Anda di halaman 1dari 76

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Secara sistematis cara analisis kualitatif kation-kation diklasifikasikan dalam
lima golongan. Hal ini didasarkan pada sifat kation tersebut terhadap beberapa jenis
pereaksi. Pereaksi golongan yang digunakan untuk klasifikasi kation adalah asam
klorida, hydrogen sulfide, ammonium sulfide, dan ammonium karbonat. Klasifikasi
ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan pereaksi tertentu
membentuk endapan atau tidak, dengan kata lain klasifikasi kation yang paling
umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfide, dan karbonat dari
kation tersebut.
Di dalam kation ada beberapa golongan yang memeliki ciri khas tertentu
diantaranya :
1. Golongan I : kation golongan ini membentuk endapan dengan HCl encer. Ion
golongan ini adalah Pb2+, Hg+, Ag+.
2. Golongan II : kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral
encer. Ion golongan ini adalah Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+,
Sn2+, Sn4+.
3. Golongan III : kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer,
ataupun dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Namun
kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana netral/
amoniakal. Ion golongan ini adalah Co2+, Ni2+, Fe2+, Zn2+, Mn2+, Cr3+, Al3+.
4. Golongan IV : kation golongan ini tidak bereaksi dengan pereaksi golongan I, II,
III dan membentuk endapan ammonium karbonat dengan adanya ammonium
klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ca 2+,
Sr2+ dan Ba2+
5. Golongan V : kation golongan ini tidak bereaksi dengan pereaksi golongan
sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini
adalah Mg2+, Na+, K+, dan NH4+.
Cara pengenalan anion dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu berdasarkan
Bunsen, Gilreath, dan Vogel. Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan
garam perak dan garam bariumnya, warna, kelarutan garam alkali, dan kemudahan

1
menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan garam
kalsium, barium, cadmium, dan garam peraknya. Sedangkan Vogel menggolongkan
anion berdasarkan pada proses yang digunakannya, yaitu pemeriksaan anion yang
dapat menguap bila diolah dengan asam, dan pemeriksaan anion berdasarkan
reaksinya dalam larutan.

I.2 Tujuan percobaan


Mengetahui macam-macam senyawa kation dan reaksinya
Mengetahui macam-macam senyawa anion dan reaksinya

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion
(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi
selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation/anion
tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihat adanya
perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk endapan, terjadinya
perubahan warna, bau dan timbulnya gas (G. Svehla : 1985).
Reaksi identifikasi yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi spesifik untuk
golongan tertentu. Reaksi golongan untuk anion golongan III adalah AgNO 3 yang
hasilnya adalah endapan coklat merah bata (Ismail Besari : 1982).
Anion kompleks halida seperti anion kompleks berbasa banyak seperti oksalat
misalnya (CO(C2O4)3)3- dan anion oksa dari oksigen (Ismail Besari : 1982).
Klorat, Bromat dan iodat merupakan ion yang bipiramidal yang terutama
dijumpai pada garam lokal alkali. Anion okso logam transisi jarang digunakan, yang
paling dikenal adalah kalium permanganat (KMnO4) dan kromat (CrO4) atau dikenal
sebagai pengoksida (Ismail Besari : 1982).
Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya adalah
unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan analisis
kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat tertentu yang ada dalam
sampel (A.L. Underwood : 1993).
Anion berinti banyak dijumpai pada anion okso yang berinti 2, 3 atau 4 atom
oksigen yang terikat pada atom inti dan menghasilkan atom deskret. Namun demikian,
mungkin hanya terdiri dari 2 atom oksigen dan menghasilkan ion dengan jembatan
oksigen seperti ion bikarbonat yang terbentuk dari CrO 4 yang diasamkan (Ismail Besari :
1982).
Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode untuk
mendeteksi kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-
benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam
golongan utama, dan dari masing-masing golongan menjadi anggota golongan tersebut

3
yang berdiri sendiri. Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama tergantung pada
kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium, dan garam zink ini hanya
boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode
ini. Skema identifikasi anion bukanlah skema yang kaku, karena satu anion termasuk
dalam lebih dari satu sub golongan (G. Svehla : 1985).
Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk senyawa
yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut dalam garam
karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air, sehingga apabila zat yang akan
dianalisa berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan dengan Na 2CO3, maka
dibuat dahulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang
mengganggu tersebut (Anonim : 2011).
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam
larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji ynag berguna dapat dilakukan dalam keadaan
kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah
pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah
uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung
dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna.
Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah (G. Svehla : 1985).
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat.
Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau
contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan
banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh (Underwood,1986).

4
BAB III

METODE PERCOBAAN

III.1 Skema Percobaan


1. Analisa Kation
Kation Pb2+ [Timbel (II)]
Sekeping logam alum
Sekeping
TambahTambah
setetes logam
setetes
NH4OH KI3 0M,5tembaga
Tambah M setetes K2CrO4

lima tetes larutan Pb2+

Panaskan, amati. Amati yang terjadi.


Amati
mati yang yang terjadi.
terjadi. Panaskan, amati.
Tambah Tambah Tambah Tambah setetes Tambah setetes
setetes HCl setetes Na2S setetes K2CrO4 0,25 M Na2CO3 1,5 M
0,5 M 0,5 M H2SO4 0,5 M

M

Tambah air Tambahkan Gambar 3.1.1.1


Panaskan, Tambahkan pengenalan kation Pb 2+
skema percobaanTambahkan
panas, setetes HNO3 amati. setetes NaOH setetes HNO3
amati. pekat, amati. 3M, amati. 0,5M amati.

Kation Hg22+ [Merkurium (I)]

Gambar 3.1.1.2 skema percobaan pengenalan kation Hg2 2+

Tabel 4.1.1.2. Skema percobaan kation Hg22+


Kation Ag+ [Perak (I)]

lima tetes larutan Ag+

Tambah Tambah setetes Tambah setetes Tambah setetes


setetes HCl KI 0,5 M K2CrO4 0,25 M Na2CO3 1,5 M
0,5 M
M

Cuci endapan Tambahkan Tambah Panaskan,


setetes NaCN Tabel 3.1.1.3.
setetes Skema percobaan kation Ag +
dengan air, + tambahkan
HCl pekat + air, 0,5 M, amati. HNO3 0,5 setetes HNO3
amati. M, amati 0,5 M, amati.

2+
Kation Hg [Merkurium (II)]

lima tetes larutan Hg2+

Tambah Tambah Tambah Tambah sekeping


setetes HCl setetes setetes setetes KI 0,5 tembaga
0,5 M NH4OH 3M NaOH 0,5 M M bersih

setetes Na2S Amati yang Tambah Tambahkan Amati yang


0,5 M, + Tabel terjadi.
3.1.1.4. Skema percobaan
HNO3 3M, kation Hg 2+
setetes NaOH terjadi.
setetes aqua amati. 3M, amati.
regia, amati.

Tabel 3.1.1.4. Skema percobaan kation Hg+


Kation Ni2+ [Nikel (II)]

lima tetes larutan Ni2+

Tambah setetesTambah
NaOH 3setetes
M Tambah
Na2S 0,5setetes NaCN
M setetes 0,5 M dimetilglioksima 0,01 M
reagensia

Reagenamati.
Reagen sedikit berlebih, Tambahkan
sedikit setetes NH4OH 0,5 M, amati.
berlebih, amati.
Tambah setetes NH3, amati.

Tabel 3.1.1.5. Skema percobaan kation Ni2+


Kation Cu2+ [Tembaga (II)]

lima tetes larutan Cu2+

Tambah
Tambah setetes NaOH 3M Tambah
setetes setetes NaCN
KI 0,5 M 0,5 MK4Fe(CN)6 0,5 M
Setetes

Setetes Na2S2O3 Reagen Tambahkan


sedikit
0,5 M, amati. setetes NH4OH 3 M, amati.
berlebih, amati.
Setetes NH3, amati.

Tabel 3.1.1.6. Skema percobaan kation Cu2+

Tabel 4.1.1.6. Skema percobaan kation Cu2+


Kation Cd2+ [Kadmium (II)]

lima tetes larutan Ni2+

Tambah setetes Tambah setetes NaCN


setetes Na2S NH4OH 3 M setetes NaOH 0,5 M
0,5 M 3M

Tambah Reagen Setetes HCl Reagen


setetes sedikit 0,5 M, sedikit
NH3, amati. berlebih, amati. berlebih,
amati. amati.

Tabel 3.1.1. 7. Skema percobaan kation Cd2+

Kation As3+ [Arsenik (III)]

lima tetes larutan As3+

Setetes NaOH 6 M + potongan


Tambah setetesTambah
aluminium NaOH 6setetes
M HCl CuSO4
pekat0,5 M + SnCl2 jenuh 0,5 ml
2 ml

Setetes AgNO3 0,1MTambah


+ HNO3setetes NaOHPanaskan
3M, amati. 6 M, amati.
perlahan, amati.
Kertas saring dibasahi HgCl2 0,25 M, amati.

Tabel 3.1.1. 8. Skema percobaan kation As3+

Tabel 4.1.1.8. Skema percobaan kation As3+


Kation Sn2+ [Timah (II)]

lima tetes larutan Sn2+

Setetes Na2S 0,5 M Setetes NaOH 3 M Setetes HgCl2 0,25 M

Reagen sedikit berlebih, amati. Amati yang terjadi.


Setetes HCl pekat, amati.

Tabel 3.1.1.9. Skema percobaan kation Sn2+

Kation Fe2+ [Besi (II)]

lima tetes larutan Fe2+

Setetes NaOH
Tambah Tambah
3 M setetes Na2Ssetetes
0,5 M K3Fe(CN)6 0,167 M NH3
Setetes

Amati
Tambah CH3COONa 3 M, yang
amati. terjadi. dimetilglioksima, amati.
Reagensia
Tambah H2O2 20%, amati.

Tabel 3.1.1.10. Skema percobaan kation Fe2+

Tabel 4.1.1.10. Skema percobaan kation Fe2+


Kation Fe3+ [Besi (III)]

lima tetes larutan Fe3+

Setetes K4Fe(CN)6
Setetes Setetes
0,5K3Fe(CN)6
M 0,167 CH3COONa
M 3M
Setetes KSCN 0,1 M

Tambah H2O2 20%, Amati


amati.yang terjadi.
Tambah NaF 0,1 M, amati
Tambah NaOH 3 M, amati.

Tabel 3.1.1.11. Skema percobaan kation Fe3+

Kation Al3+ [Alumunium (III)]

lima tetes larutan Al3+

Tambah CH3COONa 3 M
Setetes Na2S 0,5 M Setetes Na2HPO4 0,167 M Na2CO3 1,5 M
Setetes

Setetes
Panaskan, amati yang NaOHReagen
terjadi. 3 M, amati.
sedikit berlebih, amati.
Amati yang terjadi.

Tabel 3.1.1.12. Skema percobaan kation Al3+

10
Kation Cr3+ [Kromium (III)]

lima tetes larutan Cr3+

Tambah Setetes Tambah Setetes Tambah setetes


setetes NH3 Na2CO3 1,5 setetes Na2S Na2HPO4 0,167 K2CrO4 0,25 M
M 0,5 M M

Didihkan, Amati yang Amati yang Tambah HCl Tambah


amati yang terjadi. terjadi. 3 M, amati. AgNO3 0,1 M
terjadi. amati.

Tabel 3.1.1.13. Skema percobaan kation Cr3+

Kation Mn2+ [Mangan (II)]

lima tetes larutan Mn2+

Setetes Na2S 0,5 M


Setetes NaOH 3 M Setetes HNO3 6 M Na2HPO4 0,167 M
Setetes

HCl 3 Padatan KIO4, NaBiO3,


M, amati. SetetesPbO2,
NH4OHamati.
3 M, HCl 3 M, amati.
H2O2 20%, amati.

Tabel 3.1.1.14. Skema percobaan kation Mn2+

11

Tabel 4.1.1.14. Skema percobaan kation Mn2+


Kation Zn2+ [Zink]

lima tetes larutan Zn2+

Setetes
Setetes Na2S 0,5 M Na2HPO4 0,167 M
Setetes NaOH 3 M Setetes K4Fe(CN)6 0,5 M

HCl 3 M, amati. HCl 3 M, amati.Setetes NaOH 3 M.


HCl 3 M, amati.

Tabel 3.1.1.15. Skema percobaan kation Zn2+

Kation Ba2+ [Barium]

lima tetes larutan Ba2+

Setetes Setetes Setetes Kertas saring, Lakukan uji


(NH3)2CO3 (NH3)2C2O4 K2CrO4 0,1 setetes HCl 3 nyala.
0,25 M 0,25 M M M

Didihkan, Setetes air Setetes HCl reagensia Amati yang


setetes berlebih, 3 M, amati natrium terjadi
CH3COOH 3 amati. yang terjadi. rodiozonat,
M, amati amati

Tabel 3.1.1.16. Skema percobaan kation Ba2+

12
Kation Sr2+ [Strontium]

lima tetes larutan Sr2+

Setetes
Setetes (NH3)2C2O4 K2CrO4 0,1 M
0,25 M
Setetes K2SO4 jenuh Lakukan uji nyala.

Air sedikit berlebih, amati.


HCl 3 M, amati. Amati yang terjadi.
Panaskan lalu amati.

Tabel 3.1.1.17. Skema percobaan kation Sr2+

Kation Ca2+ [Kalsium]

lima tetes larutan Ca2+

Setetes (NH3)2C2O4Setetes
0,25 M NH4Cl 1 M
Setetes (NH3)2CO3 0,5 M Lakukan uji nyala.

Didihkan, setetes CH3COOH HCl M,Setetes


amati. K4Fe(CN)6 0,5 M,
3 M,3amati amati.
Amati yang terjadi.

Tabel 3.1.1.18. Skema percobaan kation Ca2+

13
Kation Mg2+ [Magnesium]

lima tetes larutan Mg2+

Reagensia
Setetes NH3 + NH4Cl 1 M kuning titan
Setetes NaOH 3 M Lakukan uji nyala.

