PERCOBAAN 2
REAKSI KE DALAM KATION
Oleh :
Nama : Abdul Basith
No.Mhs : M0319002
Hari/Tgl. Praktikum : Selasa, 6 Oktober 2020
Kelompok :-
Asisten Pembimbing : - Nurul Hidayah
- Hasna Haifa Irfani
LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNUVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
I. Tujuan Percobaan
1. Dapat mengidentifikasi warna endapan/kompleks kation analit-analit golongan I, II, III, IV dan
V secara spesifik.
2. dapat mengindentifikasi kelarutan endapan/kompleks kation analit golongan I, II, III, IV dan V
dengan reagen yang spesifik.
Kimia analitik, termasuk juga analisis kimia atau analisis instrumental, yang merupakan salah satu
dari empat bidang tradisional ilmu kimia. Dimana dalam kimia analitik, terdapat macam -macam Teknik
dalam melakukan analisis kimia. Dalam hal ini terdapat analisis kualitatif dimana metode ini bertujuan
untuk mengetahui keberadaan suatu zat/spesi dalam sampel yang belum diketahui dan mengidentifikasi
adanya rekasi kimia yang mengahsilkan bau, warna terbentuknya gas ataupun endapan (You dkk,.2015).
Reaksi kimia merupakan hal yang snagat penting dalam kimia. Dengan merekasikan 2 zat atau lebih
akan mengubah zat tersebut menjadi zat lain, baik sifat dan wujudnya. Dalam merekasikan suatu zat akan
terjadi perubahan dengan ditandai dengana danya perubahan warna, timbulnya bau, serta timbulnya
rndapan ataupun menghasilkan gas. Dalam meraksikan suatu zat, dapat terjadi reaksi antara anion dan
kation. Reaksi antara anion dan katian biasanya ditemukan adalam cairan ionic. Istilah "cairan ionik" (Ionik
Liquid) saat ini digunakan untuk menggambarkan suatu luas kelas garam yang memiliki kisaran cairan
yang cukup besar. Secara umum, cairan ionik mencair pada suhu di bawah 100C. Cairan ionik suhu kama
mendeskripsikan cairan ionik yang berbentuk cair di ruangan suhu 25 ◦C. Sifat unik dari cairan ini adalah
akibat langsung dari fakta bahwa mereka seluruhnya terdiri dari ion, seperti garam cair logam klasik seperti
natrium klorida (NaCl). Akibatnya, IL mungkin berperilaku sangat berbeda dari cairan molekuler umum
bila digunakan sebagai pelarut ( Sun dan Armstrong.,2010)
.Dalam cairan ionic dapat di identifikasi sifat atau kekuatan interaksi anion dan kation serta gaya
antar molekul antara kation dan anion. Kation dapat juga di kombinasikan dengan anion dengan
menhasilkan kombinasi antara kation, yaitu, imidazolium-, pyridinium-, pyrrolidinium-, piperidinium-,
ammonium-, berbasis sulfonium, dan fosfonium, serta anorganik dan organic anion, seperti halogen, borat,
fosfat, asetat, sulfonat, sulfat, dan imida (Fernandes dkk.,2011).
Kation dapet bergabung satu dengan yang lain membentuk senyawa kimia. Senyawa molibdat
merupakan kelompok bahan anorganik yang melibatkan banyaka kation bivalen dengan jari jari ionic lebih
besar dari 0.99 amstrong.kation penyusun antara lain yaitu Ca, Ba,Pb dan Sr yang membentuk molibat,
dengan struktur atom berbentuk tetrahedral. Sedangkan kation bivalen yang menusun garam molibat
dengan jari -jari ionic kurang dari 0,77 amstrong yaitu Fe, Mn,Ni dan Mg (Nasrabadi dkk.,2015).
Senyawa kimia yang memiliki kation sangant lah bermanfaat. Kation berguna dalam berbagai
bidang dalam kehidupan dengan melakukan resin penukar kation sebagai bahan memprodiksi biodisel.
Pengaplikasian kation dalam hal ini resin penukar kation sebagai katalis heterogen memiliki keunggulan
lebih besar dibandingkan enzim dan metanol superkritis. Resin penukar kation sebagai asam padat
dapat berfungsi sebagai katalis heterogen untuk esterifikasi. Biasanya resin penukar ion terdiri dari
kopolimer dari divinil-benzena, stirena dan kelompok asam sulfonat yang dicangkokkan pada benzena.
