Anda di halaman 1dari 277

FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 1
SISTEM
GASTROINTESTINAL &
HEPATOBILER

1.1. ANTASIDA, ANTIREFLUKS & ANTIULSERASI

1
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Mg(OH)2; Al(OH)3 (Antasida DOEN)


Nama dagang:
1. Plantacid: syrup, tablet forte
2. Farmacrol (+ simeticon): sirup forte, tablet forte
3. Polycrol (+methylpolysiloxane): tablet, syrup
Indikasi: Tukak lambung, nyeri ulu hati, kembung, hiperasiditas.
Dosis: D: 3-4 x sehari 1-2 tablet atau 5-10 ml.
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan dan menjelang
tidur malam.
Kontra indikasi: Gangguan ginjal berat.
Perhatian: Pemberian antasid dengan natrium tinggi harus dihindari pada
pasien dengan masukan natrium yang dibatasi, kondisi gagal ginjal, diet
rendah fosfat, pemakaian jangka panjang.
Efek samping: Gangguan gastrointestinal (mual, konstipasi, diare).
Interaksi obat: Saat minum antasid dengan obat lain harus dihindari karena
dimungkinkan akan menghambat absorbsi obat lain (tetrasiklin, digoksin,
vitamin) dan merusak salut enteric.

Polymigel
Nama dagang:
1. Strocain: Tablet
Indikasi: Mual, hiperasiditas, nyeri perut & kembung karena tukak
lambung atau duodenum & gastritis.
Dosis: D: 3-4 x sehari 1-2 tablet.
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan dan menjelang
tidur malam.
Kontra indikasi: Hipo- atau hipertiroidisme, dialisis.
Perhatian: Hiperkalsemia, diet rendah fosfat, disfungsi ginjal, penggunaan
jangka panjang.
Efek samping: Konstipasi, diare, mual, muntah.
Interaksi obat: Mengurangi absorbsi simetidin, tetrasiklin.

Sukralfat 500 mg
Nama dagang:
1. Neciblok: tablet 500 mg
2
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2. Inpepsa: sirup
3. Ulsicral: sirup
Indikasi: Pengobatan jangka pendek (s/d 8 minggu) pada ulkus duodenum
& gaster, gastritis kronis.
Dosis: D: 4 x sehari 1-2 tablet atau 10 ml (4-6 minggu).
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan dan menjelang
tidur malam.
Perhatian: Gagal ginjal kronik, pasien dialysis, hamil, laktasi, anak.
Efek samping: Konstipasi, mulut kering.
Interaksi obat: Menurunkan absorbs simetidin, ciprofloksasin, digoksin,
ketokonazole, norfloksasin, fenitoin, ranitidine, tetrasiklin, teofilin.

Misoprostol
Nama dagang:
1. Gastrul: tablet
Indikasi: Mencegah ulkus gaster yang diinduksi AINS pada pasien dengan
resiko tinggi mengalami komplikasi.
Dosis: D: 4 x sehari 200 mcg.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hamil, wanita subur kecuali jika menggunakan
kontrasepsi yang tepat, anak-anak tidak dianjurkan
Perhatian: Kondisi penyakit hipotensi dapat mempercepat terjadinya
komplikasi berat.
Efek samping: Gangguan GI (diare & nyeri abdomen), ginekologi.

Famotidin (20 mg, 40 mg)


Indikasi: Terapi dan pemeliharaan ulkus duodenum aktif, sindroma
Zollinger-Ellison dan adenoma endokrin.
Dosis: D: 1-2x sehari 20-40 mg.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan dan sebelum tidur.
Perhatian: Hamil, laktasi, anak, insufisiensi ginjal berat.
Efek samping: Kadang-kadang demam, edema orbita karena reaksi
hipersensitif, sesak, pendarahan atau memar, palpitasi, asthenia, sakit
kepala, konstipasi, diare, trombositopeni dan artralgia.

3
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Ranitidin HCl (150 mg)


Nama dagang:
1. Gastridin: tablet 150 mg, injeksi
2. Rantin: tablet 150 mg, injeksi 50 mg
3. Ranivell: sirup
Indikasi: Terapi tukak duodenum, tukak lambung aktif, Gastro Esofagus
Refluks Disease (GERD), sindroma Zollinger-Ellison.
Dosis: D: 1-4x sehari 150-300 mg atau 1-2 sdt. Maks 6 g/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan. IM/IV.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Disfungsi ginjal dan hati. Pasien dengan riwayat porfiria akut.
Hamil dan laktasi. Anak.
Efek samping: Sakit kepala, tidak enak badan, pusing, ngantuk, insomnia,
vertigo, agitasi, depresi, halusinasi, aritmia.
Interaksi obat: Warfarin dapat memperpendek atau memperpanjang waktu
protrombin. Beri jarak 30-60 menit antara penggunaan ranitidine dengan
antasida.

Esomeprazole
Nama dagang:
1. Nexium: tablet 20 mg, injeksi
Indikasi: Terapi tukak lambung & duodenum, GERD, sindrom Zollinger-
Ellison, kombinasi terapi dengan antibacterial untuk eradikasi dan
penyembuhan H. pylori yang berhubungan dengan tukak duodenum.
Dosis: D: 1 x sehari 20-40 mg atau 40 mg diberikan secara IV selama
minimal 3 menit atau secara infus IV 10-30 menit.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas. Pemberian bersama atazanivir,
intoleransi fruktosa, malabsorbsi glukosa-galaktosa atau insufisiensi
sukrase-isomaltase, laktasi, anak 12 tahun.
Perhatian: Gangguan fungsi ginjal, hamil.
Efek samping: Sakit kepala, nyeri abdomen, konstipasi, diare, perut
kembung, mual/muntah.
Interaksi obat: Ketokonazole, itrakonazole, diazepam, citalopram,
imipramin, klomipramin, fenitoin, warfarin, atazanivir.

4
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Lansoprazole 30 mg
Nama dagang:
1. Lancid: tablet 30 mg
2. Prosogan: tablet
Indikasi: Terapi ulkus duodenum, ulkus gaster jinak & refluks esofagitis.
Dosis: D: 1x sehari 15-30 mg
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Perhatian: Laktasi, anak.
Efek samping : Sakit kepala, diare, nyeri abdomen, dyspepsia, mual,
muntah, mulut kering, konstipasi, perut kembung, pusing, lelah, ruam
kulit, urtikaria, pruritus, peningkatan hasil tes fungsi hati, atralgia, edema
perifer, depresi, trombositopenia, eosinofilia, lekopenia.
Interaksi obat: Kontrasepsi oral, fenitoin, warfarin, antacid & sukralfat
mengurangi bioavailabilitas. Mengganggu absorbs ketokonazol, ampisillin,
gram besi.

Omeprazole
Nama dagang:
1. OMZ: kapsul
2. Pumpitor: injeksi
Indikasi: Terapi tukak usus 12 jari, tukak lambung, refluks esofagitis
erosive atau ulseratif, sindroma Zollinger-Ellison.
Dosis: D: 1-2 x sehari 20-40 mg.
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Intra vena.
Perhatian: Penggunaan jangka lama, hamil & laktasi.
Efek samping: Penggunaan dosis besar dan lama dapat menstimulasi
pertumbuhan sel ECL (enterochromaffin-likecells). Pertumbuhan berlebih
dari bakteri dalam saluran GI pada penggunaan jangka lama.
Interaksi obat: Diazepam, warfarin, fenitoin, ketokonazol, ester, ampicillin,
garam besi.

Pantoprazole
Nama dagang:
1. Pantozol: tablet 40 mg, injeksi
5
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2. Pranza: injeksi
Indikasi: Mengurangi sekresi asam lambung, ulkus duodenal, ulkus gaster,
refluks esofagitis sedang & berat.
Dosis: D: 1 x sehari 40 mg. IV injeksi : 40 mg/hari.
Aturan pakai: Sebelum atau saat makan pagi. Intra vena
Kontra indikasi: Kerusakan fungsi hati, kehamilan.
Perhatian : Pemberian secara IV hanya direkomendasikan jika pemberian
secara oral tidak memungkinkan.
Efek samping: Sakit kepala, diare, jarang mual, nyeri perut bagian atas,
kembung, ruam kulit, pruritus, pusing.
Interaksi obat: Dapat mempengaruhi penyerapan obat-obat yang
absorbsinya tergantung dari pH (ketokonazole).

Rebamipide
Nama dagang:
1. Mucosta: tablet
2. Becantex: tablet
Indikasi: Ulkus gaster dalam kombinasi dengan penghambat pompa
proton, antikolinergik atau antagonis H2, gastritis.
Dosis: D: 3 x sehari 1 tablet.
Aturan pakai : Sebelum makan.
Kontra indikasi: Reaksi hipersensitif.
Perhatian: Hamil, laktasi, lansia.
Efek samping: Konstipasi, abdomen terasa membesar.

1.2. REGULATOR GIT, ANTIFLATULEN & ANTIINFLAMASI


Budesonide
Nama dagang:
1. Budenofalk: tablet
Indikasi: merangsang terjadinya remisi pada penyakit Chron ringan s/d
sedang yang melibatkan ileum atau colon desenden
Dosis: D: 3x sehari 1 kapsul.
Aturan pakai: 30 menit sebelum makan.
Kontra indikasi: Infeksi local intestinal, bayi & anak kecil, gangguan hati.

6
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: TB, hipertensi, DM, osteoporosis, ulkus peptikus, glaucoma,


katarak, gangguan hati, hamil, laktasi.
Efek samping: Reaksi alergi, petekie, dermatitis kontak, osteoporosis,
glaucoma, katarak, depresi, gangguan GI, ulkus duodenum, hipertensi,
pancreatitis, thrombosis, iritabilitas, euphoria.
Interaksi obat: vaksin virus hidup, digoksin, spironolakton, ketokonazole,
eritromisin, simetidin, siklosporin, kolestiramin.

Domperidon 10 mg
Nama dagang:
1. Vometa: tablet FT, sirup, drop
2. Vomitas: syrup
Indikasi : Sindrom dyspepsia disertai pengosongan lambung yang lambat.
Mual muntah karena berbagai penyebab (sitotoksik).
Dosis: 3-4 x sehari 10mg (5 ml), A: 2,5 mg/10 kg BB sekali minum.
Aturan pakai: 15-30 menit sebelum makan & sebelum tidur malam.
Kontra indikasi: Jika simulasi terhadap motilitas lambung dianggap
membahayakan.
Perhatian: Bayi < 1 tahun, laktasi, kehamilan.
Efek samping: Kram perut ringan.
Interaksi obat: Antikolinergik mengantagonis efek anti dyspepsia
domperidon. Antasida atau anti sekresi harus dimakan setelah domperidon
jika digunakan secara bersamaan.

Lactobacillus
Nama dagang:
1. Dialac: sachet
2. Rillus: tablet
Indikasi: Memperbaiki fungsi usus pada anak dan dewasa. Radang akut
dan kronis pada selaput lendir (katar), diare, sembelit, dyspepsia.
Dosis: D: 1x sehari 1 tablet, A: 2-3x sehari 1 sachet.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.

Metoclopramide
Nama dagang:
7
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Primperan: injeksi 10 mg/2 ml


2. Tomit: injeksi 10 mg/2 ml
3. Vomitrol: tablet
Indikasi: Gangguan GI, mual dan muntah karena obat, anoreksia,
kembung, ulkus peptikum, stenosis piloris (ringan), dyspepsia,
epigastralgia, gastroduodenitis, dyspepsia pasca operasi.
Dosis: D: 1-3 x sehari 1 tablet, A: 1-3x sehari tablet (0.1-0.5
mg/kgBB/hari dalam dosis tunggal atau terbagi).
Aturan pakai: 30 menit sebelum makan
Kontra indikasi: Epilepsi, pendarahan GI, obstruksi GI
Perhatian: Anak, DM, depresi, hamil, laktasi.
Efek samping: Lemas, ngantuk, depresi, cepat lelah, hipertensi, pusing.
Interaksi obat: Efek antagonism oleh antikolinergik & analgetik narkotik.
Peningkatan sedasi dengan antidepresan SSP. Mengganggu absorbs
digoksin, simetidin. Meningkatkan efek parasetamol, tetrasiklin, levodopa.

Otilonium Br
Nama dagang:
1. Spasmomen: tablet
Indikasi: Pengobatan simtomatis untuk nyeri dan gangguan GI yang
berhubungan dengan spasme otot polos.
Dosis: D: 2-3 x sehari 1 tablet.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan
Perhatian: Hamil, laktasi, hyperplasia prostat jinak, glaucoma, stenosis
pilorik.
Efek samping: Mual, lelah, vertigo, nyeri epigastrum.

Mesalazine
Nama dagang:
1. Midrodrin: tablet
Indikasi: Penyakit radag usus, untuk pengobatan fase akut ringan sampai
sedang, & untuk mencegah kekambuhan.
Dosis: D: colitis ulseratif: 1.5-3 g/hari terbagi dalam 3 dosis. Penyakit
Chron: 1.5-4.5 g/hari ternbagi dalam 3 dosis. Pemeliharaan: 500 mg 3x
sehari.

8
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai: 1 jam sebelum makan.


Kontra indikasi: Kelainan fungsi hati & ginjal berat, ulkus peptic aktif,
pembekuan darah yang abnormal, bayi & infan.
Perhatian: Lansia, hamil, menyusui.
Efek samping: Eksantema alergi, demam, bronkospasme, sindrom
menyerupai lupus eritematosis.
Interaksi obat: Meningkatkan efek hipoglikemik sulfonil urea. Kumarin,
metotreksat, probenesid, sulfinpirazon, furosemid, rifampisin.

Sulfasalazine
Nama dagang:
1. Sulcolon: tablet
Indikasi: AR, spondilitis ankilosa, spondiloartritis seronegatif, colitis
ulseratif.
Dosis: D: 1-4x sehari 1 tablet (3-4 gram/hari). A >2 thn: 40-60 mg/kg
BB/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap sulfonamide & salisilat, anak < 2
tahun, porfiria intermiten akut, obstruksi usus & sal. kemih.
Perhatian: Pastikan kecukupan asupan cairan, riwayat alergi, penyakit hati
& ginjal, defisiensi asetilator lambat, resiko toksisitas hematologis &
hepatic. Kehamilan & laktasi. Porfiria.
Efek samping: Mual, muntah, eritema & pruritus, sakit kepala, GI, SSP,
ginjal, dermatological.
Interaksi obat: Mengurangi absorbs folat & digoksin, fenobarbital.
Meningkatkan ekskresi empedu & menurunkan ekskresi sulfasalasin dalam
urin.

1.3. ANTISPASMODIK
Atropin sulfat 250 mcg/ml
Indikasi: Antikolinergik digunakan sebagai pengobatan pra operasi dan
obat penenang antisialogogue properti.
Dosis: D: 0,4-0,6 mg, A: 0,01 mg/kg (maksimum 0,4 mg), Bayi: 0,04
mg/kg (anak-anak < 5 kg) atau 0,03 mg/kg (bayi > 5 kg). Dosis ini dapat
diulang setiap 4-6 jam jika sangat diperlukan.

9
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai: Sub Kutan, Intra Muskular dan Intra Vena.


Kontra indikasi: Glaukoma, adhesi (synechiae) antara iris dan lensa,
stenosis pylorus dan hipersensitif terhadap atropine.
Perhatian: Hamil, laktasi, lansia, geriatri, retensi urin, takikardi dan prostat.
Efek samping : Atropin dapat menyebabkan sindrom antikolinergik pusat,
ditandai dengan perkembangan gejala dari kegelisahan dan halusinasi
untuk sedasi dan ketidaksadaran. Sindrom ini lebih mungkin dengan
skopolamin dibandingkan dengan atropine. Physostigmin adalah obat
antikolinesterase mampu melintasi penghalang darah otak, yang digunakan
dalam perawatan sindrom ini.
Interaksi obat: Atropin dapat mengganggu penyerapan obat lain dari
saluran pencernaan sekunder untuk pengosongan lambung menurun dan
motilitas lambung. Antisialogogue efek atropine dapat juga menonjolkan
bila digunakan dengan obat lain dengan aktivitas antikolinergik seperti
antidepresan trisiklik, antipsikotik, beberapa antihistamin dan obat-obatan
antiparkinson.

Chlordiazepoxide, clinidium
Nama dagang:
1. Braxidin: tablet
2. Librax: tablet
Indikasi: Terapi gangguan syaraf otonom & somatic karena cemas. Terapi
simtomatik lambung & usus 12 jari, hipersekresi & hipermotilitas saluran
cerna, dyspepsia nervousa, iritasi & spasme kolon.
Dosis: D: 3-4x sehari 1 tablet. Lansia : 1-2x sehari 1 tablet, ditingkatkan
bertahap s/d dosis efektif.
Aturan pakai: Sebelum atau sesudah makan, menjelang tidur malam.
Kontra indikasi: Glaukoma, syok, psikosis berat.
Perhatian: Lansia, epilepsi, gangguan hati dan ginjal, depresi nafas, K.V.
Efek samping: Gangguan mental & penglihatan, ngantuk, amnesia,
hipotensi, ketergantungan, retensi urin.
Interaksi obat: Simetidin, alkohol, SSP depresan lain.

Chlordiazepoxide, Phenyl-propyl-ethylamin
Nama dagang:

10
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Spasmium: tablet
Indikasi: Nyeri spastic, dismenore, tukak peptik.
Dosis: D: 3 x sehari 1-2 drag.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Glaukoma sudut sempit akut, miastenia gravis, syok,
psikosis.
Perhatian: Ketergantungan, amnesia & serangan grand mal, penyakit otak
organic, insufisiensi kardiorespiratoris, menurunkan fungsi hati & ginjal,
PPOK, hamil dan menyusui, lansia, hindari penggunaan jangka panjang.
Efek samping: Lesu, ngantuk, lemah otot.
Interaksi obat: Meningkatkan efek depresan SSP pada alkohol, barbiturat,
antihistamin, fenotiazin, opiate, fenitoin (potensial). Meningkatkan efek
relaksasi otot dengan benzodiazepine dan relaksan otot lainnya. Antasida
mengganggu absorbs di GI.

Hiosin-n-butilbromid, parasetamol
Nama dagang:
1. Scopamin plus: tablet
Indikasi: Nyeri pada lambung atau usus halus, nyeri spastic pada saluran
biler, kemih & organ genitalia wanita.
Dosis: D: 3x sehari 1-2 tablet. Maksimal 6 tablet/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Defisiensi G6PD, hipersensitif terhadap parasetamol.
Perhatian: Gangguan fungsi hati & ginjal, sindrom gilbert.
Efek samping: Reaksi alergi dengan eksantema, trombositopenia,
leucopenia, agranulositosis, pansitopenia, bronkospasme.
Interaksi obat: Kloramfenikol dapat meningkatkan waktu paruh &
toksisitas.

Papaverin HCl
Indikasi: Kolik kantung empedu, ureter, pencernaan yang memerlukan
relaksasi dari otot polos, emboli perifer dan mesentrik.
Dosis: D: 2-3 x sehari 1-2 tablet.
Aturan pakai: Bersama makanan. Intra muscular, intra vena.
Perhatian: Hamil, laktasi, glaucoma, hipersensitif hati.

11
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Gangguan GI, hipersensitif hati


Interaksi obat: Levodopa, penghambat kalsium

Pipenzolate, phenobarbital
Nama dagang:
1. Piptal pediatrik: drop
Indikasi: Kolik pada bayi, nyeri otot & spasme pada bayi (pilorospasme,
kardiospame, regurgitasi, muntah karena gastroenteritis atau dyspepsia.
Dosis: 4-5x sehari 0.5-1 ml.
Aturan pakai: 15 menit sebelum makan, bersama makan & menjelang
tidur.
Kontra indikasi: Obstruksi organic pada saluran cerna.
Efek samping: Mengantuk, konstipasi disertai tenesmus (jarang).

Valetharnate Br
Nama dagang:
1. Epidosin: injeksi
Indikasi: Spasme saluran cerna, spasme ringan s/d sedang pada sluran
empedu & kemih, dismenore spastik
Dosis: D: 1-2 ampul/hari
Aturan pakai: IM, IV, SK
Kontra indikasi: Glaukoma sudut sempit, obstruksi GI, urinaria
Efek samping: Siklopegia, midriasis, mulut kering, wajah memerah,
takikardi, palpitasi, konstipasi, ruam kulit, muntah
Interaksi obat: Parasimpatolitik, guanetidin, reserpin, histamine, antasida

1.4. ANTIDIARE
Activated attapulgit
Nama dagang:
1. Biodiar: tablet
2. New diatab: tablet
Indikasi: Terapi simtmatik untuk diare non spesifik
Dosis: D: 2 tab setelah BAB pertama kali, 2 tab tiap kali setelah BAB
berikutnya. A: dosis dewasa. Maksimal D: 12 tab/hari. A: 6 tab/hari.
Kontra indikasi: Lesi stenosis pada GI, demam tinggi.
12
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Jangan digunakan > 2 hari/bila disertai demam tinggi. Tidak


untuk anak < 6 tahun. Insufisiensi ginjal berat.
Interaksi obat: Dapat mengganggu absorbs tetrasiklin dalam sal. cerna.

Activated charcoal
Nama dagang:
1. Bekarbon: tablet
Indikasi : Diare, kembung
Dosis: D: 3x sehari 1-2 tablet, A: 3 x sehari - 1 tablet.
Aturan pakai: Bersama makanan (sesudah makan)
Efek samping: Muntah, konstipasi, feses hitam.
Interaksi obat: Antidotum oral spesifik, menurunkan kerja obat
ipekakuanha & emetic lain.

Dioctehedral smectie
Nama dagang:
1. Smecta: sachet
Indikasi: Pengobatan simtomatik diare non spesifik.
Dosis: D & A (>12 thn): 3 sachet/hari, (6-12 thn): 1 -2 sachet/hari, (< 6
thn) petunjuk dokter.
Aturan pakai: Segera sebelum makan.
Perhatian: Dehidrasi.
Efek samping: Konstipasi.
Interaksi obat: Mengganggu absorbs.

Lactobacillus
Nama dagang:
1. Lacto-B: sachet
Indikasi: Memperbaiki fungsi usus pada anak dan dewasa. Radang akut
dan kronis pada selaput lendir (katar), diare, sembelit, dyspepsia.
Dosis: A: 2-3x sehari 1 sachet
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan

Loperamid

13
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. Imodium: tablet
Indikasi: Diare akut dan kronik
Dosis: D: Awal 4 mg diikuti 2 mg setelah BAB. Maksimal 16 mg/hari.
Atau 2x sehari, dilanjutkan dengan 1x sehari tiap diare.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Kondisi dimana penghambatan peristaltic harus dihindari,
gangguan fungsi hati, anak < 12 tahun, hipersensitif.
Perhatian: Gangguan hati dan ginjal, diare akut yang disebabkan E. coli,
salmonella, shigella, hamil dan laktasi. Pemberian dihentikan jika tidak
ada perbaikan setelah 48 jam.
Efek samping: Mulut kering, mual, muntah, nyeri abdomen, konstipasi,
reaksi hipersensitif, ngantuk, pusing, megakolon toksik.

Zink sulfat (20 mg)


Nama dagang
1. Zincare: tablet 20 mg
2. Interzink: sirup
Indikasi: Terapi penunjang untuk diare akut non spesifik pada anak.
Dosis: 1x sehari 1 tab atau 5 ml selama 10 hari.
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Larutkan dalam 1
sdt air sebelum diberikan.
Interaksi obat: Fe, Ca, tembaga, L-histidin, L-sistin & L-metionin.

1.5. LAKSATIF & PENCAHAR


Bisacodyl
Nama dagang:
1. Dulcolax: tablet, suppositoria
Indikasi: Konstipasi.
Dosis: D: 1x sehari 5-10 mg (1 suppo), A <10 th: 5 mg.
Aturan pakai: Diminum malam hari atau menjelang tidur malam.
Kontra indikasi: Obstruksi intestinal, kondisi pada abdomen yang
memerlukan tindakan operasi termasuk appendicitis, dehidrasi berat.
Perhatian: Hindari penggunaan jangka panjang, ibu hamil, laktasi.
Efek samping: Kram dan nyeri abdomen, diare.

14
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interaksi obat: Pada dosis tinggi resiko gangguan keseimbangan elektrolilt


akan meningkat jika diberikan bersamaan dengan diiuretik dan
adrenokortikosteroid.

Dioctyl Na Sulfosuccinate
Nama dagang:
1. Laxatab: tablet
Indikasi: Konstipasi.
Dosis: D: 1x sehari 1-2 tablet.
Aturan pakai: Malam hari menjelang tidur.
Kontra indikasi: Tidak boleh digunakan pada obstruksi usus dan
penggunaan jangka panjang dapat memicu munculnya atonia kolon
sehingga tidak berfungsi dan hipokalemia.

Fenolftaleina, paraffin cair, gliserin, jelly


Nama dagang:
1. Laxadine: sirup
Indikasi: Mengatasi BAB, persiapan menjelang tindakan radiologis dan
operasi.
Dosis: D: 1x sehari 15-30 ml. A: 1x sehari 7.5-15 ml.
Aturan pakai: Diminum malam hari menjelang tidur.
Kontra indikasi: ileus obstruksi, nyeri abdomen.
Perhatian: Pemakaian jangka lama dapat menyebabkan penurunan BB,
kelemahan otot, kehilangan cairan & elektrolit tubuh, tidak untuk anak < 6
thn, wanita hamil & menyusui.
Efek samping: Reaksi alergi (ruam kulit & pruritus), perasaan terbakar,
kolik, kehilangan cairan & elektrolit.

Lactulose
Nama dagang:
1. Lactulax: sirup
Indikasi: Pencahar
Dosis: D: 3x sehari 15-45 ml, A: 3x sehari 5-15 ml.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Obstruksi intestinal, galaktosenia.
15
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Ibu hamil dan laktasi, DM, usia lanjut.


Efek samping: Diare, kehilangan cairan, hipokalemi, hipernatremia, mual
dan muntah.
Interaksi obat: Neomisin, obat anti infeksi lain, antasid yang tidak
diansorbsi.

Monobasic Na phosphate, dibasic Na phosphate


Nama dagang:
1. Fleet phosphosoda: suspensi
2. Fleet enema: suspensi
Indikasi: Preparat bilas usus untuk kolonoskopi atau sebelum bedah
kolorektal dan perineum
Dosis: Phosposoda: D & A > 12 thn: 1x sehari 20-45 ml, A (5-11 th): 1x
sehari 10-20 ml. Enema: D & A > 12 thn: 1x sehari 1 botol.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Obstruktif GI, gangguan motilitas GI, gagal ginjal,
jantung kongestif, mual, muntah, nyeri abdomen
Perhatian: Hamil, laktasi, monitor kadar urea serum & urin
Efek samping: mual muntah, kram perut, kelelahan, pusing, kembung,
iritasi rekstum
Interaksi obat: Diuretik, litium, kontrasepsi oral, antiepilepsi, antidiabetik,
antibiotik

Na lauril sulfat, sorbitol, PEG, Na sitrat


Nama dagang:
1. Microlax: suppositoria
Indikasi: Konstipasi: rectal & sigmoid, kehamilan, sering & transitor pada
anak, fekaloma, skibala. Persiapan pra-op (partus, ginekologi, pembedahan
anus), persiapan anoskopi, rektoskopi.
Dosis: D & A > 3 thn: 1 tube, A < 3 thn: 0.5 tube.
Aturan pakai: Masukkan kedalam dubur.

Natrium Pikosulfat
Nama dagang:
16
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Laxoberon: drop
Indikasi: Konstipasi dan defikasi yang teratur kerana berbaring lama.
Dosis: D: 1x sehari 5-20 tetes.
Aturan pakai: Diminum malam hari atau menjelang tidur malam.
Kontra indikasi: Obsturksi ileus, menjalani bedah akut atau kondisi
abdomnen misalnya apendisitis akut, penyakit inflamasi usus besar akut
dan dehidrasi berat.
Perhatian: Penggunaan jangka lama atau dosis tinggi. Anak, hamil, laktasi.
Efek samping: Jarang : rasa tidak nyaman pada abdomen, iritasi kolon,
hipokalemia, diare.
Interaksi obat: Diuretik, adrenokortikostreroid, glikosida jantung,
antibiotoik berspektrum luas.

1.6. DIGESTAN
Pancreatic lipase, amylase, protease, dimethylpolyxilane
Nama dagang:
1. Pankreoflat: tablet
Indikasi: Perut kembung, insufisiensi pancreas, gangguan hati, empedu,
lambung & usus. Meteorismus pasca op, flatulensi, sindrom gastrokardiak.
Persiapan untuk radiografi abdomen pada meteorismus.
Dosis: 3-4x sehari, 1-2 tablet.
Aturan pakai: Bersama makan. Pemeriksaan roentgenogram, berikan saat
perut kosong.

Pancreatin, dimethylpolyxilane
Nama dagang:
1. Tripanzym: tablet
Indikasi: Perut kembung, insufisiensi pancreas, gangguan hati, empedu,
lambung & usus. Meteorismus pasca op, flatulensi, sindrom gastrokardiak.
Persiapan untuk radiografi abdomen termasuk kelenjar empedu & ginjal,
radiografi pada segmen lumen, kolumna vertebra & pelvis.
Dosis: 4x sehari, 1-2 tablet.
Aturan pakai: Sesudah makan.

1.7. KOLAGOGUM, KOLELITOLITIK & HEPATOPROTEKTOR

17
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Asam amino: kadar tinggi (isoleusin, leusin, valine), kadar rendah


(metionin, fenilalanin, triptofan), asam amino lain, sorbitol, xylitol &
elektrolit
Nama dagang:
1. Aminofusin hepar: infus
Indikasi: Nutrisi parenteral esensial untuk pasien dengan insufisiensi hati
kronik yang berat.
Dosis: 1000-1500 ml/hari dengan kecepatan infuse 2 ml/kg BB/jam atau
40 tetes/menit.
Aturan pakai: Infus intra vena.
Kontra indikasi: Koma hepatic endogen, etrofi hepatic akut, hiperkalemia,
syok, dekompensesi kordis, intoleransi fruktosa atau sorbitol, defisiensi
fruktosa-1,6-difosfat, keracunan methanol, kelainan metabolism asam
amino.

Asam amino dosis tinggi 43%, xylitol, vitamin & elektrolit


Nama dagang:
1. Comafusin hepar: infus
Indikasi: Semua kasus berat pada insufisiensi hati dengan koma endogen
atau prekoma hepatik.
Dosis: 1000-1500 ml/hari dengan kecepatan infuse 40-60 ml/jam atau 15-
20 tetes/menit.
Aturan pakai: Infus intra vena.
Kontra indikasi: Insufisiensi ginjal berat.
Perhatian: Defisiensi K.

Lesitin murni (PPC 95%), vit B1, B2, B6, B12, E, nicotinamide
Nama dagang:
1. Lesichol-300: tablet
Indikasi: Memelihara fungsi hati.
Dosis: 3 x sehari 1-2 kaps lunak.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.

L-ornithine-L-aspartate

18
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang:
1. Hepa-merz: injeksi
Indikasi: Terapi hiperamonemia akibat penyakit hati akut atau kronik
(sirosis hati, perlemahan hati, hepatitis), terapi pra koma hepatic atau
ensefalopati hepatik.
Dosis: 4-8 ampul/hari. Kecepatan infus 5 gram/jam.
Aturan pakai: Infus intra vena.
Kontra indikasi: Gangguan ginjal berat.
Perhatian: Monitor kadar urea serum & urin, hamil, laktasi.
Efek samping: Mual, muntah, sensasi panas & palpitasi.

Ursodeoxycholic acid
Nama dagang:
1. Urdahex: tablet
Indikasi: Terapi hepatitis kolestasis, hepatitis kronik aktif, batu empedu
radioluscent dengan diameter tidak > 20 mm.
Dosis: 8-10 mg/kg BB terbagi dalam 2-3 dosis.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Batu kolesterol terkalsifikasi, batu radio-opak atau batu
empedu radioluscent, kolesistitis akut, kolangitis, obstruksi bilier, alergi
terhadap asam empedu.
Perhatian: Hamil & laktasi.
Efek samping: Mual, muntah, diare, pruritus, urtikaria.
Interaksi obat: Kolestiramin, kolestipol, Al(OH)3.

1.8. PREPARAT ANOREKTAL


Micronised purified flavonoidic fraction
Nama dagang:
1. Ardium: tablet
Indikasi: Varises, insufisiensi vena, flebitis, hemoroid.
Dosis: 2-6 tablet/hari dalam dosis terbagi.
Aturan pakai: Bersama makan.
Perhatian: Laktasi.
Efek samping: Gangguan GI minor.

19
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Lithospermi radix extr., benzocaine, cetrimide


Nama dagang:
1. Borraginol-N (+ dibucaine HCl, diphenhydramine HCl,): suppositoria
2. Borraginol-S (+ prednisolone, lidocaine): suppositoria, salep
Indikasi: Hemoroid interna &eksterna, perdarahan hemoroid, luka pd anus,
prolaps &fistula ani, periproktitis, pruritus ani.
Dosis: N: 3x sehari 1 suppo. S: Salep, oleskan 2-3 x/hr. Supp 2 x/hr.

Fluocortolone pivalate, lidocaine HCl


Nama dagang:
1. Ultraproct N: suppositoria, salep
Indikasi: Hemoroid, proktitis, fisura anal superfisial, eksim anal,
pengobatan pra-&pasca-op.
Dosis: Krim: oleskan s/d 3x/hr selama beberapa hari pertama, kemudian
dilanjutkan dg pemberian 2 x/hr. Suppo: 1 suppo 2 x/hr. Pada keluhan
yang berat, masukkan 3 suppo pada 3 hr pertama terapi. Kemudian kurangi
dosis s/d 1 suppo/hr atau tiap 2 hr 1x. Lama terapi untuk krim dan suppo
maks: 4 minggu.
Aturan pakai: Krim, oleskan pada dubur. Suppo, masukkan pada dubur.
Kontra indikasi: Ada proses TB atau sifilis pada area yang akan diobati.
Peny virus (vaksinia,cacar air).
Perhatian: Hindari kontak dengan mata. Hamil & laktasi.
Efek samping: Rasa panas terbakar, reaksi alergi (jarang), iritasi kulit.

Hidrosmin
Nama dagang:
1. Venosmil: tablet
Indikasi: Hemoroid, varises, insufisiensi vena.
Dosis: D: 3x sehari 1-2 kapsul selama 1-3 minggu.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Asma.
Perhatian: Hamil &laktasi
Efek samping: Nyeri lambung, mual, erupsi kulit, gatal, nyeri kepala, nyeri
pada tubuh.

20
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1.9. ANTIEMETIK
Granisetron HCl
Nama dagang:
1. Granon: ampul 1 mg
Indikasi: Mual muntah yang disebabkan oleh kemoterapi dan post op
Dosis: Ampul: 3 mg dilarutkan dalam 20-50 ml cairan infus & diberikan
IV > 5 menit, maksimal 9 mg/hari
Aturan pakai: 1 jam sebelum kemoterapi
Perhatian: Obstruksi intestinal subakut, hamil, laktasi
Efek samping: Sakit kepala, konstipasi

Ondansentron HCl (4 mg, 8 mg)


Nama dagang:
1. Narfoz: injeksi (4 mg, 8 mg), tablet (4 mg, 8 mg), sirup
2. Vomceran: injeksi (4 mg, 8 mg), tablet 4 mg, 8 mg
Indikasi: Mual muntah yang diinduksi obat kemoterapi.
Dosis: D: pencegahan mual muntah pasca op: 8 mg 1 jam sebelum
anastesi, selanjutnya 8 mg tiap 8-16 jam. Kemoterapi: 8 mg IV lambat atau
infuse selama 15 menit segera sebelum kemo, kemudian secara infus IV
kontinu 1 mg/jam s/d 24 jam. Mual muntah karena radioterapi 8 mg oral
tiap 8 jam 1-2 jam sebelum radioterapi. A > 4 th 5 mg/m2 IV selama 15
menit tiap jam selama 5 hari.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Perhatian: Kehamilan dan laktasi, gangguan hati sedang dan berat
maksimal 8 mg/hari.
Efek samping: Konstipasi, sakit kepala, sensasi kemerahan atau terasa
hangat pada kepala & epigastrum.

Palonosetron
Nama dagang:
1. Paloxi: injeksi
Indikasi: Pencegahan mual muntah yang menyertai kemoterapi awal &
ulangan yang sangat emetogenik & cukup emetogenik.
Dosis: D: 0.25 mg dosis tunggal bolus IV (tiap 30 detik) sekitar 30 menit
sebelum kemoterapi.
21
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Riwayat kostipasi atau terdapat gejala obstruksi usus subakut


sebaiknya dimonitor. Pengulangan dosis dengan interval 7 hari tidak
direkomendasikan.
Efek samping: Konstipasi, sakit kepala, pusing, diare.

Pyratiazin theoclate, piridoxin HCl


Nama dagang:
1. Mediamer B6: tablet
Indikasi: Muntah karena hamil, pasca op, gangguan GI, mual, mabuk
karena kendaraan
Dosis: 1-2 tablet/hari
Aturan pakai: 1 jam sebelum bepergian.

Ramosetron
Nama dagang:
1. Nasea: tablet, injeksi 0.3 mg
Indikasi: Pengobatan & pencegahan mual muntah yang berhubungan
dengan kemoterapi (cisplatin). Penanganan mual muntah pasca op.
Dosis: Tablet: Profilaksis, D: 0,1 mg 1 x sehari. Injeksi: D: 0,3 mg 1 x
sehari, maksimal: 0,6 mg/hari
Aturan pakai: 1 jam sebelum kemoterapi, bersama atau tanpa makanan.
Perhatian: Lansia, anak, bayi baru lahir, hamil, laktasi
Efek samping: Syok, syok anafilaksis & gejala anafilaktoid, sakit kepala,
serangan epileptiform.

BAB 2
SISTEM KARDIOVASKULAR &
HEMATOPOIETIK
22
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2.1. OBAT JANTUNG


Amiodaron
Nama dagang:

23
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Cordaron: injeksi, tablet


Indikasi: Tab: Gangguan ritme atrium(perubahan fibrilasi atau fluter),
gangguan ritme nodal, gangguan ritme ventrikel (takikardi ventrikel,
kontraksi premature, fibrilasi ventrikel), gangguan ventrikel yang
berhubungan dengan sindrom Wolf-parkinson-white. Amp: Gangguan
riteme sinus supraventrikular, takikardi yang berhubungan dengan sindrom
Wolf-parkinson-white, gangguan ritme ventrikel.
Dosis: Tab: D: awal 600 mg/hari untuk 8-10 hari, pemeliharaan: 100-400
mg/hari, 5 hari dalam 1 minggu. Amp: 5 mg/kg BB dengan infus IV
selama 20 menit-2 jam, infus dapat diulangi 2-3x sehari. Pemeliharaan 10-
20 mg/kg BB/hari secara infus IV.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Sinus bradikardi, blok SA, blok AV, sick sinus sindroma,
hamil, laktasi, hipotensi atrial berat, kolaps KV, insufisiensi jantung akut,
intoleransi thd yodium, distiroidisme.
Perhatian: terpapar sinar matahari, monitor TD & fungsi tiroid, hipertensi
atrial, insufisiensi pernafasan, miokardiopati, gagal jantung berat.
Efek samping: Mikrodeposit kornea, fotosensitisasi & pigmentasi,
hipotiroidisme, hipertiroidisme, pneumopati interstisial difus reversible.
Interaksi obat: Antiaritmia kelas 1, beta bloker, anestesi umum, diltiazem
& verapamil, fenoksedil, lidoflasin, prenilamin, vinkamin, laksatif,
hipokalemik, meningkatkan efek antikoagulan kumarin, meningkatkan
kadar serum digoksin, kuinidin prokainamid, fenitoin, flekainid,
siklosporin.

Digoksin (0.25 mg)


Nama dagang:
1. Digoxin: tablet 0.25 mg
2. Fargoxin: injeksi
Indikasi: Payah jantung kongestif akut & kronis. Takikardia
supraventrikuler paroksismal.
Dosis: D: digitalisasi cepat (24-36 jam) : 4-6 tab, kemudian 1 tab pada
interval tertentu sampai kompensasi tercapai. Digitalisasi lambat (3-5 hr) :
2-6 tab/hr dalam dosis terbagi. Terapi penunjang: 1-3 tab/hr. A (< 10 thn)

24
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Digitalisasi cepat : 25mcg/kgBB pada interval tertentu sampai kompensasi


tercapai. Terapi penunjang 10-20 mcg/kg BB/hr.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: A-V blok total & A-V blok derjat 2, henti sinus,
bradikardia sinus yang berlebihan.
Perhatian: Pada kor pulmonalis kronis, insufisiensi koroner, gangguan
elektrolit & insufisiensi ginjal atau hati: dosis harus dikurangi. Juga pada
keadaan payah ginjal & pasien lanjut usia.
Efek samping: Gangguan GI & SSP (anoreksia, bingung, disorientasi,
afasia, ggn penglihatan). Gangguan frekuensi, konduksi & irama jantung.
Reaksi alergi kulit (pruritus & urtikaria) & ginekomastia
Interaksi obat: Ca dosis tinggi, obat psikotropik termasuk litium &
simpatomimetik: memperbesar risiko aritmia jantung. Kuinidin antagonis
Ca, amiodaron, spironolakton & triamteren, eritromisin, tetrasiklin:
meningkatkan kadar digoksin dalam serum. Kolestiramin, kolestipol,
antasida & neomisin: mengganggu absorpsi digoksin dlm usus.

Dobutamin HCl
Nama dagang:
1. Dobutamin guilini: injeksi
2. Dobuject: injeksi
Indikasi: Efek inotropik positif pada infarkmiokard, bedah jantung,
kardiomiopati, syok septic, dan syok kardiogenik.
Dosis: Infus IV 2,5 10 mcg/kg/menit, disesuaikan menurut responnya
Kontra indikasi: pasien dengan stenosis subaortik hipertrofi idiopatik
Perhatian: kecepatan 7 irama denyut jantung, TD arteri & kecepatan infuse
harus dimonitor secara ketat selama terapi. Pasien dengan infark miokard
akut. Hamil, anak. Hipotensi berat pada syok kardiogenik
Efek samping: Hipotesis, flebitis, sakit kepala, nyeri angina, nyeri dada
yang tidak spesifik, palpitasi, nafas memendek.
Interaksi obat: tidak boleh ditambahkan kedalam inj. Na bikarbonat 5%
atau lar.alkali kuat lainnya, etanol.

Dopamin HCl
Nama dagang:

25
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Dopamin giulini: injeksi


Indikasi: Pengobatan syok kardiogenik, pasca-op, syok toksik &
anafilaksis yang disertai hipotensi berat.
Dosis: Dosis awal 2,5 mcg/kg/menit, Pd pasien dengan sakit lebih serius 5
mcg/kgBB/menit, ditingkatkan bertahap dengan 5-10 mcg/kgBB/menit,
bila perlu s/d 20 mcg/kgBB/menit.
Kontra indikasi: Feokromositoma, takikardia atau fibrilasi ventrikel yang
tidak terkoreksi, tirotoksikosis, adenoma prostat.
Perhatian : takiaritmia atau fibrilasi yang tidak terkontrol, hipovolemia,
hamil & laktasi. Terapi dengan MAOI. Dosis rendah pada syok akibat
infark iokard akut
Efek samping: ansietas, mual muntah, takikardia, nyeri angina, sakit
kepala, hipotensi, vasokontriksi, bradikardi.
Interaksi obat: Meningkatkan risiko aritmia, glikosida jantung, glikosidin,
antidepresan trisiklik, efek ditingkatkan oleh MAOI, antagonis efek
antihipertensi.

2.2. ANTIANGINA
Isosorbide 5-mononitrate
Nama dagang:
1. Cardismo: tablet 20 mg
2. Imdur: tablet 60 mg
Indikasi: Pencegahan angina pectoris.
Dosis: Awal 2-3 x sehari 20 mg, 1x sehari 60 mg, maksimal 120 mg/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Syok kardiogenik, trauma kepala, perdarahan otak,
hipotensi berat, hipofelimia berat.
Perhatian: Arterios sklerosis otak berat, hipotensi, stenosis arta, & mitral,
anemia, hipoksemia, hipotiroid.
Efek samping: Sakit kepala, mual, pusing.
Interaksi obat: Hipotensi ditingkatkan oleh: alcohol, antihipertensi, anti
depresan, trisiklik, narkotik.

Isosorbide dinitrate
Nama dagang:

26
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Cedocard: tablet (5 mg & 10 mg), injeksi


2. Isorbid: tablet 10 mg
Indikasi: Angina pectoris
Dosis: Oral, 3-4x sehari 1-2 tablet, angina 30-120 mg, gagal jantung 40-
160 mg, sampai 240 mg bila diperlukan. Infus IV 2-10 mg/hari.
Aturan pakai: 30 menit sebelum makan.
Kontra indikasi: Hipotensi, syok kardiogenik.
Perhatian: Glaukoma, dapat terjadi toleransi & toleransi silang dengan
nitrat & nitrit lainya, hamil/ anak.
Efek samping: Sakit kepala, mual.
Interaksi obat: Meningkatkan efek hipotensi dengan antihipertensi.

Nitrogliserin
Nama dagang:
1. Nitrocin: injeksi
Indikasi: Mengendalikan hipertensi yang cepat selama berlangsungnya
pembedahan jantung, menurunkan tekanan darah & mengendalikan
hipotensu selama menjalani prosedur pembedahan, angina tak stabil yang
tidak dapat diatasi dengan terapi -bloker dan nitrat sub lingual, gagal
jantung konggestif yang tidak responsive.
Dosis: Awal 25 mcg/menit dengan interval 5 menit hingga tercapai TD
yang stabil/ efek yang diinginkan.
Kontra indikasi: Anemia.
Perhatian: Hipotiroidisme, hipotermia, malnutrisi, penyakit hati/ ginjal
berat, perlu pengawasab ketat thd TD dan denyut nadi.
Efek samping: Sakit kepala, gangguan GI, mengantuk, palpitasi, nyeri
abdomen.
Interaksi obat: Alkohol, tadalafil dan vardenafil dapat meningkatkan efek
hipertensi.

Trimetazidine HCl
Nama dagang:
1. Trizedon MR: tablet

27
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: tambahan terapi untuk antiangina, terapi jangka panjang untuk


angina pectoris.
Dosis: 2x sehari 1 tablet.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: laktasi.
Perhatian: gagal ginjal, gagal hati berat, tidak untuk serangan angina akut
& terapi awal untuk angina tidak stabil atau infark miokard, hamil.
Efek samping: Jarang, gangguan GI (mual & muntah).

2.3. ACE-INHIBITOR
Captopril (12.5 mg, 25 mg, 50 mg)
Nama dagang:
1. Acepress: tablet 25 mg
2. Tensicap: tablet 12.5 mg, 25 mg
Indikasi: Hipertensi, gagal jantung.
Dosis: Awal 12,5 mg 2 x sehari, dapat ditingkatkan bertahap menjadi 25
mg 2 x sehari dengan selang waktu 2 4 minggu. Maksimal 50 mg 2 x
sehari.
Aturan pakai : Perut kosong (1jam sebelum atau 2 jam sesudah makan)..
Kontra indikasi: Stenosis aorta, gagal ginjal, hamil dan laktasi,
hipersensitif terhadap ACE inhibitor lain.
Perhatian: Neutropenia, agranulositosis, trombositropenia, anemia, peny
vaskuler kolagen, peny ginjal, anak, hati-hati dengan dosis awal,
kehamilan dan menyusui.
Efek samping: Proteinuria, peningkatan ureum darah, &kreatinin, reaksi
idiosinkratik, ruam terutama pruritus, neutropenia, anemia,
trombositopenia, hipotensi.
Interaksi obat: Imunosupresan, vitamin k atau diuretic yang mengandung
vit k, probenesid, AINS, diuretic, minoksidil.

Enalapril maleat
Nama dagang:
1. Tenace: tablet 5 mg, 10 mg

28
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Hipertensi esensial semua tingkatan, hipertensi renovaskular,


gagal jantung kronik.
Dosis: D: 10-40 mg/hari dalam dosis tunggal atau terbagi.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Riwayat angioedema berhubungan dengan terapi
sebelumnya ACE inhibitor.
Perhatian: Pengurangan volume atau hipertensi dg kadar rennin tinggi,
gangguan ginjal atau stenosis arteri renal, hipotensi, gagal ginjal, DM,
hamil, anak.
Efek samping: Pusing, sakit kepala, fatigue, asthenia, hipotensi ortostatik,
sinkrop, mual, diare, kram otot, ruam kulit, batuk.
Interaksi obat: Obat antihipertensi lain, suplemen K, diuretic hemat
kalium.

Imidapril HCl
Nama dagang:
1. Tanapress: tablet 5 mg, 10 mg
Indikasi: Hipertensi.
Dosis: D: 1 x sehari 2.5 - 10 mg.
Aturan pakai: 15 menit sebelum makan.
Kontra indikasi: Riwayat angioedema karena ACE inhibitor, pasien dalam
pengobatan apheresi LDL mengunakan dexran selulosa sulfat. Pasien yg
menjalani dialysis dg mengunakan acrylonitrilic methalyl sulfonat sodium
membrane (AN 69), wanita yg memiliki kemungkinan hamil.
Perhatian: Gangguan ginjal serius.
Efek samping: Batuk, pusing, hipotensi, sakit kepala, rasa tidak nyaman
pada faring, ruam kulit, angioedema, trombositopenia, gangguan
hematologi.
Interaksi obat: Dexran selulose, AN 69, diuretic hemat K, hidrokortiazid,
triklometiazid, litium, suplemen Ca, AINS.

Lisinopril
Nama dagang:
1. Noperten: tablet 10 mg

29
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi : Hipertensi, payah jantung kongestif yg tidak bias dikontrol oleh


diuretic&digitalis.
Dosis: Hipertensi : awal 10 mg 1 x sehari, pemeliharaan 10 mg 20 mg 1
x se hari, maksimal 40 mg/hari. Terapi dengan diuretic dimulai setelah 2 -
3 hari diuretik dihentikan. Payah jantung kongestif: awal 2,5 mg/hari,
pemeliharaan 5 20 mg/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Riwayat edema angioneurotik yg berhubungan dengan
terapi ACE inhibitor sebelumnya
Perhatian: Jangan dimulai bila tekanan sistolik kurang dari 100 mmHg.
Kehamilan & laktasi.
Efek samping: Sakit kepala, diare, batuk, mual, ruam kulit, palpasi, nyeri
dada, letargi, urtikaria, edema angioneutropik.
Interaksi obat: AINS kecuali indometasin, suplemen K, diuretic hemat K

Ramipril
Nama dagang:
1. Cardace: tablet 5 mg
2. Hyperil: tablet 5 mg
3. Triatec: tablet 2.5 mg, 5 mg, 10 mg
Indikasi: Pengobatan hipertensi dan gagal jantung.
Dosis: D: Awal 2,5 mg sehari; pemeliharaan 2,5 5 mg sekali sehari;
maksimal 10 mg sehari dalam dosis tunggal atau terbagi.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Penyakit pada arteri yang mengalirkan darah,
hiperaldosteronisme primer, angioedema, hamil dan laktasi.
Perhatian: Riwayat angioedema yg tidak berhubungan dg terapi ACE
inhibitor, gagal jantung kongestif dg atau tanpa berhubungan dg
insufisiensi ginjal. Pada hipertensi hentikan diuretic 2 3 hari sebelumnya.
Efek samping : Batuk kering dan persisten, nyeri abdomen, konstipasi,
diare, ruam kulit, pusing, lelah, sakit kepala, kehilangan daya pengecapan
dan nafsu makan, mual, muntah, pingsan, rasa kebas atau kesemutan.
Interaksi obat: Suplemen k, pengganti garam atau diuretic, litium.

2.4. BETA BLOKER

30
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Bisoprolol (5 mg)
Nama dagang:
1. Concor: tablet 2.5 mg, 5 mg
2. Maintate: tablet 2.5 mg, 5 mg
Indikasi: Hipertensi, sebagai monoterapi atau kombinasi dengan
antihipertensi lain.
Dosis: Awal: 1x sehari 5 mg, dapat ditingkatkan menjadi 10-20 mg/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Syok kardiogenik, blok AV derajat 2 atau 3, sindrom sick
sinus, blok SA, bradikardi.
Perhatian: Gangguan fungsi ginjal & hati, bronkospasme, terapi bersama
anestesi inhalasi, DM, blok AV derajat 1, angina prinzmetal, penyakit
oklusi arteri perifer.
Efek samping: Sensasi dingin atau kebal thd ekstrimitas, mual, muntah,
diare, konstipasi, lelah, pusing, sakit kepala.
Interaksi obat: verapamil, diltiazem, nifedipin, klonidin, penghambat
MAO, antiaritmia gol 1 & 3, parasimpatomimetik, beta bloker lain, insulin
& obat DM oral, anestesi, glikosida digitalis, obat yang menghambat
sintesa prostaglandin, derivate ergotamine, simpatomimetik, antidepresan
trisiklik, barbiturate, fenotiazin, rifampisin, antihipertensi lain.

Carvedilol
Nama dagang:
1. V-bloc: tablet 6.25 mg, tablet 25 mg
Indikasi: Hipertensi essensial & gagal jantung kongestif.
Dosis: Hipertensi: 1x sehari 12.5-25 mg. maksimal 50 mg/hari. Gagal
jantung kongestif: 2x sehari 3.125-6.25 mg. Maksimal 2x sehari 25-50 mg.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Gagal jantung dekompensasi yang membutuhkan
penunjang inotropik IV, asma bronchial, PPOK, gangguan fungsi hati, blok
AV derajat 2 & 3, bradikardi berat, syok, sindroma sick sinus, hipotensi
berat (< 85 mmHg), hamil, laktasi, anak < 18 thn, hipersensitif.
Perhatian: Hipertensi labil atau sekunder, angina pectoris tidak stabil,
gangguan konduksi jantung, penyakit arteri perifer, kerusakan ginjal,

31
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

serangan jantung, DM, lansia, terapi dengan diuretic psoriasis, penyakit


oklusi vaskuler berat, feokromositoma.
Efek samping: Edema, pusing, bradikardi, hipotensi, mual, diare,
penglihatan kabur.
Interaksi obat: Reserpin, guanetidin, metildopa, klonidin, guafenesin,
rifampisin, nifedipin, antagonis Ca, anestesi, digoksin, antidiabetik oral,
barbiturate, fenotiazin, antidepresan trisiklik, vasodilator, alkohol.

Metoprolol
Nama dagang:
1. Loprolol: tablet
Indikasi: Hipertensi, angina pectoris, aritmia jantung, infark miokard,
tirotoksikosis, migren.
Dosis: Hipertensi 100 mg dosis tunggal atau terbagi, pemeliharaan 100-
200 mg/hari. Angina pectoris 50-100 mg/hari terbagi dalam 2-3 dosis.
Aritmia jantung 50 mg 2-3x sehari, dapat ditingkatkan s/d 300 mg dalam
dosis terbagi. Infark miokard 50 mg/6 jam selama 48 jam, pemeliharaan
200 mg/hari. Tirotoksikosis 50 mg 4x sehari. Migren profilaksis 100-200
mg/hari dalam dosis terbagi.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Sinus bradikardi, syok kardigenik & gagal jantung,
bronkospasme atau asma, frekuensi denyut jantung < 45 denyut/menit,
blok jantung derajat 2 & 3, TD sistolik < 100 mmHg atau gagal jantung
sedang sampai berat.
Perhatian: Gangguan fungsi hati, gagal jantung & bronkospasme, hamil,
laktasi, anak, dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau
menjalankan mesin.
Efek samping: Rasa lelah, sakit kepala, kejang otot, depresi, bingung,
insomnia, halusinasi, bradikardi, aritmia, edema, mual, muntah, nyeri
abdomen, diare, konstipasi, gatal atau kemerahan, bronkospasme,
gangguan konduksi.
Interaksi obat: Verapamil, penghambat ganglion simpatetik, beta bloker
lainnya, MAOI, nitrogliserin, indometasin.

Propranolol HCl (10 mg, 40 mg)

32
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Terapi hipertensi, angina pectoris, ansietas takikardia, disaritmia


jantung, kardiomiopati obstruktif hipertrofi & tremor esensial. Terapi
tambahan dari tirotoksikosis & feokromositoma. Profikalksis setelah infark
miokard akut, migren,& angina pectoris.
Dosis: D & A (>12 thn): Angina pectoris 20 mg 3-4x sehari, ditingkatkan
bertahap s/d 40 mg 3-4x sehari, maksimal 200-280 mg/hari jika perlu.
Aritmia jantung: 10-30 mg 3-4x sehari. Hipertensi 20 mg 3x sehari,
ditingkatkan setelah 3 hari menjadi 40 mg 3-4x sehari. Migren profilaksi
D: 40 mg 2-3x sehari. Kardiomiopati obstruksi hipertofi 10-20 mg 3-4x
sehari. A (< 12 thn) setengah dosis dewasa.
Aturan pakai: Sebelum makan.
Kontra indikasi: Blok AV derajat 2 & 3, syok kardiogenik. Riwayat
bronkospasme & asidosis metabolik.
Perhatian: Gangguan penerimaan jantung, gagal jantung, DM, hipertiroid,
anestesi.
Efek samping: Gangguan GI kelenahan otot, lelah, jarang; bradikardia,
parestesia, trombositopenia, purpura, ruam kulit.
Interaksi obat: Meningkatkan efek depresan miokardium yang lain, Ca
antagonis & hipoglikemi. Efek dihilangkan oleh isoprenalin. Efek
vasokonstriksi perifer ditingkatkan oleh penghambat saraf adenergik &
deplesia katekolamin.

2.5. ANTAGONIS KALSIUM


Amlodipin besylate (5 mg, 10 mg)
Nama dagang:
1. Norvask: tablet 5 mg, 10 mg
2. Tensivask: tablet 5 mg, 10 mg
3. Theravask: tablet 5 mg, 10 mg
4. Divask : tablet 5 mg, 10 mg
5. Exforge (+ valsartan): tablet 5/80 mg, 5/160 mg
Indikasi: Hipertensi profilaksis, angina. Hipertensi esensial pada pasien
dengan TD yang tidak cukup dikendalikan hanya dengan monoterapi.
Dosis: D: untuk angina/hipertensi, awal 5mg/hari, maksimal 10mg/hari.
Lansia 2.5 mg/hari. Exforge: 1 tab/hari.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makanan, diminum pagi hari.

