DISUSUN OLEH :
WARENDA MAY LATIFAH
110118382
KP B
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021-2022
MATERI 1
REAKSI PMBENTUKAN GAS
I. DASAR TEORI
Larutan natrium hidroksida: gas ammonia dilepaskan Ketika dipanaskan.
NH4+ OH- NH3↑ + H2O
Ini dapat diidentifikasikan (a) dari baunya (dengan hati-hati ciumlah uap setelah
mengankat tabung -uji atau gelas piala kecil dari api) ; (b) dari terbentuknya uap
putih ammonium klorida bila sebuh batang kaca yang dibasahi asam klorida pekat
dipegangi dalam uapnya ; (c) dari fakta bahwa gas ini menyebabkan kertas lakmus
merah berubah menjadi biru atau kertas kunyit menjadi coklat ; (d) dari
kemampuannya untuk mengubah kertas saring yang dibasahi merkurium(I) nitrat
menjadi hitam (ini adalah uji yang sangat terpercaya) ; dan (e) kertas saring yang
dibasahi larutan mangan(II) klorida dan hydrogen peroksida memberi warna
coklat, karena oksidasi terhadap mangan oleh larutan basa terbentuk itu.
(vogel halaman 312)
Endapan coklat atau pewarnaan coklat atau kuning dihasilkan sesuai dengan
jumlah ammonia atau ion ammonium yang terdapat. Endapan adalah merkurium
(III) amiodoiodida basa.
NH4+ + 2[HgI4]2- + 4OH- HgO . Hg(NH2) I ↓ + 7I- + 3H2O
Rumus endapan coklat yang ditulis sebagai 3HgO.Hg(NH3)2I2 (Britton dan
Wilson, 1993) dan sebagai NH2.Hg2I3 (Nichols and Willits, 1934). Uji ini luar
biasa peka, dan akan mendeteksi runutan ammonia yang terdapat dalm air minum.
Semua logam, kecuali natrium atau kalium, tidak boleh ada.
(vogel halaman 312)
III. PERENCANAAN
a. ALAT
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penjepit kayu
Batang pengaduk
Korek api
Spiritus
Kertas lakmus merah
Kertas saring
b. BAHAN
1ml Larutan NH4Cl
1ml NaOH 4N
HCl pekat
Pereaksi Nessler
IV. PROSEDUR
1. Menyelidiki gas NH3
1 ml larutan NH4Cl ditambahkan 1ml NaOH 4N panaskan, hati -hati dengan
nyala api kecil. Amati gas yang timbul :
Selidiki baunya
Batang pengaduk dibasahi HCl pekat, letakkan diatas mulut tabung.
Amati perubahannya
Larutan ditambahkan dengan pereaksi Nessler. Amati perubahan
warnanya
V. HASIL PENGAMATAN
no Uji Keterangan
1.
Bau Bau pesing menyengat
2.
Lakmus merah Berubah menjadi biru
3.
HCl pekat Berasap dengan endapan putih
4.
Nessler + kertas saring Berwarna kuning
Tugas
1. Apabila potongan kertas lakmus merah diletakkan pada batang pengaduk
bersih dan kering dan diarahkan mendekati bibir tabung reaksi. Apakah
perubahan yang dapat diamati?
Jawaban :
Kertas lakmus yang awalnya merah akan berubah menjadi biru.
2. Metode lain yang digunakan adalah dengan meneteskan pereaksi Nessler pada
kertas saring dan meletakkannya menutupi tabung reaksi. Apakah perubahan
yang dapat diamati?
Jawaban :
Perubahan yang diamati adalah perubahan warna pada kertas saring, yang
awalnya putih bersih menjadi berwarna kuning kotor
3. Jelaskan reaksi yang terjadi antara pereaksi Nessler dengan gas yang
terbentuk!
Jawaban :
NH4+ + 2[HgI4]2- + 4OH- HgO . Hg(NH2) I ↓ + 7I- + 3H2O
Endapan coklat atau pewarnaan coklat atau kuning dihasilkan sesuai dengan
jumlah ammonia atau ion ammonium yang terdapat. Endapan adalah
merkurium (III) amiodoiodida basa.
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa uji NH3 dapat dilihat dari
baunya yang tercium menyengat pesing, kemudian apabila diuji dengan kertas
lakmus merah berubah menjadi warna biru, kemudian saat ditamah dengan HCl
pekat menggunakan batang pengaduk maka akan terbentuk asap denagn endapan
putih, dan dapat juga dilihat dengan penambahan larutan Nessler dan
menggunakan media uji kertas saring akan menimbulkan noda kuning pada kertas
saring.
III. PERENCANAAN
a. ALAT
Pipet tetes
Tabung reaksi
Penjepit kayu
Spiritus
b. BAHAN
CaCO3
HCl
Ca(OH)2
IV. PROSEDUR
Masukkan 1ml CaCO3 tambahkan 1 HCl pada tabung reaksi (1), pipet larutan
Ca(OH)2 jangan diteteskan, letakkan pipet tetes tsb diatas tabung reaksi (1),
panaskan tabung reaksi (1), amati perubahan yang terjadi pada pipet tetes yang
mengandung larutan Ca(OH)2
V. HASIL PENGAMATAN
Tugas
1. Jelaskan reaksi kimia yang terjadi pada fenoma tersebut!
Jawaban :
CO32- + H2O + CO2 CO2↑ + H2O
CO2↑ + Ca2+ + 2OH- CaCO3↓ + H2O
Terbentuk endapan putih di dalam pipet tetes, hal tersebut terjadi karena hasil
dari reaksi diatas.
