan bakso berbahan dasar kulit pisang dan
mentimun kelor untuk melihat seberapa besar tingkat efisiensinya.
Tabel 4.1 Daftar perbandinga harga

Untuk menguji tingkat keefektifan produk pembuatan Bbaper ini, kami


menggunakan uji organolebtik sebagai tolak ukur dalam pengukuran
keberhasilan penelitian ini. Jumlah responden yang kami jadikan sampel
adalah sebanyak 30 orang. Responden yang kami pilih berasal dari
berbagai kalangan yang ingin mencicipi produk olahan Bakso kami ini.
Tabel 4.2 Hasil Uji Organoleptik dari Baper.

Kriteria Penilaian

N Ras Arom Tekstu


o Nama Umur a Warna a r

1 Hajerah 39 Tahun 5 5 5 4

2 Muksin 45 Tahun 4 4 5 4

3 Ayu 30 Tahun 5 5 5 4

4 Inna 25 Tahun 5 4 4 4

5 Sri Ramadhani 18 Tahun 5 4 5 4

6 Hanina 40 Tahun 5 4 4 4

7 Syahrir 45 Tahun 4 4 5 3

8 Nur Fadillah Syahrir 16 Tahun 4 4 3 3

9 Nurul Fitri Syahrir 18 Tahun 5 5 5 5


12

10 Muhammad Basri 47 Tahun 5 4 5 5

11 Muh Jusni S.Pd 45 Tahun 4 4 4 4

12 Drs. Muhammad, M.Si 50 Tahun 4 4 4 4

Rifka Yulia Sari Ifadah


13 Latif 16 Tahun 4 4 5 4

Indah Radhiyah
14 Syahrul 16 Tahun 5 4 5 4

15 Bau Aidul Fitra 16 Tahun 5 4 4 3

16 Samsinar 46 Tahun 5 5 5 5

17 Andi Fathyah Hanifah 15 Tahun 4 4 4 4

Beby Indah Siliwangi


18 Islami A.M 16 Tahun 5 5 4 4

19 Andi Nurul Israq 16 Tahun 5 4 4 4

20 Husnul Khatimah 16 Tahun 4 5 4 4

21 Nidya Nurafifah M 16 Tahun 4 4 3 4

22 Nidya Nuraliyah M 16 Tahun 5 5 5 4

23 Andi Dyah Ayu Lestari 16 Tahun 4 5 4 4

24 Timbul 45 Tahun 5 5 5 5

25 Moh. Alfi Amal 16 Tahun 4 4 3 4

26 Edil Kurniawan Gau 17 Tahun 4 4 4 3

27 Humairah Ramadhani 15 Tahun 5 3 5 5

28 A. Muhammad Muadz 16 Tahun 4 4 4 4

29 Usman Junami 16 Tahun 4 4 4 4

30 Michael Saputra Sam 17 Tahun 5 5 5 5


13

1 129 131 122


TOTAL 40

Keterangan:
1 : Tidak baik (1% - 20%)
2 : Kurang baik (21% - 40%)
3 : Cukup baik (41% - 60%)
4 : Baik (61% - 80%)
5 : Sangat baik (81% - 100%)

Tabel 4.3 Kriteria Penilaian

No. Kriteria Jumlah Penilaian Ket.


Penialian
1. Rasa 1 40 Sangat Baik
150 x 100% = 93 %

2. Warna 129 Sangat Baik


150 x 100% = 86%

3. Aroma 131 Sangat Baik


150 x 100% = 87 %
4 Tekstur 122 Sangat Baik
150 x 100% = 81%
.

4.2 Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan produk olahan pangan yakni bakso
dengan bahan limbah kulit pisang dan mentimun, dalam hal ini Baper dapat
dikatakan output yang memberi nilai tambah ekonomis dari pisang dan
mentimun itu sendiri, selain itu juga dapat menambah wawasan masyarakat
luas dalam mengolah bahan pangan yang dapat memenuhi asupan gizi yang
diperlukan oleh tubuh dan dapat menjadi antioksidan.
Selama ini bakso yang di kenal oleh masyarakat luas terbuat dari
campuran daging, yang sebenarnya mengandung asupan gizi yang baik dari
tingginya protein yang dimiliki. Namun, juga mengandung bahaya bagi
pengkonsumsinya karena sangat berpotensi menyebabkan kegemukan atau
obesitas, serta tidak cocok bagi mereka yang vegetarian. Sementara di satu
sisi juga terdapat masalah limbah dari sisa pengolahan makanan yaitu kulit
buah. Limbah kulit buah yang jumlahnya cukup banyak adalah kulit pisang
dan mentimun. Pada umumnya masyarakat menganggap jika kulit buah itu
14