Setetes NaOH 3 amati.


Amati yang terjadi.
Setetes
Setetes NH4Cl Na2HPO4 0,167 M, amati.
1 M, amati.

Tabel 3.1.1.19. Skema percobaan kation Mg2+

Kation K+ [Kalium]

lima tetes larutan K+

Lakukan uji nyala.


Setetes Natrium Heksanitritokobaltat 0,08 M

Panaskan, amati. Amati yang terjadi.

Tabel 3.1.1.20. Skema percobaan kation K+

14
Kation Na+ [Natrium]

lima tetes larutan Na+

Lakukan uji
nyala.

Amati yang
terjadi.

Tabel 3.1.1.21. Skema percobaan kation Na+

Kation NH4+ [Amonium]

lima tetes larutan NH4+

Setetes
Setetes NaOH 6 M Natrium Heksanitritokobaltat 0,08 M
Setetes NaOH 3 M, panaskan.

Setetes reagen nessler, amati.


Panaskan, amati yang terjadi.
Letakkan kertas lakmus yang dibasahi air diatas uap.

Tabel 3.1.1.22. Skema percobaan kation NH4+

15
2. Analisa Anion
Anion CO32- [Karbonat]

lima tetes larutan CO32-

Setetes BaCl2 0,25 M Setetes AgNO3 0,1 M


Setetes HCl 3 M.

Setetes HCl 3 M, amati. Setetes HNO3 3 M, amati.


Amati yang terjadi.

Tabel 3.1.2.1. Skema percobaan anion CO32-

Anion HCO3- [Hidrogen Karbonat]

lima tetes larutan HCO3-

Setetes MgSO4 0,25 Setetes HgCl2


M 0,25 M

Panaskan, Panaskan,
amati. amati.

Tabel 3.1.2.2. Skema percobaan anion HCO3-

16
Anion SO32- [Sulfit]

lima tetes larutan SO32-

Setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M


Setetes HCl 0,5
Setetes
M Setetes
BaCl2 0,25 M AgNO3 0,1 M

panaskan, amati dan bau gas Reagen berlebih dan anion berlebih didihkan, amati.
yang dihasilkan
Setetes HCl 0,5 M, amati. Setetes HNO3 0,5 M, amati.

Tabel 3.1.2.3. Skema percobaan anion SO32-

Anion S2O32- [Tiosulfat]

lima tetes larutan S2O32-

Setetes
Setetes AgNO3 0,1 M(CH3COO)2PbSetetes
0,5 M FeCl3 0,5 M
Setetes BaCl2 0,25 M

Amati yang terjadi. Reagen berlebih panaskan, amati.


Panaskan, amati. Diamkan, amati.

Tabel 3.1.2.4. Skema percobaan anion S2O32-

17
Anion S2- [Sulfida]

lima tetes larutan S2-

Setetes
Setetes AgNO3 0,1 M(CH3COO)2Pb 0,5 M BaCl2 0,25 M
Setetes
Setetes HCl 3 M

tas saring dibasahi (CH3COO)2Pb diatas uap, amati.


Amati amati.
yang terjadi.
Setetes HNO3 3 M, panaskan, Amati yang terjadi.

Tabel 3.1.2.5. Skema percobaan anion S2-

Anion NO2- [Nitrit]

lima tetes larutan NO2-

Tiga tetes FeSO4 25% Setetes KI 0,5 M + H2SO4 0,5 M


Setetes HCl 3 M Setetes AgNO3 0,1 M

s saring dibasahi (CH3COO)2Pb diatas uap, amati.


Tiga tetes H2SO4 0,5 Amati yang terjadi.
M, amati. Setetes larutan kanji, amati.

Tabel 3.1.2.6. Skema percobaan anion NO2-

18
Anion CN- [Sianida]

lima tetes larutan CN-

Setetes
Setetes AgNO3NaOH 6 M + FeSO4
0,1 M Lima25%,
tetes didihkan
Merurium (I) Nitrat
Setetes HCl 0,5 M

Setetes Merurium (II)Setetes


Nitrat FeCl3 0,5
Setetes
Setetes
CuSO4AgNO3
0,5 M0,1 Setetes
M H2SO4 peka
HCl 3 M, tambah FeCl3 0,5 M, amati.
Amati dan cium bau gas yang dihasilkan. M
Setetes NH3 3 M, amati. Amati yang terjadi.

-
mati yangPanaskan,
Setetes terjadi. Amati yangTabel
amati.
NH3, amati. 3.1.2.7. Skema percobaan anion CN
terjadi.
Amati yang terjadi.
Anion SCN- [Tiosianat]

Tabel 3.1.2.8. Skema percobaan anion SCN-

19
Anion [Fe(CN)6]4- [Heksasianoferat(II)]

lima tetes larutan [Fe(CN)6]4-

Setetes Setetes Setetes FeCl3 Setetes FeSO4 Setetes CuSO4


H2SO4 AgNO3 0,1 0,5 M 0,5 M 0,5 M
pekat M

Panaskan, Setetes NH3, Setetes Amati yang Setetes


amati. amati. NaOH 3 M, terjadi. NaOH 3 M,
amati. amati.

Tabel 3.1.2.9. Skema percobaan anion [Fe(CN)6]4-

Anion [Fe(CN)6]3- [Heksasianoferat(III)]

lima tetes larutan [Fe(CN)6]3-

Setetes Setetes Setetes Setetes FeCl3 Setetes KI 0,5


H2SO4 AgNO3 0,1 FeSO4 0,5 M 0,5 M M + HCl 3 M
pekat M

Panaskan, Setetes NH3, Panaskan, Panaskan, Setetes


amati. amati. amati. amati. larutan kanji,
amati.

Tabel 3.1.2.10. Skema percobaan anion [Fe(CN)6]3-

20
Anion Cl- [Klorida]

lima tetes larutan Cl-

Setetes
Setetes AgNO3 0,1 M (CH3COO)2Pb
Lima 0,5 M
tetes K2Cr2O7 0,5 M + H2SO4 pekat, pana
Setetes H2SO4 pekat, panaskan

Kertas lakmus biru diatas gas yang dihasilkan, amati.


Amati yang terjadi.
Kertas
Setetes NH4OH saring
3 M, dibasahi
amati. setetes NaOH 3 M diatas uap yang

Tabel 3.1.2.11. Skema percobaan anion Cl-

Anion Br- [Bromida]

lima tetes larutan Br-

Setetes
Setetes AgNO3 0,1 M (CH3COO)2Pb
Lima 0,5 M
tetes K2Cr2O7 0,5 M + H2SO4 pekat, panask
Setetes H2SO4 pekat

Panaskan, amati. Sedikit


Setetes Kertas
NH3, air, panaskan,
saring
amati. dan amati.
dibasahi setetes NaOH 3 M diatas uap yang dih

Tabel 3.1.2.12. Skema percobaan anion Br-

21
Setetes AgNO3 0,1 M Setetes CuSO4
Setetes NaNO2
Setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M 0,5
Setetes M
H2SO4 pekat,

Anion I- [Iodida]
r,tetes
panaskan,
canN 0,5dan Setetes
amati. Na2S2O3 0,5 M, amati.
M,amati.
Sedikitsaring
Kertas air, panaskan, dan amati.
dibasahi larutan kanji letakkan diatas uap, amati.

Tabel 3.1.2.13. Skema percobaan anion I-

Anion F- [Florida]

lima tetes larutan F-

Setetes
Setetes AgNO3 0,1 M CaCl2 0,25 M
Setetes FeCl3 0,5 M
Setetes H2SO4 pekat

Amati yangSetetes
Panaskan, amati. terjadi.CH3COOH 3 M, amati.
Amati yang terjadi.

lima tetes larutan NO3-


Tabel 3.1.2.14. Skema percobaan anion F-

Setetes BaCl2 0,25 M Setetes AgNO3 0,1 M


Setetes HCl 3 M.
Anion NO3- [Nitrat]

Setetes HCl 3 M, amati. Setetes HNO3 3 M, 22


amati.
Amati yang terjadi.
Anion BO3-, B4O72-, BO2- [Borat]
-
Tabeltetes
3.1.2.15. SkemaBO3-,
percobaan anion NO 3
lima larutan B4O72-, BO2-

Setetes AgNO3 0,1 M


Setetes BaCl2 0,25 M
Setetes H2SO4
Setetes
pekat
H2SO4 pekat + methanol

Panaskan, amati.
Lakukan nyala api, amati.
Panaskan, amati. Setetes HCl 0,5 M, amati.

Tabel 3.1.2.16. Skema percobaan anion BO3-, B4O72-, BO2-

23
Anion SO42- [Sulfat]

lima tetes larutan SO42-

Setetes
Setetes (CH3COO)2Pb AgNO3 BaCl2
0,5 MSetetes 0,1 M 0,25 M + natrium radiozona
Setetes BaCl2 0,25 M

+ HCl 3 M,Amati
NaOH 3 Mamati.
Setetes HCl pekat, panaskan, Limayang
amati. terjadi.
tetes laruta uji + Setetes HCl 3 M, amati

Anion SiO32- [Silikat]


Tabel 3.1.2.17. Skema percobaan anion SO42-
lima tetes larutan SiO32-

Setetes HCl 0,5 Setetes


M NH4Cl 1Setetes
M AgNO3 0,1Setetes
M BaCl2 0,25 M

Setetes HCl 3 M,
Amati yang terjadi.
Panaskan, amati. amatiHNO3 3 M, amati.
Setets

Tabel 3.1.2.18. Skema percobaan anion SiO32-

24
Anion PO43- [Ortofosfat]

lima tetes larutan PO43-

Setetes Setetes BaCl2 Setetes Setetes FeCl3


AgNO3 0,1 M 0,25 M campuran 0,5 M
reagensia
magnesium

Setets HNO3 Setets HCl Setetes Setetes


0,5 M, amati. 0,5 M, amati CH3COOH CH3COOH
3 M, amati. 0,5 M, amati.

Tabel 3.1.2.19. Skema percobaan anion PO43-

Anion CrO42- [Kromat]

lima tetes larutan CrO42-

Setetes BaCl2 Setetes Setetes Setetes Na2S


0,25 M AgNO3 0,25 (CH3COO)2Pb 0,5 M
M 0,5 M

Setets HCl 0,5 Setets HNO3 Setetes NaOH 3 Amati.


M, amati. 0,5 M, amati. M, setetes
CH3COOH 3
M, amati.

Tabel 3.1.2.20. Skema percobaan anion CrO42-

25
Anion Cr2O42- [Dikromat]

lima tetes larutan Cr2O42-

Setetes Setetes Setetes Setetes Na2S


BaCl2 0,25 AgNO3 0,25 (CH3COO)2Pb 0,5 M
M M 0,5 M

Setets HCl 0,5 Setets HCl Setetes NaOH 3 Amati.


M, amati. 0,5 M, amati. M, setetes
CH3COOH 3
M, amati.

Tabel 3.1.2.21. Skema percobaan anion Cr2O42-


Cr2O42-

Anion MnO4- [Permanganat]

lima tetes larutan MnO4-

Setetes H2SO4 pekat Setetes


Setetes H2SO4 0,5 M H2SO4 3 MSetetes NaOH 3 M

Setetes
Setets H2O2 20%, Setetes
Na2S 0,5
amati. FeSO4 0,5
M, amati. M, amati.
Setetes H2SO4 0,5 M, amati.

Tabel 3.1.2.22. Skema percobaan anion MnO4-

26
Anion CH3COO- [Asetat]

lima tetes larutan CH3COO-

Setetes Setetes Setetes Setetes BaCl2 Setetes FeCl3


H2SO4 0,5 H2SO4 pekat AgNO3 0,1 0,25 M 0,5 M
M dan etanol M

Panaskan, Panaskan, Tambah Amati yang Panaskan,


amati. amati. sedikit air, terjadi. amati.
panaskan
amati.

Tabel 3.1.2.23. Skema percobaan anion CH3COO-

Anion C2O42- [Oksalat]

lima tetes larutan C2O42-

Setetes Setetes CaCl2 Setetes H2SO4 3 M MnSO4 0,25 M dan


AgNO3 0,1 M 0,25 M + sedikit logam 5 tetes NaOH 3 M,
magnesium panaskan

Setets NH3, Setetes H2SO4 pekat 5 tetes larutan


amati. CH3COOH 3 melalui dinding uji dan 5 tetes
M, amati. tabung, amati. H2SO4 3 M,
amati.

Tabel 3.1.2.24. Skema percobaan anion C2O42-

27
Anion C4H4O62- [Tartat]

lima tetes larutan C4H4O62-

Setetes AgNO3 0,1 Setetes Setetes H2SO4 0,5 M dan


H2SO4 M + 3 tetes CaCl2 0,25 FeSO4 25% ujung spatula + ujung
pekat NaOH 3 M M spatula resorsinol.

Cium NH4OH endapan Setetes H2O2 20% H2SO4 pekat panaskan.


bau gas. melarut, larutan CH3COO dan NaOH 3 Tuang larutan ke tabung
uji, panaskan, H 3M, M berlebih, pertama, tabung kedua
amati. amati. amati. melaui dinding, amati

Tabel 3.1.2.25. Skema percobaan anion C4H4O62-

Anion C6H5O73- [Sitrat]

lima tetes larutan C6H5O73-

Setetes H2SO4 Setetes Setetes CaCl2 Setetes


pekat AgNO3 0,1 0,25 M merkurium (II)
M sulfat

Panaskan, Setetes Didihkan, Panaskan,


amati. NH4OH 3 M, amati. setetes
amati. KMnO4 0,02
M, amati.

Tabel 3.1.2.26. Skema percobaan anion C6H5O73-


Cr2O42-

28
Anion C7H5O2- [Benzoat]

lima tetes larutan C7H5O2-

Setetes AgNO3 0,1 M


Setetes H2SO4 pekat Setets FeCl3 0,5 M

Panaskan, amati. Setets NH4OH 3 M , amati. Setets HCl 3 M, amati.

