Anda di halaman 1dari 14

KHASIAT DAN CARA PENGGUNAAN OBAT

SMK BORNEO LESTARI

Oleh :
Tut Ade Ayu Ari Nata
Kelas : XIB
1. Bioron (vit b complex)
a) Keterangan Bioron
 Bioron Tablet
 Golongan: Obat Bebas
 Kelas Terapi: Analgetik, Vitamin dan Mineral
 Kandungan: Thiamine HCl 100 mg, pyridoxine HCl 200 mg, cyanocobalamin 200 mcg
 Bentuk: Tablet Salut Selaput
 Satuan Penjualan: Strip
 Kemasan: Strip @ 10 Tablet; Strip @ 4 Tablet
 Farmasi: Phapros.

b) Kegunaan Bioron
Bioron digunakan untuk mencegah defisiensi (kekurangan) vitamin B1, B6, dan B12, dan
menjaga kesehatan sistem saraf.

c) Dosis & Cara Penggunaan Bioron


Aturan penggunaan Bioron Tablet: 1 tablet diminum 2 kali sehari.
d) Efek Samping Bioron
Efek samping penggunaan Bioron yang mungkin terjadi adalah:
 Sindrom neuropati/ gangguan saraf (karena dosis tinggi dan penggunaan jangka panjang)
 Edema paru
 Diare
 Gatal, kulit memerah, reaksi alergi
 Perasaan pembengkakan seluruh tubuh
 Sesak napas
 Kontraindikasi
 Tidak boleh di berikan pada pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komposisi dalam obat
Bioron.
2. Metronidazole (antibiotik)
a) Keterangan
 Golongan : antibiotik
b) Kegunaan
Menangani infeksi akibat bakteri atau parasit di sistem reproduksi, saluran pencernaan, kulit,
jantung, tulang, sendi, paru-paru, darah, sistem saraf dan daerah tubuh lainnya. Obat ini juga
berguna untuk mengobati vaginosis bakterialis pada wanita.
c) Dosis dan cara penggunaan
Metronidazole obat minum

 Infeksi bakteri
7.5 mg/kgBB, per 6 jam sekali, selama 7-10 hari atau 2-3 minggu bila penyakit yang
diderita cukup parah.
 Vaginosis bakterialis
Dokter dapat meresepkan salah satu dosis ini, sesuai dengan kondisi pasien:
Obat minum 500 mg, sebanyak 2 kali sehari (selama 7 hari).
Obat minum dosis tunggal 2 g.
 Trikomoniasis
Dokter dapat meresepkan salah satu dosis ini pada pasien dewasa:
250 mg tiap 8 jam sekali (selama 7 hari).
2 g obat dosis tunggal.
1 g tablet atau kapsul per 12 jam sekali, selama 2 hari.
 Amebiasis
Dosis untuk pasien dewasa adalah 500-750 mg tiap 8 jam sekali (selama 5-10 hari).
Sedangkan dosis untuk anak-anak adalah 35-50 mg/kgBB, dosis dibagi tiap 8 jam sekali
(selama 10 hari).
 Infeksi Gardnerella
Dosis untuk pasien dewasa adalah kapsul 500 mg per 12 jam sekali.
Clostridium Difficile Colitis
Dosis untuk pasien anak-anak adalah 30 mg/kgBB, dosis dibagi tiap 6 jam sekali (selama
7-10 hari).
 Giardiasis
Dosis untuk pasien anak-anak adalah 15 mg/kgBB, dosis dibagi tiap 8 jam sekali (selama
5 hari).
d) Efek samping
Metronidazole dapat menyebabkan beberapa efek samping. Berikut adalah efek samping yang
dapat terjadi akibat penggunaan metronidazole:
 Pusing
 Sakit kepala
 Mual
 Muntah
 Hilangnya nafsu makan
 Diare
 Sembelit
 Rasa pahit di mulut
 Perubahan warna urine menjadi lebih gelap
3. Noza
a) Keterangan
 Golongan: Obat Bebas Terbatas
 Kelas Terapi: Batuk Pilek
 Kandungan: Triprolidine HCl, Pseudoephedrine HCl, Paracetamol
 Bentuk: Kaplet
 Satuan Penjualan: Strip
 Kemasan: Box, 25 Catch Cover @ 1 Strip @ 4 Kaplet
 Farmasi: Phapros.
 Harga: Rp 2.600 - Rp 9.000 / Strip.
b) Kegunaan Noza
Noza digunakan untuk membantu meringankan gejala flu, demam, sakit kepala, hidung
tersumbat, dan bersin-bersin.
c) Dosis dan Cara Penggunaan Noza
Aturan penggunaan Noza secara umum adalah sebagai berikut:
 Dewasa dan anak 12 tahun atau lebih: diminum 3 kali sehari sebanyak 1 kaplet.