33
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap dihidropiridin, hipertensi berat,


hamil, laktasi, gangguan ginjal berat (bersihan kreatinin 10 ml /menit).
Angioderma herediter, atau angioderma yang timbul selama terapi awal
dengan ACE inhibitor atau antagonis reseptor angiotensin II.
Perhatian: Kehamilan dan menyusui, gagal jantung kongestif. Pasien
dengan deplesi vol cairan tubuh dan atau deplesi garam yang mendapat
diuretik dosis tinggi. Penggunaan bersama dengan suplemen K,diuretik
hemat K, pengganti garam yang mengandung K, atau obat yang dapat
meningkatkan kadar K (misalnya heparin). Hindari penghentian
pengobatan secara mendadak. stenosis arteri ginjal bilateral atau unilateral,
menjalani transplantasi ginjal. Gangguan fungsi hati atau obstruksi sal
empedu. Stenosis katup aorta atau mitral, kardiomiopati hipertrofi
obstruktif.
Efek samping : Sakit kepala, edema, kelelahan menyeluruh, fatigue, mual,
muntah, pusing, muka merah, nyeri abdomen, palpitasi, edema, pruritus,
dyspepsia, nasofaringitis, influenza, rasa lemas yang menyeluruh, sensasi
panas.
Interaksi obat: Teofilin, ergotamin, suplemen K, diuretik hemat K,
pengganti garam yang mengandung K & obat lain yang dapat
meningkatkan kadar K ( misalnya heparin)

Diltiazem HCl
Nama dagang
1. Herbesser: tablet CD (100 mg, 200 mg), injeksi 50 mg
Indikasi: Hipertensi essensial ringan hingga sedang, angina pektoris,
angina pektoris tipe varian.
Dosis: D: 60mg/8 jam dosis awal, Lansia 60 mg/12 jam. Jika perlu dosis
ditingkatkan sampai 360mg/hr.
Aturan pakai: Bersama atatu tanpa makan.
Kontra indikasi: Bradikardi berat, gagal jantung kiri, blok AV derajat 2
atau 3, sindrom penyakit sinus, kehamilan dan menyusui.
Perhatian: Kurangi dosis pada gangguan hati dan ginjal, gagal jantung atau
gangguan fentrikel kiri.
Efek samping: Bradikardi, blok SA, blok AV, hipotensi, malaise, sakit
kepala, muka merah dan panas, gangguan saluran cerna.

34
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interaksi obat: Antihipertensi, dihidropiridin, antagonis Ca, beta bloker,


rauwolfia, digitalis, antiaritmia, aprindin HCl, siklosporin, teofilin,
takrolimus, karbamazepin, fenitoin, triazolam, midazolam, cimetidin,
rifampisin, anestesi, HIV protease inhibitor, relaksan otot.

Felodipine
Nama dagang
1. Nirmadil: tablet 5 mg
Indikasi: Hipertensi, angina pectoris.
Dosis: Hipertensi, awal 5 mg 1x sehari, pemeliharaan 5-10 mg 1x sehari.
Lansia & ggn fungsi hati, awal 2.5 mg 1x sehari. Angina pectoris, awal 5
mg 1x sehari, dapat ditingkatkan s/d 10 mg 1x sehari.
Aturan pakai: Bersama atatu tanpa makan.
Kontra indikasi: Kehamilan, hipersensitif.
Perhatian: Hipotensi dengan takikardi, sinkop, iskemik miokard, gagal
jantung atau gangguan fungsi ventrikelterutama pada terapi kombinasi
dengan beta bloker.
Efek samping : Muka merah, sakit kepala, palpitasi, pusing, edema perifer,
pembesaran gusi ringan.
Interaksi obat: Simetidin, eritromisin, itrakonazol dapat meningkatkan
kadar obat dalam plasma. Fenitoin, karbamazepin, barbiturate
menyebabkan penurunan kadar obat dalam plasma.

Nicardipine
Nama dagang
1. Perdipin: injeksi 10 mg
Indikasi : Pengobatan darurat pada krisis hipertensi akut selama operasi,
untuk menurunkan TD secara cepat, hipertensi darurat.
Dosis: Pengobatan darurat pada krisis hipertensi akut selama operasi, 2-10
mcg/kg/menit secara infus IV drip sampai TD yang diinginkan tercapai,
kemudian dosis disesuaikan sambil memantau TD. Untuk menurunkan TD
secara cepat, 10-30 mcg/kg BB IV. Hipertensi darurat, 0.5-6 mcg/kg
BB/menit secara infus IV drip dengan kecepatan rata-rata 0.5 mcg/kg
BB/menit sampai TD yang diinginkan tercapai sambil memantau TD.

35
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Hemostasis inkomplet, pendarahan intracranial,


peningkatan TIK pada stadium akut stroke serebral.
Perhatian : Penghentian secara tiba-tiba, gangguan fungsi hati atau ginjal,
stenosis aorta, lansia, anak, hamil & laktasi.
Efek samping : Ileus paralitik,hipoksia, dispnea, trombositopeni,
peningkatan SGOT dan SGPT, takikardia, palpitasi, kemerahan pada
wajah, malaise umum.
Interaksi obat: Saquinavir, ritonavir, antihipertensi lain, beta bloker,
fentanil, digoksin, fenitoin, rifampisin, simetidin, imunosupresan,
nitrogliserin, relaksan otot.

Nifedipine (10 mg)


Nama dagang
1. Adalat: tablet OROS 30 mg
Indikasi: Pengobatan & pencegahan angina pectoris, pengobatan tambahan
pada hipertensi.
Dosis: Angina pectoris, awal 10 mg 3x sehari. Angina variant, 20-30 mg 3-
4x sehari. Hipertensi, awal 10 mg 3x sehari, dapat ditingkatkan sampai 20
mg 3x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau sesudah makan.
Kontra indikasi: Syok KV, hamil, laktasi, infark miokard, hipersensitif, .
Perhatian: Cadangan jantung yang buruk, DM, gangguan fungsi hati, anak,
penghentian terapi harus dilakukan secara bertahap, hipotensi berat.
Efek samping: Sakit kepala, muka merah, takikardi, edema perifer,
hipotensi ortostatik, pusing, rasa lemah/lelah, perburukan gejala angina,
iskemia serebral, mual, muntah, nyeri epigastrum, tinnitus, kram kaki,
ruam kulit, intoleransi glukosa, hepatitis.
Interaksi obat: Meningkatkan kerja antihipertensi lain & beta bloker,
digoksin, simetidin, insulin, kuinidin (monitor kadar obat dalam darah).

2.6. ANTAGONIS ANGIOTENSIN II


Candesartan cilexetil
Nama dagang

36
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Blopress: tablet 8 mg, 16 mg


2. Blopress plus (+ hydrochlorothiazide): tablet 16 mg
Indikasi: Hipertensi dan gagal jantung. Terapi pasien hipertensi yang
tekanan darah tidak terkontrol adekuat dengan candesartan atau
hidroklortiazid tunggal.
Dosis: Awal 1x sehari 4 mg, dapat ditingkatkan s/d 16 mg 1x sehari.
Blopress plus: 1 tab/hr.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Hamil, hipersensitif, laktasi, gangguan ginjal berat
(bersihan kreatinin 30 ml/menit), gangguan hati berat atau kolestatis,
hipokalemia & hiperkalsemia refrakter, gout.
Perhatian: Stenosis arteri renalis, pengurangan volume intravascular atau
Na, hamil & laktasi, penyakit ginjal berat, gangguan fungsi hati atau
penyakit hati progresif, SLE, pemeriksaan periodik serum elektrolit.
Efek samping: Sakit kepala, pusing, infeksi sal nafas atas (ISPA), nyeri.
Interaksi obat: Diuretic hemat K, alkohol, barbiturat, narkotik, antidiabetik,
antihipertensi lain, cholestiramin & resin cholestipol, kortikosteroid, amino
pressor,obat relaksasi otot skeletal non-depolarizing, lithium, AINS

Irbesartan
Nama dagang
1. Aprovel: tablet 150 mg, 300 mg
2. Irvask: tablet 150 mg, 300 mg
3. Co Aprovel (+ hydrochlorothiazide): tablet (150/12.5 & 300/12.5 mg)
Indikasi: Hipertensi esensial. Hipertensi esensial pada pasien yang TD nya
tidak dapat dikendalikan secara adaekuat dengan irbesartan atau HCT saja
Dosis: Awal dan pemeliharaan sehari 150 mg. dapat ditingkatkan s/d 300
mg. Usia lanjut : 75 mg. Co-Aprovel: 1 tab 1x/hr.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Hamil, laktasi, gangguan ginjal & hati berat, hipokalemia
refrakter, hiperkalsemia, sirosis biliar, kolestasis.
Perhatian: Deplesi volume intravascular, hipertensi renovaskular,
gangguaan & kerusakan ginjal, transplantasi ginjal, stenosis katup
aorta/mitral, kardiomiopati hipertropik obstruktif, aldosteronisme
primerstenosis arteri renalis yang menyebabkan penyakit ginjal, dapat

37
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

mengganggu toleransi glukosa. Monitor elektrolit serum secara periodik.


Kardiopatik iskemik penyakit KV iskemik, riwayat alergi atau asma
bronkial. Lupus eritematosus sistemik. Monitor serum K periodik jika
diberikan bersama obat yang mempengaruhi K serum.
Efek samping: Trauma muskuloskeletal, sakit kepala, wajah kemerahan.
pusing, lelah, mual, muntah, urinasi abnormal, jarang, reaksi
hipersensitivitas.
Interaksi obat: Suplemen K & diuretic hmat K, litium, obat anti hipertensi
lain, garam pengganti yang mengandung K, obat yang menekan SSP, obat
antidiabetik, kolestiramin, resin kolestipol, kortikosteroid, ACTH,
glikosida digitalis, AINS, obat relaksan otot, rangka non depolarisasi, obat
antigout, garam Ca.

Losartan K
Nama dagang
1. Angioten: tablet
Indikasi: Hipertensi.
Dosis: Hipertensi esensial 50 100 mg 1x/hari. Gangguan hati 25 mg
1x/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap losartan K.
Perhatian : Hipotensi dapat terjadi pada pasien dengan deplesi vol
intravaskuular. Pasien ganggguan hati, kerusakan ginjal, lanjut usia, hamil
dan laktasi. Anak.
Efek samping: Pusing, sakit kepala, lelah, batuk, diare, dyspepsia, kram
otot, myalgia, nyeri punggung & tungkai, insomnia, hidung tersumbat,
ISPA, sinusitis.
Interaksi obat: Diuretic tiazid : meningkatkan efek hipotensi. Angiotensin.

Valsartan (80 mg & 160 mg)


Nama dagang
1. Diovan: tablet 80 mg, 160 mg
Indikasi: Hipertensi, gagal jantung, pasca infark miokard.

38
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: Hipertensi : 80 mg 1x/hari dapat ditingkatkan 160 mg 1x/hari.


Gagal jantung : awal 40 mg 2x/hari. Maks 320 mg dalam dosis terbagi.
Pasca infark miokard: awal 20 mg 2x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Hamil dan laktasi. Kerusakan hati yang berat, sirosis,
obstruksi bilier.
Perhatian: Ganguan ginjal dan hati. Obstruksi saluran empedu, deplesi Na
atau volume cairan tubuh, stenosis arteri ginjal unilateral atau bilateral,
hati-hati untuk memulai terapi pasien gagal jantung & pasca infark
miokard, pasien gagal jantung tiadak dianjurkan penggunaan bersama
valsartan, ace-inhibitor, beta bloker.
Efek samping: Sakit kepala, pusing, infeksi virus, infeksi saluran nafas,
batuk, diare, lesu, rhinitis, sinusitis, sakit pinggang, nyeri perut, mual,
faringitis, artralgia.
Interaksi obat: Diuretic hemat k, suplemen K.

2.7. ANTIHIPERTENSI GOLONGAN LAIN


Clonidine HCl (0.15 mg)
Nama dagang
1. Catapres: tablet 0.15 mg, injeksi
Indikasi: Hipertensi, Amp: krisis hipertensi.
Dosis: Tab, awal 0.075-0.15 mg/hari, dapat ditingkatkan setelah 2-4
minggu. Hipertensi berat, 0.3 mg 3x sehari. Amp, 0.2 mcg/kgBB/menit
secara infus IV dengan kecepatan tidak lebih dari 0.5 mcg/kgBB/menit,
maksimal 0.15 mcg/infus, jika perlu dapat diberikan 4x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Perhatian: Gangguan ritme & konduksi system AV pada jantung, gagal
ginjal, gangguan perfusi serebral atau perifer, depresi, polineuropati,
konstipasi, gangguan dalam mengemudi/mengoperasikan mesin,
penghentian obat secara tiba-tiba.
Efek samping: Mulut kering, sedasi, rasa lelah.
Interaksi obat: Meningkatkan efek antihipertensi dari diuretic, vasodilator,
beta bloker. Dengan beta bloker & glikosida jantung, menyebabkan
disritmia & penurunan frekuensi denyut jantung. Dengan antidepresan
trisiklik, menurunkan TD.

39
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Doxazosin
Nama dagang
1. Cardura: tablet 2 mg
Indikasi: Hipertensi, hyperplasia prostat jinak & utk mengurangi aliran
urine yang berhubungan dg hipertensi prostat jinak.
Dosis: Hipertensi, 1 mg/hr ditingkatkan setelah 1-2 minggu menjadi 2
mg/hari, kemudian 4 mg/hari, dosis lazim; 2-4 mg/hari. Hyperplasia
prostat jinak, dosis lazim 2-4 mg/hr, maks: 8 mg/hr.
Aturan pakai: Sebelum makan.
Perhatian: Hipotensi postural/sinkop, gangguan fungsi hati, hamil dan
laktasi.
Efek samping: Asthenia, kelelahan menyeluruh, urdsing, sinkop, sakit
kepala, edema, pusing, hipotensi, ejakulasi retrokard, ginekomastia.
Interaksi obat: Simetidin, penggunaan bersama dgn penghambat PDE-5.

2.8. DIURETIK
Furosemid
Nama dagang
1. Farsix: tablet, injeksi
2. Lasix: tablet, injeksi
Indikasi: Edema pada jantung, paru, ginjal pd eklamsia dan kehamilan,
hipertensi, hiperkalsemia, enuresis noktunal.
Dosis: Dosis awal 40 mg pada pagi hari, pemeliharaan 20 mg sehari atau
40 mg selang sehari, anak 1 3 mg/kgBB sehari.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Defisiensi elektrolit, anuria, hipokalemia, koma hepatic
Perhatian: Insufisiensi hati atau ginjal, hipertrofi prostat, monitoring cairan
dan elektrolit, kehamilan dan menyusui, dapat menyebabkan hipokalemia
dan hiponatremia, memperburuk DM, gagal hati, porfiria.
Efek samping: Rasa tidak enak pd perut, sakit kepala, gang GI, penglihatan
kabur, pusing.
Interaksi obat: Dapat meningkatkan toksisitas aminoglikosida,
sefalosporin, litium, salisilat, glikosda jantung, efektifitas diuretic
diturunkan oleh probenesid.

40
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Hydrochlorothiazide
Indikasi: Diuretika, edema, terapi tambahan pada hipertensi.
Dosis: Edema: dosis awal 12,5 - 25 mg sehari. Hipertensi dosis awal 12,5
mg/hari. Usia lanjut dosis awal 12,5 mg/hari.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Anuria, terapi bersama litium, dekompensasi ginjal.
Perhatian: Gangguan fungsi hati atau ginjal hentikan bila memburuk.
Hamil, laktasi, usia lanjut. Monitor cairan dan elektrolit.
Efek samping: Gangguan metabolik, ketidakseimbangan elektrolit,
anoreksia, gangguan GI, sakit kepala, pusing.
Interaksi obat: Dapat meningkatkan toksisitas dari glikosida digitalis, efek
antihipertensi. Peningkatan resiko hipotensi postural dengan alkohol,
barbiturat, opioid. Efek menekan K ditingkatkan oleh kortikosteroid.

Manitol (250 ml, 500 ml)


Indikasi: Profilaksis gagal ginjal akut, menurunkan tekanan maupun
volume cairan intraokuler atau cairan cerebrospinal, oliguria pada tindakan
operasi gagal ginjal akut.
Dosis: 50-200 gr selama 24 jam, didahului oleh dosis uji 200 mg/kg injeksi
iv yang lambat.
Aturan pakai: Infus IV.
Kontra indikasi: Gagal ginjal dengan anuria : kongesti atau udem paru
yang berat, dehidrasi hebat dan pendarahan intracranial.
Perhatian: Pasien gagal jantung kongestif, edema paru.
Efek samping: Menggigil, demam, mual,muntah,poliuria.

Spironolactone
Nama dagang
1. Letonal: tablet 25 mg, 100 mg
2. Spirola: tablet 25 mg
Indikasi: Udema, gagal jantung kongestif, sirosis hati, sindroma nefrotik,
hipertensi.

41
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: Udema : dosis tunggal. gagal jantung kongestif:25-200mg. sirosis


hati : 200-400 mg. sindrom nefrotik: 100-200 mg. hipertensi: 50-100 mg.
Anak : dosis awal 3 mg/kgBB dalam dosis terbagi.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Insufisiensi ginjal akut, anuria, hiperkalemia, hamil.
Perhatian: Pemakaian bersama obat suplemen K, hindari bila terjadi
gangguan fungsi ginjal sedang dan berat, laktasi, anestasia.
Efek samping: Ginekomastia, gejala GI, mengantuk, letargi, ruam, sakit
kepala, ggn mental, ataksia, impotensi, irregularitas menstruasi,
perdarahan pasca menopause.
Interaksi obat: Dapat menghilangkan respon vaskuler noradrenalin,
menghambat bersihan digoksin.

2.9. VASODILATOR PERIFER & AKTIVATOR SEREBRAL


Citicoline
Nama dagang
1. Brainact: tablet (500 mg & 1 g), tablet O-DIS, injeksi (0.5 g & 1 g)
2. Bralin: injeksi 1000 mg
3. Neulin: injeksi 500 mg
4. Takelin: injeksi 250 mg
Indikasi: Tidak sadar akibat trauma otak, kecelakaan, bedah otak,
gangguan psikiatrik, syaraf.
Dosis: Stadium akut: 250-500 mg 1-2 x sehari dengan IV drip atau IV
injeksi. Stadium kronik: 100-300 mg 1-2 x sehari dengan injeksi IV/IM.
Tablet: 1000-2000 mg/hari dalam dosis terbagi.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Perhatian: Anak, hamil, laktasi.
Efek samping: Gangguan epigastrum, mual, kemerahan pada kulit, sakit
kepala, pusing.

Co-dergocrine mesylate
Nama dagang
1. Ergotika: tablet 4.5 mg, injeksi

42
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Terapi tambahan pada gejala-gejala gangguan pembuluh darah


otak seperti dimensia (keruntuhan mental) yang disertai dengan pusing,
sakit kepala, konsentrasi rendah, disorientasi, gangguan daya ingat, kurang
inisiatif, tidak bersemangat, kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-
hari dan perawatan diri sendiri.
Dosis: 1,5 mg 3 x sehari atau 4,5 mg sekali sehari.
Aturan pakai: Sebelum makan.
Kontra indikasi: Pasien yang hipersensitif terhadap preparat ergot, atau
psikosis.
Perhatian: Bradikardia yang parah.
Efek samping: Hidung tersumbat, gangguan lambung (sehingga
dikonsumsi bersama dengan makanan).

Extr. Ginkobiloba, ginkgoflavone glycoside


Nama dagang
1. Tebokan Forte: tablet
Indikasi: Gangguan sirkulasi perifer & serebral pd usia lanjut.
Dosis: 3x sehari 1 tablet.
Aturan pakai: Berikan segera sebelum makan.

Flunarizin
Nama dagang
1. Degrium: tablet 5 mg
2. Frego: tablet 5 mg, 10 mg
Indikasi: Profilaksis dan terapi migren, gangguan peredaran darah serebral
dan perifer.
Dosis: D: 5-10 mg/hari. Maksimal 10 mg/hari. <65 tahun awal 10 mg/hari,
>65 tahun awal 5 mg/hari. Pemeliharaan 5 hari/minggu. Lama pengobatan
6 bulan. Hentikan setelah 2 bulan jika tidak ada respon.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Depresi, parkinson, dan selama terapi beta bloker.
Perhatian: Hamil, laktasi, mempengaruhi kemampuan menjalankan mesin
atau kendaraan.
Efek samping: Mengantuk, Fatigue.
Interaksi obat: Alkohol, antiepilepsi, sedative, antidepresan.

43
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nicergolin
Nama dagang
1. Serolin: tablet 10 mg, 30 mg
Indikasi: Ganguan vaskulo-metabolik serebral/periver akut & kronik.
Dosis: 30-60mg dlm 2-3 dosis terbagi.
Aturan pakai: Perut kosong.
Efek samping: Ggn GI ringan, sensasi panas pd wajah.
Interaksi obat: Dpt meningkatkan kerja antihipertensi.

2.10. VASOKONTRIKTOR
Nor ephinefrin bitartrat
Nama dagang
1. Vascon: injeksi
Indikasi: Mengendalikan TD pada kasus hiportensi akut tertentu, terapi
penunjang pada gagal jantung & hipotensi berat.
Dosis: Hipotensi akut 80 mcg/ml (setara norephineprin basa 80 mcg/ml)
dengan kecepatan awal 0,16 -0,33 m/menit.henti jantung I.V cepat atau
intra kardiak: 0,5-0,75 ml larutan-200 mcg/ml.
Kontra indikasi: Hipotensi karena kekurangan voleme darah kecuali pada
keadaan darurat untuk mempertahankan perfusi arteri koroner dan otak
sampai terapi penggantian vol darah selesai dilakukan. Trombosis vaskuler
mesenterik/ perifer. Selama pemberian anestesi siklopropan dan halatan.
Perhatian : Hipertensi harus diberikan kedalam vena besar terutam vena
antecubiti. Hindari pemberian pada vena, tungkai pada lansia, hamil,
laktasi, anak. Ekstravasasi pada tempat suntikan dapat menyebabkan
nekrosis.
Efek samping : Cedera iskemik, bradikardi, aritmia, ansietas, sakit kepala
sementara & mendadak, kesulitan bernafas, nekrosis yang meluas pada
tempat injeksi, deplesi vol plasma (pada pemberian dalam jangka lama).
Interaksi obat: Penghambat MAO atau anti depresan trisiklik

2.11. DISLIPIDEMIA
Atrovastatin
Nama dagang
44
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Lipitor: tablet 10 mg, 20 mg


2. Truvas: tablet 10 mg
Indikasi: Tambahan diet untuk mengurangi kadar kolesterol, LDL, apoB,
&trigliserida& peningkatan HDL untuk pasien hiperkolesterolemia primer
dan hiperlipidemia dimana pengobatan non-farmakologikal dan
farmakologikal tunggal lain tidak memadai.
Dosis: Awal 10mg 1x sehari, dosis anjuran 10-80mg 1x/hr.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makan. Malam hari.
Kontra indikasi: Penyakit hati aktif, hamil, menyusui, wanita pada usia
subur.
Perhatian: Lakukan tes fungsi hati sebelum terapi atau sebelum
peningkatan dosis. Pasien alkoholik berat. Hentikan terapi jika kadar
transsaminase serum meningkat dr 3x battas normal. Penggunaan bersama
dg fibrat, niasin, siklosporin, atau erthromisin dapat meningkatkan resiko
miopati. Anak dan pasien lansia.
Efek samping: Ggn GI, insomnia,asthenia, mialgia.
Interaksi obat: Siklosporin, derivate asam fibrat, eritromisin, antifungal
azol, niasin, klaritomisin, inhibitor simetidin, digoxin, spironolacton,
kontrasepsi oral.

Ciprofibrate
Nama dagang
1. Modalim: tablet 100 mg
Indikasi: Hiperlipidemia primer termasuk hiperkolesterolemia,
hipergliseridemia, & kombinasi hiperlipidemia.
Dosis: D: 100 mg/hari. D dengan gagal ginjal, 100 mg selang sehari.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makan. Malam hari.
Kontra indikasi: Gangguan fungsi hati & ginjal berat, hamil, laktasi.
Perhatian: Disfungsi hati atau ginjal, lakukan tes fungsi hati secara berkala.
Efek samping: Gangguan GI, sakit kepala, vertigo, ruam kulit, mialgia,
miopati.
Interaksi obat: Efek potensiasi dengan warfarin, penghambat HMG CoA
reduktase, fibrat.

Fenofibrate (200 mg)

45
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. Felosma: tablet 300 mg
2. Hyperchol: tablet 300 mg
3. Lipanthyl supra: tablet 160 mg
4. Trolip : tablet 100 mg
Indikasi: Hiperkolesterolemia (tipe II), hipertrigliseridemia endogenous
(tipa IV) & hiperlipidemia gabungan ( tipe IIb & III).
Dosis: D: 300 mg/hr dosis tunggal. Pemeliharaan : 100 mg 2 x/hr. A > 10
thn maks 5 mg/kg/hr.
Aturan pakai: Bersama makanan.
Kontra indikasi: Ganguan hati & ginjal berat. Penyakit kandung empedu.
Hamil & laktasi.
Perhatian: Monitor kadar serum transaminase secara berkala.
Efek samping: Jarang, ganguan GI, sakit kepala, kram otot, peningkatan
sementara enzim transaminase & kadar kreatinin, reaksi alergi, fatigue
Interaksi obat: Meningkatan efek antikoagulan oral & resiko pendarahan

Gemfibrozil (300 mg)


Nama dagang
1. Lapibroz: tablet (600 mg)
Indikasi: Hioperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, dislipidemia :
Frederickson tipe II A, II B, IV, III, V.
Dosis: 900-1.500 mg/hr terbagi 2 dosis
Aturan pakai: Diberikan jam sebelum makan
Kontra indikasi: Peny kandung empedu & hati berat, disfungsi ginjal.
Efek samping : Ganguan GI, mual, muntah
Interaksi obat: Meningkatkan kadar warfarin dalam plasma.

Rosuvastatin Ca
Nama dagang
1. Crestor: tablet 10 mg, 20 mg
Indikasi: Hiperkolesterolemia primer, menurunkan kadar kolesterol total,
LDL, trigliserida, dan meningkatkan HDL.

46
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: Awal: 5-10mg 1x sehari, bila perlu dosis dapat ditingkatkan sampai
tingkat dosis berikutnya sesudah 4 minggu. Untuk pasien >70th dan pasien
dg gagal ginjal berat dosis awal 5mg 1x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Penyakit hati, penggunaan bersama dg siklosporin, wanita
usia subur, hamil dan laktasi.
Perhatian: Konsumsi alkohol yg berlebih dan atau mempunyai riwayat
penyakit hati, hiperkolesterolemia sekunder yg disebabkan oleh hipotiroid
atau sindrom nefrotik. Hindari penggunaan bersama dg gemfibrozil, usia
lanjut >70th.
Efek samping: Sakit kepala, pusing, konstipasi, mual, nyeri abdomen,
mialgia, asthenia.
Interaksi obat: Antagonis vit k, gemfibrozil dan obat penurun lemak lain,
siklosporin, antasida, eritromisin, kontrasepsi oral, atau terapi sulih
hormon.

Simvastatin 10 mg
Nama dagang
1. Simbado: tablet 10 mg
2. Rechol: tablet 20 mg
Indikasi: Menurunkan kadar kolesterol total & LDL pada
hiperkolesterolemia primer&sekunder jika respon terhadap diet dan
pengobatan non-farmakologikal tunggal lain tidak memadai.
Dosis: Awal 10mg/hr pada sore hari. Hiperkolesterolemia ringan sampai
sedang: 5mg/hr. maks 40mg/hr.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makan. Sore hari.
Kontra indikasi: Penyakit hati aktif atau peningkatan persisten
transaminase serum yg tidak jelas penyebabnya, hipersensitifitas.
Perhatian: Monitor profil lemak tiap 3 bulan (pd penggunaan lama),
hipertrigliseridemia, alkoholisme, peny hati.
Efek samping: Nyeri abdomen, konstipasi, distensi abdomen, astennia,
sakit kepala, miopati, rabdomiolisis.
Interaksi obat: Meningkatkan efek koagulan kumarin, dengan obat
immunosupresan dapat meningkatkan resiko miopati,dan rabdomiolisis

47
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2.12. HEMOSTATIK
Asam traneksamat (250 mg)
Nama dagang
1. Kalnex: tablet (250 mg & 500 mg), injeksi 250 mg
2. Plasminex: tablet 500 mg, injeksi
Indikasi: Fibrinolisis dan epistaksis lokal, prostatektomi, konisasiserfik,
edema angio neurotik, perdarahan abnormal setelah poperasi, perdarahan
setelah ekstraksi gigi pada pasien hemofili
Dosis: D: oral 15-25 mg/kg 2-3x sehari. IV lambat 0,5-1 gram 3x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Penyakit tromboembolitik.
Perhatian: Kurangi dosis pada gangguan ginjal, hematuria pasif, hamil,
laktasi.
Efek samping: Gangguan GI, mual, pusing, muntah, anoreksia, sakit
kepala, eksantema, hipotensi pada pemberian IV cepat.
Interaksi obat: Jangan diberikan ke dalam darah tranfusi atau injeksi yang
mengandung penisilin.

Carbazochrome Na sulfonate
Nama dagang
1. Adona AC: injeksi
2. Crome: injeksi
Indikasi: Kecenderungan terjadi pendarahan, pendarahan dari kulit,
membrane mukosa, sekitar mata, nefrotik, metroragia.
Dosis: D: 30-90 mg/hari, terbagi dalam 3 dosis atau 1 ampul (2 ml) SK/IM
dosis tunggal harian atau 1 ampul (5 ml) sampai 2 ampul (10 ml) secara
IV/IV drip.
Perhatian: Lansia yang memerlukan pengaturan dosis.
Efek samping: Kadang-kadang kehilangan nafsu makan, rasa tak nyaman
pada lambung, reaksi hipersensitivitas.
Interaksi obat: Menyebabkan hasil positif pada tes urobilinogen urin.

Ethamsylate
Nama dagang
1. Dicynone: tablet 500 g, injeksi 250 mg/ml
48
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Hemostatik-antihemorhagik.
Dosis: D: oral 4 x sehari 500 mg pada menoragia. IV/IM profilaksis dan
pengobatan pendarahan periventrikel pada BBLR 12,5 mg/kg tiap 6 jam.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Efek samping: Kadang mual, sakit kepala, ruam kulit, hipotensi.

Menadion Na bisulfit
Nama dagang
1. Vitamin K: tablet, injeksi
Indikasi: Mencegah dan mengobati pendarahan pada neonates, ekstraksi
gigi, hipoprotrombinemia.
Dosis: Drag: 1 drag 3 x sehari. Injeksi: 5-10 mg dosis tunggal IM.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.

Octreotide
Nama dagang
1. Somatostatin lyomark: injeksi
Indikasi: Mengendalikan gejala pada pasien dengan karsinoid metastatic &
tumor yang mensekresi peptide intestinal vasoaktif (VIPomas).
Mengendalikan & mengurangi kadar GH & somatomedin dalam plasma
pada pasien dengan akromegaliyang tidak dapat diatasi dengan operasi,
radioterapi atau agonis dopamine. Menghentikan pendarahan & mencegah
timbulnya kembali varises gastroesofagus pada pasien sirosis. Digunakan
juga bersama terapi spesifik seperti skleroterapi endoskopi.
Dosis: Tumor endokrin gastro-entero-pankreatik, awal SK 0.05 1-2x
sehari, dapat ditingkatkan bertahap sampai 0.1-0.2 mg 3x sehari.
Pendarahan varises gastro-esofagus: 25 mcg/jam selama 5 hari dengan
infus IV continu.
Perhatian: Insulinoma, diabetes, hamil, laktasi.
Efek samping: Reaksi lokal & rasa tidak nyaman pada tempat suntikan,
anoreksia, mual, muntah, nyeri kejang perut, meteorismus, kembung,
diare, steatore. Jarang: distensi abdominal progresif, nyeri epigastrum
berat, nyeri tekan perut, pancreatitis akut, gangguan toleransi gula
postprandial, hipoglikemia, hipersensitifitas reaksi kulit, gangguan hati,

49
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

bradikardi, reaksi anafilaksis, pemakaian lama dapat menyebabkan


terjadinya batu kandung empedu.
Interaksi obat: Menurunkan absorbsi intestinal dari siklosporin,
menghambat absorbs simetidin, meningkatkan bioavaibilitas dari
bromokriptin.

Phytonadion
Nama dagang
1. Neo K: injeksi
Indikasi: Profilaksis dan pengobatan pendarahan pada bayi baru lahir
Dosis: 0,5-1 mg IM, 1-6 jam sesudah lahir
Perhatian: Tidak untuk injeksi IV
Efek samping: Hiperbilirubinemia, reaksi hipersensitiv termasuk syok
anafilaksis dan kematian

2.13. ANTIKOAGULAN, ANTIPLATELET & FIBRINOLITIK


(TROMBOLITIK)
Asam asetilsalisilat
Nama dagang
1. Ascardia: tablet 80 mg, 160 mg
2. Aspilet: tablet
3. Farmasal: tablet
4. Thromboaspilet: tablet
Indikasi: Profilaksis penyakit cerebro vaskular atau infark miokard.
Dosis: D: 75-300 mg/hari untuk pencegahan kardiovaskular trombolik,
150-300 mg/ hari untuk mengurangi kematian setelah infark miokard.
Aturan pakai : Sesudah makan.
Kontra indikasi: Anak dibawah 12 tahun dan yang menyusui, tukak peptik
yang aktif, hemofilia dan gangguan perdarahan lain.
Perhatian: Asma, hipertensi yang tak terkendali, kehamilan.
Efek samping : Bronkospasme, perdaraham saluran cerna juga perdarahan
lain.
Interaksi obat: AINS, antasid dan adsorben, antikoagulan,anti
epileptik,kortikosteroid, metoklorpamid, mifepriston

50
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Beraprost Na
Nama dagang
1. Dorner: tablet 20 mcg
Indikasi: Memperbaiki tukak, nyeri & rasa dingin yang berhubngan
dengan oklusi arterial kronik, hipertensi pulmonal primer.
Dosis: Memperbaiki tukak, nyeri & rasa dingin yang berhubngan dengan
oklusi arterial kronik, D: 120 mcg/hari dalam 3 dosis terbagi. Hipertensi
pulmonal primer, 60 mcg/hari dalam 3 dosis terbagi. Bila perlu dapat
ditingkatkan dosis s/d maksimal 180 mcg/hari dalam 3-4 dosis terbagi.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Pedarahan, hamil.
Peringatan: Pasien yang mendapat terapi antikoagulan, antiplatelet atau
fibrinoitik, sedang menstruasi, perdarahan atau diastesis.
Efek samping: Sakit kepala, rasa hangat, kemerahan pada wajah, gangguan
GI, perdarahan, pusing, peninkatan kadar enzim hati, trigliserida &
biirubin.
Interaksi obat: Warfarin, aspirin, tiklopidin, urokinase, preparat
prostaglandin I2

Cilostazol
Nama dagang
1. Citaz: tablet 100 mg
2. Pletaal: tablet (50 mg & 100 mg), sachet 100 mg
Indikasi: Pengobatan gejala iskemia seperti ulkus, rasa sakit dan dingin
pada ekstermitas disebabakan karena adanya penyumbatan arteri
kronis,pencegahan kambuhan infark otak.
Dosis: D: 40-60 mg/hari, Lansia 20-30 mg/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Perdarahan, gagal jantung kongesi dan kehamilan.
Perhatian: Menstruasi, kerusakan ginjal parah, menggunakan obat-obat :
anti koagulan, anti trombotik atau anti platelet lainnya, preparat
prostaglandin E atau derivatnya.
Efek samping : Ruam, palpitasi, takikardia, mika terasa panas, sakit
kepala, pusing, mual, muntah

51
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Clopidogrel (75 mg)


Nama dagang
1. CPG: tablet 75 mg
2. Platogrix: tablet 75 mg
Indikasi: Pengurangan keparahan arterosklerosis seperti infark miokardis,
stroke dan kematian veskulus.
Dosis: 75 mg/hari
Aturan pakai: Sesudah makan
Kontra indikasi: Hipersensitifitas, perdarahan patologi aktif.
Perhatian: Hati hati pada pasien dengan kemungkinan resiko peningkatan
perdarahan dari trauma, operasi atatu kondisi patologi lain. Hentikan terapi
1 minggu sebelum di operasi. Pada pemakain NSID, wanita hamil dan
menyusui.
Efek samping: Dapat menybabkan perdarahan, neutropemia atau
agranulositosis, sakit saluran cerna.

Fondaparinux Na
Nama dagang
1. Arixtra: injeksi 2.5 mg
Indikasi: Mencegah penggumpalan darah, mencegah DVT, dan mencegah
penyumbatan pembuluh paru-paru.
Dosis: 2.5 mg SC sehari 1 kali hingga 8 hari
Kontra indikasi: Pasien dengan perdarahan yang signifikan, endocarditis
bacterial akut, hipersensitif terhadap obat, kerusakan ginjal akut, dan
pasien dengan berat badan kurang dari 50 kg.
Perhatian: Jangan diberikan melalui rute intramuskular (IM route).
Efek samping: Efek Hematologis (perdarahan, anemia); Efek GI (N/V,
konstipasi, diare); Efek CV (edema, hipotensi, hepertensi,angina, PCI yang
mengarah pada catheter thrombosis); Efek CNS (insomnia, sakit kepala,
pusing, kebingungan); Efek Dermatologis (ruam, purpura).

Heparin Na
Nama dagang
1. Invlicot: injeksi
52
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Pengobatan trombosis vena-dalam dan embolisme paru, angina


tak stabil, profilaksis pada bedah umum, infark miokard.
Dosis: D: 15-25 unit/kg/jam secara infus i.v atau 250 unit/kg/jam selama
12 jam SC.
Kontra indikasi: Hemofilia dan gangguan hemoragik lain,
trombositopenia,tukak lambung,perdarahan cerebral yang baru terjadi,
hipertensi berat, penyakit hati berat,gagal ginjal, sehabis cedera berat atau
pembedahan (terutama pada mata atau susunan saraf), hipersensitif
terhadap heparin.
Perhatian: Gangguan hati dan ginjal, kehamilan.
Efek samping: Perdarahan, nekrosis kulit, trombositopenia,reaksi
hipersensitifitas.
Interaksi obat: Analgetik, asetosal, ketorolak, antiplatelet, infus gliseril
trinitrat.

Streptokinase
Nama dagang
1. Streptase: injeksi
Indikasi: Trombosis vena profunda, embolisme pulmoner, thrombosis
perifer akut, penyakit arteri oklusif kronik, oklusi arteri atau vena retina
sentral.
Dosis: Pemberian sistemik, D: 250000 iu IV infuse selama 30 menit,
diikuti dengan dosis pemeliharaan 100000 iu/jam.
Kontra indikasi: Pendarahan, endokarditis bacteria subakut, hipertensi
berat, kerusakan hati atau ginjal, pancreatitis atau DM yang parah, lansia.
Perhatian: Penderita defek katup mitral atau fibrilasi atrium
Efek samping: Pendarahan, demam, reaksi alergi.
Interaksi obat: Antikoagulan, antiplatelet: meningkatkan resiko pendarahan

Warfarin Na
Nama dagang
1. Simarc 2: tablet
Indikasi: Pengobatan dan pencegahan trombosis vena. Terapi tambahan
untuk mengatasi penyumbatan koroner.
Dosis: D: 10 mg/ hari selama 2 hari

53
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai : 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.


Kontra indikasi: Kondisi potensial pendarahan, pembedahan segera, pre-
eklamsia dan eklamsia hamil.
Perhatian: Kerusakan hati atau ginjal.
Efek samping : Perdarahan ileusparalitik, nekrosis kulit dan jaringan lain.
Interaksi obat: Efek obat ini berkurang oleh aminoglutetimida, barbiturat,
carbamazepine, triseofulfin, fenobarbital, primidon, rifampisin dan vitamin
K. Efek obat meningkat oleh amiodaron, antibiotika, simetidin, antifungal,
omeprazole, fenitoin, tamoksifen, tiroksin.

Collagenase, fibrinolysine, profibrinolysin activator


Nama dagang
1. Plasmin: kapsul
Indikasi: Pencegahan & pengobatan untuk penyakit vascular yang disertai
penyumbatan, seperti infark serebral, emboli, tromboflebitis pasca op &
tromboangitis obliterans.
Dosis: 3x sehari 2-3 kapsul.
Aturan pakai: 30 menit sebelum makan.
Kontra indikasi: Tukak peptic, diathesis hemoragikinfark lakunar serebral,
menstruasi, hamil.
Efek samping: Pusing, sakit kepala, konstipasi, pruritus, rasa kebas (baal)
pada ekstrimitas.
Interaksi obat: Kumarin, warfarin, heparin.

2.14. PREPARAT FLEBITIS & VARISES


Heparin
Nama dagang
1. Thrombophob: gel, oint
Indikasi: Flebitis super fisial dg atau tanpa trombis, varikosis kongesti
vena pd ekstremitas,cedera karena olhraga & kecelakaan, kontusio, tendo,
vaginitis, hematoma.
Dosis: 2-3x/hr
Aturan pakai : Oleskan tipis pd kulit.
Kontra indikasi: Luka terbuka, ulkus, mukosa kulit.
Efek samping: Reaksi alergi.

54
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2.15. HEMORHEOLOGI
Pentoxifillin
Nama dagang
1. Tarontal: injkesi
Indikasi : Gangguan sirkulasi serebral, iskemik, & pasca apopleksi.
Gangguan sirkulasi okuler.
Dosis: 1 ampul secara IV lambat
Perhatian: Galukoma sudut sempit, retensi urin, hipertrofi prostat. Dpt
mempengaruhi kemampuan mengemudi mesin. Jika 1 2 minggu tidak
ada perbaikan sebaiknya dihentikan
Efek samping: Ggn GI, pusing, sakit kepala, kemerahan muka, angina.
Interaksi obat: Mempotensiasi efek antihipertensi

2.16. HEMATOPOIETIK
Epoetin alpha
Nama dagang
1. Eprex: injeksi 2000 IU, 4000 IU
2. Hemapo: injeksi 3000 IU, 10000 IU
Indikasi: Pengobatan anemia yg berhubungan dg gagal ginjal kronik pada
pasien anak & dws, insufisiensi ginjal, penurunan kebutuhan tranfusi pada
pasien yang seang menjalani kemoterapi & gejala pada pasien yang
membututuhkan tranfusi.
Dosis: Dosis disesuaikan kebutuhan.
Kontra indikasi: Hipertensi tdk terkontrol, pure red cell aplasia (PRCA),
kejang, epilepsy, gagal hati kronik, kanker, hamil & laktasi.
Perhatian: Peny iskemik vasuler, riwayat kejang, perubahan Hb, TD &
elektrolit serum. Hiperkalemia.
Efek samping: Meningkatkan TD(ketergantungan dosis), thrombosis
pembuluh darah, gejala spt flu.
Interaksi obat: Potensiasi dengan zat hematinik.

Epoetin beta
Nama dagang
1. Recormon: injeksi 2000 IU, 5000 IU
55
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2. Mircera (Metoxipolietilenglikol epoetin ): injeksi 50 mcg, 75 mcg


Indikasi: Pengobatan anemiayg berhubungan dgn gagal ginjal kronik pada
pasien dialysis.
Dosis: Sesuai kebutuhan individu
Kontra indikasi: Hipertensi yang tidak terkontrol . pada tranfusi autologous
blood. Jgn digunakan pd pasien sedang dalam bulan terapi, menderita
infark miokard atau stroke, angina pectoris tdk stabil, atau pasien dg resiko
thrombosis vena dalam.
Perhatian: Anemia dg blast yg berlebihan pada tranformasi, epilepsy,
trombositosis, gagal ginjal kronik. Defisiensi asam folat & vit B12 diatasi
sebelum terapi. Kelebihan Al yang berat krn terapi gagal ginjal harus dise
suaikan dgn aktivitas dari recormon.
Efek samping: Meningkatkan TD atau bertambah berat hipertensi, sakit
kepala, peningkatan jumlah platelet, jarang reaksi anafilaksis.

Filgastrin
Nama dagang
1. Leukogen: injeksi
Indikasi: Mengurangi lamanya neutropenia & insidens febril neutropenia
pd pasiennon-myeolid malignancy yang diobati dg kemoterapi
sitotoksik.
Dosis: 5 MU/kg/BB/hr.
Kontra indikasi: Neutropenia congenital berat dengan abnormal sitogenetik
Perhatian: Keganasan myeloid. Pemantauan kepdatan tulang pasien
osteoporosis yg diobati dg neupogen > 6 bln menyusui.
Efek samping: Nyeri muskoloskeletal. Gangguan berkemih. Penurunan
TD, spenomegali, trombositopenia.
Interaksi obat: Kemoterapi sitotoksik, mielosupressive.

2.17. OBAT KARDIOVASKULAR GOLONGAN LAIN


ATP, vit B1, B6, B12, E
Nama dagang
1. Myoviton: tablet

56
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Astenia muskular atau neuromuskular, ganguan metabolisme otot


jantung, kelelahan fisik.
Dosis: 2-4 tab/hari.
Aturan pakai : Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap ATP, hipotensi.
Efek samping: Mual, anoreksia, sakit kepala, gatal.

Coenzyme Q-10, L-carnitine


Nama dagang
1. CarQ: tablet 30 mg
Indikasi: Memenuhi kebutuhan Ca untuk menjaga kesehatan dan kekuatan
tulang dan gigi.
Dosis: 1x sehari 1 tablet.
Aturan pakai: Sesudah makan.

Heptaminol hydrochlorate
Nama dagang
1. Hept-A-Myl: tablet 150 mg, injeksi 250 mg
Indikasi: Astenia & kelelahan oleh berbagai sebab. Hipotensi & defisiensi
KV, resusitasi hipotensi mendadak, sinkope, syok & kolaps. Menangani
efes samping karna neuroleptik, tranzkuilizer, barbiturate, & digitalis.
Dosis: asthenia dan hipotensi dewasa 2 tab 3x/hr, anak 20 mg/kgBB/hr
terbagi dalam 3 dosis. Resusitasi dewasa 2 amp IV sekaligus.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Hipertensi, hipertiroid, inj: edema serebral & epilepsi.

57
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 3
SISTEM PERNAFASAN

3.1. ANTIASMA & PPOK


Aminophylin (200 mg)
Nama dagang
1. Phyllocontin: tablet
Indikasi: Obstruksi jalan napas reversibel, asma akut berat.

58
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: D: awal 1 tab 2x sehari, maksimal 2 tab 2x sehari. Suppo: 1 suppo


2x sehari.
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
Kontra indikasi: Tidakdirekomendasikan untuk anak < 12 tahun.
Perhatian: Penyait jantung, hipertensi,hipertiroidisme,tukak lambung,
gangguan hati,epilepsi,kehamilan dan menyusui, usia lanjut.
Efek samping: Takikardi,palpitasi,mual,gangguan saluran cerna, sakit
kepala,insomnia, aritmia.
Interaksi obat: Eritromisin dan makrolid lainnya, simetidin.

Budesonide
Nama dagang
1. Pulmicord: respul (0.25 mg, 0.5 mg), turbohaler 200 mg
2. Symbicort (+ Famoterol): turbohaler (160/4.5 UG, 80/4.5 UG)
Indikasi: Astma bronchial.
Dosis: Pulmicort: D & A >12 thn 1-2 mg 2x sehari. Pemeliharaan: 0,5-1
mg 2x sehari. A (3 bln-12 thn) 0,5-1 mg 2x sehari, pemeliharaan 0,25-0,5
mg 2x sehari. Turbuhaler 200-1200 mcg/hari terbagi dalam 2-4 dosis,
pemeliharaan 200-400 mcg 2x sehari. Symbicort: Astma D & A > 12 thn
1-2 inhalasi simbicort 80/4.5 atau 160/4,5 2x sehari, A (6- 12 thn) 2
inhalasi simbicort 80/4,5 2x sehari.
Kontra indikasi: Hipersensitif
Perhatian: Bronkospasme, kepadatan tulang, pertumbuhan, infeksi & TB,
gangguan fungsi hati, hamil & laktasi.
Efek samping: Iritasi ringan pada tenggorokan, iritasi lidah & mulut,
kandidiasis oral, batuk, sakit kepala, palpitasi, tremor, batuk, mual,
gangguan tidur.
Interaksi obat: Ketokonazol, itrakonazol, penghambat adrenergic, L-
dopa, L-tiroksin, oksitoksin, alcohol, penghambat MAO, furazolidon,
prokarbasin, anastesi hidrokarbon halogen.

Ephedrine HCl (25 mg)


Indikasi: Pengobatan dan pencegahan asma brokkial
Dosis: D: 1 tab 3x/hr. A >6 thn 8-12,5 mg atau 1/3-1/2 tab 3x/hr. Ampul: 0.5-
1 ml SK.

59
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai: Sesudah makan.


Kontra indikasi: Hipertiroid,hipertensi,gangguan jantung, glaucoma.
Efek samping: Takikardi, aritmia ekstrasistol & ventrikuler, pembesaran
prostat.

Fenoterol HBr
Nama dagang
1. Berotec: inhaler
Indikasi: Pengobatan gejala serangan astma akut.
Dosis: 1-2 semprot per hari.
Aturan pakai: Semprotkan bila sesak.
Kontra indikasi: Kardiomiopati obstruksi hipertrofi, taki aritmia.
Perhatian: DM yang tidak terkontrol, hipertensi, hamil trimester pertama,
laktasi.
Efek samping: Sakit kepala, iritasi, gangguan saluran cerna.
Interaksi obat: Efek bronkodilatasi diperkuat oleh - adrenelgik & xantin,
MAOI, antidepresan trisiklik, halotan, trikloetilen, N-flural.

Fluticasone propionate
Nama dagang
1. Flixotide: nebules
2. Avamys: nasal spray
3. Seretide (+ Salmeterol): diskus, inhaler
Indikasi: Profilaksis asma berat pada dewasa dan remaja > 16 tahun. Terapi
eksaserbasi akut asma ringan sampai sedang pada anak dan remaja 4-16
tahun.
Dosis: D : D dan A > 16 tahun 500-200 mcg 2x/hr. A (4-16 thn) 1000 mcg
2x/hr. Avamys: D & A (4-16 thn): 2x sehari 1-2 semprotan. Seretide: 2x
sehari 1-2 hisapan.
Perhatian: Tidak untuk serangan akut tapi untuk penanganan rutin janga
panjang. Monitoring tinggi badan anak pada terapi janga panjang. Pasien
yang diterapi steroid sistemik sebelumnya. Pasien TBC aktif atau laten.
Efek samping: Kandidiasis pada mulut dan tenggorokan, suara serak,
bronkospasme paradoksikal, reaksi hipersensitifitas pada kulit.

60
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interaksi obat: Beta bloker selektif atau non selektif, MAOI, antidepresan
trisiklik, L-dopa, oksitosin, anti aritmia, xantin.

Ketotifen
Nama dagang
1. Profilas: tablet, sirup
Indikasi: Profilaksis jangka panjang pd asma bronkial, rinitis & dermatitis
Dosis: D: 1-2 tablet, A: 0,125 mg/kgBB diberikan 2x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Perhatian: Hamil & menyusui. Jangan mengemudi & menjalankan mesin.
Glaukoma sudut sempit, epilepsi, terapi MAOI.
Efek samping: Mengantuk, pusing, mulut kering.
Interaksi obat: Memperkuat efek sedatif dg depressan SSP lain. Efek spt
atropin berpotensi oleh antikolinergik lain, antidepresan trisiklik & MAOI.

Procaterol HCl
Nama dagang
1. Meptin: sirup
Indikasi: Anti astma.
Dosis: D: 1 tab 2x sehari, A <6 thn 1 mini tab/ 1 sdm syr 2x sehari, A > 6
thn 1-125 mcg/kgBB diberikan 2x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Perhatian: Hipertensi, penyakit jantung, diabetes.
Efek samping: Palpilasi, demam, semburat panas & kemerahan pada
wajah, tremor, sakit kepala, pusing, lelah, gangguan tidur & mual.
Interaksi obat: Epinefrin & isoproterenor akan menginduksi aritmia.

Salbutamol (2 mg, 4 mg)


Nama dagang
1. Salbuven: tablet 4 mg
2. Ventolin: sirup, inhaler, nebulizer
3. Lasal ekspektoran (+ guaifenesin): sirup
4. Salbuven ekspektoran (+ guaifenesin): sirup
5. Ventolin ekspektoran (+ guaifenesin): sirup
6. Farbivent (+ ipratropium): nebulizer
61
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Astma bronchial, bronchitis kronik, enfisema


Dosis: D: 2-4 mg 3-4x sehari, A (2-6 thn) 1 mg 3-4x sehari, A (6-12 thn) 2
mg 3x sehari. Inhaler: 3-4x sehari 1-2 puff. Nebulizer: 3-4x sehari 2.5 mg.
Farbivent: 3-4x sehari 1 UDV (unit dose vial).
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
Kontra indikasi: Tidak boleh digunakan untuk mengatasi abortus yang
mengancam selama kehamilan trimester 1 & 2. Farbivent: kardiomiopati
obstruktif hipertrofi, takiaritmia, hipersensitif.
Perhatian: Hipertensi, hipertiroid, DM, hamil trimester 1, laktasi, anak <
12 thn, glaucoma, infark miokard, gangguan jantung.
Efek samping: Tremor, rasa tertekan, vasodilatasi perifer, peningkatan
denyut jantung, sakit kepala, kram otot, reaksi hipersensitif, hipokalemia,
hiperaktif pada anak, bronkospasme paradoksikal (inhaler), mulut kering,
mialgia, mual, muntah, palpitasi.
Interaksi obat: Efek antagonis dengan propanolon dan -adrenoreseptor
bloker & ditingkatkan jika digunakan bersama xantin, antidepresan
trisiklik, MAOI, glukokortikosteroid.

Terbutaline sulfate
Nama dagang
1. Bricasma: respule
2. Lasmalin: tablet
Indikasi: Asma bronkial, bronkitis kronik,emfisema dan penyakit paru lain
dimana brokokspsme sebagai omplikasi
Dosis: D: 1-2 tablet/hari, A (7-15 thn) 1 tablet/hari. Respul: 4x 5mg/hari
(dihirup).
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Perhatian: Hipertiroidisme, DM.
Efek samping: Tremor,kram tonik,palpitasi.
Interaksi obat: Dengan bloker, hambat efek bronkodilatasi.

Theophyline
Nama dagang
1. Euphylin: tablet ret mite, tablet retard
2. Bronsolvon: tablet

62
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

3. Teosal (+ salbutamol): tablet


Indikasi: Penyembuhan obstruksi saluran napas misal asma bronchial, ,
bronkitis akut/kronis, emfisema pulmoner.
Dosis: D: 1-2 tablet 2-3x sehari. Teosal: D: 2-4x sehari 1 tab, anak (<12
thn) 2-4x sehari tab.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Hipertiroid, tirotoksitosis.
Perhatian: Tukak peptik, hipertiroid, glukoma, DM, hipoksemia berat,
hipertensi, angina pektoris, infark miokard akut.
Efek samping: Gangguan GI, hipersensitivitas,stimulasi berlebih pada
SSP,vertigo, & konvulsi dg dosis tinggi.
Interaksi obat: Kombinasi dengan furosemid, adrenergik atau metil
xantin dapat meningkatan efek obat. Kombinasi dengan efedrin dapat
meningkatkan efek obat & efek samping. Pada perokok & kombinasi
dengan phenobarbital, rifampisin, INH, fenitoin, karbamazepin dapat
mengurangi efek obat, propranolol, digitalis, antikoagulan oral.

Tiotropium
Nama dagang
1. Spiriva: handihaler
Indikasi: PPOK (bronchitis kronis & emfisema), dispnea, eksaserbasi.
Dosis: 1 kapsul dihirup 1x sehari.
Perhatian: Tidak untuk terapi awal episode bronkospasme, reaksi
hipersensitif, glaucoma sudut sempit, hyperplasia prostat, obstruksi leher
kandung kemih, gangguan ginjal sedang sampai berat, hamil, laktasi.
Efek samping: Pusing, penglihatan kabur, peningkatan TIO, takikardi,
palpitasi, dispnea, bronkospasme, batuk, iritasi tenggorokan, epistaksis,
mulut kering, kandidiasis oral, konstipasi, GERD, ruam kulit, urtikaria,
pruritus, disuria, retensi urin, ISK.
Interaksi obat: Obat antikolinergik lain.

Trimetoquinol HCl
Nama dagang
1. Inolin: drop
Indikasi: Astma bronchial, bronchitis kronik, pneumoconiosis.

63
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: A: 3-4x sehari (3-4 thn) 4-6 ml, (1-2 thn) 2-4 ml, (< 1 thn) 1-2 ml.
Perhatian: Hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hipertiroidisme.
Efek samping: Palpilasi, sakit kepala, tremor, mual, anoreksia & reaksi
hipersensitivitas, pusing, sensasi panas.
Interaksi obat: Ketokolamin dapat menyebabkan aritmia.

Zafirlukast
Nama dagang
1. Accolate: tablet
Indikasi: Profilaksis & terapi asma pada dewasa & anak > 12 thn.
Dosis: D & A (> 12 thn): 2x sehari 1 tablet.
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
Kontra indikasi: Gangguan/sirosis hati, hepatitis, anak < 12 thn, laktasi.
Perhatian: Tidak digunakan untuk bronkospasme pada serangan asma akut,
asma yang tidak stabil, kondisi eosinofilia termasuk sindrom Churg-
Strauss & pneumonia eosinofilik, hepatotoksisitas, lansia, hamil, gangguan
ginjal.
Efek samping: Mual, muntah, nyeri perut, ruam, sakit kepala, reaksi
hipersensitif termasuk urtikaria & angioderma, hepatitis simtomatik
dengan & tanpa hiperbilirubinemia, hiperbilirubinemia tanpa peningkatan
hasil tes fungsi hati, gagal hati, hepatitis fulminan, edema pada tungkai
bawah, atralgia, mialgia, memar, gangguan pendarahan (menoragia,
trombositopenia & agranulositosis).
Interaksi obat: Warfarin, teofilin, terfenadin, asetosal, eritromisin.

3.2. BATUK & PILEK


Ambroxol HCl (30 mg, 15 mg/5 ml)
Nama dagang
1. Epexol: tablet, sirup
2. Mucos: drop
3. Mucopect: sirup, drop
Indikasi: Terapi sekretolitik pada penyakit bronkopumonal akut dan kronik
yang berhubungan dengan sekresi mukus abnormal dan gangguan
transportasi mucus.

64
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: D & A (>12 thn): 1 tablet (30 mg) 2-3x sehari, A (6-12 thn): tab
2-3x sehari. Drop: A (s/d 2 thn): 0,5 ml 2x sehari. Sirup: A (6-12 thn): 2-
3x sehari 5 ml, (2-6 thn): 3x sehari 2,5 ml, (< 2 thn): 2x sehari 2,5 ml.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas.
Perhatian: Disfungsi hati dan ginjal. Kehamilan dan laktasi.
Efek samping: Reaksi alergi, efek GI ringan.
Interaksi obat: Dapat dipakai bersama kortikosteroid, bronkospasmolitik,
antibiotik.

Ammonium chlorida, diphenhydramin HCl


Nama dagang
1. Donexan DX: sirup
2. Donexan (+ dextrometorphan, Na sitrat, fenilefrina): sirup
3. Ikadryl (+ menthol, Ca sitrat): sirup
4. Lapisiv (+ dextrometorphan, Na sitrat, menthol, ppa): sirup
Indikasi: Batuk non atau produktif, kongesti nasal, bersin & alergi.
Dosis: D: 1-2 sdt, A ( 12 th) 1 sdt, (6-12 th) sdt, 3-4 x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan
Kontra indikasi: Neonatus , serangan asma akut
Perhatian: Glukoma sudut sempit, retensi urin, hipertrofi prostat, ggn
kemampuan mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin, penyakit
hati, asma, hamil.
Efek samping: Gangguan GI, anoreksia, mengantuk, penglihatan kabur,
tinnitus, mulut kering,
Interaksi obat: Meringankan efek sedativ dengan antidepresan SSP,
diperpanjang dengan MAOI.

