Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

KUNJUNGAN INDUSTRI DI SURABAYA DAN BALI

Disusun oleh :

Citrawai Nurul Ihsani

6511420083

ANGKATAN 2020
PROGRAM STUDI GIZI

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunianya-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
ini hingga penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah memberikan tauladan
baik sehingga akal dan fikiram penyusun mampu menyelesaikan Laporan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini. Semoga kita termasuk umatnya kelak yang
mendapat syafa’at dalam menuntuk ilmu.

Tidak lupa dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih


pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan
penyususnann laporan Kegiatan Kerja Lapangan (KKL). Laporan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) ini, kami susun berdasarkan apa yang telah kami
jalankan selama melaksanakan KKL di Institusi Surabaya dan di Institusi Bali
yang dilaksanakan selama 5 hari yaitu mulai tanggal 31 November sampai
dengan 4 Desember 2022.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis berharap semoga laporan


kegiatan Kuliah kerja Lapangan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Kami menyadari masih banyak kekurangan baik
dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini, oleh karena itu saran dan
kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat
kami harapkan.

Semarang, 5 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Analisis Situasi....................................................................................................1
1.2 Tujuan KKL..........................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum.............................................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
HASIL KUNJUNGAN............................................................................................................3
2.1 Gambaran Umum Institusi.................................................................................3
2.1.1 Profil Instansi..............................................................................................3
2.2 Tugas Pokok Institusi..........................................................................................7
2.3 Profil Lulusan Yang Dibutuhkan di Institusi........................................................9
2.4 Kaitan Keilmuan yang Dipelajari dengan Peluang Kerja di Institusi..................10
BAB III...............................................................................................................................12
ANALISIS SWOT................................................................................................................12
BAB IV..............................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
4.2 Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
LAMPIRAN........................................................................................................................16

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Analisis SWOT..................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Selama pembelajaran praktik mahasiswa telah diberikan bekal mencirikan
bahan-bahan yang telah mengalami kerusakan fisik, kimia maupun
mikrobiologis, melakukan praktik aneka teknologi pengolahan pangan dan
dampak dari pengolahan pangan terhadap nilai gizinya. Mampu memahami
penggunaan bahan tambahan pangan dalam pengolahan pangan secara aman
dan teknologi pengemasan bahan pangan yang baik sehingga produk terlindungi
dan lebih tahan lama.
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan upaya kegiatan yang
dimulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan
kepada pasien. Kegiatan penyelenggaraan makanan adalah bagian sari suatu
kegiatan instalasi Gizi Rumah Sakit sebagai pelayanna gizi rumah sakit untuk
memenuhi asupan zat gizi pada pasien. Asupan zat gizi adalah banyaknya zat
gizi yang masuk kedalam tubuh untuk menjaga kesehatan tubuh.
Pengembangan gizi bukan hanya di rumah sakit saja tetapi Gizi masyarakat
sering berkaitan erat dengan masalah yang terjadi di masyarakat. Gizi
masyarakat merupakan kesehatan gizi masyarakat yang mengacu pada cabang
populasi terfokus kesehatan masyarakat seperti memantau diet, status gizi,
program pangan gizi, dan memberikan prinsip-prinsip kegiatan yang mengarah
pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pengembangan
terhadap perubahan lingkungan dan kebijakan.
Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kesehatan di indonesia harus di tunjang
dari beberapa aspek seperti di bidang gizi. Gizi merupakan suatu proses
organisme yang masuk oleh faktor makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan
didalam tubuh.
Berdasarkan analisis situasi tersebut, mahasiswa melaksanakan Kuliah Kerja
Lapangan kunjungan di beberapa institusi seperti di RS PHC Surabaya dan UPTD
Puskesmas Mengwi 1 Bali. Sesuai dengan yang telah ditentukan bahwa Kuliah
Kerja Lapangan adalah salah satu kegiatan tahunan yang memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk memiliki pengalaman belajar langsung pada
saat instansi atau lembaga terkait prospek kerja dengan memadukan kegiatan
kunjungan dan observasi. Agenda KKL merupakan agenda tahunan oleh jurusan
yang pelaksanaannya sempat terhenti selama masa pandemi. Apabila
mahasiswan yang telah melakukan kegiatan ini, maka di wajibkan untuk
membuat laporan akhir pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini.

