Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN 5

Ekstrakurikuler Dokter Cilik


ii

EKSTRAKURIKULER DOKTER CILIK

(Laporan)

Kelas : 7/A

Mata Kuliah : Edudigipreneur

Dosen Pengampu : 1. Dr. Sowiyah, M.Pd.

2. Ujang Efendi, M.Pd.I.

Oleh

SEKAR PUTRI HAPSARI

NPM 1913053089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2022
iii

PRAKATA

Puji syukur penulis sampaikan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini yang
berjudul Ekstrakurikuler Dokter Cilik dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Edudigipreneur.

Penulis berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan pembaca. Namun


terlepas dari itu, penulis memahami bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Metro, 06 November 2022

Penulis
iv

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

I. LATAR BELAKANG ...............................................................................1

II. RUANG LINGKUP...................................................................................3

III. KAJIAN TEORI

A. Pengertian Ekstrakurikuler ..................................................................3


B. Manfaat Ekstrakurikuler.......................................................................4
C. Jenis-jenis Ekstrakurikuler....................................................................5
D. Definisi Ekstrakurikuler Dokter Cilik..................................................5
E. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)..........................................8

IV. METODE PENELITIAN

A. Analisis Kebutuhan Produk Atau Jasa Di Bidang Pendidikan.............


B. Menentukan Produk Yang Akan Dihasilkan Dan Dipasarkan.............
C. Perencanaan Pembuatan Produk Atau Jasa Di Bidang Pendidikan......
D. Penyusunan Langkah Kerja Penyelesaian Produk................................
E. Perancangan Strategi Pemasaran Dan Branding Produk Melalui
Media Sosial..........................................................................................
F. Uji Coba Produk yang Akan Dipasarkan..............................................

V. PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
1

I. LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah aset masa depan dan merupakan modal untuk mencapai
hidup yang sejahtera. Banyak faktor yang menunjang agar hidup kita dapat
sehat. Salah satunya adalah menjalankan pola hidup sehat. Pola hidup sehat
dapat dianggap sebagai pola perilaku yang akan memberikan dampak pada
kesehatan kita dan selanjutnya berpengaruh juga pada kesehatan orang lain.
Untuk itu maka kesadaran terhadap pola hidup sehat perlu ditingkatkan.
Alangkah baiknya kesadaran terhadap pola hidup sehat ditanamkan sejak usia
dini. Anak usia dini merupakan masa terbaik untuk melandasi keberhasilan
proses kehidupan untuk menjadi individu, masyarakat dan bangsa yang sehat
dan sejahtera. Pendidikan kesehatan anak usia dini merupakan unsur utama
dalam pendidikan anak usia dini dan tidak hanya sebagai proses pembelajaran
kesehatan, tetapi mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan potensi kognitif dan
emosional untuk melandasi karakter kepribadian dan kecerdasan serta
landasan utama dalam pendidikan selanjutnya. Pendidikan kesadaran terhadap
kesehatan anak usia dini dipengaruhi oleh perkembangan pandangan sehat,
pelayan kesehatan dan pendidikan kesehatan. Hadi Siswanto mengatakan
dalam jurnalnya bahwa ada lima modal pokok yang harus dijadikan landasan
dalam pendidikan kesehatan anak usia dini yaitu (1) peran orang tua; (2)
komitmen politik; (3) kebijakan dan strategi; (4) sistem nilai sosial dan
budaya; (5) pola asuh, asih, dan asah. Dari lima poin tersebut peranan
pemerintah sangatlah dominan dalam menciptakan kepedulian anak usia dini
terhadap kesehatan. Usaha Pemerintah dalam pendidikan kesehatan anak,
dimulai dari lingkungan tempat bersosialisasi seperti di sekolah. Hal tersebut
tercermin dalam Undang-undang No. 23 pasal 45 Tahun 92 Tentang
Kesehatan yang menegaskan bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan
hidup sehat sehingga mereka dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan optimal. 2 Salah satu program pemerintah dalam pendidikan
dan pelayanan kesehatan anak khususnya di lingkungan Sekolah Dasar adalah
Program Dokter Kecil, tujuannya sebagai upaya pendekatan edukasi dalam
rangka menciptakan perilaku sehat di Sekolah. Siswa yang menjabat sebagai
dokter kecil bertugas untuk melaksanakan sebagian usaha peningkatan dan
2

