Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirrahim

Assalualaykumwarahmatullahi wabarakatu

Alhamdulillahirabbilalamin, pada kesempatan kali ini kita akan berbincang-bincang


mengenai garam

Terlebih dahulu kita haturkan syukur yang sebesar-besarnya atas segala nikmat yang telah
Allah anugerahkan kepada kita semua

Salam dan salawat juga kita kirimkan kepada Rasulullah SAW pada diri beliau terdapat suri
tauladan yang baik. Juga kepada para sahabat, tabiin tabiut tabiin dan orang-orang yang
senantiasa berjuang di jalan Allah.

Baik saya mulai ya..

Apa yang dimaksud dengan garam?

Garam kalau dalam istilah kimia didefinisikan sebagai suatu senyawa yang mengandung
kation dan anion. Kation itu adalah ion yang bermuatan positif (kekurangan elektron)
sedangkan anion itu adalah ion yang bermuatan negatif (kelebihan elektron).

Salah satu contoh garam yaitu NaCl atau dikenal di masyarakat umum sebagai garam
dapur/meja. Nah garam inilah yang akan sy bahas lebih lanjut.

Garam yang dijual di Indonesia secara umum ada 3 yaitu garam impor (biasanya dari
australia), garam produksi perusahaan negara (PT. Garam Persero) dan garam produksi
rakyat.

Proses produksi garam secara umum dengan penguapan air laut (sea salt). Di sulawesi-selatan
produksi garam ada di kabupaten jeneponto sekitar 3-4 jam dari daerah sy (bulukumba)

Selain didapat dari penguapan air laut, garam juga dapat ditambang. Garam yang ditambang
ini dinamakan rock salt. Di Indonesia produksi garamnya masih dengan metode penguapan
air laut sehingga produksinya sangat bergantung keadaan cuaca dan luas lahan. Berbeda
dengan Australia yang memiliki tambang garam jadi bisa ekspor.

Yang mana yang baik untuk konsumsi?

Karena tubuh kita memerlukan berbagai macam mineral, maka yang baik dikonsumsi kata
beberapa artikel adalah rock salt yang tanpa melalui pengolahan pencucian mineral-mineral
dll. Karena baik rock salt maupun sea salt sebelum dijual biasanya melalui beberapa proses
(setiap proses selalu bergantung pada kebutuhan pasar/ garam yang laku dijual) seperti:

1. Pencucian mineral untuk meningkatkan kandungan NaCl


2. Bleaching/pemutihan, ini dilakukan karena kebanyakan kita lebih suka membeli
garam berwarna putih
3. Penambahan zat antigumpal, ini karena sifat NaCl itu sendiri yang higroskopis
(mudah menyerap air) sehingga mudah menggumpal dan kemudian meleleh

Bagaimana dengan hukum jual beli garam?

Para ulama telah menyepakati bahwa enam komoditi (emas, perak, gandum, syair, kurma
dan garam) termasuk komoditi ribawi. Sehingga enam komoditi tersebut boleh
diperjualbelikan dengan cara barter asalkan memenuhi syarat. Bila barter dilakukan antara
komoditi yang sama -misalnya garam dengan garam, emas dengan emas, gandum dengan
gandum-, maka akad tersebut harus memenuhi dua persyaratan.

Persyaratan pertama, transaksi harus dilakukan secara kontan (tunai). Sehingga penyerahan
barang yang dibarterkan harus dilakukan pada saat terjadi akad transaksi dan tidak boleh
ditunda seusai akad atau setelah kedua belah pihak yang mengadakan akad barter berpisah,
walaupun hanya sejenak.

Persyaratan kedua, barang yang menjadi objek barter harus sama jumlah dan takarannya,
walau terjadi perbedaan mutu antara kedua barang.

Jika dua syarat di atas tidak terpenuhi, maka jual beli di atas tidaklah sah dan jika barangnya
dimakan, berarti telah memakan barang yang haram.

Sumber : https://rumaysho.com/364-riba-dalam-emas-dll-riba-fadhl.html

Tapi jarang ada y.. barter garam dgn garam :D

Anda mungkin juga menyukai