Bromhexin HCl
Nama dagang
1. Bisolvon: tablet, sirup, drop
2. Mucohexin: tablet, sirup
Indikasi: Mukolitik untuk meredakan batuk berdahak
Dosis: Sirup, D & A (> 10 thn): 3x sehari 10 ml, A (5-10 thn): 3x sehari 5
ml, A (2-5 thn): 2x sehari 5 ml, A (< 2 thn): 3x sehari 2,5 ml. Tablet, D & A

65
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(> 10 thn): 1 tablet 3x sehari, A (5-10 thn): tablet 3x sehari, A (2-5 thn):
tablet 2x sehari, A (< 2 thn) 3x sehari tablet.
Aturan pakai: Bersama makan
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap bromheksin
Perhatian: Tukak lambung, wanita hamil trimester pertama, menyusui
Efek samping: Mual, diare, gangguan pencernaan, rasa penuh diperut,
ruam kulit, kenaikan tranaminase,
Interaksi obat: Pemberian bersama antibiotika (amoksisilin, sefuroksim,
doksisiklin) akan meningkatkan konsentrasi antibiotika.

Codein HCl (10 mg & 20 mg)


Nama dagang
1. Codipront (+ phenyltoloxamin): tablet, sirup
2. Codipront cum expektoran (+ phenyltoloxamin, GG): kapsul, sirup
Indikasi: Meredakan batuk & membantu pengeluaran dahak pada penyakit
alergi & inflamasi saluran napas, batuk iritatif & spasmodic, bronchitis
akut & kronik.
Dosis: D: 10-20 mg tiap 4-5 jam, maks 120 mg/hr. A: 0.5-1.5 mg/kgBB
tiap 4-6 jam, maks 60 mg/hr. Codipront & cum expectoran: D & A (> 14
thn): 2x sehari 1 kapsul atau 3 sdt, A (6-14 thn): 2x sehari 2 sdt, A (4-6
thn): 1 sdt, A (2-4 thn): sdt.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif, ggn sal nafas, serangan asma akut, koma,
hipertrofi, gangguan GI, hamil, laktasi, anak <2 thn, batuk berdahak,
penyakit hepar.
Perhatian : Pasien dgn depresi SSP, deprtesi pernafasan, peny paru akut,
ggn konvulsi, colitis ulseratif, hipertrofi prostate, pasca op GI. Dapat
menyebabkan hipotensi pd pasien hipovolemia.
Efek samping: Mual, muntah, ggn koordinasi visiomotorik & kapasitas
visual, depresi pernafasan pada dosis besar, mulut kering, ggn tdr,
peningkatan BB, syok, alergi, koma, pusing, ggn cerna, bradikardia,
konstipasi.
Interaksi obat: Efek potensial dr obat sedative & relaksan otot, depresan
SSP (barbiturate, psikofarmaka, antihistamin, analgesic), alcohol.

66
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Conc. Camomile, eucalyptol


Nama dagang
1. Transpulmin BB: balsam
Indikasi: Nyeri punggung, sakit kepala, nyeri lambung, influenza pada
bayi.
Dosis: 2-4x sehari.
Aturan pakai: dioleskan pada dada, punggung & leher.
Perhatian: Gangguan fungsi hati, glaucoma.
Efek samping: Mengantuk, pusing, insomnia, gelisah, mulut kering, kulit
kemerahan.

Dekstrometorfan HBr
Nama dagang
1. Intunal (+ GG, paracetamol, ppa, dexclorfeniramin maleat): tablet,
tablet forte, sirup
2. Tuzalos (+ paracetamol, ppa, ctm): tablet
3. Actived plus cough merah (+ pseudoefedrin hcl, tripolidin): sirup
Indikasi: Terapi simptomatik utk batuk non atau produktif, disertai flu.
Dosis: D: 10-20 mg tiap 4 jam atau 30 mg tiap 6-8 jam, maksimal 120 mg /
hari; A : 1 mg/kgBB/hari dalam 3 4x sehari. Sirup : D & A (> 12 thn) 5
mL, A (6-12 thn) 2.5 mL, A (2-6 thn) 1.25 ml. Semua dosis diberikan 3x
sehari. Intunal: D: 3x sehari 1tab / 4sdt , anak 3x sehari tab / 2sdt.
Tuzalos: 3x sehari -1 tablet. Actived: D & A (>12 thn): 2 sdt, A (6-12
thn) 1 sdt, A (2-6 thn) sdt, diberikan 3x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Asma, gangguan fungsi hati, hipertensi, diabetes,
glaucoma, gangguan jantung, gondok, terapi MAOI.
Perhatian: Pasien hipoksia atau kondisi lemah fisik, ggn fungsi hati. Anak
< 2 thn. Dapat menyebabkan depresi pernafasan (dosis tinggi). Pasien dgn
disfungsi pernafasan, hamil, asma, diabetes, mengantuk.
Efek samping: Mengantuk, mual, pusing, konstipasi, psikosis, depresi
pernafasan (dosis besar), ruam kulit, kekeringan mulut, hidung,
tenggorokan.
Interaksi obat: MAOI, anti hipertensi, antidepresan trisiklik, dekongestan.

67
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Erdostein
Nama dagang
1. Vectrin: sirup
2. Vestein : kapsul
Indikasi: Mukolitik, pembasah pada afeksi saluran nafas akut dan kronik.
Dosis: D & A (> 30 kg): 2x sehari 10 ml, (20-30 kg): 3x sehari 5 ml, (15-
19 kg) 2x sehari 5 ml.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif, pasien sirosis hati dan kekurangan enzim
crystathionine sintetase, fenilketouria, pasien gagal ginjal.
Perhatian: Hamil, menyusui, diabetes mellitus.

Gliseril guaikolat
Indikasi: Meredakan batuk berdahak.
Dosis: D: 3x sehari 1 tablet. Anak 3x sehari tablet.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Perhatian: Hamil, laktasi, anak 2 tahun.
Efek samping: Jarang, mual, mengantuk, gangguan GI.

Isothypendyl, acetaminophen, phenylepherine


Nama dagang
1. Nipe: drop
Indikasi: meredakan gejala influenza (demam, sakit kepala, selesma,
mialgia & hidung tersumbat).
Dosis: A (> 6 thn): 2-4 ml, A (2-6 thn): 1-2 ml, diberikan 3-4x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Asma, diabetes, hipertensi, gangguan jantung & tiroid.
Perhatian: Gangguan ginjal, glaucoma, insomnia, gugup, sakit kepala,
palpitasi, hamil, laktasi, anak < 2 thn.
Efek samping: Gugup, insomnia, sakit kepala, mual, iritasi lambung,
kerusakan hati (dosis tinggi).
Interaksi obat: amfetamin, propanolamin, MAOI.

Levodropropizine

68
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. Levopront: sirup
Indikasi: Terapi simptomatik batuk non produktif,
Dosis: D & A ( 12 thn) 2 sdt 3-4x sehari, max 14 hari.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Mengeluarkan banyak lendir, terbatasnya fungsi hati atau
mukosiliar, hamil & laktasi lendir bronkus berlebihan.
Perhatian: Insufisiensi ginjal berat & DM, Anak 2 tahun . dapat
mengganggu kemampuan mengemudi dan menjalankan mesin.
Efek samping: Mual, muntah, rasa panas pada ulu hati, diare, kelelahan,
sakit kepala, palpitasi, reaksi hipersensitivitas.
Interaksi obat: Sedatif.

N-Asetilsistein
Nama dagang
1. Fluimucil: kapsul 30 mg, injeksi
2. Nytex: sirup
3. Pectocil: kapsul 30 mg
Indikasi: Terapi hipersekresi mukus kentaldan tebal pada saluran nafas.
Dosis: D: 2-3x sehari 5 ml atau 1 kapsul, A: 2-3x sehari 2,5 ml. Nebulasi:
1 ampul 1-2x sehari selama 5-10 hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap N-asetil sistein.
Perhatian: Pasien yang sulit mengeluarkan sekret, penderita asma bronkial,
berbahaya untuk pasien asma bronkial akut.
Efek samping: Pada penggunaan sistemik menimbulkan reaksi
hipersensitif seperti urtikaria dan bronkospasme (jarang terjadi), pilek,
stomatitis, mual, muntah, demam, sakit kepala.

Noscapin
Nama dagang
1. Mercotin: drop
Indikasi: Semua kondisi yang memerlukan antitusif.
Dosis: D: 3-4x sehari 10 tetes, A (6-12 thn) 3-4x sehari 5 tetes.
Aturan pakai: Sesudah makan.

69
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Asma bronkial, peningkatan TIK, depresi pernafasan.


Perhatian: Penyakit hati dan ginjal, mendapat terapi bersama obat SSP,
Penggunaan jangka lama dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan
toleransi.

Oxomemazine, GG
Nama dagang
1. Comtusi: sirup
Indikasi: Batuk produktif & non produktif , batuk karena alergi.
Dosis: D & A ( 12 thn) 4x sehari 10 ml, A (10-12 thn) 3-4x sehari 10 ml,
(6-10 thn) 2-3x sehari 10 ml, (2-6 thn) 2-3x sehari 5 ml.
Aturan pakai : Sesudah makan Sesudah makan.
Perhatian: Gangguan ginjal.
Efek samping: Mengantuk, sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare.

Phenyl propanolamin HCl, CTM


Nama dagang
1. Nalgestan: tablet
Indikasi: Vasokonstriktor & antihistamin pd hidung tersumbat, salesma,
bersin-bersin, masuk angin, sinusitis, rhinitis alergi, rhinitis vasomotor.
Dosis: D: 1 tab 3-4x/hr.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Hipertirodisme, hipertensi, peny. Jantung, glukoma sudut
tertutup, mendapat terapi dg MAOI, peny. Saluran nafas bawah, bayi baru
lahir atau premature, laktasi.
Perhatian: Jgn mengendarai kendaraan bermotor atau mengoperasikan
mesin, hipertensi, peny jantung.
Efek samping: Gguan GI, susah kencing, kelemahan otot, tremor,
hipotensi, pengluhatan kabur, tinnitus, mulut tersa kering, dada sesak,
berkeringat, haus, anoreksia.
Interaksi obat: Alcohol dapat meningkatkan rasa kantuk bila diberikan
bersama dg CTM.

Pseudoefedrin HCl
Nama dagang
70
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Alco: drop
2. Neo Triaminic: drop
3. Aldisa SR (+ loratadin): kapsul
4. Rhinos (+ loratadin): tablet
5. Rhinofed (+ tripolidin): tablet
6. Tremenza (+ tripolidin): tablet
7. Trifed (+ tripolidin): tablet, sirup
8. Actifed kuning (+ tripolidin): sirup
9. Actifed plus ekspektoran hijau: sirup
Indikasi: Meredakan gejala bersin bersin & hidung tersumbat karena flu
pada saluran nafas. Rhinitis alergi. Actifed hijau: plus batuk berdahak.
Dosis: A (2-5th) 0,8 ml 3x/hr, (6-12 th) 2,5ml 3x/hr, (>12th) 5ml 3x/hr.
Aldisa/rhinos: D: 2x sehari 1 kapsul. Trifed/actifed: D : 3x sehari 1 tablet/
2 sdt. A (6-12th) 3x sehari tab / 1 sdt. A (25 thn) : sdt.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Hipertensi, stroke, palpitasi, insomnia, terapi MAOI,
glaucoma sudut sempit, retensi urin, arteri koroner, hipertiroid, asma.
Perhatian: Hipertensi, mempunyai potensi hipertensi dan stroke, gangguan
fungsi hati/ginjal, hipertrofi prostat, hipertiroid, glaucoma, ganguan
jantung, stenosis, ulkus peptikum,obstruksi piloroduodenum, obstruksi
leher kandung kemih, peningkatan TIO atau DM, usia lanjut. Mengganggu
kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
Efek samping: Insomnia, sakit kepala, palpasi, eksitasi, takikardi,
kesukaran berkemih, mulut kering, tremor, takikardi, aritmia.
Interaksi obat: MAOI, menyebabkan krisis hipertensi, -bloker, metildopa,
mekamilamin, reserpin, alkaloid revarum, digitalis, antacid, kaolin,
antidepresan trisiklik, obat penekan nafsu makan, amfetamin.

EPs 7630 (extr. Pelargonium sidoides radix)


Nama dagang
1. Kaloba: tablet
Indikasi: Meredakan batuk & sakit tenggorokan.
Dosis: D & A (> 12 thn): 3x sehari 1 tablet, A (6-12 thn): 2x sehari 1 tablet
(pagi & malam).
Aturan pakai: Sesudah makan.

71
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Hamil & menyusui.


Perhatian: Tidak boleh digunakan bila terjadi perdarahan & penggunaan
bersama obat antikoagulan.

Succus liquiritae, ammonium clorida, SASA


Nama dagang
1. OBH Ika: sirup
2. OBH combi plus (+ parasetamol, efedrin, CTM): sirup
3. OBH combi anak (+ parasetamol, pseudoefedrin, CTM): sirup
Indikasi: Meredakan batuk berdahak, disertai gejala flu seperti demam,
sakit kepala & hidung tersumbat serta bersin-bersin.
Dosis: D & A (> 12 thn): 3x sehari 1-3 sdt. Combi anak: (2-5 thn): 1 sdt,
(6-12 thn): 2 sdt, diberikan 3x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Gangguan jantung, DM, gangguan fungsi hati berat,
hipersensitif.
Perhatian: Gangguan fungsi hati, ginjal, glaukoma, hipertrofi prostat,
hipertiroid, retensi urin, anak < 6 thn, hamil, laktasi, alcohol.
Efek samping: Ngantuk, gangguan pencernaan, insomnia, gelisah, eksitasi,
takkardi, aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urine, kerusakan hati.
Interkasi obat: MAOI dapat mengakibatkan krisis hipertensi.

3.3. DEKONGESTAN NASAL & PREPARAT NASAL LAIN


NaCl
Nama dagang
1. Breathy: tetes hidung
Indikasi: Melembabkan membrane nasal yang kering & meradang karena
pilek, alergi, kelembaban rendah, pendarahan hidung minor & iritasi
hidung minor lainnya.
Dosis: Bayi & A( > 1 bln): 1-2 tetes pada masing-masing hidung.
Perhatian: Jangan digunakan untuk orang lain, untuk mencegah
penyebaran infeksi.

Mometasone furoate
Nama dagang
72
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Nasonex: semprot hidung


Indikasi: Rinitis alergi musiman atau tahunan sedang s/d berat pada
dewasa, remaja & anak 2-12 thn.
Dosis: D & A (>12 thn): 2 semprot 1x sehari pada tiap lubang hidung. A
(2-12 thn): 1 semprot pada tiap lubang hidung 1x sehari.
Kotra indikasi: Infeksi local pada mukosa hidung, infeksi jamur local pada
hidung & faring.
Perhatian: TBC aktif, infeksi jamur, bakteri & virus sistemik, herpes
simplek okular, hamil, laktasi, wanita usia subur, pasien dengan system
imun tertekan.
Efek samping: Perdarahan atau bercak darah pada hidung, faringitis,
hidung terasa terbakar atau iritasi.

73
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 4
SISTEM SARAF PUSAT

4.1. ANSIOLITIK
Alprazolam (0.5 mg)
Nama dagang
1. Zypras: tablet 0.25 mg, 0.5 mg
Indikasi: Ansietas, panic, depresi.

74
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: 1x sehari 0,5-1 mg.


Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Glaukoma sudut sempit akut.
Perhatian: Hindari mengemudi kendaraan, hamil, laktasi, gangguan fungsi
ginjal atau hati, anak < 18 tahun.
Efek samping: Mengantuk, pusing, penglihatan kabur, gangguan GI,
otonom, ketergantungan obat.
Interaksi obat: Obat penekan SSP, alkohol, barbiturate, simetidin.

Clobazam (10 mg)


Nama dagang
1. Frisium: tablet
Indikasi: Ansietas, kondisi psikoneurotik yang berhubungan dengan
ansietas.
Dosis: D: 20-30 mg/hari. A (3 thn) 5-10 mg/hari, lansia 10-15 mg/hari
dalam dosis terbagi.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Miastenia gravis.
Perhatian: Hamil laktasi, gagal nafas akut, mengganggu kemampuan
mengemudi, ketergantungan.
Efek samping: Lelah, jarang, mulut kering, konstipasi, hilang nafsu makan,
mual, pusing, tremor.
Interaksi obat: Depresan SSP, alkohol, antikonvulsan.

Diazepam (2 mg)
Nama dagang
1. Stesolid: tablet, suppo (5 mg & 10 mg), sirup
2. Valisanbe: tablet 2 mg, 5 mg
3. Valium: injeksi 10 mg
Indikasi: Neurotik, psikosomatik, reumatik, status epileptikus.
Dosis: D: 2-5 mg. A (6-14 th) 2-4 mg, (< 6 th) 1-2 mg, diberikan 3 x
sehari. Ampul 5-10 mg IM/IV.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: psikosis berat, glaucoma sudut akut sempit, bayi
premature, asma akut, miastenia gravis, hamil trimester 1.

75
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Epilepsi, gangguan KV, hati & ginjal, insufisiensi pernafasan,


hamil, laktasi, neonates, lansia.
Efek samping : Retensi urin, depresi pernafasa, hipotensi, tremor, vertigo,
konstipasi, gangguan mental, ngantuk, amnesia, ketergantungan,
penglihatan kabur.
Interaksi obat: Asam valproat, penyekat beta, simetidin, alkohol, depresan
SSP.

Lorazepam
Nama dagang
1. Ativan: tablet 1 mg
Indikasi: Pengobatan jangka pendek ansietas, atau ansietas yang
berhubungan dengan gejala depresi.
Dosis: D: dosis lazim 2-6 mg/hari dalam dosis terbagi, dosis harian
bervariasi 1-10 mg/hari.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitiv terhadap benzodizepin, glaucoma sudut
sempit, insufisiensi pernafasan berat, miastenia gravis.
Perhatian : Jangan mengendarai kendaraan, hamil, laktasi, anak < 12 th,
gangguan fungsi hati dan ginjal.
Efek samping : Sedasi, pusing, lemah, lesu, depresi, mual, sakit kepala,
gangguan tidur, agitasi, penglihatan kabur, amnesia, penurunan TD.
Interaksi obat: Barbiturat, alcohol.

4.2. HIPNOTIK & SEDATIVA


Estazolam
Nama dagang
1. Estalin: tablet 1 mg, 2 mg
Indikasi: Gangguan tidur karena gugup, cemas, tegang, psikosis, nyeri
pasca op, trauma.
Dosis: D: neurosis, gangguan interna 1-2 mg sebelum tidur. Psikosis,
skizoprenia 2-4 mg sebelum tidur. Malam sebelum op 1-2 mg sebelum
tidur.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Miastenia gravis.

76
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Depresi mata, usia lanjut, disfungsi jantung, hati, ginjal.


Efek samping: Mengantuk, pusing
Interaksi obat: Alkohol, depresan SSP, MAOI.

Zolpidem
Nama dagang
1. Zolmia: tablet
Indikasi: Terapi jangka pendek untuk insomnia.
Dosis: D: 10 mg, Lansia & insufisiensi hati awal 5 mg, maksimal 10 mg.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Perhatian: Depresi, lansia, hamil, laktasi, mengganggu kemampuan
mengendarai kendaraan.
Efek samping: Mengantuk, pusing, diare, sakit kepala, mual, muntah,
amnesia.
Interaksi obat: Imipramin, flumazenil, alcohol.

4.3. ANTIDEPRESAN
Amitriptilin (25 mg)
Indikasi: Pasien dengan gejala depresi, ketegangan atau agitasi.
Dosis: Awal, 3-4 tablet/hari. Pemeliharaan 2-4 tablet/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Pasien koma, diskrania darah, depresi sumsum tulang,
kerusakan hati & otak, pengguanaa bersama MAOI.
Perhatian: Gangguan KV, kanker payudara, fungsi ginjal menurun,
kerusakan saluran nafas, terpapar sinar matahari, glaucoma, peningkatan
TIO, retensi urin, hipertiroidisme, hamil, laktasi, epilepsi.
Efek samping: Parkinson, diskinesia, atakesia, diskrasia darah, jaundice,
reaksi kulit, ngantuk, ketergantungan, insomnia, kejang, takikardi.
Interaksi obat: Guanetidin, alkohol, depresan SSP, reserpin.

Fluoxetin
Nama dagang
1. Kalxetin: tablet 20 mg
Indikasi: Gangguan depresi mayor, bulimia nervosa, gangguan obsesif
kompulsiv, gangguan disforik premenstrual.
77
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: Awal 20 mg/hari, maksimal 80 mg/hari, Dosis > 20 mg/hari


diberikan dalam 2 dosis terbagi.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Epilepsi terkontrol, infark miokard, gangguan fungsi ginjal &
hati, BB menurung, mengganggu kemampuan mengemudi.
Efek samping: Ansietas, gelisah, insomnia, ngantuk, lelah, asthenia,
tremor, anoreksia, mual, diare, pusing.
Interaksi obat: MAOI, diazepam, triptofan, obat perangsang SSP.

Imipramin
Nama dagang
1. Tofranil: tablet 25 mg
Indikasi: Depresi endogen, depresi somatogenik, depresi psikogenik.
Dosis: Depresi & sindroma depresi awal 25 mg 1-3 x sehari ditingkatkan
bertahap s/d 150-200 mg/hari. Pemeliharaan 50-100 mg/hari. A 5-8 th 20-
30 mg/hari, 9-12 th 25-50 mg/hari, > 12 th 25-75 mg/hari.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan, - 1 jam sebelum tidur.
Kontra indikasi: Mania, infark miokard akut.
Perhatian: Kombinasi terapi dengan MAOI, gangguan KV, aritmia,
hipotensi, glaucoma sudut sempit, hamil, laktasi, gangguan mengemudi.
Efek samping: Efek antikolinergik, gangguan fungsi hati, KV.
Interaksi obat: Obat antihipertensi, simpatomematik, alkohol, penekan
SSP.

Sertralin
Nama dagang
1. Serlof: tablet
Indikasi: Terapi simtomatik untuk depresi dengan atau tanpa riwayat
maniak.
Dosis: 50 mg/hari, Maksimal 200 mg/hari.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitiv, pengguanaan bersama MAOI, Hamil,
laktasi.

78
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Gangguan ginjal & hati, mania/hipomania, kejang, bunuh diri,


anak.
Efek samping: Mual, diare, dyspepsia, tremor, pusing, insomnia,
berkeringat banyak, mulut kering.
Interaksi obat: MAOI, alkohol, diazepam, tolbutamid, simetidin, warfarin

4.4. ANTIPSIKOTIK
Chlorpromazine (100 mg)
Nama dagang
1. Cepezet: tablet 100 mg, injeksi
Indikasi: Skizoprenia, gejala yang berhubungan dengan psikosis.
Dosis: D: 10-25 mg tiap 4-6 jam. Psikosis 200-800 mg/hari. A: 0,5
mg/kgBB tiap 4-6 jam.
Aturan pakai: Beriakan bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Penekanan sumsum tulang, gangguan hati atau ginjal,
sindrom reye, koma karena barbiturate atau alkohol, anak < 6 th.
Perhatian: Penyakit KV, takikardi, disfungsi hati, ikterus, lansia, hamil,
laktasi, glaucoma, hipertrofi prostat.
Efek samping: Ikterus, hipertensi postural, depresi pernafasan. Diskrasia
darah, distonia akut, gangguan penglihatan.
Interaksi obat: Alkohol, depresan SSP, guanetidin, antikolinergik,
propranolol.

Clozapine
Nama dagang
1. Clozaril: tablet 25 mg
Indikasi: Penderita skizofrenia yang tidak memberi respon terhadap
neuroleptik klasik.
Dosis: 12,5 mg 1-2 x sehari (hari 1). Diikuti dengan peningkatan bertahap
25-50 mg/hari s/d 300-450 mg/hari diberikan dalam dosis terbagi,
maksimal 600 mg/hari atau 900 mg/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Granulositopenia, gangguan fungsi sumsum tulang,
epilepsy yang tidak terkontrol, psikosi akibat alkohol, penyakit hati, ginjal
& jantung berat.

79
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Adanya gangguan KV, hati, ginjal, pembesaran prostat,


glaucoma sudut sempit, laktasi, hamil, lansia.
Efek samping: Granulositopenia, leukositosis, sedasi, pusing, ngantuk,
bingung, gelisah, kejang, tremor, takikardi, hipotensi postural, hipertensi.
Interaksi obat: Alkohol, MAOI, depresan SSP, narkotik, antihistamin,
antikolinergik, antihipertensi, warfarin, simetidin, fenitoin, karbamazepin,
litium.

Haloperidol (0.5 mg, 1.5 mg, 5 mg)


Nama dagang
1. Serenace: tablet 1.5 mg, injeksi, larutan
Indikasi: Terapi pemeliharaan psikosis, neuroleptik, anti agitsi
psikomotorik, terapi tambahan untuk nyeri kronik.
Dosis: Neuroleptik, D: 1-3 mg 3x sehari, maksimal 10-20 mg 3x sehari.
Anti agitasi psikomotorik, 0.5-1 mg 3x sehari, maksimal 2-3 mg 3x sehari.
Terapi tambahan untuk nyeri kronik, 0.5-1 mg 3x sehari. Lansia dosis D.
A: 0.1 mg 3x sehari. Ampul: Awal 2-10 mg/hari. Maksimal 100 mg/hari.
Larutan: A 1-3 mg/hari (10-30 tetes), pemeliharaan 0.05 mg/kgBB.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan. Injeksi: IM atau IV.
Kontra indikasi: Gangguan neurologis dengan gejala pyramidal atau
ekstrapiramidal, koma, depresi SSP berat
Perhatian: Anak, hipertiroidisme, disfungsi hati, gangguan KV.
Efek samping: Sindrom ekstrapiramidal, gangguan SSP, GI, endokrin, KV,
saluran nafas, reaksi pada kulit
Interaksi obat: Litium, metildopa, antikonvulsan, alkohol, opiate, depresan
SSP

Resperidon
Nama dagang
1. Neriphros: tablet 1 mg, 2 mg
Indikasi: Terapi skizofrenis dan gangguan skizoafektif.
Dosis: D: 25 mg tiap 2 minggu. Maksimal 50 mg/2 minggu.. Lansia 25
mg/2 minggu. Gangguan fungsi hati & ginjal awal 0,5 mg 2x sehari selama
minggu 1, lalu 1 mg 2x sehari atau 2 mg 1x sehari pada minggu 2
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.

80
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: -
Perhatian: Insufisiensi ginjal, hati, lansia, parkinsonisme, epilepsy, hamil,
laktasi,
Efek samping: Insomnia, agitasi, ansietas, fatigue, hipotensi ortostatik,
takikardi, hipertensi
Interaksi obat: Levodopa, dopamine agonis, obat yang bekerja sentral

Sulpiride
Nama dagang
1. Dogmatil: tablet
Indikasi : Skizofrenia, neurosis, psikopatologikal misalnya psikosis akut,
gangguan perilaku, sindrom pasca gegar otak, vertigo, migren.
Dosis: D: 3-6 kapsul/hari, A: 5-10 mg/kgBB/hari.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Feokromositoma, hindari pada ibu menyusui dan anak <
14 tahun.
Perhatian: Hamil, laktasi, usia lanjut, parkinson, epilepsy, insufisiensi
ginjal berat.
Efek samping: Galaktore, ginekomastia, impotensi, amenore, reaksi
ekstrapiramidal.
Interaksi obat: Obat penekan SSP lain, alcohol, levodopa.

Trifluoroperazine
Nama dagang
1. Stelazin: tablet 5 mg
Indikasi: Tablet 1 mg, gangguan mental & emosi ringan, kondisi neurotic
dan psikosomatik, ansietas, mual, muntah. Tablet 5 mg, skizofrenis,
psikosis.
Dosis: Dosis individual.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Keadaan koma, diskrasia darah, depresi sumsum tulang,
penyakit hati.
Perhatian: lansia, infark miokard, glaukoma, hipertrofi prostat, hipertensi.

81
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Ngantuk, pusing, reaksi kulit, mulut kering, penglihatan


kabur, amenore, laktasi, otot lemas, gejala ekstrapiramidal pada dosis
tinggi.
Interaksi obat: Antidepresan SSP, antikolinergik, alkohol, antikoagulan
oral, obat KV, diuretik.

4.5. ANTIKONVULSAN
Asam Valproat
Nama dagang
1. Depakene: sirup
Indikasi: Terapi tambahan pada kejang petit mal sederhana & kompleks.
Juga kejang multiple.
Dosis: Awal 15 mg/kgBB/hari,ditingkatkan dengan interval 1 minggu 5-10
mg/kgBB/hari, maksimal 60 mg/kgBB/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: gangguan fungsi & penyakit hati.
Perhatian: Riwayat penyakit hati, pasian yang mendapat antikonvulsan,
anak dengan kelainan metabolic congenital yang menyertai retardasi
mental, penyakit otak organic, hamil, anak < 2 thn.
Efek samping: Pendarahan, memar, hiperammonemia, mual, muntah,
peningkatan nafsu makan, trombositopenia, anemia, penekanan sumsum
tulang belakang, pancreatitis, iritasi GI.
Interaksi obat: Antiepilepsi, obat depresan SSP, aspirin, barbiturate,
warfarin, dikumarol.

Carbamazepine
Nama dagang
1. Tegretol: tablet 200 mg
Indikasi: Epilepsi, manic depresi, neuralgia trigeminal, neuralgia
glosofaringeal.
Dosis: D: awal 400 mg/hari, dosis lazim 400 600 mg/hari, maksimal 1,6
gram/ hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Blokade AV, depresi sumsum tulang, pengguanaan
bersama dengan MAOI.

82
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Gangguan KV berat, kelainan hati & ginjal, lansia, peningkatan


TIK, hamil, laktasi
Efek samping: Pusing, ataksia, alergi kulit, sindrom Steven Johnson,
hepatitis, SLE, gagal jantung kongestif, halusinasi, agitasi, depresi
Interaksi obat: Kontrasepsi oral, alkohol

Gabapentin
Nama dagang
1. Nepatic: kapsul
Indikasi: Terapi tambahan untuk kejang parsial dengan atau tanpa
generalisasi sekunder
Dosis: D & A (> 12 thn), 900-1800 mg/hari, Hari 1, 300 mg 1x sehari, hari
2, 300 mg 2x sehari, hari 3, 300 mg 3x sehari, kemudian ditingkatkan
maksimal 1200 mg//hari terbagi dalam 3 dosis.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan
Perhatian: Gangguan ginjal, hemodialisis, epilepsy petit mal, hamil,
laktasi, lansia, mengganggu kemampuan mengemudi & menjalankan
mesin.
Efek samping: Pusing, ataksia, kelelahan, nistagmus, sakit kepala, mual,
muntah, ngantuk, tremor, rasa lelah, ISK, faringitis, dyspepsia, diplopia,
ambliopia, atralgia, asthenia, sindrom Steven-Johnsons, depresi.
Interaksi obat: Antasida, simetidin.

Na divalproat
Nama dagang
1. Depakote: tablet
Indikasi: Terapi tambahan pada kejang petit mal, kejang multiple, kejang
parsial, profilaksis migren.
Dosis: Awal 15 mg/kgBB/hari,ditingkatkan dengan interval 1 minggu 5-10
mg/kgBB/hari, maksimal 60 mg/kgBB/hari.
Aturan pakai : Sesudah makan.
Kontra indikasi: Gangguan fungsi & penyakit hati, gangguan siklus urea.
Perhatian: Riwayat penyakit hati, px yang mendapat antikonvulsan, hamil,
anak < 2 th.

83
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Pendarahan, memar, mual, muntah, peningkatan nafsu


makan, trombositopeni, anemia, iritasi GI
Interaksi obat: Antiepilepsi, antidepresan SSP, aspirin, barbiturate,
warfarin, dikumarol

Oxcarbezepine
Nama dagang
1. Prolepsi: kaplet 300 mg
Indikasi: Serangan tonik klonik dan serangan parsial.
Dosis: D: Monoterapi awal 300 mg/hari, pemeliharaan 600-1200 mg/hari,
politerapi,awal 300 mg/hari, pemeliharaan 900-3000 mg/hari. A: 10
mg/kgBB/hari, pemeliharaan 30 mg/kgBB/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Blok AV.
Perhatian: Monitor kadar Na, gangguan fungsi ginjal, hati & jantung,
reaksi alergi, hindari penghentian mendadak, hamil, laktasi.
Efek samping : Letih, pusing, ngantuk, hiponatremia, depresi sindrom
Steven-Johnson.
Interaksi obat: MAOI, alkohol, kontrasepsi oral.

Phenobarbital Na (30 mg, 50 mg)


Nama dagang
1. Sibital: injeksi 200 mg
Indikasi: Antikonvulsan, hipnotik-sedativ.
Dosis: Tab: D:1-3x sehari 1 tablet. Injeksi: Antikonvulsan: D: 100-325 mg
IV, maksimal 600 mg/hari. A & bayi: 15-20 mg/kgBB IV dengan
kecepatan 1-2 mg/kgBB/menit. Sedatif: D: 30-120 mg/hari IM/IV dalam 2-
3 dosis terbagi. Pra op: D: 120-200 mg IM 6-9 menit sebelum operasi, A:
1-3 mg/kgBB IM/IV 6-9 menit sebelum operasi. Insomnia: D: 100-325 mg
IM/IV.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan
Kontra indikasi: Penyakit hati, ginjal, asma, emfisema, anemia berat,
parkinson, depresi pernafasan, hamil, laktasi.
Perhatian: Depresi mental, gangguan fungsi hati, gainjal atau pernafasan,
depresi pernafasan, mengganggua kemampuan mengemudi kendaraan.

84
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Vertigo, ngantuk, hilang kesadaran, gelisah, kebingungan,


pusing, ataksia, depresi, agitasi, ruam kulit
Interaksi obat: Asam valproat, MAOI, kortikosteroid, antikoagulan,
griseovulvin, doksisiklin, estradiol, estrogen progesteron

Phenytoin (100 mg)


Nama dagang
1. Dilantin: kapsul 100 mg
2. Ikaphen: kapsul 100 mg, injeksi
3. Kutoin: kapsul 100 mg
Indikasi: Mengontrol serangan epilepsy grand mal dan psikomotor.
Dosis: D: 1 kapsul 3 x sehari, pemeliharaan 3-4 kapsul/hari. A: awal 5
mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis terbagi. Maksimal 300 mg/hari.
Pemeliharaan 4-8 mg/kgBB/hari. Injeksi: 150-250 mg IV perlahan diikuti
100-150 mg jika perlu.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: pemberian IV pada sinus bradikardi.
Perhatian: penghentian terapi tiba-tiba, gangguan fungsi hati, diskrasia
darah, hamil.
Efek samping: Nistagmus, ataksia, bingung, pusing, insomnia, gugup,
mual, muntah, konstipasi, kerusakan hati & hepatitis, anemia.
Interaksi obat: Amiodaron, kloramfenikol, klordiazepoksid, diazepam,
dikumarol, halotan, INH, fenotiazin, fenilbutazon, asam valproat,
digitoksin, antikoagulan, karbamazepin, simetidin, alkohol, dll.

Pregabalin
Nama dagang
1. Lyrica: kapsul 75 mg
Indikasi: Nyeri neuropati perifer, terapi kejang parsial dengan atau tanpa
generalisasi sekunder, gangguan ansietas generalisata.
Dosis: Gangguan ansietas generalisata: 150-600 mg/hari terbagi dalam 2-3
dosis. Nyeri neuropatik: awal 75 mg 2x sehari, dapat ditingkatkan sampai
150 mg 2x sehari (3-7 hari), maksimal 300 mg 2x sehari setelah 1 minggu.
Epilepsi: awal 75 mg 2x sehari, dapat ditingkatkan sampai 150 mg 2x

85
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

sehari setelah 1 minggu, maksimal 300 mg 2x sehari sesudah penambahan


waktu.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: laktasi.
Perhatian: Pasien intoleransi galaktosa herediter, defisiensi lactase atau
malabsorbsi glukosa-galaktosa, gangguan ginjal, diabetes, hamil, lansia,
anak 12-17 thn.
Efek samping: Pusing, somnolen, peningkatan nafsu makan, bingung,
emosi labil, impotensi, iritabilitas, gangguan penglihatan & vertigo.
Interaksi obat: Oksikodon, etanol, lorazepam.

Topiramate
Nama dagang
1. Topamax: tablet 50 mg
Indikasi: Monoterapi pasien epilepsi, terapi tambahan kejang parsial atau
epilepsi primer, terapi tambahan kejang pada sindroma Lennox Gastaut.
Dosis: Monoterapi: D: 25 mg/hari pada malam hari selama 1 minggu,
dapat ditingkatkan pada interval 1-2 minggu sampai 50 mg/hari dalam 2
dosis terbagi, dosis awal yang dianjurkan 100 mg/hari, dosis harian
maksimal 500 mg. A: awal 0.5-1 mg/kgBB/hari pada malam hari selama 1
minggu, dapat ditingkatkan pada interval 1-2 minggu dengan penambahan
0.5-1 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis terbagi. Dosis awal yang dianjurkan 3-6
mg/kgBB/hari, maksimal 500 mg/hari. Terapi tambahan: D: awal 25-50
mg tiap malam selama 1 minggu, dapat ditingkatkan sampai 100 mg/hari
dengan interval 1-2 minggu dalam 2 dosis terbagi. A: lazim, 5-8
mg/kgBB/hari dalam 2 dosis terbagi.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan,
Perhatian: Penghentian terapi dilakukan secara bertahap, gangguan ginjal
sedang-berat, gangguan hati, predisposisis untuk nefrolitiasis, hamil,
laktasi, gejala myopia akut disertai glaucoma sudut tertutup sekunder,
mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
Efek samping: Parestesis, somnolen, pusing, efek samping ringan
berhubungan dengan SSP.

86
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interkasi obat: Kadar dalam plasma dikurangi oleh adanya fenitoin &
karbamazepin, menurunkan kadar digoksin dalam serum, kontrasepsi oral.

4.6. OBAT SSP GOLONGAN LAIN DAN OBAT ADHD

Methylphenidate HCl
Nama dagang
1. Prohiper: tablet
Indikasi: ADHD, narkolepsi.
Dosis: D: 20-30 mg/hari diberikan 2-3 x dosis terbagi. A >6th: awal 5 mg 2
x sehari.
Aturan pakai: Berikan 30-40 menit sebelum makan.
Kontra indikasi: Cemas, tegang, agitasi, hipertiroid, aritmia, angina
pectoris, glaucoma.
Perhatian: Tidak untuk terapi depresi eksogen & endogen, epilepsy,
hipertensi, anak < 6th, hindari penggunaan jangka panjang.
Efek samping: Gugup, insomnia, sakit kepala, ngantuk, anoreksia, pusing,
takikardi, palpitasi, aritmia, mual, muntah, ruam kulit, pruritus, urtikaria,
demam.
Interaksi obat: MAOI, antikoagulan kumarin, fenobarbitoin, fenitoin, fenil
butazon, imipramin, alkohol.

4.7. NEURODEGENERATIF
Donepezil HCl
Nama dagang
1. Fordesia: tablet
Indikasi: Gejala dimensia ringan atau sedang pada penyakit alzeimer.
Dosis: 5 mg 1x sehari sebelum tidur selama 1 bulan. Setelah 1 bulan dosis
dapat ditingkatkan maksimal 10 mg 1x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitiv.
Perhatian: Sindrom sick sinus, gangguan konduksi supraventrikuler,
riwayat tukak, asma, penyakit paru obstruktif.
Efek samping: Diare, kram otot, lelalh, mual, muntah, insomnia, pusing,
gangguan psikiatrik.

87
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interaksi obat: Obat anastesi, antikolinergik, suksinil kolin.

Galantamine HBr
Nama dagang
1. Reminyl: tablet 8 mg
Indikasi: Dimensia tipe Alzheimer ringan sampai berat.
Dosis: Awal 8 mg/hari selama 4 minggu, pemeliharaan: awal 16 mg/hari
selama minimal 4 minggu, maksimal 24 mg/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Gangguan hati & ginjal berat, hipersensitif, beberapa
gangguan KV, neurologic atau pulmonal, anak.
Perhatian: Monitor BB, sindrom Sick Sinus, gangguan hantaran jantung
supraventrikular lain, sedang menggunakan digoksin & penyekat beta,
hamil, laktasi.
Efek samping: Mual, muntah, diare, nyeri abdomen, dyspepsia, anoreksia,
lelah, pusing, sakit kepala, somnolen, penurunan BB, kebingungan,
insomnia, sinkop, rhinitis, ISK.
Interaksi obat: Digoksin, penyekat beta, kolinomimetik lain, ketokonazol,
paroksetin, eritromisin, amitriptilin, fluoxetin, fluvoksamin, kuinidin.

4.8. ANTIPARKINSON
Bromocriptin
Nama dagang
1. Parlodel: tablet 2.5 mg
Indikasi: Hiperprolaktinemia, galaktoria, akromegali, prolaktinoma,
parkinsonisme
Dosis: Hiperprolaktinemia, galaktoria : 2,5 mg 2-3 x/hari selama beberapa
bulan atau sampai terjadi kehamilan. akromegali, prolaktinoma :5-10 mg
2-3x/hari. Parkinsonema :10-30 mg 3 x/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan
Kontra indikasi: Hipersensitif pada alkaloid ergot, hipertensi yang tidak
terkontrol, hipertensi pada kehamilan, setelah melahirkan & masa nifas,
penyakit arteri koroner, KV, gangguan psikotik, laktasi.
Perhatian: Gangguan mengendarai kendaraan dan mesin, tukak peptik,
hindari pengguanaan bersama alkaloid ergot atau vasokontriktor pada

88
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

wanita di masa nifas. Monitor adanya gejala efusi pleura & erikardial.
Hamil.
Efek samping: Hipotensi ortostatik, kongesti nasal, ggn sal cerna, sakit
kepala, ngantuk, pusing, mual, muntah, konstipasi.
Interaksi obat: Alkohol dan obat penekan ssp, ggn kemampuan
psikomotor, makrolid, okteotrid, antagonis dopamine.

Levodopa, benserazide
Nama dagang
1. Levophar: tablet
Indikasi: Penyakit parkinson kecuali sindroma parkinson karena obat.
Parkinsonisme simtomatik pasca ensefalitis.
Dosis: D: awal tablet 3-4 x sehari atau 1 tab 3x sehari, dosis efektif 400-
800 mg/hari dalam dosis terbagi, dapat ditingkatkan maksimal 1000
mg/hari. Lansia: tablet 1-2x sehari, dapat ditingkatkan 50 mg/hari
dengan interval 3-4 hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Gangguan endokrin, ginjal, hati, jantung, psikosis,
psikoneurosis berat, hamil, pasien < 25 th, kombinasi MAOI kecuali
selegenin.
Perhatian: Glaukoma, infark miokard, insufisiensi koroner, aritmia, ulkus
lambung, osteomalasia.
Efek samping : Anoreksia, gangguan GI, aritmia, hipotensi ortostatik,
leucopenia, trombositopeni.
Interaksi obat: Memperkuat efek simpatomimetik, neuroleptik, MAOI,
opiate.

Pramipexole diHCl
Nama dagang
1. Sifrol: tablet
Indikasi: Pengobatan tanda & gejala penyakit parkinson idiopatik lanjut
dalam kombinasi dengan levodopa, terapi simtomatik idiopathic restless
legs syndrome.
Dosis: Awal 0.375 mg/hari dibagi dalam 3 dosis, dosis dapat ditingkatkan
tiap 5-7 hari sampai maksimal 4.5 mg/hari.

89
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai: Bersama makan.


Perhatian: Gangguan ginjal, psikotik, penyakit KV berat, hamil, laktasi,
hindari penghentian terapi secara mendadak, mengganggu kemampuan
mengendarai & mengoperasikan mesin.
Efek samping: Perilaku & impi abnormal, bingung, konstipasi, delusi,
pusing, diskinesia, kelelahan menyeluruh, halusinasi, sakit kepala,
hiperkinesia, hipotensi, gangguan makan, hiperfagia, insomnia, gangguan
libido, mual, edema perifer, paranoia, somnolen, peningkatan BB.
Interaksi obat: simetidin, amantadin, antipsikotik, sedative, alcohol (efek
aditiv).

Trihexiphenidil
Nama dagang
1. Hexymer: tablet 2 mg
Indikasi: Parkinson, gangguan ekstrapiramidal yang disebabkan obat SSP
Dosis: Parkinson: Hari 1: 1 mg, hari 2: 2 mg, diberikan 2-3 x sehari selama
3-5 hari. Pasca ensefalitis 12-15 mg/hari
Aturan pakai : Bersama makan.
Perhatian: Penyakit jantung, hati & ginjal, hipertensi, glaucoma, hipertrofi
prostat.
Efek samping: Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, cemas, konstipasi,
retensi urin, takikardi, dilatasi pupil.
Interaksi obat: Potensiasi aksi dengan obat adrenergic lain, bersifat
antagonis dengan chlorhydria (asam glutamate, betazol).

4.6. ANTIVERTIGO
Betahistin (6 mg)
Nama dagang
1. Betaserc: tablet 8 mg
2. Merislon: tablet
Indikasi: Vertigo, pusing, gangguan keseimbangan, meinere.
Dosis: D: 1-2 tablet 3x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Penderita feokromositoma.
Perhatian: tukak peptik, asma bronchial, feokromasitoma.

90
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Mual, muntah, ruam kulit.

Dimenhidrinat
Nama dagang
1. Dramamin: tablet
Indikasi: Mencegah & meredakan mabuk perjalanan, vertigo.
Dosis: D: 50-100 mg 3-4x sehari. A (> 12 th) 50 mg 2-3x sehari. A (8-12
th) 25-50 mg 2-3x sehari. A (6-8 th) 12,5-25 mg 2-3x sehari. Motion
sickness dosis pertama 30 menit sebelum perjalanan.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Perhatian: Bersama antibiotic menyebabkan ototoksik, jangan
mengendarai kendaraan.
Efek samping: Mengantuk.

4.7. ANLGESIK (OPIAT)


Fentanil
Nama dagang
1. Durogesic: pelekat transdermal 25 MU
2. Fentanyl: injeksi
Indikasi: Suplemen analgetik narkotik pada anastesi regional atau general.
Dosis: Premed: 100 mcg IM 30-60 menit sebelum operasi. Pasca operasi
50-100 mcg IM, dapat diulangi dalam 1-2 jam bila perlu. Analgesik
tambahan terhadap anastesi umum, dosis rendah 2 mcg/kgBB, sedang 2-20
mcg/kgBB, tinggi 20-50 mcg/kgBB. Zat anastesi 50-100 mcg/kgBB.
Durogesic: Individual, tergantung kondisi penderita & harus dievaluasi
secara berkala.
Kontra indikasi: Depresi pernafasan, cedera kepala, alkoholisme, asma
akut, intoleransi, hamil, laktasi, hipersensitif.
Perhatian: Lansia, pasien lemah, disfungsi hati & ginjal, penyakit paru,
anak < 2 tahun, hipotiroid, hipertrofi prostat, syok.
Efek samping: Depresi nafas, kekakuan otot, hipotensi, bradikardi, mual &
muntah, menggigil, halusinasi pasca op, pusing.
Interaksi obat: Neuroleptik, gas halogen, depresan SSP, MAOI, barbiturate,
benzodiazepine, ritonavir.

91
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Morfin (10 mg)


Nama dagang
1. MST Continus: tablet 10 mg
Indikasi: Nyeri kronik
Dosis: Pasien tidak pernah pakai opioid, awal 10-15 mg. Nyeri yang tidak
bisa dikontrol dengan opioid yang kurang poten, awal 20-30 mg/12 jam.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Depresi pernafasan, obstruksi jalan nafas, penyakit hati
akut, ileus paralitik, anak, penggunaan bersama MAOI atau obat lain yang
bekerja pada SSP
Perhatian: Nyeri pasca op, hamil
Efek samping: Hipoventilasi, mual, muntah, konstipasi, konfusi,
halusinasi, euforia
Interaksi obat: Oat yang bekerja pada SSP (antidepresan, transkuiliser,
hipnotik sedatif)

Pethidin HCl (50 mg)


Indikasi: Meringankan rasa nyeri sedang sampai berat yang tidak
responsive dengan analgesic non narkotik.
Dosis: D: 25-100 mg secara SK/IM tiap 3-4 jam. A: 0,5-2 mg/kgBB secara
IM tiap 3-4 jam, maksimal 100 mg.
Aturan pakai: Diberikan secara SK atau IM.
Kontra indikasi: Gangguan fungsi hati, depresi pernafasan, kejang,
hipersensitif, alkoholisme akut, asidosis diabetic, epilepsi.
Perhatian: Tidak diberikan secara IV, dosis tinggi dapat menyebabkan
depresi pernafasan, apnea, hipotensi, kolaps, diberikan secara perlahan.
Efek samping: Depresi respirasi, pusing, mual, muntah, mulut kering,
hipotensi, pendangan kabur, halusinasi, tremor, ngantuk, vertigo, retensi air
seni, takikardi, bradikardi, konstipasi, anoreksia.
Interaksi obat: Alkohol, sedatif, antihistamin, fenotiazin, butirofenon,
antidepresan trisiklik, MAOI.

Tramadol (50 mg)


Nama dagang
1. Tramal: kapsul 50 mg, retard, injeksi 50 mg, 100 mg
92
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2. Zaldiar (+ parasetamol): tablet


Indikasi: Nyeri akut & kroik yang berat, post op
Dosis: D & A (> 11 tahun) : 1 - 8 kapsul/hari. Retard: 1-2 tablet sebagai
dosis tunggal. Dosis lazim 400 mg/hari. A (> 1 thn) 1-2 mg/kgBB/hari.
Ampul 50 mg/ml 1-2 ampul secara IM/IV/SK, maksimal 8 ampul/hari.
Zaldiar: D & A (>14 thn): 3-4 tablet/hari, maksimal 8 tablet/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: ketergantungan obat, hipersensitiv, hipnotik, analgesik,
obat-obat yang bekerja pada SSP, insufisiensi pernafasan & ginjal berat.
Perhatian: Penggunaan jangka panjang, gangguan fungsi ginjal dan hati
berat, anak < 16 tahun, hamil, laktasi, epilepsi, kejang.
Efek samping: Pusing, sedasi, mialgia, sakit kepala, pruritus, mual muntah,
dyspepsia, konstipasi, somnolen, mulut kering, diare, bingung, keringat
berlebihan.
Interaksi obat: Efek analgetik dan sedasi dapat meningkat dengan adanya
trankuilizer mayor dan obat hipnotik, MAOI non selektif, alcohol,
karbamazepin, agonis-antagonis opiate.

4.8. ANALGESIC (NON OPIATE) & ANTIPIRETIK


Metamizole Na
Nama dagang
1. Antrain: injeksi
2. Novalgin: tablet 500 mg, sirup, injeksi
Indikasi: Nyeri hebat berhubungan dengan sakit kepala, gigi, post op,
spasme otot polos.
Dosis: D: 3-4x sehari 1 tablet (5-15 ml). Injeksi: 2-5 ml IM/IV dosis
tunggal, maksimal 10 ml/hari.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitiv, porfiria hepatic, hamil, laktasi.
Perhatian: Asma bronchial atau infeksi saluran nafas kronik, gangguan
hematologi.
Efek samping: Jarang, diskrasia darah, syok, takikardi, gatal, rasa tertekan
pada dada.
Interaksi obat: Dapat menurunkan kadar siklosporin dalam darah.
Meningkatkan efek alcohol.

93
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Methampyrone
Nama dagang
1. Antalgin: tablet (500 mg)
2. Analsik (+ diazepam): tablet
3. Proneuron (+ diazepam): tablet
4. Neuralgin Rx (+ vit B1, B6, B12, caffeine): tablet
5. Neurosanbe plus (+ vit B1, B6, B12, caffeine): tablet
6. Paramidon (+ piramidone, lidocaine): injeksi
Indikasi: Meredakan nyeri ringan sampai berat: mialgia, atralgia,
neuralgia, sakit gigi, nyeri haid, nyeri karena kanker, kolik ginjal &
kandung kemih, nyeri sesudah melahirkan & pasca op.
Dosis: D: 1-2 kaplet, A: -1 kaplet, diberikan 3-4x sehari. Injeksi: 1 ampul
3-4x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Perdarahan, porfiria, hamil, psikosis berat.
Perhatian: Tukak peptik, penyakit hati berat, riwayat diskrasia darah,
hamil, laktasi, bayi, hipersensitif terhadap aspirin, gangguan hemostatik
atau mendapat terapi antikoagulan, lansia.
Efek samping:Gangguan GI, ruam kulit, pruritus. Jarang, perdarahan &
tukak GI, lekopenia, agranulositosis, ngantuk, pusing, amnesia, hipotensi,
ketergantungan (analsik/proneuron), gangguan penglihatan.
Interaksi obat: Alkohol, L-dopa, AINS, klorpromazin dapat menyebabkan
hipotermia, simetidin.

Methyl salisilate, menthol, eugenol


Nama dagang
1. Counterpain: krim 15 g, 30 g, 60 g
Indikasi: Nyeri otot, nyeri sendi
Dosis: Oleskan 1-3 kali/ hari
Kontra indikasi: Hentikan bila nyeri artritik terjadi > 10 hari/ bila terjadi
kemerahan kulit, jangan digunakan bila kulit luka atau teriritasi, hindari
kontak dengan mata atau membran mukosa.

94
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Paracetamol (500 mg)


Nama dagang
1. Biogesic: tablet 500 mg
2. Dumin: suppo 125 mg
3. Farmadol: infus 500 mg
4. Progesic: sirup
5. Propyretic: suppo 80 mg, 160 mg
6. Sanmol: tablet 500 mg, sirup, drop
7. Sumagesic: tablet 500 mg
8. Praxion: sirup forte, drop
9. Coditam (+ codein): tablet
10. Primadol (+ metoclopramid): tablet
11. Sistenol (+ N-asetilsistein): tablet
12. Doloneurobion (+vit B1, B6, B12): tablet
Indikasi: Nyeri, demam, sakit gigi, migren.
Dosis: D: 0,51 gram 4-6 jam/hari, maksimal 4 gram/hari. A (2 bln) 60 mg
untuk demam pasca imunisasi, A (< 3 bln) karena demam pasca imunisasi
hanya dengan nasehat dokter, 10 mg/kgBB bila terkena penyakit kuning. A
(3 bln1 thn) 60-120 mg, (1-5 thn) 120-250 mg, (6-12 thn) 250-500 mg
boleh diulang 4-6 jam bila perlu, maks 4 gram/hari. Rektal: A (<12 th): 10-
15 mg/kgBB, (6-12 th): 240 mg, (2-6 th): 160 mg, (< 2 th): 80 mg, berikan
4x sehari. Sirup: 3-4x sehari 1-3 sdt. Coditam: 3-4x sehari 1-2 tab, maks 8
tab/hari. Primadol: D: 3-4x sehari 1-2 tab, maksimal 6 tab/hari, A (>7 thn):
-1 tab 3-4x sehari, maks 3 tab/hari. Sistenol: D & A (11 thn):1 tab, A (6-
11 thn): -1 tab, A (1-5 thn): - tab. Diberikan 3x sehari. Dolo-
neurobion: 2-3x/hari 1 tab.
Aturan pakai: Sesudah makan. Primadol: 30 menit sebelum makan.
Kontra indikasi: Feokromositoma, disfungsi ginjal & hati, asma bronchial
akut, hamil, laktasi.
Perhatian: Alkoholik, gangguan hati & ginjal, asma, infark miokard,
hipertrofi prostat, gangguan usus, syok, penyakit KV.
Efek samping: Reaksi hematologi, erupsi kulit, mual, muntah,
hiperglikemi, hipoglikemi, kerusakan ginjal, alergi, gangguanpenglihatan,
pusing, konstipasi, hipotensi.

95
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interaksi obat: Antikolinergik, alcohol, fenotiazin, depresan SSP,


antikoagulan kumarin, MAOI, indanedion.

4.9. ANTIINFLAMASI (NON STEROID)


Asam mefenamat (500 mg)
Nama dagang
1. Mefinal: tablet 250 mg, 500 mg
2. Ponstan: tablet 500 mg
3. Pondex : sirup
Indikasi: Meredakan nyeri ringan hingga sedang pada sakit kepala, sakit
gigi, dismenore primer, nyeri traumatic, otot & pasca op.
Dosis: D: awal 500 mg, dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.
Aturan pakai : Sesudah makan
Kontra indikasi: Tukak GI, gangguan hati & ginjal, bronkospasme, rhinitis
alergi, urtikaria.
Perhatian: Harus digunakan hati-hati pada pasien usia lanjut, kejadian KV,
hipertensi, reaksi kulit, efek pada ginjal, asma akibat penggunaan AINS
atau salisilat, hamil.
Efek samping: Sedasi, diare, ruam, gangguan GI, ngantuk, hipersensitif.
Interaksi obat: Meningkatkan efek antikoagulan kumarin.

Celecoxib
Nama dagang
1. Celebrex: tablet 100 dan 200 mg
Indikasi: Osteo Arthritis, Arthritis Rheumatoid
Dosis: OA: 200 mg OD atau 100 mg 2x sehari. AR: 100-200 mg 2x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Alergi terhadap sulfonamide, aspirin, AINS yang lain,
asma, urtikaria.
Perhatian: Retensi cairan, hipertensi, gagal jantung, asma, disfungsi hati
dan ginjal, lansia, hamil, laktasi.
Efek samping: Nyeri abdomen, diare, dyspepsia, lambung, mual, nyeri
punggung,edema perifer, rhinitis, faringitis, sinusitis, ruam kulit.
Interaksi obat: ACE inhibitor, furosemid, tiazid, aspirin, flukonazol, litium,
warfarin.

96
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dexketoprofen
Nama dagang
1. Ketesse: tablet, injeksi
Indikasi: Nyeri muskuloskletal akut, dismenore, sakit gigi, nyeri pasca op.
Dosis: Tab: 12.5 mg tiap 4-6 jam atau 25 mg tiap 8 jam. Nyeri pasca op: 25
mg tiap 8 jam. Maksimal 75 mg. Ampul: 50 mg/ml tiap 8-12 jam. Dosis
IV/IM maksimal 150 mg.
Aturan pakai: 30 menit sebelum makan.
Kontra indikasi: riwayat asma, bronkospasme, rhinitis akut atau polip
nasal, tukak lambung, dyspepsia, pendarahan lambung, penyakit Chron
atau colitis ulseratif, gagal jantung berat, disfungsi ginjal sedang-berat,
disfungsi hati berat, hamil, laktasi, terapi antikoagulan.
Perhatian: Alergi obat, esofagitis, gastritis, ulkus peptik, kelainan darah,
SLE, fungsi hati & ginjal abnormal, terapi diuretic, anak, lansia.
Interaksi obat: AINS, antikoagulan, heparin, tiklopidin, litium, MTX,
hidantoin, sulfonamide, diuretic, beta bloker, pentoksifilin, trombolitik,
zidofudin, sulfonylurea, siklosporin, probenesid, glikosida jantung,
kuinolon, mifepriston.

