Anda di halaman 1dari 19

Aspek Keterangan

Nama obat

Tujuan pengobatan


Kekuatan dan dosis

Jadwal pengobatan

Cara menggunakan
obat


Efek samping

Cara penyimpanan
obat


Informasi
tambahan

NOTULENSI DISKUSI PRAKTIK KEFARMASIAN


KASUS OTC DAN GANGGUAN CERNA

Kelompok A4
1. Dwi Rana Farrasanti - 1606892604
2. Indra Jatnika - 1906459196
3. Risyifa Audinia - 1606924114
4. Santi Lutfinia - 1606890675
5. Theodora Rachel - 1606879760
6. Theresia Thiofani - 1606896142

Kasus Gangguan Cerna

1. Nyonya Dina periksa ke dokter dengan keluhan nyeri di lambungnya sejak kemarin
sore. Pasien selalu makan tepat waktu, hanya saja di belakangan ini sedang ada
masalah dengan keluarganya sehingga pasien sedang tertekan. Pasien memiliki
riwayat ulkus peptik sejak 2 tahun yang lalu. Dokter memberikan resep berikut ini.

1. R/ Propepsa Flash No. I S 4 dd 10 ml

Aspek Keterangan

Nama obat Propepsa mengandung sukralfat diberikan 1 botol berisi 100


ml

Tujuan pengobatan Pengobatan ulkus peptik atau tukak lambung akibat stres -->
diharapkan dapat mengurangi nyeri lambung

• Kekuatan: 500 mg/5 ml --> tiap 5 ml/ 1 sendok takar/1


Kekuatan dan dosis sdt mengandung 500 mg sukralfat
• Dosis pengobatan: 4 dd 10 ml --> sehari empat kali 2
sendok takar atau tiap 3 jam sekali 2 sendok takar
• Dosis maksimal: 8 g sehari --> 16 sendok takar sehari
Jadwal pengobatan Diminum 1 jam sebelum makan dan tidur makan dalam
keadaan perut kosong

Cara menggunakan Digunakan dalam keadaan perut kosong sesuai dosis dan pada
obat waktu yang sama setiap harinya menggunakan sendok takar
yang tersedia (1 sendok takar = 5 ml)

• Konstipasi/sembelit --> pengobatan disertai dengan


Efek samping makan makanan berserat dan minum secukupnya
• Menyebabkan kantuk --> sebaiknya jangan digunakan
ketika akan berkendara atau berkegiatan yang
membutuhkan konsentrasi

Cara penyimpanan obat Simpan suspensi pada suhu kamar, antara 20 dan 25 derajat
Celcius, jangan dibekukan

• HET: Rp 77.110/botol
Informasi tambahan • Hindari penggunaan antasida satu setengah jam sebelum
atau setelah konsumsi obat
• Obat ini dapat menyebabkan sembelit sehingga sertai
dengan makan makanan berserat dan minum yang cukup
• Hindari penggunaan simetidin, ciprofloxacin, digoxin,
norfloksasin, ofloxacin, dan ranitidine 2 jam sebelum
atau setelah mengonsumsi sukralfat.

2. R/ Omeprazol cap No.X S 1 dd 1

Aspek masalah Keterangan

Nama obat Omeprazole 20 mg 10 kapsul

Tujuan pengobatan Pengobatan ulkus peptik atau tukak lambung akibat stres à
diharapkan dapat mengurangi nyeri lambung

• Kekuatan: 20 mg
Kekuatan dan dosis • Dosis pengobatan: 1 dd 1 --> sehari satu kali atau tiap 24
jam sekali

Jadwal pengobatan Diminum saat pagi hari dengan atau tanpa makanan
Cara menggunakan Digunakan sesuai dosis dan pada waktu yang sama setiap
obat harinya. Telan seluruh kapsul atau campur isi kapsul dengan
sari buah atau dengan 1 sendok the makanan lunak. Segera
telan campuran tersebut (jangan disimpan) dan jangan
disimpan untuk penggunaan selanjutnya

• Sakit kepala
Efek samping • Nyeri perut à kompres hangat
• Diare --> perbanyak minum air, apabila tidak kunjung
membaik konsultasikan dengan tenaga Kesehatan
sebelum minum obat antidiare
• Mual