pemeliharaan terhadap diri sendiri, teman sekolahnya, keluarga dan


lingkungannya. Program dokter kecil merupakan salah satu program
ekstrakulikuler di sekolah dasar dan merupakan bagian dari Unit Kesehatan
Sekolah (UKS). Keberadaan dokter kecil di suatu sekolah sangat tergantung
terhadap kebijakan sekolah itu sendiri. Program dokter kecil merupakan salah
satu program pendukung untuk meningkatkan kesadaran akan perilaku hidup
sehat sejak dini. Biasanya dokter kecil adalah mereka yang mengenyam
pendidikan sekolah dasar kelas 4 hingga 6 dan termasuk siswa yang
berprestasi, serta syarat lainnya yang tentu berkenaan dengan kesehatan.
Salah satu kewajiban sebagai dokter kecil adalah memberikan contoh perilaku
sehat dan mampu mendorong teman-temannya untuk menjalankan pola hidup
sehat. Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah dilatih
untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Dokter
kecil yang merupakan bagian dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dibekali
dengan berbagai ilmu kesehatan seperti masalah kesehatan lingkungan atau
pengetahuan tentang tandatanda penyakit. Selain itu, mereka juga diberikan
pengetahuan tentang macammacam gizi yang diperlukan, seberapa
pentingnya memiliki kecukupan gizi dan lain sebagainya. Namun pada
kenyataannya, progam dokter kecil tidak berjalan sesuai dengan yang di
harapkan. Kendala yang sering ditemui adalah tidak meratanya program
dokter kecil yang berjalan di Sekolah Dasar di seluruh Indonesia. Hal tersebut
disebabkan oleh kurangnya dorongan untuk menjalankan program dokter
kecil disuatu sekolah. Dan juga infrastruktur sekolah yang harus memadai
untuk diadakanya program dokter kecil. Luas wilayah dan fasilitas sangat
menentukan keberadaan program dokter kecil disuatu Sekolah. Untuk
berjalannya proses 3 edukasi kesehatan dalam program dokter kecil juga
dibutuhkan media pendukung yang memadai. Idealnya dorongan terhadap
berjalannya program dokter kecil di Sekolah Dasar harus ada. Sehingga
pemerataan program dokter kecil di Sekolah Dasar di Indonesia bisa
terlaksana. Tentunya hal tersebut harus didukung dengan sarana dan prasaran
sekolah yang memungkinkan untuk berjalannya program dokter kecil sesuai
dengan yang diharapkan. Dengan demikian, usaha pemerintah dalam
3

meningkatkan kemampuan hidup sehat anak untuk dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal dapat terlaksana.

Maka dari itu penulis ingin membuat produk yang akan dipasarkan di sekolah
yang sudah ditujukan oleh dosen pengampu dengan jenis produk barang-
barang yang berkaitan dengan ekskul dokter kecil tersebut.

II. RUANG LINGKUP

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ruang lingkup dalam makalah ini
adalah:
1. Apa Pengertian dari Ekstrakurikuler?
2. Apa manfaat dari Ekstrakurikuler?
3. Apa saja Jenis-jenis Ekstrakurikuler?
4. Apa definisi Ekstrakurikuler Dokter Kecil?
5. Apa Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)?

III KAJIAN TEORI

A. Pengertian Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler atau ekskul adalah kegiatan tambahan yang
dilakukan di luar jam pelajaran yang dilakukan baik di sekolah atau di luar
sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan,
keterampilan dan wawasan serta membantu membentuk karakter peserta
didik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.


060/U/1993 dan Nomor 080/U/1993, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan
program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, dan dirancang secara
khusus agar sesuai dengan faktor minat dan bakat siswa.
4

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik


Indonesia No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, kegiatan
ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan
ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah
maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan
memperluas diri.

B. Manfaat Ekstrakurikuler
Nah, setelah mengetahui seluk beluk ekstrakurikuler dengan baik, mari kita
bahas manfaat apa saja yang akan didapatkan siswa dengan mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
1. Membentuk Karakter
Dalam kegiatan ekstrakurikuler, siswa akan dilatih untuk memiliki sikap
bertanggung jawab, mampu mengatur waktu dengan baik, mandiri, mampu
bekerjasama, bekerja keras, dan sederet karakter baik lainnya.

2. Melatih Bersosialisasi 
Manfaat yang akan didapat oleh siswa saat mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler adalah belajar bersosialisasi dengan orang lain. Dalam
kegiatan ekstrakurikuler, siswa memiliki kesempatan berkenalan dengan
teman-teman dari kelas lain yang memiliki banyak teman dengan hobi atau
minat yang sama. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan menambah
teman dari sekolah lain juga.