Ibuprofen (200 mg & 400 mg)


Nama dagang
1. Bufect: sirup
2. Ibufenz: suppo 125 mg
3. Proris: sirup forte
4. Spedifen: sachet (granul) 600 mg
Indikasi: Nyeri ringan sedang ( sakit gigi, kepala, nyeri otot, post op,
reumatik), demam.
Dosis: D: 3-4 x sehari 200 mg. A (1-12 tahun) untuk demam 3-4 x sehari
5-10 mg/kgBB.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.
Kontra indikasi: Tukak peptic, penderita riwayat asma, rhinitis, urtikaria.
Perhatian: Riwayat tukak peptic, gangguan ginjal, gagal jantung,
hipertensi, asma, hamil.

97
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri lambung,


trombositopeni, gangguan penglihatan
Interaksi obat: Warfarin

Kalium diklofenak (25 mg & 50 mg)


Nama dagang
1. Cataflam: tablet (25 mg & 50 mg), tablet dispersible 50 mg, fast
(sachet)
Indikasi: Terapi akut & kronik AR, osteoarthritis, spondilitis ankilosa,
dismenore primer.
Dosis: D: awal 100-150 mg terbagi dalam 2-3 dosis. Maksimal 150
mg/hari (nyeri & osteoarthritis), 225 mg/hari (AR), 125 mg/hari
(spondilitis ankilosa).
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.
Kontra indikasi: Pendarahan, ulserasi/perforasi GI.
Perhatian: Penyakit GI, Chron, gangguan fungsi hati, jantung atau ginjal,
asma, porfiria, hipertensi, lansia, anak, hamil, laktasi.
Efek samping: Mual, muntah, diare, kejang perut, dyspepsia, kembung,
anoreksia, sakit kepala, vitiligo, ruam.
Interaksi obat: Litium, digoksin, diuretic, AINS, antikoagulan, antidiabetik
oral, metotreksat, siklosporin, kuinolon.

Ketoprofen (50 mg, 100 mg)


Nama dagang
1. Kaltrofen: injeksi 100 mg, gel
2. Profenid: suppo
3. Pronalges: tablet 50 mg, 100 mg
Indikasi: Mengobati gejala RA, spondilitis ankilosa, gout, OA
Dosis: D: penyakit rematik 100-200 mg sehari dalam 2-4 dosis terbagi,
nyeri dismenore 3x sehari 50 mg. Dalam bentuk suppositoria 100 mg
sebelum tidur. Penggabungan oral dan rectal maksimal 200 mg. Injeksi IM
50-100 mg tiap 4 jam (maksimal 200 mg dalam 24 jam) selama 3 hari.
Anak tidak dianjurkan.
Aturan pakai: Sesudah makan.

98
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Hipersensitiv terhadap aspirin dan AINS lain, gangguan


fungsi ginjal dan hati berat.
Perhatian: Penderita hiperasiditas lambung, hamil, laktasi, gangguan
fungsi ginjal.
Efek samping: Mual, muntah, diare, dyspepsia, konstipasi, pusing, ulkus
peptic, pendarahan, ganggyan fungsi ginjal & hati, trombositopeni
Interaksi obat: Warfarin, sulfonilurea, atau hidantoin dapat meningkatkan
waktu protrombin atau pendarahan GI, metotreksat.

Ketorolac (10 mg, 30 mg)


Nama dagang
1. Remopain: injeksi 30 mg
2. Scelto: injeksi 30 mg
3. Torassic: tablet 10 mg, injeksi 30 mg
Indikasi: Terapi jangka pendek nyeri post op akut, sedang hingga berat.
Dosis: Pengobatan jangka pendek untuk nyeri, awal 30-60 mg secara IM,
lalu dapat diberikan dosis 15 30 mg tiap 6 jam bila perlu. Maksimal 120
mg/hari. Nyeri sedang pasca op 30 mg. Nyeri berat pasca op 90 mg lama
terapi maksimal 5 hari.
Aturan pakai: Secara IM.
Kontra indikasi: Tukak peptic, pendarahan, perforasi GI, disfungsi ginjal,
penggunaan bersama AINS dan probenesid, laktasi, gangguan hemostatik.
Perhatian: Pasien yang dapat terapi antikoagulan, hemophilia, gangguan
hematologi, penyakit jantung, gagal ginjal akut, hipertensi, disfungsi hati,
anak < 16 tahun.
Efek samping: Tukak GI, pendarahan & perforasi GI, pendarahan pasca
op, gagal ginjal akut, anafilaksis, gagal hati.
Interaksi obat: Antikoagulan, digoksin, asam salisilat, furosemid,
probenesid, litium, metotreksat, ACE inhibitor, antiepilepsi, obat
psikoaktif.

Meloxicam (7.5 mg & 15 mg)


Nama dagang
1. Mexpharm: tablet 7.5 mg, 15 mg
2. Moxxam: suppo 15 mg

99
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Osteo Arthritis, Arthritis Rheumatoid.


Dosis: OA 7,5 mg 1 x/hari ditingkatkan 15 mg 1 x.hari. AR 15 mg 1x/hari
dikurangi menjadi 7,5 mg 1 x/hari. Pasien resiko tinggi awal 7,5 mg 1
x/hari. Gagal ginjal maksimal 7,5 mg 1 x/hari.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitiv. Penyakit ginjal, hamil, laktasi, anak, tukak
peptic aktif, pendarahan GI.
Perhatian: Gangguan GI, fungsi hati atau ginjal, penyakit hati, dehidrasi,
hipertensi, asma.
Efek samping: GAngguan GI, edema, nyeri, pusing, sakit kepala, anemia,
insomnia, batuk, infeksi saluran nafas, ruam kulit, pruritus, ISK.
Interaksi obat: AINS, antikoagualan, tiklopidin, heparin, trombolitik,
litium, metotreksat, siklosporin.

Natrium diklofenak (25 mg, 50 mg)


Nama dagang
1. Flamar: tablet (25 mg, 50 mg), gel
2. Voltaren: tablet (25 mg, 50 mg), tablet SR 75 mg
3. Dolofenac (+ vit B1, B6, B12): tablet
Indikasi: AR, spondilitis ankilopetik, OA, spondiliartritis, reumatik,
bursitis, miositis, sinovitis.
Dosis: D: 75-150 mg/hari, A > 6 tahun 1-3 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3
dosis. Dolofenac: 3x sehari 1 tablet.
Aturan pakai: Berikan segera sesudah makan
Kontra indikasi: Hipersensitiv aspirin, laktasi, tukak gastroduodenal, tukak
peptik, asma bronchial, urtikaria.
Perhatian: Asma, bronkospasme, gangguan fungsi hati, ginjal & jantung,
pendarahan, usia lanjut, ulkus peptic, hamil, laktasi,
Efek samping: Gangguan GI, pendarahan, ulkus peptic, ruam kulit, sakit
kepala, sindrom Steven-Johnsons, insufisiensi ginjal akut, hepatitis,
trombositopenia, leucopenia, anemia hemolitik atau aplastik, alergi.
Interaksi obat: Warfarin, litium, metotreksat, diuretic, beta bloker,
sulfonylurea, levodopa, aminoglikosida, kolkisin, fenitoin, fenobarbital,
digoksin, AINS lain.

100
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Piroxicam (10 mg, 20 mg)


Indikasi: AR, OA, spondilitis ankilosa, gangguan GOUT akut, gangguan
muskuloskletal.
Dosis: D: AR, OA, spondilitis ankilosa awal 20 mg dosis tunggal,
pemeliharaan 20 mg/hari, bila perlu 10-30 mg dalam dosis tuggal atau
terbagi. GOUT akut awal 40 mg/hari dosis tunggal, dilanjutkan dengan
40 mg/hari dosis tunggal atau terbagi selam 4-6 hati. Gangguan
muskuloskletal akut, awal 40 mg/hari dosis tunggal atau terbagi selam 2
hari, selanjutnya 20 mg/hari selama 7-14 hari.
Aturan pakai: Berikan segera sesudah makan.
Kontra indikasi: Riwayat tukak dan pendarahan lambung, hipersensitiv,
bronkospasme, polip hidung, angioderma, urtikaria.
Perhatian: gangguan pencernaan, jantung, hipertensi, gangguan ginjal dan
hati, hamil, laktasi, anak.
Efek samping: Gangguan GI, pendarahan lambung, perforasi & tukak
lambung, edema, pusing, ruam kulit, pruritus.
Interaksi obat: Antikoagulan oral, sulfonilurea, hidantoin, asetosal, litum.

Tinoride
Nama dagang
1. Non Flamin: kapsul
Indikasi: Peradangan pasca bedah, cedera pada saluran kemih, peradangan
akut saluran nafas atas, lumbago, nyeri punggung, artralgia, nyeri setelah
cabut gigi, reumatik.
Dosis: D: 3 x seahri 1-2 kapsul.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Efek samping: Jarang, gangguan GI, vertigo, mulut kering, ngantuk, gatal.

Extr. Radix rhizome notogingseng, extr. Borneolum syntheticum, extr.


Rhizome discoreare nipponicae, herba geranii herba erodii, rhizome
menispermi.
Nama dagang
1. Penfry: spray/aerosol
Indikasi: Meredakan nyeri & bengkak akibat trauma.
Dosis: Semprotkan pada daerah sakit, 3-5x sehari.
101
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Hamil, hipersensitifitas.

4.10. ANTIMIGREN
Belladone, ergotamine, phenobarbital
Nama dagang
1. Bellaphen: tablet
Indikasi: Sakit kepala, migren, mual, vertigo, berkeringat, gangguan usus,
nyeri haid, hipermenore, gangguan menopause.
Dosis: D: 3 x sehari 1-2 drag.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hamil, laktasi, kerusakan hati dan ginjal, pembesaran
prostat, ileus paralitik, colitis ulserativ, glaucoma, hipertensi berat,
penyakit jantung iskemik, porfiria.
Perhatian: Miastenia gravis, demam, diare, takikardi, infark miokard akut,
lansia.
Efek samping: Mulut kering, disfagia, midriasis dengan sikloplegia &
fotopobia, kemerahan, gangguan GI, nyeri otot, depresi pernafasan, sedasi.
Interaksi obat: Amantadin, butirofenon, fenotiazid, antidepresan trisiklik,
karbamazepin, kumarin, antikoagulan, siklosporin, kuinidin, teofilin,
metronidazol.

Ergotamine, caffeine
Nama dagang
1. Cafergot: tablet
Indikasi: Migren akut, sakit kepala vaskuler.
Dosis: D: awal 2-3 tablet. Dapat diberi 1 tablet lagi bila keluhan tidak
berkurang setelah jam. Dosis maksimal 6 tablet/hari atau 10
tablet/minggu.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Gangguan pembuluh darah perifer, penyumbatan
pembuluh darah, PJK, hipertensi berat, migren, insufisiensi hati dan ginjal,
hamil, laktasi, sepsis.
Perhatian: Bila timbul rasa kesemutan pada jari tangan dan kaki, maka
hentikan terapi.

102
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Mual, muntah, nyeri perut, pusing, sianosis, diare,


vasokontriksi perifer.
Interaksi obat: Makrolid, protease HIV, anti jamur azole, sumatriptan,
penghambat reseptor 5-HT, propanolol, obat vasokontriksi.

Pizotifen
Nama dagang
1. Lysagor: tablet
Indikasi: Migren.
Dosis: D: dosis awal 0,5 mg/hari ditingkatkan bertahap 1,5 mg/hari selama
dosis tunggal pada malam hari atau 3 x sehari. Profilaksis migren 0,5-3
mg/hari.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Glaukoma sudut tertutup, retensi urin.
Perhatian: Kehamilan, laktasi, mengganggu kemampuan mengemudi.
Efek samping: Ngantuk, lemah, mual, pusing, mulut kering.
Interaksi obat: Alkohol, obat depresan SSP, efek adiktif.

4.11. NOOTROPIK & NEUROTROPIK


Mecobalamine
Nama dagang
1. Kalmeco: tablet (250 mcg, 500 mcg), injeksi 500 mcg
2. Lapibal: tablet 500 mcg
3. Methycobalt: tablet 500 mcg
Indikasi: Terapi neuropati perifer.
Dosis: D: 500 mcg 3x sehari.
Aturan pakai: Beriakan bersama atau tanpa makanan.
Perhatian: Neonatus, bayi premature, anak.
Efek samping: Anoreksia, mual, diare, ruam kulit.

Nimodipin
Nama dagang
1. Ceremax: infus
2. Nimotop: tablet

103
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Profilaksis dan pengobatan defisit neurologi iskemik karena


vasospasme serebral yang menyertai pendarahan subaraknoid dari
aneurisma.
Dosis: Infus: 1-2 mg/jam selama 5-14 hari, lalu selama 7 hari berikutnya 2
tablet 6x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Edema serebral, peningkatan TIK, gangguan ginjal & hati,
hamil.
Efek samping: Trombositopeni, alergi ringan s/d sedang, sakit kepala,
takikardi, hipotensi, vasodilatasi, gangguan GI, mual.
Interaksi obat: Antihipertensi, penyekat beta secara IV, simetidin, asam
valproat, rifampisin, antiepilepsi, antijamur azole, fluoksetin, nortriptilin.

Piracetam (400, 800, 1200 mg)


Nama dagang
1. Fepiram: infus 12 g
2. Neurotam: tablet (400, 800, 1200 mg), sirup, injeksi, infus 12 g
Indikasi: Kemunduran daya piker, asthenia, gangguan adaptasi, gangguan
psikomotor, pengobatan infark serebral.
Dosis: Kapsul/sirup: Gejala psikoorganik yang berhubungan dengan
lansia: awal 2,4 g/hari dibagi dalam 3 dosis selama 6 minggu.
Pemeliharaan: 1,2 g/hari dibagi dalam 3 dosis. Gejala pasca trauma: awal
800 mg 3 x sehari secara oral, dosis dapat dikurangi hingga 400 mg 3 x
sehari. Ampul D: 1 gram 3 x sehari IV/IM.
Aturan pakai: Berikan sebelum makan.
Kontra indikasi: Insufisiensi ginjal berat.
Perhatian: Insufisiensi ginjal, penghentian secara mendadak, hamil, laktasi
Efek samping: Gelisah, mudah marah, insomnia, cemas, tremor, agitasi,
lelah, gangguan GI.
Interaksi obat: Ekstr tiroid.

Pyritinol HCl
Nama dagang
1. Enchepabol: tablet, sirup
2. Enerbol: tablet

104
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Pasca trauma otak, pendarahan otak, keracunan & radang otak,
gejala degenerasi otak sehubungan dengan gangguan metabolism &
sirkulasi otak.
Dosis: Drag: D: 3 x sehari 2 tablet atau 1 tablet forte. A 6-15 th 3 x sehari 1
tablet. Terapi minimal 6-8 minggu. Larutan: D: 3 x sehari 2 sdt, A 6-15 th 3
x sehari 1 sdt, < 6 th 2 x sehari 1 sdt. Terapi minimal 6-8 minggu.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.
Kontra indikasi: AR, gangguan fungsi ginjal & hati berat, lupus, miastenia,
pemfigus.
Efek samping: Reaksi alergi, bercak merah pada kulit, demam, gangguan
GI & hati, gangguan indra pengecap.
Interaksi obat: Penisilamin, tiopronin, levamisol, preparat emas.

Salbutiamine
Nama dagang
1. Arcalion: tablet
Indikasi: Terapi asthenia fungsional.
Dosis: D: 2 tablet/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Efek samping: Kadang-kadang: agitasi ringan pada lansia, reaksi alergi
pada kulit.

105
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 5
SISTEM MUSKULOSKLETAL

106
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

5.1. HIPERURISEMIA & GOUT


Allopurinol (100 mg)
Nama dagang
1. Tylonic: tablet 100 mg
2. Zyloric: tablet 100 mg, 300 mg
Indikasi: Arthritis gout & produksi asam urat berlebih.
Dosis: D: awal 100 mg/hari, maksimal 800 mg/hari. Pasien dengan
gangguan fungsi ginjal 100-200 mg/hari. Anak < 6 tahun maksimal 150
mg/hari. 6-10 tahun maksimal 500 mg/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Perhatian: Reaksi alergi, gangguan fungsi ginjal, hiperurisemia
asimtomatis, serangan gout akut, hamil, laktasi.
Efek samping: Reaksi kulit, gangguan GI. Diare.
Interaksi obat: Azatioprin, merkaptopurin, tiazid, antikoagulan, oral,
siklosporin, teofilin, vidarabin.

Colchicine
Nama dagang
1. Recolfar: tablet
Indikasi: Artritis gout akut, profilaksis jangka pendek selama awal terapi
dengan allopurinol & obat urikosurik.
Dosis: Artritis gout akut: awal0.5-1.2 mg diikuti dengan 0.5 mg tiap 2 jam
sampai nyeri mereda atau timbul mual, muntah atau diare. Dosis rata-rata:
4-8 mg. Profilaksis jangka pendek selama awal terapi dengan allopurinol
& obat urikosurik: 0.5 mg 1x seminggu atau s/d 1x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Pasien dengan GI serius, penyakit ginjal atau jantung,
diskrasia darah, hamil.
Perhatian: Lansia, pasien debitas, pasien dengan penyakit jantung, hepatic,
ginjal atau GI.
Efek samping: Neuritis perifer, kelelahan otot, mual, muntah, nyeri
abdomen, diare, urtikaria, anemia aplastika, agranulositosis, dermatitis,
purpura, alopesia.
Interaksi obat: Dapat mengganggu absorbsi vit B12.

107
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

5.2. RELAKSAN OTOT


Atracurium besylate
Nama dagang
1. Atracurium Hammeln: injeksi (2.5 mg/5 ml)
Indikasi: Relaksan otot untuk pembedahan & memudahkan pengontrolan
respirasi pada pasien ICU. Tambahan anstesi umum untuk memudahkan
intubasi.
Dosis: D & A (> 1 th): Injeksi IV 0,3-0,6 mg/kgBB.
Kontra indikasi: Neonatus.
Perhatian: Miastenia gravis, gangguan keseimbangan elektrolit, penyakit
KV berat, penyakit neuromuskuler lainnya.
Efek samping: Sensasi panas & kemerahan pada kulit, hipotensi
sementara.
Interaksi obat: Relaksan otot, anastesi inhalasi, aminoglikosida, antibiotic
polipeptida, litium, garam Mg, prokainamid, kuinidin, antiarittmia,
diuretic.

Eperisone HCl
Nama dagang
1. Myonal: tablet
2. Myonep: tablet
Indikasi: Terapi simtomatis untuk kondisi yang berhubungan dengan
spasme muskuloskletal.
Dosis: D: 3 x sehari 1 tablet.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.
Kontra indikasi: Gagal ginjal dan hati.
Perhatian: Paralisis flaksid, hamil,laktasi, anak, dapat mengganggu
kemampuan mengemudi.
Efek samping: Lemah, pusing, insomnia, ngantuk, disfungsi hati dan
ginjal, ruam, gangguan GI, gangguan berkemih.
Interaksi obat: Metokarbamol, tolperison.

Tizanidine HCl
Nama dagang
1. Myores: tablet
108
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Nyeri kejang otot berhubungan dengan kelainan fungsional &


static pada sumsum tulang belakang. Terapi tambahan spastisitas akibat
kelainan neurologic.
Dosis: Nyeri kejang otot: 2-4 mg 3 x sehari. Kasus berat, dosis ekstra 2-4
mg dapat ditambahkan pada malam hari. Terapi tambahan spstisitas: awal
maksimal 6 mg 3 x sehari, maksimal 36 mg/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Gangguan fungsi hati, hamil, laktasi.
Perhatian: Monitor fungsi hati, gangguan mengemudi, anak & lansia.
Efek samping: Ngantuk, pusing, mual, muntah, penurunan TD, bradikardi,
insomnia, kelemahan otot, gangguan tidur, halusinasi, hepatitis akut.
Interaksi obat: Fluvoksamin, ciprofloksasin, diuretic, alkohol, sedative,
antiaritmia, simetidin, fluorokuinolon, kontrasepsi oral, tiklopidin.

5.3. GANGGUAN NEUROMUSKULAR


Neostigmin
Nama dagang
1. Prostigmin: injeksi
Indikasi: Miastenia gravis, distensi & retensi urin, mengatasi efek obat
neuromuskuler nondepolarisasi.
Dosis: Miastenis gravis: 1 ml 0,05% (0-5 mg)SK/IM. Distensi & retensi
urin pasca op: 0,5 ml 0,05% (0,25 mg)SK/IM segera sesudah op, ulangi
yiap 4-6 jam selama 2-3 hari. Mengatasi efek obat penghambat
neuromuskuler nondepolarisasi: 0,5-2 mg IV lambat.
Kontra indikasi: Obstruksi mekanik saluran cerna & kemih, peritonitis.
Perhatian: Asma bronchial, bradikardi, ulkus peptic, epilepsy, hipertiroid,
hamil, laktasi.
Efek samping: Salivasi, kram usus, diare, anafilaksis, reaksi alergi, sakit
kepala, konvulsi, kesadaran menurun, aritmia kordisGangguan GI,
hipotensi, bronkospasme.
Interaksi obat: Neomisisn, streptomisin, kanamisin, anastesi local &
umum, antiaritmia

5.4. OBAT LAIN SISTEM MUSKULOSKELETAL

109
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Diacerein
Nama dagang
1. Bondi: kapsul 50 mg
Indikasi: Pngobatan OA.
Dosis: 1 kapsul/hari pada malam hari selama 1 bulan, dilanjutkan 1 kapsul
2x sehari pada bulan berikutnya.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Gangguan fungsi ginjal, laktasi, hamil, anak.
Efek samping: Diare.
Interaksi obat: Antasid, antibiotic, kemoterapi.

Glukosamin sulfat
Nama dagang
1. Fita joint roller: roll on
2. Mediflex: krim
3. Oste (+ kondroitin sulfat, vit c, mn, mg, zn): tablet, tablet forte
4. Osteoflam (+ kondroitin sulfat, vit c, mn, mg, zn, msm): tablet
5. Viostin X (+ kondroitin sulfat, msm, mn): tablet
Indikasi: Osteoatritis, memelihara ksehatan persendian, mengurangi nyeri
pada arthritis, punggung, lutut, tungkai, pergelangan & jari tangan.
Dosis: D <55 kg: 2-3x sehari 1 tablet, >55 kg: 3x sehari 1-2 tablet.
Krim/roll on: 1-2x sehari dioles pada sendi yang sakit.
Aturan pakai: Sesudah makan
Perhatian: Roll on: hindari kontak dengan membrane mukosa, mata & luka
terbuka.
Efek samping: Roll on: iritasi lokal ringan.

Na Hyaluronat
Nama dagang
1. Hyalgan: injeksi
2. Lydium: injeksi
Indikasi: Penyakit sendi degenerative, terapi tambahan bedah ortopedik.
Dosis: Disesuaikan dengan ukuran sendi: suntikan 2 ml atau kurang secara
intra artikuler 1x seminggu. Pengobatan > 1 sendi dapat dilakukan secara
bersamaan.
110
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Adanya infeksi, tidak boleh diberikan secara IV.


Efek samping: Pembengkakan sendi sementara &/ nyeri local.
Interaksi obat: Salisilat.

111
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 6
HORMON

6.1. ESTROGEN & PROGESTERON SERTA PREPARAT


SINTETIKNYA
Allylestrenol
Nama dagang

112
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Premaston: tablet 5 mg
Indikasi: Persalinan yang terancam prematur , abortus habitualis, abortus
mengancam.
Dosis: Persalinan yang terancam prematur dosis tergantung tiap individu
maks; 40 mg/hr abortus mengancam 5 mg 3x/hr selama 5-7 hari terapi
dapat diperpanjang bila perlu . Abortus habitual 5-10 mg/hr segera setelah
kehamilan terdiagnosa, terapi dilanjutkan s/d minimal 1 bulan setelah
akhir masa kritis.
Aturan pakai: Dapat diberikan bersama makan.
Kontra indikasi: Funsi hati abnormal.
Perhatian: DM.
Efek samping: Mual, muntah.

Dydrogesteron
Nama dagang
1. Duphaston: tablet
Indikasi: Infertilitas karena insufisiensi luteal, abortus yang mengancam,
abortus habitualis, oligemenore, Endometriosis, Dismenore primer, terapi
sulih estrogen
Dosis: Infertilitas karena insufisiensi luteal, 10 mg 2x/hr, mulai hari ke 11
s/d 25 siklus, lalu dilanjutkan selama min. 6 siklus berturut-turut. Abortus
yang mengancam, awal 40 mg, lalu 10 mg tiap 8 jam hingga gejala
membaik. Dosis dapat ditingkatkan . sebanyak 10 mg tiap 8 jam jika gejala
belum membaik. Abortus habitualis, 10mg 2x/hr , mulai hari ke 11 s/d 25
siklus lalu dilanjutkan setelah terjadi konsepsi . lanjutkan hingga
kehamilan 20 minggu , lalu kurangi dosis secara bertahap. Amenore,
berikan estrogen saja pada hari ke 1 s/d 25 siklus haid, lalu tambahkan
duphaston 10 mg2x/hr pada hari ke 11 s/d 25. Oligemenore, 10 mg/hr
selama 5 hari . Perdarahan uterus abnormal karena gangguan keseimbngan
hormonal tanpa kelainan organik misalnya fibroid submukosa atau kanker
rahim, 10-20 mg 1-2 x/hr selama 5-10 hari. 10-20 mg 1 atau 2x/hr pada
hari ke 11 s/d 25 siklus haid dan ulangi tiap siklus sesuai kebutuhan.
Endometriosis 10 mg 2x/hr pada hari ke 5 s/d 25 siklus haid. Dismenore
primer, 10 mg 2x/hr pada hari ke 5 s/d 25 siklus haid, terapi sulih estrogen

113
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

10mg/hr selama 10-12 hr/bln. 20mg/hr selama 10-12 hr/bln pada with
drawal bleeding.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Perdarahan abnormal vagina. Tromboflebilitis atau
tromboembolik, riwayat penyakit serebrovaskuler atau penyakit arteri
koroner . Missed abortion . Karsinoma payudara/organ genital. Penyakit
atau gangguan fungsi hati , riwayat ikterus kolestatik atau pruritus selama
hamil , sindrome Dubin johnson & sindrome rotor , riwayat herpes pada
kehamilan . Anemia sel sabit . tumor hati jinak atau ganas selama terapi
kontrasepsi oral.
Perhatian: Lakukan pemeriksaan ginekologi, fisik & mammogram secara
berkala. Hentikan penggunaan obat ini pada kasus tromboemboli, stroke,
infark miokard, adenoma hati, peny. Kandung empedu hipertensi, monitor
adanya retensi cairan, hindari penggunaan jangka lama.laktasi & hamil.
Efek samping: Perdarahan , perubahan siklus haid, edema, perubahan BB.

Estradiol, norgestrel
Nama dagang
1. Cyclo-proginova: tablet
Indikasi: Amenore primer & sekunder, siklus haid tidak teratur, terapi sulih
hormone selama & sesudah sindrom klimakterium, terapi defisiensi
hormon sesudah ooforektomi atau kastrasi radiologi untuk penyakit non
karsinoma.
Dosis: 1 tablet/hari dimulai pada siklus ke 5 haid, diikuti dengan 7 hari
bebas tablet diantara siklus haid berikutnya. Amenore atau pendarahan
tidak teratur, 1 tablet/hari dimulai langsung setelah dipastikan tidak ada
kehamilan.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Pendarahan yang tidak diketahui penyebabnya, kanker
payudara atau kondisi pra maligana (keganasan), riwayat tumor hati,
penyakit hati berat, infark miokard, stroke, thrombosis vena, gangguan
tromboembolik, hipertrigliseridemia berat, hamil, laktasi.
Perhatian: Pemeriksaan medis menyeluruh perlu dilakukan sebelum terapi,
tromboemboli vena & arteri, kanker endometrium & payudara, tumor hati,

114
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

penyakit kandung empedu, dimensia, monitor pasien dengan epilepsi,


asma, migren, porfiria, SLE, otosklerosis.
Efek samping: Perdarahan uterus/vagina, mual, nyeri perut, ruam kulit,
sakit kepala, peningkatan nafsu makan, perubahan BB, rambut rontok,
eksim.
Interaksi obat: Antikonvulsan, antimikroba, hidantoin, barbiturate,
primidon, karbamazepin, rifampisin, okskarbamazepin, topiramat,
felbamat, griseofulvin, penisilin, tetrasiklin, parasetamol, antidiabetik oral
insulin, alcohol, tes lab.

Estrogen konjugasi
Nama dagang
1. Esthero: tablet 0.625 mg
Indikasi: Gejala vasomotor menengah sampai berat, pencegahan & terapi
osteoporosis, vaginitis atrofi, urethritis atrofi, defisiensi estrogen.
Dosis: 1x sehari 1 tablet, 3 minggu menggunakan esthero, 1 minggu tidak.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Kanker payudara, neoplasia ketergantungan-estrogen,
hamil, perdarahan genital abnormal, thromboflebitis, hipersensitif.
Perhatian: Terapi estrogen tanpa penambahan progesterone pada wanita
yang masih memiliki uterus beresiko hyperplasia/kanker endometrial,
dosis tinggi menyebabkan kanker payudara, tidak boleh digunakan selama
hamil.
Efek samping: Perdarahan, amenore, vaginal kandidiasis, mual muntah,
kejang perut, kembung, nyeri kepala, migren, edema, penurunan BB.
Interaksi obat: Rifampisin menurunkan efek estrogen, antihipertensi,
antikonvulsan, antikoagulan oral, meningkatkan efek teofilin, fenotiazin,
kortikosteroid, antidepresan trisiklik, kafein, siklosporin.

Ethynilestradiol
Nama dagang
1. Lynoral: tablet
Indikasi: Gangguan siklus menstruasi.
Dosis: 0,05 mg//hr hari ke 16- 25 ditambahkan progesterone.
Aturan pakai: Sesudah makan, telan utuh.

115
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Hamil, hipertensi berat, peny,hati berat, herpes


gestasional, pendarahan vagina tak terdiagnosa, vorfilia, hemoglobinopati,
Perhatian: Gagal jantung, disfungsi ginjal, hipertensi, uterus vibroid,
migren, menyusui.
Efek samping: Ggn GI, trombosit, peningkatan TD, migren, perubahan
mood & BB, retensi cairan, sakit kepala.

Lynestrenol
Nama dagang
1. Endometril: tablet
Indikasi: Lihat pada dosis.
Dosis: Oligo & hipomenorea, 1 tab/hari pada hari 16-25. Polimenorea, 1
tab/hari pada hari ke 5-25, diulangi selama 2-3 siklus. Menoragia &
metroragia, perdarahan uterin disfungsional, ringan: 2 tab/hari selama 10
hari, ulangi selama 3 siklus menstruasi 1 tab/hari pada hari ke 16-25, berat:
2 tab/hari selama 10 hari diikuti 1 tab/hari selama 3 bulan tanpa putus.
Dismenore, sindrom premenstruasi, Penekanan ovulasi, nyeri ovulasi &
perdarahan, 1 tab/hari pada hari ke 5-25. Endometrosis, 1 tab/hari selama 6
bulan. Supresi atau mentruasi terlambat, 1 tab/hari pada hari ke 5 &
diteruskan selama diperlukan, bila terjadi perdarahan dapat ditingkatkan
menjadi 2-3 tab/hari selama 3-5 hari. Mastopati fibrokistik, 1 tab/hari pada
hari ke 5-25 selama 3-4 bulan. Karsinoma endometrium &/ metastasis 6-10
tab/hari untuk jangka panjang. Amenorea primer & sekunder, dimulai
dengan 0.05 mg etinilestradiol per hari selama 25 hari & 1 tab endometrial
per hari selama hari ke 16-25, ulngi pada 2 siklus berikutnya.
Aturan pakai: bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Penyakit hati, ikterik kolestatik, perdarahan vagina,
riwayat pruritus berat dalam kehamilan, herpes gestasional atau ikterik
dalam kehamilan, sindrome Dubin johnson & sindrome rotor, hamil.
Perhatian: Kloasma, gangguan tromboembolik, gagal jantung, disfungsi
ginjal, epilepsi, migren, hipertensi.
Efek samping: Gangguan GI, ikterik kolestatik, payudara melunak,
kloasma, ruam, sakit kepala, migren, perubahan mood, retensi cairan,
toleransi glukosa berkurang, perubahan BB, perdarahan intermenstrual,
amenorea pasca medikasi, perubahan sekresi serviks, infeksi vagina.

116
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interaksi obat: Mengurangi efekstivitas bila digunakan bersama


antikonvulsan, barbiturate, rifampisin.

Nomegestrol
Nama dagang
1. Lutenyl: tablet
Indikasi: Gejala yang berhubungan dengan defisiensi progesteton,
perdarahan fungsional uterus dan menoragia pada vibrona, dismenorea,
terapi silih hormon dalam kombinasi dengan estrogen.
Dosis: 5mg/hr selama 10 hr per siklus haid.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Riwayat tromboflebitis, disfungsi hati berat, pendarahan
vagiana, hamil trimester 1.
Perhatian: Hipetensi, DM, hamil,laktasi.
Efek samping: Gangguan menstruasi, amenorea. Perdarahan terus menerus
peningkatan BB, gangguan GI.
Interaksi obat: Obat antidiabetes, antikonvulsan, barbiturat, griseovulfin,
ripamficin.

Norethisteron
Nama dagang
1. Primolut N: tablet
Indikasi: Perdarahan disfungsional, amenorea primer & sekunder,
sindrome pra menstruasi, mastopati siklikl, pengaturan waktu menstruasi,
endometriosis.
Dosis: Perdarahan disfunfsional 1tab 3x/hr selama 10 hari. Maks. 30
tab.Amenorea primer & sekunder 1 tab 1-2x/hr selama 10 hr. Untuk
merangsang perdarahan siklus 1 tab 2x/hr dimulai pada hari ke 16 25
dari siklus menstruasi. Sindrom pra menstruasi 1 tab 1-3x/hr . pengaturan
haid 1tab 2-3x/hr tidak lebih dari 10-14 hari dimulai 3 hari sebelum
menstruasi yang diharapakan . Endometriasias dimulai pada hari ke 1 s/d
ke 5 dari siklus dengan dosis 1tab 2x/hr . penngobatan dapat dilanjutkan
selama 4-6 bulan.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.

117
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Hipersensitif , diketahui hamil atau menyusui,diketahui


atau diduga menderita keganasan yang tergantung pada hormon seks.
Perhatian: Faktor resiko tromboembolisme vena (VTE) meningkatnya
resiko tromboembolisme, pada masa nifas, gejala trombosis, lakukan
pengawasan pada pasien depresi, lakukan pemeriksaan fisik & ginekologi
sebelum terapi.
Efek samping: Perdarahan uterus/ vag t ermasuk perdarahan bercak,
hipoamenore, amenorea,sakit kepala, mual, edema.
Interaksi obat: Interaksi obat yang mengakibatkan peningkatan bersihan
hormon seks dapat menyebabkan penurunan efikasi terafeutik rifampicin,
seperti penginduksi enzim hati (fenitoin, barbiturat, karbamazepin,
pirimidon) griseofulvin,siklosforin.

Progesteron
Nama dagang
1. Cygest: suppo/ovula
Indikasi: Terapi untuk perdarahan uterus disfungsional atau untuk
membantu siklus konsepsi pada fase luteal atau fertilisasi in-vitro ,
abortus yang mengancam, kehamilan dg riwayat abortus habitualis.
Sindrom pra- menstrual.
Dosis: Per vag atau per rektal untk mendukung fase luteal 400mg 2x/hr,
awali terapi pada hari ke 14 siklus menstruasi dan lanjutkan sampai terjadi
menstruasi. Jika gejala pramenstruasi terjadi pada sat ovulasi , terapi
dimuali pada hari ke 12 siklus menstruasi.
Kontra indikasi: Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
Perhatian: Berikan per rektal jika digunakan metode kontrasepsi barier,
infeksi vagina ( terutama moniliasis) atau sistitis rekuren , atau baru saja
melahirkan .berikan per vag jika pasien mengalami kolitis atau
inkontinensia fekal Ggn fungsi hati, hamil.
Efek samping: Menstruasi datang lebih awal atau sebaliknya . Tukak GI ,
diare, kembung ( pada pemberian per rektal).

6.2. HORMON KORTIKOSTEROID

118
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Methylprednisolone (4 mg, 16 mg, 125 mg)


Nama dagang
1. Hexilon (6-alpha): tablet 8 mg, injeksi 125 mg
2. Lameson (6-alpha): tablet 16 mg
3. Medixon: tablet (4 mg, 16 mg), injeksi 125 mg
4. Toras: tablet 4 mg
Indikasi: Kelainan endokrin, penyakit reumatik, penyakit kolagen,
penyakit kulit, alergi, penyakit mata, penyakit saluran nafas, kelainan
hematologi, edema, gangguan saluran cerna.
Dosis: Awal 2-48 mg/hari. Sklerosis multiple 160 mg/hari selama 1
minggu, dilanjutkan 64 mg/hari selama 1 bulan. IM/ IV lambat/ infuse IV
mulai 10 100 mg.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Infeksi jamur sistemik.
Perhatian: Penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi, vaksinasi, TB,
sirosis, hipotiroid, hamil dan laktasi.
Efek samping: Gangguan elektrolit dan cairan tubuh, gangguan
pencernaan, keringat berlebihan, urtikaria, osteoporosis, peningkatan
tekanan intrakranial, gangguan siklus menstruasi, DM, hambatan
pertumbuhan pada anak, katarak, glaucoma.
Interaksi obat: Siklosporin, phenobarbital, phenitoin, rifampisin,
karbamazepin, pirimidon, ketokonazole, aspirin, antikolinesterase,
antihipertensi, diuretic.

Dexamethasone
Nama dagang
1. Cortidex: tablet, injeksi
2. Kalmethasone: injeksi 4 mg
Indikasi: Alergi, penyakit kolagen, reumatik, leukimia dan limfoma, syok,
penyakit pernafasan, gangguan hematologik, edema.
Dosis: D: oral 0,5-10 mg/hari, IM/IV lambat/infus awal 0,5-20 mg. Udem
otak 10 mg IV, dilanjutkan IM 4 mg tiap 6 jam selama 2-10 hari. Anak:
0,2-5 mg/kg/hari.
Aturan pakai: Bersama makan.

119
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Ulkus peptikum, osteoporosis, psikosis, TB aktif atau


statis, infeksi akut.
Perhatian: Hipertensi, gagal jantung kongestif, DM, penyakit infeksi, gagal
ginjal kronik, uremia, usia lanjut, hamil.
Efek samping: Retensi air dan garam, edema, hipertensi, gagal mental,
pankreatitis, gangguan penglihatan, atrofi, nafsu makan meningkat,
pertumbuhan lambat.
Interaksi obat: Efektifitas berkurang dengan fenitoin, antibiotik lain,
fenobarbital, rifampisin, vitamin A, tetrasiklin dan antibiotik lain, tiazid.
Antikoagulan oral, hipoglikemik oral dan salisilat.

Prednisone
Indikasi: RA, demam rematik akut, asma bronkial, obat antiinflamasi.
Dosis: D: 1-4 tablet/hari, maksimal 12 tablet/hari. Anak: 1-2 mg/kg
BB/hari dalam 3-4 dosis terbagi.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Ulkus gaster, osteoporosis, DM, TB akut, hipertensi,
gangguan neurologi, gangguan hati dan ginjal, infeksi jamur sistemik.
Hamil.
Perhatian: Pengobatan terus-menerus dan pengobatan jangka panjang pada
anak selama masa pertumbuhan. Penyakit jantung kongestif, gangguan
fungsi ginjal. Hindari penghentian terapi mendadak. Hamil dan laktasi.
Efek samping: Moon face, mual, anoreksia, osteoporosis, nyeri otot,
gelisah, iritasi lambung, hipernatremia, hiperkalemia, gangguan tidur.

Triamcinolone
Nama dagang
1. Flamicort: injeksi 10 mg, 40 mg
2. Kenacort: tablet
3. Ketricin: salep oral 0.1%
4. Triamcort: tablet 4 mg
Indikasi: AR dan demam reumatik, asma bronkial, rinitis vasomotor,
leukimia, limfosarkoma, fibrosis paru, Salep: sariawan.

120
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: D: oral 2-24 mg/hari. IM pada otot panggul 40 mg diulang sesuai


respon pasien. Dosis tunggal maksimal 100 mg. Salep: dioles pada area
mulut, 2-3x sehari.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: TBC aktif, laten atau menyembuh, psikosis akut.
Perhatian: Hipertensi, DM, penyakit ginjal.protein harus dikonsumsi
secara cukup selama terapi. Tromboflebitis, penyakit infeksi,
kecendenrungan psikosis, nefritis kronis, karsinoma metastasis,
osteoporosis, infeksi bakteri tak terkontrol, herpes simpleks ocular.
Efek samping: Fraktur spontan, ulkus peptikum, kemerahan pada muka,
berkeringat, akne, vertigo, sakit kepala, tromboemboli, lemah otot.

6.3. PREPARAT ANABOLIK


Clomiphen sitrat
Nama dagang
1. Profertil: tablet 50 mg
Indikasi: Terapi infertilitas pada wanita karena disfungsi ovulatorik,
polikistik ovarii, aminore-galaktore, aminore psikogenik, amenore pasca
penggunaan kontrasepsi oral. Meningkatkan spermatogenesis pada pasien
dengan oligospermae.
Dosis: Infertilitas anovulatorik: 50 mg/hari dimula dari hari ke lima siklus
menstruasi. Jika ovulasi tidak tjd, memberian terapi ke 2 100 mg/hari
selama 5 hari. Oligospermia: 50 mg/hari selama 40-90 hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Perdarahan uterus abnormal, perbesaran uterus, ggn
kelenjar adrenal atau tirod, hamil, laktasi. Peny hati atau riwayat ggn
fungsi hati. Lesi intracranial organic.
Perhatian: Kemungkinan tjd kehamilan multiple.
Efek samping: Pembesaran ovarium reversible, ggn pencernaan, mual,
muntah, sakit kepala, peradarahan uterus abnormal, vertigo.

121
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 7
KONTRASEPSI

122
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

7.1. KONTRASEPSI ORAL


Cyproterone, etinilestradiol
Nama dagang
1. Diane 35: tablet
Indikasi: Jerawat pada wanita, mengatur hormon yang mempengaruhi kulit
Dosis: Obat ini diambil dalam siklus 28 hari yang terdiri dari 1 tablet
sehari selama 21 hari, diikuti dengan interval 7 hari tanpa obat (misalnya,
3 minggu, 1 minggu off).
Aturan pakai: Sehari 1 tablet.
Kontra indikasi: Alergi terhadap cyproterone, estradiol, atau untuk setiap
bahan obat. Hamil, penyakit kuning kolestatik, penyakit hati aktif.
Mempunyai lesi mata yang disebabkan oleh penyakit pembuluh darah di
mata (seperti hilangnya sebagian atau lengkap visi atau cacat dalam bidang
visual). Gangguan pembuluh darah atau pembekuan darah (termasuk
tromboflebitis, gangguan tromboemboli, penyakit serebrovaskular,
serangan jantung, dan penyakit arteri koroner). Otosklerosis dengan
kemunduran selama kehamilan. Kanker payudara. Telah diketahui atau
dicurigai tumor tergantung pada estrogen. Tumor hati. Diabetes berat
dengan perubahan pembuluh darah. Pendarahan vagina abnormal.
Perhatian: Tidak untuk digunakan pada pria dan tidak boleh digunakan
pada anak-anak.
Efek samping: Mual, muntah, sakit kepala, perubahan mood, perubahan
libido, berat badan, pigmentasi kulit, miskin toleransi lensa kontak,
kandidiasis vagina, penyakit kandung empedu, iritasi gastro-intestinal,
retensi cairan, sesak dan kelembutan payudara.
Interaksi obat: Agen anti-epilepsi, antibiotik, obat tidur dan rifampisin, dan
pada pasien dengan sangat jarang gangguan metabolisme individu
(mungkin pertama Gejala: perdarahan intermenstrual). pencahar ringan.

Ethinylestradiol, drospirenone
Nama dagang
1. Yaz: tablet
Indikasi: Kontrasepsi oral.
Dosis: 1 ablet/hari dikonsumsi pada jam yang sama selama 28 hari
berturut-turut, mulai hari ke 1 menstruasi.

123
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.


Kontra indikasi: Trombosis vena atau arteri/tromboembolik, thrombosis
prodromal, migren, DM, pancreatitis, hipertrigliseridemia, penyakit hati
berat, insufisiensi ginjal atau gagal ginjal akut, tumor hati, perdarahan,
karsinoma payudara, karsinoma endometrium, hipertensi berat, ikterus
kolestatik, perokok berat, usia > 35 thn, hamil.
Perhatian: Gangguan sirkulasi, tumor, insufisiensi injal,
hipetrigliseridemia, hipertensi, ikterus, porfiria, lupus, DM, penyakit
Chron, colitis ulseratif, kloasma.
Efek samping: Emosi labil, sakit kepala, mual, nyeri payudara, metoragia,
amenore.
Interaksi obat: Fenitoin, barbiturate, primidon, karbamazepin, rifampisin,
okskarbazepin, topiraat, felbamat, griseofulvin, penisilin, tetrasiklin,
siklosporin, lamotrigin.

7.2. KONTRASEPSI SUNTIK


Medroxyprogesteron asetat, estradiol
Nama dagang
1. Cyclofem: injeksi
Indikasi: Kontrasepsi.
Dosis: 0.5 ml IM dengan interval 30 hari..
Kontra indikasi: Perdarahan vaginal, ISK, pengguanaan rifampisin atau
anti konvulsan, penyakit hati berat, pruritus berat dalam kehamilan.
Perhatian: Diabetes, hipertensi, depresi mental.

Medroxyprogesteron asetat
Nama dagang
1. Triclofem: injeksi
2. Prothyra: tablet 10 mg
Indikasi: Kontrasepsi. Amenore sekunder, perdarahan uterus disfungsional
(PUD), endometriosis.
Dosis: Kontrasepsi: 1 ml tiap 3 bulan secara IM dalam (pada otot gluteus
atau deltoid). Tablet: Amenore: 1x sehari 10 mg selama 5-10 hari, PUD: 1x
sehari selama 5-10 hari dimulai pada hari ke 16 setiap siklus 21 hari,
Endometriosis: 3x sehari 10 mg selama 90 hari.

124
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Hamil, perdarahan vagina, kanker payudara,


tromboflebitis aktif, gangguan tromboembolitik, gangguan fungsi hati.
Perhatian: Adanya gejala tromboembolitik, lakukan pemeriksaan
payuidara, asma, migren, epilepsi, penyakit jantung & ginjal, perdarahan
vagina, depresi mental, diabetes, hamil, laktasi.
Efek samping:Haid tak teratur, perubahan BB, sakit kepala, gugup, nyeri
perut, pusing, asthenia, penurunan libido, nyeri punggung, vaginitis, nyeri
panggul & payudara, depresi, mual, insomnia, jerawat, ruam, edema,
sensasi panas & kemerahan pada wajah, atralgia, anafilaksis, gangguan
pencernaan, ISK, asma, takikardi, demam, kedinginan, kulit kering, kanker
payudara, osteoporosis, dismenore, payudara lembek, moonface.
Interaksi obat: Aminoglutetimid.

125
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 8
ANTIINFEKSI (SISTEMIK)

126
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

8.1. AMINOGLIKOSIDA
Amikacin sulfat
Nama dagang
1. Mikasin: injeksi 250 mg, 500 mg
Indikasi: Bakteremia, septicemia, infeksi saluran nafas, tualng & sendi
berat, infeksi SSP, kulit, intraabdominal, luka bakar terinfeksi, infeksi
pasca op, ISK dengan komplikasi & ISK berulang.
Dosis: D, A & bayi yang lebih besar: 7.5 mg/kgBB tiap 12 jam atau 5
mg/kgBB tiap 8 jam. Bayi baru lahir: 10 mg/kgBB/hari kemudian 7.5
mg/kgBB tiap 12 jam. Maksimal 15 mg/kgBB/hari. Lama terapi 7-10 hari.
ISK: 2x s50 mg/hari.
Aturan pakai: IM, IV lambat, infus.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Gangguan fungsi ginjal, hamil dan menyusui.
Efek samping: Ototoksik, nefrotoksik.
Interaksi obat: Toksisitas meningkat dengan aminoglikosida lain,
sefalosporin, polimiksin B, kolistin, asam etakrinik & furosemid, diuretic,
obat anestesi, blok neuromuscular.

Dibekacin sulfat
Nama dagang
1. Dibekacin meiji: injeksi 100 mg
Indikasi: Septikemia, abses, furunkel, furunkulosis, flegmontolitis,
bronchitis pneumonia, peritonitis, pielonefritis, uretritis, infeksi pasca
opersi karena pseudomonas aeruginosa & Proteus ssp, Klebsiela
pneumonia, E. coli & Staph aureus yang resisten terhadap banyak obat.
Dosis: IM dewasa 100 mg/hr. anak 1-2 mg/kgBB/hr diberikan dalam dosis
1-2 dosis/hr, infuse IV drip dewasa 100mg/hr terbagi 2 dosis, diinfuskan
selama 30 menit-1 jam.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap aminoglikosida lain.
Perhatian: Kerusakan fungsi ginjal & hati, usia lanjut, nutrisi oral, 7
parenteral buruk. Hamil.
Efek samping: Syok,ototoksisitas, nefrotoksisitas, jarang terjadi kerusakan
hati, defisiensi vit K &B. gangguan GI, sakit kepala. Hipersensitif.

127
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interaksi obat: Penggunaan bersama dengan obat pengganti darah &


diuretic akan meningkatkan nefrotoksisitas & ototoksisitas. Dengan obat
anastesi 7 relaksan otot menyebabkan penghambatan respirasi.

Gentamicin sulfat
Nama dagang
1. Ethigent: injeksi
Indikasi: Infeksi dengan komplikasi berat karena mikroba yang rentan
terhadap gentamisin, gram + & Sthap.
Dosis: D: IM infeksi sistemik: 3-7 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis selama
7-10 hari. ISK: 120 mg/hari selama 7-10 hari. Intratekal: 1-10 mg/hari.
Sub konjungtiva: 10 mg/hari. Pasca hemodialisa: 1 mg/kgBB/hari IV.
Anak: 3-5 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas.
Perhatian: Hamil, laktasi, gangguan ginjal, lansia.
Efek samping: Ototoksik, nefrotoksik.
Interaksi obat: Penisilin, sefalosporin, amfoterisin B, diuretik dapat
meningkatkan efek nefrotoksik, efek potensiasi dengan neuromuscular
blocking agent.

Netilmicin sulfat
Nama dagang
1. Hypobhac: injeksi 100 mg
Indikasi: Infeksi karena bakteri serius, karena bakteri yang resisten
terhadap gentamicin.
Dosis: IM dewasa untuk BB 40-60 mg tiap 12 jam.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Gangguan ginjal. Gangguan neuromuskolar spt miastenia gravis
atau penyakit Parkinson, hipokalemia. Hamil, laktasi. Keadaan cairan
tubuh selama terapi harus baik.
Efek samping: Nefrotoksisitas, neurotoksisitas, reaksi local, efek pada
gangguan GI.
Interaksi obat: Toksisitas ditingkatkan jika digunakan bersama obat
ototoksik & nefrotoksik lain.

128
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Streptomycine sulfat
Nama dagang
1. Streptomycine meiji: injeksi 1 g
Indikasi: Tuberkulosis & infeksi yang membutuhkan streptomycin.
Dosis: TB: 750 mg/hari selama 3x seminggu atau 1.5 gram 2x seminggu.
Infeksi akut: 1-2 gram/hari.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap aminoglikosida.
Perhatian: Hamil, laktasi, gangguan ginjal & hati, lansia, nutrisi oral &
parenteral buruk.
Efek samping: Ototoksisitas, nefrotoksisitas, syok, defisiensi vit K & B,
sindrom Steven-Johnsons.

8.2. SEFALOSPORIN
Cefaclor
Nama dagang
1. Cloracef: tablet 500 mg, sirup 125 mg/5 ml
Indikasi: Infeksi asluran nafas atas dan bawah, infeksi kulit dan jaringan
lunak, sinusitis, uretritis GO.
Dosis: D: 750-1500 mg tiap 8 jam, maksimal 4 gram/hari. A > 1 bln: 20-40
mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis, maksimal 1 gram/hari.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitif sefalosporin.
Perhatian: Gangguan ginjal, hipersensitif penisilin, penggunaan jangka
panjang.
Efek samping: Gangguan GI, reaksi alergi.
Interaksi obat: Probenesid, antibiotic bakteriostatik mengurangi efek
sefalosporin.

Cefadroxil (500 mg)


Nama dagang
1. Ancefa: sirup forte
2. Longcef: tablet 500 mg, sirup, sirup forte
3. Renasistin: drop
Indikasi: Infeksi gram positif dan gram negatif, profilaksis bedah

129
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: D & A: BB >10 kg 0,5-1 gram 2 x/hari. Infeksi jaringan lunak kulit
ISK tanpa kompilkasi 1 gram/hari, anak <1th 24 mg/kgBB/hari dalam
dosis terbagi. > 6 th 250 mg 2 x /hari, > 6 th 500 mg 2x /hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas terhadap sefalosporin, porfiria.
Perhatian: Alergi tehadap penisilin, gangguan fungsi ginjal, hamil,
menyusui.
Efek samping: Diare dan colitis, mual dan muntah, sakit kepala, rekasi
alergi berupa ruam kulit.
Interaksi obat: Alkohol, antasid dan adsorben antikoagulan & urikosurika.

Cefepime 1 g
Nama dagang
1. Macef: injeksi 1 g
2. Vipime: injeksi 1 g
Indikasi: Infeksi saluran nafas bawah, kulit & struktur kulit, ISK atas &
bawah kamplikata.
Dosis: ISK 500 mg-1 gram, IV/IM tiap 12 jam. Infeksi berat 2 gram IV
tiap 8 jam. A: anak dengan berat badan sampai 40 kg, dosis 50 mg/kgBB
tiap 12 jam dan 8 jam untuk pasien neutropenik febril.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap sefalosporin, penisilin, atau
antibiotik - laktam.
Perhatian: Gangguan ginjal monitor fungsi ginjal jika pemakaian
bersamaan dengan nefrotoksik.
Efek samping: Ggn GI hipersensitif moniliasis oral sakit kepala, demam,
eritmeia.

Cefixime (100 mg)


Nama dagang
1. Cefila: drop
2. Cefspan: tablet (100 mg & 200 mg), sirup
3. Sporetik: tablet 100 mg
4. Fixiphar: sirup 60 ml

130
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: ISK tanpa komplikasi, infeksi sal nafas atas seperti otitis media,
faringitis & tonsilitis. Infeksi sal nafas bawah spt bronkitis kronik dg
eksaserbasi akut.
Dosis: D & A: >30 kg atau > 12 th 50-100 mg 2 x/hr, dpt ditingkatkan s/d
200 mg 2x/hr. Anak < 30 kg 1,5-3 mg/kgBB/hr dlm dosis terbagi, 2 x/hr.
Infeksi berat dosis dpt ditingkatkan s/d 6 mg/kgBB 2x/hr. Bayi > 6 bulan 8
mg/kgBB/hari atau dosis tunggal atau dibagi 2 dosis. Dosis maksimal 400
mg/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif thd sefalosporin.
Perhatian: Hipersensitif thd penisilin, anak < 6 th, laktasi, hamil & lansia
Efek samping: Syok, hipersensitif, ggn hematologi, ggn GI, defisiensi
vit.K.

Cefoperazone
Nama dagang
1. Cefophar: injeksi
2. Ferotam (+ sulbactam): injeksi
3. Stabactam (+ sulbactam): injeksi
Indikasi: Pengobatan sal napas atas & bawah, ISK, peritonitis, infeksi kulit
& jaringan lunak, kolesistitis, kolangitis, infeksi tulang, sendi, intra
abdomen, septicemia, meningitis, endometritis, GO.
Dosis: D: 2-4 g/hari tiap 12 jam, 8-12 g/hari pada infeksi berat. Maksimal
16 gram/hari. Uretritis GO tak terkomplikasi: 500 mg IM dosis tunggal.
Ferotam/stabactam: D: 2-4g/hari dibagi dalam 2 dosis terbagi tiap 12 jam,
maksimal 8g/hari pada infeksi berat. A: 40-80mg/kg/hari tiap 6-12 jam.
Dosis dapat ditingkatkan ad 160mg/kg/hari pada infeksi berat atau
refrakter.
Kontra indikasi: Diketahui alergi penicillin atau sefalosporin.
Perhatian: Disfungsi hati dan gangguan ginjal, alkoholisme, pertumbuhan
berlebih MO yang tidak peka, obstruksi saluran empedu.
Efek samping: Diare, mual, muntah, urtikaria, demam akibat obat, reaksi
local pada tempat injeksi, reaksi hematologic.
Interaksi obat: Alkohol.

131
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Cefotaxime (0.5 g & 1 g)


Nama dagang
1. Kalfoxim: injeksi
2. Rycef: injeksi 1 g
3. Taxegram: injeksi 0.5 g, 1 g
Indikasi: Infeksi saluran nafas, telinga, & sal kemih,ginekologi,kulit,
tulang & rawan sendi, sal pencernaan dan susunan saraf pusat, bakterimia
& septikimia.
Dosis: D & A > 12 th secara IM, bolus IV, infus 1 g tiap 12 jam. Maks: 12
g 3-4 x/hr. GO tanpa komplikasi 1g IM dosis tunggal. Profilaksis
menjelang op 1-2 g diberikan 30-60 menit sblm op. Pd infeksi berat, dosis
dapat ditingkatkan s/d 150-200 mg/kg/hr. Bayi premature & baru lahir 50
mg/kg/hr terbagi 2 dosis.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap sefalosporin/antibiotik -laktam
lainnya.
Perhatian: Hipersensitif thd penisilin. Hamil.
Efek samping: Trombositopenia, eosinofilia, leukopenia, reaksi
hipersensitivitas, ggn GI, syok anafilaktik (jarang).
Interaksi obat: Probenesid, obat nefrotoksik, kontrasepsi oral.

Cefpirome
Nama dagang
1. Bactirom: injeksi
2. Cefnos: injeksi
Indikasi: Infeksi sal nafas bawah, ISK terkoplikasi, infeksi kulit & jaringan
lunak, bakteremia/septikemia, infeksi berat, infeksi pd neutropeni.
Dosis: D: ISK terkomplikasi, infeksi kulit, ISPB 2g/hr setiap 12 jam
infeksi berat/neutropenia 4g/hr tiap 12 jam.
Kontra indikasi: Hipersensitifitas terhadap sefalosporin.
Perhatian: Pasien yg sensitif thd sefalosporin, hamil, laktasi, anak.
Efek samping: Reaksi hipersensitivitas, efek pd GI, peningkatan kreatinin
urea, enzim hati, perubahan hematologi, reaksi lokal, efek neurologik,
super infeksi, sakit kepala, demam.
Interaksi obat: Aminoglikosida, probenesid.

