Anda di halaman 1dari 6

METRONIDAZOLE

1. Deskripsi
1.1 Nama dan struktur kimia
1-(2-Hydroxyethyl)-2-methyl-5-nitroimidazole: 1-(-Ethylol)-2-methyl-5-nitro-3azapyrrole;Sinonim : Metronidazol hydrochloride; 2-Methyl-5-nitroimidazole1-ethanol ; C6H9N3O3, Sinonim : C12H12N2O2S.
1.2 Sifat fisiobiokimia
Dalam perdagangan metronidazol terdapat dalam bentuk basa dan garam
hidroklorida. Sebagai basa berupa serbuk kristal berwarna putih hingga
kuning pucat. Sedikit larut dalam air dan dalam alkohol, dan mempunyai pKa
2,6. Injeksi metronidazol jernih, tidak berwarna, larutan isotonik dengan pH
4,5 7, dengan osmolarity 297-314 mOsm/L dan mengandung natrium
fosfat, asam sitrat dan natrium klorida. Metronidazol hidroklorida sangat
larut dalam air dan larut dalam alkohol, dalam perdagangan berupa serbuk
berwarna putih.
2. Golongan/kelas terapi
Anti-infeksi.
3. Nama dagang
Flagyl - Tismazol - Fladex
Promuba - Elyzol - Mebazid
Corsagyl - Gravazol - Nidazole
Fortagyl - Metronidazole fresenius
Metrolet - Trichodazol - Trogyl
Metrofusin - Metronidazole (generic)
1. Indikasi
Infeksi anaerobik (termasuk gigi) , lihat pada bagian dosis, infeksi protozoa,
eradikasi Helicobacter pylori; infeksi kulit.

2. Dosis, cara dan lama pemberian


Infeksi anaerobik (pengobatan biasanya selama 7 hari dan 10 hari untuk
penggunaan antibiotika pada pengobatan kolitis), peroral dengan dosis awal
800 mg kemudian 400 mg setiap 8 jam atau 500 mg setiap 8 jam; anak-anak
7,5 mg/kg setiap 8 jam; kemudian pemberian dilanjutkan tiap 12 jam, anakanak setiap 8 jam selama 3 hari, kemudian pemberian dilanjutkan tiap 12
jam, umur hingga 1 tahun 125 mg, 1 5 tahun 250 mg, 5 10 tahun 500
mg, lebih dari 10 tahun dosis dewasa; selama 3 hari, pemberian secara infus
intravena lebih dari 20 menit, 500 mg setiap 8 jam; anak-anak 7,5 mg/kg
setiap 8 jam. Ulser pada lengan : peroral 400 mg setiap 8 jam selama 7 hari
Bacterial vaginosis : peroral 400 500 mg dua kali sehari selama 5 7 hari
atau 2 gram sebagai dosis tunggal. Inflamasi pelviks : peroral 400 mg dua
kali sehari selama 14 hari. Acute ulcerative gingivitis : peroral 200-250 mg
setiap 8 jam selama 3 hari; anak-anak 1-3 tahun 50 mg setiap 8 jam selama
3 hari; 3 7 tahun 100 mg setiap 12 jam; 7 10 tahun 100 mg setiap 8 jam.
Infeksi oral akut : peroral 200 mg setiap 8 jam selama 3 7 hari ; anak-anak
1-3 tahun 50 mg setiap 8 jam selama 3 7 hari, 3 7 tahun 100 mg setiap
12 jam; 7 10 tahun 100 mg setiap 8 jam.
3. Farmakologi
Absorbsi : Oral : diabsorbsi dengan baik; topikal : konsentrasi yang dicapai
secara sistemik setelah penggunaan 1 g secara topikal 10 kali lebih kecil dari
pada penggunaan dengan 250 mg peroral. Distribusi : ke saliva, empedu,
cairan mani, air susu, tulang, hati dan abses hati , paru-paru dan sekresi
vagina; menembus plasenta dan sawar darah otak (blood- brain barrier).
Ikatan protein : < 20% Metabolisme : Hepatik (30%-60%) T eliminasi :
neonatus : 25-75 jam ; yang lain : 6-8 jam, terjadi perpanjangan pada
kerusakan hepar; gagal ginjal terminal : 21 jam Waktu untuk mencapai kadar
puncak, serum: segera : 1-2 jam Ekskresi : urin (20% hingga 40% dalam
bentuk obat yang tidak berubah): feses (6% hingga 15%)

