Anda di halaman 1dari 15

Praktikum Farmakoterapi

Gastrointestinal Studi Case


(Studi Kasus pada Saluran Pencernaan)

M. Fauzi 1304015329
Nur rahmi 1304015368
Nola lisdawati 1304015355
Novia widianty 1304015361
Reksi prasetyo 1304015427

Kelas/ kelompok : B2/ 3


1. Apakah yang anda ketahui mengenai ulkus peptik (peptik ulcer) dan tukak
lambung?

Peptic ulcer atau ulkus peptik atau tukak peptic merupakan sekelompok
kelainan ulseratif pada saluran cerna bagian atas yang membutuhkan
asam dan pepsin untuk pembentukannya (Pharmacoteraphy Handbook ).
2. Jelaskan perbedaan antara gastritis akut, gastritis kronik, ulkus lambung
dan ulkus duodenum ?

Gastritis akut : penyebabnya merokok, obat-obat tertentu (seperti NSAID,


steroidsalisilat,dll) , alkohol, bakteri, virus, jamur, stress akut, radiasi, alergi, atau
intoksikasi dari bahan makanan dan minuman, luka bakar.
Gastritis kronik : Infeksi karena bakteri seperti Helicobacter pylori, infeksi parasit,
infeksi virus
Ulkus duodenum : lokasi nya pada bulbus duodenalis, sekresi asam lambung
berlebihan, nyeri terjadi 2-3 jam setelah makan, sering terbangun dari tidur antara
jam 1 -2 pagi
Ulkus lambung : lokasinya kurvatura minor lambung, nyeri terjadi ½ sampai 1 jam
setelah makan, jarang terbangun pada malam hari, sekresi asam lambung nya normal
sampai hiposekresi (sekresi asam lambung berkurang).
3. Data apa saja dari pasien ( tanda, gejala tes lab) yang digunakan untuk
mendukung ulkus peptik ?

Tanda dan gejala :


Nyeri abdomen yang disertai dyspepsia
Nyeri diantara waktu makan dan malam hari saat jam tidur
Nyeri nya semakin memburuk sejak 3 hari terakhir terutama malam hari
Nyeri sedikit berkurang setelah mengkonsumsi makanan atau antasida.

Hasil pemeriksaan laboratorium :


Hb = 14 mg/dL
Hct = 50%
Tes serologi hasilnya positif (Pasien tersebut didiagnosa mengalami ulkus peptik
berulang akibat H. pylori).
4. Faktor resiko apa yang menyebabkan pasien mengalami relaps
(kekambuhan) ulkus peptik ?

Kebiasaan pasien yaitu perokok aktif (8batang/hari) dan selalu minum


the 4 cangkir/ hari.
Pekerjaan pasien yaitu sales representative (berkaitan dengan stress)
5. Apa tujuan terapi yang diberikan pada pasien ?

Mengeradikasi H. pylori, mengurangi nyeri bagian abdomen, mencegah


kekambugan, mencegah atau mengurangi terjadinya komplikasi dan
mengatasi ulkus.
6. Jelaskan DRP yang dialami pasien (ketepatan obat, dosis, rejimen
atau lama pemberian, dan interaksi obat) ?

Semua nya sudah tepat obat karena memenuhi drug rejimennya (pakai yang PPI Based Triple Therapy).
Drug Related Problem :
a. Clarithromycin
Dosis : Tepat dosis. Untuk kasus H. pylori = 500mg (DIH)
Regimen : Tepat. Tiap 8-12 jam untuk 10-14 hari (DIH)
Dokter memberikan 30 tablet yang diminum 3 x sehari. Apabila pasien patuh, obat akan habis dalam
waktu 10 hari
Indikasi: Tepat indikasi. Untuk kasus H. pylori, clarithromycin direkomendasikan sebagai antibiotik
untuk kasus ulkus peptik (ISO Vol. 50 2016)
Efek Samping : Dispepsia, abdomen, sakit kepala (ISO Vol. 50 2016)
Interaksi Obat : Moderate (clarithromycin >< Magnesium Hidroksida) Drugs.com
Monitoring : Clarithromycin dapat memperpanjang interval QT  resiko aritmia ventrikel, hati-hati
dengan pencahar. Dosis dan durasi tidak melebihi, pasien diobati dnegan laktulosa selama > 6bulan
 dipantau secara berkala untuk ketidakseimbangan elektrolit. Pasien harus melaporkan jika ada
gejala pusing ringan, pingsan, palpitasi (jantung berdebar), ritme jantung tidak teratur dan sesak nafas.
Lanjutan……