132
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Cefprozil
Nama dagang
1. Lizor: tablet 500 mg
Indikasi: ISPA (faringitis, tonsillitis, OM, ispa bawah tms bronchitis akut).
Dosis: D & A > 13 tahun untuk ISPA: 500 mg setiap 24 jam. ISPA bawah:
500 mg/ 12 jam. Infeksi kulit & jaringan lunak 250 mg/12 jam atau 500
mg/24 jam.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap sefalosporin.
Perhatian: Hamil, laktasi, anak < 6 bulan, gangguan fungsi ginjal
Efek samping: Diare, mual, muntah, nyeri perut, peningkatan
SGOT/SGPT, alkaline fosfat & bilirubin, ruam kulit, urtikaria, sakit
kepala, gemetar, insomnia.
Interaksi obat: Aminoglikosida (nefrotoksik).

Ceftazidime (1 g)
Nama dagang
1. Fortum: injeksi
2. Pharodim: injeksi
Indikasi: Infeksi berat disebabkan bakteri yang sensitive, seperti ISPA bag
bawah (pneumonia & ISK) dan inf saluran cerna.
Dosis: D: secara injeksi 1-6 gram/ hari iv/im, A: 150 mg/kgBB/hari
(maksimal 6 gr/hari) dibagi dalam 3 x pemberian, (>2 bln) 30-100 mg/kg
perhari dalam 2-3 dosis terbagi, (<2 bulan) 25-60 mg/kgBB/hari dalam 2 x
pemberian.
Kontra indikasi: Hipersensitiv sefalosporin.
Perhatian: Sensitif penisilin, gangguan fungsi ginjal, hamil, laktasi
Efek samping: Gangguan GI, SSP, flebitis, tromboflebitis.
Interaksi obat: Obat nefrotoksik.

Ceftizoxime
Nama dagang
1. Cefizox: injeksi 1 g
Indikasi: Septikemia, endokarditis bakteri, infeksi sekunder luka & luka
bakar, bronchitis, bronkiektasis terinfeksi, infeksi sekunder penyakit
133
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

saluran nafas kronik, pneumonia, piotoraks, kolangitis, kolesistitis,


peritonitis, pielonefritis, sistitis, prostatitis, meningitis karena H. influenza.
Dosis: D: IM/IV: 0.5-2 g/hari dalam 2-4 dosis terbagi. Infeksi berat &
sulit: ditambah s/d 4 g/hari. A (> 6 bln): 40-80 mg/kgBB/hari dalam 2-4
dosis terbagi, maksimal 120 mg/kgBB/hari.
Kontra indikasi: Riwayat syok, hipersensitif pada lidokain atau anilida.
Perhatian: Hipersensitif penisilin, asma bronchial, ruam kulit, urtikaria,
disfungsi ginjal, lansia, lemah, hamil, nutrisi oral & parenteral buruk.
Efek samping: Syok, hipersensitif, gangguan GI, defisiensi vitamin, sakit
kepala.
Interaksi obat: diuretic poten & antibiotik nefrotoksik dapat menyebabkan
nefrotoksik, ekskresi dihambat oleh probenesid.

Ceftriaxone (1 g)
Nama dagang
1. Broadced: injeksi 1 g
2. Terfacef: injeksi 1 g
3. Intrix: injeksi 1 g
Indikasi: Infeksi berat & keadaan resisten thd Gr +& Gr -, infeksi saluran
nafas, ISK, GO, septikemia, infeksi tulang & sendi, infeksi intra
abdominal, infeksi kulit, profilaksis peri-op.
Dosis: D: pemberian scr injeksi intramuskular dalam bolus intra vena atau
infuse 1 gr/hr dlm dosis tunggal. Pd infeksi berat: 2-4 g/hr dosis
tunggal.dosis lebih dari 1 gr harus diberikan lebih pada dua tempat atau
lebih.
Kontra indikasi: Hipersensitifitas thd sefalosporin.
Perhatian: Sensitif thd penisilin, hamil & laktasi.
Efek samping: Mual, muntah, diare, sakit kepala, reaksi kulit, trobositosis,
aneia hemolitik, peningkatan sementara SGOT/SGPT & BUN. Jarang
terjadi inflamasi pada tempat injeksi.
Interaksi obat: Obat yg bersifat nefrotoksik.

Cefuroxime
Nama dagang
1. Sharox: tablet 500 mg, injeksi 750 mg

134
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Profilaksis tindakan bedah, lebih aktif terhadap H. influenzae dan


N gonorrhoe.
Dosis: ISK 125 mg2x sehari, ISPA 250 mg 2x sehari, anak diatas 3
bulan:125 mg2x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas terhadap sefalosporin, porfiria.
Perhatian: Alergi tehadap penisilin, gangguan fungsi ginjal, hamil,
menyusui.
Efek samping: Diare dan colitis, mual dan muntah, sakit kepala, rekasi
alergi berupa ruam kulit.
Interaksi obat: Alkohol, antasid dan adsorben antikoagulan & urikosurika.

8.3. PENISILIN
Amoxicillin (500 mg), Co-Amoxiclav (625 mg)
Nama dagang
1. Amoxan: kapsul (250 mg & 500 mg), sirup, sirup forte, drop, injeksi
2. Farmoxil: tablet (500 mg)
3. Supramox: drop
4. Augmentin BID (+ clavulanic acid): tablet
5. Clabat (+ clavulanic acid): sirup, sirup forte
6. Claneksi (+ clavulanic acid): tablet 500 mg
7. Clavamox (+ clavulanic acid): tablet 500 mg, injeksi
Indikasi: Infeksi sal napas atas dan bawah, infeksi sal cerna, saluran
urogenital, ISK, vaginitis gonokokal, meningitis, infeksi kulit & jaringan
lunak, infeksi tulang & sendi.
Dosis: Kaps/sirup: D & A (> 20 kg): 250-500 mg tiap 8 jam. A (> 8 kg)
125-250 mg tiap 8 jam. Drop: Semua indikasi kecuali ISNB (< 6 bln atau
6-8 kg): 0.5-1 ml, (< 6 kg): 0.25-0.5 ml. Infesi Saluran nafas bawah
(ISNB): (6-8 kg) 1-1.5 ml, (< 6 kg) 0.5-1 ml. diberikan tiap 8 jam. Injeksi:
D: IM 250-500 mg tiap 8 jam, IV/infus: 0.5-1 g tiap 6 jam, A: IM 35-100
mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi, IV: s/d 100 mg/kgBB/hari tiap 6 jam
selam 30 menit. Dosis lazim: 30-50 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis terbagi.
Amoxicillin + asam klavulanat: Tab: D & A (>12 thn): 1 tab. Sirup: A (7-
12 thn): 2 sdt, (2-7 thn): 1 sdt, (9 bln-2 thn): sdt. Sirup forte: A (7-12
thn): 1 sdt, (2-7 thn): sdt. Diberikan 3x sehari. Injeksi: D & A (>12 thn):

135
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1 g tiap 6-8 jam, A (3 bln-12 thn): 25 mg/kgBB tiap 6-8 jam, (0-3 bln): 25
mg/kgBB tiap 8-12 jam.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif pada penicillin. Bayi yang baru lahir dari ibu
yang sensitive penisilin.
Perhatian: Syok anafilaksis, hamil, monitor fungsi ginjal, hati &
hemapoetik secara berkala pada penggunaan jangka lama, hamil, laktasi,
superinfeksi.
Efek samping: Gangguan GI, reaksi hipersensitif, reaksi anafilaktoid,
reaksi hematologic.
Interaksi obat: Probenecid akan memperpanjang waktu paruh penisilin,
allopurinol akan meningkatkan insiden ruam kulit, mengurangi efektivitas
kontrasepsi oral, antikoagulan, aminoglikosida.

Ampicillin (500 mg)


Nama dagang
1. Vicillin: injeksi 0.5 g, 1 g
2. Picyn (+ sulbactam): injeksi 1.5 g
3. Bactesyn (+ sulbactam): injeksi (0.75 mg & 1.5 mg)
Indikasi: Infeksi gram (+ & -), ISP atas & bawah, genitourinarius, saluran
cerna, GO, septicemia, pneumonia, ISK, infeksi kulit & jaringan lunak,
tulang & sendi,
Dosis: D & A (> 20 kg): 250-500 mg 4x sehari, (< 20 kg): 50-100 mg/kg
BB/hari tiap 6 jam. Infeksi berat GO: 3.5 g ampisillin + 1 g probenesid
dosis tunggal. Injeksi: D: IM 1-2 g/hari dalam 1-2 dosis terbagi, infus IV
D: 2-4 g/hari dalam 1-2 dosis terbagi selama 1-2 jam. A: 100-200 mg/kg
BB/hari. Picyn/bactesyn: D: 1,5-12g/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam.
A: 150mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam. Neonatus:
150mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 12 jam .
Aturan pakai: Berikan pada saat perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam
sesudah makan).
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap penisilin.
Perhatian: Hipersensitif terhadap sefalosporin, gangguan ginjal,
pertumbuahan yang berlebihan dari M.O yang tidak peka.

136
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Gangguan GI, ruam kulit, pruritus, urtikaria, flebitis, gatal,
kelainan hematologi, anafilaksi, superinfeksi.
Interaksi obat: Probenecid mengganggu ekskresi obat, allopurinol akan
meningkatkan insiden ruam kulit, mengurangi efektivitas kontrasepsi oral
& atenolol.

Procain penicillin
Nama dagang
1. Procaine penicillin G: injeksi
Indikasi: Infeksi yang disebabkan oleh m.o gram positif&negatif yang
peka terhadap benzyl penicillin.
Dosis: D: 300.000-900.000 u/hr terbagi dalam 1-2 dosis. A: 10.000
u/kgBB/hr.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap penicillin.
Perhatian: Bayi&usia lanjut,gangguan ginjal,gagal jantung kongestif,
hipersensitif terhadap sefalosporin.
Efek samping: Ruam, demam, urtikaria, pruritus, anafilaksis, gangguan GI,
stomatitis, gangguan darah&koagulasi, lidah berbulu hitam, kejang,
superinfeksi.
Interaksi obat: Probenesid, aspirin, fenilbutason, indometasin
memperpanjang waktu paruh benzilpenicillin dalam plasma.

8.4. BETALAKTAM GOLONGAN LAIN


Imipenem, cilastin
Nama dagang
1. Elastyn: infus
2. Pelastin: injeksi
Indikasi: Pengobatan intra obdomen, saluran nafas bawah, ginekologi,
saluran urogenital, tulang dan sendi.
Dosis: D: 1-2 gr/hr dalam dosis terbagi, dosis dapat di tingkatkan sampai
dengan 4 gr/hr atau 50 mg/kgBB/hr. A (> 3 bln): 15 mg/kgBB tiap 6 jam.
Kontra indikasi: Hipersensitifitas
Perhatian: Riwayat penyakit GI, seperti kolitis, insufisiensi ginjal, hamil
dan laktasi, gangguan SSP.

137
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Tromboflebitis, nyeri, indurasi, eritema, gangguan GI, ruam


kulit, gatal.

Meropenem (500 mg, 1 g)


Nama dagang
1. Tripenem: injeksi 0.5 g, 1 g
2. Merosan: inj 1 g
Indikasi: Terapi tunggal pada dewasa dan anak: pneumonia termasuk
pneumonia nosokomial, ISK, infeksi intra abdomen, infeksi ginekologi
(termasuk endometritis), infeksi kulit, meningitis, septicemia, infeksi
tulang & sendi, endokarditis.
Dosis: D: Pneumonia, ISK, endometritis, infeksi kulit: 500 mg IV tiap 8
jam, dapat ditingkatkan 2 kali lipat pada infeksi nosokomia (pneumonia,
peritonitis, septicemia), infeksi dengan neutropenia. A (3 bln-12 thn): 10-
20 mg/kgBB tiap 8 jam, A (> 50 kg): dosis dewasa. Meningitis: 40
mg/kgBB tiap 8 jam secar IV bolus selama 5 menit atau IV 15-30 menit.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas.
Perhatian: Dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih pada MO yang tidak
sensitive, pasien dengan gangguan SSP, meningitis bakteri & disfungsi
ginjal, hamil, laktasi, anak < 3 bln.
Efek samping: Reaksi local pada tempat injeksi, gangguan GI, inflamasi,
tromboflebitis, trombositopenia, leucopenia, ruam kulit, proritrus,
urtikaria, sakit kepala, parastesis, kandidosis oral atau vagina.
Interaksi obat: Probenesid, asam valproat.

8.5. KLORAMFENIKOL
Chloramphenicol
Nama dagang
1. Colme: kapsul 250 mg, sirup
2. Colsancetine: injeksi
Indikasi: Demam tifoid & paratifoid, infeksi berat disebabkan oleh
Salmonella sp, H. influenza, riketsia.
Dosis: D: 1-2 g/hari terbagi dalam 4 dosis. A: -1 sdt tiap 6-8 jam. Injeksi:
D, A & bayi (> 2 mgg): 50 mg/kgBB/hr dalam 4 dosis terbagi tiap 6 jam.
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.

138
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Gangguan fungsi hati & ginjal berat. Jangan digunakan
utk pencegahan. Hipersensitif.
Perhatian: Pengobatan jangka lama. Insufisiensi ginjal & hati. Prematur &
bayi baru lahir. Lakukan pemeriksaan scr periodik. Hamil & laktasi.
Efek samping: Depresi sumsum tulang, anemia aplastik, sindroma Gray pd
bayi, ruam kulit, urtikaria, gangguan GI, neuritis optic & perifer.
Interaksi obat: Parasetamol mempengaruhi kadar kloramfenikol serum,
potensiasi efek antikoagulan oral, obat hipoglikemik oral, siklofosfamid,
fenitoin.

Thiamphenicol (500 mg)


Nama dagang
1. Comthycol: kapsul 500 mg, sirup, sirup forte
2. Nikolam: kapsul 500 mg
Indikasi: Infeksi yg disebabkan oleh Salmonella sp, H influenza terutama
infeksi meningeal, riketsia, meningitis.
Dosis: D: 250-500 mg tiap 6 jam, A & bayi (> 2 mgg): 50 mg/kgBB/hari
terbagi 3-4 dosis, (< 2 mgg): 25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis.
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
Kontra indikasi: Difungsi ginjal & hati berat. Hipersensitif, hamil, laktasi,
anemia.
Perhatian: terapi jangka panjang, hamil, laktasi, bayi prematur, bayi baru
lahir. Superinfeksi.
Efek samping: Diskrasia darah (anemia aplastika), anafilaktif, urtikaria,
mual, muntah, diare, sindroma Gray pada bayi premature & baru lahir.
Interaksi obat: Menghambat metabolism dikumarol, fenitoin, tolbutamid,
fenobarbital. Parasetamol mempengaruhi kadar kloramfenikol serum.

8.6. MAKROLID
Azitromicin (500 mg)
Nama dagang
1. Zistic: tablet 250 mg, 500 mg
2. Zithromax: tablet 500 mg, injeksi 500 mg
3. Ethrimax: sirup

139
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Terapi infeksi sal nafas atas dan bawah dan jaringan lunak,
uretritis non GO dan sertifitis disebabkan oleh klamidia trakomatis.
Dosis: D: 500mg 1x/hr. A (> 6 bln) 10 mg/kgBB/hari 1x sehari. Infeksi
klamidia genitalis 1 gram dalam dosis tunggal. Injeksi: 500 mg 1x sehari
secara infus IV.
Aturan pakai: Diberikan bersama makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitifitas terhadap azitromycyn dan antibiotic
makrolida lain.
Perhatian: Gangguan ginjal dan hati, hamil dan menyusui,anak.
Efek samping: Gangguan GI, ruam, sakit kepala, pusing, mual muntah,
gangguan pendengaran, vertigo, kejang, gagal ginjal akut, disfungsi hati.
Interaksi obat: Antacid yg mengandung Al dan Mg, teofilin, warfarin,
karbamazepin, ergot, siklosporin, digoksin, simetidin, metilprednisolon,
zidovudin.

Clarithromycin
Nama dagang
1. Abbotic XL: tablet 500 mg
Indikasi: Infeksi sal nafas, otitis media akut, infeksi kulit dan struktur kulit.
Dosis: D: infeksi berat, 500-1000 mg tiap 24 jam selama 7-14 hari. A:
7,5mg/kgBB/12 jam selama 5-10 hari.
Aturan pakai: Diberikan bersama makanan ditelan utuh.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Kerusakan hati atau ginjal.hamil dan laktasi.
Efek samping: Diare, mual, nyeri, dan ras tidak enak pada perut. Gangguan
pengecapan, dyspepsia, sakit kepala.
Interaksi obat: Teofilin dan karbamazepin.

Erythromycin (250 mg & 500 mg)


Nama dagang
1. Erysanbe: tablet 250 mg, 500 mg
2. Opithrocin: sirup
Indikasi: Infeksi sal nafas atas dan bawah, kulit dan jaringan lunak.
Amubiasis intestinal.pengobatan sipilis pada pasien yg alergi terhadap

140
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

penisilin, uretritis non GO, infeksi akibat clamidia tracomacis, listeriosis


pertusis.
Dosis: D: 250mg tiap 6 jam atau 500mg tiap 12 jam. Anak 30-
50mg/kgBB/hr dalam 3-4 dosis terbagi.
Aturan pakai: Perut kosong 1jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitifitas pasien yang mendapatkan terfenadine,
astemizol atau sisaprid. Gangguan fungsi hati berat.
Perhatian: Gangguan fungsi hati & ginjal. Pengguanaan jangl alama dapat
mengakibatkan super infeksi oleh mikroorganisme yang tidak peka.
Pengguanaan bersama lefostatin, hamil dan laktasi.
Efek samping: Mual, muntah, diare, kehilangan pendengaran yg reversible
pada pasien dgn ggn fungsi ginjal dan yang mendapat dosis besar.
Interaksi obat: Potensiasi efek ergotamine, dihiroergotamine, teofilin,
digoksin, antikoagulan, karbamazepin.

Roxithromycin
Nama dagang
1. Biostatic: tablet 150 mg
Indikasi: Terapi infeksi sal nafaa atas dan bawah yg disebabkan oleh
bacteria yg sensitive termasuk titis media, sinusitis, infeksi bronco
pulmoner, infeksi genetal, infeksi struktur kulit dan jaringan lunak
misalnya piodermis, impetigo, profilaksis meningitis.
Dosis: D: 150 mg 2x sehari atau 300 mg 1x sehari, A: 5-8mg/kgBB/hari 2x
sehari.
Aturan pakai: Berikan sebelum makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Insufisiensi hati.
Efek samping: Gangguan GI, reaksi alergi
Interaksi obat: Derivate ergot

Spiramycin (500 mg)


Nama dagang
1. Rovadin: tablet 500 mg, sirup 60 ml, 100 ml
Indikasi: Tonsillitis, faringitis, otitis media, sinusitis dan infeksi saluran
nafas linnya.

141
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: D:1 tab 3x/hari selama 5 hari, A: 50-100mg/kgBB/hari terbagi


dalam 2-3 dosis selama 5 hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitifitas.
Perhatian: Laktasi.
Efek samping : Gangguan GI (mual, muntah, diare), jarang reaksi alergi
pada kulit, parestesia.

8.7. KUINOLON
Cyprofloxacine (500 mg)
Nama dagang
1. Ciproxin: tablet (500 mg)
2. Quidex: tablet (500 mg)
Indikasi: ISK, termasuk prostatitis, uretritis, servisitis, honorhae, demam
tipoid, infeksi saluran cerna, infeksi tulang dan sendi.
Dosis: D: ISK sedang/ringan 2x 250 mg sehari. ISK berat 2x 500 mg,
Infeksi saluran nafas, tulang, sendi 2x 500-750 mg sehari. Gonore akut 250
mg dosis tunggal. Profilaksis bedah 750 mg IV 200-400 mg 2x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hamil dan laktasi, hipersensitif, anak<13 tahun.
Perhatian: Gangguan ginjal, usia lanjut, gangguanSSP.
Efek samping: Gangguan GI, Gangguan SSP, kulit.
Interaksi obat: Teofilin, siklospurin, antacid.

Levofloxacine (500 mg)


Nama dagang
1. Cravit: tablet (250 mg & 500 mg), infus (500 mg & 750 mg)
2. Nislev: tablet 500 mg, infus 500
3. Elvacin: infus 500 g
Indikasi: Sinusitus maksilaris akut, bronkhitis kronik, pneumonia yang
didapat dari lingkungan.
Dosis: 250-500 mg/hari selama 7-14 hari.
Aturan pakai: Sesudah makan .

142
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap levofloxacin, riwayat epilepsi,


hamil dan laktasi, anak kurang dari 18 thn.
Perhatian: Gangguan ginjal, fotosensitifitas, pengguanan bersama dengan
alkohol atau obat hipoglikemik oral, superinfeksi, gangguan SSP.
Efek samping: Pusing, sakit kepala, insomnia.
Interaksi obat: Dapat menguranngi absorpsi jika diberikan bersama
antasid. Dapat menimbulkan resiko stimulasi SSp dan kejang jika
diberikan bersama AINS.

Moxifloxacine
Nama dagang
1. Avelox: tablet 400 mg, infus
Indikasi: Terapi untuk dewasa 18 th dengan infeksi seperti eksaserbasi
bakteri akut dari bronkhitis kromik.
Dosis: D >18th 400mg secara IV atau peroral 1x/ hari.lama terapi untuk
bronkhitis kronis eksaserbasi akut 5-10 hari.penyakit radang panggul tahap
ringan hingga sedang 14hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitifitas, hamil, laktasi, anak dan remaja, pasien
dengan riwayat penyakit atau gangguan tendon yang berhubungan dengan
terapi kuinolon QT memanjang, gangguan elektroli, bradikardi.
Perhatian: Pasien dengan gangguan SSP yang merupakan faktor
predisposisi untuk terjadinya penurunan ambang kejang.
Efek samping: Reaksi pada tempat injeksi dan infus, superinfeksi kandida
Interaksi obat: Antasid, multivitamin yang menandung Fe/Zn,
glibenklamid, obat anti aritmia klas1A dan 3.

Ofloxacine (200 mg, 400 mg)


Nama dagang
1. Pharflox: tablet 400 mg
Indikasi: Infeksi: aluran kemih, saluran napas bawah kecuali karena
streptococcus, kulit dan jaringan lunak, ginekologi, uretritis GO & non
GO, servisitis.
Dosis: ISK: 100-400mg/hari terbagi dlm 1-2 dosis selama 1-10 hari.
Infeksi berat atau komplikasi sd 600mg/hari dan atau sampai 20 hari.

143
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Infeksi saluran napas bawah 200-600mg/hari. Infeksi kulit dan lain-lain


400mg./hari.
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap ofloksasin, hamil, laktatsi, anak
dan remaja sebelum akhir fase pertumbuhan.
Perhatian: Jangan diberikan bersama susu, tidak dianjurkan untuk infeksi
strep dan organisme yang peka thd antibiotik lain, fungsi ginjal menurun.
Efek samping : Gejala GI, efek pada SSP, reaksi dermatologi atau
hipersensitif.
Interaksi obat: penurunan efek dengan antasid mengandung Mg dan Al.

Pefloxacine
Nama dagang
1. Dexaflox: tablet 400 mg
Indikasi: Infeksi berat disebabakan bakteri gram dan +, ISK.
Dosis: 400mg 2x/hari.
Aturan pakai: Diberikan setelah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif thd derivat quinolon, defisiensi G6PD, hamil
dan laktasi, anak kurang dari 15 th.
Perhatian: Hindari kontak langsung dengan matahari atau sinar UV, dosis
disesuaikan dg penderita infufisiensi hati.
Efek samping: Gangguan GI, SSP, reaksi hipersensitif, trombositopenia
(dosis tinggi).
Interaksi obat: Meningkatkan efek theophilin, penurunan efek dg antasid
mengandung Mg dan Al.

8.8. TETRASIKLIN
Doxycycline (100 mg)
Nama dagang
1. Siclidon: tablet 100 mg
Indikasi: Infeksi saluran nafas, saluran kemih kelamin, kulit dan jaringan
lunak, GO, sifilis.
Dosis: D & A (> 8 thn & > 45 kg) 200 mg 1x sehari atau 100 mg 2x sehari.
Dosis pemeliharaan 100 mg/hari.
Aturan pakai : Sesudah makan.

144
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap tetrasiklin.


Perhatian: Laktasi, hamil, anak<8 tahun.
Efek samping: Gangguan GI, superinfeksi, fotosensitivitas, reaksi
hipersensitivitas.
Interaksi obat: Fenitoin, Phenobarbital, karbamazepin, dapat meningkatkan
metabolism obat.

8.9. KOMBINASI ANTIBAKTERIAL


Cotrimoxazole (Trimetroprim Sulfametoxazole) (480 mg)
Nama dagang
1. Sanprima: tablet 480 mg, tablet forte 960 mg, sirup
Indikasi: Infeksi saluran nafas, kemih kelamin, pencernaan, kulit &
septikemia.
Dosis: Sirup: A (6-12 thn): 2x sehari 2 sdt, (6 bln-5 thn): 1 sdt, (6 mggu-5
bln): sdt. Tab: D & A (> 12 th): 2x sehari 2 tablet atau 1 kaplet forte.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas, hamil, laktasi, gangguan hati & ginjal
berat, porfiria, bayi < 2 bulan.
Perhatian: Lansia, defisiensi asam folat, gizi buruk, disfungsi ginjal.
Efek samping: Glositis, tomatis, pusing, leokopenia, gangguan GI, sindrom
steven-johnsons & lyell. Jarang: hepatitis, gangguan darah, colitis
pseudomembranosa.
Interaksi obat: Efek diturunkan dengan PABA & anestesi local prokain.
Meningkatkan efek metotreksat, warfarin, sulfonamide.

8.10. ANTIBIOTIK GOLONGAN LAIN


Clindamycin (100 mg & 300 mg)
Nama dagang
1. Climadan: tablet 150 mg, 300 mg
2. Opiclam: tablet 150 mg
Indikasi: Infeksi serius Gr +&-, terutama Strep, pneumokokus & staph.
Termasuk bakteri anaerob. Infeksi sal nafas atas & bwh, kulit & jar &
infeksi serius lainnya

145
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: D: infeksi serius, 150-300 mg, infeksi berat, 450 mg diberikan tiap
6 jam. A (> 1 bln): Infeksi serius, 8-16 mg/kgBB/hari, infeksi berat, 16-20
mg/kgBB/hari, diberikan dalam 3-4 dosis terbagi.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitif thd clindamycin atau linkomisin, diare,
gangguan fungsi hati & ginjal.
Perhatian: Riwayat peny GI, ggn ginjal atau hati berat, superinfeksi.
Efek samping: Diare yg kadang-kadang disertai kolitis akut, nyeri perut,
ggn GI, reaksi kulit, ikterus, kelainan hematologi
Interaksi obat: Mempotensi efek penghambat neuromuskular. Antagonis
dengan eritromisin.

Colistin sulfat (Polymyxin E sulfate)


Nama dagang
1. Colistine: tablet 0.25 mg
Indikasi: Gastroenteritis, enterokolitis, desentri basiler yang disebabkan
oleh bakteri gram (-).
Dosis: Tab 1.500.000 iu, D: 1-2 tablet 3x sehari. Tab 250.000 iu, A (0-15
kg): 1-2 tablet 3x sehari, (15-30 kg): 3-6 tablet 3x sehari.
Aturan pakai: Sebelum atau sesudah makan.
Perhatian: Superinfeksi dengan penggunaan jangka lama.
Interaksi obat: Obat nefrotoksik.

Fosfomycin Na
Nama dagang
1. Fosmicin: injeksi 1 g, 2 g
2. Monuril: sachet
Indikasi : Pencegahan infeksi pd pembedahan abdomen
Dosis : D: 2-4 gram. A: 100-200 mg/kgBB, semua diberikan drip
infus IV terbagi dalam 2 dosis. Injeksi IV sama dengan drip IV, tetapi
diberikan dalam 2-4 dosis.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap fosfomicin
Perhatian: Gangguan hati, pemeriksaan fungsi ginjal, hati & hematologic
untuk pemakaian jangka lama, gagal jantung, gagal ginjal, hamil

146
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Trombositopenia, gangguan GI, reaksi dermatologi, kolitis


pseudomembran, sakit kepala, vertigo, mulut kering.
Interaksi obat: Metokloperamid menurunkan kadar fosfomisin dalam
serum & urin.

Lincomycin (500 mg)


Nama dagang
1. Lincophar: tablet 500 mg
Indikasi: Infeksi berat saluran nafas, kulit, jaringan lunak yang disebabkan
oleh kuman gram + yang sensitive (stapilokokus, streptokokus,
pneumokokus, clostridia, bacteroides).
Dosis: Infeksi ringan: 500 mg 3x sehari. Infeksi berat: 500 mg 4x sehari. A
(> 1 bln): 30-60 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis terbagi.
Aturan pakai: 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif linkomicin dan klindamicin, diare
Perhatian: Hamil, laktasi, gangguan fungsi ginjal & hati
Efek samping: Gangguan GI, diare, pruritus, ruam, urtikaria
Interaksi obat: Eritromisin, golongan neuromuskuler, kaolin & pectin.

Metronidazole 500 mg
Nama dagang
1. Flagyl: infus 500 mg
2. Metrofusin primer: infus 500 mg
3. Promuba: sirup
4. Tricodazol: tablet 500 mg
Indikasi: Pengobatan infeksi bakteri anaerob, amubeasis, giardeasis.
Dosis: D: 500 mg, tiap 8 jam, A: 7,5 mg/ kgBB tiap 8 jam.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitifitas, hamil trimester 1.
Perhatian: Gangguan hati & laktasi.
Efek samping: Mual,muntah, gangguan hati (ruam hati).
Interaksi obat: Penggunaan bersama alcohol dapat menyebabkan reaksi
yang menyerupai disulfiram, antikoagulan kumarin.

147
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Vancomycin HCl
Nama dagang
1. Vancep: injeksi
Indikasi: Infeksi serius atau berat akibat Sthapilococus endocarditis yang
resisten terhadap metisilin.
Dosis: D: 500 mg tiap 6 jam atau 1 gram IV tiap 12 jam selama 60 menit,
maksimal 10 mg/menit. A: 10 mg/kgBB IV tiap 6 jam selama 60 menit.
Bayi & neonatus: awal, 15 mg/kgBB diikuti dengan 10 mg/kgBB tiap 12
jam selama 1 minggu pertama selanjutnya tiap 8 jam sempai 1 bulan
terapi.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas.
Perhatian: Ototoksik, gagal ginjal, hamil, laktasi.
Efek samping: Rasa dingin, mual, menggigil, urtikaria, anafilaksis, steven
Johnson sindrom, vertigo, pusing, hipotensi, nefrotoksis, demam,
kemerahan pada kulit.
Interaksi obat: Aminoglikosida, amfoterisin B, aspirin, salisilat, basitrasin,
bumetanid, siklosporin, furosemid, siklizin, meklizin.

8.11. ANTITUBERKULOSIS
Ethambutol (500 mg)
Nama dagang
1. Santibi: tablet 500 mg
Indikasi: TBC Paru
Dosis: 15 mg/kgBB/hari (untuk pasien yg blm mendapat terapi TB
sebelumnya), 25 mg/kgBB/hari untuk terapi berulang.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Neuritis optic.
Perhatian: Ggn ginjal berat, gout, laktasi.
Efek samping: Neuritis retrobulbar dg penurunan ketajaman penglihatan,
skotoma sentralis, buta warna hijau merah, ruam alergi, ggn GI.
Interaksi obat: Menurunkan efek dari urikorusik, kecuali pemakaian
bersama INH &piridoxin, antasida yg mengandung Al.

148
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Isoniazid (100 mg, 300 mg)


Nama dagang
1. Pehadoxin (+ vit B6): tablet forte
2. Pyravit (+ vit B6): sirup
3. Suprazid: tablet forte
Indikasi: TB Paru.
Dosis: D: 50mg/kgBB/hr maks 300 mg/hr. A; 10-20 mg/kgBB/hr, maks
300 mg/hr.
Aturan pakai : Perut kosong (1jam sebelum atau 2jam sesudah makan),
bersama makan untuk menghindari rasa tidak nyaman pada GI.
Kontra indikasi: Hepatitis, epilepsi, insulfiensi ginjal, hipersensitif,
Perhatian: Alkoholisme, DM, ggn fungsi ginjal & hati, pemeriksaan mata
secara peiodik sebelum dan sesudah penggunaan INH, hamil & laktasi,
kejang.
Efek samping: Neuropati perifer&efek neuropatik lain, mual, muntah,
distress epigastik, reaksi pd hati, reaksi pd hematologik, reaksi metabolic
dan endokrin, ruam kulit
Interaksi obat: Dpt mengurangi ekskresi dari fenitoin, atau meningkatkan
efeknya, disulfiram, aminosalisilat

Pyrazinamide (500 mg)


Indikasi: Terapi TB pulmoner &ekstra pulmoner.
Dosis: 30mg/kgBB/hr dosis tunggal, maks 3 gram/hr.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: hipersensitif , penderita porfiria, kerusakan hati, hamil,
laktasi.
Perhatian: Ggn fungsi ginjal dan ada riwayat gout.
Efek samping: Hepatotoksik, hiperurisemia, gangguan GI, gangguan
fungsi hati.
Interaksi obat: Probenesid menghambat ekskresi pyrazinamid.

Rifampicin (300 mg, 450 mg, 600 mg)


Nama dagang
1. Rimactazid (+ INH): tablet 450/300 mg
149
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2. Rimactazid paed (+ INH): tablet 75/50 mg


3. Rimcure paed (+ INH, pirazinamid): tablet
4. Rifastar 4 FDC (+ INH, pirazinamid, ethambutol): tablet
5. Rimstar 4 FDC (+ INH, pirazinamid, ethambutol): tablet
Indikasi: Anti tuberculosis
Dosis: 10 mg/kgBB/hari, maksimal 600 mg/hari, 2-3x seminggu.
Rimactazid: D (<50kg) (Tab 225/200): 2 tab/hari selama terapi awal.
Tablet (450/300): 1 tab/hari. A (25kg): 5 tab/hari, (20kg): 4 tab/hari,
(15kg): 3 tab/hari, (10kg): 2 tab/hari, (5kg): 1 tab/hari. Rimcure paed: BB
(> 71 kg): 5 tab/hari, (55-70 kg): 4 tab/hari, (38-54 kg): 3tab/hari, (30-37
kg) 2 tab/hari, diberikan 1x sehari. A (25kg) 5 tab/hari, (20 kg) 4 tab/hari,
(15 kg) 3 tab/hari, (10kg) 2 tab/hari, (5 kg) 1tab/hari. Rifastar 4 FDC: BB
(> 71 kg): 5 tab/hari, (55-70 kg): 4 tab/hari, (38-54 kg): 3tab/hari, (30-37
kg) 2 tab/hari, diberikan 1x sehari.
Aturan pakai: 30 menit sebelum makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif, ikterus, penyakit hati akut, neuritis perifer,
neutris optic, ganguan ginjal, epilepsy, alkohol kronik.
Perhatian: Gangguan fungsi hati: segera menghentikan obat & periksakan
diri bila timbul nausea persisten, muntah, lesu atau ikterus. Dapat
mengubah warna lensa kontak. Hindari terapi kembali setelah pengobatan
selesai dan pemakaian tidak teratur, ganguan kejang rendah, gizi buruk,
alkoholisme, porfia, epilepsy, hamil, laktasi, lanjut usia, riwayat gout.
Efek samping: Rifampisin: Gangguan GI, influenza, gangguan respirasi
(nafas pendek), kolaps, syok, anemia hemolitik, anemia, gagal ginjal akut,
purpura trombosipenia, gangguan fungsi hati, ikterus, urin berwarna
merah, leucopenia, eosinofilia, sindrom flu. INH: gangguan fungsi hati,
neuropati perifer, konvulsi/psikosis, diskrasia darah, lupus, sindrom SSP
ringan. Pirazinamid: hepatotoksik, hepatomegali, ikterus, hiperurisemia.
Ethambutol: Bingung, disorientasi, sakit kepala, gangguan GI.
Interaksi obat: Menurunkan efek antikoagulan kumarin, kortikosteroid,
digitoksin, metadon, kontrasepsi oral, tolbutamid. Antidiabetik oral,
antiaritmia, siklosporin, antiepileptik, disulfiram, hidantoin, penghambat
canal Ca, antasida, obat gout, ketokonazol, klorampenikol, teopilin,
azatioprin, kortikosteroid, metadon, dapson.

150
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

8.12. ANTIJAMUR
Fluconazole
Nama dagang
1. Zemyc: tablet 150 mg, infus
Indikasi: Kandidiasis vaginal akut atau berulang. Dermatomikosis
termasuk tinea pedis, korporis, kruris & infeksi kandida dermal.
Dosis: Kandidiasis vag: 150 mg dosis tunggal. Tinea korporis, kruris &
infeksi kandida 2-4 minggu. Tinea pedis 6 minggu.
Aturan pakai: Diberikan bersama makanan atau sebelum makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap komponen azole. Anak < 16 thn.
Hamil & laktasi.
Perhatian: Ggn ginjal, ggn kulit eksfoliatif. Hentikan terapi jk terjadi
kemerahan pada infeksi jamur superficial atau monitor secara langsung
terhadap infeksi jamur invasive/sistemik; anafilaksis, AIDS atau kanker.
Efek samping: Mual, nyeri abdomen, diare, kembung, kemerahan, sakit
kepala.
Interaksi obat: Warfarin, sulfonylurea, fenitoin, rifampisin, terfenadin.

Griseofulvin
Nama dagang
1. Fungistop: tablet
Indikasi: Infeksi jamur pada kulit, rambut, kuku.
Dosis: D: 1 tablet 1 x/hari. Infeksi berat: 2 tab/hari. A: 5.5 mg/kgBB/hari.
Aturan pakai: Diberikan sesudah makan.
Kontra indikasi: Porfiria, kegagalan hepatoselular, hamil.
Perhatian: Lakukan pemantauan fungsi ginjal, hati & hematopoetik secara
periodic.
Efek samping: Gangguan GI, sakit kepala, fotosensitivitas. Jarang
angioedema, lupus eritematosus sistemik & reaksi kulit.
Interaksi obat: Efek obat ini dikurangi oleh barbiturate. Dapat menurunkan
khasiat obat kontrasepsi oral & antikoagulan.

Itraconazole

151
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Kandidiasis vulvovaginal, kandidiasis mulut. Dermatofitosis,


pitiriasis versikolor, keratitis fungal.
Dosis: Kandidiasis vulvovaginal : 2 kaps 2x/hr selama 1 hari atau 2 kaps
1x/hr selama 3 hari. Dermatofitosis : 1 kaps 1x/hr selama 15 hari.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan dengan porsi penuh.
Kontra indikasi: Hamil, hipersensitif.
Perhatian: Laktasi, riwayat peny hati atau ginjal. Anak. Penurunan
keasaman lambung.
Efek samping: Gangguan GI, sakit kepala.
Interaksi obat: Rifampisin & fenitoin menurunkan bioaviabilitas
itrakonazol. Menghambat metabolisme warfarin, digoksin, terfenadin,
siklosporin A, astemizol, sisaprid, midazolam oral & triazolam.

Ketoconazole (200 mg & 2%)


Nama dagang
1. Profungal: tablet 200 mg, krim 2% (5 g, 15 g)
Indikasi: Infeksi jamur, histoplasmosis pd paru-paru, tulang & sendi, kulit,
& jar lunak. Blastomikosis, parakoksidioidomikosis, koksidioidomikosis,
kandidiasis sistemik.
Dosis: D: 1 tab/hr. Infeksi berat 2 tab/hari. A (12 thn) (> 30 kg): 1 tab, (15-
30 kg): tab, (< 15 kg): tab. Semua dosis diberikan 1 x/hr. Krim:
dioleskan sekali sehari. Solution: 1-2x sehari dioleskan.
Aturan pakai: Diberikan bersama makan.
Kontra indikasi: Peny hati, fase pemulihan dari hepatitis.
Perhatian: Gagal hati, hamil, laktasi.
Efek samping: Gangguan GI, urtikaria, nyeri abdomen, pusing, demam,
pruritus, diare, ginekomastia, trombositopenia, leucopenia.
Interaksi obat: Antikoagulan seperti kumarin, rifampisin, obat
hipoglikemia oral. Meningkatkan efek warfarin.

Nystatin
Nama dagang
1. Candistatin: drop
Indikasi: Pengobatan & pencegahan kandidiasis pd rongga mulut & usus.
Dosis: D: 1-6 mL. A: 1-2 mL, diberikan 4x/hr.

152
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai: Biarkan di dalam rongga mulut selama mungkin sebelum di


telan.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Tidak untuk terapi mikosis sistemik, hamil, laktasi.
Efek samping: Gangguan GI.

8.13. ANTIVIRUS
Acyclovir
Nama dagang
1. Zovirax: infus
Indikasi: Herpes simplex, herpes zoster & varicella zoster
Dosis: Herpes simplex D & A (> 2 thn): 200 mg 5x sehari tiap 4 jam, (< 2
thn): dr dosis dws. Herpes zoster & varicella zoster: D: 800 mg 5x
sehari selama 7 hari, A (>6 thn): 800 mg 4x sehari selama 5 hari, A (< 6
thn): 200-400 mg 4x sehari selama 5 hari. Krim: 4-5x sehari dioleskan.
Infus: 5-10 mg/kgBB tiap 8 jam selama 7-10 hari.
Aturan pakai: Berikan setelah makan
Kontra indikasi: Hipersensitivitas
Perhatian: Hamil, laktasi, kerusakan ginjal
Efek samping: Gangguan GI, ruam kulit
Interaksi obat: Probenesid peningkatan waktu paruh dan kadar obat dalam
plasma.

Entecavir
Nama dagang
1. Baraclude: tablet 0.5 mg
Indikasi:Terapi infeksi hepatitis B kronik.
Dosis: D & A (> 16 thn): 0.5-1 mg 1x sehari.
Aturan pakai: Perut kosong ( 2 jam sebelum atau sesudah makan).
Perhatian: Asidosis laktat, hepatomegali beratdengan steatosis, monitor
fungsi hati secara ketat.
Efek samping: Sakit kepala, lelah, pusing, mual.
Interaksi obat: Obat yang menurunkan sekresi ginjal atau mengganggu
sekresi aktif tubulus ginjal dapat meningkatkan kadar entecavir ataupun
obat yang diberikan bersama dengan entecavir dalam serum.

153
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Ganciclovir
Nama dagang
1. Cymevene: injeksi
Indikasi: Infeksi cytomegalovirus (CMV) pd pasien imunocompromised,
AIDS, Immunosuppresi, pencegahan infeksi CMV.
Dosis: Infeksi CMV: awal 5 mg/kgBB infuse 1 jam/12 jam (10 mg/kgBB/
hari), lama pengobatan 14-21 hr.
Kontra indikasi: Hamil, laktasi, pasien dengan nilai neutrofil < 500 sel/
microliter.
Perhatian: Penderita dg riwayat sitopenia, terapi hrs disertai cukup hidrasi,
dosis disesuaikan untuk pasien dengan gangguan ginjal.
Efek samping: Demam, ruam kulit, leucopenia, menurunnya kadar gula
darah, anemia.
Interaksi obat: Probenesid menurunkan clearance gancyclovir.

Lamivudin
Nama dagang
1. 3TC-HBV: tablet 100 mg
Indikasi: Pengobatan infeksi hepatitis B kronik dengan replikasi aktif.
Dosis: D: 100 mg/hari.
Aturan pakai: bersama atau tanpa makanan.
Perhatian: Eksaserbasi hepatitis kecil, kerusakan ginjal berat, hamil.
Efek samping: Gejala yang disertai dengan ISPA, sakit kepala, mual, nyeri
perut, diare, tidak enak badan.
Interaksi obat: Trimetoprim menyebabkan peningkatan kadar lamivudin
dalam plasma.

Methisoprinol
Nama dagang
1. Isprinol: sirup
Indikasi: Infeksi virus : influenza, campak, varisella, hepatitis B, demam
berdarah.
Dosis: A: 50-100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4-6 dosis, A (<1thn): sdt,
(3-7 thn): 1 sdt, (> 7thn): 2 sdt semua diberikaan 4-6 x sehari, dlm kondisi
154
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

akut 50-100 mg/kgBB/hari lama terapi 4-6 hari, teruskan pengobatan


selama 2 hari sesudah gejala penyakit mereda.
Aturan pakai: Berikan setelah makan.
Perhatian: Pasien gout, dan penderita jantung yg sedang mendapat terapi
dengan digitalis.
Efek samping: Peningkatan sementara asam urat dalam urin & serum,
diare, ruam kulit, lemah & lesu.

Valacyclovir
Nama dagang
1. Valvir: tablet
Indikasi: Herpes zoster, herpes simplex dan varicella
Dosis: Herpes zoster: 1000mg 3x sehari selama 7 hari. Herpes simplex
episode pertama: 1000 mg 2x sehari selama 7-10 hari, episode kambuh:
500 mg 2x sehari selama 5 hr, terapi supresif: 500 mg 1x sehari selama 6
bulan. Varisella, D: 1000 mg 3x sehari selama 7 hari, A: 20 mg/kgBB 3x
sehari selama 5 hari.
Aturan pakai: Berikan setelah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitive.
Perhatian: Hamil, laktasi, gang ginjal yang signifikan.
Efek samping: Mual, sakit kepala ringan, insufisiensi ginjal, anemia,
trombositopenia.

8.14. ANTELMINTIK
Albendazol (400 mg)
Nama dagang
1. Vermic: sirup 200 mg/5 ml
Indikasi: Infeksi cacing: Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
Necator americanus, Ancylostoma duodenale, Enterobius vermicularis,
Strongyloides stercoralis, Taenia sp.
Dosis: D & A (> 2 thn): 1 tablet atau 1-2 sdt diberikan 1x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Perhatian: Anak < 2 tahun.
Efek samping: Gangguan GI.

155
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Pirantel palmoat
Nama dagang
1. Combantrin: tablet 250 m, sirup
Indikasi: Enterobiasis, askariasis, ankilostomiasis, trichostrongiliasis,
nekatoriasis.
Dosis: A (> 12 thn): 450-750 mg 1x/hari, (6-12 thn): 250-375 mg 1x/hari,
(2-6 thn):125-250 mg 1x/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap pirantel pamoat.
Perhatian: Pasien dengan gangguan fungsi hati. Anak < 12 tahun. Hamil
Efek samping: Anoreksia, mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing,
mengantuk, kulit kemerahan.
Interaksi obat: Efek antagonis dengan piperazin sitrat.

8.15. ANTIMALARIA
Chloroquine phospat
Nama dagang
1. Chloroquin: tablet
2. Resochin: tablet 250 mg
Indikasi: Pengobatandan profilaksis malaria.
Dosis: Dimulai 1 minggu sebelum dan dilanjutkan 4 minggu setelah
meninggalkan daerah rndemik malaria.
Aturan pakai: Diberikan bersama makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Gannguan fungsi ginjal, hamil, dapat menyebabkan aksaserbasi
psoriasis, gangguan neurologis, gangguan pencernaan makanan, pada
penggunaan jangka ;lama perlu pemeriksaan mata.
Efek samping: Gangguan saluran cerna, sakitb kepala, gangguan
penglihatan, depigmentasi, rambut rontok, reaksi hipersensitivitas.

Primaquine 15 mg
Nama dagang
1. Primaquin: tablet
Indikasi: Tambahan terapi plasmodium vivax dan P. ovale.
Dosis: Diberikan selama 14 hari dengan dosis 0,5 mg/kgBB/hari.
156
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai: Diberikan bersama makanan.


Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Penyakit yang berkaitan dengan granulositopenia, hamil, laktasi
Efek samping: Mual, muntah, anoreksia, sakit perut, anemia hemolitik,
leukopenia, methemoglobinemia.

Sulfadoxine, pyrimethamine
Nama dagang
1. Fansidar: tablet
Indikasi: Tindakan kuratif & profilaksis malaria
Dosis: Dosis pertama diberikan 1-2 hari sebelum keberangkatan &
diteruskan selama di daerah tersebut & 4 minggu pertama setelah kembali.
Aturan pakai: Diberikan bersama makanan.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas terhadap sulfonamida, hamil,laktasi,
bayi baru lahir atau prematur.
Perhatian: Reaksi kulit, hindari terpapar dengan matahari.
Efek samping: Krmerahan pada kulit, pruritus, gangguan GI, Steven-
johnson, sindroma Lyell, Kerusakan sel hati.
Interaksi obat: Antagonis folat.

8.16. ANTIAMUBA
Metronidazole
Keterangan lengkap lihat pada sub bagian (8.10) Antibiotik golongan lain.

157
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 9
ONKOLOGI

158
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

9.1. KEMOTERAPI SITOTOKSIK


5-Flurouracil
Nama dagang
1. Curacil: injeksi 250 mg, 500 mg
Indikasi: Terapi paliatif tumor padat
Dosis: Lazim: 12 mg/kgBB IV 1x sehari selama 4 hari berturut-turut,
maksimal 800mg/hari jika tidak terjadi efek toksik.
Kontra indikasi: Hamil, pasien dlm kondisi lemah, Depresi sumsum
tulang. Infeksi berat.
Perhatian: Gangguan fungsi hati & ginjal.
Efek samping: Gangguan GI, leucopenia, alopesia, dermatitis, kulit kering.

Bleomycin
Nama dagang
1. Bleocin: injeksi 15 mg
Indikasi: Kanker kulit, kanker kepala & leher, kanker paru, karsinoma
esophagus, kanker leher rahim, limfoma malignum, glioma, karsinoma
tiroid.
Dosis: 300-450 mg s/d tumor menghilang. Lalu berikan tambahan dosis
yang sesuai. Berikan sekali sehari s/d sekali seminggu. Diberikan
2x/minggu.
Kontra indikasi: Gangguan fungsi paru, ginjal atau jantung yang berat
Perhatian: Hamil & laktasi, lanjut usia, pasien yang mendapat radioterapi,
gangguan fungsi hati, varisela.
Efek samping: Pneumonia interstisial berat & fibrosis paru, hipersensitif,
demam, pendarhan, scleroderma, anoreksia, gangguan GI, gangguan pada
ginjal, sal. kemih & neuropsikis, hipertrofi dinding pembuluh darah &
indurasi di sekitar tempat injeksi, flebalgia karena pemberian IV.
Interaksi obat: Obat anti tumor lain.

Capecitabin
Nama dagang
1. Xeloda: tablet
159
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Penatalaksanaan pada pasien kanker payudara metastatic &


antrasiklin yang mengandung regimen kemoterapi.
Dosis: 2,5 g/m2/hari terbagi dalam 2 dosis selama 2 minggu diikuti dengan
1 periode berikutnya dalam 1 siklus.
Aturan pakai: jam sesudah makan.
Kontra indikasi: Terapi dg fluoropirimidin / hipersensitif thd fluorourasil.
Perhatian: Hamil, laktasi, wanita usia subur.
Efek samping : Gangguan GI, sindrom tangan-kaki.

Carboplatin (150 mg & 450 mg)


Indikasi: Terapi paliatif terhadap kemoterapi untuk kanker ovarium.
Dosis: 360 mg/m sebagai infus IV tunggal selama 15-60 mnt. Tidak boleh
diberikan ulang sampai 4 minggu.
Kontra indikasi: Miolosupresi berat, gangguan ginjal berat, riwayat alergi
terhadap manitol/ komponen yang mengandung platinum, hamil & laktasi,
pendarahan.
Perhatian: Monitor hitung darah perifer, fungsi ginjal & neurologi.
Efek samping : Gangguan GI, leukopenia, trombositopenia, anemia,
neurotropati perifer, disgeusia, ototoksisitas, reaksi alergi, alopesia, gejala
menyerupai flu.
Interaksi obat: Obat nefrotoksik,mielosupresan lain.

Cisplatin (10 mg, 50 mg)


Indikasi: Meringankan kanker testis, ovarium, kandung kencing, kepala
dan leher.
Dosis: D & A: 50-100 mg/ m/ hari, dosis tunggal selama 3-4 minggu/ 14-
20 mg/m/ hari IV selama 5 hari dan diberikan selama 3-4 minggu.
Aturan pakai: Infus IV 6-8 hari.
Kontra indikasi: Kerusakan ginjal, hamil, laktasi, kerusakan pendengaran,
pasien mielosupresis, riwayat alergi thd sisplatin atau komponen platinum.
Perhatian: Nefrotoksik, ototoksik, monitor jumlah darah tepi & fungsi hati,
kontak dengan aluminium, pemeriksaan neurologi & pendengaran perlu
dilakukan secara teratur.

160
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Intoksikasi ginjal, intoksikasi drah, intoksikasi saluran


cerna, ototoksisitas, intoksikasi fungsi syaraf, hipomagnesenia &
hipokalsemia, Mual, muntah berat, nefrotoksi, neuropati perifer.
Interaksi obat: Obat yang Nefrotoksik & ototoksik.
Cyclophosphamide (500 mg & 1 g)
Nama dagang
1. Endoxan: injeksi
Indikasi: Karsinoma, leukemia, limfagranulomatosis, sarcoma sel
reticulum, myeloma multiple, karsinoma payudara & ovarium.
Dosis: Awal: 3-6 mg/kg/BB/hari iv atau terapi intermiten scr besar-besaran
10-15 mg/kgBB/hari dengan interval bebas 2-5 hari, atau terapi intermiten
massif dengan 20-40 mg/kg BB/hari.
Aturan pakai: Diberikan secara ineksij IV. Setelah terjadi remisi yang
memuaskan, pemeliharaan dengan menggunakan tablet.
Kontra indikasi: Gangguan berat pada fungsi sumsum tulang (terutama
pada pasien yang menjalani pra terapi dengan obat sitotoksik & atau
radioterapi), sistitis, obstruktif aliran keluar urin, infeksi aktif, hamil &
laksatif, porfiria.
Perhatian: Pasien pd usia reproduktif sebaiknya memakai kontrasepsi
selama terapi & tidak < 6 bulan sesudahnya, DM, usia lanjut, pasien dalam
kondisi lemah fisik gagal hati dan ginjal.
Efek samping: Gangguan GI, alopesia, depresi, sistem retikula-endoteliat,
hematuria, amenore reversible, azoosperma. Kerusakan miokardium pd
dosis tinggi, retensi air. Menginduksi terjadinya hiperglikemis, risiko
keganasan sekunder.
Interaksi obat: Memperkuat efek hipoglikemik dari sulfonylurea. Dengan
allupurinol meningkatkan insiden depresi sunsum tulang. Dengan
suksametonium akan memperpanjang apneu.

Dacarbazine (200 mg)


Nama dagang
1. Dacarbazine-DBL: injeksi
Indikasi: Kemoterapi melanoma maligna dengan metastasis & berbagai
jenis sarkoma.

161
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: 4.5 mg/kgBB/hari selama 10 hari & diulang tiap 4 minggu atau 250
mg/m2/hari selama 5 hari & diulang tiap 3 minggu.
Kontra indikasi: Hamil, laktasi, riwayat mielosupresi berat.
Perhatian: Gangguan fungsi hati & ginjal.
Efek samping: Mual, muntah, diare, leukositopenia, trombositopenia,
panas & kemerahan pada wajah, alopesia, mialgia, tidak enak badan.
Interaksi obat: Barbiturat, rifampisin, fenitoin dapat menghambat aktivitas
decarbazine. Dapat meningkatkan aktivitas penghambat oksidase xantin.

Doxorubicin (10 mg & 50 mg)


Indikasi: Leukimia akut, tumor Wilms, Neuroblastoma, sarcoma jar
lunak& tulang, kanker payudara, limfoma Hodgkin, karsinoma,
bronkogenik, karsinoma tiroid, hepatoma, kanker ovarium
Dosis: 60-75 mg/m2 luas permukaan tubuh suntikan tunggal IV dengan
interval 21 hari atau 30 mg/m 2 selama 3 hari berturut-turut diulang tiap 4
minggu.
Kontra indikasi: Mielosupresif yg nyata, kerusakan fungsi jantung, pasien
yang menerima doksorubisin & daunorubisin,hamil,laktasi.
Perhatian: Perlu dilakukan penghitungan jumlah darah & fungsi hati pada
tiap terapi.
Efek samping: Kardiotoksik, efek pada kulit, Gangguan GI, muka merah,
mielosupresif, leukopeni, mukositis.
Interaksi obat: Bersama siklofosfamide & propanolol meningkatkan efek
kardiotoksik.

Gemcitabine
Nama dagang
1. Gemzar: injeksi
Indikasi: Kanker paru stadium 3A atau 3B yang tidak dapat di operasi atau
stadium 4 (metastasis). Kanker pancreas stadium 2-4, untuk pasien yang
sebelumnya diberi terapi 5-Fu. Kanker kandung kemih stadium 4 dengan
atau tanpa metastasis. Kombinasi dengan paclitaxel untuk kanker payudara
yang mengalami kekambuhan setelah kemoterapi. Kanker ovarium.
Dosis: Kanker paru: 1000 mg/m2 secara infus IV selama 30 menit, diulang
setiap 3 minggu sekali, istirahat 1 minggu. Kanker pancreas: 1000 mg/m 2

162
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

secara infus IV selama 30 menit, diulang setiap minggu selama 7 minggu,


istirahat 1 minggu, siklus berikutnya 1x seminggu selama 3 minggu dari
total 4 minggu. Kanker kandung kemih: 1000 mg/m 2 secara infus IV
selama 30 menit, pada hari ke-1, 8 & 15. Cisplatin digunakan pada dosis
70 mg/m2 pada hari ke-1 atau 2 sesudah gemcitabine.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: monitor platelet, leukosit, granulosit, hamil & laktasi, anak,
kerusakan fungsi ginjal, gangguan hepatic.
Efek samping: Anemia, leucopenia, trombositopenia, mual, muntah, diare,
konstipasi, hematuria, dispnea, alergi kulit, reaksi anafilaktik, somnolen,
alopesia, sariawan, eritema.

Methotrexat
Indikasi: Antineoplasma, kemoterapi, psoriasis berat.
Dosis: D: (70 kg): jadwal dosis pemberian tunggal seminggu 10-25 mg
IM/IV sampai dapat direspon yang cukup. Dosis mingguan: 100 mg IM/IV.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Hamil, ggn hati/gnjl berat, dikrasia darah.
Perhatian: Infeksi, ulkus peptikum, colitis ulserativa, lemas.
Efek samping: Leukopemia, trombositopenia, ulkus pada mulut.
Interaksi obat: Efek ditingkatkan oleh PABA, kloramfenikol, fenilbutazon,
fenitoin, probenesid, salisilat, sulfonamide, tetrasiklin, AINS.

Mitomycin
Nama dagang
1. Mitomycin-C Kyowa: injeksi 10 mg
Indikasi: Leukemia limfatik kronik, leukemia mielogenik kronik, kanker
lambung, kolorektal, paru, pancreas, hati, serviks, endometrium, payudara,
leher & kepala, kandung kemih.
Dosis: 4-6 mg, 1-2x seminggu secara IV.