d) Efek Samping Noza (demam,pilek)


 Efek samping yang mungkin terjadi selama mengkonsumsi obat ini adalah:
 Mengantuk
 Gangguan pencernaan
 Insomnia (sulit tidur)
 Gelisah
 Tremor (gemetar)
 Takikardi (detak jantung menjadi cepat)
 Mulut kering
 Sulit buang air kecil.
 Kontraindikasi
 Tidak cocok digunakan untuk anak-anak di bawah 12 tahun, wanita hamil dan menyusui,
kecuali atas anjuran Dokter.
e) Interaksi Obat
Penggunaan bersama antidepresan tipe inhibitor MAO [mono-amina oksidase] dapat
menyebabkan hipertensi (darah tinggi).
4. Lansoprazole (obat lambung )

a) Keterangan Lansoprazole
Sebelum mengonsumsi obat Lansoprazole, ada baiknya memperhatikan keterangan berikut:
 Golongan: Obat Keras
 Kelas Terapi: Antasid, Obat Anti Refluks; Anti Ulserasi
 Kandungan: Lansoprazole 30 mg
 Bentuk: Kapsul
 Satuan Penjualan: Kapsul
 Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kapsul
 Farmasi: Hexpharm; Nufarindo; Nulab; Graha Farma; Medikon; Bernofarm; Novell; Soho; Indofarma.
 Merek dagang yang beredar di Indonesia: Lanvell, Lexid, Sopralan, Inhipraz, Lancid, Pysolan, Laz,
Gastrolan, Digest, Lanpracid, Prazotec, Lanzogran.
 Harga: Rp. 10.000 - Rp. 15.500/ Strip

b) Kegunaan Lansoprazole
Lansoprazole digunakan untuk mengobati gangguan pada sistem pencernaan akibat produksi
asam lambung yang terlalu banyak, seperti sakit maag dan tukak lambung.
Lansoprazole bekerja dengan mengurangi jumlah asam yang dihasilkan lambung, sehingga
membantu meredakan gejala seperti mual, muntah, dan heartburn.
Obat ini juga membantu menyembuhkan kerusakan pada lambung dan esofagus, serta dapat
membantu mencegah kanker esofagus.

c) Dosis & Cara Penggunaan Lansoprazole


Lansoprazole adalah OBAT KERAS. Harus dengan resep dokter. Lansoprazole tersedia dalam
bentuk kapsul. Dosis disesuaikan dengan kondisi pasien.

Aturan Penggunaan Lansoprazole:


Kondisi: Tukak lambung
Dosis 30 mg, 1 kali sehari, pada pagi hari selama 8 minggu.

Kondisi: Tukak duodenum


Dosis 30 mg, 1 kali sehari pada pagi hari selama 4 minggu. Pemeliharaan: 15 mg sehari.

Kondisi: Tukak lambung atau tukak duodenum karena OAINS (Obat Antiinflamasi nonsteroid)
Dosis 5-30 mg sekali sehari selama 4 minggu, dilanjutkan lagi selama 4 minggu jika tidak sepenuhnya
sembuh.
Profilaksis, 15-30 mg sekali sehari.

Kondisi: Sindrom Zollinger-Ellison (dan kondisi hipersekresi lainnya)


Dosis awal 60 mg sekali sehari, selanjutnya disesuaikan dengan respons.
Dosis harian sebesar 120 mg atau lebih dibagi menjadi dua dosis lansoprazole.

Kondisi: Refluks gastroesofagal


Dosis 30 mg sehari pada pagi hari selama 4 minggu, diikuti 4 minggu berikutnya bila tidak sepenuhnya
sembuh
Pemeliharaan 15-30 mg sehari.