Resin penukar kation memberikan selektivitas yang lebih baik terhadap produk yang diinginkan dan dapat
digunakan kembali yang lebih baik dibandingkan dengan asam homogen Katalis (Feng dkk.,2010).
III. Alat dan Bahan
a. Bahan
1. Larutan Uji
• Ag+ b. Alat
• Pb2+ 1. Tabung reaksi
• Hg+/Hg2+ 2. Rak tabung reaksi
• Cu2+ 3. Pipet tetes
• Bi3+ 4. Bunsen
• Cd3+ 5. Penjepit kayu
6. Korek api
• As3+/As5+
7. Batang pengaduk
• Sb3+
• Sn4+
• Al3+
• Fe3+
• Cr3+
• Co2+
• Ni2+
• Mn2+
• Zn2+
• Ba2+
• Sr2+
• Ca2+
• Mg2+
• Na+
• K+
• NH4+
2. Larutan HCl
3. Larutan CH3COOH + K2CrO4
4. Larutan H2S
5. Larutan KI
6. Larutan NaOH
7. Larutan Na2HPO4 + Binzida
8. Larutan NH4OH
9. Larutan HNO3
10. Larutan (NH4)2S
11. Larutan H2SO4
12. Larutan KCN + H2S
13. Larutan K4[Fe(CN)6]
14. Larutan HCl pekat + H2S
15. Larutan NH3 + H2C2O4 + H2S
16. Larutan NaNO3 + rhodamine
17. Larutan NH4OH + NH4Cl
18. Larutan NaBO3.4H2O + NaOH +
19. Larutan NaOH + H2O2
20. Larutan K2CrO4
21. Larutan (NH4)2SO4
c. Gambar alat
3. Pipet Tetes
2. Rak Tabung Reanksi
1. Tabung reaksi
7. batang pengaduk
IV. Cara Kerja
A. Golongan 1
B. Golongan 2
C. Golongan 3
D. Golongan 4 & 5
V. Hasil Percobaan dan Pembahasan
a. Kation golongan I
No. Kation Perlakuan Hasil Reaksi
1 Pb2+ Ditambah HCl Endapan putih PbCl2 Pb(NO₃)₂ (aq) + 2HCl (aq) ⟶ PbCl₂ (s) ↓
dalam + 2HNO₃
Pb(NO₃)₂
Air panas Endapan larut PbCl₂ (s) ↓ + H₂O (l) ⟶ HCl + Cl ֿ+ PbO⁺
H2S Endapan hitam PbS Pb(NO₃)₂ (aq) + H2S (aq) ⟶ PbS (s) ↓ +
2HNO₃
2 Hg2+ Ditambah HCl Endapan putih Hg2Cl2 HgNO₃ (aq) + HCl (aq) ⟶ Hg₂Cl₂ (s) ↓ +
dalam HNO₃ (aq)
HgNO₃
Ditambah air panas Endapan tidak larut Hg₂Cl₂ (s) ↓ + H₂O (l) ⟶ Hg₂Cl₂ (s) ↓ +
H₂O (l)
3 Ag2+ Ditambah HCl Endapan putih AgCl AgNO₃ (aq) + HCl (aq) ⟶ AgCl (s) ↓ +
dalam 2HNO₃ (aq)
AgNO₃
Ditambah air panas Endapan tidak larut AgCl (s) ↓ + H₂O (l) ⟶ AgCl (s) ↓ + H₂O
(l)
b. Kation golongan II
No. Kation Perlakuan Hasil Reaksi
1 Hg2+ Ditambah H2S Endapan coklat HgCl₂ (aq) + H2S (s) ⟶ HgS (s) + 2HCl
dalam
Ditambah (NH4)2S2 Endapan tidak larut (NH4)2S2 (aq) + HgS (s) ↓ ⟶ (NH4)2S2
HgCl2
(aq) + HgS (s)
Ditambah HNO3 Endapan hitam HgS HgS (s) + HNO3 (aq) ⟶ HgS (s) ↓ +
HNO3 (aq)
2= Pb2+ Ditambah H2S Endapan coklat PbCl₂ (s) + H₂S (g) ⟶ PbS (s) ↓ + 2HCl
(aq)
Ditambah (NH4)2S2 Endapan tidak larut PbS (s) ↓ + (NH4)2S2 (aq) ⟶ PbS2 (s) +
(NH4)2S (aq)
Ditambah HNO3 Endapan tidak larut PbS2 (s) + 2HNO3 (aq) ⟶ Pb(NO3)2 (s)
+ 2HS (g)
Ditambah H2SO4 Endapan putih PbSO4 Pb(NO3)2 (s) + H2SO4 (aq) ⟶ PbSO4 (s)
↓ + 2H NO3 (aq)
3 Cu2+ Ditambah H2S Endapan coklat 2Cu (s) + H2S (g) ⟶ Cu2S (s) + H2 (g)
Ditambah (NH4)2S2 Endapan tidak larut Cu2S (s) + (NH4)2S2 (aq) ⟶ Cu2S (s) +
(NH4)2S2 (aq)
Ditambah HNO3 Endapan tidak larut Cu2S (s) + HNO3 (aq) ⟶ Cu2S (s) +
HNO3 (aq)
4 Bi3+ Ditambah H2S Endapan coklat 2Bi³⁺ (s) + 3H2S (g) → Bi2S3 (s) + 6H (g)
Ditambah (NH4)2S2 Endapan tidak larut Bi2S3 (s) + 4(NH4)2S2 (aq) + 4H2O
(l) → 2Bi(NH3)4(OH)2 (aq) + 6H2S (g)
+ 5S (g)
Ditambah HNO3 Endapan tidak larut Bi2S3 (s) + 8HNO3 (aq) → 2Bi(NO3)3 (s)
+ 3S (g) + 2NO (g) + 4H2O (l)
Ditambah NH4OH Endapan putih Bi(OH)2 Bi2S3 (s) + 6NH4OH (aq) → 2Bi(OH)3 (s)
+ 3(NH4)2S (aq)
5 Cd3+ Ditambah H2S Endapan coklat Cd3+ (s) + H2S (g) → CdS (s) + H2 (g)
Ditambah KCN + H2S Endapan kuning CdS CdS (s) + 4KCN (aq) → K2Cd(CN)4 (aq)
+ K2S (s)
6 As3+ Ditambah H2S Endapan coklat As³⁺ (s) + H2S (g) → As3S (s) + 2H (g)
Ditambah HCl pekat Endapan kuning As2S3 Na2S + 2HCl → H2S +2NaCl
dan H2S
2Na3AsO3(aq)+ 6HCl + 3H2S(aq) → As2S3
(s) ↓ + 2H2O +6H2O
Ditambah HCl pekat Endapan kuning As2S5 Na2S + 2HCl → H2S +2NaCl
dan H2S
2Na3AsO4 + 5H2S → As2S3 (s) ↓ + 2H2O
+6H2O
Ditambah HCl pekat Tidak ada perubahan SbCl(S) ↓+ HCl(aq) → Sb3+(aq) + OH-
dan H2S + 2Cl-
Ditambah HCl pekat Tidak ada perubahan SnS2 + 4HCl → SnCl4 + 2H2S
dan H2S
Sn4+ + 2H2S → SnS2(s) + 4H+
+ 3Na2SO4(aq)
5 Ni2+ Ditamabah Tidak Ni2+ (s) + NH4OH (aq) → Ni(OH)2 (aq) + 2NH4 (aq)
NH4OH + mengendap
NH4Cl
Ni(OH) 2 (aq) + NH4Cl (aq) → NiCl2 (aq) + NH4OH (aq)
Ditambah Endapan Ni(OH)2 (aq) + H2S (g) → NiS (s) + 2H2O (l)
H2S + HCl hitam
Ditambah Endapan NiS (s) + HCl (aq) → NiCl2 (aq) + H2S (g)
HCl Tidak Larut
6 Mn2+ Ditamabah Tidak Mn2+ (s) + 2NH4OH (aq) → H2 (g) + 2NH₃ (g) + Mn(OH)2 (aq)
NH4OH + mengendap
NH4Cl
Mn(OH)2 (aq) + NH4Cl → MnCl2 (aq) + 2NH₃ (g) + 2H2O (l)
Ditambah Endapan Mn(OH)2 (aq) + H2S (g) → MnS (s) + 2H2O (l)
H2S + HCl hitam
MnS (s) + HCl (aq) → MnCl2 (aq) + H2S (g)
Ditambah Endapan Mn(OH)2 (aq) + HCl (aq) → MnCl2 (aq) + 2H2O (l)
HCl larut
7 Zn2+ Ditamabah Tidak Zn2+ (s) + 2NH4OH (aq) → Zn(OH)2 (aq) + 2NH₃ (g) + H2 (g)
NH4OH + mengendap
Zn(OH)2 (aq) + 2NH4Cl (aq) → Zn(H2O)2(NH₃)2)Cl2 (aq)
NH4Cl
Ditambah Endapan Zn(OH)2 (aq) + H2S (g) → 2H2O (l) + ZnS (s)
H2S + HCl hitam
Ditambah Tidak Zn(OH)2 (aq) + 2NaOH (aq) → Na2ZnO2 (aq) + 2 H2O (l)
NaOH + H2S terjadi
perubahan
Na2ZnO2 (aq) + H2S (g) → ZnS (g) + H2O (l) + Na2O (s)
d. Kation golongan IV
No. Kation Perlakuan Hasil Reaksi
CaF2(aq) + (NH4)2CO3(aq) →
2FH4N(aq) + CaCO3(s)
e. Kation golongan V
N. Kation Perlakuan Hasil Reaksi
4 NH4+ Ditambah (NH4)2CO3 Tidak mengandap NH4+ aq) + (NH4)2CO3 aq) → NH4CO3 aq)
VI. Kesimpulan
Kesimpulan percobaan “Reaksi ke dalam Kation” ini adalah:
1. Kelarutan endapan atau kompleks analit tiap golongan:
- Golongan I dapat larut dalam larut dalam HCl antara lain NH3, NH4OH, dan (NH4)2CO3
- Golongan II ldapat larut dalam H2S jika direkasikan Na2CO3 berlebih
- Golongan III larut dalam NH3 berlebih, KOH dan dalam keadaan basa.
- Golongan IV larut dalam asam seperti H2SO4 dan CH3COOH.
- Golongan V mudah larut dalam asam NH4Cl,,tidak mudah larut dalam reagen berlebih,
golongan V disebut juga dengan kation golongan sisa karena tidak bereaksi dengan
reagen-reagen sebelumnya.
2. Identifikasi warna/ endapan/kompleks kation
- Golongan I membentuk endapan dengan HCl. Ion golongan I meliputi : Ag+, Pb2+,
Hg2+,endapan warna putih merupakan indicator terdapat kation.
- Golongan II membentuk endapan dengan H2S dengan warna endapan adalah coklat. Ion
pada golongan ini dibagi menjadi 2 yaitu Ion-ion pada golongan IIA adalah Hg2+, Pb2+,
Cu2+, Bi3+, dan Cd3+. Sedangkan ion-ion pada golongan IIB adalah As3+, As5+, Sb3+, Sb4+,
Sn2+, dan Sn4+.
- Golongan III membentuk endapan dengan asam-asam. Golongan III dibagi menjadi 2,
yaitu Golongan IIIA yang membentuk endapaan dengan NH4OH, NH4Cl dengan warna
endapan hijau. Sedangkan golongan IIIB dengan NH4OH, NH4Cl akan larut, akan
mengendap dengan penambahan H2S, HCl menghasilkan endapan berwarna coklat.
- Golongan IV membentuk endapan dengan (NH4)2CO3 Ion-ion pada golongan ini adalah
Ba2+, Ca2+, Sr2+. Jika di rekasikan menhahasilkan endapan dengan warna putih.
- Golongan V tidak membentuk endapan dengan HCl, H2S, NH4OH, NH4Cl, dan
(NH4)2CO3. Uji spesifiknya menggunakan uji nyala. Ion-ion pada golongan ini adalah K+,
Li+, Na+, dan NH4+.
Feng, Y., He, B., Cao, Y., Li, J., Liu, M., Yan, F. and Liang, X., 2010. Biodiesel production using cation-
exchange resin as heterogeneous catalyst. Bioresource Technology, 101(5) :1518-1521.
Fernandes, A.M., Rocha, M.A., Freire, M.G., Marrucho, I.M., Coutinho, J.A. and Santos, L.M., 2011.
Evaluation of cation− anion interaction strength in ionic liquids. The Journal of Physical Chemistry
B, 115(14) : 4033-4041.
Nasrabodi,M.R., Pourmotazavi,S.M, dan Shalamzari,M.K.2015. Facile chemical synthesis and structure
characterization of copper molybdate nanoparticles. Journal of Molecular Structure,1083(29) : 229-
235.
Sun, P. and Armstrong, D.W., 2010. Ionic liquids in analytical chemistry. Analytica Chimica Acta, 661(1)
: 1-16.
You, L., Zha, D. and Anslyn, E.V., 2015. Recent advances in supramolecular analytical chemistry using
optical sensing. Chemical reviews, 115(15) : 7840-7892.
Mengetahui,