Oxaliplatin
Nama dagang
1. Rexta: injeksi 50 mg
Indikasi: Kanker kolorektal yang bermetastasis.
163
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: D: 85 mg/m2 selama 2-6 jam secara infus sebelum pemberian


fluoropyridine, ulangi setiap 2 minggu.
Kontra indikasi: Penekanan fungsi sumsum tulang yang berat, gangguan
fungsi ginjal, reaksi alergi, neuropati sensorik perifer dengan gangguan
fungsional sebelum terapi tahap pertama, hamil, laktasi, anak.
Perhatian: Reaksi anafilaktik, reaksi alergi, hentikan jika terjadi
ekstravasasi, diare atau muntah-muntah yang hebat, kontrasepsi perlu
diberikan sebelum mulai terapi.
Efek samping: Neuropatik sensorik perifer, spasme rahang, gangguan
pengecapan lidah, enemia, neutropenia, trombositopenia, diare, mual,
muntah, stomatitis, anoreksia, nyeri abdomen, dehidrasi, obstruksi usus,
hipokalemia, asidosis metabolic, konstipasi, nyeri punggung, artralgia,
ruam kulit, rhinitis, perubahan fungsi ginjal, alopesia, infeksi, ruam kulit.
Interaksi obat: larutan yang mengandung klorida & basa.

Paclitaxel
Nama dagang
1. Paxus: injeksi 30 mg, 100 mg
Indikasi: Terapi untuk metastasis karsinoma ovarium & payudara,
karsinoma paru jenis nonsel kecil, sarkoma saposi.
Dosis: Karsinoma ovarium terapi 175 mg/ m IV diikuti dengan sisplatin
75 mg/m setiap 3 minggu/ 135 mg/m infus selama 24 jam diikuti dengan
cisplatin 75 mg/m dengan interval 3 minggu. Terapi 2: 175 mg/m IV
selama 3 jam tiap 3 minggu. Terapi tambahan pada karsinoma payudara:
175 mg/m IV selama 3 jam tiap 3 minggu untuk 4 kali diikuti dengan
kemoterapi tambahan. Karsinoma payudara setelah kambuh kombinasi
dengan doksorubisin (50 mg/m): 220 mg/m selama 3 jam IV (24 jam
sesudah penggunaan doksorubisin tiap 3 minggu) kombinasi dengan
trastuzumab: 175 mg/m selama 3 jam IV tiap 3 minggu. Karsinoma
payudara Terapi 2: 175 mg/m selama 3 jam IV tiap 3 minggu. Karsinoma
paru jenis non sel kecil berat 175 mg/m selama 3 jam IV tiap 3 minggu
diikuti dengan pemberian sisplatin 80 mg/m tiap 3 minggu AIDS yang
berhubungna dengan Sarkoma kaposi 100mg/m IV selama 3 jam tiap 2
minggu.

164
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Pasien dengan tumor padat dengan jumlah neutrofil


< 1500 sel/mm atau pasien AIDS yang berhubungan dengan sarkoma
kapoksi dengan jumlah neutrofil < 1000 sel/mm, infeksi yang tidak
terkontrol serius dan terjadi secara bersamaan, hamil dan laktasi.
Perhatian: Monitor fungsi jantung, gangguan hati.
Efek samping: Alopesia gangguan GI, depresi sumsum tulang, neuropati
perifer, hipersensitifitas, konduksi jantung abnormal, infeksi saluran nafas
atas & saluran kemih, anemia, perdarahan, kemerahan, perubahan pada
kulit & kuku.

Vinblastin (10 mg)


Indikasi: Terapi paliatif untuk limfoma maligna non-Hodgkin, penyakit
Hodgkin & karsinoma testikuler, koriokarsinoma yang resisten terhadap
kemoterapi lain & karsinoma payudara.
Dosis: Monoterapi: IV injeksi dalam interval seminggu. D: dosis 1:3.7
mg/m2. Dosis dapat ditingkatkan 1.8 mg/m2 dengan interval mingguan
sampai di dapat efek yang diinginkan atau jumlah leukosit total menurun
sampai 3000/mm3. Dosis berikutnya tidak diberikan sampai jumlah WBC
4000/mm3. Penyakit Hodgkin: dikombinasi dengan doxorubicin,
bleomycin & decarbazin: 6 mg/m2 pada hari 1 & 15 dari siklus 28 hari.
Karsinoma testikuler: dikombinasi dengan bleomycin & cisplatin: 0.2
mg/kg IV pada hari 1 & 2 dari siklus 21 hari.
Kontra indikasi: Hamil, tertekan fungsi sumsum tulang, status nutrisi
buruk atau infeksi.
Perhatian: Obat ini harus diberikan hanya ke pembuluh darah (IV) dan
tidak boleh disuntikkan ke tulang belakang, gangguan fungsi hati,
disfungsi pulmonal.
Efek samping: Muntah, penurunan berat badan, diare , kembung, perut /
nyeri perut atau kram, luka mulut, pusing , atau sakit kepala, leucopenia,
trombositopenia, alopesia
Interaksi obat: Terapeutik potensiasi atau efek samping sitotoksik lain.
Fenitoin, obat yang dimetabolisme oleh system enzim sitokrom P450.

Vincristin (2 mg)

165
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Leukemia akut, penyakit Hodgkin, limfoma maligna non


Hodgkin, neuroblastoma, rabdomiosarkoma, sarkoma osteogenik, sarkoma
Ewing, mikosis fungoides, tumor Wilm, karsinoma payudara, serviks,
paru, terapi trombositopeni purpura idiopatik yang refrakter terhadap
kortikosteroid & splenektomi.
Dosis: Infus IV cepat atau bolus, D: 0.4-1.4 mg/m2/minggu, maksimal 2
mg. A: 1.5-2 mg/m2. A (10 kg): 1x 0.05 mg/kgBB/minggu.
Kontra indikasi: Hamil, pemberian intratekal.
Perhatian: Obat ini harus diberikan hanya ke pembuluh darah (IV) dan
tidak boleh disuntikkan ke tulang belakang, penyakit neuromuskuler,
disfungsi hati, leucopenia, nefropati akut, lansia, hamil, laktasi.
Efek samping: Neuropati perifer, dosis tinggi/terapi jangka lama
menyebabkan kelumpuhan syaraf cranial, atrofi, kram otot, ataksia,
konstipasi, ileus paralitik, kram perut, gangguan saluran kemih, depresi,
insomnia, agitasi, koma, alopesia, mual, muntah, diare, hipertensi,
hipotensi, poliuria, disuria.
Interaksi obat: Allopurinol, metotrexat, obat neurotoksik lain (isoniazid, l-
asparginase).

9.2. KEMOTERAPI HORMONAL


Leuprolide acetate
Nama dagang
1. Endrolin: injeksi
Indikasi: Kanker prostat dengan metastasis, endometriosis pada genital &
ekstragenital (stadium 1-4).
Dosis: Kanker prostat: 1 injeksi SK, diulang tiap 4 minggu. Endometrosis:
awal 5 hari pertama siklus haid, 1 injeksi SK atau IM, diulang tiap 4
minggu. Lama terapi maksimal 6 bulan.
Kontra indikasi: Hipersensitif, perdarahan vagina, hamil, laktasi.
Perhatian: Wanita yang punya factor resiko penurunan kadar mineral
tulang.
Efek samping: Hipoestrogenisme, hipotestosteroisme, anemia, pendangan
kabur, penurunan libido, pusing, edema, sakit kepala, reaksi tempat injeksi,
mual, muntah, nyeri pada payudara, insomnia, kenaikan BB, aritmia
jantung, palpitasi, tromboflebitis, emboli paru, angina atau infark miokard.

166
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Leuproprelin
Nama dagang
1. Tapros: injeksi (1.88 mg, 3.75 mg)
Indikasi: Kanker prostat, pubertas prekoks sentral, endometriosis.
Dosis: Kanker prostat 1x suntik SK/IM tiap 4 minggu. Endometriosis
mulai 5 hari pertama siklus menstruasi, 1 suntikan SK/IM diulang tiap 4
minggu. Durasi 6 bulan. Pubertas prekoks sentral 30 mcg/kg SK 1x tiap 4
minggu dapat ditingkatkan s/d 90 mcg/kg. Pasien dengan BB<50kg
gunakan dosis 1,88 mg.
Kontra indikasi: Perdarahan vagina abnormal yang tidak diketahui
penyebabnya, Hamil dan menyusui.
Perhatian: Obstruksi saluran kemih dengan lesi metastasis pada tulang
belakang, kompresi medula spinalis.
Efek samping: Rasa panas dan kemerahan pada wajah, mual dan muntah,
impotensi, kekakuan pada bahu, mengecilnya ukuran testis, insomnia,
nyeri menyeluruh.
Interaksi obat: Preparat hormon seks.

Megestrol acetate
Nama dagang
1. Megaplex: tablet 40 mg
Indikasi: Tumor endometrium, karsinoma payudara.
Dosis: Kanker payudara: 40 mg 4x sehari atau 160 mg 1x sehari. Kanker
endometrium: 40-320 mg/hari dalam dosis terbagi.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hamil, menyusui.
Perhatian: Hipertensi, asma, migren, disfungsi ginjal atau jantung, depresi
mental, DM, riwayat tromboflebitis.
Efek samping: Retensi cairan, BB naik, hipertensi, sesak nafas, amenore,
mual, perdarahan, gelisah, insomnia, pusing, thrombosis, tromboemboli,
hepatitis, alergi, pandangan kabur, demam, muntah, dispnea, gagal jantung,
eritema, kloasma, obstruksi kandung empedu, ruam kulit.

167
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Tamoxifen
Nama dagang
1. Tamofen: tablet 10 mg
Indikasi: Terapi paliatif Kanker payudara stadium lanjut pada wanita pasca
menopause.
Dosis: Kanker payudara 20-40 mg/hari dalam dosis terbagi.
Aturan pakai: Setelah makan.
Kontra indikasi: Hamil dan menyusui.
Perhatian: Leukopenia atau trombositopenia, hamil dan laktasi.
Efek samping: Rasa panas dan kemerahan pada kulit, mual dan muntah,
perdarahan vagina, leukore, ruam kulit, hiperkalsemia,edema, pusing,
depresi.
Interaksi obat: Meningkatkan efek antikoagulandari antiestrogen dan
warfarin.

168
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 10
SISTEM KEMIH KELAMIN

169
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

10.1. PREPARAT UNTUK MASALAH VAGINA


Clotrimazole
Nama dagang
1. Canesten vaginal SD: ovula
Indikasi: Vaginitis karena jamur terutama kandida &/ trikomonas,
superinfeksi dengan bakteri yang sensitive.
Dosis: 1 tablet vagina dosis unggal pada malam hari.
Efek samping: reaksi kulit (jarang).

Metronidazole, nystatin
Nama dagang
1. Flagystatin: ovula
2. Trichostatic: ovula
Indikasi: Infeksi campuran pada vagina karena Trichomonas vaginalis dan
Candida albicans.
Dosis: 1 ovula/hari selama 7-10 hari dimasukkan kedalam vagina, dapat
dikombinasi dengan flagyl tablet.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap metronidazole atau nystatin.
Perhatian: Hindari penggunaannya selama hamil trimester 1.
Efek samping: Iritasi local, pruritus, urtikaria, neuropati perifer.
Interaksi obat: Metronidazole dapat meningkatkan efek antikoagulan dari
warfarin & kumarin, fenobarbital meningkatkan metabolisme
metronidazole.

Lactoserum, asam laktat


Nama dagang
1. Lactacyd feminime hygiene: larutan
Indikasi: Kebersihan vagina tiap hari.
Dosis: Untuk pemakaian daerah luar vagina, pemakaian seperti sabun cair
kemudian dibilas. Untuk pembersih vagina, 2x seminggu. Cairkan dulu
dengan air kemudian siapkan alat khusus.

170
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

10.2. ANTISEPTIK SALURAN KEMIH


Extr. Orthosiponstamineus, extr. Strobilantus crispus, extr. Sonchus
arventis, extr. Phylantus niruri, asam folat, vit B6
Nama dagang
1. Nephrolit: kapsul
Indikasi: Menghancurkan batu saluran kemih.
Dosis: D: 4x sehari 1 kapsul.

Asam pipedimat
Nama dagang
1. Urotractin: kapsul
Indikasi: ISK karena kuman yang sensitive, terpi tambahan pada adenoma
prostat, inkontinensia urin, pemakaian kateter.
Dosis: D: 1 kapsul tiap 12 jam, selama 10 hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Bayi < 3 bulan.
Perhatian: Gangguan fungsi hati & ginjal, kerusakan SSP, kejang, terpapar
sinar matahari kuat.
Efek samping: Reaksi SSP, saluran cerna, kulit, lemah otot, mialgia,
hipotensi intracranial.

10.3. OBAT YANG BEKERJA PADA UTERUS


Isoxuprine HCl
Nama dagang
1. Hystolan: tablet 20 mg
Indikasi: Relaksasi uterus, ggn vaskuler perifer, arteriosklerosis obliterans,
troboangitis obliterans, peny Raynauld.
Dosis: 20 mg 3-4 x/hr.
Aturan pakai: Dapat diberikan bersama makanan, susu, atau antasida untk
mengurangi rasa tidak nyaman pada GI.
Kontra indikasi: Perdarahan arterial & pasca persalinan.
Perhatian: Penyakit serebrovaskuler berat atau infark iokardium, penyakit
jantung iskemia berat, glaukoma, laktasi.
171
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Kemerahan kulit, hipotensi, takikardi, ruam kulit, gangguan


GI, pusing (hipotensi ortostatik).

Methylergometrin H maleat (0.125 mg)


Nama dagang
1. Methergin: tablet 0.125 mg, injeksi 2 mg
2. Pospargin: tablet 0.125 mg, injeksi 2 mg
Indikasi: Penanganan aktif kala-3 persalinan, terapi atoni/perdarahan
uterus yang terjadi selama & setelah kala-3persalinan, yang berhubungan
dengan seksio sesaria atau setelah terjadinya aborsi. Terapi subinovulasi
uterus, lokiometra, perdarahan pada masa nifas.
Dosi: Penanganan aktif kala-3 persalinan: IM 0.5-1 ml (0.1-0.2 mg) setelah
kepala/bahu anterior keluar atau selambatnya setelah bayi dilahirkan.
Untuk persalinan dengan anestesi umum: 1 ml (0.2 mg). Atoni/perdarahan
uterus: IM 1 ml atau IV 0.5-1 ml, dapat diulang dengan interval > 2 jam.
Terapi subinovulasi, lokiometra, perdarahan masa nifas: 0.125-0.25 mg per
oral (1-2 tablet) atau IM 0.5-1 ml sampai 3x sehari, pada wanita menyusui
< 3 hari.
Aturan pakai: Sebelum atau sesudah makan.
Kontra indikasi: Hamil, kala 1 & 2 pada partus sebelum korona kepala
terlihat, inersia uterus primer & sekunder, hipertensi, toksemia,
hipersensitif, preeklamsia & eklamsia, sepsis, penyakit vaskuler, presentasi
janin abnormal.
Perhatian: Pada letak sungsang: baru diberikan setelah bayi dilahirkan.
Pada partus kembar: setelah bayi terakhir dilahirkan. Hati-hati pada
hipertensi, sepsis, penyakit penyempitan vaskuler, kelainan hati & ginjal.
Suntikan IV diberikan secara perlahan minimal 60 detik dengan
pengawasan TD. Hamil & laktasi.
Efek samping: Nyeri kepala, hipertensi, erupsi kulit, sakit perut, mual
muntah, diare.
Interaksi obat: Makrolid, protease HIV, penghambat transkiptase, anti
jamur azole, vasokontriktor lain atau alkaloid ergot, bromokriptin, anestesi.

Synthetic oxytocin

172
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. Induksin: injeksi
2. Syntocinon: injeksi
Indikasi: Lihat pada dosis.
Dosis: Induksi persalinan: infus IV: 1 iu/100 ml, kecepatan infus: 5-40
tetes/menit. Kala 3 persalinan: 5-10 iu IM atau 5 iu IV secara perlahan.
Operasi Caesar: 5 iu intra-mural segera setelah melahirkan.
Kontra indikasi: Kontraksi uterus hipertronik, toksemia gravidarum,
disproporsi sefalo-pelvik, letak janin abnormal, plasenta previa, abrupsio
plasenta, prolaps tali pusat, kehamilan kembar, riwayat operasi termasuk
SC, gangguan jantung berat.
Perhatian: Untuk induksi persalinan gunakan infus IV, monitor denyut
jantung janin & motilitas uterus (frekuensi, kekuatan & lama kontraksi).
Efek samping : Gangguan GI (mual muntah), aritmia jantung, intoksikasi
air karena pemberian infus yang terlalu cepat.
Interaksi obat: Prostaglandin, anestesi inhalasi, obat vasokontriktor

10.4. OBAT UNTUK DISFUNGSI EREKSI


Sildenafil citrate
Nama dagang
1. Viagra: tablet 25 mg, 100 mg
Indikasi: Disfungsi ereksi
Dosis: D: 50 mg, 1 jam sebelum aktivitas seksual, maksimal 100 mg atau
dapat diturunkan sampai 25 mg. frekuensi maksimal 1x sehari.
Aturan pakai : Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Pasien menggunakan nitrat organikintermiten/regular.
Perhatian: Penyakit KV, infark miokard, stroke, aritmia, hipertensi, angina
tidak stabil, retinitis pigmentosa, gangguan perdarahan, tukak peptik,
deformasi penis, penurunan daya penglihatan sampai kebutaan.
Efek samping: Sakit kepala, rasa panas & kemerahan pada wajah,
dyspepsia, hidung tersumbat, gangguan penglihatan, diare, pusing, ruam
kulit, ISK.
Interaksi obat: Simetidin, eritromisin, ketokonazol, ritonavir, rifampisin.

10.5. OBAT UNTUK PENYAKIT SALURAN KEMIH & PROSTAT

173
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Doxazosin mesylate
Nama dagang
1. Cardura: tablet 2 mg
Keterangan lengkap lihat pada sub bagian (2.7) Antihipertensi golongan
lain.

Dutasteride
Nama dagang
1. Avodart: kapsul
Indikasi: Pengobatan dan pencegahan hyperplasia prostat jinak,
memperbaiki kecepatan aliran urin, menurunkan resiko retensi urin.
Dosis: 1 kapsul/hari.
Aturan pakai: Berikan bersama atatu tanpa makan.
Kontra indikasi: Hamil, laktasi, wanita, anak.
Perhatian: Penyakit hati.
Efek samping: Impotensi, perubahan libido, gangguan ejakulasi,
ginekomastia, perlunakan & pembesaran payudara.
Interaksi obat: Verapamil, diltiazem.

Finasteride
Nama dagang
1. Finpro: tablet
Indikasi: Terapi simptomatik untuk hiperplasia prostat jinak.
Dosis: 5 mg 1x/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Wanita atau anak-anak, hipersensitifitas.
Perhatian: Volume residual yang besar & atau penurunan aliran urin yang
parah , singkirkan adanya kemungkinan kanker prostat.
Efek samping: Gangguan fungsi seksual, impotensi, penurunan libido,
penurunan volume ejakulat.

Solifenacin succinate

174
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. Vesicare: tablet 5 m
Indikasi: Terapi simptomatik untuk inkontinensia urin dan atau
peningkatan frekuensi berkemih & keinginan untuk berkemih pasien
dengan sindrom overaktiv kandung kemih.
Dosis: D & lansia: 5 mg 1x sehari, dapat ditingkatkan s/d 10 mg/hari.
Pasien dengan gagal ginjal berat atau gangguan hati sedang dan berat,
maksimal 5 mg/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Retensi urin, gangguan GI berat, miastenia gravis,
glaucoma sudut sempit, gangguan ginjal berat atau hati sedang sampai
berat.
Perhatian: Obstruksi aliran keluar kandung kemih, gangguan obstruksi GI,
gangguan ginjal berat, gangguan hati sedang sampai berat, hamil, laktasi,
anak.
Efek samping: Mulut kering, konstipasi, mual, dyspepsia, nyeri perut,
GERD, ISK, mata lelah, kulit kering, sulit berkemih.
Interaksi obat: ketokonazol, ritonavir, nelfinavir, itrakonazol, verapamil,
diltiazem, rifampisin, fenitoin, karbamazepin.

Tamosulosin HCl
Nama dagang
1. Harnal-D: tablet 0.2 mg
Indikasi: Gangguan miksi pada hiperplasia prostat jinak.
Dosis: 0.2-0.4 mg 1x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan. Letakkan dibawah lidah atau biarkan larut
sendiri, lau telan bersama air minum.
Kontra indikasi: Gangguan fungsi ginjal, insufisiensi hati berat, pemberian
bersama dengan vardenafil HCl.
Perhatian: Hipotensi ortostatik, gangguan fungsi hati, ginjal, lansia, dapat
mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
Efek samping: Gangguan fungsi hati, ikterus, pusing, sakit kepala, gelisah,
hipotensi ortostatik, penurunan TD, takikardi, palpitasi, gatal, ruam kulit,
gangguan GI, obstruksi nasal, edema, inkontinensia urin.
Interaksi obat: Antihipertensi, sildenafil sitrat, vardenafil HCl.

175
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Terazosin HCl
Nama dagang
1. Hytrin: tablet 1 mg
Indikasi: Terapi untuk gejala hiperplasia prostat jinak (BPH) & hipertensi.
Dosis: Awal, 1 mg 1x/hari ditingkatkan bertahap sampai dengan 5 mg
1x/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Perhatian: Gangguan dalam mengemudi kendaraan atau mengoperasikan
mesin, laktasi.
Efek samping: Mengantuk, pusing, hidung tersumbat, mual, edema perifer,
asthenia, hipotensi postural, nyeri pinggang, palpitasi, takikardi, gelisah,
kesemutan, dyspnea, sinusitis, penglihatan kabur, impotensi.

Tolterodine l-tartrat
Nama dagang
1. Detrusitol: tablet 2 mg
Indikasi: Aktivitas berlebihan kandung kemih dengan gejala selalu ingin
kencing.
Dosis: 2 mg 2x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Retensi kemih, glaukoma sudut sempit tidak terkontrol,
miastenia gravis, ulcerative berat, megakolon toksik.
Perhatian: Obstruksi kandung empedu, gangguan obstruksi GI, stenosis
pylorus, penyakit ginjal & hati, neuropati autonomic, hiatus hernia, hamil,
laktasi.
Efek samping: Mulut kering, dyspepsia, konstipasi, sakit perut, flatulen,
muntah, sakit kepala, kulit kering, somnolen, gelisah, parastesia.
Interaksi obat: Obat lain dengan efek antimuskarinik misalnya
antidepresan.

10.6. OBAT SALURAN KEMIH KELAMIN GOLONGAN LAIN

176
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Asam amino (L-lysine, L-treonin, L-tryptophan, L-histidin, L-tyrosine)


Nama dagang
1. Ketosteril: tablet
2. Prorenal: tablet
Indiksi: Terapi insufisiensi ginjal kronik pada retensi yang terkompensasi
atau dekompensasi.
Dosis: D (70 kg): insufisiensi ginjal kronik: 1 tablet/5 kgBB atau 4-8 tablet
3x sehari. Retensi yang terkompensasi: 4-6 tablet 3x sehari dengan nutrisi
tinggi kalori rendah protein. Retensi yang tidak terkompensasi: 4-8 tablet
3x sehari dengan nutrisi tinggi kalori rendah protein.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Hiperkalsemia, gangguan metabolisme asam amino,
hamil, anak.
Perhatian: Pemberian kalori pada penderita harus cukup, monitor kadar
kalsium serum secara periodic, kurangi penggunaan Al(OH) 3 seiring
dengan adanya perbaikangejala uremia.
Efek samping: Hiperkalsemia.
Interaksi obat: Obat yang mengandung Ca, Al(OH)3, tetrasiklin.

Extr. Berberidis dest, extr. Rubiae dest, extr. Saxifragae gran dest
Nama dagang
1. Kalkurenal: drop
Indikasi: Penyakit batu ginjal pada ureter & kandung kemih.
Dosis: 20-25 tetes 3-4x sehari.

Extr. daun Strobilanthus crispus, extr. daun Sonchus arvensis


Nama dagang
1. Batugin: elixir 300 ml
Indikasi: Nyeri kolik karena batu ginjal atau lain.
Dosis: Terapi: 30 ml 3-4x sehari. Profilaksis: 30 ml/hari.

Propiverin HCl

177
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. Mictonorm: tablet
Indikasi: Terapi inkontinensia urin & urgensi pada pasien dengan
overaktivitas otot detrusor yang bersifat idiopatik atau neurogenik akibat
cedera pada sumsum tulang belakang.
Dosis: 2-3 x sehari 1 tablet. Overaktivitas detrusor neurogenik: 3-4 x
sehari 1 tablet.
Aturan pakai: Sebelum atau sesudah makan.
Kontra indikasi: Obstruksi usus besar, obstruksi keluar kandung kemih,
miastenia gravis, atonia usus, colitis ulseratif, megakolon toksik, glaucoma
sudut tertutup, takiaritmia, disfungsi hati.
Efek samping: Mulut kering, gangguan akomodasi.
Interaksi obat: Imipramin, benzodiazepine, amantadin, fenotiazin, INH,
alkohol.

178
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 11
SISTEM ENDOKRIN &
METABOLIK

11.1. PREPARAT INSULIN

179
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Insulin aspart
Nama dagang
1. Novomix-30: flexpen
2. Novorapid: flexpen
Indikasi: Terapi DM tipe 1 & 2.
Dosis: 0.5-1 iu/kgBB/hari.
Aturan pakai: Berikan segera sebelum atau sesudah makan pagi.
Kontra indiksi: Hipoglikemia.
Perhatian: Penyakit atau obat yang memerlambat absorbsi makanan & atau
meningkatkan kebutuhan insuilin, pengurangan jadwal makan, aktivitas
fisik yang berat, preparat yang mengandung metacresol yang dapat
menytebabkan reaksi alergi, hamil.
Efek samping: Hipoglikemi, edema.
Interaksi obat: Obat hipoglikemik oral, oktreotid, MAOI, penyekat beta
adrenegik non selektif, ACE inhibitor, salisilat, alcohol, steroid anabolic,
sulfonamide, kontrasepsi oral, tiazid, glukokortikoid, hormone tiroid,
simpatomimetik, danazole, dapat meningkatkan atau menurunkan efeknya.

Insulin detemir
Nama dagang
1. Levemir: flexpen
Indikasi: Diabetes mellitus.
Dosis: 0.2-1 iu/kgBB/hari, diberikan secara SK 1-2x sehari.
Aturan pakai: Untuk pasien yang diterapi dengan rejimen 1x sehari,
berikan bersama makan malam atau menjelang tidur. Untuk pemberian
dosis 2x sehari, dapat diberikan bersama makan malam atau menjelang
tidur atau 12 jam setelah pemberian dosis pagi.
Perhatian: Kondisi infeksi & demam, hipoalbuminemia berat, dapat
mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin, hamil,
laktasi.
Efek samping: Hipoglikemia, reaksi pada tempat injeksi.
Interaksi obat: Obat hipoglikemik oral, oktreotid, MAOI, penyekat beta
adrenegik non selektif, ACE inhibitor, salisilat, alcohol, steroid anabolic,
sulfonamide, kontrasepsi oral, tiazid, glukokortikoid, hormone tiroid,
simpatomimetik, danazole dapat meningkatkan atau menurunkan efeknya.

180
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Insulin glargine
Nama dagang
1. Lantus: flexpen
Indikasi: Untuk dewasa, remaja dan anak > 6 tahun dengan DM yang
memerlukan terapi insulin.
Dosis: Bersifat individual, 1x sehari secara SK, diberikan pada waktu yang
sama tiap hari.
Perhatian: Penyakit & kondisi lainnya yang menyebabkan perubahan
kebutuhan akan insulin.
Efek samping: Hipoglikemik, gangguan visual temporer, lipoatrofi atau
lipohipertrofi, reaksi pada tempat injeksi. Jarang, reaksi alergi berat,
edema.
Interaksi obat: Peningkatan efek penurunan gula darah jika digunakan
bersama antidiabetik oral, ACE inhibitor, disopiramid, fibrat, fluoksetin,
MAOI, pentoksifilin, propoksifen, salisilat, antibiotik sulfonamide. Efek
penurunan gula darah akan berkurang jika digunakan bersama
kortikosteroid, danazol, diazoksid, diuretic, glucagon, isoniazid, estrogen
& progesterone, derivate fenotiazin, somatropin, simpatomimetik,
hormone tiroid. Beta bloker, klonidin, garam litium atau alcohol dapat
memperkuat atau memperlemah efek penurunan gula darah. Pentamidin
dapat menyebabkan hipoglikemia, kadang diikuti dengan hiperglikemia.

Insulin glulisin
Nama dagang
1. Apidra: flexpen
Indikasi: Diabetes mellitus.
Dosis: Individual, diberikan secara SK atau dengan pompa infus SK
kontinu. Optiset diberikan secara injeksi SK.
Aturan pakai: 15 menit sebelum makan atau 20 menit sesudah mulai
makan.
Perhatian: Perubahan rejimen terapi, hipoglikemia atau hiperglikemia,
gangguan fungsi ginjal & hati, hamil, laktasi, lansia, anak.
Efek samping: Hipoglikemik, rekasi local pada tempat injeksi,
hipersensitif ( kemerahan kulit, pembengkakan, pruritus).

181
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interaksi obat: Peningkatan efek penurunan gula darah jika digunakan


bersama antidiabetik oral, ACE inhibitor, disopiramid, fibrat, fluoksetin,
MAOI, pentoksifilin, propoksifen, salisilat, antibiotik sulfonamide. Efek
penurunan gula darah akan berkurang jika digunakan bersama
kortikosteroid, danazol, diazoksid, diuretic, glucagon, isoniazid, estrogen
& progesterone, derivate fenotiazin, somatropin, simpatomimetik,
hormone tiroid. Beta bloker, klonidin, garam litium atau alcohol dapat
memperkuat atau memperlemah efek penurunan gula darah. Pentamidin
dapat menyebabkan hipoglikemia, kadang diikuti dengan hiperglikemia.

11.2. ANTIDIABETES
Glibenclamide (5 mg)
Indikasi: Diabetes mellitus pada orang dewasa.
Dosis: D: awal, 2.5 mg/hari, maksimal 15 mg/hari.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Diabetes mellitus tipe I, Diabetes penguraian metbolik,
diabetik, gangguan ginjal parah, kehamilan dan menyusui.
Perhatian: Golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan BB, usia lanjut,
gangguan fungsi ginjal.
Efek samping: Hipoglikemia, gangguan GI, berkeringat, kulit lembab,
aritmia jantung, palpitasi.
Interaksi obat: Efek penurunn kadar gula darah bertambah jika diberikan
bersama insulin dan antidiabetik oral lain, ACE inhibtor, sulfonamid.

Gliclazid
Nama dagang
1. Diamicron MR: tablet
Indikasi: DM tipe 2
Dosis: 1-4 tab/hari dosis tunggal
Aturan pakai: Berikan segera sebelum makan.
Kontra indikasi: Ketoasidosis diabetikum, insufisisensi ginjal/hati berat.
Perhatian: Gangguan hati &/ ginjal. Hipoglikemia dapat terjadi bila asupan
makanan berkurang atau dosis terlalu tinggi.
Efek samping: Mual, ruam kulit, gangguan GI, hipoglikemia, vaskulitis
alergi, peningkatan kadar enzim hati. Jarang, diskrasia darah.

182
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interaksi obat: Mikonazol, fenilbutazon, alkohol, antidiabetik lain,


penyekat beta, flukonazol, ACE inhibitir, antagnis reseptor H2, MAOI,
sulfonamid AINS, denazol, klorpromazin, glukokortikoid, ritrodin,
salbutamol, terbutalin, antikoagulan.

Glimepiride (1 mg, 2 mg, 3 mg, 4 mg)


Nama dagang
1. Amaryl: tablet 1 mg, 2 mg, 3 mg, 4 mg
2. Metrix: tablet 1 mg, 2 mg, 3 mg, 4 mg
3. Amaryl M (+ metformin): tablet 1/250 mg, 2/500 mg
Indikasi : DM tipe 2, dimana kadar gula darah tidak dapat dikontrol hanya
dengan diet, olah raga dan penurunan BB. Dapat dikombinasi dengan
metformin dan insulin. Amaryl M: Terapi tambahan untuk pasien NIDDM
dimana monoterapi dengan metformin atau glimepirid tidak menghasilkan
control glikemik yang adekuat.
Dosis: D: Awal, 1 mg/hr dosis bisa di naikan berdasarkan pemeriksaan
monitor kadar gula rutin dengan interval 1-2 minggu max 8 mg/hr. Semua
dosis di minum 1x sehari. Amaryl M: Bersifat individual, berikan 1-2
x/hari.
Aturan pakai: Berikan segera sebelum makan utama pertama pada hari
yang sama. Jangan mengurangi jadwal makan. Amaryl : Segera sebelum
makan atau saat makan.
Kontra indikasi: DM tipe 1(IDDM), diabetik ketoasidosis pre koma atau
koma diabetik. Gangguan fungsi ginjal dan hati berat. Hipersensitivitas
terhadap sulfonilurea lain atau sulfonamid, hamil, laktasi.
Perhatian: Monitor secara teratur kadar gula dalam darah & urin. Resiko
hipoglikemia pada pasien neuropati anatomik atau menggunakan beta
bloker, klonidin, reserpin, guanetidin, atau simpatolitik lain. Selama
keadaan stres seperti trauma, op, atau infeksi yang disertai demam.
Efek samping: Hipoglikemia, gangguan penglihatan sementara, gangguan
GI, kerusakan fungsi hati. Jarang: trombositopenia, leukopenia, amenia
hemolitik, gatal, urtikaria, ruam.
Interaksi obat: Efek potensiasi jika diberikan bersama nsulin, antidiabetik
lain, penghambat ACE, allupurinol, anabolik steroid & hormon seks pria,
kloramfenikol, derivate kumarin, siklosfosfamid, disopiramid, fenfluramin,

183
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

feniramidol, fibrat, fluoksetin, guanetidin, MAOI, asam paraaminosalisilat,


mikonazol, pentoksifilin, fenilbutazon, probenesid, kuinolon, salisilat,
sulfinpirazon, sulfonamid, tetrasiklin. Penurunan efek jika diberikan
bersama asetazolamid, barbiturate, kortikosteroid, diuretic, epinefrin,
simpatomimetik lain, glukagon, laksatif, asam nikotinat, estrogen,
progesterone, fenotiazin, fenitoin, rifampisin, hormone tiroid. Beta bloker
menurunkan toleransi terhadap glukosa.

Gliquidone (30 mg)


Indikasi: Diabetes mellitus usia lanjut dan setengah umur.
Dosis: D: 15 mg ditingkatkan sampai 30-120 mg dalam 1-3x/hari.
Aturan pakai: Pada waktu makan pagi.
Kontra indikasi: Diabetes mellitus remaja dan masa pertumbuhan, koma
dan prakoma diabetik, diabetes disertai asidosis, wanita hamil.
Perhatian: Pasien yang tidak mengkonsumsi makanan (terutama lansia atau
pasien dengan kondisi lemah), anak.
Efek samping: Kadang-kadang timbul reaksi hipoglikemik, reaksi alergi
pada kulit dan gangguan pada saluran cerna.
Interaksi obat: Efek hipoglikemia ditingkatkan oleh alkohol, salisilat,
sulfonamid, fenilbutason.

Metformin (500 mg & 850 mg)


Nama dagang
1. Diabex: tablet, tablet forte
2. Glucophage: tablet, tablet forte
3. Gludepatic: tablet 500 mg
4. Nevox XR: tablet 500 mg
3. Glucovance (+ Glibenclamid): tablet 2.5/500 mg, 5/500 mg
Indikasi: Diabetes militus tipe 2 dan penderita yang sudah overweight
yang kadar gula darahnya tidak bisa dikontrol hanya dengan diet saja,
sebagai monoterapi atau kombinasi dengan sulfonilurea, tambahan terapi
pada pasien diabetes militus tipe 1.
Dosis: D: 250-500 mg tiap 8 jam, 850 mg tiap 12 jam, maks 3 gram/hari.
Glucovance: Awal, (1.25 mg/250 mg) 1-2x sehari. Terapi lini 2: awal, 2.5
mg/500 mg) 2x sehari. Maksimal 20 mg glibenclamid/ 2 g metformin.

184
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai: Bersama atau sesudah makan.


Kontra indikasi: Koma diatetik, ketoasidosis, gangguan fungsi ginjal
serius, penyakit hati kronik, gagal jantung, infark miokard, alkoholisme,
penyakit kronik/akut yang berhubungan dengan hipoksia jaringan, asidosis
laktat, syok, insufisiensi paru, hipoksemia, hipersensitif, laktasi.
Perhatian: Evaluasi profilaksi kadar B12 serum tiap tahun pada pengguna
metformin jangka panjang. Monitor kadar gula darah pada terapi
kombinasi dengan sulfonilurea atau insulin. Hamil, lansia, infeksi berat &
trauma.
Efek samping: Mual, muntah, anoreksia, asidosis laktat (jarang), ISPA,
diare, sakit kepala, pusing, sakit perut.
Interaksi obat: Peningkatan dosis antikoagulan. Menyebabkan
hipoglikemia dengan sulfonilurea, atau insulin. Asidosis laktat meningkat
dengan alkohol. Mengganggu absorbsi vitamin B12, Dengan simetidin
menurunkan bersihan ginjal. Glucovance: tiazid, diuretic lain,
kortikosteroid, fenotiazin, steroid, estrogen, kontrasepsi oral, fenitoin,
simpatomimetik, penghambat kanal Ca, INH, AINS, salisilat, sulfonamide,
kloramfenikol, probenesid, kumarin, MAOI, beta bloker, ciprofloxacin,
mikonazol oral.

Pioglitazon
Nama dagang
1. Actos: tablet 15 mg, 30 mg
2. Pionic: tablet 15 mg, 30 mg
Indikasi: DM tipe 2. Monoterapi atau kombinasi dengan sulfonilurea atau
metformin.
Dosis: Monoterapi: 15 mg atau 30 mg 1x sehari. Maksimal 45 mg/hari.
Terapi kombinasi: awal 15 mg atau 30 mg 1x sehari. Dosis sulfonilurea
atau metformin dapat diteruskam sesudah pemberian terapi awal actos.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Gagal jantung, gangguan hati, pasien dialisiskombinasi
dengan insulin, anak < 18 tahun, hamil & laktasi.
Perhatian: Retensi cairan, gagal jantung.

185
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Edema ringan-sedang, peningkatan BB, gangguan


penglihatan, hipoestesia, hipoglikemik, peningkatan nafsu makan, anemia,
sakit kepala, kembung, atralgia, disfungsi ereksi.

Sitagliptin
Nama dagang
1. Januvia: tablet 25 mg
Indikasi : Sebagai tambahan terhadap diet dan olahragauntuk memperbaiki
kontrol glikemik pada pasien DM tipe 2.Terapi kombinasi dengan
metformin atau agonis PPA/Reseptor glitazone.
Dosis: 100 mg 1 x sehari. Insufisiensi ginjal sedang: 50 mg 1 x sehari.
Insufisiensi ginjal berat: 25 mg 1 x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makanan.
Perhatian: DM tipe 1, ketoasidosis diabetikum, insufisiensi ginjal sedang
atau berat, hamil, laktasi, anak.
Efek samping: Nyeri abdomen, mual, diare, reaksi hipersensitif.
Interaksi obat: Digoksin.

Vildagliptine
Nama dagang
1. Onglyza: tablet
Indikasi: Terapi tambahan pasien DM tipe 2.
Dosis: Monoterapi: 50 mg 1 x sehari pada pagi hari atau 100 mg dalam 2
dosis terbagi yang diberikan pagi dan/atau malam. Terapi kombinasi: 50
mg 1 x sehari pada pagi hari atau 100 mg dalam 2 dosis terbagi yang
diberikan pagi dan/atau malam dikombinasi dengan sulfonylurea.
Aturan pakai: Berikan bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Gangguan ginjal sedang-berat, gangguan hati, DM tipe 1,
terapi diabetic ketoasidodid, anak < 18 tahun, laktasi.
Perhatian: Hamil, mengganggu kemampuan mengemudi kendaraan.
Efek samping: Pusing, sakit kepala, konstipasi, mual, diare, atralgia,
hipertensi, tremor, asthenia.

11.3. ANTITIROID

186
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Carbimazole
Nama dagang
1. Neo-mercazole: tablet
Indikasi: Hipertiroidisme
Dosis: D: awal, 20-60 mg/hari, kasus ringan 5-10 mg/hari, kasus sedang 30
mg/hari, kasus berat 40-60 mg/hari, diberikan dalam beberapa dosis
terbagi, pemeliharaan 5-15 mg/hari.
Aturan pakai: Berikan secara konsisten, bersama atau tanpa makan.
Kontra indikasi: Laktasi.
Perhatian: Pemberian pd ibu hamil dg tirotoksikosis hrs dlm dosis kecil &
dihentikan 3-4 minggu sblm melahirkan.

Propil tiourasil (PTU)


Indikasi: Hipertiroidisme.
Dosis: D: 200-400 mg/hari dosis ini dipertahankan sampai pasien
mencapai keadaan eutiroid, dosis lalu diturunkan secara berangsur sampai
mencapai dosis pemeliharaan 50-150 mg/hari.
Aturan pakai: Berikan setelah makan.
Perhatian: Hamil, laktasi, gangguan hati.
Efek samping: Mual, muntah, gangguan pencernaan ringan, sakit kepala,
ruam kulit, pruritus, nyeri sendi, alopesia.

Thiamazole
Nama dagang
1. Thyrozol: tablet 10 mg
Indikasi: Lihat pada dosis.
Dosis: D: Terapi konservatif hipertiroid, regimen pertama: awal, 25-40
mg/hari, pemeliharaan: 5-20 mg/hari, maksimal 40 mg/hari dosis tunggal.
Regimen kedua: 2.5-10 mg/hari. Ibu hamil: 2.5-10 mghari tanpa
pemberian hormone tiroid. A: awal 0.3-0.5 mg/kgBB/hari, pemeliharaan:
0.2-0.3 mg/kgBB/hari, terpai tambahan dengan hormone tiroid mungkin
diperlukan.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan

187
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Granulositopenia, kolestatis sebelum mulai terapi,


sebelumnya terjadi kerusakan sumsum tulang setelah terapi dengan
karbamizol atau tiamizol.
Perhatian: Hipersensitifitas, pembesaran kelenjar tiroid. Hamil & laktasi.
Untuk penggunaan jangka pendek.
Efek samping: Reaksi alergi kulit. Jarang, demam akibat obat, gangguan
indera pengecapan, agranulositosis. Kasus-kasus pada nyeri persendian,
ikterus, limfadenitis, penurunan jumlah trombosit & komponen darah
lainnya, radang pembuluh darah & syaraf, kerontokan rambut, sensitivitas
terganggu.
Interaksi obat: Defisiensi yodium akan meningkatkan & sebaliknya
kelebihan yodium akan menurunkan respon kelenjar tiroid.

11.4. METABOLISME TULANG


Alendronat
Nama dagang
1. Allovel: tablet
Indikasi: Osteoporosis pada wanita paska menopause
Dosis: 10 mg/minggu
Aturan pakai: Diberikan dengan segelas air sekurang-kurangnya jam
sebelum konsumsi makanan/minuman/obat pertama pada hari yang sama
& tetap dalam posisi tegak/duduk selama sekurang-kurangnya jam.
Telan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.
Kontra indikasi: Abnormalitas esophagus dengan keterlambatan
pengosongan seperti struktur atau analiksia, hipokalemia,ggn ginjal, hamil,
laktasi.
Perhatian: Disfagia, peny esophagus, diare, gastritis, insufisiensi ginjal
Efek samping: Nyeri & distensi abdomen, diare atau konstipasi, kembung,
nyeru muskokeletal, sakit kepala.
Interaksi obat: Terapi sulih hormon, suplemen Ca, antasida, AINS, aspirin.

Alfacalcidol
Nama dagang
1. Bon-one: tablet 0.25 mg

188
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Osteoporosis, memperbaiki gejala karena metabolisme abnormal


vit D pada gagal ginjal kronik, hipoparatiroidisme, rickets yang resisten
vit D & osteomalasia.
Dosis: Gagal ginjal & osteoporosis dws: 0,5-1 g /hari.
Hipoparatiroidisme & peny lain yang berhubunagn dengan metabolisme
vit D abnormal dws: 1-4 g/hari. Dosisi dapat disesuaikan dengan usai dan
berat badan pasien serta jenis penyakit.
Aturan pakai: Diminum bersamaan dengan makan.
Kontra indikasi: Hiperkalasemia, kalsifikasi metastatic.
Perhatian: Tes Ca serum scr periodic untuk cegah overdosis. Hentikan
terapi pada kasus hiperkalasemia, lanjut usia, hamil, anak, pasien hiper
phosfatemia.
Efek samping : Gatal dan ruam kulit.
Interaksi obat: Obat yang mengandung Mg, digitalis, derivate Ca, & vit D,
barbiturat dan antikonvulsan lain.

Calcitriol
Nama dagang
1. Kolkatriol: tablet
2. Oscal: tablet
Indikasi: Osteoporosis pasca menopause, osteodistrofi ginjal pada
penderita gagal ginjal menahun. Rakitis karena kekurangan vit D,
hiperparatiroid pasca bedah & idiopatik, pseudohidoparatiroid.
Dosis: Osteoporosis pasca menopause :0.5 g 2x/hari. Osteodistrofi ginjal
0,25 g/hari dengan interval 2-4 minggu. Bayi & anak hipoparatiroidisme
0.25-0.75 g/hari. Rakitis & hipoparatiroid :0.25 g/hr.
Aturan pakai: Bersama makan.
Kontra indikasi: Hiperkalsemia.
Efek samping: Sindroma hiperkalasemia, intosikasi Na.
Interaksi obat: Kolestiramin mengganggu absorbs kalsitriol dalam usus.
Kortikosteroid menghambat absorbsi Ca. Diuretica thiazid meningkatkan
resiko hiperkalasemia. Digitalis meningkatkan aritmia jantung. Fenitoin
meningkatkan metabolism kalsiterol. Mg pada penderita ginjal kronis
dengan dialisa menyebabkan hipermagnesia.

189
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Ibandronic acid
Nama dagang
1. Bonviva: tablet 150 mg, injeksi
Indikasi: Terapi metastasis pada tulang & hiperkalsemia yang dipicu oleh
tumor.
Dosis: Tab: 150 mg /bulan. Prefilled syringe 3 mg scr inj IV 15-30 detik
tiap 3 bulan.
Aturan pakai : Diberikan sekurang-kurangnya 1 jam sebelum konsumsi
makanan/minuman/obat pertama pada hari yang sama & tetap dalam posisi
tegak/duduk selama sekurang-kurangnya 1 jam. Jangan berbaring, minum
atau makan apapun ataupun mengkonsumsi obat oral lainnya sekurang-
kurangnya 1 jam.Telan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.
Kontra indikasi: Hipokalsemia, anak & remaja, hamil, laktasi.
Perhatian: Punya riwayat perpanjangan waktu transit makanan di
esophagus, bersihan kreatini <30 mL/mnit.
Interaksi obat: Larutan atau suplemen yang mengandung Ca, antasida.

Risendronat
Nama dagang
1. Actonel: tablet 35 mg
Indikasi: Terapi & preventif terapi osteoporosis pada wanita pasca
menopause & glukokorticoid yang menyebabkan osteoporosis pada pria
dan wanita.
Dosis: 35 mg /minggu.
Aturan pakai: Diberikan dengan segelas air sekurang-kurangnya jam
sebelum konsumsi makanan/minuman/obat pertama pada hari yang sama
& tetap dalam posisi tegak/duduk selama sekurang-kurangnya jam.
Telan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.
Kontra indikasi: Hipokalsemia, ketidakmampuan untuk duduk/berdiri.
Perhatian: Terapi hipokalsepia & gangguan lain pada tulang, gangguan
ginjal berat, hamil, laktasi.
Efek samping: Gangguan GI, ulkus peptikum, esofagitis, nyeri otot &
tulang, sakit kepala, mual, muntah.
Interaksi obat: Digunakan bersama Ca, antasida atau obat oral yang mjd
kation divalensi akan menurunkan absobsi.

190
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 12
VITAMIN & MINERAL

191
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

12.1. VITAMIN A, D & E


Alpha tocopherol
Nama dagang
1. Dalfarol: tablet 200 mg
2. Natur E: tablet
3. Santa E: tablet
4. Enat 400: tablet
Indikasi: Pengobatan kekurangan vitamin E.
Dosis: 200-400 IU/ hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Perhatian: Kelebihan vit. E dapat mengurangi penyimpanan vitamin A
Efek samping: Penggunaan jangka lama & dosis besar menyebabkan
kelemahan otot gangguan pencernaan.
Interaksi obat: Antagonis vitamin K, menghambat absorpsi & kerja
vitamin K.

Pure lecithin, vitamin E, B1, B6, B12


Nama dagang
1. Neurochol: tablet
Indikasi: Suplementasi fungsi otak.
Dosis: 1-3 kapsul/hari.
Aturan pakai: sesudah makan.

Vitamin A Alpha tocopherol


Nama dagang
1. Vitamin A (IPI): tablet
Indikasi: Mencegah dan mengobati Defisiensi vitamin A.
Dosis: Defisiensi:100000 ui per bulan. Ditingkatkan hingga mingguan
untuk keadaan defisiensi akut dalam waktu tidak lebih dari 6 minggu
dengan interval 2 minggu. Penyakit hati 100000 ui tiap 2-4bulan. A (< 1
tahun & A): 50000 ui tiap bulan.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Perhatian: Anak, penyakit hati (kegunaan khusus ). Wanita hamil.
Efek samping: Anak, penyakit hati (kegunaan khusus ). Over dosis dapat
menyebabkan kulit kasar, rambut kering, hati membesar dan laju endap
192
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

darah meningkat serta meningkatnya serum kalsium dan kadar serum


fosfatase.

12.2. VITAMIN B KOMPLEKS/DENGAN VITAMIN C


Coenzym B12
Nama dagang
1.Cobazim: tablet 1 g
Indikasi: Anoreksia, malnutrisi, anemia pernisiosa.
Dosis: 1-6 mg/hari.
Aturan pakai: Berikan diantara waktu makan.

Fursultiamine
Nama dagang
1. Alinamin: tablet
2. Alinamin F (+ vit B2): tablet, injeksi.
Indikasi: Suplemen utk kebutuhan harian vitamin B1 & B2.
Dosis: 1 tab/hari. Ampul: 1 ampul 1-2x sehari, IV secara perlahan.
Aturan pakai: Sesudah makan

Vit B1, B2, B6, B12, C


Nama dagang
1. Enervon C (+ niacinamid, Ca panthotenat): tablet
2. Becefort (+ vit E, nicotinamid, Ca panthotenat): tablet, sirup.
Indikasi: Masa pertumbuhan, penyembuhan, hamil, laktasi, lansia.
Dosis: 1 tablet/hari atau 1 sdt/hari.
Aturan pakai: Bersama makan.

Vit B1, B2, B6, Nicotinamid, Ca Pantotenat


Nama dagang
1. Vitamin B komplek: tablet
Indikasi: Mencegah dan mengobati defisiensi B komplek, hamil,
menyusui, beri-beri, pelagna.
Dosis: 1-2 tab 3x/hari.
Aturan pakai: Berikan bersama makanan.

193
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Vit B1, B6, B12


Nama dagang
1. Farbion: tablet, injeksi 5000
2. Neurobion: tablet, injeksi
3. Neurosanbe: tablet, injeksi
4. Nerviton E (+ vit E): tablet
5. Nevradine E (+ vit E): tablet
Indikasi: Defisiensi vit B1, B6, B12, polineuritis, neuralgia, paresis fasialis,
gangguan sirkulasi perifer, iskialgia. Nevradin E: pelengkap vitamin pada
masa kehamilan, pertumbuhan.
Dosis: 2-3 tablet/hari. Injeksi: 1 ampul/hari (IM). Nevradin E: 1 tablet/hari.
Aturan pakai: Bersama makan atau sesudah makan.

Vit B1 (thiamin HCl) (50 mg, 100 mg)


Nama dagang
1. Vitamin B1 IPI: tablet
Indikasi: Mencegah & mengurangi defisiensi tiamin.
Dosis: 25-100mg/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.

Vitamin B12 (Cyanocobalamine) (50 mg)


Indikasi: Mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B12.
Dosis: D: 50-150 mcg/hari, A: 50-100 mcg/hari dalam dosis terbagi.
Aturan pakai: Berikan diantara waktu makan.

Vitamin B6 (pyridoxine) (10 mg)


Indikasi: Paralisis agitantia, agranulosia, tosis,, mual muntah selama
kehamilan atau pasca op, neurastemia, dermatitis seborid.
Dosis: 20-100 mg/hari.
Aturan pakai: Bersama makan.

194
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

12.3. VITAMIN C
Asam askorbat (50 mg)
Nama dagang
1. Cester: tablet
2. Extrace: injeksi 200 mg
3. Sankorbin: injeksi 1000 mg
4. Vitamin C IPI: tablet
Indikasi: Menjaga kesehatan atau sistem daya tahan tubuh
Dosis: 1 tablet/hari. Injeksi: D: 100-250 mg 1-2x sehari. A: 100-300 mg
dalam dosis terbagi.
Aturan pakai: Sesudah makan. Injeksi: SK, IM & IV.
Perhatian: Penggunaan jangka panjang.
Efek samping: Rasa hangat & kemerahan pada wajah, sakit kepala,
insomnia, mual, muntah.

12.4. KALSIUM DENGAN VITAMIN


Bonistein, Ca fosfat, vit K1, D3
Nama dagang
1. Hi-Bone: tablet
Indikasi: Pencegahan dan pengobatan osteoporosispada wanita pra &
pasca menopause. Memelihara kesehatan tulang.
Dosis: D: 1 kaplet sehari jika konsumsi makanan yang mengandung
kacang kedelai sudah cukup. 2 kapsul/hari jika kurang mengonsumsi
makanan yang mengandung kacang kedelai.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.

Ca carbonat
Nama dagang
1. Osteocal: tablet
2. CDR eff (+ vit B6, C, D): tablet
Indikasi: Pencegahan dan pengobatan gangguan atau difesiensi Ca. CDR:
Pertumbuhan ulang dan gigi, suplemen untuk masa hamil & menyusui,
masa pertumbuhan, pemulihan sakit, malnutrisi, malabsorbsi.
Dosis: 1-2 tab/ hari.

195
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai: Tablet harus dikunyah, Berikan bersama makanan agar


diabsorbsi lebih baik.
Kontra indikasi: Hiperkalsemia, hiperkalsiuria berat, hipervitaminosis,
gagal ginjal berat.
Perhatian: Hindari dengan makan berserat.
Efek samping: Kembung, diare atau konstipasi.
Interaksi obat: Tetrasiklin dan fluoride.

Ca, Mg, Zn, vit D3


Nama dagang
1. Osteocare: tablet
Indikasi: Meningkatkan kebutuhan Ca-Mg selama hamil & laktasi,
pencegahan & terapi osteoporosis, pertumbuhan tulang & gigi,
penyembuhan.
Dosis: 1 tablet 2x sehari.
Aturan pakai: 15-20 menit sebelum makan.
Perhatian: Hipoklorhidria kronik, gangguan fungsi ginjal, riwayat batu
ginjal.
Efek samping: Gangguan GI ringan.
Interaksi obat: Menurunkan absorbs Fe & tetrasiklin bila diberikan secara
bersama.

Ca citrate, Mg, Zn, vit D3, K1


Nama dagang
1. Ossovit: tablet, sirup
Indikasi: Suplemen Ca selama pertumbuhan dan perkembangan, hamil dan
laktasi, pencegahan & pengobatan osteoporosis saat menepouse.
Dosis: D: 1-3 kapl/ hari, A (4-10 thn) : 1-1 kapl/ hari, (1-3 thn):
kapl/hari. Sirup, D: 15 ml/hari, A: 5-10 ml/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.

Ca fosfat, cholecalfiferol
Nama dagang
1. Cavit D3: tablet

196
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Suplemen Ca untuk wanita hamil & menyusi. Pencegahan


osteoporosis saat menepouse.
Dosis: 1x sehari 1 tablet.
Aturan pakai: Sesudah makan.

Ca glukonat
Nama dagang
1. Calcii gluconas: tablet
Indikasi: Defisiensi kalsium, terutama karena pertumbuhan yang cepat atau
kehamilan tetania,spasmophilia, alergi, gigitan serangga, chilblains,
haemoptysis, shock karena arsphenamin, keracunan timbal, karbon tetra
klorida & kalium.
Dosis: IV atau IM sangat perlahan-lahan. IM 5-10 ml.

Ca lactate
Indikasi: Suplemen untuk hipoklasemia pada kehamilan, laktasi, atau
terapi jangka panjang dg kortikosteroid.
Dosis: D: 1-2 tab 3-4x sehari, A: 1/2-1 tab 3x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Gangguan gunjal, pasien yang mendapat terapi dengan
glikosida.
Efek samping: Hiperkalsemia, brakikardia, aritmia, anoreksia, lemas,
mual, muntah, polidipsia, poliuria.
Interaksi obat: Tetrasiklin, antasid, penyekat H2.

Ossein hydroxypatite
Nama dagang
1. Ossoral: tablet 800
Indikasi: Osteoporosis primer, sekunder, mengatur keseimbangan Ca/P
selama hamil, laktasi & patah tulang.
Dosis: 1-2 tab 1x sehari. Osteoporosis: 2-4 kaplet 2x sehari.
Aturan pakai: Sebelum makan.
Kontra indikasi: Hiperkalsemia berat, hiperkalsiurea, insufisiensi ginjal
berat.

197
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Pasien dengan kevenderungan kristalisasi urin, kerusakan fungsi


ginjal, hamil, paraplegi.
Interaksi obat: Mengurangi absorbsi Fe dan tetrasiklin.

12.5. VITAMIN &/ATAU MINERAL


Alfa lipoic acid (ALA), beta karoten, vit C, selenium, Zn
Nama dagang
1. Seloxy AA: tablet
Indikasi: Memelihara kesehatan kulit, anti oksidan.
Dosis: 1 kaplet/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: DM, intoleransi glukosa, gangguan fungsi ginjal & hati,
hamil, laktasi.
Interaksi obat: Kuinolon, Zn.

B-Carotene, lycopene, Vit E, C


Nama dagang
1. Amaropo plus: tablet
Indikasi: Mencegah kerusakan sel-sel tubuh, membantu mempercepat
pertumbuhan sel-sel tubuh baru.
Dosis: 1 kaplet 1-2x sehari.
Sesudah makan.

Echinecea, Zn picolinate, selenium, Vit C


Nama dagang
1. Imunos: tablet
Indikasi: Suplemen nutrisi untuk menstimulir sitem imun tubuh selama
terjadi infeksi saluran nafas akut atau kronik, terapi penunjang untuk
infeksi akut & kronik.
Dosis: D: 1 tablet 1x sehari
Aturan pakai: sesudah makan.

198
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Extr. Zingiber officinale, Extr. Morinda citrifolia


Nama dagang
1. Fortibi: tablet
Indikasi: Memelihara daya tahan tubuh.
Dosis: 1x sehari 2 kapsul.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap komponen fortibi.
Perhatian: Wanita hamil, laktasi.
Efek samping: Jarang terjadi berupa mual, gatal, sakit kepala & nyeri
sendi.

