Anda di halaman 1dari 13

KESEHATAN LATIHAN ATAU OPERASI MILITER

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matra)

Dosen Pengajar
Ns. Riza G. Mustofa, M. Kep.

Disusun Oleh
Kelompok 7
Alfareza Angel Caroline (2114201003)
Annisyach Putri (2114201007)
Eksa Deani Aprilianti (2114201018)
Grace Erlitna (2114201023)
Prima Trendy (2114201034)
Vinaya Ajeng Pramesti (2114201045)
218 A

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO
S1 – KEPERAWATAN
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kesehatan
Latihan/Operasi Militer’’. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kesehatan Matra yang diampu oleh Bapak Ns. Riza G. Mustofa, M. Kep.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. oleh sebab itu kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi

Jakarta, 16 September 2022

Kelompok 7

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................... 2


BAB I ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1 Latar belakang ...................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 5
BAB II ............................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 6
2.1 Kesehatan Latihan/ Operasi Militer ..................................................................................... 6
2.2 Perencanaan ......................................................................................................................... 6
2.3 Rencana dukungan ............................................................................................................... 7
2.4 Pengorganisasian .................................................................................................................. 9
2.5 Pencatatan dan pelaporan ................................................................................................... 10
2.6 Pembinaaan dan pengawasan ............................................................................................. 11
2.7 Pemantauan dan Evaluasi .................................................................................................. 11
BAB III ........................................................................................................................................... 12
PENUTUP ...................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 12
3.2 Saran .................................................................................................................................. 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan bagian dari masyarakat umum yang
dipersiapkan secara khusus untuk melaksanakan tugas pembelaan negara dan bangsa,
serta memelihara pertahanan dan keamanan Nasional. Tentara Nasional Indonesia
(TNI) sebagai alat pertahanan negara mempunyai fungsi sebagai penangkal setiap
bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata baik yang datang dari luar maupun
dari dalam negeri yang mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa.

Menurut studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 November


2020 di Yonkav 3/AC, didapatkan data ada 353 prajurit dalam satu batalyon, pada
tahun 2017-2018 terdapat kecelakaan kerja saat latihan militer sebanyak 20 prajurit,
dengan identifikasi 12 prajurit mengalami cidera ringan, 5 prajurit mengalami cidera
berat, dan 3 prajurit meninggal. Latihan militer TNI AD seringkali menggunakan alat
atau senjata berat. Salah satu alat utama dalam mendukung tugas pokok TNI AD adalah
Kavaleri TNI.

Dalam penggunaan alat tersebut tentunya prajurit TNI perlu melakukan latihan
militer yang dilakukan secara terstruktur agar dapat menjalankan tugas dengan baik,
sebagai konsekuensinya maka lingkup militer tersebut perlu menekankan peranan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. secara keilmuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dengan tingginya kasus
kecelakaan kerja maka diperlukan upaya pencegahan dengan cara meningkatkan
pengetahuan tentang pencegahan kecelakaan kerja saat latihan militer.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari Konsep Kesehatan latihan/Operasi Militer?

2. Bagaimana Perencanaan Kesehatan Matra Latihan/Operasi Militer?

3. Bagaimana Rencana Dukungan Kesehatan Matra Latihan/Operasi Militer?

4. Bagaimana Pengorganisasian Kesehatan Matra Latihan/Operasi Militer?

5. Bagaimana Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Matra Latihan/Operasi Militer?

6. Bagaimana Pembinaan dan Pengawasan Kesehatan Matra Latihan/Operasi Militer?

7. Bagaimana Pemantauan dan Evaluasi Kesehatan Matra Latihan/Operasi Militer?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi dari Konsep Kesehatan latihan/Operasi Militer?

2. Untuk mengetahui Perencanaan Kesehatan Matra Latihan/Operasi Militer?

3. Untuk mengetahui Rencana Dukungan Kesehatan Matra Latihan/Operasi Militer?

4. Untuk mengetahui Pengorganisasian Kesehatan Matra Latihan/Operasi Militer?

5. Untuk mengetahui Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Matra Latihan/Operasi


Militer?

6. Untuk mengetahui Pembinaan dan Pengawasan Kesehatan Matra Latihan/Operasi

Militer?

7. Untuk mengetahui Pemantauan dan Evaluasi Kesehatan Matra Latihan/Operasi


Militer?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan Latihan/ Operasi Militer


Upaya kesehatan dalam mendukung tugas pokok satuan militer dalam kaitannya
dengan kesehatan matra adalah merupakan upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengembangkan meningkatkan kondisi fisik dan mental prajurit di satuan militer dan
pemberian pertolongan medik kepada korban dalam kegiatan operasi+latihan militer.

