Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum. TNI AL sebagai bagian integral dari TNI ikut berperan aktif dalam
pembinaan kesehatan guna mendukung pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.Tugas pokok kesehatan TNI AL adalah melaksanakan dukungan
kesehatan pada operasi dan latihan, pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AL yang
salah satu kegiatannya melakukan upaya kesehatan preventif di lingkungan TNI AL.
Upaya kesehatan preventif merupakan salah satu pembinaan kesehatan dilingkungan TNI
AL yang berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan prajurit TNI AL beserta
keluarganya, dimana kesehatan preventif dilaksanakan secara bertingkat sesuai
kemampuan masing-masing fasilitas kesehatan.
Koarmabar merupakan komando utama pembinaan dan operasional armada
wilayah barat yang memiliki tugas pokok membina kemampuan unsur-unsur SSAT,
membina potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan, keamanan Negara di laut,
melaksanakan operasi laut sehari-hari dan operasi tempur laut untuk pengendalian laut
dan proyeksi kekuatan ke darat lewat laut dalam rangka penegakan kedaulatan dan
hukum di laut. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diperlukan kesehatan prajurit
yang prima guna meningkatkan semangat tempur yang tinggi.
Diskes Koarmabar bertanggung jawab dalam pembinaan kesehatan personel
Koarmabar berusaha mengoptimalkan upaya kesehatan untuk mendukung tugas pokok
Koarmabar agar memberikan hasil yang optimal bagi kesehatan seluruh personel TNI AL
secara berkualitas, menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan maka diperlukan
adanya perencanaan strategi, salah satu caranya adalah dengan melaksanakan upaya
kesehatan preventif bagi seluruh personel di lingkungan koarmabar baik yang berada di
mako koarmabar maupun personel yang ada di kapal.
Penyelenggaraan kesehatan TNI AL di bidang kesehatan preventif adalah salah
satu unsur pendukung dalam terselenggaranya kegiatan pembinaan kesehatan TNI AL.
Kesiapan penyelenggaraan binkes di bidang kesehatan preventif akan memberikan
pengaruh secara langsung terhadap keberhasilan pelaksanaan upaya kesehatan TNI AL.
Upaya kesehatan preventif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
kesehatan yang berorientasi kepada pencegahan dan penanganan terhadap suatu
2

penyakit serta pendeteksian dini masalah kesehatan dengan tujuan mencapai


keberhasilan mutu peningkatan kesehatan seluruh personel Koarmabar.
Dalam melaksanakan kesehatan preventif di koarmabar banyak kendala sehingga
proses pelaksanaan kesehatan preventif tidak berjalan optimal. Dengan keterbatasan
material kesehatan dalam melaksanakan kesehatan preventif dan juga sumber daya
manusia yang terbatas inilah yang menyebabkan upaya kesehatan preventif tidak berjalan
optimal.

2. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang
pentingnya kesehatan preventif guna mengoptimalkan fungsi kesehatan di
Koarmabar.
b. Tujuan dari penyusunan ini adalah memberikan masukan dan saran kepada
pimpinan TNI AL dalam rangka meningkatkan upaya kesehatan preventif di Diskes
Koarmabar dalam menunjang tugas pokok Koarmabar.

3. Metode Pendekatan. Metode pendekatan yang digunakan dalam


penyusunan karya tulis ini adalah menggunakan metode Analisis Deskriptif dan
pengalaman penulis selama berdinas.

4. Ruang Lingkup. Ruang lingkup permasalahan yang di angkat dalam penulisan


karya tulis ini adalah mengenai keterbatasan dukungan material kesehatan dan
keterbatasan personil dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan preventif di
koarmabar.

5. Sistematika.

Karya tugas akhir ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Bab I : Pendahuluan
b. Bab II : Dasar Pemikiran
c. Bab III : Kondisi Kesehatan Preventif Saat Ini
d. Bab IV: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

e. Bab V : Kondisi Kesehatan Preventif Yang Diharapkan


f. Bab VI: Upaya-Upaya
g. Bab VII: Penutup
3

6. Pengertian pengertian.

a. Pelayanan kesehatan TNI Angkatan Laut adalah segala upaya kesehatan


yang meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
diselenggarakan di fasilitas kesehatan TNI Angkatan Laut dalam rangka
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan personel TNI Angkatan Laut
beserta keluarganya
b. Material kesehatan (matkes) adalah suatu bahan yang meliputi bekal
kesehatan (bekkes) dan alat kesehatan (alkes) yang diperlukan untuk
mengoperasikan, memelihara, melengkapi dan mendukung satuan-satuan TNI,
dimana material tersebut dapat rusak, aus, hilang, hancur atau habis dalam
pemakaian dan harus disediakan gantinya 1.
c. Bekal kesehatan (bekkes) adalah obat atau bahan obat, alat kesehatan dan
bahan kesehatan lainiunya yang habis pakai digunakan untuk menunjang teknis
kesehatan, pengobatan atau pembuatan obat.
d. Alat kesehatan (alkes) adalah material kesehatan yang tidak habis pakai
dimana dapat digunakan untuk pemeliharaan atau perawatan kesehatan,
diagnosa penyembuhan, peringanan atau pencegahan penyakit, kelainan badan
atau gejalanya.