Lutein, lycophen, beta karoten, Vit E, C, Zn


Nama dagang
1. Lycoxy: tablet
Indikasi: Suplemen antioksidan.
Dosis: 1x sehari 1 tablet.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Interaksi obat: Jangan digunakan bersama alcohol, antacid, kortikoseroid,
kontraepsi oral, antikoagulan oral.

Vit A, B1, B2, B6, B12, C, D


Nama dagang
1. Diabetone (+ vit E, asam folat, mineral): kapsul
2. Menopace (+ vit E, asam folat, mineral): kapsul
3. Lysmin (+ niacinamide, lysine): sirup
4. Elkana (Vit B6, C, D3, Ca fosfat, Ca lactate): tablet
5. Elkana CL (+ nicotinamide, ca pantotenat, ca glukonat, cholin, cod
liver): sirup
5. Lycalvit (+ nicotinamide, ca pantotenat, ca glukonat, lysin, fosfat):
sirup
6. Glucobion (Vit A, B1, B6, B12, C, E, mineral, asam folat): tablet
Indikasi: Terapi defisiensi vitamin & mineral. Menopace: Menghilangkan
gejala sebelum, selama & setelah menopause seperti kemerahan pada
muka, berkeringat pada siang & malam hari, palpitasi, ansietas, depresi,
iritabilitas, tidak bisa tidur, angguan konsentrasi, kekurangan energi,
199
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

kehilangan libido. Lysmin/lycalvit: nutrisi untuk masa pertumbuhan,


penyembuhan, lansia, ibu hamil & menyusui. Glucobion: vitamin &
mineral untuk diabetes.
Dosis: 1-2 tablet/kapsul, 1-2x sehari. Sirup: D: 1-3 sdt/hari, A: -1
sdt/hari, dapat diberikan 1-3x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau sesudah makan.
Perhatin: Monitor kadar Mg pada pasien gagal gijal kronik.
Efek samping: Gangguan GI ringan (konstipasi ringan, diare).

Vit B1, B2, B6, B12, C


Nama dagang
1. Cernevit (+ vit E, asam folat, mineral, retinol, chlocalciferol): injeksi
2. Zegavit (+ vit E, asam folat, Ca, niasin, Zn, Se, pantotenat): tablet
3. Geriavita (+ vit E, beta karoten, asam folat, mineral): tablet
4. Sakatonik ABC (+ nicotinamid, pantotenat, extr. hati, mineral): tablet
5. Becom C (+ panthotenat, nicotinamin): tablet
6. Zamel (+ vit E, asam folat, choline, mineral, lysin, l-glutamin): sirup
7. Cardiomin (vit B6, B12, E, asam folat): tablet
Indikasi: Defisiensi vitamin & mineral pada anak, dewasa maupun lansia,
masa penyembuhan, pertumbuhan.
Dosis: D: 1 tablet atau kaplet/hari, Cernevit injeksi: 1 vial/hari. Sirup: A
(1-3 thn): sdt, (4-6 thn): 1 sdt, (> 6 tn): 1 sdt, diberikan 1x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau sesudah makan.
Kontra indikasi: Zegavit: anak < 12 thn. Cernevit: hipervitaminosis atau
hipersensitif vitamin B1.
Perhatian: Cernevit: Hamil, laktasi,pasien yang sudah dapat vit A dari
sumber lain. Bolus IV mengakibatkan pningkatan SGPT ringan, gangguan
ginjal.
Efek samping: Cernevit: ruam kulit, eritema, gatal, sakit kepala, pusing,
kaku otot, cemas, urtikaria, kemerahan, gatal atau rasa terbakar di kulit.
Interaksi obat: Cernevit: Fenitoin, piridoksin, garam Ca, vit K bisulfit.

200
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

12.6. VITAMIN & MINERAL (PEDIATRIK)


Asam arakidonat, DHA, EPA, asam folat, l-lysin, l-glutamine, vitamin
Nama dagang
1. Pediagrow: sirup
Indikasi: Memenuhi kebutuhan vitamin & sebagai nutrisi otak.
Dosis: 1 sdt 1x sehari.
Aturan pakai: sesudah makan.

Echinacea, curcumin, colostrum, lysin, DHA, vitamin


Nama dagang
1. Curmunos: sirup
Indikasi: Memelihara dayan tahan tubuh anak pada masa pertumbuhan.
Dosis: A (6 bln-2 thn): sdt 1x sehari, (> 2 thn): 1 sdt 1-3x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan
Perhatian: Tidak boleh digunakan bersama dengan imunosupresan, dapat
menyebabkan reaksi alergi, tidak dianjurkan digunakan > 8 minggu.

Fe, asam folat, vit B1, B6, B12


Nama dagang
1. Ferlin: drop
2. Ferokid (+ vit B2, A, Mg, Co): sirup
Indikasi: Suplemen vitamin, mineral & Fe untuk anak dalam masa
pertumbuhan. Anemia.
Dosis: Drop: A (6-12 bln): 0.6 ml, (1-2 thn): 0.8 ml ,dibrikan 1x sehari.
Sirup: A (7-12 thn): 1 sdt, (2-6 thn): sdt, diberikan 1x sehari.
Aturan pakai: Bersama makan. Ferlin: sebelum makan.
Kontra indikasi: Ferokid: hemakromatosis primer & hemosiderosis karena
transfuse, tidak untuk penderita yang mendapat tranfusi berulang.
Perhatian: Ferokid: anemia hemolitik, penderitayang mendapat preparat
besi oral & injeksi, hemoglobinopati, pemberian jangka panjang.
Efek samping: Ferokid: Gangguan GI (mual, nyeri ulu hati, diare,
konstipasi, feses berwarna hitam).

201
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Vit A, B1, B2, B6, C, D, nicotinamide, panthenol


Nama dagang
1. Akta-vol: drop
2. San-B-plex: drop
Indikasi: Sulpemen nutrisi, merangsang nafsu makan.
Dosis: A (1-3 thn): 16 tetes/hari, (< 1thn): 12 tetes/hari. San-B-plex: A: 0.6
ml/hari, Bayi: 0.3 ml/hari.
Aturan pakai: Bersama atau sesudah makan.

12.7. VITAMIN & MINERAL (UNTUK MASA HAMIL &


NIFAS)/ANTIANEMIA
Asam folat
Nama dagang
1. Anemolat: tablet
2. Folavit: tablet 400 mg, 1 g
3. Vomilat (+ vit B6): tablet
Indikasi: Memenuhi kebutuhan asam folat pada ibu hamil dan pada kondisi
anemia. Vomilat: suplemen vit B6 & asam folat selama hamil.
Dosis: 1 tablet 1-2x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Interaksi obat: Vomilat: levodopa, INH, kontrasepsi oral, penisilamin.

Beta karoten, calcium, asam folat, vitamin, mineral


Nama dagang
1. Folamil: kaplet
2. Folamil genio (+ DHA): kaplet
3. Pregnacare: kaplet
Indikasi: Suplemen vitamin & mineral selama masa hamil & laktasi
Dosis: 1 kaplet/hari.
Aturan pakai: Bersama atau sesudah makan.
Efek samping: Pregnacare: ual ringan, konsipasi, diare.
Interaksi obat: Pregnacare: mengurangi absorbsi Fe bila diberikan bersama
Ca.

202
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Ca, vit D3, tuna fish oil


Nama dagang
1. Osfit-DHA: kapsul
Indikasi: Suplemen untuk memenuhi kebutuhan Ca & DHA selama hamil
& menyusui.
Dosis: 1-2 kapsul/hari.
Aturan pakai: Bersama makan.

Ferrosus sulfat (300 mg)


Nama dagang
1. Venofer ( Fe(OH)3 ): injeksi
Indikasi: Anemia defisiensi Fe pada pasien hemodialis kronik & mendapat
suplemen eritropoetin, selama hamil, peri & pasca op.
Dosis: Tablet: 1-3x sehari 1 tablet. Injeksi: Hanya untuk pemberian IV
lambat atau infuse drip IV. 1 ampul dosis tunggal, maksimal 3x seminggu.
Kontra indikasi: Kelebihan muatan Fe dalam tubuh, anemia yang tidak
disebabkan defisiensi Fe.
Perhatian: Monitor parameter hematologic & hematinik, hamil, laktasi,
anak.
Efek samping: Hipotensi, kram tungkai, mual, muntah, sakit kepala, diare.
Interaksi obat: Preparat Fe oral.

Fe, asam folat


Nama dagang
1. Maltofer Fol chewable: tablet
2. Hemobion (+ vit B12, C, Ca, cholecalciferol): tablet
3. Emineton (+ vitamin & mineral): tablet
4. Biosanbe (+ vitamin & mineral): tablet
5. Ferofort (+ vitamin & mineral): tablet
Indikasi: Pengobatan & pencegahan defisiensi Fe & asam folat selama
hamil & setelah melahirkan, Anemia selama kehamilan & laktasi, remaja,
masa pertumbuhan, lansia, kurang gizi atau diet.
Dosis: 1 tablet 1-3x sehari
Aturan pakai: Bersama atau sesudah makan.

203
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Maltofer: kelebihan Fe atau gangguan penggunaan Fe,


anemia yang tidak diakibatkan karena defisiensi Fe.
Perhatian: Ferofort: tidak untuk anemia hemolitik, pasien dapat obat oral &
parenteral.
Efek samping: Maltofer: iritasi GI, feses berwarna kehitaman/gelap.

Vit B1, B2, B6, B12, C, asam folat, Ca pantotenat, niacinamid, extr.
dessicated liver, Fe. Co, dioctyl na
Nama dagang
1. Viliron: tablet
Indikasi: Obat hemetinik & tonik.
Dosis: Profilaksis: 1 tablet/hari. Terapi: 2-3 tablet/hari.
Aturan pakai: Bersama atau sesudah makan.

Vitamin, mineral, DHA


Nama dagang
1. Alora (+ asam folat): kaplet
2. Prenatin DF (+ asam folat): kaplet
3. Obi Plus (+ EPA, omega 3, natural fish oil): kaplet
Indikasi: Multivitamin & mineral dengan DHA untuk ibu hamil & pasca
melahirkan. Prenatin DF: pengobatan dan pencegahan anemia.
Dosis: 1 kaplet/hari.
Aturan pakai: Bersama atau sesudah makan.

204
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 13
NUTRISI

205
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

13.1. PRODUK NUTRISI BAYI


Protein, karbohidrat, vitamin, mineral, asam linolet, asam linolenat
Nama dagang
1. Anmum I infacare (+ asam arakidonat, asam folat): bubuk
2. Bebelac 1 (+ DHA, FOS): bubuk
3. Bebelac FL (+ DHA, FOS): bubuk
4. Enfamil A+ (+ asam arakidonat, asam folat): bubuk
5. Enfamil A+ OLAC (+ asam arakidonat, asam folat): bubuk
6. Enfamil A+ PF (+ asam arakidonat, asam folat): bubuk
7. SGM 1 (+ DHA, FOS, GOS): bubuk
8. LLM : bubuk
Indikasi: Susu formula untuk bayi < 12 bulan.
Dosis: Anmum: Bayi (> 6 bln): 7 sdt dalam 210 ml air 4-5x sehari, (4-6
bln): 6 sdt dalam 180 ml air 5-6x sehari, (2-4 bln): 5 sdt dalam 150 ml air
5-6x sehari, (1-2 bln): 4 sdt dalam 120 l air 6-7x sehari, (2-4 mggu): 3 sdt
dalam 90 ml air 7-8x sehari, (0-2 mggu): 2 sdt dalam 6 ml air 7-8x sehari.
Enfamil: larutkan 1 sdt bubuk ke dalam 30 ml air. Bebelac 1/SGM 1:
larutkan 3 sdt bubuk ke dalam 90 ml air.

Protein, karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, taurin, l-carnitin, laktosa,


DHA, asam linoleat, asam linolenat
Nama dagang
1. Pregestimil: bubuk
2. SGM BBLR: bubuk
Indikasi: Susu formula untuk bayi < 12 bulan yang tidak mampu mencerna
protein, lemak, karbohidrat. SGM BBLR: untuk bayi 0-6 bln dengan berat
lahir rendah.
Dosis: 3 sdt dalam 90 ml air matang.

13.2. PRODUK NUTRISI/ENTERAL


Asam amino, karbohidrat, vitamin, mineral
Nama dagang
1. Nephrisol: bubuk

206
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Makanan enteral rendah protein & tinggi protein untuk pasien
gangguan ginjal.
Dosis: 61 gram tiap kali penyajian, dilarutkan dalam 200 ml air hangat.

Colostrum bovine, DHA, l-lysine, vitamin, mineral


Nama dagang
1. Igastrum plus: sirup, drop
Indikasi: Meningkatkan system imun, sebagai nutrisi otak, memelihara
kesehtan, meningkatkan nafsu makan.
Dosis: A (> 5thn): 2 sdt, (4 bln- 5 thn): 1 sdt, diberikan 1x sehari.

Natural fish oil, DHA, EPA, vit E


Nama dagang
1. Prolacta with DHA for mother: kaplet
Indikasi: Suplemen bagi ibu hamil untuk mempercepat pertumbuhan otak
fetus & untuk mencukupi kebutuhan nutrisi yang meningkat.
Dosis: 1 kaplet/hari
Aturan pakai: Bersama atau sesudah makan.

Protein, carbohydrate, vitamin, mineral


Nama dagang
1. Entrasol: bubuk
2. Hepatosol: bubuk
3. Neomune: sachet
4. Peptisol: bubuk
5. Diabetasol (+ lactosa, dietary fiber): bubuk
Indikasi: Makanan enteral. Hepatosol: makanan enteral untuk pasien
insufisiensi hepar dengan atau tanpa ensefalopati. Neo-mune: formula
penambah imun untuk pasien trauma, luka bakar, op mayor, cedera kepala,
kanker. Diabetasol: makanan enteral untuk penderita DM.
Dosis: Entrasol/hepatosol: 63 gram dilarutkan dalam 200 ml air hangat,
diberikan 6x sehari. Neo-mune: 8-10 sachet/hari, suplemen: 4-8 sachet
/hari, nutrisi pra-op: 3-4 sachet/hari.
Kontra indikasi: Diabetasol: pasien hiperfenilalaninemia & fenilketonuria,
malabsorbsi.
207
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

13.3. PRODUK NUTRISI PARENTERAL


Asam amino
Nama dagang
1. Aminofluid (+ glukosa): infus
2. Aminofusin paed (+ vitamin, elektrolit): infus
3. Aminoleban: infus
4. Aminosteril infant: infus
5. Kalbamin: infus
6. Eas Pfrimmer (+ hystidine): infus
7. Clinimix (+ glukosa, elektrolit): infus
8. Amiparen: infus
9. Kidmin: infus
Indikasi: Suplai asam amino, elektrolit, glukosa pada kondisi dimana
asupan oral tidak adekuat atau kondisi pra & pasca op. Amiofusin paed:
nutrisi parsial bagi bayi baru lahir & bayi premature, untuk kasus yang
memerlukan protein dalam jumlah banyak. Aminoleban: ensefalopati
hepatic pada penyakit hati kronis. Eas pfrimmer: azotemia, gagal ginjal
akut, insufisiensi ginjal kronik, pengganti asam amino yang hilang akibat
dialysis.
Dosis: Aminofluid: 500 ml secara infus melalui vena perifer, maksimal
2500 ml/hari. Aminofusin paed: 50 ml/kgBB/hari dengan kecepatan infus
2-5 ml/kgBB/jam. Aminoleban: 500-1000 ml/dosis dengan infus drip IV
25-40 tetes/menit. Aminosteril infant: 1.5-2.5 g asam amino/kgBB/hari.
Kalbamin: berdasarkan kondisi klinis pasien. Eas: 250 ml/hari, kecepatan
infus maksimal 20 tetes/menit. Clinimix (60-70 kg): maksimal 2.5- 3 ml/
kgBB/jam (40 ml/kgBB/hari).Amiparen: infus melalui vena sentral 1000
ml/hari, infus melalui vena perifer 500 ml/hari. Kidmin: 200-600 ml/hari
melalui vena perifer.
Kontra indikasi: Koma hepatic, gagal ginjal, gangguan metabolism asam
amino, gangguan hati, gagal jantung kongstif, asidosis berat, hiperkalemia,
hipernatremia.
Perhatian: Gangguan hati & ginjal, disfungsi KV, asidosis, DM, hamil,
laktasi, lansia, anak, hipoglikemi, hiperamonia, hiponatremia, intoleransi
glukosa,

208
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Ruam kulit, nyeri dada, palpitasi, hiperkalemia, asidosis,


mual, muntah, yeri vaskuler, demam, glukosuria, reaksi hipersensitifgagal
jantung.

Soybean oil, egg fosfatidil, glycerol, Na oleate


Nama dagang
1. Ivelip: infuse
2. Clinoleic: infuse
Indikasi: Sumber energi & asam lemak untuk pasien yang mendapat nutrisi
parenteral.
Dosis: Secara infus IV, D: 1-3 g/kgBB/hari, maksimal 2.5 g/kgBB/hari.A:
0.5-4 g/kgBB/hari, maksimal 4 g/kgBB/hari.
Kontra indikasi: Gangguan metabolisme lemak (hiperlipidemia), nefrosis
lipoid, pancreatitis akut.
Perhatian: Kerusakan hati berat, penyakit paru-paru, anemia, gangguan
metabolism lemak, gangguan pembekuan darah, bayi premature & kecil
untuk masa kehamilan, hamil.
Efek samping: Reaksi alergi, hipesensitifitas, mual, muntah, sesak,
berkeringat, sakit kepala, nyeri dada, hepatomegali, ikterus, splenomegali,
trombositopenia, leucopenia.

13.4. ELEKTROLIT
Glukosa, NaCl, KCl, CaCl2, air
Nama dagang
1. Ringer dextrosa: infus
Indikasi: menambah kalori, mengatasi dehidrasi isotonis, pengganti cairan
atau elektrolit tubuh yang hilang, asidosis ringan
Dosis: Injeksi IV 3 ml/kgBB/jam atau 70 tetes70 kgBB/menit atau 210
ml/70 kgBB/jam.
Kontra indikasi: Hiperhidrasi, asidosis, DM, gangguan ginjal, malabsorbsi
glukosa-galaktosa.
Perhatian: Payah jantung, udem dengan retensi Na, gangguan ginjal,
asidosis laktat, kerusakan hati, sepsis parah, kondisi pra & pasca trauma.
Efek samping: Tromboflebitis, panas, iritasi, infeksi, trombosis atau
flebitis vena, ekstravasasi.

209
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Glukosa, NaCl
Nama dagang
1. D5 NS: infus
2. D5 NS: infus
Indikasi: Mengatasi deplesi cairan & elektrolit tubuh.
Dosis: Tergantung kondisi & kebutuhan individu.
Kontra indikasi: Hipernatremia, asidosis, hipokalemia, DM, sindrom
malabsorbsi glukosa-galaktosa.
Perhatian: Gagal jantung, gangguan ginjal, hipertensi, edema perifer &
pumonal, toksemia gravidum, anak, lansia.
Efek samping: Demam, iritasi, infeksi tempat infus, tromboflebitis.

Glukosa, NaCl, Na bicarbonat, CaCl2


Nama dagang
1. Oralit: sachet
2. Pharolit: sachet
Indikasi: Pengganti elektrolit pada pasien muntah & diare, kolera.
Dosis: Larutkan 1 bungkus ke dalam 200 ml atau 1 L air.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.

K l-aspartate
Nama dagang
1. Aspar K: tablet
Indikasi: Suplemen vitamin K pada penyakit jantung, penyakit hati,
hipokalemia, gangguan metabolisme K (muntah, diare).
Dosis: 1-3 tablet 3x sehari atau lebih bila perlu.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Gangguan ginjal berat, penyakit Addison, dehidrasi akut,
hiperkalemia, hipersensitif.
Perhatian: Asidosis sistemik, dehidrasi akut, disfungsi ginjal kronik.
Efek samping: Gangguan GI, hiperkalemia.
Interaksi obat: Sediaan antialdosteron, triamteren.

210
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

KCl
Nama dagang
1. KSR: tablet
Indikasi: Pencegahan & pengobatan hipokalemia.
Dosis: 1-2 tablet 2-3x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Gangguan ginjal, penyakit Addison, dehidrasi akut,
hiperkalemia, obstruksi GI.
Perhatian: Gagal jantung kongestif, gangguan fungsi ginjal.
Efek samping: Mual, muntah, nyeri abdomen, diare, tukak saluran cerna
(jarang).
Interaksi obat: Diuretik hemat kalium, siklosporin, ACE inhibitor
meningkatkan resiko hiperkalemia.

Na lactate, NaCl, KCl, CaCl2, air


Nama dagang
1. Ringer laktat: infus
Indikasi: Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi.
Dosis: Infus IV dosis sesuai kebutuhan penderita.
Kontra indikasi: Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, laktat
asidosis.
Perhatian: Jangan digunakan bila botol rusak, larutan keruh atau berisi
partikel.
Efek samping: Panas, infeksi tempat penyuntikan, thrombosis vena atau
flebitis yang meluas ditempat penyuntikan, ekstravasasi.
Interaksi obat: Larutan yang mengandung fosfat.

Na, Cl, glukosa


Nama dagang
1. KA-EN 1B: infus
Indikasi: Mengganti cairan & elektrolit pada kondisi dehidrasi.
Dosis: D: 500-1000 ml dengan infus IV drip. Kecepatan infus, D: 300-500
ml/jam. A (> 3 thn atau BB > 15 kg): 50-100 ml/jam.
Kontra indikasi: Hiponatremia, keadaan koma akibat insulin.
211
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Gagal ginjal, gagal jantung, oliguria, DM.


Efek samping: dema otak, paru & jaringan perifer, asidosis, intoksikasi air.

Na, Cl, K, Ca, asetat


Nama dagang
1. Ring-As: infus
Indikasi: Mengatasi asidosis akibat dehidrasi & kehilangan ion alkali
dalam tubuh, sindrom syok dengue derajat 3.
Dosis: Individual.
Kontra indikasi: Gagal jantung kongestif, gangguan ginjal, edam paru
karena retensi Na & hipernatremia, hiperkloremia, hiperkalemia,
hiperhidrasi.
Perhatian: Tidak diberikan bersama tranfusi darah, monitor keseimbangan
asam basa pada penggunaan jangka panjang, hipertensi, anak, lansia,
laktasi, toksemia gravidum.
Efek samping: Demam, infeksi, nekrosis, thrombosis vena atau flebitis
jaingan peda tempat suntikan, hipervolemia.
Interaksi obat: Kortikosteroid atau kortikotropin.

Na, K, Cl, laktat, glukosa


Nama dagang
1. KA-EN 3A: infus
2. KA-EN 3B: infus
3. KA-EN MG3: infus
Indikasi: Menyalurkan atau memelihara keseimbangan karbohidrat, air &
elektrolit pada keadaan dimana asupan makanan per oral tidak mencukupi
atau tidak mungkin.
Dosis: 3A: D & A (> 3 thn atau BB > 15 kg): 50-100 ml/jam. 3B/MG 3: D
& A (> 3 thn atau BB > 15 kg): 500-1000 ml pada 1x pemberian secara IV
drip.
Kontra indikasi: Hierkalemia, oliguria, penyakit Addison, luka bakar berat,
hipernatremia, aritmia jantung, sindrom malabsorbsi glukosa-galaktosa,
cedera hai berat.
Perhatian: Penyakit janung kongestif, gagal ginjal, edema perifer & paru,
pre eklamsia, hipertensi, sepsis berat, asidosis, oliguria, DM.

212
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Alkalosis, edema otak, paru & perifer, intoksikasi air &
hiperkalemia, tromboflebitis.
Interaksi obat: Ca.

Na, K, glukosa, Cl, sitrat


Nama dagang
1. Renalyte: larutan
2. Dehydralite: larutan
Indikasi: Terapi & pencegahan dehidrasi ringan-sedang akibat diare &
muntah.
Dosis: Individual.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.

NaCl
Nama dagang
1. NS 0.9% (normal saline): infus 25 ml, 100 ml, 500 ml, 1 L
2. NS 3% (normal saline): infus 500 ml
3. Ecosol NaCl: infus 500 ml
Indikasi: Hiponatremia atau sindrom rendah garam, mengembalikan
keseimbangan cairan tubuh & NaCl, pengganti cairan ekstraseluler,
alkalosis metabolic, pelarut untuk obat yang diberikan secara infus IV drip.
Dosis: Individual.
Kontra indikasi: Hipernatremia, retensi cairan.
Perhatian: Dekompensasi kordis, sirotik, penyakit nefrosis &
hipoproteinemia, jangan digunakan secara berlebihan dengan cairan bebas
K & NaCl, monitor perubahan keseimbangan cairan & elektrolit selama
penggunaan jangka panjang.
Efek samping: Demam, abses, nekrosis jaringan, infeksi pada tempat
suntikan, thrombosis vena, hipervolemia, sindrom intoleransi garam pasca
operasi.

Na, bikarbonat
Nama dagang
1. Meylon: infus
Indikasi: Ketoasidosis, asidosis hyperchloremic dan asidosis laktat.
213
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: Individu
Kontra indikasi: Alkalosis. Renal insufisiensi.
Perhatian: Kandungan natrium bikarbonat Meylon 84 adalah 84 mg/mL.
Perawatan Oleh karena itu diperlukan dalam kasus-kasus di mana asupan
garam dibatasi, seperti pada pasien hipertensi, gagal jantung kongestif atau
pre-eclampsia. Perawatan diperlukan untuk menghindari overload volume.
Perawatan diperlukan pada pasien dengan yang telah ada sebelumnya
kekurangan kalium karena dapat mempromosikan gerakan kalium
ekstraseluler ke dalam sel & dengan demikian memperburuk hipokalemia.
pemantauan jantung untuk aritmia sangat penting pada pasien tersebut.
Overcorrection asidosis dapat menyebabkan alkalosis. Care diperlukan
dalam administrasi sebagai ekstravasasi dari solusi dapat menyebabkan
nekrosis jaringan di lokasi administrasi.
Efek samping: Hipernatremia dan hyperosmolarity mungkin terjadi.
Hipokalemia. Koreksi asidosis menyebabkan pergerakan kalium di dalam
sel menyebabkan hipokalemia. Hypercapnia amy terjadi. Bikarbonat
administrasi dapat mengakibatkan peningkatan pesat dalam PCO2 yang
dapat berdifusi melintasi membran sel memburuknya asidosis intraselular.
Alkalosis, tetany dan kejang carpopedal mungkin terjadi. Cepat koreksi
asidosis metabolik dapat menyebabkan tetany sebagai akibat dari
penurunan konsentrasi kalsium terionisasi.

Oralit, angkak
Nama dagang
1. Trolit: sachet
Indikasi: Membantu memperbaiki daya tahan tubuh serta mengembalikan
cairan tubuh dan elektrolit yang hilang.
Dosis: Maksimal 6 sachet/hari.
Aturan pakai: Larutkan 1 sachet dalam 200 ml air.

13.5. SUPLEMEN & TERAPI PENUNJANG


Alpha lipoic acid (ALA), cyanocobalamin
Nama dagang
1. Mecola: kaplet

214
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Neuropati diabetikum, antioksidan untuk membantu mencegah &


memperbaiki kerusakan sel karena radikal bebas.
Dosis: Neuropati diabetikum: 1-2 kaplet 2-3x sehari. Antioksidan: 1 kaplet
1-2x sehari.
Aturan pakai: 30 menit sebelum makan.
Perhatian: Monitor kadar glukosa karena alfa lipoic acid dapat
menurunkan kadar glukosa darah.

Bilberry extr.
Nama dagang
1. Matovit (+ beta karoten, retinol, vit E): tablet, sirup
2. Matovit fifty (+ lutein, zea xanthin, vit E): tablet
Indikasi: Terapi suportif masalah pada mata.
Dosis: 1 tablet atau 1 sdt 2-3x sehari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.

Choline citrat, cytidine monofosfat, fosfatidil sirine


Nama dagang
1. Neulin PS: tablet
Indikasi: Memperbaiki daya ingat & fungsi kognitif.
Dosis: 1-2 kapsul/hari.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Perhatian: Pasien dengan trimetiluria genetic primer, penyakit hati karena
virus hepatitis, sindrom antifosfolipid-antibodi, anak, hamil, laktasi.
Efek samping: Bau badan seperti ikan, keringat berlebihan, hipotensi,
mual, gangguan pencernaan.

Cinnamon, ALA, cyanocobalamin


Nama dagang
1. Cinula: kaplet
Indikasi: Suplemen untuk DM.
Dosis: 1 kaplet 1x sehari.
Aturan pakai: Sebelum makan.
Perhatian: Dosis tinggi dapat menyebabkan hipoglikemik (sakit kepala,
pusing, lelah), hamil, laktasi.
215
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Coldizin, flavonoid, shapora japonica, zn


Nama dagang
1. Coldizo: loz
Indikasi: Membantu meredakan rinore (hidung berair) & nyeri
tenggorokan.
Dosis: D: 1 loz 3-5x sehari. A (< 12 thn): 1 loz 2-3x sehari.

Colostrum bovine, zn. fructo-oligosakarida


Nama dagang
1. Vistrum: sirup
Indikasi: Meningkatkan daya tahan tubuh & fungsi GI anak.
Dosis: A (> 4thn): 3 sdt, (1-4 thn): 1 sdt, diberikan 1x sehari.
Aturan pakai: Sebelum atau sesudah makan.

Curcuma longa rhizome extr.


Nama dagang
1. Bio curliv (+ sylimarin phyosome, ekst. Schizandrae fructus,
liquiritae radix, cholin, vit B6): tablet
2. Curcuma: tablet
3. Curvit CL (+ cod liver, ARA, DHA, vitamin, mineral): sirup
4. Xanda (+ lysin, taurin, inositol): sirup
Indikasi: Bio curliv: terapi gangguan hati, melindungi & memulihkan kerja
hati, meningkatkan daya detoksifikasi hati, terapi pendamping untuk obat
hepatotoksik. Curvit CL/Xanda: Membantu memenuhi kebutuhan vitamin
pada masa pertumbuhan, meningkatkan nafsu makan, memelihara daya
tahan tubuh.
Dosis: 1-2 kaplet 3x sehari. Sirup: D: 1sdm 3x sehari, A (6-12 thn): 1 sdm
2x sehari, (1-6 thn): 1 sdm 1x sehari, (6 bln-1 thn): sdm 1x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.

Echinacea, zn picolinate
Nama dagang
1. Imboost: tablet, sirup

216
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2. Imboost force (+ black elderberry extr.): tablet, siup


Indikasi: Menstimulasi system imun terhadap infeksi akut, kronik, infeksi
saluran nafas, kandidiasis, vaginitis.
Dosis: 1 tablet 2-3x sehari, sirup: D & A (> 6 thn): 1 sdt 2-3x sehari, (2-6
thn): 1 sdt 1-2x sehari, (< 2 thn): sdt 1-2x sehari. Force: 1 kaplet 3x
sehari, sirup: A (< 6thn): sdt, (> 6 thn): 1 sdt, 3x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Perhatian: Penyakit autoimun, pasien yang dapat obat imunosupresan.
Efek samping: Gangguan GI ringan, reaksi alergi.
Interaksi obat: Imunosupresan.

Extr. arbus precatorius, extr. liquiritae, extr. piper batle, menthol


Nama dagang
1. Enkasari: larutan
Indikasi: Pencegahan & pengobatan skorbut.
Dosis: D: kumur & minum: 3 sdm 3-4x sehari. A: 1 sdm 2x sehari.

Extr. gingseng, vitamin, mineral


Nama dagang
1. Provital plus: kapsul
Indikasi: Meningkatkan daya tahan tubuh.
Dosis: 1-2 kapsul 1x sehari
Aturan pakai: Bersama makan.

Extr. melon, gliadin


Nama dagang
1. Glisodin: kaplet
Indikasi: Suplemen antioksidan.
Dosis: 1 kapsul/hari.
Aturan pakai: Berikan saat makan pagi.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap gluten.

Glycyrrhizin, glysin, l-sistein


Nama dagang

217
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Stronger Neo-Minophagen C (SNMC): injeksi


Indikasi: Memperbaiki fungsi hati yang abnormal pada penyakit hati
kronik.
Dosis: 40-60 ml dengan infus IV atau IV drip 1x sehari. Dosis harian
maksimal 100 ml.
Kontra indikasi: Pasien aldosteronisme, miopati, hipopotasemia.
Perhatian: Hati-hati menilai pasien pada resiko syok, pertolongan pertama
harus selalu tersedia pada pasien syok; pasien harus tetap dalam keadaan
tenang dan diobservasi secara hati-hati. Perikas kadar K serum.
Efek samping: Syok, hipertensi, retensi cairan tubuh & Na, edema,
peningkatan BB, ruam.
Interaksi obat: Diuretik tiazid, loop diuretic.

Monascus purpureus
Nama dagang
1. Cholescor: kapsul 400 mg
Indikasi: Membantu mengurangi kadar lemak dalam darah.
Dosis: 2 kapsul 2x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan atau saat makan pagi & malam.
Perhatian: Riwayat penyakit hati, hamil, laktasi, nyeri otot atau gejala flu
(hentikan penggunaan).

Natural astaxanthin
Nama dagang
1. Asthin force: kapsul
Indikasi: Antioksidan untuk mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh
radikal bebas.
Dosis: 1 x sehari 1 kapsul.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.

Phosphatidyl sirine
Nama dagang
1. Memoran: kapsul 100 mg
2. Neulin PS (+ Citikolin)
Indikasi: Suplemen untuk menunjang fungsi daya ingat.
218
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: D: 1 kaps 3x/hari. A (3-12 th):1-2 kaps/hari.


Aturan pakai: Sesudah makan.
Perhatian: Hamil, laktasi & anak.
Efek samping: Jarang, Gangguan GI.

Placenta extr., vit B12


Nama dagang
1. Moloco B12: tablet
2. Milmor (+ Ca phosphate): tablet
Indikasi: Hipogalaktia primer & sekunder.
Dosis: 1 tablet 3x sehari, selama menyusui.
Aturan pakai: Sesudah makan.

PPC, sylimarinphytosome, schizandra extr., tocopherol


Nama dagang
1. Hepamax: tablet
Indikasi: Suplemen untuk memelihara & memperbaiki fungsi hati,
mencegah dan mengobati penyakit hati.
Dosis: Awal: 1 kapsul 3-4x sehari. Pemeliharaan: 1 kapsul 1-2x sehari.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.
Kontra indikasi: Epilepsi, hipertensi kronik, TIK tinggi.
Perhatian: Hamil, laktasi.
Interaksi obat: Asetaminofen.

Purified soya bean, extr. hippocastani, extr. citrus complex


Nama dagang
1. Lanaven: kapsul
Indikasi: Meringankan gejala heoroid & varises.
Dosis: 1 kapsul 3x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.

Serrapeptase, vit B1, B2, B6, B12, E, nicotinamid


Nama dagang
1. Dansera: kapsul

219
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Suplemen nutrisi.


Dosis: 1 tablet 3x sehari.
Aturan makan: Sesudah makan.

Ubidecarenone, levocamitine
Nama dagang
1. Corsel: kaplet
2. Car-Q: kaplet
Indikasi: Membantu dalam proses metabolisme lemak, karbohidrat, protein
menghasilkan energi & memelihara kesehatan tubuh.
Dosis: 1-2 kapl/hari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Perhatian: Tidak boleh utk ibu hamil & menyusui, atau anak. Pasien yg
menggunakan antikoagulan warfarin.

220
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 14
MATA

221
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

14.1. ANTIINFEKSI & ANTISEPTIK MATA


Chloramphenicol
Nama dagang
1. Ikamicetin: salep mata
2. Cendo Fenicol: salep mata
3. Colme: tetes mata
4. Erlamicetin: tetes mata
5. Cendo mycos: tetes mata, salep mata
Indikasi: Antibiotik infeksi superfisial pada mata.
Dosis: Tetes mata: 2-3 tetes 4-6x sehari. Salep mata: 3-4x sehari dioles
pada mata yang sakit.
Kontra indikasi: Hipersnsitif. Mycos: tuberkulosa, herpes siplek, cacar
air,blefaritisulkus kornea, konjungtivitas yg bernanah.
Perhatian: Petumbuhan berlebihan dari mikroorganisme yang tidak peka.
Efek samping: Reaksi alergi, superinfeksi, hipoplasia sumsum tulang,
anemia aplastika.

Ciprofloxacin
Nama dagang
1. Baquinor: tetes mata
Indikasi: Ulkus kornea yang disebabkan pseudomonas aeroginosa, serratia
marcescens, stap. Aereus ph, strep epidermidis, strep pneumoniae step
firidans. Konjungtivis yang disebabkan strep aureus, strep epidermidis,
strep pneumonia.
Dosis: Ulkus kornea 2 tetes tiap 15 menit selama 6 jam pertama kemudia 2
tetes tiap 30 menit 6 jam berikutnya, hari ke 2: 2 tetes/jam, hari ke-3
sampai 14: 2 tetes tiap 4 jam. Konjungtivis 1-2 tetes tiap 2 jam selama 2
hari dan 1-2 tetes tiap 4 jam untuk 5 hari berikutnya.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap siprofloxacin atau kuinolon lain.

222
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Penggunaan jangka lama menyebabkan pertumbuhan organisme


yang tidak peka. Hentikan penggunaa jika timbul ruam kulit atau tanda
hipersensiif lain. Tidak untuk anak < 12 th.
Efek samping: Rasa terbakar setempat atau tidak enak, gatal, edema
kelopak mata, berair.

Dexametason, neomycin, polymiksin-b-sulfat


Nama dagang
1. Cendo xitrol: tetes mata, salep mata
2. Cendo polydex: tetes mata
Indikasi: Infeksi bakteri, peka neomisindan polimiksin, blefaritis tidak
bernanah, konjungtivitis tidak bernanah, skleritis, tukak kornea & keratitis.
Dosis: 2-4 xsehari 1-2 tetes, diteteskan kedalam kantung konjungtiva,
dosis dikurangi setelah 3-4 hari bila ada respon.
Perhatian: Herpes, simplek mata infeksi akut faricella, infeksi jamur, peny
disebabkan virus pada kornea & konjungtiva, infeksi mikrobakterial mata,
hipersensitif.

Gentamycin
Nama dagang
1. Cendo gentamycin: tetes mata, salep mata
Indikasi: Konjungtivitas; blefaritis, blefaro konjungtivitis, keratitis,
keratokonjungtivitis, episkleritis, dakriosistitis, tukak kornea, hordeolum,
infeksi kelopak mata.
Dosis: Tetes mata: 1-2 tetes tiap 4 jam. Salep mata: 2-3x/hari.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas.
Perhatian: Hentikan jika terjadi iritasi dan sensitasi.

Levofloxacin
Nama dagang
1. Cendo LVX: tetes mata
Indikasi: Infeksi mata luar karena bakteri yang peka terhadap levofloxcin.
Dosis: 1 tetes 3x sehari.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap kuinolon.
Perhatian: Hindari penggunaan jangka lama, hamil, laktasi.
223
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Iritasi mata, gatal pada kelopak mata, fotofobia, rasa tidak
nyaman pada mata, rasa terbakar, penurunan daya penglihatan sementara.

Ofloxacin
Nama dagang
1. Cendo floxa: tetes mata
Indikasi: Untuk infeksi mata karena organisme yang peka
Dosis: Konjungtivis bakteri: hari pertama & kedua teteskan 1-2 tetes tiap
2-4 jam, hari ke 3-7 teteskan 1-2 tetes 4x/hari. Ulkus kornea bakterial: hari
ke1 & ke 2 teteskan 1-2 tetes tiap 30 menit dan 1-2 tetes tiap 4-6 jam
sesudah bangun tidur. Hari ke 3-9 teteskan 1-2 tetes tiap jam atau pada hari
7-9 teteskan 1-2 tetes 4x/hr.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap ofloxacin atau kuinolon.
Perhatian: Jangan digunakan untuk waktu lama.pengendapan dapat terjadi
selama terapi ulkus kornea. Hentikan terapi pada saat pertama kali terjadi
ruam kulit atau reaksi alergi lain. Penggunaan jangka panjang dapat
mengakibatkan pertumbuhan berlebihan dari organisme yang tidak peka.
Efek samping: Rasa terbakar dan tidak nyaman sementara pada mata, rasa
tersengat, kemerahan, gatal, konjungtifitis atau keratitis kimiawi.

Tobramycin
Nama dagang
1. Cendo tobro: tetes mata
Indikasi: Infeksi mata yang disebabkan bakteri yang sensitif.
Dosis: 1-2 tetes tiap 4-6 jam, dosis dapat ditingkatkan 1-2 tetes tiap 2 jam
selama 24-48 jam.
Kontra indikasi: Hipersensitif, jangan digunakan bersama antibiotic topical
beta laktam.
Perhatian: Pemakaian jangka panjang, superinfeksi, hentikan pemakaian
jika terjadi reaksi hipersensitif, hamil, laktasi.
Efek samping: Pedih, rasa gatal, merah-merah pada konjungtiva.

14.2. MIDRIATIKUM
Atropin sulfat
Nama dagang
224
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Cendo tropin: tetes mata


Indikasi: Mediatrikum, sikloplegikum.
Dosis: 3x sehari 1 tetes.
Perhatian: Efeknya lama sekali dapat memicu glaucoma.

Homatropin
Nama dagang
1. Cendo homatro: tetes mata
Indikasi: Midriasis dan sikloplegikum.
Dosis: 2 tetes, diulang tiap 5 menit.
Perhatian: Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Tropicamide
Nama dagang
1. Cendo Mydriatyl: tetes mata
Indikasi: Sikloplegia (kelumpuhan iris atau selaput pelangi atau midiasis)
Dosis: 2 tetes diulang dalam 5 menit, jika diperlukan berikan 1-2 tetes
setelah 30 menit.
Kontra indikasi: Glaukoma primer, menggunakan lensa kontak.
Perhatian: Mengganggu kemampuan mengemudi & menjalankan mesin,
bayi, anak, lansia, hindari mata selama dilatasi dari cahaya terang.
Efek samping: Peningkatan TIO, reaksi psikotik, gangguan perilaku, rasa
tersengat sementara, mulut kering, penglihatan kabur, fotofobia, alergi.
Interkasi obat: Amantadin, antihistamin, butirofenon, fenotiazin,
antidepresan trisiklik.

14.3. PREPARAT ANTIGLAUKOMA


Asetazolamid
Nama dagang
1. Glaucon: tablet
Indikasi: Glauoma primer & sekunder.
Dosis: Glaukoma akut: awal 500 mg 1x sehari, dilanjutkan 4x sehari 250
mg. Glaukoma kronis: 2-4x sehari 125-250 mg. Gagal ginjal kongestiv:

225
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

awal 250-375 mg 1x sehari, dilanjutkan selama 2 hari lalu istirahat sehari


sebelum diulang.
Kontra indikasi: Gangguan ginjal.
Perhatian: Pengobatan asetazolamid sebaikanya dilakukan dalam jangka
pendek.

Timolol maleat
Nama dagang
1. Cendo timol: tetes mata 0.5%
Indikasi: Glaucoma terbuka kronis, glaucoma sekunder.
Dosis: 1 tetes 0,5% pada mata yang sakit 2 x sehari.
Kontra indikasi: Asma bronchial, penyakit paru obstruktif, sinus
bradikardi, gagal jantung, hipersensitif.

Pilokarpine
Nama dagang
1. Cendo carpine: tetes mata
Indikasi: Antiglaukoma simplek kronis.
Dosis: 3-6 kali sehari 1-2 tetes.
Perhatian: Miotik.

14.4. DEKONGESTAN, ANESTESI & ANTIINFLAMASI MATA


Vit A, oxymetazoline HCl
Nama dagang
1. Cendo asthenof: tetes mata
Indikasi: Radang mata.
Dosis: 1-2 tetes 3x sehari.

Tetrakaina
Nama dagang
1. Cendo pantocain: tetes mata
Indikasi: Anastesi lokal untuk diagnosis atau terapi pembedahan.
Dosis: Individu

226
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Na Diklofenak
Nama dagang
1. Cendo noncort: tetes mata
Indikasi: Pengobatan inflamasi setelah operasi katarak.
Dosis: 1 tetes dimulai 24 jam setelah operasi katarak, dilanjutkan selama 2
minggu setelah operasi katarak.
Kontra indikasi: Hipersensitif, lensa kontak, asma, urtikaria, rhinitis akut.
Perhatian: Pasien dengan perdarahan, hamil, laktasi, anak.
Efek samping: Rasa perih & panas, mual, muntah, kenaikan tekanan intra
okular, gatal, mata merah, midriasis, konjungtivitis, edema kornea, lesi
pada kornea, iritasi, penglihatan kabur.
Interaksi obat: AINS meningkatkan resiko perdarahan.

Na Hyaluronat
Nama dagang
1. Hialid: tetes mata
Indikasi: Menghilangkan rasa terbakar, iritasi, ketidaknyamanan karena
kekeringan pada mata.
Dosis: 1 tetes 5-6 x sehari.
Perhatian: Hanya untuk tetes mata, jangan menggunakan obat ini saat
memakai lensa kontak.
Efek samping: Gatal, iritasi, hyperemia pada mata, blefaritis, dermatitis
pada kelopak mata, konjungtivitis.

Fluorometholon
Nama dagang
1. Cendo posop: tetes mata
Indikasi: Pengobatan jangka pendek kondisi eksternal atau interior
inflamasi ocular seperti: blepharitis, konjungtivitis, keratitis, scleritis,
episcleritis, iritis, iridocyclitis uveitis, inflamasi pasca operasi.
Dosis: 2-4x sehari 1-2 tetes.
Kontra indikasi: hipersensitif, riwayat viral keratokonjungtivitis, penyakit
mata tuberculosis, fungi, riwayat erosi kornea, ulcer kornea.
Perhatian: Pemakaian jangka panjang, hamil, laktasi, anak < 2 thn, lansia.
227
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Peningkatan tekanan intraocular, herpes kornea,


keratomycosis, perforasi kornea, katarak subkapsular posterior.

14.5. PREPARAT MATA GOLONGAN LAIN


Extr Bilberry, retinol, vit E, beta karoten
Nama dagang
1. Berry vision: tablet
Indikasi: Untuk memelihara kesehatan mata.
Dosis: 1 tablet 2-3x sehari.
Aturan pakai: Berikan sesudah makan.

HPMC, dextran
Nama dagang
1. Cendo eyefresh: tetes mata
Indikasi: Mengurangi iritasi pada mata yang kering karena kekurangan
sekresi air mata.
Dosis: 3-4x sehari 1-2 tetes.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Hentikan pemakaian jika terasa sakit, gangguan penglihatan,
kemerahan atau iritasi berlanjut.

K-Iodida, K-Cl, Na tiosulfat, timerosol


Nama dagang
1. Cendo catarlent: tetes mata
Indikasi: Katarak lentikularis, perdarahan pada vitreous humour.
Dosis: 3x sehari 1-2 tetes.

Na kromoglikat
Nama dagang
1. Cendo conver: tetes mata
Indikasi: Konjungtivitas vermalis.
Dosis: 4-6 xsehari 1-2 tetes pada setiap mata yang sakit.

NaCl, KCl

228
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. Cendo lyter: tetes mata

229
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Melunakan & melicinkan atau sebagai pengganti air mata pada
kontak lensa, mata buatan atau mata yang dikeringkan.
Dosis: Sesuai kebutuhan.
Perhatian: Irigasi pertolongan pertama bila terkena zat bahaya.

230
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 15
TELINGA &
MULUT/TENGGOROKAN

231
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

15.1. ANTIINFEKSI & ANTISEPTIK TELINGA


Chloramfenicol, lidocain
Nama dagang
1. Colme: tetes telinga
2. Erlamycetin: tetes telinga
Indikasi: Otitis eksterna & media.
Dosis: 1-2 tetes 3-4x sehari.
Kontra indikasi: Hipersensitif, anemia, hamil trimester ke-3, laktasi.
Perhatian: Hati-hati jika ada perforasi membrane timpani karena dapat
menimbulkan ototoksisitas, pemakaian jangka lama: superinfeksi.

Ofloxacin
Nama dagang
1. Tarivid otic: tetes telinga
Indikasi: Otitis media supuratif kronik, otitis eksterna, otitis media akut.
Dosis: D: 6-10 tetes 2x sehari, A: 3-5 tetes 2x sehari.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Peradangan meluas pada membrane timpani.
Efek samping: Jarang, nyeri telinga, superinfeksi.

15.2. ANTISEPTIK TELINGA DENGAN KORTIKOSTEROID


Polymiksin, neomycin, fludrocortisone, lidocain
Nama dagang
1. Otilon: tetes telinga
2. Otopraf: tetes telinga
Indikasi: Otitis eksterna akut, otitis media kronik.
Dosis: D: 4-5 tetes, A: 2-3 tetes, diberikan 2-4x sehari.
Kontra indikasi: Infeksi bakteri purulen, virus, jamur, akut, perforasi
membrane timpani, hipersensitivitas.
Perhatian: Pemakian jangka panjang, sensitasi atau iritasi pada kulit,
ototoksisitas, penggunaan jangka lama, hipersensitif, hamil, bayi prematur.
Efek samping: Sensitasi pada kulit, ototoksisitas, rasa terbakar, gatal,
iritasi, kekeringan pada kulit, alergi, rasa terbakar pada saluran telinga
tengah, urtikaria, edema, dermatitis.
Interaksi obat: Penisilin & derivatnya.
232
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

15.3. PREPARAT TELINGA GOLONGAN LAIN


Docusate Na
Nama dagang
1. Forumen: tetes telinga
Indikasi: Membantu menyingkirkan serumen telinga.
Dosis: Gunakan secukupnya pada telinga, tidak boleh lebih dari 2 malam
berturut-turut.
Kontra indikasi: Perforasi membrane timpani, inflamasi pada telinga.
Perhatian: Hentikan penggunan jika terjadi nyeri atau inflamasi pada
telinga.
Efek samping: Rasa tersengat atau iritasi sementara.

15.4. PREPARAT MULUT & TENGGOROKAN


Aqua, maltodextrin, pvp, aloe vera
Nama dagang
1. Aloclair: larutan
Indikasi: Membantu mengatasi stomatitis aftosa & tukk pada rongga mulut
lesi kecil pada mulut termasuk lesi traumatic yang disebabkan oleh kawat
gigi & gigi palsu, tukak aftosa difus.
Dosis: 10 ml 2-3x sehari atau sesuai kebutuhan.

Benzydamin HCl
Nama dagang
1. Tantum verde: larutan 60 ml, 120 ml
Indikasi: Radang pada daerah mulut, faringitis, tonsillitis, sariawan,
mucositis, glositis, tonsilektomi, setelah ekstraksi gigi, stomatitis,
periodontitis, gingivitis, pasca pembersihan kalkulus gigi.
Dosis: 2-3x sehari 15 ml dikumur 1menit lalu dibuang, Maksimal 7 hari.
Perhatian: Tidak untuk anak dibawah 12 tahun.

Fradiomycin, gramicidin

233
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. FG troches: tablet hisap
Indikasi: Gingivitis, stomatitis, faringitis, bronkitis, tonsillitis, angina
vincent, difteri faringeal, periodontitis.
Dosis: D: 1-2 tab. A: 1 tablet, diberikan 4-5x sehari.
Efek samping: Anoreksia, mual & gangguan GI.

Hexetidin
Nama dagang
1. Hexadol: larutan
Indikasi: Nyeri tenggorokan, faringitis, gingivitis, periodontitis, stomatitis,
oral trush, angina Vincent, perikoronitis, ulkus apthous, tonsilitis, pembilas
sebelum & sesudah cabut gigi, hygine oral.
Dosis: Lesi mulut & tenggorokan: kumur 15 ml selama 30 detik pada pagi
dan malam atau oleskan pada luka dengan lidi kapas

Povidone-iodine
Nama dagang
1. Betadine gargle: larutan 100 ml, 190 ml
2. Forinfec: larutan
Indikasi: Antiseptik lokal untuk infeksi dan inflamasi pada mulut dan
saluran nafas.
Dosis: Kumurlah hingga 10 ml tanpa diencerkan atau diencerkan dengan
air hangat jumlah yang sama selama 30 detik, ulangi tiap 2-4 jam.
Perhatian: Hipersensitif terhadap yodium.

Tyrothricin, cetrimonium, lidocain


Nama dagang
1. Lemocin: Loz
Indikasi: Desinfeksi local & eredakan nyeri pada infeksi rongga mulut
(sariawan, stomatitis, faringitis, laringitis, parodontitis, gingivitis.
Dosis: 1 loz 6x sehari, biarkan larut secara perlahan didalam mulut.

234
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 16
KULIT

16.1. ANTIBIOTIK TOPIKAL

235
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Na fusidate (salep), Fusidic acid (krim)


Nama dagang
1. Fuladic: krim 5 g, salep
2. Fuson: krim
Indikasi: Lesi kulit primer/sekunder pada infeksi krn staph seperti abses,
furunkulosis, impetigo, folikulitis, hidradenitis.
Dosis: Oleskan 3-4 x sehari, umumnya selama 7 hari.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Hindari kontak dengan mata.
Efek samping: Iritasi kulit, ruam kulit dan urtikaria.

Bacitrasin, neomisin sulfat, polimiksin B sulfat, lidokain HCl


Nama dagang
1. Liposin: salep 10 g
Indikasi: Mencegah infeksi pada kulit karena luka tergores, luka teriris,
luka bakar, luka operasi.
Dosis: Oleskan tipis 1-3 x sehari.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Efek samping: Reaksi alergi.

Chloramphenicol
Nama dagang
1. Ikamicetin: salep
Indikasi: Impetigo kontagiosa, folikulititis akut, luka terinfeksi & infeksi
kulit lain karena organism yang peka terhadap kloramfenikol.
Dosis: Oleskan 3-4x sehari.
Efek samping: Reaksi alergi superinfeksi.

Gentamycin
Nama dagang
1. Garamycin: krim
2. Ikagen: krim, salep

236
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Indikasi: Infeksi kulit primer maupun sekunder pada kulit, impetigo


kontagiosa, folikulititis akut, dermatitis ekzematoid infeksiosa, akne
pustular, psoriasis pustular, ekskoriasi terinfeksi.
Dosis: Oleskan tipis 3-4 x sehari
Kontra indikasi: Infeksi karena jamur atau virus
Perhatian: Penggunaan terus menerus dapat menyebabkan resistensi,
jangan dilanjutkan jika terjadi iritas & sensitisasi.
Efek samping: Iritasi local, eritema, pruritus, fotosensitisasi.

Mupirocine
Nama dagang
1. Bactoderm: krim 5 g
Indikasi: Infeksi kulit primer atau akut, misalnya impetigo, folikulitis, dan
furunkulosis.
Dosis: D & A: oleskan 3x sehari selama 10 hari.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap mupirocin, atau salep lain yang
mengandung polyetilen glikol (PEG).
Perhatian: Hindari kontak dengan mata, hamil, laktasi, hati-hati
penggunaan pada penderita gangguan ginjal sedang & berat, penggunaan
jangka panjang.
Efek samping: Rasa panas terbakar, gatal dan kemerahan.

Neomycin, extr. placenta


Nama dagang
1. Bioplacenton: krim
Indikasi: Luka bakar, ulkus kronik, luka yang lama sembuh, eksim
pioderma, infeksi kulit lainnya.
Dosis: Oleskan 4-6 x sehari.
Kontra indikasi: Perforasi membrane timpani.
Perhatian: Kerusakan kulit yang parah.
Efek samping: Ototoksik, nefrotoksik, pertumbuhan berlebihan dari
organism yang tidak peka (pengunaan jangka panjang).

237
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Silver sulfadiazin
Nama dagang
1. Burnazin: krim 35 g
Indikasi: Luka bakar semua derajat.
Dosis: Setelah memberishkan & debridement luka, oleskan krim dengan
sarung tangan steril pada permukaan yang terbakar, 1-2x sehari dengan
ketebalan 2 mm.

16.2. ANTIJAMUR & ANTIPARASIT TOPIKAL


Miconazole, Ketokonazole
Nama dagang:
1. Profungal cream
2. Ketomed solution
Indikasi: Dermatofitosis, mikosis, berbagai infeksi jamur, superinfeksi
karena bakteri gram +.
Dosis: 2x sehari, dioleskan. Selama -6 minggu.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Hindari kontak dengan mata, hamil, laktasi.
Efek samping: Iritasi, alergi.

Naftifine
Nama dagang
1. Exoderil: krim
Indikasi: Pengobatan topical infeksi jamur: Tinea pedis, tinea kruris, T.
korporis yang disebabkan oleh Thricopyton rubrum, T mentagrophytes &
epidemophyton floccosum, onikomikosis.
Dosis: Oleskan 1x sehari.
Kontra indikasi: Hipersenitif, penggunaan pada mata & luka terbuka.
Perhatian: Hindari penggunaan pakaian ketat atau pembalut, hindari mata,
hidung, mulut, membrane mukosa, hamil, laktasi, anak.
Efek samping: Iritasi local ringan (rasa terbakar, kekeringan, eritema,
gatal).

Nystatin, Zn oxide

238
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. Myco-Z: salep
Indikasi: Infeksi mikotis kutaneus yang disebabka Candida albikans,
intertrigo, paronikia, mikosis interdigitalis, ruam popok & lesi kutaneus
lainnya.
Dosis: Oleskan 2-4x sehari
Perhatian: Iritasi (hentikan penggunaan).

Terbinafin HCl
Nama dagang
1. Termisil: krim 10 g
Indikasi: Terapi topikal untuk tinea pedis, kruris, korporis.
Dosis: Oleskan 1-2 x sehari. Tinea pedis: 2-4 minggu. Tinea
korporis/kruris: 1-2 minggu.
Perhatian: Hentikan jika terjadi iritasi dan sensitivitas, tidak untuk mata,
intra vaginal atau peroral. Hindari kontak dengan hidung, mulut,
membrane mukosa. Hamil.
Efek samping: Rasa seperti terbakar & kering, eritema, iritasi local.

16.3. ANTIVIRUS TOPIKAL


Acyclovir (5%)
Nama dagang
1. Clinovir: krim
Indikasi: Pengobatan infeksi oleh virus Herpes Simpleks Pada kulit &
membrane mukosa, termasuk herpes labial & genital.
Dosis: Oleskan 5x/hari selama 5 hari, bila belum ada perbaikan gejala,
terapi dilanjutkan s/d 10 hari.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas.
Perhatian: Jangan digunakan pada mata, mulut, atau vagina.
Efek samping: Rasa terbakar (sementara), kulit kering & mengelupas,
eritema.
Interaksi obat: Probenesid, peningkatan waktu paruh & kadar obat dalam
plasma.

239
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

16.4. ANTIINFEKSI TOPIKAL DENGAN KORTIKOSTEROID


Betamethason valerat, neomycin sulfat
Nama dagang
1. Betason N: krim
Indikasi: Eksim, dermatitis atopik, alergi, psoriasis, neurodermatitis.
Dosis: Oleskan pada lesi 2 x sehari.
Perhatian: Pemakaian jangka panjang untuk profilaksis, hindari kontak
dengan mata, kerusakan kulit berat.
Efek samping: Kulit kering, pruritus iritasi, rasa nyeri/terbakar, atrofi local
pada kulit, hiperkortisme, gatal, folikulitis.