Tabel 3.1.2.27. Skema percobaan anion C7H5O2-

29
III.2 Alat dan Bahan
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Pemanas
3. Penjepit tabung reaaksi
4. Pipet tetes
5. Panci
6. Kertas saring

Bahan :
1. HCl 22. K2CrO4
2. Na2S 23. H2O2 20%
3. H2SO4 24. CH3COONa
4. HNO3 25. Na2S2O3
5. K2CrO4 26. KSCN
6. NaOH 27. NaF
7. Na2CO3 28. SnCl2
8. CuSO4 29. KI
9. NH4OH 30. NaCN
10. Na2HPO4 31. NaNO3
11. K4Fe(CN)6
12. HgCl2
13. AgNO3
14. Padatan KIO4, NaBiO3, PbO2
15. Reagensia kuning titan
16. Natrium Heksanitritokobaltat
17. Reagensia NESSLER
18. Kepingan logam tembaga
19. Kepingan logam alumunium
20. Reagensia dimetilglioksima
21. Reagensi rodamina- B 0,01 %

III.3 Gambar Alat

30
3.3.1 Gambar alat Tabung reaksi 3.3.2 Gambar alat penjepit tabung reaksi

3.3.3 Gambar alat pipet tetes 3.3.4 Gambar alat pemanas

3.3.5 Gambar alat panci 3.3.6 Gambar alat kertas saring

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Data Hasil Percobaan


A. Kation

31
Tabel 4.1.1. data hasil percobaan kation

No Prosedur Pengamatan Reaksi


.
1 Pb2+ Tidak berwarna Pb2+ + 2Cl- PbCl2
a. 5 tetes larutan atau jernih
ditambahkan setetes
HCl 0.5 M, kemudian
tambahkan air panas,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terdapat endapan Pb2+ + Na2S PbS + 2H+
ditambahkan setetes hitam
Na2S 0.5 M, 3PbS+8HNO3
kemudian tambahkan 3Pb2+ + 6NO3- + 3S +
setetes HNO3 pekat, 2NO + 4H2O
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terdapat endapan Pb2+ + SO42- PbSO4
ditambahkan setetes putih
H2SO4 0.5 M,
kemudian panaskan,
amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terdapat endapan Pb2+ + CrO42- PbCrO4
ditambahkan kuning PbCrO4 + 4OH-
ditambahkan setetes [Pb(OH)4]2- + CrO42-
K2CrO4 0.25 M,
kemudian tambahkan
setetes NaOH 3 M,
amati yang terjadi
e. 5 tetes larutan Terdapat endapan Pb2+ + CO32- PbCO3
ditambahkan setetes putih ke kuningan
Na2CO3 1.5 M,
kemudian tambahkan
setetes HNO3 0.5 M,
amati yang terjadi
2. Hg22+ Terdapat endapan Hg22+ +CrO42-
a. 5 tetes larutan orange Hg2CrO4
ditambahkan setetes
K2CrO4 0.25 M,
kemudian panaskan
amati yang terjadi

b. 5 tetes larutan Ditambahkan KI Hg22+ + 2 l- Hg2l2


ditambahkan perubahan warna
ditambahkan setetes menjadi putih
KI 0.5 M dengan keruh, setelah
perlahan, kemudian dipanaskan
panaskan, amati yang terdapat endapan

32
terjadi putih
c. 5 tetes larutan Tidak terjadi reaksi 2Hg22+ NO3- + 4NH4 +
ditambahkan setetes dan bening tidak
H2O
NH4OH 3 M, amati berwarna
NH2
yang terjadi
HgO.Hg + 2Hg
+4NH4-
NO3
d. 5 tetes larutan Larutan menjadi Hg2+ + Cu Hg + Cu2+
ditambahkan putih keruh
sekeping logam
tembaga yang bersih,
amati yang terjadi
e. 5 tetes larutan Larutan tetap jernih 3Hg22+ + 2Al 2Al3+ +
ditambahkan tak berwarna
6Hg
sekeping logam
alumunium yang
bersih, amati yang
terjadi
3 Ag+ Terbentuk endapan Ag+ + Cl- AgCl
a. 5 tetes larutan putih dan keruh AgCl + Cl- [AgCl2]-
ditambahkan setetes
HCl 0.5 M, endapan
yang dihasilkan
dicuci dengan air,
kemudian tambahkan
setetes HCl pekat,
lalu tambahkan air
kembali, amati yang
terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Ag+ + l- Agl
ditambahkan setetes putih Agl+ CN- [Ag(CN)2]- +
KI 0.5 M, kemudian
I-
tambahkan setetes
NaCN 0.5 M, amati
yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk endapa 2 Ag+ + CrO42-
ditambahkan setetes merah
Ag2CrO4
K2CrO4 0.25 M,
Ag2CrO4 + 2H+ 4Ag+
kemudian tambahkan
HNO3 0.5 M, amati
yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk endapan 2 Ag+ + CO32- Ag2CO3
ditambahkan setetes hitam Ag2CO3 + 2H+ 2Ag+ +
Na2CO3 1.5 M,
CO2 + H2O
kemudian panaskan,
lalu tambahkan
setetes HNO3 0.5 M,

33
amati yang terjadi
2+
4 Hg Terbentuk endapan 3 Hg2+ + 2 Cl- + 2 Na2S
a. 5 tetes larutan orange
Hg2S2Cl2
ditambahkan setetes
HCl 0.5 M, kemudian
tambahkan setetes
Na2S 0.5 M, lalu
tambahkan setetes
aqua regia, amati
yang terjadi

b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan 2Hg2+ + NO3- + 4NH4 +


ditambahkan NH4OH putih
H2O HgO.Hg(NH2)NO3
3 M, amati yang
terjadi + 4NH4+

c. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Hg2+ + 2OH- Hg2O +


ditambahkan setetes hitam, ditambah
H2O
NaOH 3 M, HNO3 larutan tetap
kemudian tambahkan endapan hitam
setetes HNO3 3 M,
amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Hg2+ + l- Hgl
ditambahkan setetes putih
KI 0.5 M, kemudian
tambahkan reagen
secara berlebih, amati
yang terjadi
e. 5 tetes larutan Larutan berubah Hg2+ + Cu Hg + Cu2+
ditambahkan hijau
sekeping tembaga
yang telah bersih,
amati yang terjadi
2+
5. Cu Endapan biru Cu2+ + 2 OH- CuOH2
a. 5 tetes larutan menjadi keruh CuOH2 CuO + H2O
ditambahkan setetes berubah menjadi
NaOH 3 M, endapan hitam
kemudian panaskan
amati yang terjadi

b. 5 tetes larutan Biru menjadi hijau 2Cu2+ + 5 l- 2CuI + l-3


ditambahkan setetes kebiruan l-3 + 2S2O32- 3I- + S4O62-
KI 0.5 M, kemudian
tambahkan setetes
Na2S2O3 0,5 M, amati
yang terjadi
c. 5 tetes larutan Biru kehijauan Cu2+ + 2CN- Cu(CN)2
ditambahkan setetes menjadi hijau tosca

34
NaCN 0.5 M,
kemudian tambahkan
reagen sedikit
berlebih, amati yang
terjadi
d. 5 tetes larutan Merah bata dan 2Cu2+ + [Fe(CN)6]4-
ditambahkan setetes larutan keruh
Cu2[Fe(CN)6]
K4Fe(CN)6 0.5 M,
kemudian tambahkan
setetes NH4OH 3 M,
amati yang terjadi
6. Cd2+ Terbentuk endapan Cd2+ + Na2S CdS +Na+
a. 5 tetes larutan kuning
ditambahkan setetes
Na2S 0.5 M,
kemudian tambahkan
setetes HCl pekat,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 2Cd2+ + 2NH3 + 2H2O
ditambahkan setetes putih keruh
2Cd(OH)2 + 2NH3
NH4OH 3 M,
kemudian
ditambahkan reagen
sedikit berlebih,
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Cd2+ + 2OH- Cd(OH)2
ditambahkan setetes putih
NaOH 3 M,
kemudian tambahkan
setetes HCl 0.5 M,
amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Cd2+ + 2CN- Cd(CN)2
ditambahkan setetes putih keruh
NaCN 0.5 M,
kemudian tambahkan
reagen sedikit
berlebih, amati yang
terjadi
7. As3+ As3+ + NaOH + HgCl2
a. 5 tetes larutan Tidak terjadi
ditambahkan 6 tetes perubahan
NaOH 6 M dan
beberapa potongan
logam Al. Pada
bagian mulut tabung
diletakkan sepotong
kertas saring yang
dibasahi HgCl2 0.25

35
M , amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan AsO43+ + 3Ag+
ditambahkan 2 tetes kuning
Ag3AsO4
NaOH 6 M,
kemudian
ditambahkan AgNO3
0.1 M, lalu
tambahkan setetes
HNO3 3 M, amati
yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan As3+ + SO42- As2(SO4)3
ditambahkan setetes biru kehijauan
CuSO4 0.5 M,
kemudian tambahkan
setetes NaOH 6 M,
amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Larutan bening 2As3+ + 3Sn2+ 2As +
ditambahkan 2 mL tidak berwarna
3Sn4+
HCl pekat dan 0,5 ml
SnCl2 jenuh,
kemudian panaskan
larutan perlahan
lahan, amati yang
terjadi
2+
8. Sn Terbentuk larutan Sn2+ + S2- SnS
a. 5 tetes larutan kuning keruh
ditambahkan setets
Na2S 0.5 M,
kemudian
ditambahkan setets
HCl pekat. Amati
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Larutan bening Sn2+ + 2OH- Sn(OH)2
ditambahkan setetes tidak berwarna Sn(OH)2 + 2OH-
NaOH 3 M,
[Sn(OH)4]2-
kemudian
ditambahkan reagen
sedikit berlebih.
Amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Larutan bening Sn2+ + Hg2Cl2 Hg2Cl2 +
ditambahkan setetes tidak berwarna
Sn4+ + 2Cl-
HgCl2 0.25 M. Amati
yang terjadi
9. Fe2+ Terbentuk endapan Fe2+ + 2OH- Fe(OH)2
a. 5 tetes larutan hijau berubah 2Fe(OH)2 + H2O2
ditambahkan setetes menjadi endapan
2Fe(OH)3
NaOH 3 M, orange
kemudian tambahkan

36
setetes H2O2 20%.
Amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Fe2+ + S2- FeS
ditambahkan setetes hitam
Na2S 0.5 M,
kemudian tambahkan
CH3COONa 3 M.
Amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Fe2+ + [Fe(CN)6]3- Fe3+
ditambahkan setetes biru
+ [Fe(CN)6]4-
K3Fe(CN)6 0.167 M.
Amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Fe2+ + NH3 +
ditambahkan setetes hijau berubah
dimetilglioksima
NH3 kemudian menjadi endapan
ditambahkan ungu
reagensia
dimetilglioksima.
Amati yang terjadi
10. Fe3+ Terbentuk larutan 4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4-
a. 5 tetes larutan hijau toska keruh
Fe4[Fe(CN)6]3
ditambahkan setetes menjadi orange
Fe4[Fe(CN)6]3 + 12OH-
K4Fe(CN)6 0.5 M, keruh
kemudian tambahkan 4Fe(OH)3 +3[Fe(CN)-
NaOH 3 M. Amati
]4-
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Fe3+ + [Fe(CN)6]3-
ditambahkan setetes kuning menjadi
Fe[Fe(CN)6]
K3Fe(CN)6 0.167 M, biru gelap
kemudian
ditambahkan H2O2
20%. Amati yang
terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 3Fe3+ + 6CH3COO- + 2H2O
ditambahkan setetes orange gelap
[Fe3(OH)2(CH3COO)6]-
CH3COONa 3 M.
Amati yang terjadi + 2H-

d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Fe3+ + 3CN- Fe(CN)3


ditambahkan setetes merah bata bening Fe(CN)3 + 6F- [FeF6]3-
KSCN 0.1 M,
+ 3CN-
kemudian tambahkan
NaF 0.1 M. Amati
yang terjadi
3+
11. Al Terbentuk larutan 2Al3+ + 3S2- + 6H2O
a. 5 tetes larutan putih keruh
2Al(OH)3 + 3H2S
ditambahkan setetes
Na2S 0.5 M. Amati

37
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Al3+ + 3CH3COO- + 2H2O
ditambahkan keruh dengan
Al(OH)2CH3COO +
CH3COONa 3 M endapan putih
sedikit berlebih, 2CH3COOH
kemudian panaskan.
Amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Al3+ + HPO42- AlPO4
ditambahkan setetes putih keruh
+ H+
Na2HPO4 0.167 M,
AlPO4 +4OH-
kemudian tambahkan
setetes NaOH 3 M, [Al(OH)4]- + PO43-
amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Al(OH)3 + CO32- + H2O
ditambahkan setetes keruh tidak ada
[Al(OH)4]- + HCO3-
Na2CO3 1.5 M, endapan
kemudian tambahkan
reagen sedikit
berlebih. Amati yang
terjadi
3+
12. Cr Terbentuk endapan Cr3+ + 3NH3 + 3H2O
a. 5 tetes larutan hijau larutan biru
Cr(OH)3 + 3NH4+
ditambahkan setetes menjadi endapan
NH3, kemudian putih
didihkan. Amati yang
terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Cr3+ + CO32- Cr2(CO3)3
ditambahkan setetes biru
Na2CO3 1.5 M. Amati
yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Cr3+ + S2- Ni2S3
ditambahkan setetes biru dan endapan
Na2S 0.5 M. Amati hijau
yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Cr3+ + HPO42- CrPO4 +
ditambahkan setetes biru keruh menjadi
H+
Na2HPO4 0.167 biru jernih
M,kemudian
tambahkan HCl 3 M.
Amati yang terjadi
e. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Cr3+ + 3NO3- Cr(NO3)3
ditambahkan setetes biru keruh menjadi
K2CrO4 0.25 M, biru jernih
kemudian tambahkan
AgNO3 0.1 M. Amati
yang terjadi
13. Ni2+ Terbentuk larutan Ni2+ + 2OH- Ni(OH)2
a. 5 tetes larutan hijau pupus