3. Mengasah Bakat dan Minat Siswa


Manfaat kegiatan ekstrakurikuler di sekolah lainnya adalah untuk melatih dan
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa. Biasanya dengan
mengikuti ekstrakurikuler pilihan  siswa berkesempatan untuk mengasah
semua bakat dan potensi yang dimiliki sehingga bisa lebih terarah dan
berkembang. 

4. Meningkatkan Prestasi
5

Selain prestasi akademik, prestasi non akademik seperti memenangkan


berbagai perlombaan adalah sebuah kebanggaan bagi siswa. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler, siswa berkesempatan untuk mengikuti berbagai perlombaan
dan meningkatkan prestasi yang dimiliki. 

5. Menyegarkan Pikiran/ Refreshing yang Mendidik


Belajar terus menerus di kelas dapat menimbulkan rasa jenuh dan bosan pada
siswa. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, pikiran bisa menjadi lebih
fresh dan menghilangkan rasa jenuh yang melanda siswa. Dengan demikian
siswa memiliki tempat untuk menyalurkan stres yang mendidik.

C. Jenis-jenis Ekstrakurikuler
Masih merujuk pada permendikbud nomor 62 tahun 2014, kegiatan
ekstrakurikuler dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Ekstrakurikuler wajib
Yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik atau siswa. Program
ekstrakurikuler Wajib yang harus diselenggarakan oleh satuan pendidikan
berbentuk pendidikan kepramukaan, yang diatur khusus dalam Peraturan
Permendikbud RI Nomor 63 tahun 2014.

2. Ekstrakurikuler pilihan
Yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik
sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Siswa diberikan kebebasan dalam
memilih kegiatan ekskul yang diminati. Adapun pilihan bidang yang
dikembangkan tiap sekolah akan berbeda-beda seperti misalnya
ekstrakurikuler seni, olahraga sains, maupun keagamaan, dan lain-lain.

D. Definisi Ekstrakurukiler Dokter Kecil


a. Definisi
6

Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut
melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri,
keluarga, teman murid pada khususnya dan sekolah pada umumnya.
b. Tugas Dan Kewajiban
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat
2. Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama
menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di
sekolah dan di rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan
disekolah, misalnya :
a. Pekan kebersihan
b. Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Pekan gizi
d. Pekan kesehatan gigi
e. Pekan kesehatan mata, dll
c. Kriteria Peserta Dokter Kecil
1. Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter
kecil
3. Berprestasi di sekolah
4. Berbadan sehat
5. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
6. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
7. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
8. Di izinkan orang tua
d. Kegiatan Dokter Kecil
1. Menggerakkan teman asal saling mengadakan :
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
b. Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Penelitian penglihatan
7

d. Pemeriksaan cacar, BCG


e. Pemeriksaan kesehatan gigi
2. Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya
3. Pengobatan sederhana
4. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan kebun sekolah
5. Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang
kelas, perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cucian, WC, kamar
mandi, tempat sampah, saluran pembuangan.
6. Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam
kebakaran, alat bermain, lapangan bermain.
7. Pencatatan dan pelaporan.
8. Rujukan.

e. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam
buku laporan dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di
rumah, misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat,
misalnya :
1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
8

2) Kebiasaan teman membuang sampah


3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang
kesejahteraan, dll

E. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program
dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta
membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di
sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992
tentang kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 :
Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup
sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang
secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih
berkualitas.

B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat,
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia 
Indonesia seutuhnya.

2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat
kesehatan peserta didik/siswa yang di dalamya mencakup :
9

Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan


prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di
rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal
dengan TRIAS UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a.     Kegiatan intrakulikuler
b.     Kegiatan ekstrakulikuler
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang
bersifat komprehensif (terpadu dan menyeluruh), meliputi:
a.     Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b.     Kegiatan pencegahan (preventif)
c.     Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan
rehabilitatif)

3. Pembinaan lingkunag kehidupan sekolah sehat :


Mencakup:
a.     Kegiatan bina lingkungan fisik
b.     Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial

D. Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS


Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4
(empat) departemen yaitu Departemen pendidikan dan kebudayaan,
Departemen Agama, departemen kesehatan dan departemen dalam
nengeri. Kerjasama 4 Departemen ini dituangkan dalam surat keputusan
bersama 4 menteri sejak tahun 1984
10

IV. METODE PENELITIAN


A. Analisis Kebutuhan Produk Atau Jasa Di Bidang Pendidikan

Kualitas hasil dari suatu produksi atau yang dikenal dengan sebuah produk,
akan sangat menentukan keberlangsungan dari sebuah produksi itu sendiri.
Dengan produk yang berkualitas makan akan menarik para konsumen untuk
membeli sekaligus menggunakan produk itu secara berkelanjutan. Sebaliknya,
kualitas sebuah produk yang rendah akan memicu para konsumen untuk tidak
bertahan dalam penggunaan produk itu sendiri dan cenderung mencari produk
sejenis yang lebih baik. Demikian juga dalam dunia jasa pendidikan.
Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan dalam menciptakan produk jasa
pendidikannya yang berkualitas, maka akan menarik minat para pengguna jasa
pendidikan tersebut sehingga lembaga pendidikan tersebut akan mampu
menjaga eksistensinya.

Jasa meliputi segenap kegiatan ekonomi yang menghasilkan output (keluaran)


berupa produk atau kontruksi (hasil karya) nonfisik, dikonsumsi pada saat
diproduksi dan memberi nilai tambah pada bentuk (form) seperti
kecocokan/kepantasan, kepraktisan, kenyamanan, dan kesehatan. Sedangkan
Pendidikan secara singkat dapat dijelaskan sebagai upaya menuntun anak sejak
lahir untuk mencapai kedewasaan dengan berkembangkan akal dan fikiran
serta mental, dalam melakukan interaksi disekitarnya.

B. Menentukan Produk Yang Akan Dihasilkan Dan Dipasarkan


Produk yang dihasilkan dalam pengelolaan ekstrakurikuler dokter cilik ini
yaitu “ Banner Dokter Cilik” produk ini bisa dihasilkan dan dipasarkan untuk
sekolah sekolah yang terdapat ekstrakurikuler dokter cilik.

C. Perencanaan Pembuatan Produk Atau Jasa

Pembuatan produk ini bisa kita mulai dengan merancang desain bannernya.
Desain banner “Dokter Cilik” ini harus dibuat semenarik mungkin agar banyak
orang yang tertarik untuk membeli banner tersebut.
11

D. Penyusunan Langkah Kerja Penyelesaian Produk

 Tentukan poster yang dinginkan lalu di print out


 Siapkan karton dan tempet poster dokter cilik di karton tersebut
 Hiaslah tepi karton agar lebih menarik
 Poster siap untuk dijual
E. Perancangan Strategi Pemasaran Dan Branding Produk Melalui Media
Sosial

Memilih media sosial


Menurut Jajak Pendapat Indonesia (2016), di seluruh Indonesia Facebook
masih menjadi media sosial nomor satu (87,45%), sedangkan Instagram berada
di posisi kedua (69,21%). Facebook digunakan paling banyak oleh pengguna
berusia 30-35 tahun (94,16%), sedangkan Instagram digunakan paling banyak
pengguna berusia 20-25 tahun (75,84%). Hal tersebut sangat cocok dengan
segmentasi pasar Eiden berdasarkan pendekatan demografik. Saat ini pengguna
sosial media online beralih ke media sosial visual yang lebih banyak gambar
dan warna yang menarik (Moritz, 2015:49). Foto-foto di Facebook mendapat
53% "Like" lebih banyak daripada post tanpa foto. Sekarang pengusaha online
harus mempertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak konten visual di
12

media sosial (Diamond, 2013:268). Berdasarkan keunggulan Facebook dan


Instagram yang menggunakan tampilan visual akan mendukung perusahaan
Eiden yang bergerak di industri kreatif, maka Eiden memilih sosial media
Facebook dan Instagram sebagai sarana online marketing dalam penelitian ini.

Strategi online marketing melalui facebook


Jumlah pengguna Facebook di Indonesia adalah sebanyak 50,9 juta orang,
sebesar 20,94% dari total populasi di Indonesia. Para pengguna yang
mengakses Facebook berada dalam rentang usia 18-24 tahun. Facebook telah
digunakan di Indonesia sebagai toko online, memanfaatkan fitur fans page
untuk menjual produk dan promosi (Syuhanda dan Gambetta, 2013). Menurut
Vahl (2015:102), jenis perusahaan B2C dapat melakukan marketing melalui
Facebook dengan tiga cara. (1) Mengoptimalkan halaman Facebook, dengan
menunjukkan keuntungan bagi pengunjung jika menyukai halaman kita; (2)
Mengisi konten yang berinteraksi dengan pengunjung. Konten harus berisi
campuran antara berita bisnis, tips, foto, dan humor. Pengguna Facebook
cenderung sosial dan ingin mencari kesenangan; (3) Menggunakan Facebook
Ads untuk beriklan atau mengadakan kontes berhadiah. Menurut Diamond
(2013:5) dan ditambahkan oleh Vahl (2015:105), konten yang dapat berhasil di
Facebook adalah konten yang: (1) mengedukasi, yaitu mengajarkan kepada
pelanggan hal-hal yang perlu diketahui tentang produk yang kita jual, (2)
menghibur, menyajikan informasi dengan cara yang menyenangkan dan
menarik, (3) membujuk, yaitu membantu pelanggan melihat manfaat yang
didapatkan dari produk kita, sehingga mereka mau membeli produk tersebut.

Strategi online marketing melalui instagram


Menurut lembaga survei GlobalWebIndex (2014), Instagram menjadi media
sosial dengan peningkatan pengguna aktif terbesar, sebanyak 23% dari 130 juta
menjadi 150 juta pengguna pada akhir tahun 2013. Menurut Zimmerman
(2015:148-151) strategi menggunakan Instagram sebagai media marketing
adalah dengan enam cara. (1) Berbagi cerita tentang perusahaan seperti
aktivitas dari hari ke hari, acara yang diadakan, menunjukkan core belief
perusahaan kepada followers; (2) Gunakan “hasthtag” (tanda pagar) untuk
menggapai dan bergabung dengan followers dan calon konsumen dalam
industri kita. Calon konsumen dapat mencari hashtag produk tertentu, sehingga
memudahkan kita untuk mempromosikan perusahaan; (3) Implementasikan
Call to Action (CTA) di setiap post untuk menarik pelanggan bergabung; (4)
"Tag" atau “mention” pengguna Instagram lain untuk membantu
menyebarluaskan pesan kita. Instagram memiliki fitur (@) sehingga kita dapat
mengajak pengguna Instagram lain untuk berbagi pesan dan mendapat lebih
banyak perhatian; (5) “Endorsement” yaitu dukungan dari orang yang popular
dapat meningkatkan brand awareness dan mencapai target konsumen dari
produk tersebut. Memilih endorser untuk sebuah brand sangat penting untuk
mencapai kesuksesan endorsement
13

(Neb, 2016); (6) “Paid promotion” atau promosi berbayar adalah bentuk
promosi lewat media sosial untuk mempromosikan produk perusahaan dan
meningkatkan popularitas perusahaan untuk berhubungan dengan pengguna
(Alshawaf & Wen, 2015).

Menurut Moritz (2015:52), konten gambar yang baik untuk dipublikasikan


dalam media sosial Instagram mencakup lima hal. (1) Original/asli, gambar
yang baru bukan hanya mengambil gambar perusahaan lain, dan membuat
konsumen tertarik; (2) Konten yang terbaru dan update; (3) Relevan, yaitu
tulisan dan gambar yang ada harus sesuai agar brand kita dapat dipercayai; (4)
Sedikit, simpel namun bermakna luas, misalnya gambar, kutipan, tips yang
cepat menangkap perhatian pengunjung; (5) Mengandung Call to Action
(panggilan untuk beraksi), ini adalah tujuan marketing, yaitu membuat
pengunjung tertarik untuk beraksi dan menanggapi promosi kita.

F. Uji Coba Produk yang Akan Dipasarkan


Uji coba produk yang sudah dibuat bisa dengan cara mencetak banner “Dokter
Cilik” dan bisa langsung di pasangkan di salah satu sekolah untuk menjadi
contoh untuk sekolah-sekolah lain.
14

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan
sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman
murid pada khususnya dan sekolah pada umumnya.
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat
2. Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama
menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan
di rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah,

B. Saran

Penulis berharap dengan adanya laporan ini para pembaca umumnya dan
penulis khususnya dapat menjadikan laporan ini sebagai acuan pembelajaran
terutama mengenai supervise pendidikan. Oleh karenanya penulis juga berharap
kepada semua pihak yang membaca laporan ini kiranya dapat memberikan
masukan, kritik, dan saran yang sifatnya membangun guna perbaikan
penyusunan laporan penulis selanjutnya.
15

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2022. EKSTRAKULIKULER.


https://www.smkalamrayapasuruan.sch.id/ekstrakulikuler. Diakses pada
0611-2022, Pukul 23.26 WIB.

Oktifa, Nita. 2022. MANFAAT KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UNTUK


SISWA. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/manfaat-
kegiatanekstrakurikuler-untuk-siswa. Diakses pada 06-11-2022 Pukul 23.28
WIB.

Anonim. 2021. PEDOMAN PELATIHAN, MODUL dan MATERI “DOKTER


KECIL. Makalah.

Daryanto, dan Suryatri Darmiatun. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di


Sekolah. Yogyakarta: Gava Media.

Anda mungkin juga menyukai