1.2 Tujuan KKL

1.2.1 Tujuan Umum


2. Untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan sesuai dengan gizi.
3. Mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di kampus dengan realitas yang
ada di lapangan serta dapat mengetahui berbagai permasalahan yang
ada dan memungkinkan dapat menyelesaikannya.
4. Mengetahui peluang kerja gizi khususnya di dunia industi.

1.2.2 Tujuan Khusus


2. Melakukan kunjungan pada industri gizi pengolahan pangan dan gizi
masyarakat.
3. Memahami aplikasi teknik pangan di industri dan gizi masyarakat di
puskesmas.
4. Melihat teknik pengolahan pangan yang tidak bisa dilakukan pada
kegiatan praktikum terstruktur di laboratorium.
5. Mengetahui secara umum dan mempelajari proses produksi yang
diterapkan di RS PHC Surabaya.
6. Mempelajari aspek ilmu dan teknologi yang diterapkan di Puskesmas
Mengwi 1.

2
BAB II

HASIL KUNJUNGAN

2.1 Gambaran Umum Institusi

2.1.1 Profil Instansi


A. RS PHC Surabaya
Rumah Sakit PHC Surabaya merupakan salah satu Rumah
Sakit swasta di daerah Surabaya Utara. RS PHC adalah Rumah
sakir yang menyediakan jasa pelayanan kesehatan yang
mencakup lengkap. Bukan hanya pelayanan kesehatan saja,
namun memiliki salah satu unit yang berkontribusi dalam
pemasukan di Rumah Sakit PHC yaitu Instalasi Gizi. Instalasi Gizi
di Rumah Sakit PHC tidak hanya mengatur makanan pasien
rawat inap saja, akan tetapi tersedia juga cafetaria untuk
pengunjung Rumah Sakit, jasa konsultasi gizi, dan juga catering
diet atau catering sehat yang melayani jasa pesan antar untuk
masyarakat umum.
PT Prima Citra Nutrindo memiliki positioning “Health Food
System” yang menerapkan nilai-nilai “Hygiene, For Integrity and
Safety” pada setiap proses produksinya PT.PCN selalu
berkomitmen memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan dan
masyarakat serta melakukan berbagai inovasi produk dan
layanan yang fokus menyediakan makanan sehat serta terjaga
nilai gizinya. RS PHC Surabaya memiliki 7 ahli gizi operasional
dan 4 ahli gizi di rumah sakit.
Kemudian rumah sakit PHC dulunya mengacu pada
paradigma lama yang terdiri dari Cost center, sumber daya
manusia yang dianggap tidak baik, tempat dibagain belakang
Rumah Sakit, makanan pasien yang tidak enak, dan tempatnya
kumuh. Namun seiring berjalanannya waktu dari PT. PCN
membenahi semua yang dianggap dalam paradigma lama sangat
kurang dalam kelayakan suatu institusi, sehingga sekarang
menerapkan sudut pandang dengan paradigma baru yaitu

