Anda di halaman 1dari 31

VAKSIN

Mulai Senin, 8 Februari 2021


proses vaksinasi bagi 11.603 tenaga kesehatan
berusia di atas 60 tahun dimulai

• Vaksinasi bagi tenaga kesehatan lansia merupakan upaya pemerintah untuk


dapat melindungi dan memberikan keamanan bagi seluruh tenaga
kesehatan kita tanpa terkecuali. Pemberian vaksin bagi nakes kelompok usia
di atas 60 tahun mulai diberikan.
• Untuk lansia usia 60 tahun atau lebih, vaksin corona bikinan Sinovac ini akan
disuntikkan ke dalam otot (intramuscular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis
dengan selang waktu 28 hari
Apa saja sih aktivitas yang dilakukan? Yuk kita
simak dalam infografis berikut ini.

• Secara teknis pelaksanaan vaksinasi bagi nakes lansia tidak ada


yang berbeda. Hanya saja proses skrining kesehatan akan
dilakukan lebih detail. Dosis vaksin yang akan disuntikkan tetap
sama, yakni dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari.
• Pada tahap pertama, seluruh sasaran vaksinasi mendaftarkan diri dan
mengisi form pendaftaran di meja 1.
• Di tahap kedua, dilanjutkan dengan skrining. Ini untuk melihat status
kesehatan sasaran sekaligus menentukan apakah sasaran boleh diberikan
vaksin atau harus ditunda bahkan dibatalkan. Tahap ini disebut anamnase
• Apabila lolos skrining dan dinyatakan sehat, lalu dilanjutkan dengan
penyuntikan vaksin tahap pertama.
• Setelah di suntik nggak langsung pulang loh. Sasaran harus menunggu
selama 30 menit untuk diobservasi, tahap ini untuk melihat apakah ada efek
samping dari vaksinasi.
• Rencana sasaran vaksinasi COVID-19 di Indonesia adalah berjumlah 181.554.465 orang
penduduk yang berumur diatas 18 tahun. Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya
kekebalan kelompok (herd imunity). Karena ketersediaan jumlah vaksin COVID-19
bertahap, maka dilakukan pentahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama vaksinasi COVID-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia
Kesehatan (SDMK) yang meliputi :
• Tenaga kesehatan
• Asisten tenaga kesehatan
• Tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 adalah 1.468.764
SYARAT
1. Wajib mendaftar di bit.ly/daftar_nakes (link resmi dari Dinkes DKI Jakarta)
2. Hanya untuk tenaga kesehatan yang memiliki STR/SIP aktif atau sedang proses pengurusan
perpanjangan (dibuktikan dengan membawa fotokopi STR/SIP).
3. Wajib bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah/ swasta di DKI Jakarta (Puskesmas/RS/ Klinik/
praktek mandiri/ faskes lainnya) (dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi/ surat
tugas/ ID card)
4. Koas/ peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang bekerja di fasilitas kesehatan
DKI Jakarta dapat mengikuti kegiatan ini.
5. Tidak diperkenankan untuk tenaga admin/ manajemen yang tidak memiliki STR di fasilitas
kesehatan
6. Belum pernah di vaksinasi COVID-19
7. Belum pernah terkonfirmasi COVID-19
8. Berusia 18-59 tahun
9. Lolos pemeriksaan kesehatan di lokasi vaksinasi
Ingat, setelah suntikan kedua masih butuh
waktu supaya antibodi terbentuk

