Disusun oleh:
1. Rifka Aisyah
2. Monica Yunita Letoaty
3. Abi Karami Muhammad
4. Farika Rahmawati
5.Uliya Ita Rahmita
6. Arina Titami
7. Jeany Christy Mairuma
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
Skenario Kasus Mual dan Muntah :
Chika akan pergi ke Jakarta untuk datang ke konser sang idola. Untuk
menghemat pengeluaran maka Chika melakukan perjalanan darat menggunakan travel
dari Jojga menuju Jakarta. Sebelum perjalanan, Chika sarapan terlebih dahulu agar
tidak lapar saat perjalanan. Selama perjalanan Chika merasa mual dan beberapa menit
kemudian muntah. Akhirnya travel yang ditumpangi Chika berhenti di apotek untuk
mengatas mual dan muntah tanpa perlu ke dokter terlebih dahulu.
Penyelesaian :
1. Tata laksana terapi
a. Non-Farmakologi
Pengaturan makanan : mengurangi makanan pemicu mual/muntah, mengatur
waktu makan
b. Farmakologi
Dimenhydrinate (Dramamine)
2. Informasi obat (Dramamine)
a. Komposisi
Dimenhydrinate 50 mg
b. Dosis
Dewasa : 3-4 x sehari 1-2 tablet, Anak > 12 tahun : 2-3 x sehari 1 tablet,
Anak 8-12 tahun : 2-3 x sehari 0.5-1 tablet, Anak 6-8 tahun : 2-3 x sehari 0.25-0.5
tablet, mencegah mabuk perjalanan : Diawali 30 menit sebelum bepergian
c. Indikasi :
Untuk mencegah dan meredakan mabuk perjalanan dan mengobati vertigo,
mual atau muntah sehubungan dengan terapi elektrosyok, anestesi dan
pembedahan, sakit akibat radiasi.
d. Aturan pakai
Diminum sebelum atau sesudah makan
e. Kontra Indikasi
Diabetes melitus tipe 1, Gagal jantung berat, Riwayat kanker kandung kemih.
f. Perhatian
Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin.
SKENARIO KASUS SAKIT KEPALA (MIGRAIN)
Contoh Kasus :
Seorang Wanita (40 tahun) datang ke apotek dengan keluhan sakit kepala yang
telah terjadi selama 2 hari, sebelum sakit kepala terjadi pasien mengaku melihat
cahaya yang cukup terang kemudian kepala terasa nyeri dan berdenyut pada bagian
kanan saja, selain itu pasien juga merasa mual. Sebelumnya pasien belum
megkonsumsi obat dan hanya menggunakan minyak angin. Pasien diketahui
merupakan pekerja kantor yang akhir-akhir ini sedang banyak pekerjaan sehingga
kurang beristirahat dan pola makan yang tidak teratur.
Daftar Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas untuk Nyeri (Sakit Kepala)
1. Ibuprofen
a. Kegunaan obat
Menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri haid), sakit
gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu dan
terkilir.
b. Hal yang harus diperhatikan
• Gunakan obat dengan dosis tepat
• Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, gagal jantung, asma dan
bronkhospasmus atau konsultasikan ke dokter atau Apoteker
• Hati-hati untuk penderita yang menggunakan obat hipoglisemi, metotreksat,
urikosurik, kumarin, antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin dan vitamin C
atau minta petunjuk dokter.
• Jangan minum obat ini bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko
perdarahan saluran cerna.
c. Kontra Indikasi
Obat tidak boleh digunakan pada:
• Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus peptikum) aktif
• Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen
• Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan epitel berbentuktonjolan pada
hidung)
• Kehamilan tiga bulan terakhird. Efek Samping
• Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare, konstipasi
(sembelit/susah buang air besar), nyeri lambung sampai pendarahan.
• Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia
• Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh bila obat dihentikan
• Gangguan fungsi hati
• Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaksi
• Anemia kekurangan zat besi
e. Bentuk sediaan
Tablet 200 mg, Tablet 400 mg
f. Aturan pemakaian
• Dewasa : 1 tablet 200 mg, 2 – 4 kali sehari,. Diminum setelah makan
• Anak : 1 – 2 tahun : ¼ tablet 200 mg, 3 – 4 kali sehari
3 – 7 tahun : ½ tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari
8 – 12 tahun : 1 tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari
tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg.