38
ditambahkan setetes
NaOH 3 M,
kemudian tambahkan
setetes NH3. Amati
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Ni2+ + S2- NiS
ditambahkan setetes hitam
Na2S 0.5 M,
kemudian tambahkan
reagen sedikit
berlebih. Amati yang
terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Ni2+ + 2CN- Ni(CN2)
ditambahkan setetes biru susu
NaCN 0.5 M,
kemudian tambahkan
reagen sedikit
berlebih. Amati yang
terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Ni2+ + Dimetil glioksima +
ditambahkan setetes merah muda
NH4OH
reagensia
dimetilglioksima 0.01
M, kemudian
tambahkan setetes
NH4OH 0.5 M. Amati
yang terjadi
14. Mn2+ Terbentuk larutan Mn2+ + 2OH-
a. 5 tetes larutan abu-abu keruh
Mn(OH)2
ditambahkan setetes menjadi hitam
Mn(OH)2 + O2 + H2O
NaOH 3 M, keruh
kemudian tambahkan MnO(OH)2 + 2OH-
H2O2 20%. Amati
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Mn2+ + S2- MnS
ditambahkan setetes krem menjadi putih
Na2S 0.5 M. keruh
Kemudian tambahkan
HCl 3 M. Amati yang
terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Mn2+ + 2NO3-
ditambahkan setetes putih keruh
Mn(NO3)2
HNO3 6 M, kemudian
tambahkan sedikit
padatan KIO4,
NaBiO3, PbO2. Amati
yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Mn2+ + NH3 + HPO42-

39
ditambahkan setetes putih keruh Mn(NH4)PO4
Na2HPO4 0.167 M, menjadi putih
kemudian tambahkan jernih setelah
setetes NH4OH 3 M. ditambah HCl
Lalu tambahkan HCl
3 M. Amati yang
terjadi
15. Zn3+ Terbentuk larutan Zn2+ + 2OH- Zn(OH)2
a. 5 tetes larutan putih keruh
ditambahkan setetes
NaOH 3 M,
kemudian tambahkan
setetes HCl 3 M,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Zn2+ + S2- ZS
ditambahkan setetes putih keruh
Na2S 0.5 M,
kemudian tambahkan
setetes HCl 3 M.
Amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Jernih tidak terjadi 3Zn2+ + 2HPO42-
ditambahkan setetes perubahan
Zn3(PO4)2 + 2H+
Na2HPO4 0.167 M,
kemudian tambahkan
setetes HCl 3 M,
amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 3Zn2+ + 2k+ + 2[Fe(CN)6]4-
ditambahkan setetes putih keruh dan
K2Zn3[Fe(CN)6]2
K4Fe(CN)6 0.5 M, tidak mengendap
kemudian tambahkan
setetes NaOH 3M,
amati yang terjadi
16. Ba2+ Terbentuk larutan Ba2+ + C2O42- BaC2O4
a. 5 tetes larutan putih jernih
ditambahkan setetes
(NH3)2CO3 0.5 M
kemudian dididihkan
lalu tambahkan
setetetes CH3COOH 3
M, amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Ba2+ + CrO42- BaCrO4
ditambahkan setetes putih
(NH3)2C2O4 0,25 M,
kemudian tambahkan
air sedikit berlebih,
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Ba2+ + CrO42- BaCrO4
ditambahkan setetes kuning jernih

40
K2CrO4 0,1 M, Ba2+
kemudian tambahkan
HCl 3 M, amati yang
terjadi
d. Setetes larutan Terbentuk endapan Ba2+ + HCl 3 M + natrium
ditambahkan kedalam semi coklat
rodiozonat
selembar kertas
saring, kemudian
tambahkan setetes
HCl 3 M, lalu
tambahkan pula
setetes reagensia
rodiozonat, amati
yang terjadi
e. Lakukan uji nyala Terbentuk larutan
hijau kekuningan
17. Sr2+ Terbentuk endapan Sr2+ + SO42- SrSO4
a. 5 tetes larutan putih
ditambahkan setetes
K2SO4 jenuh,
kemudian panaskan
hingga mendidih,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan Sr2+ + (COOH)22-
ditambahkan setetes putih menjadi
Sr(COO)2
(NH3)2C2O4 0,25 M, bening tidak
kemudian tambahkan berwarna dan
setetes HCl 3 M, endapan hilang
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Tidak terbentuk Sr2+ + CrO42- SrCrO4
ditambahkan setetes endapan larutan
K2CrO4 0.1 M berwarna kuning
kemudian tambahkan
air sedikit berlebih.
Amati yang terjadi
d. Lakukan uji nyala Terbentuk larutan
merah
18. Ca2+ Terbentuk larutan Ca2+ + CO32- CaCO3
a. 5 tetes larutan putih keruh dan CaCO3 +2CH3COOH
ditambahkan setetes endapan putih Ca2+ + H2O + CO2 +
(NH3)2CO3 0.5 M lalu menjadi jernih
2CH3COO-
tambahkan
CH3COOH 3 M,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Ca2+ + C2O42- CaC2O4
ditambahkan setetes putih keruh
(NH3)2C2O4 0.25 M,
kemudian tambahkan

41
setetes HCl 3 M.
Amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Ca2+ + 2K+ + [Fe(CN)6]4-
ditambahkan setetes kuning menjadi
K2Ca[Fe(CN)6]
NH4Cl 1 M, kuning bening
tambahkan setetes
K4Fe(CN)6 0.5 M.
Amati yang terjadi
d. Lakukan uji nyala Terbentuk larutan
merah
19. Mg2+ Terbentuk larutan Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2
a. 5 tetes larutan putih sedikit keruh
ditambahkan setetes
NaOH 3 M,
kemudian tambahkan
setetes NH4Cl 1 M,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Larutan menjadi Mg2+ + 2NH3 + 2H2O
ditambahkan setetes keruh berubah
Mg(OH)2 + 2NH4+
NH3, kemudian menjadi jernih dan
tambahkan setetes menjadi putih
NH4Cl lalu keruh
tambahkan Na2HPO4
0.167 M. Amati yang
terjadi
c. 5 tetes larutan Larutan menjadi Mg2+ +2OH- Mg(OH)2
ditambahkan kuning jernih
reagensia kuning titan berubah menjadi
kemudian tambhakan merah keruh
NaOH 3 M. Amati
yang terjadi
d. Lakukan uji nyala Terbentuk larutan
putih
20. K+ Terbentuk larutan K+ + natrium
a. 5 tetes larutan jingga
heksanitritokobaltat
ditambahkan setetes
Natrium
heksanitritokobaltat
0.08 M kemudian
panaskan. Amati yang
terjadi
b. Lakukan uji nyala Terbentuk larutan
ungu
+
21. Na Terbentuk larutan
a. Lakukan uji nyala kuning
+
22. NH4 Kertas lakmus NH4+ + OH- NH3 +
a. 5 tetes larutan menjadi berwarna
H2O
ditambahkan setetes biru

42
NaOH 3 M,
kemudian panaskan,
lalu letakkan kertas
lakmus merah yang
telah dibasahi oleh air
diatas uap yang
dihasilkan. Amati
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan NH4+ + 2[HgI4]2- + 4OH-
ditambahkan setetes orange
HgO .Hg(NH2)I 7I- +
NaOH 6 M,
tambahkan setetes 3H2O
reagensia Nessler.
Amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan NH4+ + Natrium
ditambahkan setetes bening tidak
heksanitritokobaltat
natrium berwarna dan
heksanitritokobaltat terdapat butiran
0.08 M, panaskan, putih
amati yang terjadi

B. Anion
Tabel 4.1.2. data hasil percobaan anion
1 CO32- Terbentuk larutan
a. 5 tetes larutan bergelembung putih
ditambahkan setetes jernih CO32- + 2HCO2 + H2O
HCl 3 M, amati yang
terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan
ditambahkan setetes putih keruh dan
BaCl2 0.25 M, mengendap CO32- + Ba2+ BaCO3
kemudian tambahkan
setetes HCl 3 M,
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk endapan
ditambahkan setetes putih
AgNo3 0.1 M, CO32- + Ag+ Ag2CO3
kemudian tambahkan
setetes HNO3 3 M,
amati yang terjadi
2 HCO3- Terbentuk larutan
a. 5 tetes larutan putih keruh 2HCO3- + Mg2+ MgCO3 + H2O +
ditambahkan setetes
MgSO4 0.25 M, CO2
kemudian panaskan.
Amati yang terjadi

43
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan
ditambahkan setetes merah bata jernih
HgCl2 0.25 M, CO3- + 4Hg2+ Hg4O3CO3 + 6H+
kemudian panaskan.
Amati yang terjadi
3 SO32- Larutan tidak
a. 5 tetes larutan berwarna atau
ditambahkan setetes bening SO32- + 2H+ SO2- + H2O
HCl 0.5 M, kemudian
panaskan. Amati yang
terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan
ditambahkan setetes putih
BaCl2 0.25 M, SO32- + Ba2+ BaSO3
kemudian tambahkan
HCl 0.5 M. Amati
yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk endapan SO32- + Ag+ [AgSO3]
ditambahkan setetes putih
AgNO3 0.1 M,
kemudian tambahkan
reagen sedikit berleih,
kemudian tambahkan
lagi larutan anion
sedikit berlebih dan
didihkan. Amati yang
terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk endapan SO32- + Pb2+ PbSO3
ditambahkan setetes putih
(CH3COO)2Pb 0.5 M,
kemudian tambahkan
setetes HNO3 0.5 M.
Amati yang terjadi
4 S2O32- Larutan keruh S2O32- + Ba2+ BaS2O3
a. 5 tetes larutan
ditambahkan setetes
BaCl2 0.5 M. Amati
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Larutan jernih, SO32- + Ag+ Ag2S2O3
ditambahkan setetes endapan hitam
AgNO3 0.1 M, (butir)
kemudian panaskan. Filtrat keruh
Amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Larutan jernih SO32- + Pb2+ Pb2S2O3
ditambahkan setetes Filtrat hijau muda
(CH3COO)2Pb 0.5 M, endapan hijau
kemudian tambahkan
reagen sedikit

44
berlebih lalu
panaskan. Amati yang
terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan SO32- + Fe3+ [Fe(S2O3)2]-
ditambahkan setetes kuning
FeCl3 0.5 M,
kemudian diamkan
beberapa saat. Amati
yang terjadi
5 S 2-
Menghasilkan warna S2- + 2H+ H2S
a. 5 tetes larutan coklat terbakar
ditambahkan setetes
HCl 3 M, kemudian
letakkan kertas saring
yang telah dibasahi
dengan
(CH3COO)2Pb 0.5 M
di atas gas yang
dihasilkan, amati
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan S2- + 2Ag+ Ag2S
ditambahkan setetes hitam
AgNO3 0.1 M,
kemudian tambahkan
setetes HNO3 3 M,
lalu panaskan. Amati
yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Pb2+ + H2S PbS + 2H+
ditambahkan setetes hitam dan ada
(CH3COO)2Pb 0.5 M. endapan
Amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terdapat endapan
ditambahkan setetes putih keruh
BaCl2 0.25 M. Amati
yang terjadi
6 NO2- Tidak terjadi NO2- + H+ HNO2
a. 5 tetes larutan perubahan
ditambahkan setetes
HCl 0.5 M. Amati
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Fe2+ +SO42- + NO[Fe.NO]SO4
ditambahkan secara hijau lumut
perlahan ke dalam
tiga tetes FeSo4 25%
dan tiga tetes H2SO4
0.5 M. Amati yang
terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan NO2- + Ag+ AgNO2

45
ditambahkan setetes putih keruh
AgNO3 0.1 M. Amati
yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 5NO2- + 2I + I2 + 2NO
ditambahkan putih keruh
setetesKI 0.5 M,
kemudian tambahkan
setetes H2SO4 0.5 M,
lalu tambahkan
setetes larutan kanji.
Amati yang terjadi
7 CN- Terbentuk larutan CN- +H+ HCN
a. 5 tetes larutan hitam menjadi
ditambahkan setetes kekuningan
HCl 0.5 M. Amati
dan cium bau gas
yang dihasilkan
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan CN- + Ag+ AgCN
ditambahkan setetes putih larutan keruh
AgNO3 0.1 M,
kemudian tambahkan
setetes NH3. Amati
yang terjadi
c. 5 tetes larutan Jernih, mulai 6CN- + Fe2+ [Fe(CN)6]4-
ditambahkan setetes terbentuk endapan
NaOH 6 M, hijau lumut, setelah
kemudian tambahkan dipanaskan larutan
tiga tetes FeSO4 25% menjadi hitam,
lalu didihkan, larutan berubah
selanjutnya tambakan menjadi biru gelap,
tiga tetes HCl 3 M, larutan menjadi hijau
terakhir tambahkan gelap
FeCl3 0.5 M. Amati
yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk endapan 2CN- + Hg22+ Hg + Hg(CN)2
ditambahkan setetes abu-abu
merkurium (I) nitrat.
Amati yang terjadi
8 SCN- Terbentuk larutan 2KCN + 2H2SO4 +2H2O2CO +
a. 5 tetes larutan putih bening
ditambahkan setetes K2SO4 + (NH4)2SO4
H2SO4 pekat. Amati
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan SCN- +Ag+ AgSCN
ditambahkan setetes putih keruh dan
AgNO3 0.1 M, terdapat butiran
kemudian tambahkan putih
setetes NH. Amati