• Sesudah itu, InsyaAllah risiko kita untuk tertular bisa lebih kecil dan para
tenaga kesehatan bisa lebih tenang dalam bekerja
SIAPA SAJA YANG TIDAK BISA DIBERIKAN VAKSIN
COVID-19 SINOVAC
1. Berusia di bawah 18 tahun atau diatas 59 tahun
2. Menderita penyakit ginjal
3. Wanita hamil dan menyusui
4. Tekanan darah diatas 140/90
5. Menderita HIV
6. Memiliki riwayat konfirmasi terpapar virus COVID-19
7. Menderita diabetes mellitus (DM)
8. Menderita penyakit saluran pencernaan kronis
9. Memiliki penyakit paru (Asma, PPOK, TBC)
10.Menderita penyakit autoimun
11.Menderita Sindroma Hiper IgE
12.Menderita penyakit kanker, kelainan darah, defisiensi imun, imunokompromais, dan penerima produk
darah/ transfusi darah
13.Menderita penyakit jantung (gagal jantung/ jantung koroner)
14.Menderita Epilepsy atau penyakit gangguan saraf lainnya
SUDAH DI VAKSIN TETAPI BISA POSITIF
COVID-19???

• Vaksinasi COVID-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan dan perlu


waktu satu bulan untuk ciptakan Imunitas
• Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal dan
suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk
• Vaksin membutuhkan waktu 14-28 hari setelah penyuntikan kedua untuk
membangun jumlah antibodi yang optimum supaya memberikan
perlindungan yang maksimal
SUDAH DI VAKSIN TETAPI BISA POSITIF
COVID-19???

• Vaksin SINOVAC adalah vaksin berisi virus mati atau Inactivated jadi hamper
tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi
• Bila seseorang dinyatakan positif setelah vaksinasi, artinya sudah terpapar
virus COVID-19 tapi tidak menunjukkan gejala
• Yang diharapkan pasca vaksinasi adalah tes antibodi menjadi reaktif, artinya
kekebalan telah terbentuk
Presiden Jokowi di Vaksin

• Setelah 14 hari menerima suntikan pertama vaksin COVID-19, Presiden Joko Widodo beserta penerima vaksin
lainnya melanjutkan suntikan vaksin kedua di Istana Negara pada 27 Januari 2021 lalu
• Presiden berpesan meskipun telah divaksinasi, protocol kesehatan 3M harus terus dijalankan untuk memberikan
perlindungan yang optimal
• Perlu diingat juga, untuk membentuk kekebalan tubuh, vaksin butuh waktu setidaknya 2-3 minggu setelah suntikan
kedua. Jadi tetap disiplin 3M ya
• Usai di vaksin, harapannya para tenaga kesehatan semakin terlindungi dan kuat, sehingga mereka lebih tenang
dalam melayani para pasien
• Keuntungan vaksinasi jauh lebih besar dibanding risikonya. Jadi jangan khawatir apalagi takut untuk divaksin. Buat
kamu kandidat penerima vaksinasi, yuk segera dating ke fasyankes yang telah teregister sebagai tempat pelaksana
vaksinasi
VAKSIN COVID-19
• Vaksinasi COVID-19 adalah upaya serius pemerintah untuk melindungi seluruh
masyarakat. Vaksinasi COVID-19 tahap pertama bagi 1,4 juta nakes telah dimulai
sejak Kamis 14 Januari 2021 secara serentak dan bertahap di 34 provinsi.
• Vaksin itu upaya kita memerangi COVID-19. dengan ikut serta divaksinasi sebagai
tenaga kesehatan, berarti kita mendukung pemerintah untuk mengatasi masalah
COVID-19 ini
• Vaksinasi ini merupakan proses kebersamaan. Tujuan vaksinasi ini bukan kekebalan
individu tapi kekebalan kelompok. Pemerintah mendorong masyarakat ikut serta
melalui pendekatan persuasif.
• Yuk ambil bagian dalam vaksinasi COVID-19, agar semakin bayak masyarakat yang
terlindungi. Jadi jangan ragu di vaksin ya, bersama kita sukseskan program
vaksinasi COVID-19
PELAYANAN VAKSINASI COVID-19 DAPAT
DILAKUKAN DI :

