Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upaya pembinaan kesehatan olahraga merupakan salah satu upaya yang


memanfaatkan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Undang
Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan) yang pada
akhirnya akan meningkatkan kualitas fisik sumber daya manusia. Pada GBHN 1983,
1988, dan 1992 tercantum pengarahan sebagai berikut : Memasyarakatkan olahraga
dan mengolahragakan masyarakat begitu pula secara operasional, telah disepakati
suatu kerja sama antara Menpora dan Menteri Kesehatan dalam bentuk SKB Menteri
Kesehatan Republik Indonesia dan Menpora Nomor : 207/Menkes/SKB.IV/1985 dan
Nomor : 009/Menpora/1985 tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan Kesehatan
Olahraga serta untuk mendukung terlaksananya panji olahraga.
Dalam Repelita VI ditegaskan bahwa program pelayanan kesehatan olahraga
masyarakat merupakan suatu program pelayanan dasar terpadu yang ditujukan
untuk memperluas cakupan dan sekaligus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dasar serta menumbuh kembangkan sikap kemandirian dalam pemeliharaan
kesehatan di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan memberikan dampak pada perubahan perilaku
masyarakat, antara lain perubahan kebiasaan makan yang salah dan kurang gerak
(hipokinetik) yang keduanya menyebabkan munculnya masalah kesehatan
masyarakat di Kota maupun di Desa.
Pengaruh transisi epidemiologi memperlihatkan adanya pergeseran pola
penyakit dan penyakit menular kearah penyakit tidak menular / penyakit degeneratif
(SKRT, 1992) penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian
kedua setelah diare yakni 16,6 per 100 kematian (Berdasarkan Catatan Ditjend
Yanmedik Departemen Kesehatan Republik Indonesia).
Peningkatan pengetahuan dan pembinaan serta kemampuan tenaga telah
diupayakan melalui suatu modul pelatihan kesehatan olahraga bagi tenaga medis
dan perawat sedangkan penerapan penatalaksanaan program kesehatan olahraga
pada pegawai Puskesmas Kenten Palembang diupayakan melalui penyusunan
Pedoman ini.

11
B. TUJUAN PEDOMAN

Pedoman ini dibuat sebagai acuan / dasar dalam pembinaan kesehatan olahraga di

lingkup Pegawai Puskesmas Kenten Palembang adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para petugas kesehatan


tentang pembinaan kesehatan olahraga di tingkat pelayanan kesehatan dasar.
Sehingga pegawai Puskesmas Kenten terhindar dari berbagai penyakit tidak
menular dan dapat meningkatkan derajat kesehatan, kebugaran, serta
produktifitas kerja.
2. Memanfaatkan senam (aktivitas fisik) dan atau olahraga untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan kebugaran pegawai Puskesmas Kenten Palembang

C. SASARAN PEDOMAN

Pedoman ditujukan untuk pemegang program dan petugas pembinaan /


pelayanan upaya kesehatan olahraga.

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN

Ruang Lingkup pedoman ini adalah bagaimana melaksanakan pelayanan


pembinaan kesehatan olahraga secara teratur dan rutin, berkala pada pegawai
Puskesmas Kenten Palembang serta bagaimana cara melaksanakan upaya
pembinaan monitoring evaluasi dan pelaporannya.

E. BATASAN OPERASIONAL

1) Kesehatan Individu

Kesehatan individu pegawai Puskesmas Kenten yang berkaitan dalam satu


kesatuan biologik psikologik sosial budaya, mencakup segi kesehatan jasmani,
rohani dan sosial.
2) Kesehatan Lanjut Usia

Kesehatan mereka yang berusia 60 tahun atau lebih, baik jasmani dan rohani
sosial pra lanjut usia adalah seorang yang berusia 45-59 tahun.
3) Lanjut Usia Resiko Tinggi

Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih atau seseorang yang berusia 60
tahun ataupun lebih dengan masalah kesehatan.

11
F. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyelenggaraan upaya pembinaan kesehatan olahraga adalah:

1. Ketetapan MPR Republik Indonesia Nomor II MPR/1993 tentang Garis Besar


Haluan Negara
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
Pasal 45
3. Keputusan Presiden Olahraga Republik Indonesia Nomor : 26 Tahun 1983 tentang
Kedudukan Tugas Pokok dan Tata Kerja Menteri Negara serta Susunan
Organisasi Staf Menteri Negara.
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1984 tentang Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 1983 tentang
Penghargaan di Bidang Olahraga.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 558/Menkes/SK/1984
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 99a/Menkes/SK/II/1983
tentang Rencana Pokok Program Pembangunan Jangka Panjang di Bidang
Kesehatan.