BAB II
DASAR PEMIKIRAN

7. Umum. Dinas Kesehatan Koarmabar selaku fasilitas kesehatan TNI AL


senantiasa berperan aktif dalam memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan secara
optimal guna mendukung tugas pokok Koarmabar. Dalam rangka menjalankan tugas
pokok tersebut, salah satu tugas pokok Diskes Koarmabar yaitu melaksanakan fungsi
melaksanakan pelayanan kesehatan preventif.

1
Petunjuk Teknik Nomor JUKNIK/011/XI/88/DITKES tentang Pembinaan Material Kesehatan
4

Adapun pelayanan kesehatan preventif yang dilakukan Diskes Koarmabar di


dukung dengan landasan yuridis yang merupakan dasar hukum meliputi perundang-
undangan serta aturan atau kebijakan dari TNI AL yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan preventif.

8. Dasar Yuridis

a. Undang-undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


Pasal 48 dan pasal 97. Kesehatan Matra sebagai bentuk khusus upaya
kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam lingkungan matra yang serba berubah maupun dilingkungan darat,
laut, dan udara.Kesehatan matra meliputi kesehatan lapangan, kesehatan
kelautan dan bawah air serta kesehatan kedirgantaraan.

b. Skep Panglima TNI Nomor Skep/407/XII/2003 tanggal 15 Desember 2003


tentang Dukungan Kesehatan. Dukungan Kesehatan adalah penyelenggaraan
bantuan administrasi kesehatan yang ditujukan baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk penggunaan kekuatan TNI yang dilaksanakan oleh unsur kekuatan
TNI, yang bertujuan untuk mengembalikan penderita/korban secepat mungkin ke
kondisi semula atau menyiapkan evakuasi penderita lebih lanjut, meliputi
pengumpulan, perawatan darurat, perawatan rumah sakit dan evakuasi personel
yang sakit maupun yang luka serta melaksanakan pengawasan sanitasi,
pencegahan wabah penyakit di daerah operasi.

c. Skep Kasal Nomor : Kep/1075/VII/2012 tanggal 23 Juli 2012 tentang


Daftar Susunan Personel (DSP) Diskes Koarmabar. Daftar Susunan
Personel (DSP) berisi susunan struktur organisasi Diskes Koarmabar yang dipimpin
oleh Kepala Diskes Koarmabar yang disingkat Kadiskesarmabar, dimana dalam
melaksanakan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Pangarmabar,
dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibawah koordinasi dan pengarahan
Kasarmabar.
5

9. Dasar Teoritis. Pelayanan kesehatan menurut pengertian Dinas


Kesehatan Angkatan Laut, adalah segala kegiatan kesehatan yang ditujukan untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat TNI yang setinggi-tingginya dan dilaksanakan
oleh unsur kesehatan Dephankam dan TNI.Dimana pelayanan kesehatan ini ditujukan
untuk mencapai derajat kesehatan anggota TNI Angkatan Laut beserta keluarganya yang
setinggi-tingginya dan dilaksanakan oleh unsur kesehatan TNI Angkatan Laut.
Pelayanan kesehatan ini merupakan satu kesatuan dalam Sistem Pembinaan
Kesehatan TNI Angkatan Laut. Sistem Pembinaan Kesehatan TNI Angkatan Laut ini
sendiri adalah salah satu subsistem dari sistem pembinaan kesehatan TNI dan
merupakan suatu rangkaian proses kegiatan di bidang kesehatan yang berlanjut dan
terkoordinasikan guna menyelenggarakan tugas kewajiban kesehatan TNI AL.

BAB III
KONDISI PELAYANAN KESEHATAN PREVENTIF SAAT INI

10. Umum. Diskes Koarmabar merupakan unsur pelaksana pada tingkat markas
komando Armada RI wilayah barat yang bertugas melaksanakan dukungan dan pelayanan
kesehatan guna menunjang tugas pokok sehari-hari Koarmabar. Adapun setiap personel
kesehatan yang berada di Diskes Koarmabar dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya
secara efektif dan efisien sehingga dapat memperkuat segenap jajaran tugas yang ada
dalam melaksanakan dukungan dan pelayanan kesehatan di lingkungan Koarmabar.
Namun dalam pelaksanaannya terkadang masih belum maksimal, hal ini disebabkan
keterbatasan dalam pemenuhan jumlah personel kesehatan baik dari segi kuantitas
maupun kualitasnya, seta kurangnya pengetahuan tentang kesehatan preventif.
6