• Puskesmas dan Puskesmas Pembantu


• Klinik Pemerintah/ Swasta
• Rumah Sakit Pemerintah/ Swasta
• Unit Pelayanan Kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
VAKSIN SINOVAC
• Kemasan Corovac untuk uji klinik menggunakan kemasan pre-filled syringe, atau biasa
disingkat PFS, dimana kemasan dan jarum suntik berada dalam satu kemasan.
• Sedangkan vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi pemerintah di kemas
dalam bentuk vial single dose dan tidak akan ada penandaan only for clinical trial karena
telah memperoleh izin penggunaan dari BPOM
• Vaksin COVID-19 buatan Sinovac tidak mengandung vero cell atau sel vero, karena sel
vero hanya digunakan sebagai media kultur untuk media kembang dan tumbuh virus
tersebut untuk proses perbanyakan virus sebagai bahan baku vaksin. Jika tidak
menggunakan media kultur, maka virus akan mati sehingga tidak dapat digunakan
untuk pembuatan vaksin. Setelah mendapatkan jumlah virus yang cukup, maka akan
dipisahkan dari media pertumbuhan dan sel vero ini tidak akan ikut/terbawa dalam
proses akhir pembuatan vaksin. Dengan demikian, pada produk akhir vaksin, sudah
dapat dipastikan tidak akan lagi mengandung sel vero tersebut.
VAKSIN SINOVAC
• Vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang akan digunakan mengandung bahan antara
lain virus yang sudah dimatikan (atau inactivated virus) dan tidak mengandung
sama sekali virus hidup atau yang dilemahkan. Ini merupakan metode paling
umum dalam pembuatan vaksin.
• Bahan selanjutnya adalah Alumunium Hidroksida yang berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan vaksin. Ada pula Larutan fosfat sebagai penstabil
(Stabilizer), dan larutan garam Natrium Klorida untuk memberikan kenyamanan
dalam penyuntikan.
• Vaksin COVID-19 buatan Sinovac juga tidak mengandung bahan seperti boraks,
formalin, merkuri, serta tidak mengandung pengawet. Vaksin yang akan
digunakan di masyarakat telah melalui tahapan pengembangan dan serangkaian
uji yang ketat, sehingga terjamin kualitas, keamanan dan efektifitasnya di bawah
pengawasan BPOM serta memenuhi standar internasional.
VAKSIN SINOVAC

• Vaksin COVID-19 tahap 2 dari Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis dalam bentuk produk jadi
kemasan vial dosis tunggal telah tiba di Indonesia pada Kamis tanggal 31 Desember
2020, dan telah diterima di Bio Farma pada hari yang sama. Dengan demikian, jumlah
vaksin COVID-19 dari Sinovac yang sudah diterima oleh Indonesia sebanyak 3 juta dosis.
• Saat ini seluruh vaksin tersebut, disimpan di tempat penyimpanan khusus di fasilitas
penyimpanan Bio Farma, dengan suhu yang tetap terjaga antara 2- 8 derajat Celcius.
Selain itu, serangkaian pengujian mutu, baik yang dilakukan oleh Bio Farma sendiri,
maupun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) juga telah dilakukan.
• Pengujian ini dilakukan dalam rangka menjaga kualitas dan keamanan produk vaksin
agar terjamin dari mulai diproduksi sampai didistribusikan.
• Vaksin hanya akan digunakan untuk program vaksinasi setelah ada persetujuan
penggunaan darurat yang dikeluarkan Badan POM dan bukan sebagai vaksin untuk uji
klinik.
BIOFARMA