2.2 Perencanaan
1) Analisa Daerah Operasi

a. Geografi

Keadaan permukaan bumi+keadaan geografi suatu daerah sangatmenentukan


perkembangan dan penyebaran penyakit disuatu daerah seperti : Daerah
pegunungan, dataran tinggi, Daerah dataran rendah, Daerah rawa dan pantai

b. Demografi

kondisi demografi sangat erat sekali hubungannya dengan kondisi sosialkarena


kondisi demografi berdampak sosial kepada penduduk baik secara positif
maupun negatif yang nantinya akan berkaitan dengan masalah kesehatan.

Hal tersebut diatas sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan disuatu


daerah, sehingga kondisi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan
dalam memberikan dukungan kepada militer dan personil lainnya yang terlibat
dalam operasi militer dan latihan militer

2) Kondisi kesehatan

a. Fasilitas kesehatan setempat

Dalam memberuikan dukungan dan pelayanan kesehatan baik kepada personil


militer maupun personil lainnya yang terlibat dalam operasi militer dan latihan

6
militer maupun kepada penduduk setempat yang terkena akibatoperasi militer
dan latihan militer sangatlah komplit sekali, oleh karena itu penggunaan potensi
wilayah dibidang kesehatan sangat diperlukan yaitu mulai dari fasilitas
kesehatan TNI, POLRI, pemerintah dan swasta yang berada disuatu wilayah
atau daerah yang dijadikan sebagai daerah yang dioprasi militer dan latihan
militer dalam mendukung keberhasilan tugasoperasi militer dan latihan militer

b. Kesehatan lingkungan

Untuk mencegah supaya tidak terjadi wabah penyakit tehadap personel yang
terlibat oprasi militer dan latihan militer maka perlu diadakan penyuluhan
tentang kesehatan kepada semua personel sebagai langkah awal kebutuhan
personel sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh
kelalaian

c. Penyakit endemis

Untuk melindungi seluruh personel yang terlibat dalam operasi militer


danlatihan militer dari penyakit yang endemis disuatu daerah yang dijadikan
sebagai daerah oprasi militer maka perlu diberikan penyuluhan tentang
penyakit yang endemis tersebut serta melakukan profilaksis sebagai tindakan
pencegahan terhadap penyakit yang endemis misalnya seperti penyakit malaria
di Irian Barat

2.3 Rencana dukungan


1) Personel

a. Pengornasisasian

1. Rencana pembentukan satuan kesehatan militer disesuaikan dengan


kebutuhan operasi dan latihan militer di darat sesuai dengan dengan
besarnya satuan militer yang didukung

2. Rencana pembentukan satuan tugas dengan perkiraan jumlah korban dan


bentuk penyelenggaraan kesehatan

7
b. Kuantitas dan kualitatif

Rencana pembekalan teknis medis danteknik kesehatan militer bagi


personelsatuan tugas kesehatan lapangan militer dan satuan tugas kesehatan

2) Logistik

a. Bekal kesehatan

selama penyelenggaraan operasi dan latihan militer didarat


berlangsung,dukungan bekal kesehatan harus tersedia. Dukungan bekal
kesehatan dimaksud meliputi perencanaan, pengadaan, pendistribusian, dan
penggunaan logistik kesehatan yang terdiri dari alat kesehatan dan alat utama
kesehatan

b. Bekal umum

Selama penyelenggaraan operasi dan latihan militer didarat


berlangsung,dukungan bekal umum harus tersedia. Dukungan bekal umum
meliputi perencaan pengadaan, pendistribusian dan penggunaan bekal umum
yang terdiri dari kafalap amunisi senjata dan sebagainya

3) Prosedur

a. Gelar satuan

1. Rencana gelar satuan kesehatan lapangan militer mengikuti rencana gelar


satuan militer pada pola operasi perdamaian dan pola gelar dewan keamanan
PBB pada misi perdamaian dunia

2. Rencana gelar satuan tugas kesehatan disesuaikan dengan pola operasi


militer, pola operasi satuan kesehatan lapangan militer dan perkiraan korban
termaksud manyarakat sipil

8
4) Sistem perawatan dan rujukan

a. Hospitalisasi

Rencana untuk persiapan rumah sakit 0ilayah maupun rumah sakit pusat baik
rumah sakit pemerintah, rumah sakit militer, rumah sakit swasta untuk
menerima rujukan

b. Evakuasi

• Evakuasi korban militer

Korban militer dievakuasi ke instalasi kesehatan militer terdekat sesuai


dengan prosedur dan rantai evakuasi

• Korban sipil

Korban sipil/masyarakan dievakuasi ke instalasi kesehatan terdekat, bail


instalasi militer maupaun sipil sesuai prosedur rantai evakuasi

• Evakuasi korban khusus

Korban khusus (tahanan perang dan tokoh kunci) dapat dievakuasi


keinstalasi kesehatan baik ke instalasi militer maupun sipil yang ditunjuk
oleh yang berwenang, sedangkan tanggung jawab keamanannya
dilaksanakan oleh polisi militer

2.4 Pengorganisasian
a) struktur organisasi Satuan kesehatan lapangan militer

1. Peleton kesehatan

satuan kesehatan lapangan militer yang medukung satuan ketingkat batalyon


(satuan tempur dan bantuan tempur)

2. Batalyon kesehatan

satuan lapangan militer organik pada devisi infantri dan terdiri dari

9
- kompi lapangan kesehatan

Satuan kesehatan lapangan yang medukung satuan keringat brigade

- kompi kesehatan bantuan

Satuan kesehatan lapangan yang medukung batalyon kesehatan dibidang


bekal kesehatan dan prefentif

- kompi rumah sakit lapangan

Satuan kesehatan lapangan yang memebrikan pelayanan kesehatansesuai


dengan rumah sakit tipe c dilapangan

- kompi evakuasi

Satuan kesehatan lapangan yang menyelenggarakan semua kegiatan evakuasi


bagi korban/penderita dan tempat pengobatan brigade kerumah sakit lapangan
batalyon kesehatan.

- Satuan tugas kesehatan

Satuan tugas kesehatan merupakan satuan kesehatan lapangan yang terdiridari


unsur kesehatan militer, unsur kesehatan sipil baik pemerintahmaupun swasta
yang berdiri sendiri atau gabungan dan unsur-unsur kesehatan yang ada
dikelola oleh pejabar kesehatan yang berwenang didaerah tersebut.

2.5 Pencatatan dan pelaporan


Pencatatan kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat yaitu mengenaikorban
tempur dan non tempur (militer, sipil, masyarakat), angka kesakitan, pelaksanaan
rujukan, distribusi dan penggunaan bekal kesehatan, kodisi fasilitaskesehatan akibat
dari operasi dan latihan militer di darat secara administrasi. Pelaporan kesehatan
dilaksanakan sesuai laporan secara berjenjang dari tingkat bawah sampai tingkat atas.

10
2.6 Pembinaaan dan pengawasan
1. teknis medis

Pembinaan dan pengawasan kesehatan dalam operasi dan latihan militer didarat
dilaksanakan oleh kepala kesehatan Daerah militer sebagai penanggung jawab
teknis medis di wilayah dalam rangka peningkatan kemampuan personal kesehatan
baik kualitas maupun kuantitasnya.

2. taktis operasional

Pembinaan dan pengawasan dalam operasi/latihan militer didarat taktisoperasional


dilaksanakan mulai dari komandan satuan/latihan sampai kepada pejabat yang
ditunjuk dalam operasional/latihan militer tersebut.

2.7 Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan dan penilaian dalam operasi/latihan militer di darat secara teknis medis
dilaksanakan oleh atasan pejabat kesehatan yang berwenang secara taktis operasional
dilaksanakan oleh penanggung jawab operasi/latihan untuk dievakuasi bagaimana
pelaksanaannya guna dilakukan perbaikan – perbaikan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam penggunaan alat tersebut tentunya prajurit TNI perlu melakukan latihan
militer yang dilakukan secara terstruktur agar dapat menjalankan tugas dengan baik,
sebagai konsekuensinya maka lingkup militer tersebut perlu menekankan peranan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. secara keilmuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dengan tingginya
kasus kecelakaan kerja maka diperlukan upaya pencegahan dengan cara
meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan kecelakaan kerja saat latihan militer.

Upaya kesehatan matra dimasa mendatang menjadi sangat penting karena dengan
perkembangan ilmu dan teknologi akan terjadi interaksi antara manusia dengan
lingkungan yang serba berubah (Matra) yang berdampak terhadap kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial ini dan lampirannya
merupakan pedoman bagi seluruh pengelolaan kesehatan matra dan unit terkait agar
terdapat keseragaman pemahaman dan tindakan dalam melaksanakan upaya
kesehatan matra.

3.2 Saran
Dalam mengetahui berbagai aspek kesehatan matra darat maka diharapkan dengan
mudah memahami problematika bencana yang dihadapi oleh para tim medis, dan
dapat menanggulangi bencana dengan upaya – upaya pencegahan dan pertolongan.
Sehingga dapat meminimalisirkan korban dalam suatu bencana.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Chalim, M. A., & Farhan, F. (2016). Peranan Dan Kedudukan Tentara Nasional
Indonesia (Tni) Di Dalam Rancangan Undang-Undang Keamanan 102 Nasional
Di Tinjau Dari Perspektif Politik Hukum Di Indonesia. Jurnal Pembaharuan
Hukum, 2(1), 102-110.
2. Mawanto, A. (2020). Pengaruh Dukungan Logistik Terpadu di Wilayah Natuna
terhadap Kesiapan Operasi KOGABWILHAN I. Jurnal Logistik Indonesia, 4(2),
146-153.
3. Wijaya, A. (2021). Gambaran Pengetahuan TNI AD tentang Pencegahan
Kecelakaan Kerja Saat Latihan Militer di Yonkav 3/AC (Doctoral dissertation,
ITSK RS dr. SOEPRAOEN).

13

Anda mungkin juga menyukai