tidak dapat lagi di olah, padahal sebenarnya limbah kulit buah memiliki
kandungan gizi yang cukup baik bagi tubuh.
Kulit pisang dan mentimun dapat dimanfaatkan menjadi olahan
pangan yang lebih menarik sebagai dimensi fleksibilitas menuju ekonomi
kreatif Indonesia. Tentunya hal ini sangat menguntungkan, selain menambah
kreatifitas masyarakat dalam mengolah limbah dengan baik, hal ini juga
memberikan peluang kerja. Hal tersebut tidak mustahil terjadi karena Baper
bukan hanya cocok untuk diproduksi dalam skala kecil namun juga dalam
skala besar. Hal ini karena disamping dari cara kerja yang praktis, juga
mudahnya mendapatkan bahan baku tersebut. Di samping itu, hasil uji
organolebtik yang kami lakukan dengan membandingkan beberapa kriteria,
yaitu rasa, warna, aroma, dan tekstur dari Baper menunjukkan hasil yang
cukup memuaskan.
Kriteria pertama yaitu rasa, berdasarkan penilaian pertama pada tabel
diatas, dapat kita lihat bahwa pada percobaan yang telah kami lakukan
memiliki tingkat persentase yang tinggi sebesar 93%, ini merupakan suatu
tolak ukur bahwa kulit pisang dan mentimun mampu di kombinasikan
menjadi bahan pangan yang tidak kalah saing dengan bakso pada umumnya.
Kriteria kedua yaitu warna, berdasarkan tabel diatas, dapat kita lihat
bahwa pada percobaan yang telah kami lakukan memiliki tingkat persentase
yang baik, untuk kriteria penilaian mengenai warna sebesar 86%.
Kriteria ketiga yaitu aroma, berdasarkan tabel diatas, dapat kita lihat
bahwa pada percobaan yang telah kami lakukan memiliki tingkat persentase
yang juga sangat baik, untuk kriteria penilaian mengenai aroma sebesar 87%,
ini membuktikan Baper memiliki aroma yang lezat.
Kriteria keempat yaitu tekstur, berdasarkan penilaian keempat pada
tabel diatas, dapat kita lihat bahwa pada percobaan yang telah kami lakukan
memiliki tingkat persentase yang baik, untuk kriteria penilaian mengenai
tekstur sebesar 81%. Persentase kriteria penilaian tekstur di bawah dari ke
tiga penilaian lainnya, hal ini karena kanji yang digunakan tidak terlalu
banyak, sehingga untuk memperbaiki teksturnya dapat di tambahkan tepung
kanji sesuai selera.
Baper ini juga mendapat respon yang sangat baik di masyarakat,
karena selain dapat menjadi sebuah inovasi pangan yang memiliki nilai gizi
yang cukup tinggi yakni karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat
besi, vitamin B, vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, kalium, dan
air, yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh
manusia sehingga baik untuk dikomsumsi dan juga merupakan olahan pangan
yang bernilai ekonomis.
Selain itu, bahan yang dijadikan sorotan utama juga merupakan solusi
pengolahan terhadap limbah yang tidak terpakai sebagai olahan pangan, yang
dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Baper mempunyai prospek
cukup cerah di masa mendatang, selain kerena merupakan alternatif untuk
15

diversifikasi pangan bergizi dan berantioksidan, sekaligus inovasi yang turut


mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan maka
peneliti dapat menarik kesimpulan :

1. Kulit Pisang dan Mentimun dapat dijadikan sebagai suatu olahan


pangan, yaitu Bbaper
2. Bbaper memiliki kandungan nutrisi yang tinggi berdasarkan kajian
literatur yang kami lakukan dengan melihat bahan -bahan yang
16

digunakan untuk membuat bakso serta kulit pisang dan mentimun yang
diolah menjadi bakso.
3. Berdasarkan analisis perbandingan harga yang peneliti lakukan Bbaper
sangat efisien diukur dari segi ekonomisnya karena bahan-bahan yang
digunakan selain mudah di dapatkan karena berasal dari limbah juga
murah meriah dan berdasarkan hasil kuisioner menunjukkan bahwa
kulit pisang dan mentimun cukup efektif digunakan sebagai bahan
baku pembuatan Bakso, ini dilihat dari jumlah persentase dari
penyebaran koesiner dengan jumlah persentase diatas 80%.
A. Saran