46
yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 2CN- + Cu2+ Cu(SCN)2
ditambahkan setetes hijau cerah
CuSO4 0.5 M. Amati
yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 2CN- + Hg2+ Hg(SCN)2
ditambahkan setetes abu-abu dan terdapat
merkurium (II) nitrat, endapan hitam
kemudian panaskan.
Amati yang terjadi
e. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 3SCN- + Fe3+ Fe(SCN)3
ditambahkan setetes merah kehitaman
FeCl3 0.5 M. Amati
yang terjadi
9 [Fe(CN)6]4- Terbentuk larutan [Fe(CN)6]4- + H2SO4 + 6H2OFe2+ +
a. 5 Tetes larutan keruh
ditambahkan setetes 6NH4+ + 6CO + 6SO42-
H2SO4 pekat,
kemudian panaskan,
amati yang terjadi
b. 5 Tetes larutan Terbentuk endapan Fe( CN)64- + 4Ag+ + Ag4 [Fe(CN)6]
ditambahkan setetes putih dan bau
AgNO3 0,1 M, menyengat
kemudian tambahkan
setetes NH3, amati
yang terjadi
c. 5 Tetes larutan Tebentuk filtrat 3[Fe(CN)6]4- + Fe3+ Fe4[Fe(CN)6]3
ditambahkan setetes orange dan endapan
FeCl3 0.5 M, merah
kemudian tambahkan
NaOH3, amati yang
terjadi
d. 5 Tetes larutan Terbentuk endapan Fe(CN)64- + Fe2+ Fe3+ + [Fe(CN)64-
ditambahkan setetes biru
FeSO4 0.5 M, amati
yang terjadi
e. 5 Tetes larutan Terbentuk filtrat 3[Fe(CN)6]4- + 2Cu2+ Cu[Fe(CN)6]
ditambahkan CuSO4 merah, endapan
0.5 M, kemudian merah bata dan
tambahkan setetes larutan biru
NaOH3 3 M, amati
yang terjadi

10 [Fe(CN)6]3- Terbentuk larutan K3[Fe(CN)6]3- + 6H2SO4 + 6H2O6CO


a. 5 Tetes larutan kuning berubah
ditambahkan setetes menjadi hitam +Fe3+ + 6NH4+ + 6SO42-
H2SO4 pekat ,
kemudian panaskan,

47
amati yang terjadi

b. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan Fe( CN)63- + 3Ag+ + Ag3 [Fe(CN)6]


ditambahkan setetes orange ke kuningan
AgNO3 0,1 M,
kemudian tambahkan
setetes NH3, amati
yang terjadi
c. 5 Tetes larutan Terbentuk endapan Fe(CN)63- + Fe2+ Fe3+ + [Fe(CN)64-
ditambahkan setetes biru
FeSO4 0.5 M, amati
yang terjadi
d. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan 3[Fe(CN)6]3- + Fe3+ Fe4[Fe(CN)6]3
ditambahkan setetes coklat kehitaman
FeCl3 0.5 M,
kemudian tambahkan
NaOH3, amati yang
terjadi
e. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan 2[Fe(CN)6]3- 2I- 2[Fe(CN)6]4- + I2
ditambahkan setetes kuning sedikit keruh
KI 0.5 M, kemudian
tambahkan HCl 3 M,
lalu tambahkan
setetes larutan kanji,
amati yang terjadi
11 Cl- Kertas lakmus biru Cl- + H2SO4 HCL
a. 5 Tetes larutan tidak terjadi
ditambahkan setetes perubahan warna
H2SO4 pekat ,
kemudian panaskan,
lalu letakkan kertas
lakmus biru di atas
gas yang dihasilkan,
amati yang terjadi

b. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan Cl- + Ag+ AgCl


ditambahkan setetes putih keruh dan
AgNO3 0,1 M, semakin keruh
kemudian tambahkan
setetes NH4OH 3 M,
amati yang terjadi
c. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan 2 Cl- + Pb2+ PbCl2
ditambahkan setetes putih keruh
(CH3COO)2Pb 0.5
M, amati yang terjadi
d. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan 4 Cl- + Cr2O72- + 6H+ 2CrO2Cl2+
ditambahkan setetes kuning jernih
K2Cr2O7 0.5 M, menjadi orange

48
kemudian H2O
ditambahkan setetes
H2SO4 pekat, Lalu
selembar kertas
saring yang telah
dibasahi dengan
setetes NaOH 3 M
diletakkan di atas uap
yang dihasilkan,
amati yang terjadi
12 Br- Terbentuk larutan KBr- + H2SO4 HBr + HSO4- + K+
a. 5 Tetes larutan jernih
ditambahkan setetes
H2SO4 pekat ,
kemudian panaskan,
lalu letakkan kertas
lakmus biru di atas
gas yang dihasilkan,
amati yang terjadi

b. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan Br- + Ag+ AgBr


ditambahkan setetes putih dan terdapat
AgNO3 0,1 M, endapan putih
kemudian tambahkan
setetes NH4OH 3 M,
amati yang terjadi
c. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan 2 Br- + Pb2+ PbBr2
ditambahkan setetes putih dan terdapat
(CH3COO)2Pb 0.5 endapan putih
M, kemudian
tambahkan sedikit air
dan panaskan. amati
yang terjadi
d. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan 6 KBr + K2Cr2O7 + 7H2SO4 3Br2 +
ditambahkan setetes orange
K2Cr2O7 0.5 M, 2Cr3+ + 4SO42- + 7H2O
kemudian
ditambahkan setetes
H2SO4 pekat, Lalu
selembar kertas
saring yang telah
dibasahi dengan
setetes NaOH 3 M
diletakkan di atas uap
yang dihasilkan,
amati yang terjadi
13 I -
Terbentuk larutan 2 I- + H2SO4 I2 + SO42- + 2H2O
a. 5 Tetes larutan kuning dan kertas

49
ditambahkan setetes saring menjadi biru
H2SO4 pekat,
kemudian
dipanaskan, lalu
selembar kertas
saring yang telah
dibasahi dengan
setetes larutan kanji
diletakkan diatas uap
yang dihasilkan,
amati yang terjadi
b. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan I- + Ag+ AgI
ditambahkan setetes putih dan endapan
AgNO3 0,1 M, putih
kemudian tambahkan
setetes NaCN 0.5 M,
amati yang terjadi
c. 5 Tetes larutan Terbentuk larutan 2I- + Pb2+ PbI2
ditambahkan setetes putih dan endapan
(CH3COO)2Pb 0.5 putih
M, kemudian
tambahkan sedikit air
dan panaskan. amati
yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 2I- + 2NO2- + 4H+ I2 + 2NO + H2O
ditambahkan setetes jernih dan endapan
NaNO2 0.5 M , putih
kemudian tambahkan
setetes H2SO4 3 M,
lalu tambahkan
setetes larutan kanji,
amati yang terjadi
e. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 4I- + 2Cu2+ 2CuI + I2
ditambahkan setetes biru muda
CuSO4 0.5 M,
kemudian tambahkan
setetes Na2S2O3 0.5
M, amati yang terjadi
14 F- Terbentuk larutan 2F- +H2SO4 H2F2+ SO42-
a. 5 tetes larutan bening terdapat
ditambahkan setetes gelombang di sisi
H2SO4 pekat, tabung
kemudian panaskan,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Tidak terjadi
ditambahkan setetes perubaha, larutan
AgNO3 0.1 M, amati bening.
yang terjadi

50
c. 5 tetes larutan Tidak terjadi 2F- + Ca2+ CaF2
ditambahkan setetes perubaha, larutan
CaCl 0.25 M, bening.
kemudian tambahkan
setetes CH3COOH 3
M, amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 6F- + Fe3+ + 3Na+ Na3[FeF6]
ditambahkan setetes bening sedikit
FeCl3 0.5 M. Amati kuning
yang terjadi
15 NO3- Terbentuk larutan 4NO3- + 2H2SO4 4NO2 + O2 +
a. 5 tetes larutan jernih
ditambahkan setetes 2SO42 + 2H2O
H2SO4 pekat,
kemudian panaskan,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan
ditambahkan sedikit keruh menjadi
potongan potongan larutan putih jingga
tembaga kemudian
tambahkan 2 tetes
H2SO4 pekat lalu
panaskan, amati yang
terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 2NO3- + 4H2SO4 + 6Fe2+ + 2NO +
ditambahkan 7 tetes kuning hangat
FeSO4 25%, 4SO42- + H2O
kemudian 7 tetes
H2SO4 pekat perlahan
lahan, amati yang
terjadi
16 BO32-, B4O72-, BO2- Terbentuk larutan Na2B4O7 + H2SO4 + 5H2O
a. 5 tetes larutan awal bening setelah
ditambahkan setetes ditambah 4H3BO3 + 2Na+ + SO42-
H2SO4 pekat, larutan tetap
kemudian panaskan, berwarna bening
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Pada saat dipanaskan H3BO3 + 3CH3OHB(OCH3)3 +
ditambahkan 3 tetes timbul endapan putih
H2SO4 pekat, dan larutan tetap 3H2O
kemudian tambahkan berwarna benig
metanol atau etanol
absolut, lalu bakar
larutan tersebut
dengan nyala api,
amati yang terjadi.
(wajib gunakan kurs
porselen)

51
c. 5 tetes larutan Pada saat dipanaskan B4O72- + 4Ag+ + +H2O 4AgBO2 +
ditambahkan setetes timbul kristal coklat
AgNO3 0,1 M, larutan tetap bening 2H+
kemudian panaskan,
amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Pada penambahan B4O72- + 4Ba2++ H2O 4 BaBO2 +
ditambahkan setetes BaCl larutan
BaCl2 0.25 M berwarna putih dan 2H+
kemudian tambahkan pada saat diberi HCl
setetes HCl 0.5 M, timbul cincin kuning
amati yang terjadi diatas permukaan
tabung, larutan
berwarna putih
17 SO42- Larutan awal bening SO42- + Ba+ BaSO4
a. 5 tetes larutan setelah penambahan
ditambahkan setetes BaCl2 terdapat
BaCl 0.25 M endapan putih dan
kemudian tambahkan filtrat putih
setete HCl pekat, lalu
panaskan, amati yang
terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan SO42- + Pb2+ PbSO4
ditambahkan setetes putih, larutan tetap
(CH3COO)2Pb 0.5 M, bening
kemudian tambahkan
setetes NaOH 3 M,
lalu tambahkan
setetes HCl 3 M,
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan SO42- + Ag+ Ag2SO4
ditambahkan setetes bening, dan terdapat
AgNO3 0.1 M, amati sedikit endapan putih
yang terjadi
d. Setetes larutan BaCl2 Pada penambahan SO42- + Ba2+ BaSO4
0.25 M, kemudian natrium rodiozonat
ditambahkan setetes larutan berwarna
natrium rodiozonat, kuning dan terdapat
lalu tambahkan 5 endapan putih diatas
tetes larutan uji dan permukaan tabung,
setetes HCl 3 M, ketika diberi larutan
amati yang terjadi uji larutan menjadi
krem dan endapan
putih, dan ketika
diberi HCl larutan
berwarna putih,
endapan putih
18 SiO32- Terbentuk larutan SiO32- + 2H+ H2SiO3
a. 5 tetes larutan bening

52
ditambahkan setetes
HCl 0.5 M, kemudian
dipanaskan, amati
yang terjadi
b. 5 tetes larutan Timbul gelatin putih, SiO32- + 2NH4+ H2SiO3 + 2NH3
ditambahkan setetes larutan tetap bening
NH4Cl 1 M, amati
yang terjadi
c. 5 tetes larutan Pada penambahan SiO32- + 2Ag+ Ag2SiO3
ditambahkan setetes AgNO3 larutan
AgNO3 0.1 M, lalu berwarna putih agak
tambahkan setetes keruh, sedikit
HCl 3 M amati yang endapan putih dan
terjadi ketika diberi HCl
larutan berubah
sedikit kekuning-
kuningan
d. 5 tetes larutan Pada penambahan SiO32- + Ba2+ BaSiO3
ditambahkan setetes BaCl2 terdapat
BaCl2 0.25 M, endapan putih
kemudian tambahkan mengendap dan
setetes HNO3 3 M, letika diberi HNO3
amati yang terjadi larutan menjadi agak
keruh
19 PO43- Terbentuk endapan HPO42- + 3Ag+ Ag3PO4 + H+
a. 5 tetes larutan kuning
ditambahkan setetes
AgNO3 0,1 M
kemudian tambahkan
setetes HNO3 0.5 M,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan HPO42- + Ba2+ BaHPO4
ditambahkan setetes putih, larutan jernih
BaCl2 0,25 M
kemudian tambahkan
setetes HCl 0.5 M,
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan HPO42- + Mg2+ + NH3 MgNH4PO4
ditambahkan setetes jernih
reagensia
campuranmagnesia,
kemudian tambahkan
setetes CH3COOH 3
M, amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan HPO42- + Fe3+ FePO4 + H+
ditambahkan setetes putih keruh
FeCl3 0.5 M,
kemudian tambahkan

53
setetes CH3COOH
0.5 M, amati yang
terjadi
20 CrO42- Terbentuk larutan CrO42- + Ba+ BaCr2O4
a. 5 tetes larutan kuning dan endapan
ditambahkan setetes kuning
BaCl2 0,25 M
kemudian tambahkan
setetes HCl 0.5 M,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk endapan CrO42- + 2Ag+ AgCr2O7
ditambahkan setetes merah
AgNO3 0,25 M
kemudian tambahkan
setetes HNO3 0.5 M,
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan CrO42- + Pb2+ PbCr2O4
ditambahkan setetes jernih kuning
(CH3COOH)2Pb 0.5 endapan kuning
M, kemudian menjadi larutan
tambahkan setetes kuning endapan
NaOH 3 M, lalu jingga
tambahkan setetes
CH3COOH 3 M,
amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan CrO42- + S+ 10H+ 4 Cr3+ + 3S +
ditambahkan setetes kuning muda
Na2S 0.5 M, amati 5H2O
yang terjadi
21 Cr2O42- Terbentuk larutan Cr2O42- + 2Ba2+ H2O 2BaCrO4 +
a. 5 tetes larutan kuning menjadi
ditambahkan setetes kuning muda, 2H+
BaCl2 0,25 M ditambah HCl timbul
kemudian tambahkan endapan putih,
setetes HCl 0.5 M, larutan tetap kuning
amati yang terjadi muda
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan Ag2CrO4 + 2Cl- 2AgCl +
ditambahkan setetes coklat muda dan
AgNO3 0,25 M terdapat endapan Cr2O42-
kemudian tambahkan coklat tua ditambah
setetes HCl 0.5 M, HCl larutan menjadi
amati yang terjadi kuning terdapat
endapan kristal putih
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 2Cr2O42- + 3HCHO + 10H+ 2Cr3+ +
ditambahkan setetes kuning bening dan
(CH3COOH)2Pb 0.5 terdapat endapan 3HCOOH + H2O
M, kemudian kuning, ditambah
tambahkan setetes NaOH endapan

