PRAKTIKUM
DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK
PERCOBAAN II
PENENTUAN UJI KATION DAN ANION SENYAWA KIMIA
DENGAN ANALISIS KUALITATIF
OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
Kimia analitik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari
tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Kimia analitik
dalam sampel. Analit adalah komponen (unsur atau senyawa) sampel yang akan
Uji kation dan anion merupakan suatu metode analisis kimia secara
kualitatif guna mengetahui ada tidaknya suatu kation atau anion dalam sampel uji
gas tergantung jenis pelarut atau zat pereaksi. Salah satu tujuan dari idetifikasi
mengandung kation dan anion pada sampel uji. Analisa kualitatif mempunyai arti
mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui.
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
untuk diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini
3
dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen
sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas
endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak
sesistematik kation.
kation maupun anion dalam sampel, maka dilakukan percobaan penentuan uji
1.2 Tujuan
suatu kation atau anion dalam sampel uji yang ditandai terjadinya perubahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berbagai metode, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering meliputi
pemanasan, uji blowpipe, uji nyala, uji spektroskopi, borax bead tests,
microcosmic salt bead test, dan sodium bicarbonate bead tests. Reaksi basah
melalui reaksi yang mengandung media air, seperti reaksi pada larutan. Terjadinya
2.2 Kation
terkandung didalam leachate. Pencucian kation basa terjadi karena air gravitasi
membawa kation basa tersedia dalam material piroklastik. Pencucian kation basa
tahun simulasi, kecuali pada unsur Na+. Kandungan kalium pada air tercuci paling
rendah diantara kation basa yang lain. Rendahnya kandungan dari K+ ini sesuai
5
dengan sifat K+ yang memang kurang reaktif dengan valensi satu bila
dibandingkan dengan unsur dari kelompok alkali tanah yang mempunyai muatan
Kapasitas tukar kation tidak dipengaruhi oleh faktor dalam saja (internal
struktur zeolit), tetapi juga faktor eksternal atau faktor luar. Seperti konsentrasi
kation dalam larutan dan sifat dari senyawa yang akan dipertukarkan. Di dalam
proses tukar kation, dapat pula terjadi fenomena ion sieving, karena ketidak
sesuaian ukuran pori dengan ion yang masuk, dimana volume lorong atau chanel
pengikatan kation pada tempat lain di luar lokasi pertukaran, serta adanya
Kation adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan anion adalah ion
yang bermuatan negatif. Ion satu dengan lainnya dapat dibedakan karena tiap ion
mempunyai reaksi kimia spesifik. Kation dan anion merupakan penyusun suatu
senyawa, sehingga untuk menentukan jenis zat atau senyawa tunggal secara
sederhana dapat dilakukan dengan menganalisis jenis kation dan anion yang
paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan
ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi
dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh
dikatakan, bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan
sebagai berikut:
Golongan I : kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.
Golongan II : kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hydrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Golongan III : kation golongan ini tak bereaksi dengan asamm klorida encer,
ataupun dengan hydrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun,
kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral
atau amoniak.
Golongan IV : kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II,
2.3 Anion
gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan).
Dalam identifikasi adanya anion dan kation dalam suatu sampel,mahasiswa dapat
logam. Gugus hidroksi pada bidang Lapis dapat berinteraksi dengan kation logam,
melakukan Penukaran anion pada Co-Al- cor hidrotalsit dengan anion penukar Cl-
, nor-, cloa-, asetat, laktat, dodesil sulfat, dan oleat dengan metode garam asam.
sebagai katalis, pengemban katalis, bidang industri, obat dan adsorben. Hidrotalsit
dengan kapasitas Pertukaran anion yang tinggi dan mudah diregenerasi dapat
dijadikan pilihan utama dalam aplikasi penukar anion. Setelah Cr2O72- memasuki
BAB III
METODE PRAKTIKUM
HaluOleo, Kendari.
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan uji kation dan anionadalah pipet tetes
6 buah, tabung reaksi 8 buah, botol semprot 1 buah, batang pengaduk 2 batang,
labu takar 100 mL 1 buah, gelas kimia 25 mL, dan spatula 1 buah.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan uji kation dan anion adalah
Selanjutnya diamati larutan tersebut terdapat endapan atau tidak pada AgNO3.
9
dalam gelas kimia yang berisi aquades larutan berwarna bening, selanjutnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Kation
No Perlakuan Pengamatan
2+
1 Ujikation Ag
Dilarutkan AgNO3 dalam aquades Berwarnaputih
Dipipet sebanyak 2 ml Terdapat endapan putih
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambahkan 10 tetesHCl
Endapan + aquades Berwarna putih,endapan
Endapan + (NH4)2 CO3 Bening, endapan
Tabel 2 Anion
No Perlakuan Pengamatan
-
1 Uji anion Cl
1 mL NaCl 0,04 N + 5 tetes AgNO3 Larutan berwarna
putih,tidak terdapat
endapan
Endapan + 20tetes HNO3 2 M Tidak ada endapan putih
Endapan + 10 tetesKBr Endapan putih
Endapan + 1 mL HNO3 Endapan berwarna keruh
4.2 Reaksi-reaksi
4.2.1.1Uji Ag+
4.3 Pembahasan
identifikasi suatu zat atau campuran yang tidak diketahui. Dasar identifikasi atau
pengenalan unsur-unsur terletak pada sifat-sifat kimia atau fisika. Sifat-sifat yang
paling sederhana yang dipakai untuk pengenalan adalah sifat-sifat yang dapat
langsung diamati. Misalnya, warna suatu senyawa atau hasil reaksi dengan
Uji kation Ag+ dimana AgNO3 ditambahkan dengan larutan asam klorida
(HCl) membentuk endapan putih dalam larutan yang dingin dan tidak larut. Hal
ini disebabkan karena asam klorida (HCl) tidak mampu melarutkan kation Ag+
melarutkan kation krom (Cr3+) larutan perak nitrat (AgNO3), 1 M yang berfungsi
bata dan larutan berwarna kuning yang disebabkan karena perak nitrat (AgNO3)
mampu melarutkan kation krom (Cr3+) Hal ini sesuai dengan teori yang
akan menghasilkan endapan AgCr yang berwarna merah bata. Uji anion Cl-
gelas kimia yang berwarna putih serta tanpa endapan selanjutnya ditambahkan
endapan.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Anion, yaitu menganalisis adanya kation dan anion dalam sampel suatu senyawa,
dengan cara diidentifikasi adanya persamaan karakteristik sifat fisik dan kimia,
yang terjadi melalui perubahn warna, endapan, dan adanya reaksi, setelah diberi
reagen tertentu. Uji kation dan anion dilakukan dengan menggunakan analisis
kualitatif, dimana dasar untuk menganalisis sampel hanya berupa hasil luar
5.2 Saran
peralatan dan bahan agar pada saat praktikum berlangsung, praktikan dapat
DAFTAR PUSTAKA
Kusmarini, N. Utami, R.S. Kusuma, Z. 2014. Pelepasan Kation Basa Pada Bahan
Piroklastik Gunung Merapi. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan.
Universitas Brawijaya. Vol. 1. No. 2.