• Bio Farma memang sudah menerima dalam bentuk bulk dua kali. Pertama pada tanggal 12 Januari 2021 sebanyak 15 juta dosis
dengan overfill ada tambahan extra volume 1,5 juta. Jadi totalnya 16,5 juta,“. Dan ini sudah mulai diproduksi dari 14 Januari dan
mudah-mudahan bisa selesai lusa, 11 Februari 2021
• Bambang pun menjelaskan dalam memproduksi sekitar 15 juta dosis vaksin ini, Bio Farma membaginya dalam beberapa batch,
total ada 13 batch.
• "Satu batch kurang lebih 950 ribu dosis. Jadi total mungkin bisa sekitar 13 juta dosis yang sudah kami siapkan di akhir 11 Februari
nanti," jelasnya.
• "Update terakhir dari yang sudah kami produksi sampai tanggal 8 kemarin sudah ada 11 batch dari 13 batch sudah kita
produksi," 
• sebanyak 3 batch vaksin COVID-19 ini sudah memenuhi syarat dan sudah mendapat sertifikat lot release dari BPOM
• "Tapi kita tetap menunggu izin persetujuan penggunaannya dari BPOM walaupun ini sudah rilis," ucap Bambang.
• Kemudian, untuk 10 juta dosis bahan baku vaksin COVID-19 dari Sinovac yang juga sudah tiba di Indonesia pada 2 Februari lalu,
Bambang mengatakan produksinya akan dilakukan jika sekitar 15 juta dosis bahan baku sebelumnya sudah rampung.
• Semua bulk ini setelah diolah menjadi produk jadi terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu, quality control yang ketat
yang dilakukan oleh labortaorium biofarma maupun badan POM. Untuk memastikan bahwa vaksin yang kita hasilkan memenuhi
standar kualitas dan standar mutu yang telah ditetapkan.
COVID-19 VAKSIN

• Kemasan yang berbeda dgn vaksin yg sebelumnya didistribusikan yaitu


CORONAFAC. Kemasan vaksin CORONAFAC yg sebelumnya yg sebanyak 13
juta dikemas dalam single dose atau dosis tunggal 1 vial berisi 1 dosis, dikemas
dalam 1 dus berisi 40 vial, sehingga 1 dus berisi 40 dosis. Sementara kemasan
COVID-19 VAKSIN yang saat ini akan di proses di biofarma nanti akan dikemas
dalam kemasan multi dose, dimana 1 vial berisi 10 dosis, dalam 1 dus akan
dikemas dalam 10 vial, sehingga 1 dus berisi 100 dosis. Perbedaan kemasan ini
tidak membedakan kualitas dari vaksin COVID-19 tersebut.
VAKSIN SINOVAC

• Dengan dikeluarkannya EUA dari BPOM dan sertifikat halal dari MUI untuk
vaksin Sinovac, maka aspek keamanan, mutu, khasiat, dan kehalalan sudah
terpenuhi
• Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin Emergency Use Autorization (EUA)
dari BPOM setelah melihat imunogenisitas, keamanan dan efikasi Sinovac
yang telah sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia
(WHO)
Kemasan SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell)
Inactivated; Only for Clinical Trial
Merupakan vaksin yang diimpor khusus untuk
pelaksanaan Uji Klinis Fase 3 di Bandung. Vaksin
dikemas dalam prefilled syringe (pfs) isi 1 dosis,
kemudian 1 pfs dikemas dalam 1 dus sekunder

Kemasan Coronavac (SARS-CoV-2 Vaccine


Sinovac)
Merupakan vaksin yang diimpor langsung dari
Sinovac. Vaksin dikemas dalam dus berisi 40 vial
(tutup orange/jingga) dimana per vial berukuran 2
mL dan berisi 1 dosis.

Kemasan COVID-19 Vaccine


Vaksin ini diproduksi di Biofarma dan merupakan hasil
kerjasama transfer teknologi dengan Sinovac. Vaksin
dikemas dalam kemasan dus sekunder berisi 10 vial
ukuran 5 mL (tutup navy blue) dimana per vial berisi 10
dosis. Vaksin ini akan didistribusikan ke seluruh Indonesia
VAKSINASI COVID-19

