Anda di halaman 1dari 28

KELIPING FARMAKOLOGI

DASAR
OBAT BEBAS, OBAT BEBAS TERBATAS, OBAT KERAS, OBAT PSIKOTROPIKA DAN
OBAT GENERIK

Dosen Pengampu : Merdy R. Kansil S.Farm., M.Kes., Apt


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Fajar Sidiq
Nim : 19180017
Tingkat 1/Semester 2

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK III MANADO


TAHUN AKADEMI 2019/2020

1. 5 jenis obat bebas


A. Obat panadol
PANADOL merupakan obat dengan kandungan Paracetamol 500 mg. Obat ini dapat
digunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit pada otot, nyeri yang mengganggu
dan menurunkan demam yang menyertai flu/influensa dan demam sesudah vaksinasi.
Panadol bekerja pada pusat pengatur suhu di hipotalamus untuk menurunkan suhu tubuh
(antipiretik) serta menghambat sintesis prostaglandin sehingga dapat mengurangi nyeri ringan
sampai sedang.
a. Indikasi : Obat ini dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit
pada otot, nyeri yang mengganggu dan menurunkan demam yang menyertai
flu/influensa serta demam sesudah vaksinasi.
b. Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap paracetamol dan bahan lain
dalam obat ini. Penderita dengan gangguan fungsi hati.
c. Bentuk sediaan obat : Tablet
d. Cara pemberian obat : Melalui oral
e. Efek samping :
1) Pusing.
2) Gangguan saluran pencernaan.
3) Mual.
4) Reaksi atau ruam pada kulit.
5) Gugup, takut, dan cemas.
6) Gelisah, cepat marah.
7) Tremor.
8) Mual dan muntah.
9) Sulit tidur.
10) Linglung.
11) Aritmia.
f. Aturan pakai : Dapat dikonsumsi dengan air putih atau jus buah. Minimum interval
penggunaan dosis adalah 4 jam. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan, atau menurut
aturan dokter.
B. OBAT BODREX

Bodrex adalah obat yang digunakan untuk meringankan sakit kepala, sakit
gigi, dan menurunkan demam. Obat ini mengandung paracetamol dan kafein yang
mampu mengatasi sakit kepala, sakit gigi dan demam. Kandungan paracetamol
berfungsi sebagai analgesik yang mampu meredakan rasa sakit kepala dan gigi,
sekaligus bekerja sebagai antipiretik untuk turunkan demam
a. Indikasi : Meringankan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam.
b. Kontraindikasi : Penderita gangguan fungsi hati yang berat dan penderita
hipersensitif.
c. Bentuk Sediaan obat : Bentuk sediaan obat bodrex adalah tablet.
d. Cara pemberiaan : Pemberian obat melalui oral
e. Efek Samping : berupa pusing, gangguan pencernaan, jantung berdebar,
gelisah, mudah marah, serta mulut terasa kering.
f. Aturan Pakai : Dikonsumsi setelah makan.
C. OBAT NEO ENTROSTOP

Neo Entrostop adalah obat yang digunakan mengatasi diare dan menyerap
racun penyebab diare. Obat ini merupakan obat bebas yang mengandung
attapulgite dan pectine sebagai zat aktif.

a. Indikasi : Digunakan untuk pengobatan pada diare yang tidak diketahui penyebabnya
dengan jelas.
b. Kontraindikasi : Jangan diberikan kepada pasien yang  konstipasi. Tidak untuk yang
hipersensitif terhadap obat ini dan tidak untuk penderita sumbatan usus.
c. Bentuk sediaan obat : tablet
d. Cara pemberian obat : melalui oral
e. Efek samping : Sulit buang air besar atau konstipasi ringan dan bersifat sementara.
f. Aturan pakai : Dikonsumsi setelah buang air besar.
D. OBAT FARMADOL

Farmadol adalah obat penurun panas yang juga dapat digunakan untuk mengatasi
nyeri, seperti nyeri pada sakit gigi, sakit kepala, dan nyeri ringan lainnya.

a. Indikasi : Sakit kepala, demam, nyeri otot & sakit gigi. Utk pengobatan jangka
pendek nyeri sedang (terutama sesudah operasi) & demam
b. Kontraindikasi : Parasetamol jangan diberikan kepada penderita hipersensitif/alergi
terhadap Paracetamol.Penderita gangguan fungsi hati berat.
c. Bentuk sediaan obat : Tablet
d. Cara pemberian : Melalui oral
e. Efek samping : Reaksi hematologi, kulit & alergi lainnya. Tdk enak badan, reaksi
hipersensitivitas, hipotensi, peningkatan kadar enzim hati, trombositopenia,
leukopenia, neutropenia. Lihat Formulir Pemantauan Reaksi Simpang Obat
f. Aturan pakai : Obat dapat diminum sebelum atau sesudah makan
E. OBAT INZANA