2. Asetosal (Aspirin)
a. Kegunaan obat
Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang
b. Hal yang harus diperhatikan
Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan atau bersama
makanan untuk mencegah nyeri dan perdarahan lambung.
Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal
atau hati, ibu hamil, ibu menyusui dan dehidrasi
Jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol karena dapat
meningkatkan risiko perdarahan lambung.
Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita yang menggunakan
obat hipoglikemik, metotreksat, urikosurik, heparin, kumarin, antikoagulan,
kortikosteroid, flu profen, penisilin dan vitamin C.
c. Kontra Indikasi
Tidak boleh digunakan pada:
- Penderita alergi termasuk asma
- Tukak lambung (maag) dan sering perdarahan di bawah kulit
- Penderita hemofilia dan trombositopeniad. Efek samping
- Nyeri lambung, mual, muntah
- Pemakaian dalam waktu lama dapat menimbulkan tukak danperdarahan
lambung
e. Bentuk Sediaan
Tablet 100 mg, Tablet 500 mg
f. Aturan pemakaian
Dewasa : 500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4 hari)
Anak : 2-3 tahun : ½ - 1½ tablet 100 mg, setiap 4 jam
4-5 tahun : 1½ - 2 tablet 100 mg, setiap 4 jam
6-8 tahun : ½ - ¾ tablet 500 mg, setiap 4 jam
9-11 tahun : ¾ - 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam
> 11 tahun : 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam
3. Parasetamol
a. Kegunaan obat
Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit
b. Hal yang harus diperhatikan
Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapatmenimbulkan
gangguan fungsi hati dan ginjal.
Sebaiknya diminum setelah makan
Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapatmenimbulkan
overdosis.
Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkanrisiko
gangguan fungsi hati.
Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita gagal ginjal.
c. Kontra Indikasi
Obat demam tidak boleh digunakan pada :
- penderita gangguan fungsi hati
- penderita yang alergi terhadap obat ini
- pecandu alkohol
d. Bentuk sediaan
Tablet 100 mg, Tablet 500 mg, Sirup 120 mg/5ml
e. Aturan pemakaian
Dewasa : 1 tablet (500 mg) 3–4 kali sehari, (setiap 4 – 6 jam)
Anak : 0-1 tahun : ½ - 1 sendok teh sirup, 3–4 kali sehari(setiap 4 – 6 jam)
1-5 tahun : 1 – 1 ½ sendok teh sirup, 3–4 kalisehari (setiap 4 – 6 jam)
6-12 tahun : ½ - 1 tablet (250-500 mg), 3–4 kalisehari (setiap 4 –
6 jam)
Catatan :
• Ibuprofen memiliki efek terapi antiradang lebih tinggi dibandingkan denganefek anti
demamnya.
• Asetosal dan Parasetamol efek terapi anti demamnya lebih tinggidibandingkan efek
antinyeri dan anti radangnya.
Sumber : Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas, Direktorat Bina
Farmasi Komunitas dan Klinik, DitjenBinaKefarmasiandanAlatKesehatan,
DepartemenKesehatan, 2006
1. Paramex
Tiap tablet mengandung: Paracetamol 250 mg, Propyphenazone 150
mg, Caffeine 50 mg, Dexchlorpheniramine Maleate 1
mg.
Aturan pemakaian : Dewasa dan Anak – anak diatas 12 tahun : 2 – 3 kali sehari 1
tablet
Indikasi : Meringankan sakit kepala dan sakit gigi
Kontra indikasi : penderita dengan gangguan fungsi hati dan hipersensitif terhadap
salah satu komponen
2. Panadol Extra
Setiap kaplet mengandung:Paracetamol 500 mg, Caffeine 65 mg
Aturan Pakai : Dewasa dan anak-anak ≥ 12 tahun: 1 kaplet, ditelan dengan segelas
air, 3-4 kali sehari bila gejala membandel.
