1. Penyiapan cetakan
a. Cetakan dikalibrasi, caranya : Siapkan cetakan supo dengan kondisi
kering dan bersih. Buat lelehan basis supo 6-12 supo. Tuang lelehan,
dinginkan dan rapikan. Keluarkan supo dari cetakan dan timbang.
Hitung bobot rata-rata supo. Bobot rata-rata ioni sebagai nilai kalibrasi
untuk cetakan tertentu.
b. Cetakan sebaiknya dilubrikasi. Cetakan yang baru masih memiliki
permukaan yang mengkilat dan dapat melepaskan suppositoria secara
cepat, tetapi setelah beberapa kali pemakaian dapat timbul goresan
yang dapat menghambat pelepasan suppositoria dari cetakan.
Penggunaan lubrikan sesedikit mungkin untuk melapisi semua bagian
cetakan tertutup, jika berlebihan dapat menyebabkan deformasi supo,
jika kurang dapat menyebabkan kesulitan pengeluaran supo dari
cetakan.
2. Pembuatan basis supo
a. Pemanasan berlebihan harus dihindari dan basis yang telah dilelehkan
dituang ke dalam cetakan pada suhu sedikit di atas titik pembekuan
untuk:
b. PEG merupakan basis yang sangat stabil pada suhu tinggi, pelelehan
biasanya pada suhu 60oC.
3. Penyiapan zat aktif
a. Zat aktif sebaiknya digerus menjadi ukuran yang homogen, halus, dan
dapat menjamin distribusi yang merata dalam basis.
b. Maksimum zat aktif / zat tambahan lain yang boleh dimasukkan ke
dalam basis adalah 30%. Lebih dari 30% menyebabkan kerapuhan
supo.
4. pencampuran dan penuangan
a. Zat aktif dapat langsung dicampurkan ke dalam lelehan basis, atau
dibasahkan dulu sebelum dimasukkan.
b. Waktu pencampuran harus diperhatikan sampai diperoleh distribusi
zat aktif yang homogen. Pencampuran yang terlalu lama dapat
menyebabkan penguraian zat aktif atau basis.
c. Campuran dalam lelehan kemudian dituang pada suhu kamar sampai
cetakan terpenuhi sempurna agar tidak terjadi lapisan-lapisan dalam
supo. Cetakan dingin tidak digunakan karena menyebabkan fraktur.
Hindarkan gelembung udara terjerat dalam lelehan.
5. pendinginan dan penyempurnaan
a. Lelehan dibiarkan dalam suhu kamar 15-30 menit diikuti dengan
pendinginan tambahan di lemari es selama 30 menit.
DAFTAR PUSTAKA
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2010. Obat-obat Penting. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Syarif, Amir, dkk. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Gaya Baru. 2007
Komposisi :
- Metronidazol 500 mg
- Nystatin 100.000 UI
Farmakologi
Metronidazol efektif melawan:
Gram-positif anaerob: Clostridiumspp, Eubacterium spp, Peptococcus spp, Peptostreptococcus spp.
Gram-negatif anaerob: kelompok Bacteroides fragilis (B. Fragilis, B. Distasonis, B. Ovatus, B. Thetaiotaomicron, B. Vulgatus),
Fusobacterium spp.
Parasit protozoal: Entamoeba species, Trichomonas vaginalis.
Indikasi
Pengobatan infeksi vaginitis terutama yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan Candida (Monilia) albicans.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap Metronidazol dan Nystatin atau bahan tambahan lain dalam formula.
Wanita hamil pada trimester pertama
Efek samping
Walaupun sangat jarang, efek samping yang terjadi (pada pemberian gel) antara lain:
Hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas dengan chills, demam, eritema dan maculopapular rash dapat berkembang setelah pemberian dosis tunggal
Pada saluran cerna
Gangguan gastrointestinal, seperti rasa mual, rasa logam pada lidah dan kadang-kadang disertai muntah dan anoreksia.
Efek hematologi
Lekopenia dan trombositopenia ringan dan sementara dapat terjadi pada beberapa pasien.
Efek samping lain
Peningkatan jumlah enzim hati, cholestatic hepatitisdan jaundice.
KEMASAN
Kotak, 2 strip @ 5 ovula; No. Reg.: DKL0305031750A1
Diproduksi Oleh :
PT. AMRIF FARMA
Makassar - Indonesia
2. Etiket
3. Wadah