Inzana merupakan obat yang mengandung acetylsalicylic acid sebagai zat aktifnya dalam
bentuk tablet. Inzana digunakan untuk membantu menurunkan demam dan meredakan nyeri
ringan seperti nyeri otot, sakit gigi, mengurangi rasa sakit dan bengkak di kondisi seperti
kekakuan pada sendi, pilek dan sakit kepala. Inzana bekerja dengan cara menghalangi zat
alami tertentu dalam tubuh (prostaglandin) untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

a. Indikasi : Meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat,
bersin-bersin
b. Kontra indikasi : Penderita hemofilia, trombositopenia, varicella atau cacar air atau
chickenpox dan gejala flu, hipersensitif terhadap salisilat, Penderita alergi (termasuk
asma), tukak lambung (maag), pernah atau sering mengalami pendarahan di bawah
kulit (konsultasikan dengan dokter).
c. Bentuk sediaan obat : tablet
d. Cara pemberian : melalui oral
e. Efek samping : Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Inzana ntara
lain mengantuk, mual dan muntah.
f. Aturan pakai :
1) Anak-anak usia 1 – 2 tahun diminum 3-4 kali sehari 1 tablet, sesudah makan.
2) Anak-anak 3–5 tahun diminum 3-4 kali sehari 1½-2 tablet, sesudah makan.
3) Anak-anak 6–12 tahun diminum 3–4 kali sehari 2½-5 tablet, sesudah makan.
2. JENIS OBAT BEBAS TERBATAS
A. OBAT PROCOLD FLU

Procold flu adalah obat yang dapat


meringankan gejala-gejala flu seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, demam dan
sakit kepala. Procold bekerja sebagai analgetik-antipiretik, antihistamin dan
dekongestan hidung sehingga dapat meredakan gejala-gejala flu. Obat ini
termasuk golongan obat bebas terbatas yang dapat dibeli tanpa resep dokter
a. Indikasi : Meringankan gejala-gejala flu seperti bersin-bersin, hidung
tersumbat, demam dan sakit kepala.
b. Kontraindikasi : Gangguan jantung dan diabetes melitus, gangguan fungsi
hati yang berat. Hipersensitif terhadap komponen obat
c. Bentuk sediaan obat : Kaplet
d. Cara Pemberian obat : Melalui oral
e. Efek Samping : Mengantuk, gangguan pencernaan, gangguan psikomotor,
takikardi, aritmia, mulut kering, retensi urin. Penggunaan dosis besar dan
jangka panjang menyebabkan kerusakan hati. Insomnia, gelisah, eksitasi,
tremor dan aritmia ventrikel.
f. Aturan Pakai : Dikonsumsi sesudah atau sebelum makan
B. OBAT BODREX MIGRAN

Bodrex Migra adalah obat untuk mengatasi sakit kepala sebelah (migrain)
yang berdenyut. Obat ini mengandung paracetamol, caffeine
dan propyphenazone yang berfungsi untuk meringankan sakit kepala pada
migrain dan dapat digunakan untuk menurunkan demam.
a. Indikasi : Dapat meringankan sakit kepala pada migrain
b. Kontraindikasi : Hipersensitif, porfiria.
c. Bentuk sediaan : tablet
d. Cara pemberian : melalui oral
e. Efek samping : Reaksi hipersensitivitas, nefrotoksisitas, mual, kantuk,
koma dan kejang pada dosis besar.
f. Aturan pakai : 3x1 tablet/hari Dikonsumsi setelah makan
C. OBAT CTM

Chlorpheniramine atau CTM adalah obat yang digunakan untuk meredakan


gejala alergi yang disebabkan oleh makanan, obat-obatan, gigitan serangga,
paparan debu atau bulu binatang, serta alergi serbuk sari.
a. Indikasi : Mengobati keadaan alergi, seperti gatal-gatal, urtikaria, dermatitis
b. Kontraindikasi : Anak usia <2 tahun, neonatus (bayi baru lahir), bayi
prematur, penderita serangan asma akut
c. Bentuk Sediaan : Tablet
d. Cara Pemberian obat : Melalui Oral
e. Efek samping :Sakit kepala, Mengantuk, Mual, Muntah, Nafsu makan
berkurang, Sembelit atau konstipasi, Mulut, hidung, dan tenggorokan kering,
Gangguan penglihatan serta Sulit buang air kecil.
f. Aturan pakai : Diberikan bersama atau tanpa makanan
D. OBAT ANTIMO

