PEMBAHASAN
Dalam bagian ini, kita akan mengetahui beberapa pendapat mengenai definisi
personal branding, dengan banyaknya pendapat tersebut lalu akhirnya penulis
jugalah yang menyimpulkan agar memudahkan pembaca mengerti apa yang
dimaksud. Baiklah, silahkan disimak!
3. Personal branding adalah proses untuk masuk pasar untuk menjual diri
Anda sebagai brand dalam rangka meraih kesuksesan.
Personal branding bagi seorang guru dimaknai sebagai sesuatu yang dibangun
oleh seorang guru secara pribadi tentunya untuk menciptakan brand atau
image yang baik. Citra atau image yang dibangun tentu berguna untuk
menciptakan kekhasan terkait kompetensi yang dimiliki oleh guru tersebut.
Citra positif yang diupayakan untuk dibangun ini terkait juga dengan
aktualisasi yang coba ditonjolkan oleh seseorang, tanpa terkecuali guru.
Personal branding bagi seorang guru dapat tercermin dari perilaku posistif
kesehariannya. Salah satu contoh personal branding yang umum dimiliki oleh
seorang guru antara lain cerdas, dapat memotivasi tinggi, bisa memberikan
semangat untuk terus berprestasi, berbakat (multi tasking), memiliki
interpersonal skill dan tulus dalam melayani peserta didik maupun
masyarakat lain secara umum.
Personal branding bagi seorang guru adalah proses sepanjang masa yang terus
diupayakan sebagai bagian dari upaya pembelajar sepanjang hayat untuk terus
dapat menerjemahkan dan mengimplementasikan secara nyata kebermaknaan
belajar.
Personal branding yang dapat dibangun oleh seorang guru dilakukan dengan
cara mengemban amanah, dan dibangun berdasarkan kualitas reputasi
kehidupan guru, kemampuan melaksanakan tugas dengan dapat menaikan
mutu pembelajaran siswa, memiliki kepribadian terpuji, pemahaman
wawasan kependidikan dan partisipasi dalam kemasyarakatan .
Tujuan atau cita-cita seorang guru (siswa lebih berkembang, brand berkaitan
dengan persepsi). Secara sederhana seorang guru dapat memasarkan diri
melalui kecakapannya. Personal branding dengan melakukan reputasi
kepribadian berkualitas dalam keseharian inilah yang perlu dibangun para
guru di Indonesia agar lebih mempunyai nilai tersendiri.
Tujuan personal branding terlihat menjadi lebih baik, citra yang baik, meraih
prestasi (prestasi seorang guru adalah mencetak murid-murid yang dapat
mengadopsi dan memahami pelajaran yang disamapaikan) akademik maupun
non-akademik.
Personal branding guru adalah suatu upaya yang dilakukan guru bersangkutan
dalam menampakkan citra dirinya yang positif ke masyarakat yang
dibidiknya. Seorang guru akan menampilkan sejumlah kelebihan dan
keunikannya yang tidak terdapat pada guru manapun. Hal tersebut membuat
orang mengenal guru tersebut berdasarkan kelebihan dan kebaikannya.
Setelah mengetahui apa sih personal branding itu, kita bisa memahami
peranan, fungsi, serta kedudukan yang sangat penting bagi seorang guru. Ada
sejumlah langkah membangun personal branding untuk guru yang perlu
dilakukan. Berikut ini beberapa manfaat pentingnya personal branding bagi
guru yang penting Anda ketahui.
2. Memperkuat kredibilitas
Manfaat personal branding berikutnya untuk guru adalah memperkuat
kredibilitas guru atas kompetensi dan kemampuan guru.
3. Meningkatkan nilai tambah
Personal branding guru akan meningkatkan nilai tambah guru di depan
khalayak umum dengan kelebihan dan kekuatan yang dimilikinya.
Kepribadian dan karya-karya serta keahlian guru yang positif akan
menjadi nilai tambah bagi guru bersangkutan.
6. Memiliki Authenticity
Personal brand berasal dari hasrat, keterampilan, tujuan, dan nilai. Itu
adalah hasil dari perburuan seseorang akan pemenuhan dan makna.
Personal branding membantu seseorang tumbuh dari sesuatu yang dia
percayai. Branding membantu seseorang menjadi otentik, yang juga
dapat membantunya dalam memenuhi hal-hal dalam hidup dengan lebih
mudah. Karena keasliannya, branding diri membantu meminimalkan
kelemahan seseorang. Ini membantu dalam memperbaiki kelemahan.