54
NaOH 3 M, lalu berwarna orange,
tambahkan setetes dan ditambah
CH3COOH 3 M, CH3COOH larutan
amati yang terjadi menjadi kuning
pekat
d. 5 tetes larutan Tidak terjadi Cr2O42- + 2Na+ Na2Cr2O4
ditambahkan setetes perubahan
Na2S 0.5 M, amati
yang terjadi
22 MnO4- Terbentuk larutan MnO4- + H2SO4Mn2O7 + 2K+ + SO4-
a. 5 tetes larutan ungu, ditambah H2O2
ditambahkan setetes larutan berwarna + H2O
H2SO4 pekat, bening
kemudian tambahkan
setetes H2O2 20%,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan MnO4- + 5H2S + 6H+ 5S+ 2Mn2+ +
ditambahkan setetes putih dan terdapat
H2SO4 0.5 M, endapan berwarna 4H+
kemudian tambahkan krem
setetes Na2S 0.5 M,
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan MnO4- +5Fe2+ + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ +
ditambahkan setetes berwarna kuning
H2SO4 3 M, kemudian bening 4H2O
tambahkan setetes
FeSO4 0.5 M, amati
yang terjadi
d. 5 tetes larutan Tidak terjadi MnO4- + 4OH- 4MnO2- + O2 +
ditambahkan setetes perubahan
NaOH 3 M, 2H2O
kemudian panaskan,
lalu tambahkan
setetes H2SO4 0.5 M,
amati yang terjadi
23 CH3COO- Terbentuk larutan CH3COO- + H+ CH3COOH
a. 5 tetes larutan jernih tidak berwarna
ditambahkan setetes
H2SO4 0.5 M,
kemudian panaskan,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Bau alkohol CH3COONa + H2SO4 CH3COOH +
ditambahkan setetes
H2SO4 pekat dan 2Na+ + HSO4-
setetes etanol absolut,
kemudian panaskan
perlahan selama
beberapa menit,

55
kemudian bau uap gas
yang dihasilkan
c. 5 tetes larutan Terbentuk endapan CH3COO- + Ag+ CH3COOAg
ditambahkan setetes putih
AgNO3 0.1 M,
kemudian tambahkan
sedikit air lalu
panaskan, amati yang
terjadi
d. 5 tetes larutan Tidak terjadi Tidak terjadi reaksi
ditambahkan setetes perubahan
BaCl2 0.25 M, amati
yang terjadi
e. 5 tetes larutan Terbentuk larutan 6 CH3COO- + 3Fe3+ +
ditambahkan setetes kekuning kuningan
FeCl3 0.5 M, 2H2O[Fe3(OH)2(CH3COO)6]++ 2H+
kemudian panaskan,
amati yang terjadi
24 C2O42- Terbentuk larutan
a. 5 tetes larutan kuning jernih
ditambahkan setetes
AgNO3 0.1 M, C2O42- + 2Ag+ Ag C2O4
kemudian tambahkan
NH3, amati yang
terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan
ditambahkan setetes orange jernih
CaCl2 0.25 M, C2O42- + Ca2+ C2O4Ca
kemudian tambahkan
setetes CH3COOH 3
M, amati yang terjadi
c. Setetes larutan Tidak terjadi C2O42- + H2SO4 + logam magnesium
ditambahkan setetes perubahan
H2SO4 3 M,
tambahkan sedikit
bagian logam
magnesium, bila
logam telah larut
tambahkan sedikit
bagian resorsinol,
kemudian kocok
hingga larut. Lalu
dengan hati hati
tambahkan 5 tetes
H2SO4 pekat melalui
dinding tabung,
kemudian panaskan
secara perlahan.

56
Amati yang terjadi
d. 5 tetes MnSO4 0.25 Terbentuk larutan 7C2O42- + 2MnO(OH)2 +
M dan 5 tetes NaOH coklat
3 M, kemudian 8H+2{Mn[(COO)2]3}3-
panaskan secara
perlahan selama
beberapa menit,
dinginkan, lalu 5 tetes
larutan uji yang telah
ditambahkan setetes
H2SO4 3M, kemudian
ditambahkan kedalam
campuran tadi, amati
yang terjadi
25 C4H4O62- Terdapat bau asam H2. C4H4O6 CO + CO2 + 2C +
a. 5 tetes larutan larutan putih dan
ditambahkan setetes pekat 3H2O
H2SO4 pekat, cium
bau gas yang
dihasilkan
b. 5 tetes AgNO3 0.1 M Terbentuk larutan C4H4O62- + 2Ag+ Ag2C4H4O6
ditambahkan 3 tetes putih pekat
NaOH 3 M,
kemudian
menambahkan
NH4OH 3 M
beberapa tetes hingga
endapan yang
dihasilkan
sebelumnya melarut,
kemudian tambahkan
5 tetes larutan uji, lalu
panaskan beberapa
menit, amati yang
terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan C4H4O62- + Ca2+ CaC4H4O6
ditambahkan setetes jernih tidak berwarna
CaCl2 0.25 M,
kemudian tambahkan
setetes CH3COOH 3
M, amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan CO2H.C(OH)=C(OH).CO2H
ditambahkan setetes jernih menjadi
FeSO4 25%, kuning dan endapan
kemudian tambahkan merah
3 tetes H2O2 20%,
lalu tambahkan
NaOH 3 M sedikit

57
berlebih, amati yang
terjadi
e. 5 tetes larutan
ditambahkan 2 tetes
H2SO4 0.5 M dan satu
ujung spatula bubuk
magnesium, bila
magnesium telah
melarut tambahkan
satu ujung spatula
resorsinol kocok
hingga melarut
(larutan a). Pada
tabung lain
tambahkan 7 tetes
H2SO4 pekat dan
panaskan (larutan b),
tuang semua larutan a
secara perlahan lewat
dinding tabung
larutan b, amati yang
terjadi
26 C6H5O73- Terbentuk larutan
a. 5 tetes larutan jernih
ditambahkan setetes
H2SO4 pekat,
kemudian panaskan,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan
ditambahkan setetes putih keruh
AgNO3 0.1 M,
kemudian tambahkan
setetes NH4OH 3 M,
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan
ditambahkan setetes jernih
CaCl2 0.25 M,
kemudian didihkan,
amati yang terjadi
d. 5 tetes larutan Terbentuk larutan
ditambahkan setetes putih keruh
merkurium (II)
sulfat, kemudian
panaskan, kemudian
tambahkan 2 tetes
KmnO4 0.02 M. amati
yang terjadi

58
27 C7H5O2- Tidak terjadi
a. 5 tetes larutan perubahan
ditambahkan setetes
H2SO4 pekat,
kemudian panaskan,
amati yang terjadi
b. 5 tetes larutan Terbentuk larutan
ditambahkan setetes beningdan endapan C7H5OH2- + 3Ag+ Ag3C7H5OH2
AgNO3 0.1 M, putih
kemudian tambahkan
setetes NH4OH 3 M,
amati yang terjadi
c. 5 tetes larutan Terbentuk larutan
ditambahkan setetes orange endapan 3 C7H5OH2- + 2Fe3 + 3 H2O
FeCl3 0.5 M, kuning
kemudian tambahkan (C7H5OH2))Fe.Fe(OH)3 + 3 H+
setetes HCl 3 M,
amati yang terjadi
IV.2 Pembahasan dan Diskusi
Kation
1. Pb2+ [Timbal (II)]
Lima tetes larutan Pb2+ dengan setetes HCl 0,5 M menghasilkan
endapan berwarna putih dan larutan berubah menjadi keruh.
Kemudian setelah ditambahkan dengan air panas, endapan tersebut
melarut dan larutan menjadi bening. Lima tetes larutan Pb2+
ditambah setetes Na2S 0,5 M dan setetes HNO3 pekat akan terbentuk
endapan hitam. Sedangkan lima tetes Pb2+ ditambah setetes H2SO4
0,5 M lalu dipanaskan akan terbentuk endapan putih. Kemudian lima
tetes Pb2+ ditambah setetes K2CrO4 0,25 M dan setetes NaOH 3 M
akan menghasilkan endapan berwarna kuning. Dan lima tetes larutan
Pb2+ ditambah Na2CO3 1,5 M dan HNO3 mennghasilkan endapan
berwarna putih kekuningan.
2. Hg22+ [Merkurium (I)]
Lima tetes larutan Hg22+ dengan setetes K2CrO4 0,25 M kemudian
dipanaskan menghasilkan endapan berwarna orange. Lima tetes
larutan Hg22+ ditambah setetes KI 0,5 M menghasilkan putih keruh
kemudian dipanaskan menghasilkan endapan putih. Lima tetes Hg22+
ditambah setetes NH4OH 3 M menghasilkan larutan bening atatu
tidak terjadi reaksi. Kemudian lima tetes Hg22+ ditambah sekeping
logam tembaga yang bersih menghasilkan larutan putih keruh. Dan

59
lima tetes larutan Hg22+ ditambah sekeping logam aluminium yang
bersih menghasilkan larutan jernih tak berwarna.

3. Ag+ [Perak (I)]

Lima tetes larutan Ag+ dengan setetes HCl 0,5 M kemudian endapan
yang dihasilkan dicuci dengan air dan ditambah setetes HCl pekat
lalu tambah air lagi menghasilkan endapan putih dan keruh. Lima
tetes larutan Ag+ ditambah setetes KI 0,5 M kemudian ditambah
setetes NaCN 0,5 M menghasilkan endapan putih. Lima tetes Ag+
ditambah setetes K2CrO4 0,25 M kemudian ditambah HNO3 0,5 M
menghasilkan endapan merah. Kemudian lima tetes Ag+ ditambah
setetes Na2CO3 1,5 M kemudian dipanaskan dan ditambah setetes
HNO3 0,5 M menghasilkan endapan hitam.
4. Hg2+ [Merkurium (II)]

Lima tetes larutan Hg2+ dengan setetes HCl 0,5 M kemudian


ditambah setetes Na2S 0,5 M lalu tambah setetes aqua regia
menghasilkan endapan berwarna orange. Lima tetes larutan Hg2+
ditambah setetes NaOH 3 M menghasilkan endapan putih. Lima
tetes Hg2+ ditambah setetes NH4OH 3 M kemudian tambah setetes
HNO3 3 M menghasilkan endapan hitam. Lima tetes Hg2+ ditambah
setetes KI 0,5 M kemudian ditambah reagen secara berlebih
menghasilkan endapan putih. Dan lima tetes larutan Hg2+ ditambah
sekeping tembaga yang bersih menghasilkan larutan hijau.

5. Cu2+ [Tembaga (II)]

Lima tetes larutan Cu2+ dengan setetes NaOH 3 M kemudian


panaskan menghasilkan endapan biru dan keruh setelah dipanaskan
menghasilkan endapan hitam. Lima tetes larutan Cu2+ ditambah
setetes NaCN 0,5 M kemudian ditambah reagen sedikit berlebih
menghasilkan larutan biru kehijauan menjadi hijau muda (toska).
Lima tetes Cu2+ ditambah setetes NH4OH 3 M kemudian tambah
setetes HNO3 3 M menghasilkan endapan hitam. Lima tetes Cu2+

60
ditambah setetes KI 0,5 M kemudian ditambah reagen secara
berlebih menghasilkan endapan putih. Dan lima tetes larutan Cu2+
ditambah sekeping tembaga yang bersih menghasilkan larutan hijau.

6. Cd2+ [Kadmium (II)]

Lima tetes larutan Cd2+ dengan setetes Na2S 0,5 M kemudian


ditambah setetes HCl pekat menghasilkan endapan berwarna kuning.
Lima tetes larutan Cd2+ ditambah setetes NH4OH 3 M kemudain
tambah reagen sedikit berlebih menghasilkan putih keruh. Lima tetes
Cd2+ ditambah setetes NaOH 3 M kemudian tambah setetes HCl 0,5
M menghasilkan endapan putih. Lima tetes Cd2+ ditambah setetes
NaCN 0,5 M kemudian tambah reagen secara berlebih menghasilkan
larutan putih keruh.

7. As3+ [Arsenik (III)]

Lima tetes larutan As3+ dengan enam tetes NaOH 6 M dan beberapa
potongan logam Al. pada bagian mulut tabung diletakkan sepotong
kertas saring yang dibasahi HgCl2 0,5 M menghasilkan tidak terjadi
perubahan. Lima tetes larutan As3+ ditambah setetes NaOH 6 M
kemudain tambah AgNO3 0,1 M, lalu tambah setetes HNO 3 3 M
menghasilkan endapan kuning. Lima tetes As3+ ditambah setetes
CuSO4 0,5 M kemudian tambah setetes NaOH 6 M menghasilkan
biru kehijauan. Lima tetes As3+ ditambah 2 ml HCl pekat dan 0,5 ml
SnCl2 jenuh. Kemudian panaskan perlahan menghasilkan larutan
tidak berwarna.

8. Sn2+ [Timah (II)]

Lima tetes larutan Sn2+ dengan setetes Na2S 0,5 M kemudian


ditambah setetes HCl pekat menghasilkan larutan kuning keruh.

61
Lima tetes larutan Sn2+ ditambah setetes NaOH 3 M kemudain
tambah reagen sedikit berlebih menghasilkan larutan tidak berwarna.
Lima tetes Sn2+ ditambah setetes HgCl2 0,25 M menghasilkan
larutan tidak berwarna.