11. Personel Diskes Koarmabar. Diskes Koarmabar dalam melaksanakan


tugasnya tidak lepas dari personel kesehatan yang ada walaupun terbatas jumlahnya dan
belum memenuhi DSP sehingga dalam memberikan pelayanan kesehatan preventif masih
sering mengalami kendala. Ditambah lagi Frekuensi kerja yang tinggi di diskes koarmabar
seringkali dalam memberikan pelayanan kesehatan adalah personel yang jaga saat itu.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan preventif, Diskes Koarmabar
terkadang menghadapi kendala atau masalah.Salah satu permasalahan tersebut adalah
tidak diimbanginya kemampuan yang profesional dari personel kesehatan Diskes
Koarmabar sendiri yang berakibat belum optimalnya pelayanan yang diberikan. Hal ini
bisa juga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Pembinaan administrasi personel kesehatan yang belum optimal dalam
membentuk personel kesehatan yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan
sumber daya personel yang professional.
b. Belum meratanya tingkat kemampuan atau profesionalisme personel kesehatan
sebagai unsur pelaksana dukungan kesehatan.
c. Minimnya pelatihan-pelatihan kesehatan bagi personel kesehatan di Diskes
Koarmabar.

Tabel 1. Daftar Jumlah personel Diskes Koarmabar


No. Korp/Kejuruan Jumlah sesuai DSP Jumlah Riil di
Diskes Koarmabar
1 K 24 18
2 BS 1 0
3 Rum 30 13
4 Apm 10 24
5 Kes 8 3
6 Far 5 1
7 Rkg 2 6
8 Mes 4 1
9 Min 9 4
10 Pdk 1 0
11 Sus 1 1
12 Ttu 7 4
13 Bs 3 0
14 Bah 0 3
15 Bek 0 1
16 Mer 0 1
17 Ttg 0 1
7

JUMLAH 105 81
Sumber :
Skep Kasal Nomor : Kep/1075/VII/2012 tanggal 23 Juli 2012 tentang Daftar Susunan Personel
(DSP) Diskes Koarmabar.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan tidak lepas dari kebutuhan dukungan jumlah
personel medis, paramedis serta material kesehatan. Adapun jumlah personel kesehatan
Diskes Koarmabar sering terbatas akibat frekuensi kegiatan yang tinggi di Diskes
Koarmabar, antara lain kegiatan layar, urikkes, melaksanakan Dukkes luar, mengikuti SP
baik kegiatan di dalam maupun di luar Koarmabar, mengikuti pelatihan-pelatihan, dan lain-
lain. Sehingga dalam melaksanakan pelayanan kesehatan preventif sering menggunakan
personel yang tersisa dimana terkadang keahlian dan korps personel tersebut belum
sesuai dengan kebutuhan penugasan saat itu.

Bagan 1. Struktur Organisasi Diskes Koarmabar

KADISKES Keterangan:
PAUR TU KAUR TU Terisi personel
Belum terisi personel
KASUBDIS KESLA KASUBDIS KESUM KASUBDIS MINKES

KASI KESTASAIR KAURKESTASAIR KASI KESPREV KASI KUREHAB KASI MINPERS


KASI KESBAIR KAUR KESBAIR KAUR HYSAN
KA. BK KASI MATKES
KASI KESUD KAUR KESKERJA PAUR WAT KASI INKES
KASI DUKKES KAUR URIKKES
PAUR KESLA KASI BEKKES
PAUR KESUM

PAUR POLGI

12. Material Kesehatan. Diskes Koarmabar selaku satker yang melaksanakan


fungsi pelayanan kesehatan preventif di lingkungan armada barat Indonesia terutama
pada fungsi pelayanan di seluruh KRI di bawah jajaran koarmabar seringkali mengalami
kendala dalam hal stock material kesehatan untuk mendukung fungsi pelayanan
kesehatan preventif. Banyaknya material kesehatan yang masih mengalami kekurangan
terkadang masalah yang terjadi di lapangan, banyak anggota koarmabar yang tidak
mendapat pelayanan kesehatan preventif. Dengan adanya kekurangan material ini, maka
fungsi pelayanan kesehatan preventif tidak berjalan optimal.
8

Dikarenakan fungsi kesehatan preventif tidak berjalan optimal menimbulkan


dampak tidak teridentifikasinya suatu penyakit pada semua personil di diskes koarmabar
dan bukan hanya itu dampak lain yang ditimbulkan adalah pencegahan terhadap suatu
penyakit yang dinilai dapat menimbulkan dampak besar tidak dapat diatasi atau tidak
biasa dilaksanakan secara menyeluruh.
Untuk pelayanan kesehatan preventif di seluruh KRI di bawah jajaran koarmabar
juga tidak berjalan optimal. Kurangnya material kesehatan untuk melakukan upaya fogging
menyebabkan upaya pelayanan kesehatan di KRI tidak berjalan optimal. Dengan adanya
kasus seperti ini maka banyak awak KRI mengeluh dikarenakan banyak hewan pengerat
dan binatang-binatang lain yang menyebabkan menurunnya fungsi kesehatan dalam kapal
sehingga wabah penyakit yang dibawa hewan-hewan tersebut dapat menginfeksi masuk
ke dalam tubuh manusia.