Kondisi: Dispepsia karena asam lambung


Dosis 15-30 mg sehari pada pagi hari selama 2-4 minggu.
Lansoprazole sebaiknya diberikan pada perut kosong 1 atau 2 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah
makan agar penyerapannya maksimal.

d) Efek Samping Lansoprazole

Obat Lansoprazole umumnya aman dikonsumsi bila sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter.
Efek samping obat Lansoprazole yang mungkin terjadi selama penggunaan, antara lain:

 Diare
 Sakit perut
 Mual kembung
 Konstipasi (susah BAB)
 Sakit kepala atau pusing
 Kadar besi darah rendah
 Gatal-gatal dan ruam
 Insomnia
 Hipomagnesemia
 Osteoporosis

e) Kontraindikasi

Hindari penggunaan Lansoprazole bersamaan dengan obat rilpivirine dan atazanavir.

5. Griseofulvin

a) Keterangan Griseofulvin
 Golongan: Obat Keras
 Kelas Terapi: Antijamur
 Kandungan: Griseofulvin 125 mg; Griseofulvin 500 mg
 Bentuk: Tablet
 Satuan Penjualan: Strip
 Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet.
 Farmasi: Pharma Laboratories; Mulia Farma Suci; Kimia Farma; Phapros; Novapharin; Darya Varia
Laboratoria; Indofarma
 Harga: Rp 3.000 - Rp 30.000 / Strip.
 Merk Dagang yang Beredar di Indonesia
 Fulcin, Fungistop, Gricin, Grivacin, Mycostop, Omefulvin, Rexavin.

b) Kegunaan Griseofulvin
Griseofulvin digunakan untuk membantu mengobati infeksi jamur pada kulit.

c) Dosis & Cara Penggunaan Griseofulvin


Obat ini termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran
dan resep dokter. Aturan penggunaan Griseofulvin secara umum adalah sebagai berikut:

 Dewasa: 0.5-1 gram / hari dalam dosis tunggal atau terbagi. Durasi pengobatan: 2-8 minggu (infeksi
rambut dan kulit), hingga 6 bulan (infeksi kuku), ≥12 bulan (infeksi kuku jari kaki).
 Anak-anak: dosis harian 10 mg/kg BB satu kali sehari dosis tunggal atau terbagi.

d) Efek Samping Griseofulvin


Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Griseofulvin, yaitu:
 Ruam kulit.
 Urtikaria (reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol berwarna kemerahan
disertai rasa gatal).
 Gangguan Gastrointenstinal.
 Mulut kering.
 Perubahan rasa.
 Sakit kepala.
 Kandidiasis oral.
 Fotosensitisasi atau sensitif terhadap cahaya.
 Pusing.
 Kebingungan.
 Depresi, gangguan koordinasi, susah tidur, kelelahan.

6. Hydrochlorothiazide (tekanan darah tinggi )


a) Keterangan
 Golongan : diuretic
 Kategori obat : obat resep
 Bentuk sediaan : tablet,kapsul
 Dikonsumsi oleh :

b) Digunakan sebagai
Hydrochlorothiazide digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Hydrochlorothiazide juga
digunakan untuk mengobati edema yang disebabkan oleh gagal jantung kongestif, penyakit hati yang
parah, penyakit ginjal, atau pengobatan dengan steroid.

c) Dosis dan cara penggunaan


Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum
menggunakan obat.

 Hipertensi (Pemberian per Oral):


 Dewasa: Dosis awal 12,5 mg, dapat ditingkatkan menjadi 25-50 mg sekali sehari jika diperlukan.
Obat ini dapat digunakan sendiri atau dengan antihipertensi lainnya.
 Anak-anak usia di bawah 6 bulan: 1-3 mg/kgBB/hari terbagi 1-2 dosis (maksimal 37,5 mg/hari);
usia 6 bulan hingga 2 tahun: 1-2 mg/kgBB/hari terbagi 1-2 dosis (maksimal 37,5 mg/hari); usia
>2-12 tahun: 1-2 mg/kgBB/hari terbagi 1-2 dosis (maksimal 100 mg/hari).
 Lansia: 12,5-25 mg sekali sehari, titrasi dengan kenaikan 12.5 mg bila diperlukan.