Jangan lebih dari 8 kaplet dalam 24 jam. Jangan diberikan pada
anak-anak dibawah umur 12 tahun, kecuali dibawah pengawasan
dokter. Minimum interval penggunaan dosis adalah 4 jam. Jangan
melebihi dosis yang dianjurkan
Indikasi : Untuk meringankan sakit kepala, sakit gigi
Kontra Indikasi :
Pada pendeirta yang hipersensitif terhadap paracetamol dan caffeine, dan
penderita dengan gangguan fungsi hati
Reaksi sensitivitas jarang terjadi dan diawali dengan reaksi dermatologis
seperti urtikaria, eritmia, atau erupsi
3. Biogesic
Tiap tablet mengandung : Paracetamol 500 mg
Aturan pakai : Dewasa : 1 – 2 tablet, 3- 4 kali sehari.
Anak (6 – 12 tahun) : ½ - 1 tablet, 3 – 4 kali sehari atau sesuai petunjuk
dokter.
Indikasi : Meringankan rasa sakit pada sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan
demam.
4. Bodrex Migra
Tiap kaplet mengandung: Paracetamol 350 mg, Propifenazon 150 mg, Kofein 50
mg.
Aturan pakai: Dewasa: 1 kaplet 3 kali sehari. Atau menurut petunjuk dokter.
Indikasi: Meringankan rasa sakit kepala pada migrain.
Kontraindikasi: Penderita pada gangguan fungsi hati yang berat.
Penderita hipersensitif pada obat ini.
SKENARIO KASUS FLU dan BATUK :
Kasus :
Seorang Ibu datang ke apotik mencari obat Flu dan Batuk untuk anaknya laki –
laki yang berumur 12 tahun. Ibunya mengeluhkan jika anaknya sudah batuk dan flu
selama 2 hari. Dan belum diberi obat apa – apa. Ibunya baru mencari obat, saat
anakmya sudah mulai demam dan saat batuk, anakmya tersebut mengeluarkan dahak.
Dan ibunya mencari obat flu dan batuk dalam bentuk sirup karena anaknya tidak bisa
menelan obat.
Penyelesaian :
1. Gejala umum :
- Pengeluaran udara dari saluran nafas secara kuat, yang mungkin disertai
dengan pengeluaran dahak
- Tenggorokan sakit dan gatal
- Infeksi saluran pernapasan bagian atas oleh virus influenza.
2. Penyebab :
- Infeksi
- Alergi
Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran pernapasan.
Misal : debu, asap, cairan dan makanan
Mengalirnya cairan hidung ke arah tenggorokan dan masuk ke saluran
pernapasan. Misal : rinitis alergik, batuk pilek
Penyempitan saluran pernapasan misal pada asma
4. Daftar Obat
a. Datar Obat Wajib Apotek (OWA) untuk Batuk (Mukolitik)
b. Daftar Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas untuk Flu dan Batuk
1) Gliseril Guaiakolat
a. Kegunaan obat: mengencerkan lendir saluran napas
b. Hal yang harus diperhatikan :
Hati-hati atau minta saran dokter untuk penggunaan bagi anak di
bawah 2 tahun dan ibu hamil.
c. Aturan pemakaian
Dewasa : 1-2 tablet (100 -200 mg), setiap 6 jam atau 8 jam
sekali
Anak : 2-6 tahun : ½ tablet (50 mg) setiap 8 jam 6-12 tahun :
½ - 1 tablet (50-100mg) setiap 8 jam.
2) Bromheksin
a. Kegunaan obat: mengencerkan lendir saluran napas
b. Hal yang harus diperhatikan
Konsultasi ke dokter atau apoteker untuk penderita tukak lambung
dan wanita hamil bulan pertama
c. Efek samping: rasa mual, diare dan perut kembung ringan
d. Aturan pemakaian
- Dewasa : 1 tablet (8 mg) diminum 3 x sehari (setiap 8 jam)
- Anak : diatas 10 tahun : 1 tablet (8mg) diminum 3 kali sehari
(setiap 8 jam)
5-10 tahun : ½ tablet (4mg) diminum 2 kali sehari (setiap 8
jam).