Antimo adalah obat untuk mengatasi pusing dan mual akibat mabuk
perjalanan. Obat ini termasuk golongan obat bebas terbatas. Antimo mengandung
dimenhydrinate sebagai zat aktif.

a. Indikasi : Mengobati pusing, mual dan muntah akibat mabuk perjalanan


b. Kontraindikasi : Penderita gangguan hati, kondisi rendahnya kadar kalium dalam
tubuh (hipokalemia), hipersensitif terhadap antihistamin, gangguan berkemih dan
peningkatan tekanan bola mata (glaukoma).
c. Bentuk sediaan obat : Tablet 80mg
d. Cara Pemberian obat : Melalui Oral
e. Efek Samping : Mengantuk, lesu, pusing, dan gangguan keseimbangan (terutama
pada anak-anak), sakit kepala, mulut kering, gangguan pergerakan, gangguan
berkemih, gangguan saluran pencernaan seperti mual, diare, muntah, dan nyeri ulu
hati, detak jantung tidak beraturan atau berdebar-debar..
f. Aturan Pakai : Dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Diminum 30
menit sebelum berpergian, jika perlu dapat diulang tiap 4 jam.
E. OBAT VICKS FORMULA 44 SIRUP

Vicks Formula 44 sirup adalah obat untuk meringankan batuk tidak berdahak dan
bersin-bersin akibat alergi. Vicks formula 44 mengandung dextromethorphan yang
bekerja secara sentral dengan jalan meningkatkan ambang rangsang refleks batuk
dan doxylamine succinate yang bekerja sebagai antihistamin.
a. Indikasi : Untuk meringankan batuk yang tidak berdahak yang disertai bersin-
bersin atau alergi.
b. Kontraindikasi : Penderita hipersensitif, glaukoma, asma bronkhial,
kegagalan pernapasan dan wanita hamil atau menyusui
c. Bentuk sediaan obat : Sirup 54 ml
d. Cara Pemberian obat : Melalui oral
e. Efek samping : Dapat menimbulkan rasa mual, pusing, mengantuk,
konstipasi, sekresi saluran napas mengental, dan gelisah, dapat menyebabkan
kantuk.
f. Aturan pakai : Dikonsumsi setiap 4 jam sesuai kebutuhan sampai 6x/hari
3. OBAT KERAS
A. OBAT AMOXICILIN

Amoxicillin adalah antibiotik penisilin yang digunakan untuk mengobati berbagai macam
infeksi bakteri. Obat ini juga digunakan bersama dengan obat lain seperti klaritromisin dan
lansoprazole, untuk mengobati infeksi Helicobacter pylori dan ulkus duodenum yang ada
pada saluran pencernaan.

Amoxicillin bekerja dengan cara membunuh bakteri, sehingga dapat menghentikan


pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri, tidak berfungsi untuk
infeksi virus seperti pilek dan flu.

a. Indikasi : Infeksi saluran napas, saluran genito-urinaria, kulit & jaringan lunak yang
disebabkan organisme Gram positif & Gram Negatif yang peka terhadap Amoxicillin
b. Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap penisilin. Infeksi mononukleosis
c. Bentuk sediaan : tablet
d. Cara pemberian obat : melalui oral
e. Efek samping : mual, muntah atau diare dapat terjadi
f. Aturan pakai : Sesudah makan
B. OBAT FENOBARBITAL

Phenobarbital adalah obat untuk mengendalikan dan mengurangi kejang.


Dengan berkurangnya kejang, penderita dapat menjalani aktivitas sehari-hari
secara normal dan terhindar dari cedera yang timbul akibat kejang. Obat ini juga
dapat digunakan sebagai obat penenang dan membantu untuk tidur, yang biasanya
digunakan untuk waktu singkat, yaitu tidak lebih dari 2 minggu.

a. Indikasi : epilepsi, semua jenis, kecuali petit mal, status epileptikus.


b. Kontraindikasi : depresi pernapasan berat, porfiria.
c. Bentuk sediaan obat : Tablet
d. Cara pemberian : Melalui oral
e. Efek samping : mengantuk, letargi, depresi mental, ataksia, nistagmus,
iritabel dan hiperaktif pada anak: agitasi, resah dan bingung pada lansia; reaksi
alergi pada kulit, hipoprotrom binemia, anemia megaloblastik.
f. Aturan pakai : Obat ini tidak dapat dibeli bebas. Penggunaan obat ini harus
dengan resep dokter. Perhatikan petunjuk penggunaan obat sesuai saran
dokter. Obat ini dapat Anda konsumsi dengan atau tanpa makanan sesuai
dengan dosis yang dianjurkan. Penggunaan bentuk cairan pada obat ini, harus
dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten.
C. OBAT ASAM MEFENAMAT

ASAM MEFENAMAT merupakan obat yang termasuk dalam golongan anti infalamasi non
steroid sebagai anti nyeri pada tingkat ringan hingga sedang. Obat ini dapat digunakan untuk
meredakan sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri akibat trauma, nyeri pada otot dan nyeri
sesudah operasi. Asam mefenamat bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin
dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim siklooksigenase. Dalam penggunaan obat
ini harus SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
a. Indikasi : Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti
sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri akibat trauma, nyeri pada otot dan nyeri
sesudah operasi
b. Kontraindikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap asam mefenamat. Penderita yang
dengan aspirin mengalami bronkospasme, alergi rhinitis dan urtikaria. Penderita
dengan tukak lambung dan usus. Penderita dengan gangguan ginjal yang berat.
c. Bentuk sediaan : tablet
d. Cara pemberian obat : oral
e. Efek samping :
1) Tekanan darah meningkat
2) Pingsan
3) Sakit kepala berat
4) Perubahan pendengaran
5) Detak jantung tidak teratur
6) Gejala gagal jantung
7) Urin gelap
8) Alergi berat

f. Aturan pakai : Asam mefenamat dikonsumsi mengikuti aturan pakai atau anjuran dari
dokter. Obat sebaiknya dikonsumsi bersama makanan. Jangan mengonsumsi asam
mefenamat dengan antasida kecuali dianjurkan oleh dokter karena dapat
memengaruhi asam mefenamat yang diserap oleh tubuh.
D. OBAT ESILGAN

Esilgan adalah mengatasi gangguan psikosis, nyeri pasca operasi, trauma dan
gangguan tidur karena cemas berlebih. Estazolam  termasuk golongan obat
penenang-hipnotik.  Obat ini merupakan obat keras yang memerlukan resep
dokter. Esilgan mengandung zat aktif estazolam.
a. Indikasi : Mengobati macam gangguan tidur karena gugup, cemas dan
ketegangan berlebih, gangguan psikosis dan gangguan lain seperti nyeri setelah
operasi, trauma.
b. Kontraindikasi :
1) Pasien penderita kelemahan otot akut (myasthenia gravis).
2) Pasien penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat.
c. Bentuk sediaan obat : Tablet
d. Cara Pemberian obat : melalui oral
e. Efek samping :
1) Ketergantungan: ketergantungan estazolam mudah terjadi pada pemberian
terus-menerus
2) Gejala putus obat: penghentian secara mendadak pada penggunaan yang
terus menerus dapat menyebabkan gejala putus obat.
3) Pernafasan: gagal nafas.
4) Psikoneurologi: Reaksi tidak normal, perasaan mengantuk, pusing, gangguan
keseimbangan dan sakit kepala.
5) Hipersensitif: Kemerahan, gatal.
f. Aturan pakai : Dikonsumsi sebelum tidur
E. SALEP LOTASBAT

Lotasbat adalah obat oles untuk kondisi peradangan pada kulit. Obat ini merupakan obat
keras yang memerlukan resep dokter. Lotasbat mengandung zat aktif clobetasol propionate.

a. Indikasi :
1) Ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas (psoriasis).
2) Kelainan kulit dengan ciri peradangan atau bengkak, kemerahan, dan rasa gatal
(eksim rekalsitrans)
3) Peradangan yang terjadi pada kulit, rambut, kuku, dan selaput lendir (lichen
planus).
4) Penyakit yang terkait dengan kekebalan tubuh manusia (lupus eritematosus
diskoid)
5) Penyakit kulit lainnya.

b. Kontraindikasi :
1) Penderita yang hipersensitif terhadap kandungan dalam obat ini.
2) Pasin dengan penyakit rosasea, jerawat dan dermatitis perioral.
3) Pasien yang terkena infeksi pada kulit karena virus misalnya herpes simpleks,
cacar air.
4) Pengobatan lesi kulit karena infeksi jamur atau bakteri, pruritus genital dan
perianal.
5) Anak-anak 1 tahun ke bawah termasuk untuk dermatitis dan ruam karena popok
pada anak.

c. Bentuk sediaan : Salep/Cream


d. Cara pemberian : oleskan di tempat terjadinya infeksi
e. Efek samping :
1) Rasa terbakar
2) Perih
3) Hipopigmentasi atau perubahan warna kulit
4) Atropik lokal pada kulit seperti penipisan, guratan kulit (striae), dan pelebaran
pembuluh darah terutama pada area lipatan kulit.