 Edema (Diberikan per Oral):


 Dewasa: 25-100 mg/hari terbagi 1-2 dosis Dapat juga dikonsumsi 3-5 hari seminggu atau 2 hari
sekali.
 Anak-anak usia di bawah 6 bulan: 1-3 mg/kgBB/hari terbagi 1-2 dosis (maksimal 37,5 mg/hari);
usia 6 bulan hingga 2 tahun: 1-2 mg/kgBB/hari terbagi 1-2 dosis (maksimal 37,5 mg/hari); usia
>2-12 tahun: 1-2 mg/kgBB/hari terbagi 1-2 dosis (maksimal 100 mg/hari).
 Lansia: 12,5-25 mg, sekali sehari, titrasi dengan kenaikan 12.5 mg bila diperlukan.

d) Efek samping obat


Nyeri perut, pusing, atau sakit kepala dapat terjadi setelah mengonsumsi hydrochlorothiazide.
Obat ini juga dapat menyebabkan dehidrasi dan kekurangan garam karena terlalu banyak mengeluarkan
urine. Konsultasikan dengan dokter jika efek samping tersebut memburuk. Efek samping yang lebih
serius juga bisa terjadi, seperti gangguan penglihatan dan sakit mata.

7. Cetirizine (obat alergi)


a) Keterangan Cetirizine
 Cetirizine Tablet
 Golongan: Obat Keras.
 Kelas Terapi: Antihistamin dan Antialergik.
 Kandungan: Cetirizine 10 mg.
 Bentuk: Tablet.
 Satuan Penjualan: Strip.
 Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
 Farmasi: Hexpharm, Imfarmind Farmasi Industri, Otto Pharmaceutical, PIM Pharmaceutical, Triman,
Sampharindo Perdana, Dexa Medica, Imedco Farma, Erela, Holi Pharma, Rama Emerald Multi
Sukses, Novell Pharmaceutical Lab, Futamed Pharmaceutical, Caprifarmindo, Mulia Farma Suci,
Indofarma, Pertwi Agung, Pharos Indonesia, Yarindo Farmatama, Kimia Farma, First Medifarma,
Indofarma.
 Merk dagang yang beredar di Indonesia: Hatzing, Corizing, Betarhin, Zine, Hislorex, Ozen, Alernox,
Lozentrin, Frizin.

b) Kegunaan Cetirizine

Cetirizine digunakan untuk mengatasi reaksi alergi.

c) Dosis & Cara Penggunaan Cetirizine


Cetirizine merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap
pembeliannya harus menggunakan resep Dokter.
 Aturan penggunaan Cetirizine Tablet
Dewasa: 1 tablet diminum 1 kali sehari atau ½ tablet, diminum 2 kali sehari.
d) Efek Samping Cetirizine
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Cetirizine antara lain:
 Rasa kantuk
 Sulit tidur
 Rasa lelah
 Pusing dan sakit kepala
 Radang tenggorokan
 Nyeri lambung
 Diare
 Batuk berdarah
 Penyempitan saluran nafas
 Mual dan muntah
 Mulut kering

8. Azithromycin (antibiotik Makrolida)


a) keterangan Azithromycin
 Azithromycin Kaplet
 Golongan: Obat Keras
 Kelas Terapi: Antibiotik.
 Kandungan: Azithromycin 500 mg.
 Bentuk: Kaplet Salut Selaput.
 Satuan penjualan: Strip.
 Kemasan: Box, 5 Strip @6 Kaplet; Box, 2 Strip @10 Kaplet.
 Farmasi: Kimia Farma, Nulab; Promedrahadjo Farmasi Industri; Dexa Medica; Guardian
Pharmatama; Otto Pharmaceuticals; Pyridam Farma.
 Merk dagang yang beredar di Indonesia: Zithromax, Zycin, Aztrin, Zarom, Zitrolin, Zistic, Azomax,
Azivol, Zithrax
b) Kegunaan
Azithromycin digunakan untuk membantu mengobati : infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran
pernafasan, infeksi kelamin tidak berkomplikasi karena Chlamydia, pencegahan penyebarluasan infeksi
Mycobacterium Avium Complex (MAC), gonore/kencing nanah tidak berkomplikasi, Imunisasi aktif
terhadap demam tifoid yang disebabkan oleh Salmonella typhi, granuloma inguinale (suatu penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh Calymatobacterium granulomatis, yang menyebabkan
peradangan menahun pada alat kelamin)