2. Apabila pada pipet tetes digunakan larutan Ba(OH)2, apakah terjadi fenomena
yang sama? Jelasakn!
Jawaban :
CO32- +2H+ CO2↑ + H2O
CO2↑ + Ba2+ + 2OH- BaCO3↓ + H2O
Sama hasilnya dengan yang ditambahkan Ca(OH)2 yaitu ada endapan putih di
dalam pipet tetesnya
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini hal yang harus diperhatikan adalah cara memegang tabung
reaksi dengan bik dan benar, terutama pada saat proses pembakaran.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diatas dapat diketahui bahwa pada saat menyelidiki gas
CO2 dengan menambhkan Ca(OH)2 dan Ba(OH)2 akan menimbulkan endapan
putih.
III. PERENCANAAN
a. ALAT
Tabung reaksi
Pipet tetes
Batang pengaduk
Penjepit kayu
Rak tabung reaksi
Pembakar spiritus
Korek api
b. BAHAN
H2SO4
KMnO4
Garam oksalat
SO32-
NO2-
S2-
CNS-
Br-
S2O32-
AsO33-
Fe(CN)63- tidak bereaksi
CrO42-
NO2-
ClO3-
BrO3-
IO3-
Cr2O72-
MnO4-
Ag+
Hg2+
Fe3+
IV. PROSEDUR
V. HASIL PENGAMATAN
SO32-
SO32- SO42-
MnO4- Mn2+
H2O + SO32- SO42- + 2H+ +2ex5
5e + 8H+ + MnO4- Mn2+ + 4H2O x2
+ 2- - 2- 2+
6H + 5SO3 + 2MnO4 5SO4 +2Mn + 3H2O
NO2-
NO2- NO3-
MnO4- Mn2+
H2O + NO2- NO3- + 2H+ + 2e x5
5e + OH- + MnO4- Mn2+ + 4H2O x2
2- + - 3- 2+
5 NO + 6H + 2MnO4 5NO + 2 Mn + 3H2O
S2-
S2- S
MnO4- Mn2+
S2- S + 2e x5
5e + 8H + MnO4- Mn2+ + 4H2O
+
x2
5S2- + 16H+ + 2MnO4- 5S + 2Mn + 8H2O
CNS-
CNS- CN- + SO42-
MnO4- Mn2+
4H2O + CNS- CN- + SO42- + 8H+ + 4e x5
5e + 8H+ + MnO4- Mn2+ + 4H2O x4
4H2O + 5 CNS + 4 MnO4- 5 CN- + 5SO42- + 4 Mn2+ + 8H+
Br-
Br- Br2
MnO4- Mn2+
Br- Br2 + 2e x5
5e + 8H+ + MnO4- Mn2+ + 4H2O x1
5Br- + 8H+ + MnO4- 5Br2 + Mn2+ + 4H2O
S2O32-
S2O32- SO42-
MnO4- Mn2+
H2O + S2O32- 2SO42- + 2H+ +1e x5
5e + 8H+ + MnO4- Mn2+ + 4H2O x1
H2O + 5S2O32- + MnO4- 10SO42- + 2H+ + Mn2+
AsO33-
AsO33- AsO43-
MnO4- Mn2+
H2O + AsO33- AsO43- + 2H+ + 2e x5
5e + 8H+ + MnO4- Mn2+ + 4H2O x2
5AsO33- + 6H+ + 2MnO4- 5AsO43- + 2Mn2+ + 3H2O
VI. PEMBAHASAN
Jelaskan, mengapa proses diatas harus dengan pemanasan dan tanpa
pemansan
Jawaban :
Jika senyawa merupakan oksidator kuat maka perlu mengalami proses
pemanasan, namun jika senyawa merupakan oksidator lemah maka perlu
melalui proses pemanasan.
Mengapa diphenilamin – H2SO4 bisa berubah menjadi biru tua Ketika
ditambahkan pada zat yang bersifat oksidator? Jelaskan!
Jawaban :
Karena diphenilamin – H2SO4 positif dengan zat yang bersifat
oksidator sehi8ngga warna yang ditampilkan setelah zat ditambahkan
adalah biru tua.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum diatas dapat diketahui bahwa reaksi reduksi adalah reaksi yang
menangkap electron, dengan reaksi biloks yang turun, jika ½ reaksi elektronnya
ada di sebelah kiri, dan biasa disebut dengan OKSIDATOR. Oksidator
mengalami resuksi maka akan positif dsengan diphenilamin H 2SO4 menjadi warna
biru.
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang melepaskan electron, dengan reaksi bilok
yang naik, jika ½ reaksi elektronnya ada di sebelah kanan, dan biasa disebut
dangn REDUKTOR. Reduktor bisa menghilangkan warna ungu dari KMnO4.