• Vaksinasi COVID-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan dan perlu waktu
kurang lebih satu bulan untuk menimbulkan Imunitas
• Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal dan
suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk
• Vaksin membutuhkan waktu 14-28 hari setelah penyuntikan kedua untuk
membangun antibodi yang optimal supaya memberikan perlindungan maksimal
• Dibutuhkan waktu untuk mencapai kekebalan kelompok (Herd Imunity)
• Vaksinasi Covid-19 pada kelompok lanjut usia (lansia) telah dimulai hari Senin ini (8/2).
Vaksinasi tersebut dianggap baik mengingat risiko kematian pada lansia yang
terpapar Covid-19 cukup tinggi.
• Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah berjalan sejak 13 Januari 2021, dengan
menggunakan Vaksin CoronaVac yang telah memperoleh Emergency Use
Authorization (EUA) dari Badan POM. Sesuai data-data hasil uji klinik yang tersedia
pada saat EUA diterbitkan, penggunaan Vaksin CoronaVac diperbolehkan untuk
kelompok usia dewasa dari 18 hingga 59 tahun.
• Akan tetapi, mengingat angka kematian akibat Covid-19 cukup tinggi pada kelompok
Lanjut Usia (Lansia), Badan POM terus memonitor perkembangan uji klinik pada
lansia yang dilaksanakan di Brazil. Melalui pembahasan bersama Badan POM dengan
Tim Komnas Penilai Obat dan para ahli di bidang vaksin, juga ITAGI terhadap hasil
data uji klinik pada lansia, maka pada tanggal 5 Februari 2021 Badan POM
menerbitkan persetujuan penggunaan vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas.
• Diharapkan dengan adanya persetujuan @bpom_ri untuk populasi lansia tersebut,
angka kejadian inveksi dan angka kematian lansia akibat Covid-19 dapat menurun.
• Vaksin Covid-19 berupa Bahan Baku/Bulk dari Sinovac kembali datang di Indonesia pada
Selasa, 2 Februari 2021. Vaksin yang datang sudah masuk tahapan yang keempat
terhitung sejak awal kedatangan vaksin pada 6 Desember 2020 lalu.
• Selasa 2 Februari 2021, pukul 10.30 WIB datang vaksin ke-4 berbentuk bulk (setengah
jadi) sebanyak 10 juta dosis di bandara Soekarno Hatta, dan akan diolah menjadi Vaksin
Covid-19 di Bio Farma.
• Bila ditotal dengan kedatangan vaksin ketiga sebesar 15 juta dosis, maka ada 25 juta
dosis vaksin yg sudah datang berbentuk bulk.
• Seperti kita ketahui bahwa 3 juta vaksin tahap pertama dan kedua ditujukan untuk
tenaga kesehatan.
• Vaksinasi setelah diberikan kepada tenaga kesehatan, maka tahap berikutnya adalah
untuk para pelayan publik. 25 juta dosis vaksin tahap 3 dan tahap 4 ini akan diberikan
kepada mereka.
• Kedatangan vaksin ini menunjukkan bahwa Pemerintah sudah mengamankan vaksinasi
tahap kedua untuk para pelayan publik. Pemerintah terus bekerja untuk menyelamatkan
rakyat dengan cara mengamankan kebutuhan vaksin melawan Covid-19
Ayo imunisasi