b. Metronidazole
Dosis : Tepat dosis. Untuk kasus H. pylori oral 250mg-500mg (DIH)
Regimen : Tepat. Dengan dosis 250mg -500mg untuk 10-14 hari (DIH)
Dokter memberikan 40 tablet (500mg) yang diminum 4 x sehari.
Apabila pasien patuh, obat akan habis dalam waktu 10 hari
Indikasi: Tepat indikasi. Untuk kasus H. pylori, metronidazole
direkomendasikan (Pharmacotherapy Handbook 2015)
Butuh terapi kombinasi dengan antibiotic lainnya (dalam resep dokter
sudah merekomendasikan clarithromycin) dan PPI/ H2 bloker. (DIH)
Efek Samping : Mual, anoreksia, nyeri ulu hati, kejang (ISO Vol.50 thn 2016)
Interaksi Obat : Minor (metronidazole ><clarithromycin) Drugs.com
c. Neciblok syrup (berisi sukralfat 500mg/ 5ml dalam 1 botol =
200ml)
 Dosis : Tepat dosis. Dosis awal terapi : 1g 4xsehari, diminum 1 jam sebelum
makan dan sebelum tidur selama 4-8 minggu atau 2g 2xsehari. Dosis pemeliharaan :
1g 2xsehari (DIH)
 Regimen : Tidak tepat. Selama 4- 8 minggu (DIH) Dokter memberikan 1 botol
(200ml) yang diminum 3 x sehari 10ml. Apabila pasien patuh, obat akan habis dalam
waktu 6 hari. Sedangkan menurut DIH rejimennya selama 4-8 minggu seharusnya
diberikan kira-kira 5-7 botol, tapi dokter memberikan 1 botol karena dilihat dari efek
samping jangka panjang yang ditimbulkan sukralfat seperti konstipasi.
 Indikasi : Tepat indikasi. Untuk jangka pendek ulkus peptic, ulkus duodenum,
gastritis kronik (ISO Volume 50 tahun 2016).
 Efek Samping : Konstipasi dalam penggunaan jangka panjang
d. Lansoprazole
 Dosis : Tepat dosis. Dosis 30mg 2xsehari atau 60mg/hari dalam 2 bagian dosis (DIH)
Dosis 30mg tiap 12 jam/hari selama 10-14hari (AHFS)
 Regimen : Tepat. Dengan dosis 30mg tiap 12 jam/hari selama 10-14hari (DIH) Dokter
memberikan 20 tablet (15mg) yang diminum 2 x sehari. Apabila pasien patuh, obat akan
habis dalam waktu 10 hari
 Indikasi : Tepat indikasi. Untuk jangka pendek tukak lambung, tukak usus dan refluks
esofagus (ISO Vol. 50 tahun 2016).
Direkomendasikan pada kasus H.pylori sebagai PPI (DIH)
 Efek Samping : Sakit kepala, diare, nyeri abdomen, mual (ISO Vol.50 tahun 2016)
 Interaksi Obat : Moderate ( Lansoprazole ><clarithromycin) Drugs.com
 Monitoring : Clarithromycin dapat konsentrasi plasma lansoprazole
Clarithromycin (400mg/2x sehari) dapat konsentrasi plasma puncak (Cmax) dari 60mg
dosis tunggal oral lansoprazole.
Penyesuaian dosis dibutuhkan bagi pasien yang mengalami efek samping yang
berlebihan dari lansoprazole.
Lanjutan….

e. Antasida (berisi Alumunium Hidroksida, Magnesium Hidroksia dan


simetikon) (DIH)
Dosis : Dosis 2-4 tablet 4-6 x sehari pada saat makan dan sebelum
tidur (DIH)
Regimen : Digunakan untuk mengatasi symptom (dyspepsia) (DIH)
Dokter memberikan 20 tablet, diminum jika timbul gejala
seperti mual muntah saja.
Indikasi : Untuk mengurangi nyeri lambung yang disebabkan oleh
kelebihan asam lambung, gejala mual muntah (ISO Vol. 50
tahun 2016).
Interaksi Obat : Moderate (Sucralfat >< Alumunium
Hidroksida dan Magnesium Hidroksida)
Drugs.com
Monitoring : Mengatur dosis interval ( Antasid dapat
menurunkan pengikatan sukralfat dengan mukosa GI sehingga
kemanjuran terapinya menurun
Manajemen : Sukralfat-antasid dipisahkan setidaknya ½ jam.
7. Edukasi apa yang dapat diberikan kepada pasien terkait terapi ?

• Terkait antibiotik harus patuh penggunaannya agar tidak terjadi


resistensi.
• Kebiasaan merokok sebaiknya dihentikan pada saat terapi, kalau tidak
memungkinkan dikurangi.
• Penggunaan obat sukralfat (Neciblok syrup) diminum 1 jam sesudah
antasida.
• Terkait dengan interaksi (clarithromycin >< antasida) jika terjadi tanda
dan gejala seperti pusing ringan, pingsan, palpitasi, sesak nafas,
langsung menghubungi petugas medis.
• Buat jadwal minum obat
8. Bagaimana rencana monitoring efikasi terapi pada pasien ?

- Lakukan tes serologi (apakah masih ada H. pylori atau tidak)


- Perhatikan gejala sudah teratasi atau tidak
- Jika terapi tersebut tidak dapat mengatasi gejala dan penyakit tersebut,
berarti terapinya belum tepat karena kemungkinan ada penyakit lain.
9. Apa perbedaan terapi pada 4 macam rejimen eradikasi H. pylori ?
Terapi Obat 1 Obat 2 Obat 3 Obat 4
PPI (Based PPI 1 kali atau 2 Chlaritromycin Amoxicillin 1g  
Triple Therapy) kali sehari 500mg 2kali/hari 2kali/hari atau
Metronidazole
500mg 2kali/hari
Bismuth (Based PPI/ H2RA 1kali Bismuth Metronidazole Tetrasiklin 500mg
Quadruple atau 2kali/hari. subsalisilat 525mg 250-500mg 4kali/ hari
Therapy) 4kali/hari 4kali/hari
Sequential PPI 1kali/2kali amoxicillin 1g Metronidazole Clarithromycin
Therapy selama 1-10 hari 2kali/hari selama 250-525mg 250mg-500mg
1-5hari 2kali/hari selama 2kali/hari selama
6-10 hari 6-10 hari
Terapi Second PPI/ H2RA 1 atau 2 Bismuth Metronidazole Tetrasiklin 500mg
Line (Pilihan ke- kali sehari. PPI 1 subsalisilat 525mg 250-500mg 4kali/ hari
2) untuk infeksi atau 2 kali sehari 4kali/hari. 4kali/hari.
persisten amoxicillin 1g Levofloxacin
2kali/hari 250mg 2kali/hari

Anda mungkin juga menyukai