13. Program Perencanaan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Preventif


Sebelum dilaksanakannya program pelayanan kesehatan preventif, maka seluruh
personel diskes koarmabar diberikan arahan tentang program apa saja yang ingin dicapai
terhadap pelayanan kesehatan preventif baik yang akan dilakukan di tahun berjalan
maupun di tahun yang akan datang.
Beberapa program yang telah direncanakan terkadang tidak berjalan optimal
dikarenakan dalam hal penyusunan tidak dibentuk susunan kepanitiaan terhadap program
yang akan dilaksanakan, sehingga pada waktu pelaksanaan sering terjadi kendala
kekurangan material kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan preventif maupun
kekurangan personel pada waktu pelaksanaan.

14. Promosi Kesehatan Promosi kesehatan terhadap


seluruh personel Koarmabar sangat kurang frekuensinya, padahal promosi kesehatan
merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap suatu penyakit dan mengurangi resiko
penularan penyakit yang diakibatkan oleh orang atau hewan yang berdampak terhadap
manusia.
Promosi kesehatan merupakan asupan pengetahuan kesehatan baik terhadap
anggota kesehatan maupun tenaga non kesehatan agar dirinya memiliki ilmu
pengetahuan dasar tentang kesehatan sebelum dirinya terinfeksi oleh suatu penyakit.
Promosi kesehatan juga merupakan upaya yang menjelaskan tentang prosedur
kebersihan terhadap suatu lingkungan serta penanganan kebersihan terhadap suatu
tempat atau lingkungan.
9

BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

15. Umum. Dinas Kesehatan Koarmabar dalam melaksanakan tugas dan


tanggung jawabnya untuk memberikan pelayanan kesehatan diselenggarakan
semaksimal dan seefektif mungkin. Kenyataan yang terjadi dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan preventif oleh Diskes Koarmabar senantiasa masih menemui
beberapa kendala yang secara tidak langsung berpengaruh dalam kegiatan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan tersebut. Permasalahan-permasalahan yang
muncul dan mempengaruhi dalam memberikan pelayanan kesehatan preventif tidak lepas
dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhi baik faktor dari luar (eksternal) maupun dari
dalam (internal) Diskes Koarmabar. Diharapkan dari faktor-faktor tersebut dapat dicari
suatu jalan keluarnya sehingga Diskes Koarmabar dapat memberikan pelayanan
kesehatan preventif yang optimal.

16. Faktor Eksternal.

a. Koordinasi dengan Satuan Samping. Dalam memberikan pelayanan


kesehatan preventif yang optimal, diperlukan dukungan material kesehatan yang
maksimal sesuai dengan PUT yang di ajukan oleh Diskes Koarmabar kepada
Diskesal. Dalam hal ini, diperlukan koordinasi baik koordinasi di dalam lingkup
Diskes Koarmabar sendiri, maupun dengan satuan samping yang terlibat sehingga
informasi yang diterima jelas dan akurat serta bisa memberikan dampak pada
pelayanan kesehatan preventif yang optimal.
b. Mengikut sertakan anggota Diskes Armabar Pada Suatu Kegiatan
Kursus dan Latihan. Jumlah personel Diskes Koarmabar belum sesuai
dengan DSP, begitu pula dengan latar belakang pendidikan dan korp/kejuruannya.
Jumlah personel yang memadai tentunya akan memperkuat kekuatan Diskes
Koarmabar dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan preventif secara
optimal. Sedangkan latar belakang pendidikan yang baik tentunya menunjukkan
kualitas dan kemampuan seseorang, walaupun hal ini tidak mutlak adanya akan
tetapi tetap perlu mendapat perhatian penting. Berkaitan dengan kemampuan
medis perorangan personel kesehatan Diskes Koarmabar.
10

Dengan melihat kurangnya jumlah personil dan ilmu pengetahuan yang


dimiliki. Maka Diskes Koarmabar seharusnya mengambil kesimpulan bahwa kursus-
kursus yang diadakan di luar seharusnya dikuti oleh seluruh anggota Diskes
Koarmabar. Sehingga Anggota Diskes Koarmabar mempunyai pengetahuan dan skill
dalam melakukan kegiatan kesehatan preventif.
Latihan-latihan kesehatan di luar satker diskes koarmabar perlu dijadikan
perhatian yang penting, dikarenakan semakin banyaknya latihan akan menambah
kemampuan personel diskes koarmabar.

17. Faktor Internal.

a. Anggaran. Diskes Koarmabar dalam pelaksanaan dukungan dan


pelayanan kesehatan memperoleh dana anggaran berupa DPK dan RBK. Dana
DPK dan RBK yang turun tiap tahunnya terbagi dalam empat semester, setiap
triwulan sekali dana anggaran tersebut cair dan dapat digunakan untuk mendukung
operasional dukungan dan pelayanan kesehatan di Diskes Koarmabar. Turunnya
dana anggaran tersebut dalam pelaksanaannya tidak tepat waktu sesuai dengan
teorinya, yang mengakibatkan pelayanan kesehatan tidak berjalan optimal.

b. Duplikasi tugas personel Diskes Koarmabar. Personel kesehatan


yang berada di diskes koarmabar masih mengalami kekurangan. Yang mana
personel tersebut juga memiliki tugas melaksanakan dukungan kesehatan pada
kegiatan-kegiatan di Koarmabar serta juga melakukan kegiatan layar yang tidak
ditentukan waktunya. Diskes Koarmabar juga telah mengajukan permintaan
penambahan personel kepada Diskesal dan Disminpersal baik medis maupun non
medis untuk ditempatkan di fasilitas kesehatan Diskes Koarmabar sesuai DSP
guna memenuhi kebutuhan organisasi Diskes Koarmabar dengan memperhatikan
kuantitas, kualitas, dan tetap mengutamakan prinsip professional, efektif, efisien,
dan modern.