• COVID-19 merupakan penyakit menular yang berdampak bagi kehidupan


masyarakat. Salah satu cara untuk mencegah penularannya adalah dengan
imunisasi. Imunisasi dapat dilakukan dilayanan kesehatan pada seseorang
yg berusia 18-59 tahun dan memiliki kondisi tubuh yang sehat. Lalu
bagaimanakah teknis pelaksanaan imunisasi :
Pertanyaan
• Apa boleh dokter mengizinkan pasien tidak memakai masker lagi setelah divaksin
COVID-19? Jawab : setelah vaksinasi tetap harus melaksanakan protocol kesehatan.
Vaksinasi bukan menggantikan protocol kesehatan. Jika penularan COVID-19 dianggap
sudah terkendali, pemerintah akan memberi petunjuk untuk mengurangi protokol
kesehatan.
• Apa efek samping vaksin COVID-19 yang sering ditemukan? Jawab : efek samping
sistemik contohnya sakit kepala, myalgia, fatig, ada juga yang suhu tubuh nya naik
tetapi tidak tinggi. Efek samping ini umumnya membaik sendiri.
• Jika sudah pernah kena COVID-19, apakah saya perlu divaksin juga? Bukankah
antibody yang terbentuk setelah kena COVID-19 hanya bertahan 3-4 bulan? Jika
memang akan divaksin, berapa lama sejak swab dinyatakan negative? Jawab:
penyintas COVID-19 divaksinasi pada saat antibody sudah tak mempunyai daya
lindung lagi. Berapa lama masa tersebut masih dalam penelitian. Namun pada
prinsipnya akan dilakukan vaksinasi kemudia.
Pertanyaan
• Pada pemberian Sinovac, bagaimana jika kita tidak dapat melaksanakan suntikan
kedua pada hari ke-14, misalnya karena sakit atau ada halangan lain? Jawab :
suntikan kedua dapat diberikan paling lambat 28 hari setelah suntikan pertama. Jika
dilakukan setelah 28 hari kemungkinan, titer antibody neutralisasi yang terbentuk
mungkin kurang
• Apakah ada obat yang tidak boleh dikonsumsi sebelum pemberian vaksin COVID-
19? Jawab : obat yang dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh, seperti
misalnya sitostatika dan steroid dosis tinggi, sebaiknya tidak diberikan vaksin
COVID-19
• Apakah vaksin dapat diberikan jika pasien sedang batuk dan flu tapi swab negative?
Jika tidak, berapa lama harus menunggu setelah sembuh dari flu dan batuk tsb?
Jawab : tunggu setelah batuk pilek sembuh, kemudian jadwalkan kembali vaksinasi
Kenapa sih kita di perlu vaksinasi COVID-19?

1. Menurunkan kesakitan dan kematian akibat COVID-19


2. Vaksin merupakan produk yang dapat menstimulasi sistem kekebalan
(imun) tubuh manusia. Meningkatkan imunitas tubuh, Melindungi dan
memperkuat sistem kesehatan menyeluruh. Mendorong herd imunity
dalam mencegah penyebaran COVID-19
• Ida : selamat siang mba, perkenalkan saya apoteker ida yang sedang bekerja di rumah sakit margono.
kalo boleh tau dengan mba siapa
• Ima : koas
• Ida : sekarang kan lg masa pandemic COVID-19 ya mba, yang diharuskan menerapkan protocol
kesehatan, salah satu upaya nya yaitu divaksin COVID-19. apakah mba sebelumnya sudah di vaksin?
• Ima : belum, emang cara kerja vaksin gmn?
• Ida : Vaksin itu adalah virus yang dimatikan, kan masuk ke dalam tubuh yg akan merangsang
pembentukan antibody spesifik untuk menyerang vaksin tersebut. Jika dikemudia hari tubuh terpapar
virus COVID-19 yang sebenarnya maka tubuh sudah memiliki antibody untuk memerangi si virus
tersebut.
• Ima : emm berarti efektf ya mba agar terhindar dari penyakit covid-19
• Ida : iya berdasarkan uji klinis, vaksin ini halal,aaman dan efektif. Efektivitas vaksin COVID-19 buatan
sinovac China di Indonesia sekitar 65%.
Ima : berarti kl udh di vaksin, masih BISA POSITIF COVI ngga???

Ida : Vaksin SINOVAC adalah vaksin berisi virus mati atau Inactivated jadi hamper tidak mungkin
menyebabkan seseorang terinfeksi. Jika setelah vaksinasi ternyata mba positif covid-19
kemungkinan mba sebelum di vaksin ternyata mba sudah terpapar virus covid ini tetapi tidak
menunjukkan gejala. Vaksin ini dapat meningkatkan imunitas tubuh, Melindungi dan memperkuat
sistem kesehatan menyeluruh. Mendorong herd imunity dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Vaksin itu upaya kita memerangi COVID-19. dengan ikut serta divaksinasi sebagai tenaga
kesehatan, berarti kita mendukung pemerintah untuk mengatasi masalah COVID-19 ini. Vaksinasi
ini merupakan proses kebersamaan. Tujuan vaksinasi ini bukan kekebalan individu tapi kekebalan
kelompok. Pemerintah mendorong masyarakat ikut serta melalui pendekatan persuasif.