Guru yang otentik tentu akan lebih percaya diri. Tidak ragu dengan
kelemahannya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa contoh personal branding guru,
antara lain:
Namun sebagian pihak menilai bahwa sesuatu yang negatif pada guru
bukanlah termasuk pada pembangunan branding guru. Karena personal
branding pada guru berfokus pada kelebihan dan kekuatan serta kebaikan
yang dimiliki guru bersangkutan. Personal branding adalah segala sesuatu
upaya yang harus dilakukan oleh seorang guru setiap harinya sepanjang
hidipnya. Karena untuk mendapatkan banyak manfaat darinya.
Citra positif ini akan memberi dampak positif, memberi inspirasi, dan
sejenisnya kepada masyarakat sehingga sosoknya disukai. Jika sosoknya
disukai maka akan semakin dikenal luas dan kemudian citra positif tersebut
bisa dikenal lebih luas lagi.
Jika personal branding sudah terbentuk, maka ada banyak hal bisa dilakukan
untuk mengoptimalkan manfaatnya. Misalnya pada seorang influencer,
personal branding yang terbentuk akan mendatangkan followers di akun
media sosialnya.
Maupun untuk iklan atau mempromosikan sesuatu agar apa yang diiklankan
dikenal para followers yang dimiliki dan kemudian tertarik untuk
membelinya. Lalu, bagaimana dengan personal branding bagi dosen?
Personal branding bagi dosen memang sangat penting, karena ada banyak
manfaat bisa didapatkan ketika berhasil melakukannya. Manfaat tersebut
antara lain:
1. Meningkatkan Kredibilitas
Apa saja yang dibagikan kepada dosen baik dalam bentuk tulisan maupun
yang lainnya akan mempresentasikan kualitas dosen itu sendiri. Sehingga
semakin sering berbagi hal-hal positif akan meningkatkan kredibilitas
dosen sebagai pendidik di perguruan tinggi.
Dosen tentu akan lebih semangat berbagi konten positif lainnya. Sekaligus
semakin semangat untuk mengeksplor kemampuan diri dalam menyajikan
konten bermanfaat bagi masyarakat luas.
Personal branding yang dilakukan oleh dosen tidak hanya menjadi “wajah”
bagi kampus, melainkan juga bagi dunia pendidikan tinggi nasional. Dosen
yang mampu menjaga reputasinya akan ikut menjaga reputasi pendidikan
Indonesia.
6. Meningkatkan Kemampuan
Personal branding bagi dosen juga menjadi media untuk mendorong dosen
terus mengembangkan diri. Sehingga bisa meningkatkan kemampuan dan
keterampilannya di bidang keilmuan yang ditekuni.
7. Menambah Penghasilan
Apalagi di era digital seperti sekarang yang membuat segala sesuatu yang
menarik dan bermanfaat besar berpotensi viral dalam hitungan detik. Selama
dosen bisa memanfaatkannya dengan baik maka personal branding bisa
terbangun dengan sempurna.
Lalu, apa saja yang perlu dilakukan dosen agar bisa sukses melakukan
personal branding? Berikut beberapa kiatnya:
Kiat pertama dan yang utama dalam membangun personal branding adalah
sukses berkarir di dunia pendidikan tinggi. Artinya, dosen harus serius
menekuni profesinya dan mengembangka karir akademiknya. Jangan
hanya asal disiplin pulang pergi ke kampus.
Selain dari yang disebutkan, masih banyak lagi prestasi akademik yang
bisa ditorehkan dan diupayakan para dosen. Semakin dini mulai
menorehkan prestasi semakin mudah untuk memiliki segudang prestasi.
Maka silahkan membuat akun di media sosial, media sosial apapun yang
sekiranya membuat dosen nyaman dan mudah menggunakannya. Sehingga
bisa bertemu atau berkenalan dengan lebih banyak orang dari seluruh
Indonesia bahkan dunia.
Personal branding bagi dosen akan semakin mudah untuk sukses jika
dosen memiliki sifat positif. Yakni sifat yang ramah dan terbuka kepada
siapa saja. Jangan sampai membangun citra sebagai dosen yang galak
atau killer. Kenapa?
Maka mahasiswa enggan untuk mengikuti akunnya di media sosial. Hal ini
bisa menunjukan dosen kurang terampil bersosialisasi di lingkungan
kampusnya sendiri. Sehingga menghambat personal branding ke
masyarakat luas.
Kiat berikutnya adalah aktif menulis, dimana jenis tulisan yang bisa dibuat
dosen sangat beragam. Paling ringan namun paling mudah menyentuh
masyarakat dari berbagai lapisan adalah artikel populer.
Yakni artikel berisi opini dosen tersebut terhadap suatu isu atau suatu hal
menarik dan dipublikasikan di media massa. Misalnya di koran maupun
majalah, baik versi cetak maupun versi digital.
Berbeda dengan artikel ilmiah yang hanya menyasar pembaca dari segmen
masyarakat ilmiah saja, sehingga banyak kosakata ilmiah di dalamnya.
Buku dibuat lebih umum dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami siapa saja.
Selain itu, buku yang terbit secara resmi biasanya akan menunjukan
kredibilitas dan keahlian dosen di bidang keilmuannya. Sehingga sangat
tepat untuk dilakukan agar kredibilitas sebagai dosen terbangun dengan
sempurna.
8. Mengembangkan Relasi
Kemudian aktif di media sosial, membuat dosen bisa bertemu dan bertegur
sapa dengan mahasiswa maupun dosen lain, bahkan masyarakat luas dari
berbagai kalangan. Relasi yang luas membuat dosen dikenal semakin luas
juga.
Hal ini penting agar dosen memiliki lebih banyak keterampilan dan
prestasi, baik di satu bidang maupun di beberapa bidang. Sehingga bisa
terus menunjukan kepada masyarakat kalau dosen yang bersangkutan terus
berkembang.
Tidak kalah penting dalam proses personal branding bagi dosen adalah
menjaga reputasi. Sebab membangu reputasi positif idealnya dilakukan
sejak awal sampai akhir tutup usia.
Membangun reputasi positif diketahui membutuhkan waktu lama dan
perjalanan yang terjal penuh kerikil. Namun untuk menghancurkannya,
kadang tidak sampai sedetik.
Oleh sebab itu dosen harus selalu mawas diri dan menjunjung profesi
dosen yang diemban. Sehingga terhindar dari keinginan dan godaan
untuk berbuat hal-hal negatif.
Isu ini seperti bola api, entah fakta atau bukan namun jika terbukti fakta
sudah tentu akan mencoreng nama baik dosen tersebut, kampusnya, dan
nama baik pendidikan tinggi nasional.
Ada setidaknya sepuluh kiat yang perlu dilakukan agar dosen bisa
membangun personal branding dengan tepat dan kemudian bisa
dikatakan sukses. Jika personal branding sudah terbangun dengan baik
maka kedepannya dosen akan memetik hasilnya.
Bahkan manfaat atau hasil personal branding bagi dosen bisa dirasakan
pihak lain. Mulai dari pihak kampus tempatnya mengajar, pendidikan di
Indonesia, dan masyarakat luas. Sebab dosen adalah wajah pendidikan
Indonesia dan bisa membantu memperkenalkan kualitasnya kepada
dunia.
Istilah dari Personal Branding ini berasal dari sebuah artikel dari Tom Peters,
seorang penulis dan praktisi bisnis manajemen pada 1997. Kemudian
digunakan oleh David McNally dan Karl Speak menulis pada buku nya yang
berjudul Your Own Brand. Dalam bukunya mereka menuliskan : “Your brand
is a perception or emotion, maintained by somebody other than you, that
describes the total experience of having a relationship with you.”
Dari pengertian Personal Branding sendiri ada 3 kata kunci yang perlu di
garis bawahi yaitu otoritas, kredibilias, dan membedakan diri. Ketiga poin ini
merupakan esensi dari personal branding.
Otoritas
Pada personal branding kita harus menciptakan persepsi kepada orang
lain tentang otoritas dalam industri. Dengan kata lain kita harus
menciptakan pengertian tentang keahlian dan kompetensi kita dalam
dunia karir, dalam hal ini dunia PR.
Kredibilitas
Setelah kita menciptakan pengertian tentang keahlihan kita, ini saatnya
untuk membangun kredibilitas keahlian kita. Sebagai seorang praktisi PR
ini merupakan salah satu pekerjaan yang hampir setiap saat kita lakukan
untuk perusahaan atau klien kita. Cara paling mudah untuk menciptakan
kredibilitas adalah melalui pihak ketiga untuk mengatakan tentang
keahlian dan kompetensi kita.
Membedakan diri
Gali kemampuan dan kelebihan diri kita sehingga bisa lebih menonjol.
Jika sudah menemukan keahlian tersebut, maka fokuskan perhatian kita
pada hal tersebut karena ini bisa menjadi aset penting dalam personal
branding kita.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membangun personal branding kita?
Cara paling mudah adalah memanfaatkan platform sosial media. Anggap saja
sosial media kita adalah sebuah website yang merepresentasikan diri kita.
Buatlah akun sosial media yang memang bisa mencerminkan bagaimana diri
kita.
DAFTAR PUSTAKA
Salma. 2022. Mengenal Apa Itu Personal Branding bagi Dosen dan Kiat-Kiatnya.
https://penerbitdeepublish.com/personalbranding/#Apa_itu_Personal_Br
anding. Diakses pada 11-10-2022 Pukul 23.07 WIB