C. Minimnya Pembuatan Laporan Selesai Kegiatan. Laporan akhir


kegiatan atau laporan revisi kegiatan sangat penting untuk dibuat. Penyusunan
pembuatan laporan ini dibuat berdasarkan tata urutan rangkaian kegiatan kesehatan
preventif. Dimulai dari persiapan matkes sebelum dilaksanakannya kegiatan, jumlah
11

personel, hingga perhitungan jumlah material yang dipakai disesuaikan dengan


kondisi yang ada.

Laporan akhir kegiatan banyak sekali fungsinya, terutama untuk kegiatan


berikutnya agar berjalan efektif dan efisien. Laporan akhir kegiatan juga berguna
sebagai laporan pertanggung jawaban terhadap pimpinan yang lebih tinggi,
sehingga pimpinan mengerti terhadap kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan
dan menjadi bahan evaluasi bagi kegiatan berikutnya agar berjalan lebih efektif dan
efisien.

BAB V
KONDISI PELAYANAN KESEHATAN PREVENTIF YANG DIHARAPKAN
12

18. Umum. Diskes Koarmabar sebagai salah satu fasilitas kesehatan TNI AL
diharapkan memiliki personel yang cukup dengan rencana kebutuhan DSP dan setiap
personel mempunyai pengetahuan dan kemampuan di bidang kesehatan preventif.
Dengan terpenuhinya jumlah personel sesuai dengan DSP disertai pengetahuan dan
keterampilan tentang kesehatan preventif, maka diharapkan :
a. Dapat melaksanakan pelayanan kesehatan preventif bagi seluruh personel
Koarmabar secara optimal.
b. Mengurangi jumlah anggota yang sakit.
c. Menurunkan penyebaran wabah penyakit yang disebabkan beberapa hewan
yang ada di kapal KRI.
d. Memberantas seluruh hewan-hewan yang bersinggah di KRI.
e. Mengoptimalkan fungsi pengobatan terhadap beberapa penyakit menular di
lingkungan koarmabar.

19. Personel Diskes Koarmabar. Terselenggaranya dukungan dan pelayanan


kesehatan yang baik tidak terlepas dari tercukupinya jumlah personel kesehatan.Adapun
di Diskes Koarmabar untuk tenaga kefarmasian sangat kurang jauh dari jumlah kebutuhan
yang ada dalam DSP, sehingga dalam melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan sering
terjadi kendala.
Diharapkan tersedianya jumlah personel kesehatan yang di dukung dengan
keterampilan tenaga personel kesehatan yang memadai sehingga dapat mendukung
tercapainya dukungan dan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai harapan.
Adapun Daftar Susunan Personel (DSP)Dinas Kesehatan Koarmabar yang
diharapkan dapat dilaksanakan melalui metode pendekatan stuktural maupun
fungsional.Organisasi Dinas Kesehatan Koarmabar adalah sebagai berikut :
a. Esselon Pimpinan/Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes).
b. Esselon Pembantu Pimpinan/Staf Pelayanan yang meliputi :
1) Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU)
a) Paur TU
b) Ur Agenda / Arsip Rahasia
c) Paur Agenda / Arsip
d) Ur Verbal / Takah
e) Ur Data 1
f) Ur Data 2
g) Caraka
h) Ur Lam 1
i) Ur Lam 2
j) Pengemudi Ambulance 1
k) Pengemudi Ambulance 2
l) Pengemudi Ambulance 3
m) Ur Perpustakaan
c. Esselon Pelaksana yang meliputi :
1) Kepala Sub Dinas Kesehatan Umum (Kasubdis Kesum), membawahi :
a) Kepala Seksi Kuratif dan Rehabilitatif
13

1) Ur Rehabilitasi Medik
2) Ur Kuratif
b) Kepala Seksi Preventif
c) Kepala Urusan Hygiene dan Sanitasi
1) Ur Hygiene Kapal
2) Ur Hygiene Air/Makanan 1
3) Ur Hygiene Air/Makanan 2
4) Ur Sanitasi
5) Ur Wasbrantas Tikus
6) Ur Gas Fumigasi 1
7) Ur Gas Fumigasi 2
8) Ur Racun
9) Ur Semprot 1
10)Ur Semprot 2
11) Ur Harkan
d) Kepala Urusan Kesehatan Kerja
1) Ur Kes Kerja
2) Ur Mikro / WBGT
3) Ur Analisa Gas Debu
4) Ur Bising dan Getaran
e) Kepala Urusan Urikkes

