Pembimbing:
dr. Hernawan, Sp.S
SMF SARAF
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2017
Identitas
Nama : Ny. S
Usia : 50 tahun
Alamat : Purwokerto Timur
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Jawa
Agama : Islam
Tanggal periksa : 10 Agustus 2017
Anamnesis
KU
Pusing berputar
Onset
1 hari SMRS
RPS
Pasien datang ke IGD RSMS pada tanggal 9 Agustus 2017 dengan keluhan
pusing berputar sejak 1 hari SMRS. Pasien pertama kali mengeluhkan
keluhan tersebut saat bangun tidur, setelah itu terasa mual dan
muntah beberapa kali. Pusing terasa saat pasien melakukan
perpindahan posisi tubuh saat duduk, berdiri dan berbaring kanan
dan kiri. Pusing terasa membaik saaj memejamkan mata. Keluhan
tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Keluhan lain tidak
ada, demam (-), nyeri telinga (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi (+)
Diabetes mellitus (-)
Stroke (-)
Keluhan serupa (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan dan penyakit serupa
dengan pasien.
Riwayat Sosial
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, tinggal bersama suami dan
ketiga anaknya, dan suami bekerja sebagai karyawan swasta.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : sedang/compos mentis
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 80x/m
RR: 22 x/m
Suhu : 36 C
Paru : SD. Ves +/+, RBH -/-, RBK -/-, Wheezing -/
Cor: S1>S2, murmur -, gallop –
Abdomen : Supel, datar, BU +N, Nyeri tekan -,
Status Neurologis
GCS : E4 M6 V5
Leher: Kaku kuduk –
Nervus Kranialis: dbn
Gerakan abnormal: -
Tes Nistagmus : + horizontal
Tes Diadokinesis : +
Tes Romberg : +
Diagnosis klinis:
- Vertigo, nausea, vomitting
Diagnosis etiologis
- BPPV
TERAPI
Terapi
Monitoring
Non. Farmakologi
Keadaan Umum, vital sign
Bed rest
Pantau kemajuan terapi
Rehabilitasi medik (fisioterapi)
Terapi
Monitoring timbulnya komplikasi
Farmakologis
IVFD NaCl 0,9% 20tpm
Injeksi Ondansentron 3x4 mg
Injeksi Ranitidin 2x50 mg
PO Betahistine 2x2 tab
Flunarizine 1x1 tab
Prognosis
Ad vitam : Ad Bonam
Ad functionam : Ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad Bonam
Tinjauan Pustaka
BPPV
- Pusing
- Ketidakseimbangan
- Sulit untuk berkonsentrasi
- Mual
- Gejala dapat dikurangi dengan perubahan posisi kepala mengikuti
arah gravitasi
- Gejala dapat timbul dikarenakan perubahan posisi kepala seperti
saat melihat keatas, berguling, atau pun saat bangkit dari tempat
tidur
Diagnosis
I. Anamnesis
Pasien biasanya mengeluh vertigo dengan onset akut kurang dari 10-20
detik akibat perubahan dari posisi kepala. Posisi yang memicu adalah
berbalik di tempat tidur dengan posisi lateral, bangun dari tempat tidur,
melihat ke atas maupun ke belakang, dan membungkuk. Vertigo juga
dapat disertai dengan keluhan mual.
II. Pemeriksaan Fisik
a.Dix Hallpike Test
b.Tes Kalori
c.Tes Supine Roll
III. Pemeriksaan Penunjang
a.Radiografi
b.Vestibular testing
c.Audiometric testing
Dix Hallpike Test
Hasil (+):
Nistagmus rotasional.
Tatalaksana BPPV
1. Non-Farmakologi
a.Manuver Epley
b.Manuver Semont
c.Manuver Lempert
d.Forced Prolonged Position
e.Brand Darofft Exercise
2. Farmakologi
-Benzodiazepine (diazepam, clonazepam), dapat mengurangi sensasi
berputar namun dapat mengganggu kompensasi sentral pada kondisi
vestibular perifer.
-Antihistamine(meclizine, dipenhidramin), mempunyai efek supresif pada
pusat muntah sehingga dapat mengurangi mual dan muntah karena motion
sickness.
3. Operasi
Epley Manuver Lempert Manuver
Tentukan jenis
Cari kausa
Pilih terapi
Tx. Migren/TTH/Cluster
Vestibular Vs. Nonvestibular
Vestibular Non-vestibular
Deskripsi Berputar Lemah, linglung, melayang
Karakteristik:
Cari kausa -Perifer (Terdapat mual
muntah, nystagmus
torsional, durasi < 30
Pilih terapi detik)
-Sentral (Nystagmus
horizontal dan vertical,
durasi >30 detik)
Terapi Vertigo
1. Farmakologi simtomatik
Ca entry blocker : Flunarizin 3x 5-10 mg/hari
Antihistamin : Dimenhydrinat 3x50 mg
Histaminik : Betahistin 3x8 mg
Antianxietas : Diazepam 15 mg/hari PO
Antiemetik : Domperidon 3 x10 mg
2. Latihan rehabilitasi vestibuler
Epley
Semont
Brandd Daroft
Daftar Pustaka
Edward Yan dan Yelvita Roza. 2014. Diagnosis dan Tatalaksana Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) Berdasarkan
Head Roll Test. Jurnal Kedokteran Unand. 1(3): 77-82.
Bittar et al. 2011. Benign Paroxysmal Positional Vertigo: Diagnosis and Treatment. International Tinnitus Journal. 16(2):
135-45.
Riyanto B. 2004. Vertigo: Aspek Neurologi Jakarta. Jurnal Cermin dunia Kedokteran. 1(144): 41-46.
Bhattacarya et al. 2008. Clinical Practice Guideline: Benigna Paroxysmal Positional Vertigo. Sage Journal. 11(8) 52-71.
Purnamasari, Putu Prida. 2013. Diagnosis and Management Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Jurnal Medika Udayana.
2(6): 1-24.
Bashir,Khalid, Irfan Furqan, dan Peter A. Cameron. 2014. Management of Benign Paroxysmal Vertigo in the Emergency
Department. Journal of The Emergency Medicine Trauma Acute and Care. 14(3): 1-7.
Sacco, Reggina, et al. 2013. Management of Benign Paroxysmal Positional Vertigo: A Randomized Control Trial. Poster
dipresentasikan pada: The 2013 American Collage of Emergency Practician (ACEP) Scienctific Assembly, Seattle, WA.
Leveque, et al. 2007. Surgical Therapy in Intractable Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Otolaryngology-Head and Neck
Surgery Journal. 136(5):693-698.