MAKALAH
oleh
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Kewarnegaraan dengan tepat waktu. Makalah ini
berjudul Gizi Penerbang. Makalah ini menyajikan materi membahas tentang Gizi
Penerbang dalam Gizi Kondisi Khusus.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Surmita selaku dosen mata kuliah Gizi Kondisi Khusus yang telah memberikan materi
terhadap kami.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai informasi
ataupun pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi literature guna membantu
mahasiswa dalam belajar mata kuliah Gizi Kondisi Khusus.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 6
2.1 Definisi Pilot Angkatan Udara ............................................................................. 6
2.1.1 Hubungan Gizi dan Human Factor .............................................................. 6
2.2 Resiko penyakit Yang Muncul Pada Pilot dan Navigator .................................... 7
2.2.1 Hipoxid Hipoksia.......................................................................................... 7
2.3 Pertimbangan Gizi Bagi Pilot Angkatan Udara .................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu unsur yang menetukan keberhasilan dari tegaknya kedaulatan Negara
adalah kualitas dari seorang prajurit TNI AD. Kualitas fisik ditentukan oleh tiga hal
yaitu ukuran bobot manusia, masukan untuk bobot manusia serta daya tahan fisik.
Masukan gizi yang cukup kuantitas dan kualitasnya, diperlukan untuk
pembangunan, baik fisik maupun mental (Depkes, 1991).
Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, mutlak diperlukan sejumlah zat
gizi yang harus didapatkan dari makanan dalam jumlah sesuai dengan yang
dianjurkan setiap harinya (Karyadi dan Muhilal, 1996).
Kecukupan asupan kalori dan gizi serta kondisi kesehatan para prajurit menjadi
sangat penting agar mereka memiliki kemampuan dan keahlian untuk berlatih dan
bertempur dengan baik (Chrisnandi, 2007).
Prajurit pada hakekatnya telah mengenal arti dan guna makanan secara harfiah,
tetapi pada dasarnya prajurit belum meyadari sepenuhnya kepentingan makanan
dalam menyusun pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Karena itu dalam
penyelenggaraan penyediaan makanan, kebutuhan masyarakat akan makanan
perlu dipadukan dengan pola kebiasaan makan dan sosial budaya klien, sehingga
makanan perlu dipadukan dengan pola kebiasaan makanan yang disajikan dapat
diterima klien (Mukrie, 1990).
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui kebutuhan energi untuk TNI AU
b. Untuk mengetahui kebutuhan zat gizi untuk TNI AU
c. Untuk mengetahui prinsip pemberian makan untuk TNI AU
d. Untuk mengetahui cara menyusun menu gizi seimbang untuk TNI AU
BAB II
PEMBAHASAN
Keahlian yang menggunakan seluruh kemapuan fisik dan pikiran, maka dibutuhkan
asupan makanan yang baik dan bergizi bagi pilot maupun navigator baik sebelum
penerbangan ataupun setelah penerbangan. Pekerjaan pilot maupun navigator
memerlukan konsentrasi yang sangat tinggi sehingga asupan gizi bagi pilot maupun
navigator berbeda dari asupan gizi pada umumnya.Selain itu, faktor psikologi pilot
yang baik juga dibutuhkan untuk kemampuan berpikir pilot. Karena jika pilot atau
navigator kehilangan tenaga dan konsentrasi dapat terjadi human error.
Activity Kcal/min
4-G Turns 2,3
Landing 2,5
Rolls 3,0
Aerial Combat Maneuvering 4,8
Piloting helicopters during aerobatics 1,6
Aerobatics by aircraft pilots 1,8
Barrel roll 3,6
1) hipoksikkoksia,
2) anemia Hipoksia,
3) hipoksia stagnan, dan
4) hipoksia histotoxic.
Hipoxia terjadi keadaan tubuh manusia dimana jaringan tubuh lapar akan
oksigen. Ini adalah kekurangan oksigen di dalam tubuh. Pada hipoksid
hipoxia, ada Kurang oksigen dalam darah arteri. Ketegangan oksigen
diturunkan baik paru-paru maupun arterial Darah, dan hemoglobin tidak
Jenuh dengan oksigen normal tingkat. Jenis hipoksia ini mempengaruhi
Tubuh secara keseluruhan dan merupakan satu Bentuk hipoksia yang paling
serius. Hipoksia hipoksia sering terjadi Oleh ketegangan rendah oksigen
masuk Udara terinspirasi seperti yang terlihat tinggi Ketinggian, pernapasan
gas inert, Dan inhalasi obat bius Agen. Kondisi paru-paru yang tidak normal
Juga bisa menghasilkan hipoksia hipoksia.Emfisema, asma, pneumonia,
Atau pneumotoraks mendorong Pembentukan jenis hipoksia ini.obstruksi
mekanis jalan nafas oleh benda asing, laringospasme, atau bronkospasme
menghambat aliran oksigen dari atmosfer ke paru-paru, menciptakan
keadaan oksigen inginkan dangkal gerakan pernafasan dari manapun sebab,
dengan penurunan tingkat bunga atau amplitudo, dapat menyebabkan
hipoksid hipoxia.
Ada banyak situasi lain yang juga bisa menyebabkan hipoksia. Individu yang
menggunakan nitrous oxide serta bentuk inhalans lain sebagai obat rekreasi
berisiko besar menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Individu-individu
dengan masalah yang mempengaruhi pernapasan misalnya asma, apnea
tidur atau emfisema juga bisa mengalami hipoksia. Ada juga komplikasi
yang terjadi akibat penggunaan anestesi yang dapat menyebabkan
kekurangan oksigen dalam tubuh. Penyebab lain juga bisa menjadi gagal
jantung.
Dalam kasus hipoksid hipoxia, ada , sel-sel diracuni dan tidak mampu untuk
menerima oksigen dari kapiler. Dalam jenis hipoksia ini sel tidak bisa
memanfaatkan oksigen, meski jumlah oksigennya dalam darah mungkin
normal dan di bawah ketegangan normal hipoksid hipoxia diproduksi oleh
sianida. Secara teoritis, itu bisa diproduksi oleh agen yang depre seluler
pernafasan. Penyakit jantung, sirkulasi, darah serta paru-paru bisa
menyebabkan beberapa jenis hipoksia. Selain itu, pekerjaan seperti pilot
dapat menjadi penyebab penyakit hipoksid hipoxia. Hal ini bisa terjadi
sering karena terlalu sering menggunakan alkohol atau narkoba. Asupan
racun tertentu seperti hidrogen sulfida dan juga sianida juga bisa menjadi
penyebab hipoksia jenis ini. Beberapa individu dapat mengalami kadar
oksigen yang menurun karena kelainan bentuk atau defisiensi hemoglobin.
Kondisi ini juga dikenal sebagai keracunan karbon monoksida serta hipoksid
hipoxia. Merokok juga merupakan penyebab umum hipoksid hipoxia karena
ini adalah penyebab umum banyak masalah pada tubuh. Tidak peduli
penyakit apa yang Anda baca, Anda akan hampir selalu menganggap
merokok sebagai penyebabnya. Hal terpenting yang dapat dilakukan setiap
individu untuk memperbaiki kesehatan secara keseluruhan adalah berhenti
merokok.
05.00 AM :
Sarapan pagi (563.5 kkal : KH 86 gr, Prot 20
gr dan Lemak 15.5 gr)
08.00 AM :
Snack (353.5 kkal : KH 43 gr,Prot 9 g dan
lemak
DAFTAR PUSTAKA
Ross P.Cajaro, D.D.S Hypoxid Hypoxia : It Causes and Symptoms. 1874. The Boston Atlas