Anda di halaman 1dari 7

Personal Branding untuk UMKM

Part 1
Apa itu Personal Branding?
“Personal Branding refers to the process of establishing your public persona
for your target audience. It involves carefully and accurately communicating
your values, beliefs, goals, and purpose.”
Personal Branding mengacu pada proses membangun persona public Kita
untuk audiens target Kita. Ini melibatkan dengan hati-hati dan akurat
mengkomunikasikan nilai-nilai, keyakinan, tujuan, dan tujuan Kita.
Personal Branding merupakan cara kita untuk mengambil kendali penilaian
orang lain atas diri individu tersebut.
Pribadi Kita adalah cara Kita mempromosikan diri sendiri. Kombinasi unik
dari keterampilan, pengalaman, dan kepribadian yang Kita ingin agar dilihat
oleh pengikut Kita. Ini adalah penceritaan kisah Kita, dan kesan yang didapat
orang dari reputasi online Kita.

Part 2
Mengapa Personal Branding perlu kita
bangun?
Personal Branding sejatinya telah terbentuk dengan atau tanpa kita sadari.
Kalau kita tidak mengontrol Personal Branding yang tercipta, orang lain akan
membentuk persepsi sendiri tentang kita dan tujuan kita membuat suatu
usaha.
Contoh : media social entah facebook atau Instagram sudah jadi sarana
interaksi kita dengan teman teman dekat, bahkan dengan orang yang belum
pernah kita temui sekalipun, pemikiran yang kita tulis dalam status, cara kita
berbalas komentar, cara kita menanggapi suatu peristiwa, tanpa kita sadari
membentuk persepsi orang lain atas diri kita. Bisa baik ataupun buruk. Nah,
dengan Personal Branding kita menonjolkan sisi terbaik kita sebagai
seorang individu, sehingga membentuk persepsi persepsi terbaik atas diri
kita.
Manfaat Personal Branding Antara lain
1. Membangun kepercayaan
Pelanggan memiliki kecenderungan lebih mempercayai “orang”
daripada Produk semata. Personal Branding berguna untuk
membangun trust dari pelanggan, sehingga mereka merasa lebih
nyaman dan yakin memilih produk yang kita tawarkan
2. Membangun koneksi
Personal Branding membantu kita membangun koneksi di berbagai
bidang ataupun di bidang tertentu. Memiliki Personal Branding
memudahkan orang lain tau siapa kita dan apa tujuan kita, sehingga
orang lain merasa nyaman mendekati kita dan membangun koneksi
dengan kita
3. Membangun kredibilitas
Personal Branding menumbuhkan rasa kagum, hormat dan
kepercayaan, hal ini akan membantu kita memperoleh pengakuan
dalam bidang keahlian kita. Dengan terbentuknya kredibilitas kita di
lingkungan, merk yang kita munculkan akan lebih mudah diterima oleh
pasar, karena orang merasa yakin akan keahlian kita.
4. Memiliki authenticity
Personal Branding membantu seseorang/brand menjadi otentik,
karena Personal brand berasal dari hasrat, keterampilan, tujuan, dan
nilai. Itu adalah hasil dari perburuan seseorang akan pemenuhan dan
makna. Personal Branding membantu seseorang tumbuh dari sesuatu
yang dia percayai. Serta menjadi ciri khas dari brand yang kamu
bangun.
Part 3
Bagaimana membangun sebuah Personal
Brand
Secara ringkas, Personal Brand berasal dari core values & Core
Competencies kita.
Core Value terdiri dari nilai nilai yang kita miliki dan kita yakini dalam hidup
dan berinteraksi.
Core Competencies terdiri dari keahlian/kelebihan yang kita miliki.
Personal Brand juga tidak terbatas pada skill saja. Energy/vibe yang kamu
bawa saat berinteraksi dengan orang lain juga termasuk dalam Personal
Branding.
Personal Brand sifatnya tidak abadi/statis, namun dinamis/ dapat berubah
apabila Core Value & Competencies kita mengalami
perkembangan/perubahan.
Untuk Mulai membangun Personal Brand, berikut langkah langkah yg dapat
kamu lakukan:
1. Having a good Self Awareness/kenali dirimu dengan baik
Untuk membangun Personal Brand yang mencerminkan diri kamu
secara akurat, pertama kali kamu harus mengenali dirimu sebaik
mungkin. Mulailah mengajukan pertanyaan pertanyaan seperti berikut
:

 Di bidang pekerjaan mana saya unggul?