3
sebagai unit yang mandiri atau Revenue center, sumber daya
manusia yang teredukasi dnegan baik, makanan sesuai harapan
pasien, hygiene san sanitasi yang baik, ruang peralatan sesuai
dnegan standar dan keamanan serta keselamatan kerja atau K3,
serta memiliki terapi untuk pasien atau Gizi terapan.
Berbagai usaha yang dikembangkan oleh PT. PHC
diantaranya catering sehat, catering diet, pastry & bakery, cafe
pisang RS PHC, cafe graha, cafe pisang expres RS Delta Surya, cafe
pisang expres RS Soewandhie, kuikopiku PT Terminal Petikemas,
kuikopiku PT Pelindo TPK Perak Timur, Kuikopiku PT Terminal
Teluk Lamong, dan outside catering. di sekitar RS PHC surabaya
terdapat usaha yang telah disebutkan diatas yaitu berupa :
1. Catering Diet
Pada PT. PHC di RS PHC Surabaya menerapkan sistem
produksi GMP dalam catering dietnya. Pengolahan makanan
oleh cook profesional dan dibawah pengawasan dokter
spesialis gizi klinik. Mulai menerima pelanggan pada tahun
2009 sampai dengan tahun 2014 telah melayani 18 Fasilitas
Kesehatan.
2. Pastry & Bakery
Pada tahun 2006 Pastry Bakery mulai
beroperasional. Kemudian tahun 2011mulai menempati area
di Graha RS PHC. Proses produksi makanan tanpa
menggunakan bahan pengawet makanan tambahan dan zat
adiktif berbahaya.
3. Cafe Pisang
Diversivikasi usaha instalasi gizi Cafe Pisang dibuka
sejak 2002 dengan menu sehat tanpa bahan pengawet,
bahan penyedap serta tampilan sekelas layanan hotel.
4. Cafe Graha
Kemudian pada tahun 2008 Cafe Pisang Graha dibuka
dengan standar pelayanan dan menu berbeda dengan cafe
pisang. Disamping melayani tamu dine in cafe graha juga
melayani Small Meeting, Snack Box juga Lunch Box.

4
Fasilitas yang ada di Instalasi Gizi Rumah Sakit PHC Surabaya
yaitu terdapat beberapa alat untuk menunjang pemasakan menu
untuk pasien diantaranya :
- Terdapat beberapa mesin kupas bawang, giling, peras
santan.
- Proses produksi luar dan dalam dengan aktivitas berbeda
- Memiliki gudang kering penyimpanan bahan kering, dan
proses pembuatan mie
- Penggolongan bahan pagi, siang, malam
- Memiliki dapur dingin untuk meracik susu untuk prepare
susu dan buah selain daging dll secara terpisah.
- Alat condis timer (sebagai Tanak nasi)
- Teluk Umay (distribusi bahan baku) sesuai takaran dan
pengecekan dan menghubungi supplier
- Bagian masak tidak ada rolling ke teluk Umay
- Tugas ahli gizi makanan enteral, cek bahan,
- Ruang pencucian dan pengambilan barang bersih
bersambung tetapi diberi sekat
- pencucian alat makan sekaligus pengecekan sisa makanan.
- Memiliki orang yang memasak untuk menu dan hanya 1
perempuan serta untuk ahli gizi banyak perempuan dan
sedikit laki-laki. 5 ahli gizi MSPM dan klinik 7 orang.
B. Puskesmas Mengwi 1
UPTD Puskesmas mengwi 1 merupakan salah satu dari tiga
Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Mengwi. UPTD
Puskesmas Mengwi 1 terletak di jalan I Gusti Ngurah Rai, Banjar
Panca Charma, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten
Badung, dengan luas wilayah 38.58 Km2 dan jumlah
penduduknya 46.200 jiwa. Adapun jumlah wilayah binaan UPTD
Puskesmas Mengwi 1 yaitu :
- Desa : 9 (80 banjar dinas)
- Posyandu Balita : 80
- Posyandu lansia : 35
- SMP, SMA,/SMK : 11
- SD : 34

5
- TK : 22

Kemudian UPTD Puskesmas Mengwi 1 memiliki perencanaan


program gizi di puskesmas seperti menyusun RUK, menyususn
pencana kegiatan bersama petugas/program lain melalui rapat
atau forum minilokakarya/forum perencanaa yang
disususnberdasarkan data dan permasaalahan yang ada.
Pendataan sasaran program gizi dengan jumlah sasaran bayi,
balita, anak sekolah, bumil, bufas, WUS, dan lansia. Pendataan
sarana dan prasarana seperti sarana KIE, peralatan
antropometri, dan lain-lain. Dan menghitung stok dan
kebutuhan obat gizi.

Kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas Mengwi 1 terdiri dari


2 pelayanan gizi sebagai berikut:

1. Pelayanan Gizi Di Dalam Gedung.


A. Pelayananan Gizi Rawat Jalan
Pelayanan gizi rawat jalan diawali dengan
skrining/penapisan gizi oleh tenaga kesehatan yang
memeberikan layanan di masing-masing poli (Umum,
lansia, KIA, Anak) untuk menetapkan pasien bersikap
masalah gizi. Apabila pasien berisiko masih gizi akan
dirujuk untuk memperoleh asupan gizi atau konseling
gizi.
B. Pelayanan Gizi Rawat Inap
Intervensi gizi pada pelayanan rawat inap mencakup
penyelenggaraan pemberian makan pasien , pemantauan
asupan makanan, konseling dan peegantian jenis diet
apabila diperlukan.
2. Pelayanan Gizi Di Luar Gedung
Kegiatan ditekankan ke arah promotif dan preventif sasaran
masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi 1
adapun kegiatan yang dilakukan diantaranya :
A. Pemantauan Pertumbuhan (PP) Balita

6
PP balita dilakukan di posyandu secara teratur setiap
bulan untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan.
B. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A
Pemberian vitamin A dilakukan untuk pencegahan dan
kekurangan vitamin A adappun sasaran pemberiannya :
1. Bayi 6-11 bulan diberikan kapsul vitamin A 100.000
SI warna biru (Februari dan Agustus)
2. Balita 12-59 bulan diberikan kapsul vitamin A
200.000 SI warna merah (Februari dan Agustus)
3. Balita 6-59 bulan yang sedang menderita campak,
diare, gizi buruk atau xeroftalmia diberikan vitamin
A dosis sesuai umur sesuai tatalaksana kasus.
4. Ibu nifas (0-42 hari) setelah melahirkan segera 1
kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah dan 1
kapsul lagi diberikan 24 jam berikutnya.
C. Penanggulana anemia gizi besi (AGB)
D. Penanggulangan Balita Kurang Gizi
E. Pemantauan IMD dan Asi Ekslusif

Pelaporan kegiatan gizi di Puskesmas Mengwi 1


dilakukan dengan cara input data di aplikasi e-PPGBM
merupakan pencatataan dan pelaporan berbasis
masyarakat dengan teknologi elektronik dengan aplikasi
tersebut dapatb merekam data individu dan hasil
penimbangan terutama di posyandu serta mengolah hasil
input data tersebut menjadi status gizi. Penginputan data
pada aplikasi e-PPGBM dilakukan setiap bulan. Lalu untuk
laporan bulanannyha dilakukan dengan laporan rutin gizi
yang dibuat setiap bulan. Setelah dpelaporan selesai
dilakukan monitoring dan evaluasi gizi yang berisi tentang
capaian indikator kinerja program dan analisa indikator
yang belum tercapai serta rencana tindak lanjutannya.

2.2 Tugas Pokok Institusi


2.2.1 RS PHC Surabaya

7
Rumah sakit PHC Surabaya adalah rumah sakit swasta
sebagai anak perusahaan PT. Pelayaran Indonesia yang selalu
memberikan pelayanan kesehatan secara cepat, akurat, mudah, dan
efektif. Tahun 2012 Rumah Sakit PHC Surabaya mendapatkan
sertifikasi ISO 9001 manajemen mutu untuk pelayanan rawat inap
dan laboratorium. Saat ini RS PHC Surabaya telah menjadikan
Teknologi Informasi sebagai pendukung hingga penyedia dari
layanan kesehatan yang diberikan seperti layanan rawat inap, rawat
jalan, dan rekam medic.
Rumah Sakit PHC Surabaya memiliki legalitas berupa tanda
daftar perusahaan, memiliki NPWP perusahaan, Sertifikat baik
hygiene jasaboga golongan B, sertifikat penjamah makanan, surat
izin tenaga gizi, uji laboratorium setiap 6 bulan, sertifikat ISO 22000-
2018 tentang keamanan pangan, sertifikat CHSE dari
Kemenparekraf, dan sertifikat halal LPPOM MUI.
Selain itu Rumah sakit PHC Surabaya memiliki visi misi
tersendiri yaitu visinya terdepan dalam penyediaan makanan sehat
di jawa timur pada tahun 2025. Kemudian unruk misinya yaitu
keunggulan operasional untuk RS PHC Surabaya. Memberikan
pelayanna penyediaan makanan sehat yang bermutu tinggi dan
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Kedekatan dengan pelanggan
untuk kemitraan jangka panjang. Pemanfaatan pendidikan dan
penelitian untuk meningkatkan pelayanan. Melakukan inovasi yang
berkesinambungan.
2.2.2 UPTD Puskesmas Mengwi 1
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten bertanggung jawabterhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakanupaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh
derajat kesehatan yang optimal. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yaitu :

8
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidupsehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat.
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik indi1idu,
keluarga,kelompok dan masyarakat.
Puskesmas Mengwi 1 merumuskan suatu visi misi untuk
menunjang terwijudnya tujuan pembangunan kesehatan secara
nasional. Adapun visi misinya Puskesmas Mengwi 1 yaitu :
 Visi
Visi UPT Puskesmas Mengwi 1 dalam pembangunan
kesehatan adalah “Pelayanan Prima Menuju Kecamatan
Mengwi Sehat 2020”.
 Misi
Misi UPT Puskesmas Mengwi 1 dalam pembangunan
kesehatan sebagai berikut :
a. Meningkatkan manajemen puskesmas melalui
puskesmas ISO.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau oleh masyarakat melalui
Puskesmas terakreditasi.
c. Menigkatkan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan puskesmas.
d. Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kompetensi SDM
Puskesmas.
e. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi indi1idu,
keluarga dan masyarakatdi wilayah kerja.
f. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.
g. Meningkatkan kerjasama lintas sektor terkait.

2.3 Profil Lulusan Yang Dibutuhkan di Institusi


2.3.1 Rumah Sakit PHC Surabaya
PT Pelindo Husada Citra merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang industri pelayanan kesehatan yang saat ini

9
mengoperasikan jaringan rumah sakit, klik pratama, klinik utama,
klinik first Aid, dan K3, ASO medsos serta perusahaan ini bergerak di
bidang makanan dan minuman dan bekerjasama dengan PT Prima
Citra Nutrindo. Rumah sakit PHC membuka lowongan kerja lulusan
kedokteran dengan lulusan terkait yang job tersedia. RS PHC
menyampaikan sarat lulusan yang dibutuhkan di Rumah Sakit PHC
Surabaya yaitu terdiri dari ahli gizi, dokter, farmasi, apoteker, bidan,
tata boga, kesehatan masyarakat, dan lain-lain.
2.3.1 Puskesmas Mengwi 1
Profil UPTD Puskesmas Mengwi 1 disususn untuk
memperoleh gambaran tentang penyelenggaraan upaya kesehatan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi 1, keadaan wilayah tenaga
dan sarana prasarana yang ada sebagai kekuatan, hambatan,
tantangana, dan peluang dalam mewujudkan tujuan Puskesmas.
Lulusan tenaga kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Mengwi 1
yaitu dokter umum, dokter gigi, kesmas, teknik lingkungan, hukum,
perawat, bisan, farmasi, dan lain-lain.

2.4 Kaitan Keilmuan yang Dipelajari dengan Peluang Kerja di Institusi


Pelaksanaan kuliah kerja lapangan ini berkaitan dengan ilmu yang
sudah dipelajari di mata kuliah masing masing jurusan dalam hal ini kuliah
kerja lapangan sangat bermanfaat untuk peluang kerja nanti dimasa depan
terutama untuk program studi gizi bisa melihat peluang kerja nantinya di
institusi terutama Rumah Sakit dibidang Instalasi Gizinya.
Penyelenggaraan makanan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai
dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada
konsumen, dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui
pemberian diet yang tepat. Termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan dan
evaluasi. Penyelenggaraan makanan institusi adalah usaha dalam
penyediaan makanan bagi konsumen dalam jumlah banyak, yang berada
dalam kelompok masyarakat yang terorganisir di institusi seperti
perkantoran, perusahaan pabrik, industri, asrama, rumah sakit, panti sosial,
lembaga permasyarakatan, pesantren, dan lain-lain menurut Mukrie (dalam
Mahayani, T. 2014).

10
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada pasien. Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan
bagian dari kegiatan Instalasi Gidi Rumah Sakit sebagai unit pelayanan gizi
Rumah Sakit untuk memnuhi asupan zat gizi pada pasien. Penyelenggaraan
makanan rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan
makanan yang kualitasnya baik jumlah yang sesuai dengan kebutuhan serta
pelayanan yang layak dan memadai bagi pasien yang membutuhkan.
Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang masuk kedalam
tubuh sehingga dapat menjaga atau menentukan kesehatan tubuh. Asupan
yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan gizi adalah
jumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang untuk hidup sehat.
Kebutuhan zat gizi masing – masing orang berbeda, salah satunya karena
faktor genetika. Kegunaan perhitungan kebutuhan gizi adalah sebagai
evaluasi konsumsi pangan dan gizi.
Upaya perbaikan gizi untuk meningkatkan mutu gizi seseorang dan
masyarakat melalui perbaikan pola makanan yang sesuai dengan gizi
seimbang. Faktor penyebab langsung masalah gizi, baik masalah gizi lebih
atau masalah gizi kurang adalah ketidakseimbangan antara asupan makanan
dengan kebutuhan tubuh serta adanya penyakit infeksi. Gizi Seimbang
adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip seperti keanekaragaman atau variasi makanan,
kebersihan, aktivitas fisik dan berat badan normal.

11
BAB III

ANALISIS SWOT
Tabel 3. 1 Analisis SWOT

Nama
No Strength Weakness Opportunities Threat
Tempat

1. RS PHC a. KKL a. Kurangnya a. Lokasi yang a. Harus


Surabaya dilaksanakan tenaga ahli stategis sehingga meningkatkan
dengan dalam memudahkan mutu dan
metode penyelengga konsumen untuk kualitas
observasi ke raan mengunjungi RS pelayanan
institusi yang makanan. tersebut. dalam
dikunjungi. b. Kurangnya b. Karyawan yang bersaing
b. Telah kebersihan berkompten di sehingga bisa
menerima dan bidangnya unggul dengan
sertifikasi kerapihan masing-masing perusahaan
HACCP pada saat di sehingga bisa atau institusi
sebagai upaya instalasi gizi bekerja dengan lain.
standarisasi sehingga maksimal dengan b. Harus bisa
keamanan belum bekerja rajin dan mengikuti
pangan sepenuhnya tekun. arus teknologi
khusus ya mementingk c. Memiliki jejaring dan zaman
makanan an tingkat ke kerjasama sehingga tidak
pasien. hyigienitasn dengan lembaga- mengalami
c. Memberikan ya. lembaga lain penurunan
kualitan dan maupun milik pada suatu
fasilitas yang pemerintah institusi
memadai ataupun bukan tersebut.
karena kepemerintahan.
perusahaan
tersebut
menerapkan
sudut
pandang
paradigma
baru sehingga
memperbaiki
untuk
kedepannya
demi
keamanan
klien dan

12
pegawainya.

2. Puskesma a. Menerapkan a. Tenaga a. Memiliki a. Meningkatkan


s Mengwi peningkatan kerja manajemen pengeluaran
1 layanan puskesmas perubahan pada institusi
berbasis kebanyaka untuk tersebut.
teknologi n yang sosialisasi b. Seiring
elektronik sudah kegiatan. berkembangn
yang ada di berumur. b. Mempunyai ya teknologi
fasilitas b. Belum penataan banyak yang
puskesmas banyak tatalaksana mengsalah
dengan masyaraka berupa gunakan
tujuan dapat t sekitar promosi di fasilitas
bermanfaat yang media sosial. puskesmas
bagi paham c. Penataan tersebut
masyarakat. akan sistem untuk hal lain.
b. Memiliki penerapan manajemen c. Data yang ada
petugas teknologi SDM dalam bisa jadi
mitigasi di fasilitas pengembangan dengan hack
untuk puskesmas pegawai. oleh orang yg
mengurangi tersebut. ridak
penumpuka bertanggung
n jawab.
pengunjung.
c. Unggul
dalam
program
gizi yang
bermanfaat
bagi
masyarakat.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang
telah kami laksanakan beserta informasi dan observasi yang kami lakukan,
dapat disimpulkan bahwa beberapa institusi yang kami kunjungi selama
pelaksanaan KKL telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan yang
baru terutama bagi kami mahasiswa tentang bagaimana suatu Intitusi
Rumah Sakit dalam mengelola penyelenggaraan makanan rumah sakit pada
Instalasi Gizi, dan Institusi Puskesmas Mengwi yang menerapkan teknologi
elektronik dalam melayani masyarakat sekitar sehingga bisa tau adanya
perkembangan zaman ini sangat pesat dan dapat bermanfaat untuk kita
semua.

4.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan dari kegiatan KKL ini adalah institusi
yang sesuai dengan prodi masing masing sehingga bisa berkaitan dengan
kunjungan institusi pertama dan institusi kedua. Dalam pemilihan
kunjungan institusi lebih dipersiapkan lagi karena untuk kebermanfaatan
kedepannya dalam peluang kerja. Semoga saran yang saya berikan dapat
menjadi referensi untuk membenahi pelaksanaan KKL di tahun berikutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. H. N., Ichsani, M. H., & Setiawan, H. (2015). Pembuatan Prosedur Manajemen
Insiden Berdasarkan ITIL V3 Dan COBIT 5 Pada Rumah Sakit PHC Surabaya. Sisfo,
05(04). Https://Doi.Org/10.24089/J.Sisfo.2015.09.008

Fabiana Meijon Fadul. (2019). PENYEBAB TURNOVER INTENTION PADA PEGAWAI


INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT PHC SURABAYA EMPLOYEE TURNOVER
INTENTION CAUSES IN NUTRITION DIVISION OF PHC SURABAYA HOSPITAL
Nurhasmadiar Nandini, Thinni Nurul Rochmah Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Airlan.

Fernandes, H. P. (2014). Penatalaksanaan Makanan Diet Rendah Garam Di Unit


Dapur Pasien Instalasi Gizi Rumah Sakit PHC Surabaya. 03, 139.

Ii, B. A. B., & Puskesmas, P. T. (1990). Pemahaman Terhadap Puskesmas. 7–56.

Riqi Ratna, M. (2009). EVALUASI MANAJEMEN PENYELENGGARAAN MAKANAN


INSTITUSI DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI Prof. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA.
Karya Tulis Ilmiah, 96. Http://Eprints.Ums.Ac.Id/5722/

Suparyanto Dan Rosad (2015. (2020). HUBUNGAN PENERAPAN PRINSIP PEDOMAN


GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA S1 DEPARTEMEN ILMU
GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG Tessanika. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.

15
LAMPIRAN
RS PHC Surabaya
Puskesmas Mengwi 1

Anda mungkin juga menyukai