11
BAB II
STANDARD KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Adapun sumber daya manusia sebagai tenaga kompeten dalam upaya kesehatan
olahraga dalam kegiatan pelayanan kesehatan olahraga baik kegiatan klinis
maupun kesehatan masyarakat, meliputi :
1. Dokter umum dengan kualifikasi pendidikan S1 Profesi Kedokteran
2. Perawat dengan kualifikasi pendidikan D3 Keperawatan
3. Tenaga kesehatan lain yang terkait (Nutrisionis)

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Tenaga kesehatan yang terlibat dalam kegiatan pembinaan kesehatan olahraga di


Puskesmas Kenten Palembang

Kebutuhan Kondisi di Kelebihan /


No Tenaga Kesehatan
sesuai standar Puskesmas Kekurangan
1 Dokter Umum 4 orang 4 orang Cukup
2 Perawat 7 orang 10 orang Cukup
3 Nutrisionis 2 orang 1 orang Cukup

B. JADWAL KEGIATAN

Adapun jadwal kegiatan kesehatan olahraga dan tes kebugaran pegawai di lingkup wilayah
kerja Puskesmas Kenten Palembang.
PELAKSANAAN BULAN
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Senam Kesegaran
Jasmani Pegawai
Puskesmas Kenten
2 Tes Kebugaran
3 Senam Lansia

11
BAB III
STANDAR FASILITAS

STANDAR FASILITAS

Peralatan/Perlengkapan yang harus tersedia untuk program kesehatan olahraga


prolanis antara lain :
a. Meja
b. Kursi
c. Media Promosi Kesehatan KIE (Poster)
d. Alat ukur antropometri (timbangan berat badan, pengukur tinggi badan)
e. Tensimeter
f. Stopwatch
g. Tape Recorder
h. CD Senam

PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Form Pengukuran
2. Kartu Kebugaran
3. Laporan Bulanan Kesehatan Olahraga

11
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN

a. Senam Lansia
b. Tes Kebugaran Pegawai Puskesmas Kenten

B. METODE

1. Metode Penyuluhan / Konseling


2. Rockport
3. Pelaporan Hasil Kegiatan

C. LANGKAH KEGIATAN

1. Sosialisasi dan Advokasi upaya kesehatan olahraga di masyarakat


2. Perencanaan dan evaluasi upaya kesehatan olahraga di masyarakat
3. Bimbingan teknis penyelenggaraan upaya kesehatan di masyarakat.
4. Menyediakan anggaran untuk melaksanakan upaya pembinaan kesehatan
olahraga pada Pegawai Puskesmas Kenten dan Usila (Posyandu Lansia)

11
BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanaannya dilakukan oleh semua petugas penanggung jawab program kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing program.

Kebutuhan logistik yang diperlukan dalam pelayanan kesehatan olahraga di


sediakan oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang. Sedangkan untuk pembiayaan dalam
rangka pembinaan dan pelayanan kesehatan olahraga pada Pegawai Puskesmas Kenten
dengan menggunakan anggaran dari penganggaran yang diterima oleh Puskesmas
Kenten Palembang. Diantaranya dari sumber anggaran Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) Puskesmas.

11
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Standar Keselamatan Pasien Fasilitas Pelayanan Kesehatan menurut Peraturan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien yaitu :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda – metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan pembinaan kesehatan olahraga


di lingkup Pegawai Puskesmas Kenten dan pelayanan usila (posyandu lansia) senam
lansia perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan resiko terhadap sasaran haruslah dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.

11
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan olahraga


perlu diperhatikan keselamatan kerja pegawai Puskesmas ataupun pelaksanaan lintas
sektor dan lintas program.

11
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

NO PROGRAM INDIKATOR Cara Pengukuran Target


Melaksanakan pengukuran
Kesehatan kebugaran (prolanis) Jumlah kelompok olahraga di posyandu lansia
1
Olahraga
x 100 % 80%
Jumlah posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas

11
11
BAB IX
PENUTUP

Penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi rill yang ada di puskesmas,


tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku
secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan
kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan Puskesmas, pelaksana kegiatan dan
sektor terkait dalam pelaksanaan upaya kesehatan olahraga dengan tetap memperhatikan
prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan pelaksanaan upaya kesehatan
olahraga tergantung ketentuan pada komitmen yang kuat dari semua pihak dan lintas
sektoral yang terkait dalam upaya peningkatan dan ketercapaian derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.

Palembang, 02 April 2018

Penanggung Jawab UKM, Penanggungjawab Program Kesor,

Emmi Setiawati, S.Gz. Hj. Farida


NIP. 19690402192032002 NIP. 196501051987032007

Mengetahui:
Plt. Kepala Puskesmas Kenten,

dr. Herawaty
NIP. 196903252002122005

11
PEDOMAN

KESEHATAN OLAHRAGA (KESOR)

PUSKESMAS KENTEN

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KENTEN
Jl. MP. Mangku Negara No. 1 Kecamatan Ilir Timur Tiga Kota Palembang
HP. 082178361379 e-mail : Kenten_p@yahoo.com

11
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
E. Batasan Operasional
F. Landasan Hukum

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan

BAB III STANDAR FASILITAS

Standar Fasilitas

BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan

BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN PASIEN

BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP

11
KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan mutu program kesehatan olahraga serta


memperhatikan perkembangan program dan kegiatan struktur organisasi diberbagai
jenjang yang ada, maka diperlukan suatu pedoman guna melaksanakan pengukuran
kebugaran (prolanis) pegawai Puskesmas Kenten dan kunjungan lansia
Pedoman Kesehatan Olahraga ini disusun berdasarkan buku Pedoman Pembinaan
Kesehatan Olahraga di Indonesia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Infodatin,
Jakarta, Tahun 2015.
Pedoman Pembinaan Kesehatan Olahraga ini diharapkan dapat memenuhi
kebugaran pegawai Puskesmas Kenten dan senam lansia di Puskesmas maupun
Posyandu Lansia.
Diharapkan pedoman ini dapat digunakan untuk ketercapaian program-program di
Puskesmas Kenten dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Palembang, 02 April 2018

Penanggungjawab Program Kesor,

Hj. Farida
NIP. 196501051987032007

11

Anda mungkin juga menyukai