Ima : emg setelah di vaksin, ada efek samping yg muncul ngga mba

Ida : ada 2 efek samping yaitu efek samping di tempat suntikan dan efek samping seluruh tubuh.
Efek samping di tempat suntikan itu contohnya timbul kemerahan, nyeri, dan bengkak.
Sedangkan yg seluruh tubuh contohnya sakit kepala, myalgia/ nyeri otot, fatig/ lelah, ada juga
yang suhu tubuh nya naik tetapi tidak tinggi. Tp mba tenang saja, efek samping ini ga bertahan
lama kook, jd nanti setelah divaksin kami akan observasi selama 30 menit. Jika sudah tidak ada
keluhan lg, maka mba bisa pulang
• Ima : biasanya kl habis di vaksin timbul kemerahan di kulit, itu gpp mba?
• Ida : reaksi kemerahan di kulit biasanya akan hilang sendiri, tp kl kemerahannya ga ilang2, mba
tenang saja, saya akan berikan obat. Gimana mba ada yg mau ditanyakan?
• Ima : kl boleh tau, bayar berapa ya?
• Ida : jd vaksinasi merupakan program pemeritah, sehingga mba tenang saja, mba tidak harus
membayar alias gratis. Ohya ada yg mau ditanyakan lg mba? Atau mba sudah di vaksin?
• Ima : iya sudah
• Ida : sebelunya saya izin memberikan informasi terkait kandungan vaksin sinovac. Jd Vaksin ini
sudah dilakukan pengujian, sudah terbukti aman oleh BPOM dan seuai standar internasional.
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang akan digunakan mengandung :
- virus yang sudah dimatikan (atau inactivated virus) dan tidak mengandung sama sekali virus hidup
atau yang dilemahkan.
- Alumunium Hidroksida yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan vaksin.
- Larutan fosfat sebagai penstabil (Stabilizer)
- larutan garam Natrium Klorida untuk memberikan kenyamanan dalam penyuntikan.
• Ima : oh jd kandungannya kyk gitu.
• Ida : vaksin corona bikinan Sinovac ini akan disuntikkan ke dalam otot (intramuscular)
sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari. Pada tahap pertama,
mba mendaftarkan diri dan mengisi form pendaftaran .kemudian dilanjutkan dengan
skrining untuk melihat status kesehatan sekaligus menentukan apakah mba boleh
diberikan vaksin atau harus ditunda bahkan dibatalkan. Tahap ini disebut anamnase.
Apabila lolos skrining dan dinyatakan sehat, lalu dilakukan penyuntikan di lengan atas
secara intramuscular dengan dosis 0,5 mLsebagai tahap pertama. Setelah di suntik
nggak langsung pulang loh. Mba menunggu selama 30 menit untuk diobservasi, melihat
ada efek samping yg timbul. Setelah 28 hari, mba melakukan vaksinasi tahap kedua.
Vaksin membutuhkan waktu 14-28 hari setelah penyuntikan kedua untuk membangun
jumlah antibodi yang optimum supaya memberikan perlindungan yang maksimal
• Perlu diingat juga, untuk membentuk kekebalan tubuh, vaksin butuh waktu setidaknya 2-
3 minggu setelah suntikan kedua. Jadi tetap disiplin 3M ya
• Usai di vaksin, harapannya para tenaga kesehatan semakin terlindungi dan kuat,
sehingga mereka lebih tenang dalam melayani para pasien
• Keuntungan vaksinasi jauh lebih besar dibanding risikonya. Jadi jangan khawatir apalagi
takut untuk divaksin. Buat kamu kandidat penerima vaksinasi, yuk segera dating ke
fasyankes yang telah teregister sebagai tempat pelaksana vaksinasi

Anda mungkin juga menyukai