5) Dekstrometorfan
a. Kegunaan obat : penekan batuk cukup kuat kecuali untuk batuk
akut yang berat
b. Hal yang harus diperhatikan
- Hati – hati atau minta saran dokter untuk penderita hepatitis
- Jangan minum obat ini bersamaan obat penekan susunan
syaraf pusat
- Tidak digunakan untuk menghambat keluarnya dahak
c. Efek samping
- Mual dan pusing
- Dosis terlalu besar dapat menimbulkan depresi pernapasan
d. Aturan pemakaian
- Dewasa : 10-20 mg setiap 8 jam
- Anak : 5-10 mg setiap 8 jam
- Bayi : 2,5-5 mg setiap 8 jam.
6) Difenhidramin HCL
a. Kegunaan obat : penekan batuk dan mempunyai efek antihistamin
b. Hal yang harus diperhatikan :
- Karena menyebabkan kantuk, jangan mengoperasikan mesin
selama meminum obat ini
- Konsultasikan dengan dokter dan apoteker untuk penderita
asma, ibu hamil, ibu menyusui dan bayi
c. Aturan pemakaian
- Dewasa : 1-2 kapsul (25-50 mg) setiap 8 jam
- Anak : ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam.
7) Dekongestan oral
Dekongestan mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat
dekongestan oral antara lain : Fenilpropanolamin, Fenilefrin,
Pseudoefedrin dan Efedrin. Obat tersebut pada umumnya merupakan
salah satu dalam komponen flu.
a. Kegunaan obat : mengurangi hidung tersumbat
b. Hal yang harus diperhatikan
Hati – hati pada penderita diabet juvenil karena dapat
meningkatkan kadar gula darah, penderita tiroid, hipertensi,
gangguan jantung dan penderita yang menggunakan antidepresi.
c. Kontra Indikasi
Obat tidak boleh digunakan pada penderita insomnia, pusing,
tremor, aritmia dan penderita yang menggunakan MAO inhibitor.
d. Efek samping
- Menaikkan tekanan darah
- Aritmia terutama pada penderita penyakit jantung dan
pembuluh darah
e. Aturan pakai
- Fenilpropanolamina
Dewasa : maksimal 15 mg per takaran 3-4 kali sehari
Anak – anak (6-12 tahun) : maksimal 7,5 mg per takaran
3-4 kali sehari
- Fenilefrin
Dewasa : 10 mg kali sehari
Anak – anak (6-12 tahun) : 5 mg 3 kali sehari
- Pseudoefedrin
Dewasa : 60 mg 3 kali sehari
Anak – anak 2-5 tahun : 15 mg, 3-4 kali sehari
Anak – anak 6-12 tahun: 30 mg, 3-4 kali sehari
- Efedrin
Dewasa : 25-30 mg, setiap 3-4 jam
Anak – anak : sehari 3 mg/Kg BB, dibagi dalam 4-6 dosis
yang sama
Permasalahan :
Definisi :
Suatu keadaan dimana suhu tubuh berada diatas rentang normal suhu tubuh
Gejala :
Penyebab :
Demam sendiri merupakan suatu gejala dan dapat berasal dari infeksi atau berasal dari
penyebab non infeksisus seperti alergi, stress, vaksin, kanker, dan beberapa panyakit
yang dapat menyebabkan demam.
Penanganan :
Penangan demam sendiri dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis
dan cukup mudah , namun perlu diingat bahwa demam sendiri merupakan gejala,
sehingga meskipun demam sudah diatasi apabila penyakit yang menyebabkan demam
belum disembuhkan maka kemungkinan penderita akan mengalami demam kembali.
Untuk penanganan non farmakologis kasus dia atas dapat dilakukan dengan
menggunakan kompres dan beristirahat.
Metampiron (Antalgin)
Bentuk sediaan dan kekuatan : kaplet salut selaput mengandung propifenazon 150
mg, parasetamol 250 mg, kafein 50mg.
Indikasi : meringankan rasa sakit seperti sakit kepala, sakit gig, nyeri pada haid
dan menurunkan, demam
Untuk dari golongan OTC ada banyak, berikut ini adalah beberapa contohnya :
Parasetamol
Dosis : Dewasa : 325-650 mg setiap 4-6 jam atau 1000 mg 3-4 kali perhari,
jangan melebihi4000mg.
Anak-anak : < 12 th, 10-15 mg/kg/dosis setiap 4-6 jam setiap diperlukan
jangan melebihi 2.6 g dalam 24 jam.
Asetosal
Dosis : 300 - 900 mg tiap 6 jam maks dosis 4g perhari, anak dan remaja
tidak dianjurkan.
Ibuprofen
Tidak boleh dipergunakan pada anak dengan berat badan kurang dari 7 kg.
Osteoartritis dan reumatoid artritis :1200-1800mg 3 kali sehari
Efek samping : umumnya berupa pusing Sakit kepala,, dispepsia, diare, mual,
muntah, nyeri abdmen, konstipasi, hematemesis, melena
perdarahan lambung, ruam
Perlu diperhatikan bahwa apabila demam tak kunjung turun, kambuh kembali dan
diikuti dengan gejala lain maka segera hubungi dokter.
SWAMEDIKASI DIARE
1. Definisi
Diare adalah suatu kondisi di mana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya
lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satuhari.
2. Gejala
Pada diare hebat yang seringkali disertai buang air besar melebihi normal,
kotoran encer/cair, sakit/kejang perut, pada beberapa kasus terjadi demam dan
muntah. Adapun gejala pada anak meliputi:
Dehidrasi ringan/sedang: gelisah, rewel, mata cekung, mulut kering,
sangat haus, kulit kering.
Dehidrasi berat: lesu, tak sadar, mata sangat cekung, mulut sangat
kering, malas/tidak bisa minum, kulit sangat kering.
3. Penyebab
Penyakit diare dapat disebabkan oleh infeksi virus (rotavirus, norovirus,
adenovirus, astrovirus, cytomegalovirus), bakteri(E. coli, Campylobacter
jejuni, Vibrio Cholera, Shigella sp, V parahaemolyticus dan lain-lain), parasit
(Cryptosporidium parvum, Giardia intestinalis, Entamoeba histolytica,
Dientamoeba fragilis dan lain-lain), keracunan makanan, mal absorpsi, alergi,
imuno defisiensi, self-limited, dan lain-lain.
4. Pengobatan
LINTAS DIARE (Lima Langkah Tuntaskan Diare)
1.) Berikan Oralit
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, dapat dilakukan mulai dari rumah
tangga dengan memberikan oralit osmolaritas rendah.
2.) Berikan Obat Zinc
Zinc dapat menghambat enzim INOS (Inducible Nitric Oxide Synthase),
dimana ekskresienzim ini meningkat selama diare dan
mengakibatkanhipersekresi epitel usus. Zinc juga berperan dalam
epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan morfologi dan fungsi
selama kejadian diare. Zinc mampu mengurangi lama dan tingkat
keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi
volume tinja, serta menurunkan kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan
berikutnya.
3.) Pemberian ASI/Makanan
Bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak agar
tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan.
4.) Pemberian Antibiotik hanya atas indikasi
Hanya bermanfaat pada penderita diare dengan darah dan suspek kolera.
5.) Pemberian Nasehat
Kembali segera jika diare lebih sering, muntah berulang, sangat haus,
makan/minum sedikit, demam, tinja berdarah, tidak membaik dalam 3
hari.
Tatalaksana
Pada anak-anak, diare umumnya disebabkan oleh infeksi rotavirus.
Penanganan utama diare pada infeksi rotavirus adalah mencegah dehidrasi
dengan memenuhi asupan cairan, bukan pemberian obat anti diare.
Pada 3 jam pertama, beri anak larutan oralit 75 mL/kg BB x 12 kg=
900mL.
Namun demikian, jika anak ingin minum lebih banyak, beri minum
lebih banyak.
Jika anak muntah, tunggu selama 10 menit; lalu beri larutan oralit lebih
lambat (misalnya 1 sendok setiap 2 – 3 menit)
Jika kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan beri
minum air matang.
Nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa tanda dehidrasi
yang terlihat sebelumnya. Jika tidak terjadi dehidrasi, ajari ibu
mengenai empat aturan untuk perawatan di rumah
o Beri cairan tambahan.
o beri tablet Zinc 1 tablet (20mg) selama 10 hari
o melanjutkan pemberian minum/makan yang bergizi
Berikut adalah makanan yang direkomendasikan:
Sereal atau makanan lain yang mengandung zat tepung
dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran dan daging/ikan,
jikamungkin, dengan 1-2 sendok teh minyak sayur yang
ditambahkan ke dalam setiap sajian. Sari buah segar seperti
apel, jeruk manis dan pisang dapat diberikan untuk
penambahan kalium.
Bujuk anak untuk makan dengan memberikan
makanansetidaknya 6 kali sehari. Beri makanan yang sama
setelah diare berhenti dan beri makanan tambahan per harinya
selama 2 minggu.
o Kunjungan ulang jika terdapat tanda berikut ini: anak tidak bisa
atau malas minum atau menyusu, kondisi anak memburuk,
anak demam, terdapatdarah dalam tinja anak.
1. Oralit
o Kandungan : Glukosa anhydrat, sodium chloride, pottasium
chloride, trisodium citrate dyhidrat
o Kegunaan : Pengganti cairan dan elektrolit pada pasien diare,
dehidrasi, muntahber
o Kategori : Obat bebas
o Konsumen : Dewasa dan Anak
o Kehamilan : Aman untuk kehamilan
o Sediaan : Oralit 200 ml dalam bentuk serbuk 4,1 gram
o Indikasi : Oralit digunakan untuk mengobati kondisi tubuh yang
kekurangan cairan atau dehidrasi yang disebabkan oleh diare, mencret
atau muntaber.
o Kontraindikasi : Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini,
mereka yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh
menggunakan:
Sedang mengalami anuria atau ketidakmampuan ginjal
memproduksi urin atau oliguria atau terlalu sedikitnya produksi
ginjal.
Seseorang dengan kondisi mal absorbsi glukosa, biasanya hal
ini dapat dilihat dari keluaran feses yang berlebih dan banyak
mengandung glukosa.
Mengalami dehidrasi parah yang disertai kejang, pemberian
rehidrasi oral seperti akan terlalu lambat sehingga perlu
penanganan rehidrasi secara parenteral.
o Dosis Oralit dan Cara Penggunaan
Obat ini tersedia dalam bentuk serbuk yang harus dilarutkan
dalam 200 ml air sebelum dikonsumsi. Setiap 200 ml Oralit
mengandung:
Natrium klorida: 0,52 gram
Kaliumklorida: 0,3 gram
Trisodium sitrat dihirdat: 0,58 gram
Glukosa anhidrat: 2,7 gram
Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan
berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain.
Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Dosis oralit bagi penderita diare:
a. Tanpa dehidrasi
Umur<1 th : ¼ – ½ gelas setiap kali anak mencret
Umur 1-4 th : ½ -1 gelas setiap kali anak mencret
Umur di atas 5th : 1-1 ½ gelas setiap kali anak mencret
b. Dehidrasi ringan/sedang
Dosis oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama 75 ml/ kg
bb dan selanjutnya diteruskan dengan pemberian oralit
seperti diare tanpa dehidrasi.
c. Dehidrasi berat
Penderita diare yang tidak dapat minum harus segera
dirujuk ke Puskesmas untuk di infus.
o Petunjuk Penggunaan:
Gunakanlah obat ini setelah makan, konsumsi bahan makanan
yang lembut, kaya karbohidrat dan tidak mengandung laktosa
seperti, bubur nasi, bubur gandum, pisang, bubur kentang atau
bubur kacang hijau.
Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang
tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
Gunakanlah sesuai dosis yang dianjurkan terutama untuk anak-
anak, berikan perlahan, sedikit demi sedikit dan sering. Jika
anak bayi sudah mengonsumsi 120 ml Oralit per kilogram berat
badannya dalam waktu 24 jam sebaiknya didorong untuk
minum air putih untuk mencegah hipernatremia.
o Pemberian susu sapi pada anak-anak sebaiknya dihentikan selama
diare dan pemberian obat ini. Alternatifnya bisa menggunakan susu
kedelai yang bebas laktosa ditambah bubur yang kaya karbohidrat.
o Efek Samping Oralit
Oralit umumnya ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun
demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan, antara
lain sebagai berikut:
Perut kembung.
Nyeri pada abdomen.
Hipernatremia.
Efek Overdosis Oralit
2. Zinc
o Jenis obat : Mineral
o Kategori : Obat bebas
o Kegunaan : Mengatasi kekurangan zinc
o Konsumen : Dewasa dan anak-anak
o Kehamilan & Menyusui: Tidak terklasifikasi
o Sediaan : Tablet, syrup dan cairan injeksi
o Merek : Zikid, DaryaZinc, L-Zinc, Zircum Kid, Interzinc, Orezinc
o Indikasi
Menaikkan kadar zinc pada tubuh.
Suplemen untuk mempercepat penyembuhan diare.
Mengatasi iritasi mata minor.
o Kontraindikasi
Karena kandungan suplemen zinc merupakan zat dasar pembangun
tubuh, obat ini aman dikonsumsi asalkan disesuaikan dengan dosis.
o Dosis Zinc dan Cara Penggunaan
Zinc tersedia dalam bentuk sediaan dan kekuatan dosis berikut:
Tablet: 10 mg, 20 mg, 25 mg, 30 mg.
Syrup: 10 mg/5ml, 20 mg/5 ml.
Cairaninjeksi: 10 mg/10 ml.
Umur<6 bulan: ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari
Umur>6 bulan: 1 tablet (20 mg) per hari selama 20 hari
o Petunjuk Penggunaan:
Gunakanlah obat ini setelah makan dan dianjurkan untuk
banyak minum air putih setelahnya.
o Efek Samping Zinc
Nyeri perut.
Dispepsia.
Mual dan muntah.
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan defisiensi
tembaga.
3. Obstipansia seperti adsorbans (atapulgit, pektin, karbo adsorbans dan
lain-lain)
Golongan : Antidiare
Kategori : Obat bebas
Manfaat : Meredakan dan mengatasi diare
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak ≥ 6 tahun
Kategori kehamilan dan menyusui : Kategori N: Belum
dikategorikan.
Attapulgite tidak diserap ke dalam ASI. Namun, tetap konsultasikan
kepada dokter kandungan mengenai risiko dan manfaat konsumsi
attapulgite saat kehamilan atau menyusui.
Bentuk obat : Tablet
MerkDagang : Diapecta, New Antides, Coro-Sorb, Neo Diastop,
New Diatabs, Diagit.
Peringatan:
Dosis Attapulgite
Sembelit
Perutkembung
Mual
Nyeri lambung
4. Bismuth subsalicylate
Golongan : Obat diare
Kategori : Obat bebas
Manfaat : Mengatasi diare, mulas, dan sakit perut
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas
Kategori kehamilan dan menyusui: Kategori C: studi pada binatang
percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun
belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan
jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
janin. Kategori D (pada trimester ketiga): ada bukti positif mengenai risiko
terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin
lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang
mengancam jiwa.
Bismuth subsalicylate dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang
menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa konsultasi dahulu dengan
dokter.
Bentuk obat : Tablet
Merek dagang : Neo Adiar, New Sybarin, Scantoma
Peringatan:
Konsultasikan terlebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan
obat ini, khususnya bila memiliki riwayat penyakit ginjal, BAB
berdarah atau muntah darah, penyakit Von Willebrand, dan
hemofilia.
Sebelum menggunakan bismuth subsalicylate, beritahu dokter bila
sedang menggunakan vitamin, suplemen, atau obat lain, terutama
obat pengencer darah, serta obat untuk menangani diabetes, artritis,
dan asamurat.
Bismuth subsalicylate dapat memicu munculnya sindrom Reye
pada anak-anak, terutama bila sedang menderita cacar air atau
influenza.
Bismuth subsalicylate dapat memengaruhi hasil pemeriksaan
radiologi pada sistem pencernaan.
Obat ini dapat menyebabkan lidah dan feses menjadi hitam.
Bentuk
Kondisi Usia Dosis
Obat
A. Skenario Kasus
Ibu Rita berusia 35 tahun dengan usia kehamilan 5 bulan mengalami keluhan
nyeri pada bagian dubur dan sudah 3 hari saat melakukan buang air besar
selalu diikuti dengan perdarahan yang keluar bersama feses. Darah yang
keluar berwarna merah segar kemudian sejak 2 hari terakhir muncul benjolan
yang menonjol keluar pada saat buang air besar. Namun, benjolan tersebut
dapat masuk kembali ke dalam anus setelah buang air besar selesai. Melalui
kejadian tersebut, Ibu Rita pergi ke apotek untuk berkonsultasi dan
mendapatkan obat yang sesuai dengan gejala yang Ibu Rita alami.
B. Hemoroid (Wasir)
Hemorhoid adalah pelebaran dari jaringan submukosa yang mengandung venula,
arteriola, dan jaringan otot lunak yang terdapat pada kanalis analis. Hemorhoid
diklasifikasikan menjadi hemorrhoid eksterna, hemorrhoid interna,dan kombinasi
antara eksterna dan interna atau mixedemorhoid.
C. Penyebab
Hemorhoid pada wanita hamil banyak dijumpai dan merupakan keadaan yang
fisiologis menyertai kehamilan.Pada kehamilan, hemoroid dapat disebabkan
karena:
1. Pengaruh kenaikan hormon seks dan bertambahnya volume darah sehingga
menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah vena di daerah dubur.
2. Peningkatan hormon progesteron pada wanita hamil akan menyebabkan
peristaltik saluran pencernaan melambat dan otot-ototnya berelaksasi, serta
relaksasi katup vena di anorektal, sehingga akan mengakibatkan konstipasi
yang akan memperberat sistem vena tersebut.
3. Penekanan janin dalam rahim pada pembuluh darah vena didaerah panggul
akan mengakibatkan pembendungan.
4. Pengejanan waktu buang air besar yang sering terjadi pada wanita hamil
karena konstipasi akan menyebabkan terjadinya prolapshemorhoid.
D. Gejala
E. Tatalaksana Terapi
1. Terapi non-farmakologis
Berendam. Isi bak kamar mandi Anda dengan air hangat dan rendam
tubuh selama 10-15 menit setiap hari. Lakukan 2-3 kali sehari.
2. Terapi farmakologis
Pengobatan topikal dengan salep atau suppositoria:
krim lidokain 5% (anestesi topikal)
flukortolon (golongan B untuk wanita hamil)
Obat pencahar untuk mengurangi mengejan saat buang air besar, seperti:
parafin, magnesium sulfat 10%
Analgesik: asetaminofen (golongan B untuk wanita hamil)
Hidrosmin (flavonoid)
F. Penyelesaian Kasus
1. Pengumpulan Informasi
Pada kasus diatas diketahui bahwa Ibu Rita telah hamil selama 5 bulan.
Selama 3 hari terdapat pendarahan saat buang air besar dan 2 hari terakhir
muncul benjolan yang menonjol keluar pada saat buang air besar. Benjolan
tersebut dapat masuk kembali ke dalam anus setelah buang air besar selesai.
2. Penetapan masalah
3. Penyelesaian masalah
Harap hati-hati dalam menggunakan obat ini, bila pernah atau sedang
menderita penyakit jantung seperti gangguan irama jantung, syok kardiogenik,
gagal jantung, Sindrom Wolff-Parkinson-White, sindrom Stoke-Adams, serta
gangguan hati, hipoksia, gangguan pernapasan, syok hipovolemik, dan
defisiensi pseudokolinesterase.
Hati-hati pada pasien yang hipersenstivitas pada anestesi tipe amida
Hubungi dokter apabila dalam 3 hari tidak terjadi pengurangan gejala
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Efek samping
Efek samping yang umum terjadi yang perlu disampaikan pada pasien yaitu:
- Ganggguan ringan pada saluran pencernaan
- Sakit kepala
- Ruam
- Sakit perut