1) Ur Urikkes 1
2) Ur Urikkes 2
3) Ur Luhkes 1
4) Ur Luhkes 2
2) Kepala Sub Dinas Kesehatan Laut (Kasubdis Kesla), membawahi :
a) Kepala Seksi Kesehatan Atas Air
1) Kaur Kestasair
2) Ur Kes Tasair 1
3) Ur Kes Tasair 2
b) Kepala Seksi Kesehatan Bawah Air
1) Kaur Kesbair
2) Ur Duk Kesbair 1
3) Ur Duk Kesbair 2
c) Kepala Seksi Kesehatan Udara
1) Ur Min Kesud
2) Ur Kesud 1
3) Ur Kesud 2
d) Kepala Seksi Dukungan Kesehatan
1) Ur Min Dukkes
2) Ur Dukkes 1
3) Ur Dukkes 2
3) Kepala SubDinas Administrasi Kesehatan (Kasubdis Minkes),
membawahi :
14

a) Kepala Seksi Administrasi Personel


1) Ur Watpers
2) Ur Data Pers 1
3) Ur Data Pers 2
b) Kepala Seksi Material Kesehatan
1) Ur Alkes
2) Ur Sediaan

3) Ur Kontener 1
4) Ur Kontener 2
5) Ur Kontener 3
6) Ur Elektro Medis
c) Kepala Seksi Informasi Kesehatan
1) Ur Evaluasi
2) Ur Data
d) Kepala Seksi Perbekalan Kesehatan
1) Ur Bekkes
2) Ur Sediaan
3) Ur Yan KRI
4) Ur Alkes
5) Ur Kartu Stok
6) Ur Obat
4) Kepala Balai Kesehatan
- Ur TU
- Ur Min
- Ur Data
- Caraka
- Ur Lam
a) Perwira Urusan Kesehatan Laut
1) Ur Urikkes
2) Ur Prev
b) Perwira Urusan Kesehatan Umum
1) Ur Polum
2) Perawat Pelaksana Lanjutan
3) Ur Lab
4) Bidan Pelaksana
5) Ur Far
c) Perwira Urusan Perawat
1) Ur Watum
2) Perawat Pelaksana
3) Bidan Pelaksana Lanjutan

d) Perwira Urusan Poli Gigi


1) Ur Polgi
2) Ur Labtekgi
3) Tekhniker Gigi Pelaksana
15

20. Material Kesehatan. Material kesehatan merupakan salah satu sumber daya
kesehatan yang menjadi aset dan modal yang dibutuhkan untuk pemeliharaan dan
meningkatkan kesehatan personel TNI AL maupun untuk mewujudkan derajat kesehatan
setinggi-tingginya bagi personel TNI AL beserta keluarganya.
Material kesehatan diharapkan dapat dipenuhi sesuai dengan standard kesehatan
Diskes Koarmabar dengan pertimbangan antara lain dapat mencapai tingkat kegunaan
yang optimal, mampu menunjang kebutuhan pelayanan yang ada, tepat dalam mutu,
jumlah, jenis dan berdasarkan skala prioritas.

21. Perencanaan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Preventif. Dalam


pelaksanaan kegiatan di diskes koarmabar harus dibuat perencanaan kegiatan supaya
seluruh kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Perencanaan kegiatan preventif yang baik
bila dilakukan penyusunan organisasi dan pembagian tugas yang jelas terhadap personel
yang terlibat.
Perencanaan yang lengkap meliputi perencanaan keuangan, perencanaan jumlah
personel, perencanaan jabatan yang dimiliki setiap personel, perencanaan jadwal
kegiatan dari kesehatan preventif, perencanaan perhitungan seluruh satker berikut
kekuatannya serta perencanaan yang berhubungan dengan prosedur pelaksanaan.
Material kesehatan di Diskes Koarmabar masih kurang tercukupi akibat tingginya
kegiatan dukungan dan pelayanan kesehatan, selain itu droping material kesehatan dari
Diskesal yang tidak sesuai dengan PUT mengakibatkan pelaksanaan dukungan dan
pelayanan kesehatan belum optimal.
Dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait khususnya Diskesal, diharapkan
ketersediaan material kesehatan dapat tersedia sesuai dengan permintaan akan
kebutuhan di Diskes Koarmabar. Sehingga pelaksanaan dukungan dan pelayanan
kesehatan di wilayah Koarmabar dapat berjalan dengan maksimal sesuai dengan
harapan personel TNI Angkatan Laut Koarmabar.