Flucinolon acetonid, gentamicin sulfat


Nama dagang
1. Gentasolon: krim
Indikasi: Dermatitis atopi terinfeksi, neurodermatitis, dermatitis seboroik,
eksim, dermatitis kontak, dermatitis eksfoliatif.
Dosis: Oleskan 2-3 x sehari
Kontra indikasi: Penyakit virus dan TB, scabies, jamur, akne, dermatitis
perioral, penggunaan jangka lama & berlebihan pada kehamilan.
Perhatian: Tidak untuk profilaksis atau jangka panjang, hindari penggunan
pada mata.
Efek samping: Kulit kering, pruritus, iritasi, rasa terbakar, gatal,
hiperkortisme, folikulitis, hipertrikosis, dermatitis kontak & alergi.

Hidrokuinon, tretinoin, fluocinolon


Nama dagang
1. Refaquin: krim 15 g
Indikasi: Terapi jangka pendek untuk melasma derajat sedang-berat.
Dosis: Oleskan tipis-tipis 1x sehari pada daerah melasma, 30 menit
sebelum tidur malam.
Perhatian: Tidak untuk terapi pemeliharaan melasma, hindari paparan
terhadap sinar matahari, kontak dengan mata, hidung atau mulut,
penggunaan bersama kontrasepsi oral.

240
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Kulit kering, kemerahan & mengelupas, rasa panas


terbakar.
Interaksi obat: Sabunpembersih yang bersifat abrasive, astringen
(penyegar), kosmetik yang fotosensitif, alcohol.

16.5. KORTIKOSTEROID TOPIKAL


Clobetasol propionate
Nama dagang
1. Ikaderm: krim, salep
2. Kloderma: gel 5 g
Indikasi: Pengobatan jangka pendek pada psoriasis, eksema, lupus
eritematosus,inflamasi dan gatal pada dermatosis yang berespon terhadap
steroid.
Dosis: 1-2x/hari. Maksimal 2 g/hari.
Kontra indikasi: Hipersensitif. Akne, rosasae, dermatitis perioral, lesi kulit
yang disebabkan oleh virus, jamur, infeksi bakteri. Anak < 1 tahun, ruam
popok, hamil, laktasi.
Perhatian: Anak < 12 tahun, pemakain jangka panjang. Hindari kontak
dengan mata.
Efek samping : Striae, hipopigmentasi, pelebaran pembuluh darah,
sindroma Chusing, hiperglikemia, glukosuria.

Desonide
Nama dagang
1. Apolar: krim
2. Desolex: krim
3. Apolar N (+ neomycin sulfat): krim 10 mg
Indikasi: Pengobatan timbulnya inflamasi pada dermatosis responsif
kortikosteroid terutama ketika disertai dengan infeksi sekunder responsif
neomisin.
Dosis: Oleskan 2-3 x sehari.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap aminoglikosid, tuberkulosa kulit,
infeksi herpes simplex, varicella.
Perhatian: Hindari kontak dengan mata, pemakaian jangka panjang,
pemakaian daerah luas terutama pada bayi & anak. Pemakaian topikal

241
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

neomisin pada pasien dengan kerusakan kulit atau perforasi pada membran
timfanik dapat mengakibatkan ketulian.
Efek samping: iritasi, rasa terbakar, gatal, kulit kering hipertrikosis, erupsi
yang menyerupai jerawat, maserasi kulit, atropi kulit, stria, miliaria,
hipopigmentasi folliculitis, perioral dermatitis, alergi kontak dermatitis dan
infeksi sekunder.

Desoximetasone
Nama dagang
1. Dexosin: krim 5 g
2. Esperson: krim 5 g
3. Inerson: krim
Indikasi: Meredakan manifestasi peradangan dan pruritus dari dermatosis
yang memberi respons terhadap kortikosteroid.
Dosis: Awal 1-2x/hari terhadap area yang terkena, jika perlu 3x/hari.
Kontra indikasi: Varisela, sifilis, TB, vaksinasi, rosasea, dermatitis
perioral. Hamil dan laktasi.
Perhatian: Bayi dan anak kecil. Penggunaan jangka panjang dan pada area
kulit yang luas. Penggunaan pada atau daerah sekitar mata.
Efek samping: Folikulitis, hipertrikosis, akne, hiper atau hipopigmentasi,
atrofi kulit, rasa panas terbakar, gatal, iritasi, kekeringan pada kulit.

Diflucortolone valerate
Nama dagang
1. Nerisona: krim
Indikasi: Meringankan manifestasi peradangan dari dermatosis yang
responsif terhadap kortikoid pada keadaan tanpa infeksi.
Dosis: Gunakan 2-3x/hari sampai gejala berkurang, kemudian gunakan
1x/hari.
Kontra indikasi: TB atau sifilis, penyakit virus (misalnya varisela, herpes
zoster), rosasea, dermatitis perioral, reaksi kulit paska vaksinasi pada area
yang akan diobati.
Perhatian: Terapi spesifik tambahan diperlukan pada infeksi atau jamur.
Hindari kontak dengan mata. Penggunaan dosis besar atau pemakaian

242
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

berlebihan pada jangka waktu lama dapat menyebabkan glaukoma.


Penggunaan kasa/penutup luka pada kulit disekitar mata. Hamil, laktasi.
Efek samping: Gatal, rasa terbakar, eritema, vesikulasi. Atropi kulit, efek
sistemik sesudah penggunaan di permukaan tubuh yang luas atau
penggunaan jangka lama, reaksi alergi pada kulit.

Flucinolone acetonide
Nama dagang
1. Dermasolon: krim (5 g & 10 g), gel 10 g
Indikasi: Terapi topikal untuk dermatosis.
Dosis: Gunakan 2-3x/hari.
Kontra indikasi: Infeksi jamur, bakteri, virus, akne rosasea dan dermatitis
peroral.
Perhatian: Pemakaian jangka panjang dan berlebihan pada kehamilan.
Penggunaan pada wajah.
Efek samping: Atrofi lokal (penggunaan jangka panjang dan intensif).
Hilangnya kolagen kulit. Hiperkortisme, gatal, folikulitishipertrikosis,
erupsi seperti akne, hipopigmentasi, dermatitis perioral, kontak dan alergi.
Maserasi kulit, infeksi sekunder, malaria.

Hydrocortison acetate (1% & 2.5%)


Indikasi: Dermatitis atopik, kontak, alergi, pruritus anogenital,
neurodermatitis.
Dosis: Dioleskan 3-4x/hari.
Kontra indikasi: Penyakit virus, infeksi jamur, dan bakteri pada kulit, akne,
dermatitis perioral. Laktasi.
Perhatian: Penggunaan jangka lama atau pada daerah tubuh yang luas ,
hamil, bayi dan anak < 4 tahun. Hindari kontak dengan mata.
Efek samping : Atropi kulit setempat (pemakaian jangka lama dan terus
menerus). Hilangnya jaringan kolagen kulit. Hiperkostikisme, gatal,
folikulitis, hipopigmentasi, dermatitis kontak alergi dan perioral, maserasi
kulit, infeksi sekunder, striae dan malaria.

Mometasone furoate
Nama dagang
243
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Elox: krim 5 g
2. Mofacort: krim
Indikasi : Meringankan manifestasi inflamasi dan pruritus dari dermatosis
yang responsif terhadap kortikosteroid, psoriasis, dermatitis atopic.
Dosis: dioleskan 1x/hari.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian : Hentikan terapi jika terjadi iritasi atau sensitisasi. Absorpsi
sistemik dapat meningkat bila permukaan kulit yang diobati luas.
Penggunaan yang lama pada bayi dan anak, hindari kontak dengan mata.
Hamil dan laktasi.
Efek samping: Parestesia, pruritus, rasa terbakar, atrofi kulit.

16.6. PREPARAT AKNE


Adeps lanae
Nama dagang
1. Evalen: krim 10 g
Indikasi: Pengobatan topikal pada akne vulgaris.
Dosis: oleskan 1 x sehari.
Aturan pakai: Pada malam hari sebelum tidur.
Kontra indikasi: Hipersensitif .
Perhatian: Kurangi pemaparan sinar matahari, gunakan tabir surya dan
pakaian pelindung, hindari kontak dengan mata, bibir, hidung, membrane
mukosa, hamil, laktasi, anak.
Efek samping: Eritema, kulit bersisik, pruritus, rasa terbakar, iritasi kulit,
kulit terbakar.
Interaksi obat: Kosmetik yang memiliki efek mengeringkan yang
kuatsulfur, resorsinol, asam salisilat.

Benzoyl peroxide
Nama dagang
1. Benzolac: krim
Indikasi: Akne vulgaris.
Dosis: Oleskan 2x sehari.
Perhatian: Hindari kontak dengan mata, mulut & embran mukosa lainnya.
Efek samping: Iritasi kulit.

244
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Cetrimide, resorcinol, sulfur


Nama dagang
1. Bioacne: krim 10 g
Indikasi: Membantu pencegahan & menghilangkan jerawat.
Dosis: Oleskan 2 atau 3 kali sehari.
Kontra indikasi: Kepekaan terhadap salah satu komponen krim ini.

Clindamycin, tretinoin
Nama dagang
1. Medi-Klin: gel
Indikasi: Acne vulgaris.
Dosis: 1x sehari pada malam hari menjelang tidur.
Kontra indikasi: Hipersensitif, dermatitis seboroik, eksim, kulit terbakar
sinar matahari, hamil, laktasi.
Perhatian: Hindari pemaparan berlebihan terhadap sinar matahari, hindari
kontak dengan mata & membrane mukosa, hindari penggunaan bersama
dengan obat topical lain.
Efek samping: Kulit kering, iritasi, kemerahan pada kulit, gatal.
Interaksi obat: Penggunaan bersama obat topical lain, sabun & pembersih
yang mengandung obat atau bersifat abrasif, kosmetik yang memiliki efek
kuat untuk mengeringkan kulit, penggunaan untuk obat yang mengandung
sulfur, resorsinol, asam salisilat.

Erythromycin dan Clindamycin


Nama dagang
1. Erymed: solution
2. Clinidac solution
Indikasi: Akne, terutama lesi yang mengalami peradangan disertai papul &
pustule.
Dosis: Oleskan pada daerah yang terinfeksi.
Kontra indikasi: Hipersensitif.
Perhatian: Hindari kontak dengan mata, hidung & selaput lender lainnya.

245
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Kulit kering, nyeri tekan, gatal, mengelupas, kemerahan,


berminyak, rasa panas, iritasi mata.

Nicotinamide
Nama dagang
1. Niacef: krim
Indikasi: Untuk pengobatan acne vulgaris bentuk inflamasi dengan papula
& pustula yang sedang.
Dosis: Oleskan 2x sehari tiap pagi dan malam.
Kontra indikasi: Orang yang sensitif terhadap Nikotinamid atau bahan
lainnya yang terkandung di dalamnya.
Perhatian: Hanya untuk pemakaian luar, hindarkan kontak dengan mata
dan selaput lendir lainnya. - Henttkan pengobatan jika terjadi - iritasi,
kering dan atau kemerahan kulit yang berlebihan. - Hati-hati penggunaan
pada wanita hamil terutama semester pertama.
Efek samping: Eritema (kemerahan kulit karena pelebaran pembuluh-
pembuluh darah), edema, melepuh, hipo atau hiperpigmentasi, sensitif
terhadap sinar matahari.

Retinoic acid
Nama dagang
1. Vitacid: krim 0.025% 15 g
Indikasi: Jerawat & penuaan kulit akibat cahaya.
Dosis: Oleskan 1x sehari.
Kontra indikasi: Dermatitis akut, eksim, rosase.
Perhatian: Jaga jangan sampai terkena mata, mulut, sudut hidung, &
membran mukosa lainnya.
Efek samping: Eritema (kemerahan kulit karena pelebaran pembuluh-
pembuluh darah), edema, melepuh, hipo atau hiperpigmentasi, sensitif
terhadap sinar matahari.
Interaksi obat: Sulfur/belerang, Resorsinol, Asam Salisilat, Benzoil
peroksida.

246
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

16.7. ANTIHISTAMIN & ANTIPRURITUS TOPIKAL


Dopexin HCl
Nama dagang
1. Sagalon: krim
Indikasi: Pengobatan jangka pendek penderita pruritus sedang sampai
parah dengan dermatitis ekstrim.
Dosis: Dioleskan tipis dan merata pada kulit:4x sehari dengan rentang
waktu3-4 jam, pengobatan dapat dilanjutkan sampai 8 hari.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas, pasien dengan narrow angle, glaukoma
kecendrungan retensi urin.
Efek samping: Mungkin terjadi bila luas pengobatan lebih dari 10%
permukaan tubuh, mengantuk, mulut kering.

Hyaluronic acid
Nama dagang
1. Bionect: krim 15 g
Indikasi : Sebagai dressing & mengatasi & lesi kutaneus spt luka pd kulit
(luka terpotong, abrasions, donor sites, luka bedah atau operasi), untuk
pengobatan ulkus kulit luka bakar 1 & 2.
Dosis: Oleskan 2x sehari atau lebih.
Kontra indikasi: Hipersensitivitas terhadap asam hialuronat & bahan lain
yang terkandung di dalamnya.

Kalamin
Nama dagang
1. Caladin: lotion (60 ml & 95 ml), talk (60 mg & 100 mg)
Indikasi: Rasa gatal disebabkan gigitan serangga atau sengatan matahari,
rasa gatal pada kulit akibat biang keringat.
Dosis: Krim: Oleskan pada tempat yag sakit bebrapa kali sehari. Losion:
oleskan pada kulit yang gatal 2x sehari. Powder: taburkan setelah habis
mandi atau bila berkeringat.

16.8. EMOLIEN & PELINDUNG KULIT


Ethylhexyl-methoxycinnamate, titanium dioxide, oxybenzone

247
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. Parasol: Krim
Indikasi: Pelindung terhadap sinar matahari.
Dosis: Oleskan 30 menit sebelum terkena sinar matahari.
Perhatian: Hindari kontak dengan mata.
Efek samping: Kemerahan atau gatal (hentikan penggunaan).

Na ascorbyl fosfat, hydroxyethylcellulose, citric acid, propylene-glycol,


PEG, alcohol, water
Nama dagang
1. Probio-C: larutan
Indikasi: Perlindungan dan memelihara kesehatan kulit, antioksidan.
Dosis: Oleskan pada wajah, leher dan dada 1 atau 2x/hari.
Perhatian: Hindari kontak dgn mata, dan lapisan mukosa, gagal ginjal
berat, disuria, aritmia.
Efek samping: Rasa agak kesemutan, agak gatal, diare, batu oksalat,
dieresis.
Interaksi obat: Asetosal, nikotin, alcohol, penurun nafsu makan, fenitoin,
antikonvulsan, estrogen, tetrasiklin.

Tretinoin
Nama dagang
1. Reviderm: krim 0.01% 15 g
Indikasi: Photodamage ringan-sedang.
Dosis: Oleskan tipis-tipis 1x sehari sebelum tidur malam.
Perhatian: Iritasi kimiawi & sistemik, eksim, luka bakar akibat sinar
matahari, hindari paparan terhadap sinar matahari, hamil, laktasi, anak < 8
thn.
Efek samping: Gatal, eritema, kulit mengelupas.
Interaksi obat:Tiazid, tetrasiklin, fluorokuinolon, fenotiazin, sulfonamide,
sabun shampoo, zat pebersih & kosmetik yang memiliki efek
mengeringkan kulit, produk yang mengandung kadar alkoho tinggi,
astringen, obat penghilang bulu.

Urea
248
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Nama dagang
1. Carmed: krim 40 g
Indikasi: Hiperkeratosis, kekeringan kulit dan iktiosis, kulit kering, kasar
bersisik.
Dosis: Oleskan pada bagian kulit yg terinfeksi
Perhatian: Hindari kontak dgn mata, kulit yang terluka, mengalami
peradangan,membrane mukosa, fisuria.
Efek samping: Iritasi kulit (rasa tersengat atau terbakar).

16.9. ANTISEPTIK & DESINFEKTAN KULIT


Policresulen
Nama dagang
1. Albothyl: konsentrat, ovula
Indikasi: Hemostatik local, pembersihan & regenerasi jaringan pada luka
bakar, luka, proses inflamasi kronik, lesi dekubitus, ulkus kruris,
kondiloma akuminata, stomatitis aftosa, vaginosis bacterial, kandidiasis
vaginal, trikomoniasis.
Dosis: Hemostasis local: gunakan secara langsung. Luka bakar: larutan
dengan kons 1:3 sampai 1:8. Luka bakar yang luas: gunakan hanya larutan
konsentrat saja atau lapisis daerah yang sakit dengan albothyl gel atau
lapisan kasa. Suppo vagina (ovula): untuk dimasukkan ke dalam vagina.
Gel: penggunaan intra vagina dilakukan tiap 2 hari.
Efek samping: Kadang, rasa tak enak ringan pada permulaan terapi yang
akan hilang jika terapi dihentikan.

Povidon-iodine
Nama dagang
1. Betadine: larutan (15 ml & 30 ml), salep 5 g
Indikasi: Larutan: infeksi kulit & luka, sterilisasi kulit sebelum operasi &
sterilisasi organ selama operasi. Salep: mencegah infeksi pada luka bakar
minor, luka sayat, luka garukan & lecet, infeksi kulit karena bakteri &
jamur, ulkus statis.
Dosis: Larutan: oleskan beberapa kali sehari, Salep: oleskan pada area
yang sakit lalu ditutup dengn pembalut steril, terapi dapat diulangi sampai
didapat efek yang diharapkan.

249
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Idiosinkrasi yodium.


Efek samping: Iritasi local (hentikan pemakaian).

Tetra chlorodeca-oxygen anion


Nama dagang
1. Oxoferin: larutan
Indikasi: Luka yang terinfeksi, hambatan penyembuhan luka pasca trauma
atau pasca operasi, ulkus dekubtus, tukak kronik pada tungkai pada
insufisiensi vena, tuka & luka karena gangguan sirkulasi darah arteri,
mikroangiopati diabetikum, tukak diabetikum, gangrene, luka bakar.
Dosis: 5-10ml 2x sehari.
Efek samping: Jarang, rasa panas terbakar, gatal.

Feracrylum
Nama dagang
1. Hemolok: larutan
Indikasi: Mengurangi perdarah an pada luka, membersihkan luka luar dan
luka sesudah op, sebagai antiseptik sebagai luka bakar
Dosis: Tuangkan langsung pada luka yang berdarah, atau rendam kassa
steril dalam larutan lalu kompres luka berdarah dan biarkan 1-3menit
Kontra indikasi: Tidak boleh digunakan bersama asam aminokaproat
Perhatian: Tidak untuk digunakan secara im/iv atau diminum. Gunakan
tanpa dilarutkan

16.10. OBAT KULIT LAIN


Cepalin extr., allantoin
Nama dagang
1. Mederma: krim
Indikasi: Jaringan paruthipertrofik & keloid.
Dosis: Oleskan 2-4 x/hari.

Purified water,trietanolamin, carbomer, gliserin, hidrolized collagen,


dimetil hidantoin, tetrasodium EDTA, haematococus pluvialis
Nama dagang

250
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Asthin F: gel
Indikasi: Sebagai pelembab kulit.
Dosis: Oleskan 2 x sehari.

Dexpanthenol
Nama dagang
1. Bepanthen: krim
Indikasi: Terapi tambahan untuk ruam, tanp luka, kulit kering, terbakar
matahri, iritasi klit disebabkan x-ray atau cahaya, inflamasi kulit, ulcer.
Dosis: Oleskan tipis-tipis 3x/hari.

Dimethicone, polysiloxane
Nama dagang
1. Dermatix: gel
Indikasi: Perawatan keloid dan luka parut yang disebabkan oleh op, luka
trauma, luka bakar.
Dosis: Oleskan tipis-tipis pada luka parut 2 x sehari, pagi dan sore hari.
Perhatian: Jangan digunakan pada luka terbuka atau luka yang masih baru,
membrane mukosa, disekitar mata.
Efek samping: Kemerahan, nyeri, iritasi kulit.

Titrated extr centella asiatica


Nama dagang
1. Madecasol: gel
Indikasi: Keloid, luka bedah, luka bakar, hemoroid, ulkus varikosus pada
tungkai, selulitis.
Dosis: Oleskan 1-2 x sehari.
Aturan pakai: Bersihkan dan sucihamakan luka sebelum diobati.
Kontra indikasi: Penggunaan luka yang dalam & mata.
Perhatian: Hindari penggunaan pada lesi yang mengalami maserasi.
Efek samping: Pruritus, rasa terbakar, eksim.

Anh lanolin, isopropyl polysorbate, glycerol, sorbic acid


Nama dagang

251
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Decubal: krim 20
Indikasi: Pelembab kulit sensitif & kering, pencegahan ruam popok &
pasien yg harus tirah baring di RS.
Dosis: Oleskan 1x/hr. Pencegahan ruam popok oleskan tiap kali ganti
popok.
Kontra indikasi: Tidak untuk perawatan luka.
Perhatian: Hindarkan pemakaian pada mata & selaput lender.

Permenthrin
Nama dagang
1. Scabimite: salep 10 g. 30 g
Indikasi: Scabies.
Dosis: Oleskan 1 x sehari.
Aturan pakai: Digunakan pada malam hari.
Kontra indikasi: Hipersensitif pada pyretroid atau pyrethrine sintetik
Perhatian: Hindari kontak pada mata.
Efek samping: Rasa seperti terbakar & tersengat yang ringan & bersifat
sementara, gatal, eritema, ruam kulit.

Radix scutellariae, phellodendri cortex, rhizome coptidis


Nama dagang
1. Mebo: salep
Indikasi: Meredakan nyeri pada luka bakar.
Dosis: Oleskan tipis tiap 6 jam.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap minyak wijen.

Colagen, as. laktat, laktoserum, vit C


Nama dagang
1. Collagen Vit C: krim
Indikasi: Merawat kelembaban & kehalusan kulit, mengandung kollagen
yg berfungsi untuk menjaga elastisitas, kelembaban memperlambat
timbulnya kerutan & vit.C yg berfungsi untuk meratakan warna kulit,
menyamarkan noda-noda gelap pd wajah akan tampak lebih putih berseri.
Dosis: 2x sehari pagi malam.
Aturan pakai: Oleskan tipis pada kulit.
252
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

KHLC
Nama dagang
1. Kojic: krim
Indikasi: Membantu menyamarkan noda gelap bekas jerawat &
hiperpigmmentasi, membantu meratakan warna kulit agar tampak lebih
cerah & putih.mengandung complex alpha hidroxyl acids untuk merawat
kehalusan & keremajaan kulit.
Dosis: 2x sehari pagi & malam.
Aturan pakai: Oleskan tipis-tipis pada merata pada seluruh wajah.
Perhatian: Mengandung AHA, selama penggunaan hindari kontak
langsung dengan matahari jangan digunakan disekitar mata, mulut &
membran & mukosa lain. Gunakan tabir surya minimal SPF 15 pagi hari.
Efek samping: Reaksi hipersensitivitas (rasa terbakar kemerahan) hentikan
pemakaian.

AHA 15
Nama dagang
1. AHA: krim, lotion
Indikasi: Merawat kelembaban & kehalusan kulit dg AHA yg berfungsi
sebagai eksfolian.
Dosis: 2x sehari (pagi & malam), oleskan tipis pada kulit.
Perhatian: Selama penggunaan hindari kontak langsung dengan matahari.
Jangan digunakan sekitar mata, mulut & membran mukosa lain.
Efek samping: Hipersensitifitas (rasa terbakar, kemerahan) hentikan
pemakaian.

SPF 15
Nama dagang
1. TSF natural: krim
2. TSF gluco 4%: krim
Indikasi: Melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari seperti merah
terbakar sinar matahari, noda-noda kehitaman, penuaan dini & keriput.
Dosis: 1x sehari pagi hari minimal 30 menit sebelum terpapar sinar
matahari.
253
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Aturan pakai: Oleskan tipis pada kulit.

BAB 17
ANESTESI LOKAL & UMUM

254
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Bupivacain (0.5%)
Nama dagang
1. Buvanest: injeksi spinal 20 ml
2. Decain: injeksi 4 mg
Indikasi: Anastesi spinal.
Dosis: D: sesuai bobot pasien dan tindakan bedah.
Kontra indikasi: Anastesi regional IV, penyakit SSP akut, septicemia, syok
kardiogenik, hipovolemik, gangguan koagulasi.
Perhatian: Hipovolemia, penyakit jantung koroner atau KV, gangguan
neurologis kronis, mengganggu kemampuan mengemudi, hamil.
Efek samping: Hipotensi, bradikardi, sakit kepala, depresi KV, depresi
pernafasan, komplikasi neurologis.
Interaksi obat: Anastesi local lain, obat antiaritmia.

Lidocain
Nama dagang
1. Xylocain: jelly
2. Pehacain (+ adrenalin): injeksi
3. Estesia (+ prilocain): krim 30 g
Indikasi: Anastesi lokal
Dosis: 1 ampul. Estesia:
Aturan pakai: IM atau SK.
Kontra indikasi: Inflamasi local, sepsis, septicemia, tirotoksikosis,
ekstermitas, hipersensitif terhadap anastesi tipe amida.
Perhatian: Hipertensi berat, penyakit arteriosklerotik, indufisiensi KV, blok
jantung.
Efek samping: Kecemasan, pusing, penglihatan kabur, sedasi, tinnitus,
gangguan GI.
Interaksi obat: Potensiasi dengan aritmia, adrenalin menekan respon
antidepresan trisiklik, penghambat syaraf adrenergic & resiko aritmia
jantung meningkat.

Midazolam
Nama dagang
255
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Miloz: injeksi 5 mg, 15 mg


Indikasi: Premedikasi sebelum induksi anastesi, zat induksi pada anastesi
umum.
Dosis: IM medikasi Pra-op dosis lazim 5 mg, D: 0,025-0,05 mg/kgBB. IV
induksi anastesi & sedasi 10 mg.
Kontra indikasi: Glaukoma akut sudut sempit, miastenia gravis, koma,
syok, bayi premature.
Perhatian: Insufisiensi paru, depresi pernafasan, gangguan fungsi hati dan
ginjal, hamil trimester 1, laktasi, lansia.
Efek samping: Kardiorespirasi, sakit kepala, mual, muntah, batuk,
oversedasi, mengantuk, halusinasi.
Interaksi obat: Morfin, fentanil, droperidol, antidepresan, analgetik,
anastesi, eritromisin, verapamil, itrakonazole, ketokonazole, diltiazem,
simetidin.

Propofol
Nama dagang
1. Recofol: injeksi 20 mg/ml
2. Safol: injeksi
Indikasi: Induksi & pemeliharaan anastesi umum, sedasi selama perawatan
intensif.
Dosis: Induksi anastesi umum: D < 55 th, awal 40 mg IV bolus perlahan
dengan interval 10 detik, dosis normal 2-2,5 mg/kgBB. D > 55 th 1-1,5
mg/kgBB. A > 8 th, 2,5 mg/kgBB iv bolus secara perlahan.
Perhatian: Insufisiensi jantung, pernafasan, ginjal, hati, pasien
hipovolemik, epilepsy, hamil, laktasi.
Efek samping: Hipotensi, apneu, epilepsy, kejang, edema pulmonal, sakit
kepala, mual, muntah.
Interaksi obat: Opiat menimbulkan depresi pernafasan.

Sevofluran
Indikasi: Untuk induksi dan pemeliharaan anastesi.
Dosis: Induksi nafas tunggal: 8%, pemeliharaan 0,5-3% dengan atau tanpa
digunakan bersama nitrogen oksida.

256
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kontra indikasi: Diduga atau diketahui memiliki kerentanan genetic


terhadap hipertermia malignan.
Perhatian: Penyakit arteri koroner, kerusakan ginjal & hati, peningkatan
TIK, laktasi.
Efek samping: Depresi kardio-respirasiyang tergantung pada dosis obat,
mual, muntah, hipotensi.
Interaksi obat: Menimbulkan potensiasi kerja dari obat relaksan otot non
depolarisasi.

257
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 18
ALERGI & SISTEM IMUN

258
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

18.1. ANTIHISTAMIN & ANTIALERGI


Betametason, dexchlorpheniramin maleat
Nama dagang
1. Nilacelin: tablet, sirup
Indikasi: Rinitis alergi, asma bronchial berat, dermatitis kontak, eksim,
erupsi akibat obat, serum sickness, konjngtivitis alergi.
Dosis: D & A (> 12 thn): 1-2 tablet atau 1-2 sdt 3-4x sehari, (6-12 thn):
sdt3x sehari, (2-6 thn): - sdt 3x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Infeksi jamur sistemik, tukak peptic, bayi baru lahir &
permatur.
Perhatian: Punya kecenderungan psikosis, DM, tukak peptic, hipertensi,
gangguan KV, TB, herpes simplek ocular, colitis ulseratif non-spesifik,
abses atau infeksi piogenik lain, gangguan ginjal, osteoporosis, miastenia
gravis, hamil, laktasi.
Efek samping: Sedasi, insufisiensi adrenal akut (jika dihentikan
mendadak), cemas, insomnia, perubahan mood, osteoporosis, gangguan
cairan & elektrolit, ulkus peptikum, dermatologic, neurologic, endokrin,
mata & metabolic.
Interaksi obat: Alkohol, depresan SSP, antikolinergik, MAOI,
phenobarbital, fenitoin, rifampisin, efedrin.

Cetirizin (10 mg)


Nama dagang
1. Cetinal: tablet 10 mg
2. Incidal: kapsul 10 mg
3. Ozen: tablet 10 mg, sirup, drop
4. Ryvel: tablet 10 mg, drop
Indikasi: Rinitis alergi menahun, rhinitis alergi musiman, & urtikaria
idiopatik kronik.
Dosis: D & A (> 12 thn): 1 tab 1x/hrari. Penderita gangguan ginjal: tab
1x/hari. Tetes: D & A ( 12 thn): 1 ml 1x/hari. A (6-12 thn) 1 ml/hari. (2-6

259
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

thn): 0.5 ml/hari. Diberikan tunggal atau terbagi dalam 2 dosis. Sirup: D &
A (> 12 thn): 10 mg 1x/hari.
Aturan pakai: Bersama makanan.
Kontra indikasi: Laktasi, Riwayat hipersensitif terhadap cetrizine.
Perhatian: Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan
mesin. Hamil & laktasi. Penderita epilepsy.
Efek samping: Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering,
gangguan GI,reaksi pada kulit.
Interaksi obat: Alkohol.

Chlorpheniramin maleat
Nama dagang
1. CTM: tablet
2. Cohistan: sirup
Indikasi: Hay fever, urtikaria, asma bronchial, rhinitis alergi, & reaksi
alergi lain.
Dosis: D: 4 mg 3-4 x sehari. A (6-12 thn): 2 mg 3-4 x sehari, (2-6 thn): 1
mg 3-4x sehari.
Aturan pakai: Diminum bersama atau tanpa makanan.
Kontra indikasi: Infeksi sal nafas atas, bayi premature.
Perhatian: Glaucoma sudut sempit, hamil, hipertrofi prostat, retensi urin
Efek samping: Sedasi, gangguan GI, antimuskarinik, hipotensi, kelemahan
otot, sakit kepala.
Interaksi obat: Alcohol, SSP depresan, antikolinergik.

Cyproheptadin
Nama dagang
1. Heptasan: tablet
Indikasi: Antihistamin dan antipruritus.
Dosis: D: 4x sehari 4 mg, maksimal 32 mg. A (2-6 th): 2-3x sehari
maksimal 12 mg/hari. A (7-14 th): 2-3 x sehari.
Aturan pakai: Dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa
tidak nyaman pada GI.
Kontra indikasi: Porfiria, neonatus, bayi premature.

260
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Hamil, laktasi, hipertensi, hypertiroid, asma bronchial. Dapat


mengganggu dalam mengemudi atau menjalankan mesin.
Efek samping: Mengantuk, mulut kering, gangguan koordinasi, konstipasi,
mual, muntah, anoreksia, sakit kepala, tremor.
Interaksi obat: Hipnotik, antidepresan trisiklik.

Desloratadin
Nama dagang
1. Aerius: sirup
Indikasi: Meringankan gejala nasal & non nasal rhinitis alergi (musiman &
perennial). Terapi simtomatik pruritus, mengurangi jumlah & besarnya lesi
pada pasien urtikaria idiopatik.
Dosis: D & A (> 12 thn): 5 mg 1x/hari. A (6-11 thn): 1 sdt (2,5 mg) 1x/hari,
(1-5 thn): sdt (1,25 mg) 1x/hari.
Aturan pakai: Bersama makanan.
Perhatian: Hamil, Laktasi.
Efek samping: Faringitis, mulut kering, mialgia, somnolen, desmenore.

Dexametason, dexchlorpheniramin
Nama dagang
1. Dextamin: tablet
Indikasi: Demam tinggi, asma bronchial kronik, rhinitis alergi, dermatitis
alergi & kontak, reaksi obat, serum sickness, konjungtivitis alergi,
keratitis, radang mata.
Dosis: D & A (> 12 thn): awal 1-2 tablet atau sdt 4x sehari, A (6-12 thn):
tablet atau sdt 3-4x sehari.
Aturan pakai: Sesudah makan.
Kontra indikasi: Ulkus peptic, osteoporosis, psikosis atau psikoneurosis
berat, TBC, infeksi akut, vaksin hidup, laktasi.
Perhatian: Gagal jantung, hipertensi, DM, infeksi, gagal ginjal kronik,
uremia, stress, lansia, glaucoma sudut sempit hipertrofi prostat, hamil.
Efek samping: Retensi garam & cairan, gangguan GI, nafsu makan
meningkat, pertumbuhan terhambat, cushing, amenorea, hiperhidrosis,
gangguan mental, kelemahan otot, osteonekrosis aseptic, gangguan
penglihatan, mulut kering, sulit kencing.

261
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interaksi obat: Barbiturat, fenitoin, rifampisin, MAOI menurunkan


efektivitas betametason. Berpotensi dengan depresan SSP. Mempertinggi
efek deksklofeniramin maleat.

Diphenhydramin HCl
Indikasi: Kelainan alergi spt hay fever, rhinitis alergi, konjungtivitas,
urtikaria.
Dosis: D: 10-50 mg/hari, A: 5 mg/kgBB/hari.
Aturan pakai: Diminun setelah makan.
Kontra indikasi: Neonatus, bayi premature, serangan asma akut.
Perhatian: Glaucoma sudut sempit, hamil, retensi sempit, jangan
mengemudikan kendaraan atau mesin, hipertrofi prostat.
Efek samping: Sedasi, ggn GI, hipotensi, sakit kepala, kelelahan otot,
stimulasi ssp, efek muskalirik.
Interaksi obat: Alcohol, obat depresan ssp, antikolinergik.

Epinefrin/adrenalin (HAM)
Indikasi: Pengobatan darurat pada reaksi anafilaksis akut yang berat akibat
gigitan serangga, obat-obatan dan allergen lain. Pengobatan
simpatomimetik respiratori distress akibat spasme bronkus.
Dosis: D: 0,3-0,5 mg secara SK, dapat diulang tiap 20 menit sampai 4
interval. A: 10 mcg (0,01 ml/kgBB) secara SK, dapat diulang tiap 20 menit
sampai 4 interval, maksimal 500 mcg.
Kontra indikasi: Hipersensitif, partus, tidak boleh disuntikkan pada jari
tangan, jari kaki, telinga, hidung atau genitalis.
Perhatian: Penyuntikan sebaiknya seara SK, dapat pula secara IM tetapi
tidak pada bokong. Pada keadaan darurat dapat disuntikkan secara IV
perlahan dengan pengencaran 1:10000. Lansia, penyakit KV, insufisiensi
serebrovaskuler, DM, hipertensi, angina, hamil, laktasi.
Efek samping: Rasa takut, khawatir, gelisah, tegang, nyeri kepala
berdenyut, tremor, asidosis metabolic, aritmia vebtrikuler.
Interaksi obat: Simpatomimetik lain, antidepresan trisiklik, antihistamin,
hormon tiroid, halotan, propanolol, digoxin, quinidin.

262
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Fenoxifenadine
Nama dagang
1. Telfast: tablet 30 mg, tablet OD
2. Telfast plus (+ pseudoefedrin): tablet
Indikasi: Menghilangkan gejala alergi, seperti : rhinitis alergi & urtikaria
idiopatik kronik.
Dosis: D & A ( 12 thn): 1 tab 1x/hari.
Aturan pakai: Sebelum makan.
Perhatian: Gangguan ginjal atau hati. Lanjut Usia, Hamil & Laktasi.
Efek samping: Sakit kepala , mengantuk, mual, pusing, lelah.
Interaksi obat: Eritromisin, ketokonazol, antasida yang mengandung Al &
Mg(OH)2.

Hydroxyzine diHCl
Nama dagang
1. Bestalin: tablet
Indikasi: Pruritus karena alergi, misalnya urtikaria kronik, dermatosis
atopic & kontak, meredakan ansietas.
Dosis: D: 25 mg 3x sehari, bila perlu 100 mg/hari, A (> 6 thn): 50-100
mg/hari, (< 6 thn): 50 mg/hari, dalam 3-4 dosis terbagi.
Aturan pakai: Bersama atau tanpa makan.
Perhatian: Jangan mengemudi/menjalankan mesin.
Efek samping: Mengantuk.
Interaksi obat: Obat penekan SSP, alcohol.

Loratadine (10 mg)


Nama dagang
1. Lesidas: tablet 10 mg
Indikasi: Rinitis alergi, urtikaria kronik, & peny. Alergi lain pada kulit.
Dosis: D, lansia, A (> 12 thn): 10 mg 1x/hr. A (2-12 thn dgn BB > 30 mg):
10 mg 1x/hr, (BB < 30 kg) 5 mg 1x/hr. Ggn fungsi hati berat awal 5 atau
10 g/hr. Sirup: D & A (> 12 thn): 10 mL 1x/hr, (BB < 30kg): 5 mL 1x/hr.
Aturan pakai: Diberikan bersama makanan.
Kontra indikasi: Anak < 2 thn, bayi premature, asma akut.
Perhatian: Gagguan hati berat. Hamil & laktasi.
263
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Efek samping: Lelah, sakit kepala, somnolen, mulut kering, Gangguan


pencernaan, nausea, gastritis, ruam, nyeri, sedasi.
Interaksi obat: Ketokonazol, simetidine, eritromisi.

Mebhidrolin napadisilat
Nama dagang
1. Histapan: tablet
Indikasi: Reaksi alergi.
Dosis: D: 100-300 mg/hari. A (6-12 thn):100-200mg/hari.
Aturan pakai: Diberikan bersamaan makan atau sesaat setelah makan.
Kontra indikasi: Serangan asma akut, bayi premature, adenoma prostet,
retensi urin.
Perhatian: Glukoma akut sempit, hamil, retensi urin, hindari menjalankan
kendaraan atau mesin.
Efek samping: Sedasi, ggn GI, hipotensi, lemah otot, sakit kepala, nyeri.
Interaksi obat: Alcohol, obat penekan SSP, antikolinergik.

18.2. VAKSIN, ANTISERUM & IMUNOLOGIKAL


23 serotip dari Strept. pneumonia
Nama dagang
1. Pneumo 23: syringe
Indikasi: Mencegah infeksi pneumokokus, khususnya pada saluran nafas.
Dosis: D & A(> 2 thn): vaksinasi primer 1 injeksi, vaksinasi ulangan 1
injeksi.
Kontra indikasi: Demam, alergi terhadap polisakarida dari pneumokokus,
kehamilan trimester 1, tiak boleh diberikan dalam waktu 3 tahun sesudah
injeksi pertama.
Efek samping: Nyeri, kemerahan, indurasi & edema, demam urtikaria,
edema Quincke, adenopati.

Antigen virus hepatitis B


Nama dagang
1. Engerix B: syringe (0.5 ml & 1 ml)
Indikasi: Imunisasi aktif terhadap infeksi virus hepatitis B.

264
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: D & A(> 10 thn): 20 mcg (IM pada bagian deitoid). A (< 10 thn): 10
mcg (IM pada bagian aterolateral paha). Jadwal pemberian: bulan 0, 1 & 6.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap komponen vaksin, penyakit febris
akut.
Perhatian: Hamil, laktasi.
Efek samping: Resksi local pada tempat penyuntikan, demam, kurang enak
badan, sakit kepala, mual, pusing.
Interaksi obat: Obat imunosupresan.

Formaldehyde-inativated HAV
Nama dagang
1. Havrix 720 junior: syringe
Indikasi: Imunisasi aktif terhadap infeksi hepatitis A.
Dosis: IM: D & A (18 thn): dosis ke 1: 0.5 ml sebagai imnisasi primer,
dosis ke 2: pada bulan ke 1, dosis ke 3: pada bulan ke 6.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap komponen vaksin, tunda vaksinasi
pada individu dengan febris akut.
Perhatian: Pasien dengan heodialisa atau gangguan system imun, hamil,
laktasi, trombositopeni, gangguan perdarahan.
Efek samping: Nyeri ringan sementara pada tempat injeksi, eritema,
indurasi, pembengkakan & perdarahan, demam,kurang eak badan,
kelelahan menyeluruh, sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan.

Vaksin Haemophilus influenza tipe B


Nama dagang
1. Hiberix: syringe
Indikasi: Imunisasi aktif untuk bayi sejak usia 2 bulan untuk melawan
penyakit yang disebabkan Haemophilus influenza tipe B.
Dosis: Bayi (2-6 bln): 3 dosis s/d usia 6 bln. Bayi (6-2 bln): bila belum
pernah divaksinasi, 2 dosis diberikan dengan interval 1 bln. Booster
direkomendasikan pada usia 2 thn untuk proteksi jangka panjang. A (1-5
thn): belum pernah divaksinasi, berikan 1 dosis.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap komponen vaksin, selama demam
akut berat, hamil, laktasi.

265
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Perhatian: Pengawasan tehadap adanya reaksi anafilaksis harus dilakukan


selama 30 menit sesudah vaksinasi.
Efek samping: Kulit kemerahan, bengkak, nyeri pada tempat injeksi 48
jam pertama sesudah vaksinasi, demam, nafsu makan hilang, sukar tidur,
muntah, diare, rewel, reaksi alergi.

Vaksin Haemophilus influenza tipe B, diphtheria, tetanus & pertussis


Nama dagang
1. Tetract-HIB: syringe
Indikasi: Pencegahan kombinasi terhadap infeksi yang invasif, seperti
meningitis, septicemia, epiglotitis yang disebabkan H. influenza tipe B,
difteri, tetanus, pertusis.
Dosis: 3x injeksi (0.5 ml) dengan interval 1-2 bln diikuti booster 1 thn
setelah pemberian dosis ke 3.
Kontra indikasi: Riwayat ensefalopati, komplikasi berat setelah suntikan
pertama.
Perhatian: Demam atau infeksi akut.
Efek samping: Kejang & reaksi akut yang dipicu oleh injeksi vaksin
pertusis sebelumnya.

Ig hepatitis B manusia
Nama dagang
1. Bayhep: syringe
2. Hyperhep-B: syringe
Indikasi: Mencegah pemaparan hepatitis B, baik melalui darah, hubungan
seksual atau orang yang terinfeksi.
Dosis: Injeksi IM, pemaparan akut terhadap darah: 0.06 ml/kgBB
diberikan dalam waktu 24 jam, profilaksis untuk bayi baru lahir: 0.5 ml
diberikan dalam waktu 12 jam sesudah lahir, pemaparan seks: 0.06
ml/kgBB dosis tunggal dalam waktu 14 hari sesudah hubungan seks
terakhir, pemaparan dari orang yng terinfeksi: Bayi (< 12 bln): 0.5 ml.
Perhatian: Alergi sistemik dengan Ig manusia, trombositopenia, kelainan
system pembekuan darah, hamil.
Efek samping: Nyeri local & perlunakan di daerah bekas suntikan,
urtikaria, & angioderma, reaksi anafilaktik (jarang).

266
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Interkasi obat: Vaksinasi dengan virus hidup.

Vaksin human papillomavirus


Nama dagang
1. Cervarix: syringe
Indikasi: Pencegahan kanker servik, neoplasia intraepitelia serviks, lesi pra
kanker.
Dosis: Injeksi IM ke region deltoid. Vaksinasi primer: 3 dosis diberikan
pada usia 0, 1, 6 bln. Dosis ke 2 dapat diberikan antara 1 & 2.5 bln sesudah
dosis ke 1.
Kontra indikasi: Hipersensitif, lesi yang berkatan dengan HPV, pemaparan
terhadap HPV & penyakit menular seksual, pemberian intradermal & IV,
hamil.
Perhatian: Tunda vaksinasi pada pasien yang mengalami febris berat akut,
jangan diberikan secara IV atau intradermal, trobositopenia, gangguan
pembekuan darah lain, infeksi HIV atau pemberian bersama dengan
imunosupresan, laktasi.
Efek samping: Reaksi pada tempat injeksi, nyeri, kemerahan, bengkak,
kelelahan menyeluruh, sakit kepala, mialgia, gangguan GI, gatal/pruritus,
ruam, urtikaria, artralgia, demam (> 38OC).

Vaksin measles virus, mumps virus, rubella virus


Nama dagang
1. Trimovax merieux: syringe
Indikasi: Pencegahan campak, gondongan (parotitis), rubella pada anak >
12 bulan.
Dosis: Injeksi pertama mulai usia 12 bulan, injeksi kedua antara 3-6 tahun.
Kontra indikasi: Hamil, penurunan system imun yang bersifat congenital
atau didapat, alergi protein telur.
Efek samping: Erupsi kulit, hipertermia, adenopati, trombositopeni,
meningitis aseptik.

Vaksin pertusis toxoid, diphtheria toxoid, tetanus toxoid, poliomyelitis


toxoid
Nama dagang
267
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Pediacel: syringe
Indikasi: Imunisasi difteri, tetanus, pertusis, poliomyelitis, H. influenza
tipe B invasive intuk anak usia 2 bln-7 thn.
Dosis: Imunisasi primer: bayi usia 2, 4, 6 & 18 bln: 1 injeksi 0.5 ml secara
IM pada anterolateral paha atas atau otot deltoid tiap 4 minggu.
Kontra indikasi: Alergi terhadap komponen pediacel atau vaksin DPT
polio sebelumnya, penyakit yang disertai demam akut, anak > 7 thn.
Perhatian: Jangan diberikan secara IM pada pasien dengan gangguan
koagulasi darah atau yang sedang menggunakan antikoagulan, tidak boleh
diberikan pada daerah panta, pembuluh darah atau melalui intradermal,
pemberian vaksin yang mengandung pertusis.
Efek samping: Kemerahan, perlunakan, pembengkakan pada daerah
injeksi, demam, rewel, kurang nafsu makan, muntah, mengantuk,
iritabilitas.
Interaksi obat: Imunosupresan.

Plasma Immune globulin IV (human)


Nama dagang
1. Gammaraas: syringe
Indikasi: Lihat pada dosis.
Dosis: Imunodefisiensi primer atau sekunder: dosis bulana 100-200
mg/kgBB, maksimal 300-400 mg/kgBB. ITP: Induksi 400 mg/kgBB/hari
selama 5 hari, pemeliharaan 400 mg/kgBB 1 x seminggu. Sindrom
Kawasaki 2 g/kgBB.
Kontra indikasi: Hipersensitif berat terhadap preparat immunoglobulin.
Perhatian: Pasien DM.
Efek samping: Sakit, kepala, palpitasi, mual, demam ringan.

18.3. IMUNOSUPRESAN
Mycophenolate mofetil
Nama dagang
1. Cellcept: kapsul
Indikasi: Profilaksis dan pengobatan reaksi penolakan organ pada pasien
trnsplantasi ginjal alogenik. Sebaiknnya digunakan bersama siklosporin
dan kortikosteroid.

268
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: Profilaksis: 1 gram 2x sehari diberikan dalam 72 jam setelah


transplantasi. Pengobatan: 1 gram 2x sehari. Sebaiknnya digunakan
bersama siklosporin & kortikosteroid.
Aturan pakai: Berikan pada saat perut kosong.
Perhatian: Gagal ginjal kronik berat, pendarahan GI, hamil, laktasi, awasi
kadar neutrofil darah.
Efek samping: Diare, leucopenia, sepsis, muntah.
Interaksi obat: Konsentrasi meningkat dengan asiklovir, penyerapan
berkurang dengan antasida, konsentrasi plasma berkurang dengan
kolestiramin, meningkat dengan probenesid.

269
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 19
ANTIDOTUM & ZAT
DETOKSIFIKASI UNTUK TERAPI
KETERGANTUNGAN ZAT

270
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Lanthanum carbonate
Nama dagang
1. Fosrenol: tablet
Indikasi: Zat pengikat fosfat untuk mengatasi hiperfosfatemia pada pasien
gagal ginjal kronik.
Dosis: Awal: 750 mg/hari, pemeliharaan: 1500-3000 mg/hari. Maksimal:
3750 mg/hari.
Aturan pakai: Berikan saat atau segera sesudah makan, dikunyah.
Kontra indikasi: Hipofosfatemia.
Perhatian: Tukak peptic, colitis ulseratif, penyakit chron, gangguan hati,
panggunaan jangka panjang (> 2th).
Efek samping: Nyeri perut, konstipasi, diare, kembung, mual, muntah.
Interaksi obat: Antasid, klorokuin, hidroksiklorokuin, ketokonazole,
tetrasiklin, doksisiklin, floksasin.

Leucovorin Ca (50 mg)


Indikasi: Menetralisir efek toksis dari antagonis asam folat (metotreksat),
anemia megaloblastik.
Dosis: Overdosis antagonis asam folat: IV 75 mg selama 12 jam, kemudian
12 mg IM selama 6 jam untuk 4 dosis. Anemia megaloblastik: 1 mg/hari
IM.
Kontra indikasi: Anemia pernisiosa, anemia megaloblastik lainya dimana
terjadi defisiensi vitamin B12.
Perhatian: Monitor kadar metotreksat serum, hamil, laktasi.
Efek samping: Reaksi alergi.
Interaksi obat: Meningkatkan toksisitas fluorourasil.

N-acetylcystein
Nama dagang
1. Hidonac: injeksi 200 mg
Ndikasi: Keracunan parasetamol yang disengaja atau tidak.
271
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dosis: Larutkan hidonac dalam larutan D5 atau NS. D & A: awal 150
mg/kg bolus dalam waktu 60 menit, larutan hidonac yang sudah dilarutkan
yaitu 50 ml (untuk dewasa) & 200 ml (untuk anak). Dosis berikutnya harus
diberikan melalui infus dengan kecepatan lambat tiap 4 jam selama
minimal 72 jam.
Perhatian: Pasien dengan asma bronchial atau riwayat asma harus diawasi
dengan ketat karena dapat terjadi bronkospasme. Reaksi anafilaksis jika
diberikan dalam dosis tinggi & kecepatan infus tinggi. Pemberian IV harus
diberikan dibawah pengawasan medis di rumah sakit.
Efek samping: Urtikaria, angoderma, bronkospasme, mual, muntah,
hipertensi, takikardi, pusing, demam.

Naloxon HCl
Nama dagang
1. Nokoba: injeksi
Indikasi: Pemulihan total atau sebagian dari depresi opiate, & overdosis
opiate akut, depresi pernafasan.
Dosis: D: overdosis opiate: 0,4-2 mg IV, dapat diulang dengan interval 2-3
menit.
Aturan pakai: Dapat diberikan secara IM/SK jika IV tidak dapat diberikan.
Perhatian: Penyakit kardiovaskuler, dapat menimbulkan sindroma putus
obat akut, hindari tindakan penghentian terapi pemulihan depresi opiate
secara mendadak.
Efek samping: Hipotensi, hipertensi, takikardi, fibrilasis ventricular,
dipsnea, edema paru, kematian, koma, henti jantung.
Interaksi obat: Bisulfit, metabisulfit, anion rantai panjang, larutan dengan
pH basa.

272
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB 20
LARUTAN INTRAVENA &
LARUTAN STERIL LAIN

273
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Dextrose monohydrate
Nama dagang
1. Dextrose: infus 5%, 10%, 40%
Indikasi: Rehidrasi, penambahan kalori secara parenteral, basic solution
Dosis: Dosis bersifat individual, kec infuse :3ml/kgBB/jam
Kontra indikasi: Hiperhidrasi, DM, gangguan toleransi glukosa pasca
operasi, sindroma malabsorbsi glukosa-galaktosa.
Perhatian: Asidosis laktat, gangguan ginjal, sepsis berat, fase awal pasca
trauma.
Efek samping: Demam, infeksi tempat inj, thrombosis atau flebitis yg
meluas di tempat injeksi & ekstravasasi, hiperglikemia pada bayi baru
lahir.

Hydroxyettil starch (HES)


Nama dagang
1. Fima HES-200 (+ NaCl, KCl, CaCl2, Na laktat): infus
2. Voluven (+ NaCl): infus
3. Tetra HES: infuse
Indikasi: Subtitusi koloidal, terapi & pencegahan hipovolemia, syok
karena perdarahan, infeksi (syok sepstik), Voluven: DHF (demam berdarah
dengue), teknik hemodilusi normovolemik akut (ANH).
Dosis: Tergantung jumlah volum darah yag hilang & nilai hematokrit s/d
20 ml/kgBB/hari = 1.2 g HES/kgBB/hari = 1500 ml pada pasien dengan
BB 70 kg. Voluven: 10-20 ml secara infus IV lambat, maksimal: 50
ml/kgBB/hari.
Kontra indikasi: Hiperhidrasi, alergi zat pati, hipervolemia, gangguan
pembekuan darah, insufisiensi jantung berat & ginjal, hemodialisis jangka
panang, hamil. Voluven: hipernatremia atau hiperkloremia berat,
perdarahan intracranial.
Perhatian: Peningkatan resiko edema paru &/atau ginjal, gagal jantung
kongestif, riwayat penyakit hati, gangguan fungsi ginjal, defisiensi

274
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

fibrinogen berat, diathesis hemoragik. Voluven: dehidrasi berat, perdarahan


hebat, penyakit von Willebrand, hamil.
Efek samping: Reaksi kulit, takikardi, penurunan TD, mual, sesak nafas,
syok, kejang otot bronkus atau uterus, henti jantung. Voluven: reaksi
anafilaktoid (flu ringan), bradikardi, edema paru, pruritus.
Interaksi obat: Fosfat anorganik, hydrogen karbonat atau oksalat.

Human albumin
Nama dagang
1. Albapure: infus 20% 50 ml & 100 ml
2. Plasbumin: infus 20% (50 ml), 25% (20 ml & 100 ml)
3. Octalbin: infus 20% 50 ml & 100 ml
Indikasi: Lihat pada dosis.
Dosis: Hanya diberikan secara infus IV. Hipoproteinemia pada pasien yang
sakit akut: D: 50-75 g dengan kecepatan infus 2 ml/menit. Syok: awal 20 g
dengan kecepatan infus 2 ml/menit. Dosis total tidak boleh melebihi 2
g/kgBB pada kondisi tanpa adanya perdarahan aktif. Luka bakar berat:
lazim, 20-80 g/hari dengan kecepatan infus 1 ml/menit.
Kontra indikasi: Gagal jantung kongestif, gagal ginjal, anemia kronik,
reaksi alergi terhadap albumin, edama paru, nefrosis kronik, kondisi
hipoproteinemia yang berhubungan dengan sirosis kronik, malabsorbsi,
enteropati yang isertai dengan kehilangan protein.
Perhatian: Cadangan jantung yang rendah, dehidrasi berat, pesien dengan
pembatasan Na, gagal jantung, nsufisiensi ginjal, anemia kronik, monitor
TD, infark miokard, K serum, jumlah trombosit, waktu protrombin, hamil.
Efek samping: Volume darah dalam sirkulasi berlebih, urtikaria, mengigil,
demam, perubahan pada pernafasan, denyut nadi & tekanan darah, dema,
sensasi panas & kemerahan pada kulit, mual, sakit kepala, dispnea,
kekakuan, hipotensi, muntah, kurang enak badan, takikardi, bradikardi,
hipertensi.
Interaksi obat: Jangan dicampur dengan protein hidrolisat, larutan asam
amino dan alcohol, ACE inhibitor.

Na, K, Ca, Mg, Cl, asetat, sorbitol


Nama dagang

275
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Tutofusin OPS: infus


Indikasi: Keadaan sebelum, selama & setelah pembedahan yang
memerlukan air & elektrolit.
Dosis: 30 ml/kgBB/hari (setara dengan 1.5 g sorbitol/kgBB/hari). Paien
dengan BB 70 kg: 2 L/hari, kecepatan infus s/d 6 ml/menit (120
tetes/menit).
Kontra indikasi: Insufisiensi ginjal, intoleransi fruktosa & sorbitol,
keracunan metil alcohol, defisiensi fruktosa-1,6-difosfat.
Perhatian: Penyakit jantung & ginjal, retensi cairan, hiernatremia.
Interaksi obat: Pemberian fosfat inorganic dapat menyebabkan presipitasi.

Na, K, Cl, Ca
Nama dagang
1. Asering: infus
Indikasi: Terapi cairan pengganti untuk kondisi kehilangan cairan secara
akut.
Dosis: Bersifat individual.
Kontra indikasi: Penderita gagal jantung kongestif, kerusakan ginjal,
edema paru yang disebabkan oleh retensi Na & hiperproteinmia. Penderita
hipernatremia, hiperkloremia, hiperkalemia, hiperthidrasi.
Perhatian: Anak & usia lanjut, pasien hipertensi & toksemia gravidarum.
Jangan diberikan bersama dgn transfusi darah. Penggunaan jangka
panjang.
Efek samping: Demam, infeksi pd tempat injeksi, trombosis vena atau
flebtis pd tempat inj, hipervolemia.

Polygeline
Nama dagang
1. Haemaccel: infus
Indikasi: Pengganti plasma dari untuk mengganti atau memperbaiki atau
mencegah insufisiensi sirkulasi akibat defisiensi volume plasma/darah,
baik absolute maupun relative. Syok hipovolemia, kehilangan darah &
plasma, untuk pengisian mesin jantung-paru.
Dosis: Profilaksis syok: 500-1500 ml, syok karena defisiensi vol s/d 2000
ml, pada pasien gawat darurat jumlah yang diberikan sebanyak yang

276
FORMULARIUM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

diperlukan. Dapat melalui infus cepat (misalnya 5 ml dalam 5-15 menit).


Kecepatan & lama pemberian infus IV disesuaikan sambil dilakukan
monitoring TD.
Kontra indikasi: Reaksi alergi berat, pasien dengan peningkatan volume
intravascular, gagal jantung kongestif, hipetensi, varises esophagus, edema
paru, diathesis hemoragik, anuria ginjal.
Perhatian: Pemberian cairan atau volume pengganti selama kehamilan.
Efek samping: Urtikria, hipotensi, takikardi, bradikardi, mual, muntah,
dispnea, peningkatan suhu tubuh, menggigil (kadang-kadang).
Interaksi obat: Pemberian glikosida secara simultan.

277

Anda mungkin juga menyukai