9. Fe2+ [Besi (II)]

Lima tetes larutan Fe2+ dengan setetes NaOH 0,5 M kemudian


ditambah setetes H2O2 20% menghasilkan endapan berwarna hijau
berubah menjadi endapan orange. Lima tetes larutan Fe2+ ditambah
setetes Na2S 0,5 M kemudain tambah CH3COONa 3 M
menghasilkan endapan hitam. Lima tetes Fe2+ ditambah setetes
K3Fe(CN)6 0,167 M menghasilkan endapan biru. Lima tetes Fe2+
ditambah setetes NH3 0,5 M kemudian tambah reagensia
dimetilglioksima menghasilkan endapan hijau berubah menjadi
endapan ungu.

10. Fe3+ [Besi (III)]

Lima tetes larutan Fe3+ dengan setetes K4Fe(CN)6 0,5 M kemudian


ditambah setetes NaOH 3 M menghasilkan hijau toska menjadi
orange keruh. Lima tetes larutan Fe3+ ditambah setetes K3Fe(CN)6
0,167 M kemudain tambah H2O2 20% menghasilkan kuning menjadi
biru gelap. Lima tetes Fe3+ ditambah setetes CH3COONa 3 M
menghasilkan orange gelap. Lima tetes Fe3+ ditambah setetes KSCN
0,1 M kemudian tambah NaF 0,1 M menghasilkan larutan merah
bata bening.

11. Al3+ [Alumunium (III)]

Lima tetes larutan Al3+ dengan setetes Na2S 0,5 M menghasilkan


larutan menjadi putih keruh. Lima tetes larutan Al3+ ditambah
CH3COONa 3 M sedikit berlebih kemudain dipanaskan
menghasilkan larutan keruh dan endapan putih. Lima tetes Al3+

62
ditambah setetes Na2HPO4 0,167 M kemudian tambah setetes NaOH
3 M menghasilkan larutan keruh dan endapan putih. Lima tetes Al3+
ditambah setetes Na2CO3 1,5 M kemudian tambah reagen sedikit
berlebih menghasilkan larutan keruh tidak ada endapan.

12. Cr3+ [Kromium (III)]

Lima tetes larutan Cr3+ dengan setetes NH3 kemudian didihkan


menghasilkan endapan hijau larutan biru menjadi endapan endapan
putih. Lima tetes larutan Cr3+ ditambah setetes Na2CO3 1,5 M
menghasilkan endapan biru. Lima tetes Cr3+ ditambah setetes Na2S
0,5 M menghasilkan larutan biru menjadi endapan hijau. Lima tetes
Cr3+ ditambah setetes Na2HPO4 0,167 M kemudian tambah HCl 3 M
menghasilkan larutan biru keruh menjadi biru jernih. Lima tetes Cr3+
ditambah setetes K2CrO4 0,25 M kemudian tambah AgNO3 0,1 M
menghasilkan larutan biru keruh menjadi biru jernih.

13. Ni2+ [Ni (II)]

Lima tetes larutan Ni2+ dengan setetes NaOH 3 M kemudian tambah


setetes NH3 menghasilkan larutan hijau pupus. Lima tetes larutan
Ni2+ ditambah setetes Na2S 0,5 M kemudian tambah reagen sedikit
berlebih menghasilkan endapan hitam. Lima tetes Ni2+ ditambah
setetes NaCN 0,5 M kemudian tambah reagen sedikit berlebih
menghasilkan endapan biru susu. Lima tetes Ni2+ ditambah setetes
reagensia dimetilglioksima 0,01 M kemudian tambah setetes
NH4OH 0,5 M menghasilkan endapan merah muda.

14. Mn2+ [Mangan (II)]

Lima tetes larutan Mn2+ dengan setetes NaOH 3 M kemudian


tambah H2O2 20% menghasilkan larutan keabu-abuan keruh menjadi
hitam keruh. Lima tetes larutan Mn2+ ditambah setetes Na2S 0,5 M
kemudian tambah HCl 3 M menghasilkan larutan krem menjadi

63
putih keruh. Lima tetes Mn2+ ditambah setetes HNO3 6 M kemudian
tambah sedikit padatan KIO4, NaBiO3, PbO2 menghasilkan larutan
putih keruh. Lima tetes Mn2+ ditambah setetes Na2HPO4 0,167 M
kemudian tambah setetes NH4OH 0,5 M lalu tambah HCl 3 M
menghasilkan larutan putih keruh menjadi putih jernih setelah
ditambah HCl 3 M.

15. Zn2+ [Zink]

Lima tetes larutan Zn2+ dengan setetes NaOH 3 M kemudian tambah


setetes HCl 3 M menghasilkan larutan putih keruh. Lima tetes
larutan Zn2+ ditambah setetes Na2S 0,5 M kemudian tambah setetes
HCl 3 M menghasilkan larutan putih keruh. Lima tetes Zn2+
ditambah setetes Na2HPO4 0,167 M kemudian tambah HCl 3 M
menghasilkan larutan jernih tidak ada perubahan. Lima tetes Zn2+
ditambah setetes K4Fe(CN)6 0,5 M kemudian tambah setetes NaOH
3 M menghasilkan larutan putih keruh tidak ada endapan.

16. Ba2+ [Barium]

Lima tetes larutan Ba2+ dengan setetes (NH3)2CO3 0,5 M kemudian


didihkan lalu tambahkan setetes CH3COOH 3 M menghasilkan
larutan putih jernih. Lima tetes larutan Ba2+ ditambah setetes
(NH3)2C2O4 0,25 M kemudian tambah air sedikit berlebih
menghasilkan endapan putih. Lima tetes Ba2+ ditambah setetes
K2CrO4 0,1 M kemudian tambah HCl 3 M menghasilkan larutan
kuning jernih. Lima tetes Ba2+ ditambah kedalam selembar kertas
saring, kemudian tambah setetes HCl 3 M, lalu tambah setetes
reagensia rodiozonat menghasilkan endapan semi coklat. Larutan
Ba2+ ketika dilakukan uji nyala menghasilkan hijau kekuningan.

17. Sr2+ [Strontium]

Lima tetes larutan Sr2+ dengan setetes K2SO4 jenuh kemudian


panaskan hingga mendidih menghasilkan endapan putih. Lima tetes

64
larutan Sr2+ ditambah setetes (NH3)2C2O4 0,25 M kemudian tambah
setetes HCl 3 M menghasilkan endapan putih menjadi endapan
hilang larutan tidak berwarna. Lima tetes Sr2+ ditambah setetes
K2CrO4 0,1 M kemudian tambah air sedikit berlebih menghasilkan
tidak ada endapan larutan berwarna kuning. Larutan Sr2+ ketika
dilakukan uji nyala menghasilkan warna merah.

18. Ca2+ [Kalsium]

Lima tetes larutan uji ditambah dengan 1 tetes (NH 3)2CO3 0,5 M
terbentuk endapan putih, setelah didihkan endapan tersebut larut dan
larutan berwarna putih keruh setelah ditambah 1 tetes CH 3COOH 3
M larutan berubah warna menjadi bening. Penambahan (NH3)2C2O4
0,25 M dan HCl 3 M membuat larutan berwarna putih keruh. Lima
tetes larutan uji ditambah 1 tetes NH 4Cl 1 M dan K4Fe(CN)6 0,5 M
larutan menjadi berwarna merah muda. Setelah dilakukan uji nyala,
diperoleh warna nyala hijau.

19. Mg2+ [Magnesium]

Lima tetes larutan Mg2+ dengan setetes NaOH 3 M kemudian tambah


setetes Nh4Cl 1 M menghasilkan larutan putih sedikit keruh. Lima
tetes larutan Mg2+ ditambah setetes NH3 kemudian tambah setetes
NH4Cl 3 M lalu tambah Na2HPO4 0,167 M menghasilkan larutan
keruh menjadi jernih dan menjadi putih keruh. Lima tetes Mg2+
ditambah reagensia kuning titan kemudian tambah NaOH 3 M
menghasilkan larutan kuning jernih menjadi merah keruh. Larutan
Mg2+ ketika dilakukan uji nyala menghasilkan warna putih.

20. K+ [Kalium]

Lima tetes K+ ditambah setetes Natrium heksanitritokobaltat 0,08 M


kemudian panaskan menghasilkan larutan jingga. Larutan K+ ketika
dilakukan uji nyala menghasilkan warna ungu.

21. Na+ [Natrium]

65
Larutan Na+ ketika dilakukan uji nyala menghasilkan warna kuning,

+
22. N H 4 [Amonium]

Lima tetes larutan NH4+ dengan setetes NaOH 3 M kemudian


panaskan, lalu letakkan kertas lakmus merah yang telah dibasahi uap
yang dihasilkan menghasilkan larutan putih sedikit kerukertas
lakmus berwarna biruh. Lima tetes larutan NH4+ ditambah setetes
NaOH 6 M tambah setetes reagensia nessler menghasilkan larutan
warna orange. Lima tetes NH4+ ditambah setetes natrium
heksanitritokobaltat 0,08 M dan panaskan menghasilkan larutan
bening dan terdapat butiran putih.
Anion
1. Lima tetes larutan CO32- ditambah setetes HCl 3 M menghasilkan
larutan bergelembung putih jernih. Lima tetes CO 32- ditambah
setetes BaCl2 0,25 M kemudian tambah setetes HCl 3 M
menghasilkan larutan putih keruh dan ada endapan. Lima tetes
CO32- ditambah setetes AgNO3 0,1 M kemudian tambah setetes
HNO3 3 M menghasilkan endapan putih.
2. Lima tetes larutan HCO32- ditambah setetes MgSO4 0,25 M
kemudian panaskan menghasilkan larutan putih keruh. Lima
tetes HCO32- ditambah setetes HgCl2 0,25 M kemudian panaskan
menghasilkan endapan merah bata, larutan jernih.
3. Lima tetes larutan SO32- ditambah setetes HCl 0,5 M, kemudian
panaskan menghasilkan larutan tidak berwarna. Lima tetes SO 32-
ditambah setetes BaCl2 0,25 M kemudian tambah setetes HCl 0,5
M menghasilkan endapan putih. Lima tetes SO32- ditambah
setetes AgNO3 0,1 M kemudian tambah reagen sedikit berlebih
kemudian tambahkan lagi larutan anion sedikit berlebih dan
didihkan menghasilkan endapan putih yang langsung larut. Lima
tetes SO32- ditambah setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M kemudian
tambah setetes HNO3 0,5 M menghasilkan endapan putih.
4. Lima tetes larutan S2O32- ditambah setetes BaCl2 0,5 M
menghasilkan larutan keruh. Lima tetes S2O32- ditambah setetes

66
AgNO3 0,1 M kemudian panaskan menghasilkan larutan jernih,
butiran endapan hitam, dan filtrat keruh. Lima tetes S 2O32-
ditambah setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M kemudian tambah reagen
sedikit berlebih lalu panaskan menghasilkan larutan jernih
filtrate hijau muda dan endapan hijau. Lima tetes S 2O32- ditambah
setetes FeCl3 0,5 M kemudian diamkan menghasilkan larutan
kuning.
5. Lima tetes larutan S2- ditambah setetes HCl 3 M kemudian
letakkan kertas saring yang telah dibasahi dengan (CH3COO)2Pb
0,5 M diatas gas yang dihasilkan menghasilkan warna coklat
terbakar. Lima tetes S2- ditambah setetes AgNO3 0,1 M kemudian
tambah setetes HNO3 3 M lalu panaskan menghasilkan endapan
hitam. Lima tetes S2- ditambah setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M
menghasilkan larutan hitam dan terdapat endapan. Lima tetes S \2-
ditambah setetes BaCl2 0,25 M menghasilkan endapan putih
keruh.
6. Lima tetes larutan NO2- ditambah setetes HCl 0,5 M
menghasilkan tidak ada perubahan larutan tetap jernih. Lima
tetes NO2- ditambah secara perlahan ke dalam tiga tetes FeSO 4
25% dan tiga tetes HSO4 0,5 M menghasilkan larutan hijau
lumut. Lima tetes NO2- ditambah setetes AgNO3 0,1 M
menghasilkan larutan keruh. Lima tetes NO 2- ditambah setetes KI
0,5 M kemudian tambah setetes H2SO4 0,5 M lalu tambah setetes
kanji menghasilkan larutan putih keruh.
7. Lima tetes larutan CN- ditambah setetes HCl 0,5 M
menghasilkan larutan hitam kekuningan. Lima tetes CN -
ditambah setetes AgNO3 0,1 M tambah setetes NH3
menghasilkan endapan putih larutan keruh. Lima tetes CN-
ditambah setetes NaOH 6 M kemudian tambah setetes FeSO 4
25% lalu didihkan, tambah tiga tetes HCl 3 M, tambah FeCl 3 0,5
M menghasilkan tetap jernih berubah endapan hijau lumut
setelah dipanaskan larutan berubah hitam menjadi biru gelap

67
kemudian menjadi hijau gelap. Lima tetes CN- ditambah setetes
merkurium (I) nitrat menghasilkan endapan abu-abu.
8. Lima tetes larutan SCN- ditambah setetes H2SO4 pekat
menghasilkan larutan putih bening. Lima tetes SCN- ditambah
setetes AgNO3 0,1 M tambah setetes NH menghasilkan larutan
putih keruh terdapat butiran putih. Lima tetes SCN- ditambah
setetes CuSO4 0,5 M menghasilkan larutan hijau cerah. Lima
tetes SCN- ditambah setetes merkurium (III) nitrat, panaskan
menghasilkan larutan abu-abu dan endapan hitam. Lima tetes
SCN- ditambah setetes FeCl3 0,5 M menghasilkan larutan merah
kehitaman.
9. Lima tetes larutan uji ditambah setetes larutan H2SO4 pekat
larutan menjadi biru, namun setelah dipanaskan menjadi bening
kembali. Penambahan lima tetes larutan uji dengan setetes
AgNO3 0,1 M dan setetes NH3 menimbulkan endapan berwarna
putih. Penambahan lima tetes larutan uji dengan setetes FeCl3 0,5
M dan setetes NaOH 3 M merubah larutan menjadi berwarna
coklat. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes FeSO 4 0,5
M menyebabkan larutan menjadi berwarna biru. Penambahan
lima tetes larutan uji dengan setetes CuSO4 0,5 M menyebabkan
larutan berubah warna menjadi coklat kemerahan dan tmbul
endapan namun seelah ditambah setetes NaOH 3 M
menyebabkan endapan larut dan larutan berubah warna menjadi
biru.
10. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes H 2SO4 pekat
kemudian dipanaskan yang terjadi tidak ada perubahan warna.
Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes AgNO3 0,1 M dan
setetes NH3 menimbulkan endapan putih larut. Penambahan lima
tetes larutan uji dengan setetes FeSO 4 0,5 M menimbulkan
endapan berwarna biru. Penambahan 5 tetes larutan uji dengan
setetes FeCl3 0,5 M menyebabkan larutan berubah warna
menjadi coklat. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes

68
KI 0,5 M kemudian setetes HCl 3 M lalu ditambahkan dengan
setetes larutan kanji merubah larutan menjadi berwarna biru.
11. Lima tetes larutan ditambah dengan setetes H2SO4 pekat
kemudian dipanaskan lalu meletakkan lakmus biru di atas tabung
reaksi merubah lakmus biru tersebut menjadi lakmus merah.
Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes AgNO3 0,1 M dan
setetes NH4OH 3 M menyebabkan larutan berubah menjadi putih
keruh. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes
(CH3COO)2Pb 0,5 M menimbulkan endapan putih. Penambahan
lima tetes larutan uji dengan lima tetes K 2Cr2O7 0,5 M dan
setetes H2SO4 pekat kemudian dipanaskan. Lalu kertas saring
yang telah dibasahi dengan setetes NaOH 3 M diletakkan di atas
tabung reaksi menyebabkan kertas saring berubah menjadi
kuning.
12. Lima tetes larutan ditambah dengan dua tetes H2SO4 pekat
kemudian dipanaskan menyebabkan larutan berubah warna
menjadi coklat kemerahan. Lima tetes larutan uji ditambah
dengan setetes AgNO3 0,1 M dan setetes NH3 menimbulkan
endapan kuning sedikit larut. Lima tetes larutan uji ditambah
dengan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M ditambah sedikit air panas
menimbulkan endapan putih. Penambahan lima tetes larutan uji
dengan lima tetes K2Cr2O7 0,5 M dan setetes H2SO4 pekat
kemudian dipanaskan. Lalu kertas saring yang telah dibasahi
dengan setetes NaOH 3 M diletakkan di atas tabung reaksi
menyebabkan kertas saring berubah menjadi kuning.
13. Lima tetes larutan ditambah dengan H2SO4 pekat kemudian
dipanaskan lalu meletakkan kertas saring yang telah dibasahi
dengan setetes lauran kanji di atas tabung reaksi meyebabkan
kertas saring berubah warna menjadi biru. Lima tetes larutan uji
ditambah dengan setetes AgNO3 0,1 M menyebabkan larutan
berubah menjadi berwarna putih keruh dan timbul endapan putih
tetapi setelah ditambah dengan setetes NaCN 0,5 M endapan
larut dan warna larutan menjadi putih bening. Lima tetes larutan

69
uji ditambah dengan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M kemudian
dipanaskan menimbulkan endapan putih yang larut. Penambahan
lima tetes larutan uji dengan setetes NaNO2 0,5 M, H2SO4 3 M
dan setetes larutan kanji meyebabkan larutan menjadi berwarna
biru. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes CuSO4 0,5
M menyebabkan larutan menjadi berwarna biru bening tetapi
setelah ditambah dengan setetes Na2S2O3 warna larutan berubah
menjadi hijau bening.
14. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes H 2SO4 pekat
kemudian dipanaskan larutan berwarna putih bening. Lima tetes
larutan uji ditambah dengan setetes AgNO3 0,1 M yang terjadi
tidak ada perubahan warna dan tidak ada endapan. Lima tetes
larutan uji ditambah dengan setetes CaCl2 0,25 M dan setetes
CH3COOH 3 M menimbulkan endapan berwarna putih.
Penambahan lima tetes larutan uji dengan setetes FeCl3 0,5 M
menimbulkan endapan berwarna putih.
15. Lima tetes larutan uji ditambah dengan tiga tetes H 2SO4 pekat
kemudian dipanaskan warna larutan tidak berubah warna tapi
menimbulkan bau menyengat. Lima tetes larutan uji
ditambahkan dengan potongan potongan tembaga, kemudian
ditambahkan 2 tetes H2SO4 pekat lalu dipanaskan menyebabkan
larutan menjadi berwarna biru. Penambahan lima tetes larutan uji
dengan tujuh tetes FeSO4 25% dan 7 tujuh tetes H 2SO4 perlahan
menyebabkan endapan berbentuk seperti cincin berwarna coklat
pada dinding tabung reaksi.
16. Lima tetes larutan uji dengan setetes H2SO4 pekat kemudian
dipanaskan yang terjadi tidak ada perubahan warna. Lima tetes
larutan uji ditambah dengan tiga tetes H2SO4 pekat kemudian
ditambahkan tiga tetes etanol kemudian dilakukan uji nyala
diperoleh warna nyala hijau. Lima tetes larutan uji ditambah
dengan setetes AgNO3 0,1 M kemudian dipanaskan
menimbulkan endapan berwarna coklat. Lima tetes larutan uji

70
ditambah dengan BaCl2 0,25 M dan setetes HCl 0,5 M
menimbulkan endapan berwarna putih.
17. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes BaCl2 0,25 M
kemudian ditambah dengan HCl pekat lalu dipanaskan
menimbulkan endapan berwarna putih. Penambahan lima tetes
larutan uji dengan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M, setetes NaOH 3
M dan setetes HCl 3 M menimbulkan endapan berwarna putih.
Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes AgNO3 0,1 M
menimpulkan endapat berwarna putih. Lima tetes larutan uji
dengan setetes BaCl2 0,25 M, setetes natrium rodiozonat, lima
tetes larutan uji dan setetes HCl 3 M
18. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes H 2SO4 pekat
kemudian dipanaskan menimbulkan endapan. Lima tetes larutan
uji ditambahkan dengan setetes NH4Cl 1 M menimbulkan
endapan putih. Lima tetes larutan uji ditambahkan dengan setetes
AgNO3 dan setetes HCl 3 M menimbulkan endapan putih yang
terlarut. Penambahan lima tetes larutan uji dengan setetes BaCl2
0,25 M dan HNO3 3M akan terbentuk endapan putih yang larut.
19. Lima tetes larutan uji degan setetes AgNO 3 0,1 M dan setetes
HNO3 0,5 M menimbulkan perubahan warna larutan menjadi
putih keruh. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes
BaCl2 0,25 M larutan berubah warna menjadi putih kerung dan
terdapat endapan tetapi setelah ditambah HNO3 0,5 M larutan
menjadi bening kembali. Lima tetes larutan uji ditambah dengan
setetes reagensia campuran magnesia dan setetes CH 3COOH 3
M menimpulkan endapan berwarna putih dan warna larutan
berubah menjadi putih pekat. Penambahan lima tetes larutan uji
dengan sereres FeCl3 0,5 M dan setetes CH3COOH 0,5 M
menimbulkan perubahan warna larutan menjadi putih
kekuningan dan beraroma asam.
20. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes BaCl2 0,25 M dan
setetes HCl 0,5 M menimbulkan endapan berwarna orange dan
warna larutan berubah menjadi kuning. Penambahan lima tetes
larutan uji dengan setetes AgNO3 0,5 M dan setetes HNO3 warna

71
larutan berubah menjadi orange dan terdapat endapan putih.
Penambahan lima tetes larutan uji dengan setetes (CH3COO)2Pb
0,5 M warna larutan menjadi kuning dan muncul endapan
kuning, setelah ditambah setetes NaOH 3 M warna larutan
menjadi orange kemudian setelah ditambahkan setetes
CH3COOH 3 M warna larutan menjadi merah bata dan terdapat
endapan orange. Lima tetes larutan uji ditambahkan dengan
setetes Na2S warna larutan berubah menjadi hijau dan terdapat
endapan berwarna hijau.
21. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes BaCl2 0,25 M
menimbulkan perubahan warna larutan menjadi putih keruh
tetapi setelah ditambahkan setetes HCl 0,5 M larutan menjadi
bening. Penambahan lima tetes larutan uji dengan setetes
AgNO3 0,5 M dan setetes HCl 0,5 M warna larutan berubah
menjadi kuning kecoklatan. Penambahan lima tetes larutan uji
dengan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M warna larutan menjadi
kuning dan muncul endapan kuning, setelah ditambah setetes
NaOH 3 M warna larutan menjadi orange kemudian setelah
ditambahkan setetes CH3COOH 3 M warna larutan menjadi
kuning. Lima tetes larutan uji ditambahkan dengan setetes Na 2S
warna larutan berubah menjadi hijau dan terdapat endapan
berwarna hijau.
22. Larutan uji ini berwarna ungu sebelum ditambah reagen. Lima
tetes larutan uji ditambah dengan setetes H2SO4 pekat dan setetes
H2O2 menyebabkan warna larutan berubah menjadi bening.
Penambahan lima tetes larutan uji dengan setetes H 2SO4 0,5 M
dan setetes Na2S 0,5 M merubah warna larutan uji menjadi putih
keruh dan terdapat endapan. Penambahan lima tetes larutan uji
dengan setetes H2SO4 3 M dan setetes FeSO4 0,5 M
menyebabkan warna larutan menjadi kuning. Lima tetes larutan
uji ditambah dengan setetes NaOH 3 M yang kemudian
dipanaskan dan setetes H2SO4 0,5 M menyebabkan warna larutan
berubah menjadi ungu kehitaman.

72
23. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes H 2SO4 pekat 0,5
M kemudian dipanaskan, larutan berwarna putih bening. Lima
tetes larutan uji ditambah setetes H2SO4 pekat dan setetes etanol
absolut kemudian dipanaskan beberapa menit baunya tercium
asam dan terdapat endapan berwarna putih. Lima tetes larutan uji
ditambahkan dengan setetes AgNO3 0,1 M dan sedikit air
kemudian dipanaskan menimbulkan endapan berwarna jingga.
Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes BaCl2 0,25 M,
warna larutan tetap bening atau tidak terjadi perubahan. Lima
tetes larutan uji ditambah dengan setetes FeCl3 0,5 M kemudian
dipanaskan akan menimbulkan endapan berwarna coklat dan
larutan menjadi berwarna merah.
24. Lima tetes larutan uji ditambahkan dengan setetes AgNO3 0,1 M
dan setetes NH3 menimbulkan endapan berwarna putih. Lima
tetes larutan uji ditambah denga setetes CaCl2 0,25 M dan setetes
CH3COOH 3 M menimbulkan endapan putih. Jika lima tetes
larutan uji ditambah dengan setetes H2SO4 3 M kemudian
menambahkan sedikit bagian logam alumunium lalu sedikit
bagian resorsinol setelah itu menambahkan lima tetes H 2SO4
pekat dan dipanaskan maka muncul endapan berwarna biru.
Lima tetes MnSO4 0,25 M dan lima tetes NaOH 3 M
dipanaskan, seteah dingin ditambahkan lima tetes larutan uji
yang telah ditambahkan setetes H2SO4 3M, perubahan yang
terjadi adalah timbul endapan berwarna coklat.
25. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes H 2SO4 bau yang
ditimbulkan seperti bau gosong dan warna larutan berubah
menjadi putih pekat. Lima tetes AgNO3 0,1 M ditambahkan 3
tetes NaOH 3 M muncul endapan putih, setelah ditambahkan
setetes NH4OH 3 M dan lima tetes larutan uji larutan berubah
warna menjadi kuning, setelah dipanaskan larutan berubah
menjadi kuning keruh. Lima tetes larutan uji ditambahkan
dengan setetes CaCl2 0,25 M dan setetes CH3COOH 3 M, larutan
tetap bening. Lima tetes larutan uji ditambahkan dengan setetes

73
FeSO4 25%, setetes H2O2 20% dan NaOH 3 M berlebih warna
larutan berubah menjadi orange tua dan terbentuk endapan
merah.
26. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes H 2SO4 pekat
kemudian panaskan menghasilkan larutan tetap bening atau
jernih. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes AgNO 3 0,1
M dan setetes NH4OH 3 M mennghasilkan larutan putih keruh.
Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes CaCl2 0,25 M
didihkan mennghasilkan larutan jernih. Lima tetes larutan uji
ditambah dengan setetes merkurium (II) sulfat, panaskan,
tambah 2 tetes KMnO4 0,02 M menghasilkan larutan putih
keruh.
27. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes H2SO4 kemudian
dipanaskan kemudian maka tidak terjadi perubahna, larutan tetap
bening. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes AgNO3
0,1 M dan setetes NH4OH 3 M menimbulkan endapan berwarna
putih. Lima tetes larutan uji ditambah dengan setetes FeCl 3 0,5
M dan setetes HCl 3 M menimbulkan endapan berwarna kuning.

74
KESIMPULAN

1. Cara untuk mengetahui suatu kation dan anion dapat dilakukan menggunakan
metode basah dan metode kering.
2. Pada metode basah harus melarutkan terlebih dahulu suatu unsur atau
mendeteksi unsur yang berupa larutan.
3. Pada metode kering tidak perlu melarutkan suatu unsur terlebih dahulu.
4. Indentifikasi anion dan anion dapat dilakukan dengan menambahkan reagen
kemudian mengamatinya apakah terjadi perubahan warna larutan, warna uap,
bau, uji nyala, ada tidak nya endapan dan warna uapnya.

75
DAFTAR PUSTAKA

Basset,J.dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. ECG :
Jakarta
Day, JR dan Underwood. 1994. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga : Jakarta

Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Erlangga : Jakarta

Khopkar S. M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press : Jakarta

Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. UI Press : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai