ANALISA KUALITATIF
A. Tujuan
Dasar Teori
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang
disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif
membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa
yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuanan
alisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur
Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu
yang ada dalam sampel.1
Kation adalah ion yang bermuatan positif. Kation dikelompokkan
dalam lima golongan berdasarkan reaksi kation tersebut terhadap reagensia
tertentu dengan membentuk endapan atau tidak. Sehingga klasifikasi kation
didasarkan pada perbedaan kelarutan kation tersebut terhadap klorida,
sulfida, dan karbonat.2
Analisa kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam
suatu sampel mengandung suatu macam kation. Setelah kation dipisahkan
kemudian dilakukan uji reaksi yang dapat dilihat hasilnya yaitu endapan
atau warna keduanya.3 kation kation berdasarkan sifatnya terhadap beberapa
reagensia diklasifikasikan dalam 5 golongan yaitu golongan I, golongan II,
golongan III, golongan IV dan golongan V.4
Prosedur umum untuk memisahkan ion-ion dengan menambahkan
reagen pengendap pada larutan tak diketahui:
1. Kation golongan I. Jika HCl encer ditambahkan pada suatu larutan
yang belum diketahui, hanya ion Ag+, Hg2+, dan Pb2+ yang
mengendap sebagai klorida tak larut. Ion-ion lain yang kloridanya
dapat larut, tetap berada dalam larutan.
1
Underwood,1986: 144
2
Wardiyah, 2016: 24
3
Vogel, 1985
4
Harjadi, 1990
2. Kation golongan II, setelah endapan klorida dipisahkan dengan
penyaringan, hidrogen sulfida direaksikan dengan larutan asam
yang tak diketahui. Pada keadaan ini, konsentrasi ion S2- dalam
larutan dapat diabaikan. Penambahan asam pada larutan akan
menggeser kesetimbangan ini ke kiri sehingga hanya logam sulfida
yang paling kurang larut, yaitu nilai Kspnya paling kecil, akan
mengendap dari larutan. Endapan ini ialah Bi2S3, CdS, CuS, Dan
SnS2.
3. Kation golongan III. Pada tahap ini, natrium hidroksida
ditambahkan pada larutan untuk membuatnya basa. Dalam larutan
basa, kesetimbangan bergeser ke kanan. Jadi sulfida yang lebih
larut (CoS, FeS, MnS, NiS, ZnS) akan mengendap dari larutan. Ion
Al3+ dan Cr3+ sebenarnya mengendap sebagai hidroksida Al(OH)3
dan Cr(OH)3, bukan sebagai sulfida, sebab hidroksidanya kurang
larut.
4. Kation golongan IV, natrium karbonat ditambahkan ke larutan basa
untuk mengendapkan ion Ba2+, Ca2+ dan Sr2+ sebagai BaCO3,
CaCO3, dan SrCO3.
5. Kation olongan V. Pada tahap ini, kation yang mungkin tersisa
dalam larutan ialah Na+, K+, dan NH4+.5
B. Alat & Bahan
Alat
Bahan
5
Chang, 2005: 155-156
6. Larutan kalium kromat 33. Larutan HgCl2
7. Larutan NaOH 34. Larutan BaCl2. 2H2O
8. Larutan Na2S 35. Larutan (NH4)2CO3
9. Larutan NH4OH 36. Larutan (NH4)2Oxalat
10. Larutan Pb(NO3)2 37. Larutan aqua regia
11. Larutan H2SO4 encer 38. Larutan K2CrO4
12. Larutan HgCl2 39. Larutan CaCl2
13. Logam Cu 40. Larutan (NH4)2CO3
14. Larutan CuSO4 41. Larutan NH4CI
15. Larutan K4Fe(CN)6 42. Larutan SrCl2.6H2O
16. Larutan Cd asetat 43. Larutan MgCl2
17. Larutan natrium arsenit 44. Reagen titan yellow
18. Serbuk Zn 45. Larutan Na3PO4
19. Larutan Hg(NO3)2 46. Larutan Na2CO3
20. Kertas saring 47. larutan KNO3
21. Larutan FeSO4 48. Larutan etanol/ methanol
22. Larutan K2Fe(CN)6 49. Larutan asam sulfat pekat
23. Larutan FeCl3 50. Larutan NaNO3
24. Larutan KCNS 51. Reagen Nessler
25. Larutan natrium asetat 52. Larutan HCI pekat
26. Reagen Alizarin Sulfonat
27. Larutan AlCl3
Larutan NiSO4
Ditambah dengan
larutan Na2S
.....
Bagian B
Larutan NiSO4
Ditambah dengan
larutan amonia
.....
Ditambahkan
DMG
.....
Bagian C
Larutan NiSO4
Ditambah dengan
larutan NaOH
.....
11. Zn2+
Bagian A
Larutan ZnSO4
Ditambah dengan
larutan Na2S
.....
Bagian B
Larutan ZnSO4
Ditambah dengan
larutan NaOH
.....
Ditambahkan
NaOH berlebih
.....
12. Ba2+
Bagian A
Larutan BaCl2
Ditambah dengan
larutan Na2S
.....
Bagian B
Larutan BaCl2
Ditambah dengan
larutan K4Fe(CN)6
.....
13. Ca2+
Bagian A
Larutan CaCl2
Ditambah dengan
larutan HCl
.....
Ditambah dengan
larutan Na2S
.....
Bagian B
Larutan CaCl2
Ditambah dengan
larutan NH4Cl
.....
Ditambahkan
dengan larutan
..... K4Fe(CN)6 berlebih
14. Sr2+
Bagian A
Laruta SrCl2
Ditambah dengan
larutan HCl
.....
Ditambah dengan
larutan Na2S
.....
Bagian B
Larutan SrCl2
Ditambah dengan
larutan CH3OH
..... dan H2SO4 pekat
Uji nyala
.....
15. As3+
Bagian A
Larutan MgCl2
Ditambah dengan
larutan titan
..... yellow
Ditambah dengan
larutan NaOH
.....
Bagian B
Larutan MgCl2
Ditambah dengan
larutan CH3OH metanol
..... dan H2SO4 pekat
Uji nyala
.....
16. K+
Bagian B
Larutan KNO3
Ditambah dengan
larutan CH3OH dan
..... H2SO4 pekat
Uji nyala
.....
17. Fe3+
Bagian B
Larutan NaNO3
Ditambah dengan
larutan CH3OH dan
..... H2SO4 pekat
Uji nyala
.....
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Data Hasil Pengamatan
No. Kation Perlakuan Reagen Pengamatan Setelah Reaksi Ket
a NiSO4(aq) + Na2S(aq) Terdapat endapan hitam
NiSO4(aq) +
10
Ni2+ b NH4OH(aq) + dimetil Terdapat endapan berwarna merah muda
glioksim
c NiSO4(aq) + NaOH(aq) Terdapat endapan putih kehijauan
a ZnSO4(aq) + Na2S(aq) Endapan putih
11 Zn2+ ZnSO4(aq) + NaOH(aq)
b Terdapat endapan putih
+ NaOH berlebih
a BaCl2(aq) + Na2S(aq) Terdapat endapan putih
12 Ba2+ BaCl2(aq) + Terdapat endapan dengan bentuk seperti
b
K4Fe(CN)6(aq) jarum
CaCl2(aq) + HCl(aq) +
a Terdapat sedikit endapan
Na2S(aq)
13 Ca2+
CaCl2(aq) + NH4Cl(aq)
b Endapan bening kekuningan
+ K4Fe(CN)6(aq)
SrCl2(aq) + HCl(aq) +
Terdapat endapan putih
a Na2S(aq)
SrCl2(s) kering+CH3OH
14 Sr2+
b (metanol) + H2SO4
Api berwarna biru dan merah
pekat
(Uji nyala)
MgCl2(aq) + reagen
a titan yellow + Terdapat endapan jingga
NaOH(aq)
15 Mg2+ MgCl2(s) kering
+CH3OH (metanol) +
b Api berwarna jingga
H2SO4 pekat
(Uji nyala)
KNO3(s) kering
+CH3OH (metanol) +
16 K+ a Api berwarna jingga
H2SO4 pekat
(Uji nyala)
NaNO3(s) kering
+CH3OH (metanol) + Pinggiran api berwarna jingga dengan
17 Na+ a
H2SO4 pekat nyala api tengah berwarna kuning
(Uji nyala)
2. Pembahasan
Pada praktikum analisis kation ini, sampel yang akan di uji termasuk
anion golongan apa adalah Ni2+, Zn2+, Ba2+, Ca2+, Sr2+, Mg2+, K+, Na+ dan
NH4+. Pengujian dilakukan dengan cara meneliti atau mengamati sampel
yang telah ditambahkan reagen akan mengalami pengendapan atau tidak.
Selanjutnya dilakukan pengamatan perbedaan penambahan reagen yang
berlebih dan dilakukan pemanasan pada pengujian reagen yang berlebih.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kecocokan secara
teoritis pada saat pengujian atau praktikum.
1. Ni2+
2. Zn2+
3. Ba2+
5. Sr2+
6. Mg2+
7. K+
Pada percobaan ini dilakukan uji nyala, dengan menambahkan
KNO3(s) kering + CH3OH (metanol) + H2SO4 pekat. Percobaan ini
menghasilkan warna api biru keunguan.
8. Na+
Pada percobaan Na+ dilakukan uji nyala, pada tahap ini digunakan
NaNO3 kering ditambah dengan CH3OH dan H2SO4 pekat. Pada percobaan
ini dihasilkan nyala api berwarna kuning.
E. Kesimpulan
F. Daftar Pustaka