1. Bagi Peneliti
a. Penelitian lebih lanjut sebaiknya dilakukan uji di BPOM agar tidak
ada keraguan dalam mengkonsumsi Bbaper ini.
b. Lebih mengembangkan ide-ide pengolahan sumber daya alam
dengan baik menjadi suatu olahan pangan yang inovatif .
2. Bagi masyarakat
a. Sebaiknya masyarakat mempraktekkan kembali memproduksi
olahan makanan dengan penambahan kulit pisang dan Mentimun
yang dapat menjadi olahan yang berantioksidan dan memerangi
masalah kurang gizi serta bernilai ekonomis.
3. Bagi Pemerintah
a. Sebaiknya lebih memperhatikan peneliti muda.
b. Diharapkan pemerintah lebih mengapresiasi hasil karya peneliti
muda.
c. Sebaiknya pemerintah dapat mengimplementasikan produk-produk
makanan dari limbah pangan.
17

DAFTAR PUSTAKA

s.kep ns Nurhayati,. 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Gizi


Kurang. Jakarta. Umj.

S.Si Rohmatussolihat. 2009. Antioksidan,Penyelamat Sel-Sel Tubuh Manusia.


Jakarta. Lipi.

ANGKET

Onde-onde Limbah Kulit Buah ( Pisang Dan Mentimun) Dalam Upaya


Peningkatan Nilai Ekonomis Rumah Tangga To Sustanable Development
Goals 2030

Nama :

Umur :

Alamat :
18

Status :

Pertanyaan

Kualitas Onde-onde Limbah Kulit Buah pada percobaan yang dilakukan.

1. Rasa

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

2. Warna

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

3. Aroma

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e.5

4. Tekstur

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

Keterangan nilai :

1 = Tidak Baik

2 = Kurang baik

3 = Cukup baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

Dokumentasi
19

Kulit Pisang dan Mentimun Bumbu Penyedap

Pembersihan Kulit Pisang dan Mentimun

Perebusan Kulit Pisang

Proses pencampuran bahan


20

Penambahan pandan dan tepung

Pembentukan onde-onde

Perebusan onde-onde

Hasil
21
22

Responden

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Musfira, lahir di Bulukumba pada tanggal 17 Juni 2000. Siswa kelas IX. Mipa
1di SMA Neg. 8 Bulukumba. Anak pertama dari pasangan Muksin dan
Hajerah. Karya yang pernah dibuat ialah BRITIS( Briket buah jati ensfriendly)
sebagai invasi baru bahan bakar alternatif ramah lingkungan dan bernilai
ekonomis, Analisis pengaruh dekkeng terhadap pola pikir siswa dan
Pengembangan IPTEK, bercita-cita untuk menjadi seorang dokter.
2. Nur Aiza Basri, lahir di Bulukumba pada tanggal 25 Agustus 2000. Siswa
kelas IX. Mipa 1 di SMA Negeri 8 Bulukumba. Anak pertama dari pasangan
Muh Basri S.ap dan Haidah. Karya yang pernah dibuat ialah Analisis
pengaruh keberadaan kelas unggulan terhadap semangat belajar para siswa,
Upaya Mengatasi sifat patoatoai dalam lingkup SMAN 8 Bulukumba, bercita-
cita untuk menjadi seorang guru.
3. Andi Afianti Nur, lahir di Buttakeke pada tanggal 07 Septembar 1999. Siswa
kelas IX. Mipa 1 di SMA Negeri 8 Bulukumba. Anak keenam dari pasangan
H. Nur Ali SP.d dan Hj. Nur Tia Sunusi. Karya yang pernah dibuat ialah
Pengolahan limbah Bonkol Pisang menjadi tape. bercita-cita untuk menjadi
seorang dokter.
23

Scan Kartu Pelajar


24

SCAN BUKTI PEMBAYARAN


25
26

Anda mungkin juga menyukai