c) Dosis dan cara pakai


o zithromycin Kaplet dan Sirup
o Infeksi saluran pernapasan; Infeksi kulit dan jaringan lunak: diberikan dosis 500 mg perhari
selama 3 hari, atau 500 mg sebagai dosis tunggal pada hari ke-1, lalu diberikan dosis 250 mg
perhari pada hari ke 2-5.
o Infeksi genital tanpa komplikasi akibat Chlamydia trachomatis; Chancroid 1 g sebagai dosis
tunggal.
o Gonore tanpa komplikasi: dosis 1 g atau 2 g sebagai dosis tunggal, dikombinasikan dengan
seftriakson.
o Pneumonia yang didapat dari komunitas: diberikan dosis 500 mg pada hari ke-1, kemudian dosis
250 mg diminum 1 kali sehari pada hari ke 2-5.
o Sinusitis bakterial akut: diberikan dosis 500 mg, diminum 1 kali sehari selama 3 hari.
o Mencegah infeksi Mycobacterium avium complex (MAC): diberikan dosis 1,2 g seminggu sekali.
d) Efek samping
fek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan Azithromycin adalah:

 Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare.sembelit).


 Gangguan penglihatan dan iritasi, tuli, pusing, sakit kepala, kelelahan.
 Anoreksia (Gangguan berupa penurunan nafsu makan yang berlebihan),
 Parestesia (sensasi abnormal berupa kesemutan, tertusuk, atau terbakar pada kulit yang
umumnya dirasakan di tangan, kaki, lengan, dan tungkai).
 Dysgeusia (kondisi yang ditandai oleh distorsi rasa dalam indera pengecap, dimana seseorang
mengalami perubahan rasa saat mengecap makanan atau minuman).
 Hidung tersumbat, sinusitis (inflamasi atau peradangan pada dinding sinus).
 Pembengkakan wajah, pruritus (rasa gatal yang bisa meliputi seluruh atau sebagian tubuh
seseorang), ruam, urtikaria/biduran, arthralgia (nyeri pada satu atau lebih sendi).

9. Ferrous Fumarate (tablet tambah darah)

a) Keterangan :
Ferrous fumarate adalah suplemen zat besi yang digunakan untuk mengobati atau mencegah
kekurangan zat besi. Kondisi ini biasanya sering terjadi pada wanita hamil dan orang dengan
anemia.
b) Dosis dan cara pakai
 Dosis
Dewasa : 1 tablet 1 kali sehari
 Cara pakai
Ferrous Fumarate (zat besi) diserap baik saat perut kosong, tetapi dapat diminum
bersamaan dengan makanan jika terjadi gejala mual. Tablet diminum dengan segelas penuh
air mineral (240 ml). Tidak disarankan berbaring setelah minum tablet ini (setidaknya 30
menit setelah konsumsi tablet).
c) Efek samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-
masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap
konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Feses berwarna gelap, mual, muntah, konstipasi.
Segmentasi

10. Laxana (obat sembelit)


a) Keterangan Laxana
 Golongan: Obat Bebas.
 Kelas Terapi: Laksatif (pencahar).
 Kandungan: Bisacodyl 5 mg.
 Bentuk: Tablet Salut Enterik.
 Farmasi: Ifars.
b) Kegunaan Laxana
Laxana dapat digunakan untuk mengatasi keluhan sembelit.
c) Dosis dan Cara Penggunaan Laxana
 Dewasa: 2 tablet diminum sebagai dosis tunggal.
 Anak usia 6-12 tahun: 1 tablet per hari, diminum sebelum tidur.
 Obat dapat dikonsumsi sebelum tidur malam atau 1/2 jam sebelum sarapan.

d) Efek Samping Laxana


 Mual dan muntah.
 Diare.
 Gangguan pada saluran pencernaan.
 Kram usus.