22. Promosi Kesehatan Promosi kesehatan harus dibuat berkala di lingkungan


Koarmabar, dengan adanya promosi kesehatan di lingkungan koarmabar dan diterima
oleh seluruh anggota baik itu anggota kesehatan maupun non kesehatan, diharapkan
dapat meningkatkan derajat kesehatan di lingkungan koarmabar.
Promosi kesehatan berisi topic tentang pencegahan terhadap suatu penyakit,
bahaya suatu pnyakit, maupun tentang cara pembersihan suatu lingkungan untuk
mencegah mikroorganisme yang dapat menimbulkan suatu penyakit.
16

BAB VI
UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN

23. Umum. Koarmabar sebagai komando utama pembinaan dan operasional


armada wilayah barat memiliki tugas pokok antara lain yaitu membina kemampuan unsur-
unsur SSAT, membina potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan, keamanan Negara
di laut, melaksanakan operasi laut sehari-hari dan operasi tempur laut untuk pengendalian
laut dan proyeksi kekuatan ke darat lewat laut dalam rangka penegakkan kedaulatan dan
hukum di laut. Adapun untuk mendukung semua tugas pokok tersebut, diperlukan
dukungan dan pelayanan kesehatan yang baik. Sehingga pentingnya koordinasi yang baik
antara Diskes Koarmabar, Pimpinan TNI AL di jajaran Koarmabar, serta Pembina sistem
Kesehatan TNI AL (Diskesal) sehingga diharapkan agar fasilitas kesehatan Diskes
Koarmabar dalam menjalankan dukungan dan pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan
secara optimal, guna mendukung tugas pokok Diskes Koarmabar dalam bidang
perawatan personel dapat terlaksana dengan optimal.

24. Upaya optimalisasi pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan


oleh Diskes Koarmabar. Permasalahan dan kendala yang sering dihadapi Diskes
17

Koarmabar dalam memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan adalah keterbatasan


jumlah personel dan material kesehatan. Sedangkan jumlah jadwal dukungan dan
pelayanan kesehatan yang ada di Diskes Koarmabar cukup padat. Agar dapat berjalan
optimal dengan keterbatasan tersebut, maka dapat dilakukan langkah-langkah :
a) Mengoptimalkan jadwal kegiatan dukungan dan pelayanan kesehatan yang
ada di Diskes Koarmabar.
Personel kesehatan yang terbatas di Diskes Koarmabar, serta padatnya
jadwal kegiatan dukungan kesehatan yang diselenggarakan, dapat di upayakan
pengoptimalan pelaksanaannya dengan cara melaksanakan jadwal kegiatan
dukungan kesehatan secara periodik dan berkala, sehingga personel kesehatan
yang melaksanakan tidak terkendala dan pelayanan kesehatan di Diskes
Koarmabar tetap dapat berjalan dengan baik.

b) Melakukan perencanaan yang tepat sebelum melaksanakan dukungan dan


pelayanan kesehatan.
Diskes Koarmabar selalu merencanakan terlebih dahulu jumlah personel
kesehatan yang terlibat dalam kegiatan dan kebutuhan material kesehatan yang
akan digunakan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan preventif sehingga
benar-benar tepat sasaran.
c) Melaksanakan promosi kesehatan secara rutin.
Kegiatan promosi kesehatan ini dilaksanakan setiap bulan dan
menyesuaikan dengan jadwal kegiatan Koarmabar. Adapun kegiatan promosi
kesehatan ini ditujukan bagi seluruh personel Koarmabar baik anggota militer
maupun Pegawai Negeri Sipil agar dapat meningkatkan pola hidup sehat mereka.
Dengan kesadaran akan tingkat preventif kesehatan seluruh personel Koarmabar,
diharapkan dapat mengurangi beban pelaksanaan pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan kesehatan preventif di Diskes Koarmabar.

25. Upaya Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Personel Kesehatan di Diskes


Koarmabar. Keterbatasan jumlah personel kesehatan Diskes Koarmabar sering menjadi
kendala dalam kelancaran pelaksanaan dukungan dan pelayanan kesehatan, namun hal
ini bisa diatasi dengan upaya :

a) Mengajukan permohonan penambahan kekurangan personel.


Permohonan penambahan personel yang di ajukan selalu disesuaikan
dengan bidang keahlian yang dibutuhkan Diskes Koarmabar.Hal ini diharapkan
agar jumlah personel tidak menumpuk sedangkan personel yang dibutuhkan sesuai
18

keahlian tidak diberikan. Pengajuan permohonan personel tidak hanya di ajukan ke


Diskesal, namun juga ke satker intern Koarmabar, seperti permohonan dukungan
personel untuk mengawaki kendaraan (sopir) ke Disang Koarmabar.
b) Memberikan kesempatan melanjutkan sekolah untuk personel Diskes
Koarmabar non kesehatan sesuai dengan bidangnya.
Personel Diskes Koarmabar masih terdapat beberapa orang yang memiliki
latar belakang non kesehatan, dan Diskes Koarmabar sendiri selalu membuka
kesempatan dan mendukung personel yang ingin bersekolah sesuai dengan bakat
dan minat mereka masing-masing.

c) Melatih personel non kesehatan dalam bidang pengetahuan penanganan


kesehatan dasar.
Pelatihan pengetahuan dasar tentang penanganan kesehatan diberikan
kepada anggota Diskes Koarmabar yang non kesehatan secara rutin, hal ini untuk
menyiasati akan kekurangan jumlah personel kesehatan yang tersedia di Diskes
Koarmabar. Hal ini pun dapat menunjang kelancaran dan pemaksimalan
pelaksanaan dukungan dan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Diskes
Koarmabar.