4. Stabilitas penyimpanan
Injeksi metronidazol harus disimpan pada 15C hingga 30C dan dilindungi
dari cahaya. Produk dapat disimpan dalam refrigerator namun akan
terbentuk

kristal,

kristal

dapat

dilarutkan

kembali

dengan

menghangatkannya pada suhu kamar. Paparan cahaya dalam jangka waktu


panjang dapat menyebabkan warna produk menjadi gelap. Namun demikian
paparan cahaya yang normal pada ruangan dalam jangka pendek tidak
mempengaruhi stabilitas metronidazol. Paparan sinar matahari langsung
harus dihindari. Larutan standar : 500 mg/ 100 ml NS. Stabilitas campuran
parenteral

pada

suhu

kamar

(25C):

stabilitas

pada

produk

yang

nitroimidazol,

atau

terbungkus : 30 hari.
5. Kontraindikasi
Hipersensitivitas

terhadap

metronidazol,

turunan

komponen yang ada dalam sediaan, kehamilan (trimester pertama


didapatkan efek karsinogenik pada tikus).
6. Efek samping
Mual, muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar dan gangguan saluran
pencernaan; rash ;mengantuk (jarang terjadi), sakit kepala, pusing , ataksia,
urin berwarna gelap, erytema multiform, pruritus, urtikaria, angioedema dan
anafilaksis; juga dilaporkan abnormalitas tes fungsi hati, hepatitis, jaundice,
trombositopenia, anemia aplastic, myalgia, athralgia; pada pengobatan
intensif dan jangka panjang dapat terjadi peripheral neuropathy, transient
epilepsi-form seizure dan leukopenia.
7. Interaksi
7.1 Dengan obat lain
Efek Cytochrome P450 : menghambat CYP2C8/9 (lemah), 3A4 (moderate).
Meningkatkan efek/toksisitas : Etanol dapat menyebabkan reaksi seperti
disulfiram. Warfarin dan metronidazol dapat meningkatkan bleeding time

(PT) yang menyebabkan perdarahan. Simetidin dapat meningkatkan kadar


metronidazol.
Metronidazol

dapat

menghambat

metabolisme

cisaprid,

menyebabkan

potensial aritmia; hindari penggunaan secara bersamaan. Metronidazol


dapat

meningkatkan

meningkatkan

efek/toksisitas

efek/toksisitas

lithium.

benzodiazepin

Metronidazol

tertentu,

calcium

dapat
channel

blocker, siklosporin, turunan ergot, HMG-Coa reduktase inhibitor tertentu,


mirtazapine, nateglinid, nefazodon, sildenafil ( dan PDE-5 inhibitor yang lain),
takrolimus, venlafaxine, dan substrat CYP3A4 yang lain.
Menurunkan efek: fenobabital, fenobarbital (inducer enzim yang lain), dapat
menurunkan efek dan waktu paro metronidazol.
7.2 Dengan makanan
Konsentrasi

puncak

serum

antibiotik

diturunkan

dan

terjadi

delay

(terlambat), tetapi jumlah total obat yang diabsorbsi tidak dipengaruhi.