Tanda-tanda toksisitas Muntah hebat, diare berat, sakit perut parah, dehidrasi (mulut
kering, bibir pucat, warna urin pekat), dan abnormalitas
elektrolit

Cara penyimpanan obat Simpan pada suhu kamar, antara 15 dan 30 derajat Celcius,
hindari paparan cahaya dan tempat lembab

• Rp. 576/kapsul à 10 kapsul = Rp. 5.760


Informasi tambahan • Apabila terjadi perparahan, segera lakukan pemeriksaan
ke dokter

2. Tuan Gani, berusia 40 tahun, BB 75 kg bekerja sebagai karyawan swasta yang


mengharuskan sering berpergian keluar kota. Tuan gani sering makan tidak teratur,
minum kopi dan merokok untuk mengurangi stresnya. Akhir-akhir ini mengeluh sakit
uluh hati kurang saat makan, mual, dan merasa cepat lelah. Dokter memberikan resep
berikut ini.
1. Klaritromisin
a. Nama Obat : Klaritromisin
b. Komposisi :Klaritromisin 500 mg
c. Tujuan pengobatan : mengobati gejala tukak lambung seperti sakit ulu
hati akibat infeksi bakteri.
d. Dosis Umum : sehari dua kali satu tablet.
e. Cara Penggunaan: obat dikonsumsi dua kali sehari satu tablet setelah
makan, penggunaan pertama setelah sarapan (jam 9 pagi), penggunaan
kedua setelah makan malam (jam 9 malam).
f. Lama penggunaan obat : 10 hari.
g. Efek samping obat : rasa tidak nyaman pada perut, diare, mual muntah.
h. Interaksi Obat :
i. Dengan metronidazole (Major) : meningkatkan resiko
memperpanjang interval QT.
ii. Dengan lansoprazol ( Minor) : menyebabkan glositis,
stomatitis, atau menimbulkan warna hitam pada
lidah.
i. Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap golongan makrolida.
j. Toksisitas : Mual, muntah, pankreatitis dan nyeri pada perut.
k. Informasi pada pasien :
i. Jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat metronidazole dan
lansoprazole.
ii. Apabila timbul efek samping yang meningkat (meningkatnya
frekuensi mual, muntah dan diare) segera konsultasikan dengan
dokter.
iii. Penyimpanan obat : obat disimpan di tempat sejuk, kering dan
terlindung dari sinar matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak-
anak.
iv. Bila lupa mengkonsumsi obat : disarankan untuk segera
mengkonsumsinya begitu ingat jika jadwal konsumsi selanjutnya
tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat bisa diabaikan, tapi jangan
menggandakan dosis.
v. Obat harus dihabiskan karena merupakan obat antibiotik, jika tidak
dihabiskan maka bisa menimbulkan kekebalan bakteri pada obat.

2. Metronidazole
a. Nama Obat : Metronidazole
b. Komposisi : Metronidazole 500 mg
c. Tujuan pengobatan : mengobati infeksi saluran pencernaan akibat bakteri.
d. Dosis Umum : sehari tiga kali satu tablet dikonsumsi bersama makanan.
e. Cara Penggunaan: Obat dikonsumsi tiga kali sehari satu tablet bersama
makanan, penggunaan pertama pada saat sarapan (jam 7 pagi),
penggunaan kedua pada saat makan siang (jam 1 siang), dan ketiga pada
saat makan malam (jam 7 malam).
f. Lama penggunaan obat : 10 hari.
g. Efek samping obat : mual, muntah, diare, konstipasi.
h. Interaksi Obat :
i. Dengan klaritromisin (Major) : meningkatkan resiko
memperpanjang interval QT.
i. Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, kehamilan trimester 1, menyusui,
riwayat penyakit darah, gangguan SSP.
j. Toksisitas : Pusing, diplopia, ataxia.
k. Informasi pada pasien :
i. Jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat klaritromisin.
ii. Apabila timbul efek samping yang meningkat (meningkatnya
frekuensi mual, muntah dan diare) segera konsultasikan dengan
dokter. Begitu juga bila muncul gangguan pada kemampuan
penglihatan, kesulitan berbicara, menelan, berjalan, segera
konsultasikan dengan dokter.
iii. Penyimpanan obat : obat disimpan di tempat sejuk, kering dan
terlindung dari sinar matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak-
anak.
iv. Bila lupa mengkonsumsi obat : disarankan untuk segera
mengkonsumsinya begitu ingat jika jadwal konsumsi selanjutnya
tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat bisa diabaikan, tapi jangan
menggandakan dosis.
v. Obat harus dihabiskan karena merupakan obat antibiotik, jika
tidak dihabiskan maka bisa menimbulkan kekebalan bakteri pada
obat.

3. Lansoprazole
a. Nama Obat : Lansoprazole
b. Komposisi : Lansoprazole 30 mg.
c. Tujuan pengobatan : mengobati GERD, tukak lambung.
d. Dosis Umum : sehari satu kali satu tablet
e. Cara Penggunaan: sehari satu kali satu tablet dikonsumsi sebelum makan.
Dikonsumsi pada saat sebelum sarapan (jam 6 pagi).
f. Lama penggunaan obat : 10 hari.
g. Efek samping obat : mual, muntah, diare, konstipasi.
h. Interaksi Obat :
Dengan Metronidazole (Minor) : menyebabkan glositis, stomatitis, atau
menimbulkan warna hitam pada lidah.
j. Kontra Indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap lansoprazole,
serta pasien yang sedang mengkonsumsi rilpivirine dan atazanavir.
k. Toksisitas : takikardi, flushing, pandangan buram, letargi
l. Informasi pada pasien :
i. Jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat klaritromisin.
ii. Apabila timbul efek samping yang meningkat (meningkatnya
frekuensi mual, muntah dan diare) segera konsultasikan dengan
dokter. Begitu juga apabila muncul gejala ruam merah pada kulit,
detak jantung yang menjadi lebih cepat, pandangan menjadi buram,
dan pasien mengalami letargi segera konsultasikan dengan dokter.
iii. Penyimpanan obat : obat disimpan di tempat sejuk, kering dan
terlindung dari sinar matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Edukasi tambahan bagi pasien :

Diharapkan pasien mengurangi konsumsi kopi, mengurangi kebiasaan merokok, dan makan
juga harus teratur. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko timbulnya keluhan penyakit
yang sama di kemudian hari. Selain itu pasien juga harus mengkonsumsi makanan dan
minuman yang bersih, karena mengingat rutinitas kerjanyayang sering bepergian keluar kota
sehingga memungkinkan sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang kurang bersih.
3. Seorang pasien berusia 25 tahun datang ke dokter dengan keluhan kembung, mual dan
merasa ingin muntah sehingga sulit untuk makan. Pasien ini memiliki riwayat gastritis
namun terjaga dengan pola makannya. Tetapi 2 hari yang lalu pasien melewatkan
sarapan dan makan siang karena sibuk. Dokter meresepkan obat di bawah ini.

Ranitidin (antiulcer)
● Nama obat : ranitidin (150 mg)
● Tujuan pengobatan : menurunkan sekresi asam lambung berlebih
● Harga : Rp 10.000 (1 strip isi 10 tablet)
● Dosis : sehari 2 kali 1 tablet (150 mg)
● Cara penggunaan obat : oral, sebelum atau sesudah makan
● Kontraindikasi : hipersensitif terhadap ranitidin
● Efek samping : mual dan muntah, sakit kepala, insomnia, vertigo, ruam,
konstipasi, diare
● Perhatian :
○ jangan digunakan bersama antasida

Vometa (antiemetik)
● Nama obat : Vometa (domperidone 10 mg)
● Tujuan pengobatan : meredakan mual muntah, gangguan perut, rasa tidak
nyaman pada perut
● Harga : Rp 50.000,00 (1 strip isi 10 tablet)
● Dosis : sehari 3 kali 1 tablet (10 mg)
● Cara penggunaan : dikonsumsi 30 menit sebelum makan
● Kontraindikasi : hipersensitivitas domperidon atau eksipiennya, penderita
CHD, gangguan ginjal
● Efek samping : mulut kering, alergi
● Perhatian :
○ Hentikan penggunaan Vometa dan segera temui dokter apabila
mengalami bengkak pada tangan, kaki, pergelangan kaki, wajah, bibir,
tenggorokan; saluran nafas menyempit, kulit kemerahan atau gatal-
gatal
○ Tidak disarankan untuk wanita hamil dan menyusui. Konsultasikan
dengan dokter
○ Hati-hati penggunaan untuk penderita gangguan ginjal, hati, memiliki
tumor pada kelenjar hipofisis, masalah jantung, masalah pencernaan