Adapun kegiatan yang dilakukan Diskes Koarmabar dalam upaya meningkatkan


dan mempertahankan keterampilan dan kemampuan personel kesehatan, antara lain :
a) Pelatihan-pelatihan kesehatan baik yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan
Laut maupun di luar TNI Angkatan Laut.
Adapun latihan kesehatan yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut
adalah latihan kesehatan tingkat 1 sampai dengan tingkat 3 secara berkelanjutan,
kemudian juga ada Latihan Kesehatan Terpadu (Latkesdu).
b) Aktif dalam melaksanakan dukungan dan pelayanan kesehatan.
Personel kesehatan yang selalu aktif terlibat dalam setiap kegiatan
dukungan dan pelayanan kesehatan, secara tidak langsung akan mengasah
kemampuan personel kesehatan tersebut dalam penanganan dukungan dan
pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan preventif.

26. Upaya optimalisasi droping material kesehatan dengan melakukan koordinasi


dengan Diskesal. Droping material kesehatan yang diterima dari Diskesal adalah
berdasarkan atas permintaan secara tertulis dari Diskes Koarmabar yang di ajukan setiap
semester melalui PUT. Namun dalam kenyataannya , droping yang diterima pada
semester 1 dan semester 2 masih terdapat kekurangan karena material kesehatan yang
diterima sering tidak sesuai dengan PUT. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka
Diskes Koarmabar melakukan langkah-langkah :
19

a) Berkoordinasi dengan pihak Diskesal.


Diskes Koarmabar senantiasa berkoordinasi dengan pihak Diskesal
mengenai pengajuan PUT yang dikirimkan, bahwa material kesehatan yang di
ajukan tersebut memang benar-benar dibutuhkan Diskes Koarmabar guna
mendukung pelaksanaan dukungan dan pelayanan kesehatan di Koarmabar,
khususnya pelayanan kesehatan di bidang preventif.
b) Mengefisienkan kebutuhan material kesehatan yang digunakan.
Upaya mengefisienkan kebutuhan material kesehatan karena
keterbatasannya, bisa dilakukan dengan cara menghitung berapa kebutuhan
material kesehatan yang benar-benar akan digunakan sehingga tidak terjadi
pemakaian yang sia-sia.
c) Melakukan barter dengan fasilitas kesehatan TNI Angkatan Laut yang lain.
Diskes Koarmabar berusaha mengatasi ketersediaan material kesehatan
droping dari Diskesal yang berlebih atau yang tidak digunakan dengan cara
berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan TNI Angkatan Laut lainnya untuk
melakukan barter, dalam hal ini yang sering adalah berkoordinasi barter dengan
Diskes Lantamal III.

BAB VII
20

PENUTUP

27. Kesimpulan. Diskes Koarmabar selaku fasilitas kesehatan TNI AL selalu


berupaya melaksanakan dukungan dan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin.
Tugas dan kewajiban Diskes Koarmabar dalam mendukung pelaksanaan dukungan dan
pelayanan kesehatan agar dapat terlaksana dengan baik dan maksimal, maka hendaknya
mendapat dukungan penuh dari Diskesal, terutama dalam hal :
a) Material Kesehatan
Dukungan ketersediaan material kesehatan harus tersedia sesuai dengan
kebutuhan yang di ajukan oleh Diskes Koarmabar, sehingga pelaksanaan
dukungan dan pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan optimal.
b) Personel Kesehatan
Jumlah dan kualitas personel kesehatan juga berperan besar dalam
mendukung pelaksanaan dukungan dan pelayanan kesehatan di Diskes
Koarmabar.Oleh karena itu pihak Diskesal harus memperhatikan kebutuhan
personel kesehatan Diskes Koarmabar baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.
c) Kursus atau Pelatihan Kesehatan
Dengan adanya pelatihan serta adanya kursus-kursus mengenai kesehatan,
khususnya kesehatan preventif, maka seluruh anggota Diskes Koarmabar
mempunyai keahlian dalam bidang kesehatan preventif.
d) Panduan Kesehatan Preventif
Dengan adanya panduan yang berisi tentang kesehatan preventif, diharapkan
seluruh anggota TNI AL dapat mengenal apa itu kesehatan preventif serta
fungsinya. Karena panduan ini dapat dijadikan sebagai alat promosi kesehatan.

28. Saran. Dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan personel


Koarmabar, penulis menyarankan :
a) Adanya perhatian dari pihak Diskesal terhadap kebutuhan material
kesehatan di Diskes Koarmabar yang masih kurang agar dalam pemberian droping
sesuai dengan yang di ajukan melalui PUT.
b) Adanya perhatian khusus dari pihak Diskesal terhadap permohonan akan
kekurangan jumlah personel kesehatan Diskes Koarmabar, sehingga dapat
melaksanakan dukungan dan pelayanan kesehatan yang optimal.
21

Anda mungkin juga menyukai