8. Pengaruh
8.1 Terhadap kehamilan
Produsen menyarankan untuk menghindari penggunaan obat pada dosis
tinggi. Faktor risiko : B (dikontraindikasikan pada trimester pertama) Obat
dapat

menembus

plasenta

efek

karsinogenik

pada

tikus);

dikontraindikasikan terhadap pengobatan trichomoniasis pada trimester


pertama, kecuali jika pengobatan alternatif tidak adekuat. Untuk keamanan
dan efikasi pada indikasi yang lain, gunakan obat pada ibu hamil hanya jika
keuntungan pada ibu hamil lebih banyak daripada potensial risiko terhadap
janinnya.
8.2 Terhadap ibu menyusui
Ditemukan dalam air susu, produsen menyarankan untuk menghindari
penggunaan obat dengan dosis tunggal yang besar. Masuk kedalam air susu
ibu/tidak direkomendasikan (AAP rates of concern)
8.3 Terhadap anak-anak

Keamanan dan efikasi penggunaan obat pada anak-anak belum diketahui


dengan jelas, kecuali untuk pengobatan amoebiasis. Bayi baru lahir
menunjukkan keterbatasan dalam

eliminasi

metronidazole.

Pada

bayi

berumur 28 hingga 40 minggu, waktu paro eliminasi 10,9 22,5 jam.


8.4 Terhadap hasil laboratorium
Interaksi dengan tes laboratorium : dapat mempengaruhi uji AST, ALT,
Trigliserida, glukosa dan LDH.
9. Bentuk sediaan
Tablet, Cairan Infus, Suppositoria, Sirup.
10.Peringatan
Reaksi disulfiram-like terjadi bila diberikan bersama alkohol, kerusakan hati
dan encefalopati hepatik; kehamilan; menyusui; dihindari pada porfiia;
monitoring hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan klinik pada
pengobatan yang melebihi 10 hari.
11.Informasi pasien
Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor,
seperti kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai
pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan/ frekuensi pemakaian obat
tanyakan pada dokter atau apoteker . Bacalah dengan seksama informasi
mengenai penggunaan obat ini dan ulangi membaca setiap kali anda
menerima resep lagi. Gunakan obat ini sesuai dengan yang telah diresepkan.
Jangan menggunakan obat ini untuk trichomoniasis selama tiga bulan
pertama kehamilan. Gunakan obat pada lambung kosong.Obat dapat
menyebabkan gangguan pada saluran cerna (GI upset); jika hal ini terjadi
gunakan bersama makanan. Bentuk sediaan lepas lambat harus digunakan
pada saat lambung kosong ( 1 jam atau 2 jam setelah makan) Produsen
merekomendasikan

untuk

menghindari

penggunaan

etanol

selama

pengobatan dengan obat ini dan setelah tiga hari terapi selesai. Gunakan

obat hingga habis. Obat yang tidak digunakan sampai habis menyebabkan
pemusnahan bakteri tidak sempurna dan infeksi dapat kambuh lagi. Hubungi
dokter bila terjadi kejang atau mati rasa pada tangan dan kaki. Tes
laboratorium diperlukan untuk memonitor terapi. Pastikan hal ini dilakukan.
Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan
sebelum menggunakan obat ini. Jangan menghentikan pemakaian obat ini
tanpa berkonsultasi dengan dokter. Jangan menggunakan OTC atau obat
resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang merawat. Ini termasuk
sediaan herbal atau suplemen makanan yang lain. Jangan menggunakan
obat melebihi jumlah yang telah diresepkan, kecuali atas anjuran dokter.
Hubungi dokter atau apoteker jika anda merasa menggunakan obat terlalu
banyak. Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat setelah
ingat. Jika terlewat beberapa jam dan telah mendekati waktu minum obat
berikutnya jangan minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas saran dari
tenaga kesehatan. Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, mintalah nasehat
dokter atau apoteker. Obat ini hanya digunakan oleh pasien yang mendapat
resep. Jangan diberikan pada orang lain.
12.Mekanisme aksi
Setelah

berdifusi

kedalam

organisma,

berinteraksi

dengan

DNA

menyebabkan hilangnya struktur helix DNA dan kerusakan untaian DNA. Hal
ini lebih jauh menyebabkan hambatan pada syntesa protein dan kematian
sel organisma.

Anda mungkin juga menyukai