Polysilane (antasida)
● Nama obat : polysilane (AlOH, MgOH, simetikon)
● Tujuan pengobatan : mengatasi sakit maag dan perut kembung
● Harga : Rp 35.000,00 (1 botol 180 mL)
● Dosis : sehari 3 kali 1 sendok makan (15 mL)
● Cara penggunaan obat : dikonsumsi 1-2 jam sebelum makan atau setelah
makan, sebaiknya tidak dikonsumsi dengan air, kocok dahulu
● Kontraindikasi :
● Efek samping : mual muntah, konstipasi, diare
● Perhatian :
○ Jika gejala belum reda dalam 1-2 minggu, hubungi dokter
○ Penggunaan dosis tinggi dalam jangka waktu panjang dapat
menyebabkan kerusakan fungsi ginjal

Interaksi :
● Domperidone – ranitidin : dapat meningkatkan paparan domperidone dan
peningkatan risiko prolongasi QT

PIO :
● Nama obat : ranitidin, Vometa (domperidone), Polysilane (AlOH, MgOH,
simetikon)
● Tujuan pengobatan : mengatasi sakit maag dan rasa tidak nyaman pada perut
● Jadwal pengobatan :
○ Ranitidin dan Vometa dikonsumsi 30 menit sebelum makan
○ Polysilane dikonsumsi 1-2 jam setelah makan
● Cara menggunakan obat : polysilane jangan dikonsumsi dengan air
● Kekuatan dan dosis :
○ Ranitidine : 150 mg, sehari 2 kali 1 tablet
○ Vometa : 10 mg, sehari 3 kali 1 tablet
○ Polysilane : AlOH 200 mg, MgOH 200 mg, simetikon 80 mg, sehari 3
kali 1 sendok makan
● Efek samping :
○ Ranitidin : mual dan muntah, sakit kepala, insomnia, vertigo, ruam,
konstipasi, diare
○ Vometa : mulut kering, alergi. Hentikan penggunaan Vometa dan
segera temui dokter apabila mengalami bengkak pada tangan, kaki,
pergelangan kaki, wajah, bibir, tenggorokan; saluran nafas menyempit,
kulit kemerahan atau gatal
○ Polysilane : mual dan muntah, konstipasi, diare
● Penyimpanan : simpan di tempat sejuk dan kering (kotak obat)

4. Seorang ibu datang ke dokter dengan keluhan anaknya berusia 1 tahun diare tanpa
lendir dan tanpa darah sejak 2 hari yang lalu. Suhu tubuh normal. Kemudian dokter
meresepkan obat berikut ini

Zink tablet
● Nama obat : Zink tablet
● Kekuatan obat : 20 mg
● Komposisi : Zink sulfat 7 hidrat 88,00 mg setara dengan Zink
elemental 20 mg
● Tujuan pengobatan : terapi diare pada anak-anak ditujukan untuk
pencegahan gangguan nutrisi
● Jadwal penggunaan obat : 2 jam setelah makan/ 1 jam sebelum makan 1
tablet/hari
● Cara pakai obat :
1. Masukkan tablet Zink dispersible ke dalam satu sendok makan air putih
matang.
2. Dapat dibantu dengan digoyang-goyang atau diaduk-aduk.
3. Tablet yang telah larut dapat diminum
● Lama penggunaan obat : 10 hari 1 tablet (20 mg) setiap hari selama 10 hari
berturut-turut meskipun diare sudah berhenti.
● Efek samping obat : Gangguan gastrointestinal:mual muntah. Segera ke
dokter jika ada reaksi alergi (Gatal atau gatal-gatal, bengkak di wajah atau tangan,
bengkak atau kesemutan di mulut atau tenggorokan, dada sesak, kesulitan
bernapas, atau ruam)
● Tanda-tanda toksisitas : Korosi dan radang selaput lendir mulut dan lambung,
ulserasi lambung diikuti perforasi, hentikan penggunaan zinc. Kadar Zn dapat
diencerkan dengan minum banyak susu dan air, atau
● Cara penyimpanan obat: Simpan pada suhu kamar (25-30 ºC), terlindung dari
cahaya.
● Penggunaan obat lain/makanan yang harus dihindari: Gandum, susu, coklat (yang
mengandung kafein) atau obat dan makanan yang mengandung fosfor dapat
menghambat penyerapan Zn. Jangan digunakan secara bersamaan dengan Fe
● Harga: Rp8.500,-/ strip

Oralit Sach
● Nama obat : Oralit
● Kekuatan obat :-
● Komposisi : Glukosa anhidrat 2,7 gram, Kalium klorida 0,3 gram,
Natrium Klorida 0,52 gram, dan Trisodium sitrat dihidrat 0,58 gram.
● Tujuan pengobatan : terapi diare untuk pencegahan dan pengobatana
dehidrasi
● Jadwal penggunaan obat : 3 jam pertama kemudian diberikan lagi setiap kali
BAB sebanyak 200 ml.
● Cara pakai obat : melarutkan kedalam 200 ml air matang. Larutan ini
tidak dapat digunakan apabila lebih dari 24 jam. Jika terjadi muntah hentikan
sementara, 2 sampai 5 menit, berikan oralit dengan sendok sedikit demi sedikit
● Cara penyimpanan obat: Simpan pada suhu kamar (25-30 ºC) dalam wadah
tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan kelembaban
● Informasi tambahan : Teruskan ASI, makan dan minuman selama diare, beri
makanan ekstra setelah sembuh. Bila keadaan memburuk atau dalam 2 hari tidak
membaik segera bawa ke RS / Puskesmas atau dokter dan oralit tetap diberikan.
Jika terjadi gelala kekurangan garam natrium, dalam darah (hiponatremia), agar
konsultasikan ke dokter / tenaga kesehatan terdekat. Hentikan oralit jika diare
berhenti dan pasien mulai membaik.
● Harga: Rp1.000,-/ pcs

Lacto B
● Nama obat : Lacto B
● Komposisi : Viable cell counts 1 x 109 CFU/g (Lactobacillus
acidophilus, Bifidobacterium longum, Streptococcus thermophillus), vit C 7%,
vit B1 73%, vit B2 157%, vit B6 14%, niasin 13%, protein 0.02 g, fat 0.1 g, Zn
103%. Energy: 3.4 cal
● Tujuan pengobatan : terapi diare dan pencegahan intoleransi laktosa pada
anak
● Jadwal penggunaan obat : Sehari 3 kali 1 sachet sesudah makan/ bersamaan
makanan
● Cara pakai obat : Dapat dikonsumsi langsung dengan melarutkannya
bersama air putih atau dikonsumsi bersama makanan untuk mengurangi
ketidaknyamanan pencernaan
● Efek samping obat : perut kembung dan rasa tidak nyaman
● Cara penyimpanan obat: Simpan pada suhu dibawah 25ºC), terlindung dari sinar
matahari, kelembaban, dan suhu tinggi. Konsumsi langsung setelah kemasan
dibuka
● Penggunaan obat lain/makanan yang harus dihindari: Antibiotik dapat
membunuh bakteri yang terdapat pada kandungan Lacto B
● Infomasi tambahan: Hentikan konsumsi Lacto B saat diare berhenti. Gunakan
setelah makan/ bersamaan dengan makanan untuk mengurangi ketidaknyamanan
pada pencernaan
● Harga: Rp7.900,-/ pcs

Jadwal konsumsi obat:


Oralit: 3 jam pertama dan setelah BAB
Zinc tablet: 2 jam sesudah makan/ 1 jam sebelum makan (perut kosong)
Lacto B: bersamaan dengan makan/ setelah makan

5. Seorang karyawan Ny. Mia datang ke apotek dengan keluhan sulit BAB sejak 4 hari
yang lalu. Pasien ini juga sering mengalami konstipasi sebelumnya. Pasien ini
kemudian datang ke dokter untuk memeriksakan diri dan diresepkan obat berikut.
Dulcolax suppositoria
● Nama obat : Dulcolax suppositoria (adult)
● Komposisi : Bisacodyl 10 mg
● Indikasi : Konstipasi (dengan merangsang motilitas usus)
● Dosis umum : 10 mg per hari, dalam bentuk sediaan suppositoria
● Cara penggunaan : Sehari 1 kali, 1 suppositoria, dalam rektum selama 15-20
menit
● Lama penggunaan: Penggunaan setiap hari tidak lebih dari 7 hari berturut-turut
● Efek samping : Kram atau nyeri perut, inflamasi rektum (proctitis), jika
berlebihan menyebabkan diare
● Kontraindikasi : Pasien hipersensitivitas terhadap Bisacodyl, pasien setelah
operasi usus buntu, pasien dengan obstruksi usus
● Interaksi : Intraksi dengan golongan H2 blocker
*Tidak ada interaksi dengan obat lain dalam resep
● Cara penyimpanan: Dalam lemari pendingin suhu 2-8°C
● Harga : Rp 81.000 (3 suppositoria)
● Informasi yang harus disampaikan terkait obat:
1. Sebaiknya penggunaan pada pagi hari, karena efek laktatifnya cepat
sekitar 15-60 menit. Apabila penggunaan pada malam hari, dapat
mengganggu tidur.
2. Hanya sebagai obat luar
3. Cara penggunaan suppositoria:
a. Jika perlu, kosongkan terlebih dahulu isi perut atau lakukan
buang air besar.
b. Pastikan tidak lupa mencuci tangan hingga bersih.
c. Posisikan tubuh dalam keadaan jongkok atau tidur menghadap
ke salah satu sisi tubuh (satu kaki kamu ditekuk dan satu kaki
lainnya lurus).
d. Jika posisi sudah benar, masukkan obat suppositoria secara
perlahan namun tegas ke dalam anus menggunakan jari
telunjuk. Jika sulit untuk dimasukkan basahi ujung suppositoria
dengan sedikit air. Kemudian dorong cukup jauh sehingga
suppositoria tidak keluar kembali.
e. Tahan dan rapatkan kaki dengan duduk atau berbaring diam
selama beberapa menit.
f. Ketika semua proses sudah selesai, kembali cuci tangan dengan
sabun sampai bersih.
4. Pasien akan buang air besar dalam waktu 15 sampai 60 menit setelah
pemberian supositoria.

Synbio kapsul
● Nama obat : Synbio kapsul (suplemen probiotik)
● Komposisi : Lactobacillus acidophillus, Bifidobacterium longum 5 miliar
CFU & Fructoligosaccharides (FOS) 60 mg
● Indikasi : Untuk mempertahankan kesehatan saluran cerna (diarea,
konstipasi, ketidakseimbangan flora pencernaan akibat terapi antibiotik)
● Dosis umum : Sehari 2 kapsul
● Cara penggunaan : Sehari 2 kapsul (dosis terbagi atau langsung), 1 jam sebelum
makan atau 2 jam setelah makan (saat perut kosong)
● Lama penggunaan: Aman diberikan dalam jangka panjang
● Efek samping : Tidak menimbulkan efek samping jika diberikan sesuai
dengan dosis yang di anjurkan
● Kontraindikasi : Pasien hipersensitivitas terhadap produk probiotik, perhatian
khusus pada ibu hamil & menyusui
● Interaksi : Aman untuk dikombinasi dengan obat atau suplemen lain,
perhatian pada pemberian bersamaan dengan antibiotik
*Tidak ada interaksi dengan obat lain dalam resep
● Cara penyimpanan: Dalam suhu ruang 2-8°C, sebaiknya dalam kotak obat,
hindari dari cahaya dan panas langsung
● Harga : Rp 50.400/strip (10 kapsul)
● Informasi yang harus disampaikan terkait obat:
1. Sebagai suplemen untuk menjaga kesehatan saluran cerna pada kondisi
diare, konstipasi, atau ketidakseimbangan flora pencernaan karena
terapi antibiotik
2. Pemberian bersamaan dengan antibiotik perlu diberi jeda 1-2 jam
Kasus Obat Non Resep
1. Seorang Ibu berusia 32 tahun datang ke apotek untuk membeli obat KB. Kemudian
apoteker merekomendasikan obat KB Pil Andalan.

jawab:

● Nama obat : Pil KB Andalan


● Kekuatan obat : Levonorgestrel 0,15 mg; ethinylestradiol 0,3 mg
● Komposisi : tiap blister mengandung 28 tablet salut gula (21 tablet
mengandung zat aktif dan 7 tablet plasebo mengandung Sakarum laktis).
● Tujuan pengobatan : Sebagai kontrasepsi oral untuk mencegah kehamilan
● Jadwal pengobatan : minum pada pagi hari pertama siklus haid (hari
pertama perdarahan) dari bagian blister kuning (tablet plasebo) sesuai dengan hari
dimulainya haid. Lanjutkan minum pil tiap hari mengikuti tanda panah sampai
semua tablet dalam Blister habis.
● Cara pakai obat : obat diminum pada waktu yang sama setiap harinya
sebelum/sesudah makan.
● Lama penggunaan obat : 28 hari
● Efek samping obat : perubahan nafsu makan, pusing, jerawat, perubahan
libido, rambut rontok, sakit kepala
● Kontraindikasi : hipersensitif dan merokok
● Cara penyimpanan obat: Disimpan pada suhu ruang dan terhindar dari sinar
matahari langsung
● Informasi lainnya:
○ Jika terlambat sehari (ketinggalan 1 dosis) segera minum dosis yang tertinggal
begitu ingat. Bahkan jika artinya harus minum 2 pil dalam 1 hari, asal tidak
lebih dari 12 jam di hari yang sama. kemudian
○ Jika terlambat selama 2 hari, dapat minum 2 pil selama 2 hari berturut-turut
dilanjutkan dosis 1 pil seperti biasa, serta perlu penggunaan kondom saat
berhubungan seks
○ Jika ada 7 atau lebih pil yang tersisa atau dilupakan, maka segera selesaikan isi
blister seperti biasa. Kemudian tetap lanjutkan dengan beristirahat selama 7
hari.

2. Tuan Abdul 40 tahun datang ke apotek dengan keluhan beberapa persendian pada jari-
jarinya terasa nyeri. Pasien baru mengonsumsi sop kaki kambing. Pasien memiliki
riwayat penyakit asam urat dan pernah mengonsumsi obat asam urat sebelumnya.
Apoteker memberikan obat Allopurinol 100 mg sekali sehari.

Aspek Keterangan

Nama obat Alopurinol 100 mg diberikan 10 tablet

Tujuan pengobatan Menurunkan asam urat

• Kekuatan: 100 mg
Kekuatan dan dosis • Dosis: sehari satu kali/ tiap 24 jam sekali setelah makan

Jadwal pengobatan Diminum setelah makan untuk mengurangi iritasi lambung

Cara menggunakan Digunakan sesuai dosis dan pada waktu yang sama setiap
obat harinya, telan seluruh tablet. Sertai dengan konsumsi air
minum yang banyak untuk mencegah batu ginjal

• Ruam --> apabila terjadi perparahan segera lakukan


Efek samping pemeriksaan ke dokter
• Mengantuk --> sebaiknya jangan digunakan ketika akan
berkendara atau berkegiatan yang membutuhkan
konsentrasi
• Diare, mual

Tanda-tanda toksisitas Reaksi hipersensitivitas/alergi berat

Cara penyimpanan obat Simpan pada suhu kamar, antara 20 dan 25 derajat Celcius,
hindari paparan cahaya dan tempat lembab

• Harga: Rp. 428/tablet à 10 tablet = Rp 4280


Informasi tambahan • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, mengurangi
konsumsi minuman beralkohol dan makanan manis,
serta menjaga berat badan

3. Seorang wanita datang ke apotek karena keluhan sakit pada telinga nya. Diketahui
pasien sering mengorek telinganya terlalu dalam. Kemudian apoteker memberikan
obat Erlamycetin tetes telinga.
● Nama obat : Erlamycetin 1% Ear Drops
● Komposisi : Kloramfenikol 1%
● Tujuan Penggunaan : mengobati infeksi batkteri pada telinga
● Kekuatan dan Dosis : Dosis Dewasa 2-3 tetes satu kali sehari pada
telinga yang sakit.
● Cara Menggunakan Obat : miringkan kepala kemudian teteskan obat
sebanyak 2-3 tetes pada telinga yang sakit, tetap miringkan kepala
selama beberapa saat agar obat bisa masuk ke dalam telinga.
● Lama Penggunaan Obat : selama 1 minggu
● Efek Samping Obat : Sakit Kepala, Demam, Reaksi Alergi
(kemerahan pada kulit)
● Kontraindikasi : Pasien hipersensitif terhadap kloramfenikol, pasien
dengan gangguan pada sumsum tulang belakang, wanita hamil atau ibu
menyusui.
● Cara Penyimpanan Obat : Simpan di tempat sejuk, kering dan
terlindung dari sinar matahari langsung.
● Harga Obat : Rp 12.000
● Perhatian : Hindarkan penggunaan jangka panjang karena dapat
mengakibatkan hipersensitivitas dan superinfeksi oleh kuman yang
resisten.
● Informasi tambahan :
● cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum menggunakan obat
● menjaga kebersihan badan khususnya area tangan dan telinga.
● Pasien disarankan untuk menghentikan kebiasaan mengorek
telinganya.

4. Seorang Ibu datang ke apotek dengan keluhan anaknya yang berusia 5 tahun sering
menggaruk garuk dubur di malam hari pada saat tidur. Kemudian apoteker
memberikan obat Combantrin Syrup.
● Nama obat : Combantrin Syrup 10 mL (Pirantel Pamoat 250 mg)
● Harga : Rp 17.400,00
● Tujuan pengobatan : obat cacing kremi, gelang, tambang
● Kekuatan dan dosis : kekuatan 25 mg/mL. Dosis 5-10 mL
● Cara menggunakan obat : diminum sekali, 1 sendok takar (5 mL). Kocok
terlebih dahulu
● Lama penggunaan obat : dosis tunggal
● Efek samping obat : tidak ada nafsu makan, kejang perut, mual muntah,
diare, sakit kepala, pusing, rasa mengantuk, sukar tidur, rash
● Cara penyimpanan obat : simpan di tempat sejuk dan kering di bawah 30°C,
hindari dari sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak
● Penggunaan obat lain/makanan yang harus dihindari :
○ Hindari mengonsumsi Combantrin jika memiliki riwayat alergi
terhadap kandungan di dalam obat
○ Jika memiliki penyakit liver sebaiknya konsultasikan dengan dokter
terlebih dahulu

5. Seorang mahasiswa berusia 20 tahun pergi ke apotek dengan keluhan matanya yang
merah, berair, dan saat bangun tidur kelopak matanya sulit untuk dibuka. Berdasarkan
penggalian informasi yang dilakukan, apoteker memutuskan untuk memberikan
pasien tersebut obat tetes mata Cendo Fenicol
Nama obat : Cendo Fenicol 0,5%
● Harga : Rp45.000,-
● Tujuan pengobatan : digunakan untuk mengatasi infeksi mata yang di
sebabkan oleh bakteri.
● Kekuatan dan dosis : kloramfenikol 0,5%. 1-2 tetes pada mata yang
terinfeksi sebanyak 6 kali sehari/ lebih
● Cara menggunakan obat : 1-2 tetes 6 kali sehari atau lebih
● Lama penggunaan obat : 5 hari. Lanjutkan penggunakan untuk setidaknya
48 jam setelah sembuh
● Efek samping obat : Perih dan iritasi sementara (oftalmik), neuritis optik
(penggunaan lama). Reaksi hipersensitivitas, Ruam, Demam, Angioedema
(pembengkakan akibat reaksi alergi)
● Cara penyimpanan obat : Simpan di tempat sejuk dan kering, terhindar dari
sinar matahari langsung. Jangan dibekukan.
● Penggunaan obat lain/makanan yang harus dihindari :
○ Meningkatkan efek antikoagulan kumarin (misalnya dicoumarol,
warfarin), hipoglikemia tertentu (misalnya klorpropamid, tolbutamid)
dan antiepilepsi (misalnya fenitoin).
○ Penginduksi enzim hati (misalnya fenobarbital, rifampisin) dapat
menurunkan konsentrasi plasma kloramfenikol.
○ Dapat menurunkan efek Fe dan vit B12 pada pasien anemia.
○ Pengobatan jangka panjang dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi
oral yang mengandung estrogen.
○ Dapat meningkatkan kadar inhibitor kalsineurin plasma (misalnya
tacrolimus, siklosporin).
● Informasi tambahan: Hindari penggunaan jangka panjang. Tidak
diindikasikan untuk pengobatan infeksi virus atau profilaksis infeksi bakteri.
Obat tetes mata dapat menyebabkan penglihatan kabur sementara, jika
terpengaruh jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin.

Anda mungkin juga menyukai