11. Levofloxacin (antibiotic)


a) Keterangan Levofloxacin
 Golongan: Obat Keras
 Kelas Terapi: Antibiotik Kuinolon
 Kandungan: Levofloxacin 500 mg
 Bentuk: Tablet
 Satuan Penjualan: Strip
 Farmasi: Hexpharm Jaya; Lapi; Bernofarm; Guardian Pharmatama; Ifars; Promedrahardjo; Kimia Farma;
Indofarma; Dexa Medica; Futamed; Yarindo.
b) Kegunaan Levofloxacin
Levofloxacin digunakan sebagai terapi pengobatan untuk pneumonia atau infeksi paru-paru, bronkitis
kronik eksaserbasi akut, sinusitis aku, infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi saluran kemih, prostatitis
bakterialis kronik, demam tifoid.
c) dosis & Cara Penggunaan Levofloxacin
 Levofloxacin merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk
pembelian serta penggunaannya.

 Aturan penggunaan Levofloxacin Tablet:

 Sinusitis Bakteri Akut


 Dewasa: 500 mg 1 x sehari selama 10-14 hari.
 Pneumonia Komunitas, Infeksi Kulit dan Struktur Kulit
 Dewasa: 500 mg 1 x sehari selama 7-14 hari.
 Pengobatan dan Profilaksis Pasca Pajanan Antraks
 Dewasa: 500 mg 1 x sehari selama 8 minggu.
 Anak:
- Usia ≥ 6 bln ≤ 50 kg: 8 mg / kg 12 jam selama 60 hari (tidak
 melebihi 250 mg / dosis).
- Berat badan > 50 kg: 500 mg 24 jam selama 60 hari.
 Pielonefritis
 Dewasa: 500 mg 1 x sehari selama 7-10 hari.
 Eksaserbasi Bakteri Akut Bronkitis Kronis
 Dewasa: 500 mg1 x sehari selama 7-10 hari.
 Prostatitis Bakteri kKonis
 Dewasa: 500 mg 1 x sehari selama 28 hari.
 Infeksi Saluran Kemih dengan Komplikasi
 Dewasa: 500 mg 1 x sehari selama 7-14 hari.
 Infeksi Saluran Kemih Tanpa Komplikasi
 Dewasa: 250 mg 1 x sehari selama 3 hari.
d) Efek Samping Levofloxacin
 Efek samping yang mungkin timbul adalah:

 Efek saluran pencernaan (misalnya mual, diare, konstipasi).


 Sakit kepala, insomnia, pusing, tendinitis (peradangan pada tendon), 3. Hipoglikemia
(kadar gula darah rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
 Artralgia (nyeri sendi).
 Artritis (radang sendi).
 Demam, penurunan penglihatan sementara, terbakar pada mata, nyeri, kering, gatal
atau tidak nyaman.
 Berpotensi Fatal: Hipersensitivitas dan / atau reaksi anafilaksis, hepatotoksisitas berat
termasuk hepatitis, diare dan kolitis yang terinfeksi Clostridium difficile.

12. Guaifenesin (batuk berdahak)


a) Keterangan Guaifenesin
 Golongan: Obat Bebas
 Kelas Terapi: Batuk dan Pilek
 Kandungan: Guaifenesin 100 mg
 Bentuk: Tablet
 Farmasi: Imfarmind; Novapharin; Intijaya Meta Ratna Pharmindo; Trifa Raya Laboratories; Triman; Mega
Esa Farma; First Medipharma; Kimia Farma; Ciubros Farma; Ifars; Erlimpex; Itrasal

b) Kegunaan Guaifenesin
 Guaifenesin digunakan untuk mengencerkan dahak.

c) Dosis dan Cara Penggunaan Guaifenesin


Aturan penggunaan Guaifenesin secara umum adalah:
Dewasa:
 Sediaan konvensional: 200-400 mg setiap 4 jam.
 Tablet pelepasan yang diperpanjang: 600-1,200 mg 12 setiap jam.
 Maksimal: 2.400 mg setiap hari.
 Anak:
 Usia 6-12 tahun: 100 mg, 4 kali sehari. Maksimal 400 mg setiap hari. Durasi pengobatan maksimal 5 hari;
 Usia ≥ 12 tahun: Sama seperti dosis orang dewasa.

d) Efek Samping Guaifenesin


Efek Samping yang mungkin dapat timbul seperti:

 Gangguan endokrin: Hipourikemia.


 Gangguan pencernaan: Nyeri perut, diare, mual, muntah.
 Gangguan sistem saraf: Pusing, kantuk, sakit kepala.
 Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam.
 Kontraindikasi

13. Paracetamol (obat demam & nyeri)


a) Keterangan paracetamol
1. Paracetamol Tablet

 Golongan: Obat Bebas.


 Kelas Terapi: Analgetik dan antipiretik.
 Kandungan: Paracetamol 500 mg.
 Bentuk: Tablet.
 Satuan Penjualan: Strip; Botol.
 Farmasi: Novapharin, Bernofarm, Sanbe Farma, Indofarma, Kimia Farma, Tropica Mas, Pyridam
Farma, Rama Emerald.
 Merek dagang yang beredar di Indonesia: Emkamol, Pyrexin, Procet, Erlamol.
2. Paracetamol Kaplet
 Golongan: Obat Bebas.
 Kelas Terapi: Analgetik dan antipiretik.
 Kandungan: Paracetamol 500 mg.
 Bentuk: Kaplet.
 Satuan Penjualan: Strip; Botol.
 Farmasi: PIM Pharmaceuticals, Pari Anom, Candra Nusantara Jaya, Errita Pharma, Phyto Kemo
Agung, Balatif, Mega Esa Farma, Solas Langgeng, Pyridam Farma, Bernofarm.
 Merek dagang yang beredar di Indonesia: Trifamol, Ekacetol, Trimol, Itramol, Metamol.
3. Paracetamol Sirup
 Golongan: Obat Bebas.
 Kelas Terapi: Analgetik dan antipiretik.
 Kandungan: Paracetamol 120 mg/5 ml.
 Bentuk: Sirup.
 Satuan Penjualan: Botol.
 Kemasan: Botol @ 60 ml.
 Farmasi: Pyridam Farma, Novapharin, First Medifarma, Bernofarm, Yekatria Farma, Meprofarm,
Errita Farma.
 Merek dagang yang beredar di Indonesia: Afitamol, Trifamol, Turpas, Tempra, Erphamol.
 Harga: Rp. 3.500 – Rp. 26.000/ Botol.
4. Paracetamol Drops
 Golongan: Obat Bebas.
 Kelas Terapi: Analgetik dan antipiretik.
 Kandungan: Paracetamol 60 mg/0.6 ml.
 Bentuk: Sirup.
 Satuan Penjualan: Botol tetes.
 Kemasan: Botol tetes @ 15 ml.
 Farmasi: Afi Farma, Indofarma, Ifars, Tempo Scan.
 Merek dagang yang beredar di Indonesia: Moretic, Tempra, Itamol, Nipe Fever, Apetic, Hufagesic.
 Harga: Rp. 8.000 – Rp. 29.000/ Botol.
5. Paracetamol Infus
 Golongan: Obat Bebas.
 Kelas Terapi: Analgetik dan antipiretik.
 Kandungan: Paracetamol 1 g/100 ml.
 Bentuk: Infus.
 Satuan Penjualan: Vial; Flexy Bag.
 Kemasan: Vial @ 100 ml; Flexy Bag @ 100 ml.
 Farmasi: Hexpharm, Mahakam Beta Farma, Natura Laboratoria, Mersifarma Tirmaku Mercusana.
 Merek dagang yang beredar di Indonesia: Pehamol, Paradol.
 Harga: Rp. 15.000 – Rp. 25.000/ Botol.

b) Kegunaan Paracetamol
Paracetamol diindikasikan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Selain itu, fungsi Paracetamol
adalah sebagai penurun demam.

c) Dosis dan Cara Penggunaan Paracetamol


Dosis penggunaan Paracetamol adalah sebagai berikut:
 Paracetamol Tablet dan Kaplet 500 mg
 Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 1-2 tablet/kaplet, 3-4x per hari.
 Anak 6-12 tahun: ½-1 tablet/kaplet, 3-4x per hari.
 Paracetamol Sirup 120 mg/5 ml
 Anak 9-12 tahun: 3-4 sendok takar (15-20 ml), 3-4x per hari.
 Anak 6-9 tahun: 2-3 sendok takar (10-15 ml), 3-4x per hari.
 Anak 2-6 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), 3-4x per hari.
 Anak 1-2 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3-4x per hari.
 Anak di bawah 1 tahun: ½ sendok takar (2.5 ml), 3-4x per hari.
 Paracetamol Drops
 Anak 3-6 tahun: 1.2 ml drops, 3-4x per hari.
 Anak 1-2 tahun: 0.6-1.2 ml drops, 3-4x per hari.
 Anak di bawah 1 tahun: 0.6 ml drops, 3-4x per hari.
 Paracetamol Infus
 Dewasa dengan berat badan 33-50 kg: 15 mg/kgBB, diberikan tiap 4-6 jam jika perlu. Maksimal:
3 g per hari.
 Dewasa dengan berat badan lebih dari 50 kg: 1 g, diberikan tiap 4-6 jam jika perlu. Maksimal: 4 g
per hari.
 Neonatus cukup bulan serta anak dengan berat badan kurang dari 10 kg: dosis tunggal 7,5
mg/kgBB, diberikan tiap 4 jam. Maksimal: 30 mg/kgBB per hari.
 Anak dengan berat badan 10-33 kg: dosis tunggal 15 mg/kgBB, diberikan tiap 4 jam. Maksimal: 2
g per hari.
 Anak dengan berat badan 33-50 kg: dosis tunggal 15 mg/kgBB, diberikan tiap 4 jam. Maksimal: 3
g per hari.
d) Efek Samping Paracetamol
 Efek samping dari penggunaan obat Paracetamol meliputi:
 Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal).
 Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal).
 Nyeri dan sensasi terbakar di area suntikan.
 Gangguan saluran cerna: mual, muntah, sembelit.
 Gangguan sistem saraf: sakit kepala.
 Gangguan kejiwaan: insomnia.
 Gangguan kulit dan jaringan subkutan: gatal dan kemerahan pada kulit.
 Jarang terjadi: hipotensi (tekanan darah rendah) dan takikardia (denyut jantung di atas normal)

14. Amitriptyline
a) Keterangan Amitriptyline
 Golongan: Obat Psikotropika
 Kelas Terapi: Antidepresan
 Kandungan: Amitriptyline 25 mg
 Bentuk: Tablet
 Satuan Penjualan: Strip
 Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
 Farmasi: Indofarma; Yarindo Farmatama
b) Kegunaan Amitriptyline
 Amitriptyline berguna untuk mengatasi depresi, meringankan kecemasan sehingga pasien mudah
beristirahat.
c) Dosis & Cara Penggunaan Amitriptyline
 Amitriptyline termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan
berdasarkan resep dokter.
1. Nocturnal enuresis
Anak usia 6-10 tahun: diberikan dosis 10-20 mg setiap hari
Anak usia 11-16 tahun: diberikan dosis 25-50 mg sebelum tidur. Durasi pengobatan tidak
boleh lebih dari 3 bulan.
2. Depresi
o Dewasa: Dosis awal: diberikan dosis 25 mg kemudian dinaikan bertahap 25 mg hingga
150 mg setiap hari.
o Lansia: Dosis awal: diberikan dosis 10-25 mg pada malam hari setiap hari. Dosis dapat
ditingkatkan 100 mg-150 mg setiap hari.
3. Nyeri neuropatik dan pencegahan migran
o Dewasa: Dosis awal: diberikan dosis 10-25 mg pada malam hari, dosis dapat ditingkatkan
10-25 mg setiap 7 hari.
o Lansia: Dosis Awal: 10-25 mg pada malam hari dan tingkatkan secara bertahap.
d) Efek Samping Amitriptyline
 Berikut merupakan efek samping yang dapat timbul setelah menggunakan Amitriptyline:
 Penglihatan kabur
 Gelisah
 Diare
 Anoreksia
 Kebotakan
 Aritmia (gangguan irama jantung)
 Tekanan darah rendah
 Gatal biduran
15. propylithiou

Anda mungkin juga menyukai