f. Aturan pakai : Dioleskan tipis-tipis secara merata 1-2x/hari


4. OBAT PSIKOTROPIKA

A. OBAT NITRAZEPAM

Nitrazepam merupakan obat yang digunakan untuk mengobati gangguan tidur


(Insomnia), dan dapat digunakan untuk anti-kejang, pelemas otot, ansiolitik (anti-
cemas). Obat ini termasuk golongan benzodiazepine yang bekerja pada bagian otak.
a. Indikasi: insomnia, gangguan tidur dengan berbagai sebab (penggunaan jangka
pendek).
b. Kontraindikasi: depresi pernapasan, miastenia gravis, kondisi fobi atau obsesi,
psikosis kronik, gangguan hati berat.
c. Bentuk sediaan obat : tablet
d. Cara pemberian : melalui oral
e. Efek Samping: ataksia dan bingung terutama pada pasien lansia, vertigo,
amnesia, ketergantungan.
f. Aturan pakai / Dosis: 5-10 mg sebelum tidur; LANSIA (atau debil) 2,5-5 mg;
ANAK tidak dianjurkan
B. OBAT DUMOLID

Obat dumolid adalah salah satu pilihan obat yang paling sering diresepkan
untuk terapi jangka pendek guna mengobati gangguan tidur (insomnia) parah, kejang,
gangguan kecemasan, dan depresi.

a. Indikasi : Pemberian obat dumolid harus sesuai dengan indikasi yang berlaku dan
tidak boleh digunakan tanpa adanya indikasi tersebut. Obat dumolid bisa
diberikan kepada pasien yang memiliki keluhan insomnia atau gangguan tidur
lainnya
Kandungan nitrazepam di dalam obat dumolid juga bisa diberikan kepada
pasien yang membutuhkan ketenangan. Pasien atau konsumen yang sedang
memiliki kesedihan yang cukup mendalam atau masalah berat bisa menggunakan
obat dumolid
Akan tetapi jangan pernah menggunakan obat dumolid sebagai penenang
tanpa adanya anjuran dari dokter. Penggunaan obat dumolid sebagai obat
penenang harus atas izin dokter. Hal ini dikarenakan efek penenang dari obat
dumolid bisa menimbulkan ketergantungan.

b. Kontraindikasi : Ada beberapa hal yang bisa menjadi kontraindikasi terhadap


obat dumolid. Informasi ini penting untuk Anda ketahui agar terhindar dari efek
samping tertentu yang membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa.

Pasien yang memiliki psikosis kronik dan depresi pernapasan tidak bisa
menggunakan obat dumolid. Selain itu, kontraindikasi juga terjadi pada orang-
orang yang memiliki masalah medis seperti gangguan hati berat, miastenia gravis,
porfiria akut dan kondisi obsesi.

Sebagaimana obat-obatan jenis lainnya, pasien atau konsumen yang


memiliki alergi atau hipersensitif terhadap nitrazepam sebagai kandungan dumolid
tidak boleh mengonsumsi obat dumolid. Hal ini bisa menimbulkan reaksi alergi
setelah pemakaian.

Obat dumolid juga tidak bisa digunakan oleh pasien yang memiliki
masalah paru-paru berat dan sleep apnea. Ibu hamil dan ibu menyusui juga
sebaiknya tidak menggunakan obat dumolid tanpa melakukan konsultasi dengan
dokter terlebih dahulu. Janganlah memberikan obat dumolid kepada anak yang
berusia di bawah 12 tahun.

c. Bentuk sedian obat : Obat dumolid yang beredar di pasaran tersedia dalam satu
bentuk sediaan. Bentuk sediaan obat dumolid adalah tablet salut selaput. Setiap
satu tablet salut selaput mengandung 5 mg nitrazepam. Simpanlah obat dumolid di
tempat yang terhindar dari sinar matahari.
d. Cara pemberian obat : melalui oral
e. Efek samping :
2) Rasa pusing
3) Emosi yang mati rasa
4) Ketidakseimbangan tubuh
5) Anoreksia
6) Denyut jantung melambat
7) Cepat marah
8) Rasa kebingungan
9) Kehilangan ingatan (amnesia)
10) Tremor (badan bergetar)
11) Gangguan perut seperti diare, sembelit, mual-mual, muntah maupun nyeri
pada perut
12) Ruam kulit
13) Mimpi buruk dan halusinasi (periksakan ke dokter apabila Anda mengalami
hal ini)
14) Perubahan perilaku seksual
15) Gangguan darah
16) Penyakit kuning
17) Gangguan pengelihatan
18) Kesulitan bernafas
19) Mual-mual
20) Tekanan darah rendah (hipertensi)
21) Rasa lelah yang berlebihan atau mudah marah (beritahukan pada dokter
apabila Anda mengalami hal ini)
22) Berkurangnya frekuensi buang air kecil
f. Aturan pakai : Dikonsumsi sebelum tidur
C. OBAT Clorazepate

Clorazepate adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati perasaan


gelisah, ketergantungan alkohol akut, dan kejang-kejang.
Obat clorazepate adalah jenis obat golongan benzodiazepines. Obat ini bekerja
pada otak dan saraf (sistem saraf pusat) untuk menghasilkan efek menenangkan
dengan meningkatkan efek dari kimia alami tertentu dalam tubuh (GABA).

a. Indikasi
1) Bacalah panduan obat dan Brosur Informasi Pasien yang disediakan apotek,
jika ada, sebelum Anda mendapatkan obat ini dan setiap kali Anda membeli
ulang. Jika ada pertanyaan, ajukan pada dokter atau apoteker
2) Minum obat ini sesuai arahan dokter. Dosis berdasarkan umur, kondisi
kesehatan, dan respon Anda terhadap terapi.
3) Gunakan obat ini persis seperti yang ditentukan. Jangan meningkatkan dosis,
diminum dengan frekuensi waktu lebih banyak atau mengonsumsi dalam
jangka waktu lebih lama daripada yang ditentukan karena obat ini bisa
menyebabkan ketergantungan. Jika digunakan dalam waktu jangka panjang,
jangan diberhentikan secara tiba-tiba tanpa persetujuan dokter. Pada
beberapa kondisi bisa menjadi lebih buruk ketika obat ini tiba-tiba
diberhentikan. Dosis dapat dikurangi secara bertahap.
4) Ketika digunakan dalam waktu jangka panjang, obat ini mungkin tidak
bekerja dengan baik dan memerlukan dosis yang berbeda. Bicarakan dengan
dokter jika obat ini berhenti bekerja secara maksimal.
b. Kontra Indikasi
1) Clorazepate adalah salah satu obat yang baiknya disimpan pada suhu
ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan
simpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin
memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi
penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
2) Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan
kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah
habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker
atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman
membuang produk Anda.
c. Bentuk sediaan obat : tablet
d. Cara pemberian : melalui oral
e. Efek samping : obat clorazepate adalah:
1) Mengantuk
2) Merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga
3) Pusing
4) Penglihatan kabur
5) Kurangnya keseimbangan atau koordinasi
6) Ruam kulit
7) Mual atau muntah
8) Sakit perut
9) Sembelit
10) Mulut kering
11) Sakit kepala

Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa
efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran
mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker
Anda.

f. Aturan pakai :

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis.


SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai
pengobatan.

Dosis clorazepate untuk orang dewasa?

Untuk mengatasi perasaan gelisah, dosis clorazepate adalah:

1) Dosis awal 15 mg diminum sehari sekali pada waktu tidur atau 7.5 mg
diminum 2 kali sehari

2) Dosis pemeliharaan 15-60 mg dalam dosis yang terpisah


3) Dosis biasa 15 mg diminum 2 kali sehari

Untuk mengatasi ketergantungan alkohol, dosis clorazepate adalah:

1) Dosis hari ke-1. 30 mg diikuti 30-60 mg pada dosis terpisah


2) Dosis hari ke-2. 45-90 mg pada dosis terpisah
3) Dosis hari ke-3. 22.5-45 mg pada dosis terpisah
4) Dosis hari ke-4. 15-30 mg pada dosis terpisah

Lalu secara bertahap kurangi dosis harian sampai 7.5-15 mg. Segera
hentikan terapi pengobatan ketika kondisi pasien stabil. Total dosis yang
direkomendasikan sehari 90 mg. Hindari pengurangan berlebihan jumlah total
obat secara berturut-turut.

Untuk mengatasi kejang, dosis clorazepate adalah: 

1) Dosis awal 7.5 mg diminum 3 kali sehari


2) Dosis pemeliharaan 7.5 mg setiap minggu dan tidak boleh melebihi 90 mg
per hari

Dalam dosis apakah clorazepate tersedia?

Kesediaan obat clorazepate adalah tablet 3,75 mg, 7,5 mg, dan 15 mg.
D. OBAT ZOLPIDEM TARTRAT

Zolpidem adalah obat yang digunakan untuk menangani insomnia pada orang dewasa.
Insomnia merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak
bisa tidur cukup sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, meski dapat melakukannya. Tak
hanya sulit tidur, insomnia dapat mengakibatkan penderitanya mengalami kelelahan, bangun
tidur terlalu cepat, atau tidur tidak nyenyak.
a. Indikasi : pengobatan insomnia jangka pendek (hingga 4 minggu).
b. Kontraindikasi: obstructive sleep apnoea, depresi pernapasan akut atau parah,
miastenia gravis, gangguan fungsi hati yang parah, sakit psikosis, kehamilan (lampiran
4), menyusui (lampiran 5).
c. Bentuk sediaan obat : tablet
d. Cara pemberian obat : melalui oral
e. Efek Samping: Diare, nausea, muntah, vertigo, pusing, sakit kepala, mengantuk,
astenia, amnesia, ketergantungan, gangguan ingatan, mimpi buruk, noctural
restlessness, depresi, bingung, gangguan persepsi atau diplopia, tremor, ataksia, reaksi
kulit, mudah terjatuh, perubahan libido, efek paradoksikal
f. Aturan pakai : zolpidem bersifat individual. Dosis yang direkomendasikan untuk
dewasa: 10 mg segera sebelum tidur. Pada orang tua atau debilitated patients lebih
sensitif terhadap efek zolpidem tartrat. Pada pasien dengan insufisiensi hepatik,
bersihan obat tidak secepat pada orang normal. Dosis awal 5 mg dianjurkan untuk
pasien tersebut. Dosis total zolpidem tidak melebihi 10 mg; penggunaan pada anak-
anak tidak direkomendasikan. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan ketika zolpidem
tartrat diberikan dengan obat yang memiliki efek antidepresan karena efek additifnya
yang kuat.
E. OBAT AURORIX

a. Indikasi : Aurorix diindikasikan untuk pengobatan depresi


b. Kontraindikasi : Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak
diperbolehkan menggunakan Aurorix:

 Hipersesnsitif (alergi) terhadap moklobemida


 Gangguan hati
 Sedang menggunakan obat yang bersifat depresan terhadap sistem saraf pusat

c. Bentuk sediaan obat : Tablet


d. Cara pemberian : Melalui oral, ditelan jangan di kunyah

e. Efek Samping : Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah
penggunaan Aurorix
5. OBAT GENERIK
A. OBAT RANITIDIN

Ranitidine atau ranitidin adalah obat untuk mengurangi jumlah asam lambung dalam perut.

Fungsinya untuk mengatasi dan mencegah rasa panas perut (heartburn), maag, dan sakit
perut yang disebabkan oleh tukak lambung.

Ranitidin juga digunakan untuk mengobati dan mencegah berbagai penyakit perut dan
kerongkongan yang disebabkan oleh terlalu banyak asam lambung, misalnya erosive
esophagitis dan refluks asam lambung (gastroesophageal reflux disease, GERD).

Menurut WebMD, ranitidine termasuk ke dalam golongan obat H2 blocker. Obat ini juga
tersedia tanpa resep. Digunakan untuk mencegah dan mengobati heartburn serta gejala lain
yang diakibatkan terlalu banyak asam dalam perut (gangguan pencernaan asam).

a. Indikasi : Indikasi ranitidin di antaranya untuk dispepsia kronis, dan


gastroesophageal reflux disease/GERD
b. Kontraindikasi : Kontraindikasi ranitidin jika terjadi porfiria akut atau
hipersensitivitas terhadap ranitidin atau komponen obat tersebut
c. Bentuk sediaan obat : Injeksi IV/IM
d. Cara pemberian : melalui parenteral
e. Efek samping :
1) gatal-gatal
2) kesulitan bernapas
3) pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
f. aturan pakai : 1 mg/kg/jam diberikan sebagai infus IV berkelanjutan hingga
maksimum 2.5 mg/kg/jam (rate infus hingga 220 mg/jam pernah digunakan).
B. OBAT MELOXICAM

Meloxicam merupakan obat yang digunakan untuk meredakan radang sendi,


bengkak, kekakuan sendi, rasa sakit. Obat ini termasuk golongan antiinflamasi
nonsteroid. 
a. Indikasi : Terapi simtomatik jangka pendek untuk eksaserbasi akut dari
OA dan terapi jangka panjang untuk AR
b. Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap aspirin, AINS lain, penyakit
ginjal berat, hamil dan laktasi, anak, penyakit atau riwayat tukak lambung,
gagal ginjal non dialisis berat, perdarahansaluran cerna dan
serebrovaskuler.
c. Bentuk sediaan : tablet
d. Cara pemberian : melalui oral, jangan dikunyah
e. Efek samping :
1) Gagal jantung
2) Mudah merah
3) Sakit kepala berat
4) Perubahan mental

f. Aturan pakai : Baca petunjuk obat Meloxicam dan patuhi anjuran dokter
sebelum menggunakannya. Obat ini dikonsumsi dengan atau tanpa
makanan. Dosis akan diberikan sesuai kondisi medis, biasanya satu kali
sehari. Jangan berbaring ketika mengonsumsi obat ini. Jika ingin
berbaring, tunggu 10 menit setelah meminum obat tersebut.