 Apa yang memotivasi saya?
 Karakteristik apa yang orang lain puji dari saya?
 Pekerjaan apa yang memerlukan bantuan saya berulang kali?
 Peran apa yang tampaknya menguras energi saya?
 Pekerjaan mana yang dapat saya habiskan berjam-jam tanpa
merasa kewalahan atau lelah?
 Pengalaman pengalaman apa yang saya miliki
 Nilai nilai apa yang saya yakini
 Seperti apa kualitas kepribadian saya

Jika kamu merasa kesulitan menjawab pertanyaan di atas, kamu bisa


mulai bertanya ke saudara , rekan kerja atau teman dekat kamu.

2. Tentukan tujuan Personal Branding

Setelah kamu memiliki gambaran tentang siapa dirimu, kamu kita bisa
menentukan tujuan utama pembentukan Personal Branding. Artinya
kita ingin dikenal seperti apa oleh orang lain. Penentuan tujuan ini juga
harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.

3. Tentukan target Personal Branding

Kita harus menentukan target atau pihak mana yang ingin dijangkau.
Penentuan target ini akan berpengaruh pula pada hal-hal yang harus
dilakukan untuk memperkuat Personal Branding kita. Sebagai pemilik
usaha, target kita tentunya orang orang didalam dan diluar circle kita,
yang memiliki ketertarikan atas produk yang kita miliki.

4. Membangun dan memperluas jaringan

Tidak hanya terus membentuk Personal Branding, kita juga harus


membangun dan memperluas jaringan profesional yang dimiliki.
Karena dengan hal ini, Personal Branding dan Brand kita akan
semakin dikenal luas.

Part 4
Tantangan dalam membangun Personal
Branding
Ketika kamu mulai membangun Personal Brand, akan banyak komentar
komentar netizen seperti
”ah, pencitraan ini mah”
“sok pinter banget sih, suka sharing sharing pengetahuan”
“untuk apa sih kamu sharing begitu, follower kamu kan sedikit”
Dot worry! It happens, jadi. Untuk mengahadapi hal hal di atas, sekaligus
memperkuat mental kamu dan membentuk konsistensi kamu dalam
membangun Personal Brand, kamu harus tau tips menghadapi komentar
komentar di atas.
1. AWARE
Pada saat membangun Personal Brand, kamu harus sadari bahwa
pasti akan ada nada nada sumbang.
2. ADMIT
Jujur kepada orang sekitar, bahwa kamu sedang membangun
Personal Brand, dengan mengakui bahwa kamu sedang membangun
PB, maka kamu dapat melakukan tips ke 3
3. ASK
Minta masukan dan dukungan dari orang orang di sekitarmu.

Personal Branding tidak sama dengan pencitraan


Dalam PB, kita menonjolkan core value & competencies kita, sedangkan
dalam pencitraan, kita mengadopsi value orang lain dan kita paksakan
menjadi value kita. Pencitraan akan membuat kita jenuh dan kewalahan
menjaga konsistensi.
PB yang baik akan membuat kita/Brand memiliki ciri tersendiri sehingga
mudah untuk di ingat.

Part 5
Tips membangun PB bagi UMKM
1. Pilih topic yang kamu merasa nyaman dalam membahasnya.
Ada 3 topik yang mudah dan nyaman saat kamu memulai PB
 Apa yang kamu suka?
 Apa yang kamu bisa?
 Apa yang kamu percaya?
2. Pilih format dan platform yang kamu sukai
Kalau kamu nyaman tampil di depan kamera, kamu bisa buat video
untuk diupload di tiktok, yutub, reels dan lain lain.
Kalau kamu nyaman menulis, kamu bisa bagikan tulisan/pemikiran
kamu di laman fb, quora dll
3. Pelajari public speaking yang baik
4. Manfaatkan media social secara maksimal
5. Kolaborasi dengan pelaku usaha lain
6. Aktif mengikuti kegiatan/pelatihan kewirausahaan
7. Tidak ada konten yang sempurna, bagikan apa yang ingin kamu
bagikan.

Tips memaksimalkan media social


1. Gunakan nama yang jelas dan mudah diingat
Gunakan nama asli kamu, atau nama brand kamu, atau nama topic
yang sering kamu bagikan. Usahakan nama sama di semua platform
2. Maksimalkan kolom bio yang disediakan untuk menggambarkan
diri/brand kamu secara singkat dan jelas, narahubung dan atau link
ke website kamu.
3. Manfaatkan highlight di Instagram untuk memudahkan follower baru
mendapatkan informasi terkait varian, spesifikasi, harga, lokasi outlet,
cara pemesanan dan hal hal yang sering ditanyakan terkait produk
kamu.
4. Tidak semata mata produk, bagikan pengalaman kamu bersama tim,
pandangan dan cita cita kamu atas brand, karena pelanggan lebih
percaya “orang” daripada produk semata.
5. Buat logo yang unik dan menggambarakan brand anda. Tidak ada
salahnya mempekerjakan bantuan professional untuk membuatkan
logo yang bagus untuk brand anda.

-END-

Anda mungkin juga menyukai