Jangan mengonsumsinya lebih lama dari yang dianjurkan karena


dosis yang tinggi akan menimbulkan sakit maag. Beri tahu dokter jika
kondisi tidak membaik atau malah memburuk.
C. OBAT PIROXICAM

PIROXICAM 20 MG TABLET adalah obat generik golongan AINS (Antiinflamasi Non


Steroid). Obat ini digunakan sebagai terapi simptomatik rheumatoid arthitis, osteoarthritis,
ankilosing spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut. Obat ini juga menjadi
pilihan apabila beberapa gejala nyeri dan radang tidak dapat berkurang dengan obat anti nyeri
baisa seperti parasetamol. Piroxicam termasuk dalam golongan penghambat enzim COX-1
dengan menganggu produksi prostaglandin sehingga dapat mengurangi peradangan dan rasa
nyeri hebat. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI PETUNJUK DOKTER.
a. Indikasi : Meredakan rasa nyeri pada Osteoarthritis, Ankilosa spondilitis, Gangguan
muskuloskeletal akut, gout akut, dan nyeri persendian.
b. Kontraindikasi : Wanita hamil, ibu menyusui, dan mengalami masalah kesuburan
c. Bentuk sediaan obat : tablet
d. Cara pemberian : oral
e. Efek samping : Obat piroxicam dapat menyebabkan efek samping berupa mual,
pusing, sakit perut, sakit kepala, nyeri ulu hati, nyeri saat buang air kecil (dysuria),
sembelit, diare, mulut kering, perut kembung, maag (dyspepsia), kecemasan,
kebingungan, gugup, dan vertigo. Jika efek samping memburuk, segera hubungi
dokter untuk mendapatkan penanganan medis.
f. Aturan pakai : berikan sesudah makan
D. OBAT ACYCLOVIR SALEP

ACYCLOVIR CREAM merupakan antivirus yang mengandung zat aktif


Acyclovir. Krim ini digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh
beberapa virus. ACYCLOVIR CREAM juga digunakan untuk mengobati luka
melepuh akibat virus Herpes simplex yang biasa terjadi disekitar bibir atau wajah,
herpes zoster, dan herpes genital. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI
DENGAN PETUNJUK DOKTER.
a. Indikasi : Herpes simpleks, herpes zoster, dan varicella zoster
b. Kontraindikasi : Hipersensitif
c. Bentuk sediaan obat : Salep/Cream
d. Cara pemberian : Oleskan di area yang terinfeksi
e. Efek samping :
1) sensasi seperti terbakar atau tersengat ada kulit
2) gatal-gatal
f. Aturan pakai : Mulai gunakan obat sesegera mungkin saat lesi muncul
1) Dewasa imunokompeten (tidak punya masalah dengan imunitas tubuh):
Acyclovir cream 5%, oleskan pada area wajah atau bibir yang mengalami lesi
sebanyak 5 kali sehari selama 4 hari
2) Anak-anak: Acyclovir cream 5%, oleskan pada area wajah atau bibir yang
mengalami lesi sebanyak 5 kali sehari selama 4 hari
E. OBAT ANTALGIN

ANTALGIN 500 MG TABLET merupakan obat generik yang mengandung Antalgin yang
dikenal dengan Methampyron atau Metamizole. Methampyron adalah obat Analgetik non
Steroid (NSAID) yang memiliki fungsi sebagai analgetik (pereda rasa sakit), antiinflamasi,
dan anti piretik (penurun demam). Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi bagi orang yang
alergi terhadap derivat pirazolon. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER.
a. Indikasi : Sakit kepala, skiatika, mialgia, sakit gigi, neuralgia, berbagai jenis nyeri
b. Kontraindikasi : Hipersensitif, hamil dan laktasi, gangguan pendarahan
c. Bentuk sediaan obat : tablet
d. Cara pemberian : melalui oral
e. Efek samping : Ada beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan
obat yang mengandung metamizole, di antaranya:

 Pusing.
 Sakit kepala.
 Mual dan muntah.
 Diare.
 Anemia.
 Tekanan darah rendah (hipotensi).
 Turunnya sel darah putih (leukopenia).

f. Aturan pakai : Dewasa: 0.5-1 g dikonsumsi 3-4 kali/hari. Dosis maksimal 4 g/hari
dengan jangka waktu maksimal 3-5 hari.
Anak-anak > 3 bulan: dosis ditentukan berdasarkan berat badan. Dosis yang
disarankan yaitu 8-16 mg/kgBB dikonsumsi 3-4 kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai